Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN LEBONG

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEBONG Jl.Muara Aman


Curup Desa Muning Agung Kcamatan Lebong Sakti Kabupaten
Lebong 39163 telp/fax (0738) 21118

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEBONG


NOMOR : TAHUN 2016

TENTANG
PERLINDUNGAN TERHADAP KERAHASIAAN INFORMASI PASIEN
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEBONG
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEBONG

Menimbang : a. Bahwa setiap tenaga kesehatan wajib merahasiakan sesuatu yang


diketahuinya tentang seseorang penderita bahkan juga setelah penderita
itu meninggal dunia;
b. Bahwa agar wajib merahasiakan indentitas dan data seseorang penderita
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur sebagai
landasan bagi penyelenggara di RSUD Lebong ;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir a
dan b perlu ditetapkan Kebijakan tentang Perlindungan terhadap
Kerahasiaan Pasien di RSUD Lebong.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran


2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan\
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun2009 Tentang Rumah Sakit
4. PP 10 Tahun 1966 tentang wajib simpan rahasian kedokteran

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD LEBONG TENTANG
PERLINDUNGAN TERHADAP KERAHASIAAN INFORMASI PASIEN
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEBONG
Kesatu : Kebijakan ini sebagai acuan bagi seluruh staf unit kerja dalam melaksanakan
kegiatan pelayanan di unit kerja
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan, dengan ketentuan bila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, Surat Keputusan ini
akan di ubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya

DITETAPKAN DI : LEBONG
PADA TANGGAL : 2016

DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
LEBONG
dr. SELVIANA
NIP. 19771017 200804 2 001

RSUD LEBONG UPAYA RUMAH SAKIT MENJAGA KERAHASIAAN


INFORMASI KESEHATAN PASIEN
NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN

SPO TANGGAL TERBIT DITETAPKAN,


Direktur

Dr. SELVIANA
Nip. 19771017 200804 2 001
Pengertian Kerahasiaan informasi tentang identitas dan kesehatan pasien meliputi
hasil anamneses, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
pencegahan diagnose, pengobatan dan /tindakan kedokteran lainnya
Tujuan Agar pasien merasa aman dan nyaman

Kebijakan SK Direktur Nomor.. tentang perlindungan kerahasiaan


Informasi pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Lebong

Prosedur 1. Menjelaskan kepada pasien tentang rahasia kedokteran dan proses


untuk membuka rahasia kedokteran sesuai ketentuan dalam
peraturan perundang undangan
2. Meminta persetujuan pasien untuk membuka informasi yang
berhubungan dengan kesehatan pasien
3. Menjaga kerahasiaan informasi kesehatan pasien
4. Menyimpan rahasia informasi kesehatan pasien pada Medical
record (berlaku selamanya walaupun pasien sudah meninggal
dunia)

Unit terkait 1. Seluruh unit pelayanan


2. Medical Record
PEMERINTAH KABUPATEN LEBONG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEBONG Jl.Muara Aman
Curup Desa Muning Agung Kcamatan Lebong Sakti Kabupaten
Lebong 39163 telp/fax (0738) 21118

FORMULIR PENERIMA INFORMASI KONDISI PASIEN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEBONG

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :
Alamat :
Tanggal masuk RS :
Dokter Penanggung Jawab :
No. Rekam Medis :

Menyatakan bahwa sesuai Kewajiban Simpan Rahasia Kedokteran dan mengacu pada Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36/MENKES/PER/III/2008, maka saya
menunjuk yang tersebut dibawah ini untuk dapat diberitahukan tentang kondisi kesehatan saya :

1. Nama :
2. Telepon/Handphone :
3. Hubungan dengan pasien :

1. Nama :
2. Telepon/Handphone :
3. Hubungan dengan pasien :

Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Lebong, ...................................2016
yang membuat pernyataan

(.......................................)

PANDUAN
PERLINDUNGAN TERHADAP KERAHASIAAN INFORMASI PASIEN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEBONG


TAHUN 2016

A. PENDAHULUAN

Rahasia kedokteran telah diatur dalam beberapa peraturan / ketetapan yaitu


peraturan pemerintah Nomor 10 Tahun 1966 dan Praturan Pemerintah Nomor 33 Tahun
1963 untuk dokter gigi yang menetapkan bahwa tenaga kesehatan termasuk mahasiswa
kedokteran,murid yang bertugas dilapangan pemeriksaan, pengobatan dan atau
perawatan diwajibkan menyimpan rahasia kedokteran. Pasal 22 ayat (1)B Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan di atur bahwa bagi tenaga
kesehatan jenis tertentu dalam melaksanakan tugas profesinya berkewajiban untuk
menjaga kerahasiaan identitas dan data kesehatan pribadi pasien. Kode etik kedokteran
dalam pasal 12 menetapkan setiap tenaga kesehatan wajib merahasiakan sesuat yang
diketahuinya tentang seorang penderita, bahkan setelah pasien meninggal dunia.
Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien, memenuhi
permintaan aparat penegak hukum dalam rangka penegakan hukum, permintaan pasien
sendiri atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
Pasal 51 huruf c, Undang-undang nomor 29 Tahun 2004 adanya kewajiban
merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah
pasien meninggal dunia. Berkaitan dengan pengungkapan rahasia kedokteran tersebut di
atur dalam pasal 10 ayat (2) Permenkes nomor 269/Menkes/per/III/2006 Tentang Rekam
Medis sebagai berikut informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat
pemeriksan dan riwayat pengobatan dapa di buka dalam hal : mengenai rahasia
kedokteran dikenal adanya Trilogi rahasia kedokteran yang meliputi persetujuan
tindakan kedokteran, rekam medis dan rahasia kedokteran karena keterkaitan satu sama
lain. Jika menyangkut pengungkapan rahasia kedokteran, maka harus ada izin (consent)
dan bahan rahasia kedokteran terdapat dalam berkas rekam medis

