Anda di halaman 1dari 3

Pelayanan Pasien Gawat Darurat

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS H. Isep Karnaen, Amd.Kep, SKM


CIBEBER NIP. 19600424 198003 1 007

1. Pengertian Maksud pelayana gawat darurat adalah bagian dari pelayanan


kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segara
untuk menyalamatkan kehidupannya. Unit kesehatan yang
menyelenggarakan layanan rawat darurat disebut dengan nama
Instalasi Gawat darurat (IGD), tergantung dari kemampuan yang
dimiliki, keberadaan IGD dapat beraneka macam. Namun yang
lazim ditemukan adalah yang bergabung dalama rumah sakit
2. Tujuan 1. Mencegah kematian dan kekakcauan pada penderita gawat
darurat
2. Menerima rujukan pasien atau mengirim pasien
3. Memalukan penanggualangan korban musibah masal dan
bencana yang terjadi dalam maupun luar rumah sakit
4. Suatu IGD harus mampu memberikan pelayanan dengan
kualitas tinggi pada masyarakat dengan problem medis akut
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Cibeber No. C/VII/SK/7.6.5.1/071/2016
tentang Identifikasi keluhan pasien dan penanggulangan keluhan di
Puskesmas Cibeber
4. Referensi -
5. Prosedur/Langkah- 1. Melakukan tindakan keperawatan mengacu pada standar
langkah prosedur operasional yang telah ditentukan sesuai dengan
tingkat kegawatan pasien, berdasarkan prioritas tindakan :
a. Pelayanan keperawatan gawat darurat Puskesmas
1) Melakukan triase,
2) Melakukan tindakan penanganan masalah penyelamatan
jiwa dan pencegahan kecacatan,
3) Melakukan tindakan sesuai dengan masalah
keperawatan yang muncul.
Contoh: jalan napas tidak efektif
b. Tindakan Mandiri Keperawatan
a) Monitor pernafasan: rate,irama, pengembangan dinding
dada, ratio inspirasi maupun ekspirasi, penggunaan otot
tambahan pernafasan, bunyi nafas abnormal dengan atau
tanpa stetoskop,
b) Melakukan pemasangan pulse oksimetri,
c) Observasi produksi sputum jumlah, warna kekentalan,
d) Letakan jaw thrust ( khusus pasien dengan dugaan
cedera servikal) chin lift, atau head tilt,
e) Berikan posisi semi fowler atau berikan posisi miring
aman,
f) Ajarkan pasien untuk nafas dalam dan batuk efektif,
g) Berikan air nimum hangat sesuai kebutuhan,
h) Lakukan phisioterapi dada sesuai indikasi,
i) Lakukan suction bila perlu,
j) Lakukan pemasangan Oro PharyngealAairway (OPA),
Nasopharyngeal Airway (NPA), Laryngeal Mask
Airway(LMA).
c. Tindakan Kolaborasi
a) Beri obat sesuai indikasi: bronkodilator,mukolitik,
antibiotic, steroid,
b) Pemasangan Endo Tracheal Tube EET)
2. Melakukan monitoring respon pasien terhadap tindakan
keperawatan
3. Mengutamakan prinsip keselamatan pasien (patient safety), dan
privacy,
4. Menerapan prisip standar baku( standar precaution),
5. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
6. Diagram alir -
7. Hal-hal yang perlu -
diperhatikan
8. Unit terkait Unit gawat darurat
9. Dokumen terkait Rekam Medis
10. Rekam historis Isi Tanggal mulai
No Yang dirubah
perubahan perubahan diberitakan
Pelayanan Pasien Gawat Darurat

No. Dokumen :
No. Revisi :
DAFTAR Tanggal Terbit :
TILIK Halaman :

PUSKESMAS H. Isep Karnaen, Amd.Kep, SKM


CIBEBER NIP. 19600424 198003 1 007

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Ket


1 Apakah Melakukan tindakan keperawatan mengacu pada
standar prosedur operasional yang telah ditentukan
sesuai dengan tingkat kegawatan pasien,
berdasarkan prioritas tindakan?
2 Apakah Melakukan monitoring respon pasien terhadap

tindakan keperawatan?
3 Apakah Mengutamakan prinsip keselamatan pasien (patient

safety), dan privacy?


4 Apakah Menerapan prisip standar baku( standar
precaution)?
5 Apakah Mendokumentasikan tindakan keperawatan?

CR: %.
Cianjur,
Pelaksana/ Auditor

()

Anda mungkin juga menyukai