HAK ATAS KERAHASIAAN


Hak kerahasiaan ini bersifat umum dan berlaku pada setiap orang,inti dari hak
adalah suatu hak atau kewenangan untuk tidak diganggu setiap orang berhak untuk tidak
dicampuri urusan pribadinya oleh orang lain tanpa persetujuannya. Hak atas privaci disini
berkaitan dengan hubungan teraupetik antara dokter dan pasien. Hubungan itu didasarkan
atas kepercayaan bahwa dokter itu akan berupaya semaksimal mungkin untuk
memberikan pelayanan pengobatan.
Dalam pasal 11 Permenkes Nomor 269/Menkes/per/III/2008 diatur bahwa penjelasan
tentang isi rekam medik hanya boleh dilakukan oleh dokter gigi yang merawat pasien
dengan izin tertulis pasien atau berdasarkan peraturan dan perundang-undangan.
Pada saat pemeriksaan seperti wawancara klinis prosedur tindakan pengobatan,
dokter atau bidan atau perawat atau petugas medis lainnya wajib melindungi privaci
pasien seperti data pasien dan lainnya, dapat juga menggunakan gorden pintu pada saat
dilakukan pemeriksaan atau pengobatan semua tergantung dari kebutuhan pasien.

DEFINISI
Rahasia merupakan tingkatan interaksi dan keterbukaan yang dikehendaki
seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu, tingkatan privaci yang diinginkan, ini
menyangkut keterbukaan atau justru ingin menghindari atau berusaha supaya sukar
dicapai oleh orang lain.
Adapun definisi lain dari privacy yaitu sebagai suatu kemampuan untuk mengontrol
interaksi, kemampuan untuk memperoleh pilihan-pilihan atau kemampuan untuk
mencapai interaksi seperti yang diinginkan. Privacy jangan dipandang hanya sebagai
penarikan diri seseorang secara fisik terhadap pihak-pihak lain
Identifikasi kerahasiaan pasien adalah suatu proses untuk mengetahui
kebutuhan rahasia pasien dalam rumah sakit
Rahasia pasien adalah merupakan hak pasien yang perlu dilindungi dan dijaga
selama dalam rumah sakit
a. Faktor kerahasiaan
Ada perbedaan jenis kelamin, kerahasiaan dalam suatu penelitian pria lebih memiliki
ruangan yang terdapat tiga orang, sedangkan wanita tidak mempermasalahkannya isi
dalam ruangan. Menurut Macshall perbedaan dalam latar belakang pribadi akan
berhubungan dengan kebutuhan kerahasiaan
b. Faktor Situsional
Kepuasan akan kebutuhan kerahasiaan sangat berhubungan dengan seberapa besar
lingkungan mengizinkan orang-orang di dalamnya untuk mandiri
c. Faktor Budaya
Pada penelitian tiap-tiap budaya tidak ditemukan perbedaan dalam banyaknya
kerahasiaan yang diinginkan, tetapi berbeda dalam cara bagaimana mereka
mendapatkan kerahasiaan

B. TUJUAN
Guna mengetahui kebutuhan pasien akan kerahasiaannya selama dalam rumah sakit,
sebagai bentuk kepedulian rumah sakit yang diterapkan untuk melindungi hak - hak
pasien (perlindungan terhadap kerahasiaan pasien)

C. TATA LAKSANA
1. Untuk pasien rawat inap
1.1.Perawat menerima pasien baru dan melakukan identifikasi pasien dengan
meminta menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahir
1.2.Perawat memberikan informasi kepada pasien, merujuk check list pemberian
informasi dengan menjelaskan mengenai hak dan kewajibannya termasuk
didalamnya hak akan privasi pasien selama dalam perawatan
1.3.Perawat melakukan koordinasi dengan pihak terkait sesuai dengan kebutuhan
pasien guna menjaga privasinya selama dalam perawatan
- Menutup acses masuk pengunjung (termasuk keluarga, kerabat)
- Menempatkan tanda pada pintu masuk kamar
- Memastikan prefensi pasien untuk jenis kelamin petugas yang diberi izin
masuk kamar
1.4.Pada semua tindakan dan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter dan perawat di
dalam kamar perawatan pastikan privacy pasien terlindungi dengan pintu dan
tirai kamar tertutup
1.5.Untuk pasien yang akan transfer antar unit, karena akan dilakukan pemeriksaan
penunjang dan pindah kamar rawat, pastikan saat transfer privacy pasien
terlindungi (contoh; menggunakan selimut)
1.6.Pastikan dokumen / file pasien berada pada tempatnya
1.7.Memastikan seluruh staf rumah sakit tidak membicarakan hal-hal yang
menyangkut pasien di area umum

2. Untuk pasien rawat jalan


2.1.Pada semua tindakan dan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter dan perawat di
ruang konsultasi pastikan privacy pasien terlindungi dengan pintu dan tirai
ruangan tertutup
2.2.Memastikan seluruh staf rumah sakit tidak membicarakan hal-hal yang
menyangkut pasien di area umum

D. DOKUMENTASI
Formulir penerima informasi kondisi pasien

Anda mungkin juga menyukai