Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

PERTEMUAN ORIENTASI STIMULASI DETEKSI INTERVENSI DINI TUMBUH


KEMBANG (SDIDTK) BAGI TENAGA KESEHATAN DAN PENDIDIK PAUD
DI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016 ANGKATAN I

Kementerian/ Lembaga : Kementerian Kesehatan RI


Unit Eselon I/II : Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu
Program : Pembinaan Kesehatan Keluarga
Hasil/Outcome : Peningkatan Kualitas Pelayanan Anak Balita
Kegiatan : Orientasi SDIDTK bagi Nakes dan Pendidik
PAUD.
Indikator Kinerja : Cakupan Pelayanan Anak Balita.
Kegiatan
Keluaran/ Output : Diperolehnya Tenaga Kesehatan dan Pendidik
PAUD yang Kompeten dan terlatih dalam
Pelaksanaan Kegiatan SDIDTK.
Volume : 1 (Laporan)
Satuan Ukur : Laporan

A. Latar Belakang

Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 28 B ayat 2, Pasal 28 H ayat 1


tentang setiap anak berhak atas kelangsungan hidup dan kesejahteraan
lahir dan batin;

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak


Pasal 1, 4, 8;

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
2015-2019;

Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan


Yang Berkeadilan;

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya


Kesehatan Anak;

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 66 Tahun 2014 tentang


Pemantauan Pertumbuhan, Perkembangan, dan Gangguan Tumbuh
Kembang Anak;

Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.


02.02/MENKES/52/2015 tentang Renstra Kementerian Kesehatan 2015-
2019;

Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota.
B. Gambaran Umum

Pembangunan kesehatan sebagai upaya membangun manusia


seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak
yang dilakukan sedini mungkin. Upaya kesehatan dilakukan sejak anak
masih didalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupan,
ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan meningkatkan
kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik,
mental, emosional maupun social serta memiliki intelegensia majemuk
sesuai dengan potensi genetiknya.

Masa lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat peka
terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek dan tidak
bisa diulang lagi, maka masa balita disebut masa keemasan
(golden period), jendela kesempatan (window of opportunity) dan masa
kritis (critical period). Mengingat hal tersebut maka sebagai calon
generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia
perlu mendapat perhatian serius yaitu mendapat asupan gizi yang baik,
stimulasi yang memadai termasuk deteksi dan intervensi dini
penyimpangan tumbuh kembang.

Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas


yang diselenggarakan melalui kegiatan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi
Dini Tumbuh Kembang balita (SDIDTK) dilakukan pada masa kritis
tersebut diatas. Kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini
penyimpangan tumbuh kembang balita yang menyeluruh dan
terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara keluarga,
masyarakat dengan tenaga profesional, akan meningkatkan kualitas
tumbuh kembang anak usia dini dan kesiapan memasuki jenjang
pendidikan formal. Indikator keberhasilan tumbuh kembang anak tidak
hanya meningkatnya status kesehatan dan gizi anak, tetapi juga mental,
emosional dan social dan kemandirian anak berkembang secara optimal.

Kegiatan SDIDTK sudah mulai disosialisasikan sejak tahun 1997, akan


tetapi sampai saat ini belum semua puskesmas menerapkan SDIDTK
dikarenakan masih kurangnya tenaga terlatih. Kegiatan SDIDTK juga
merupakan salah satu indicator pada RPJMN dan Restra, sehingga
apabila puskesmas tidak melaksanakan kegiatan tersebut, maka
cakupan indicator yang ditetapkan tidak akan tercapai. Sehubungan
dengan hal tersebut, untuk menambah tenaga terlatih SDIDTK maka
diperlukan Orientasi SDIDTK bagi Tenaga Kesehatan dan Pendidik
PAUD.
C. Tujuan Kegiatan

Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas pelayanan SDIDTK bagi anak baik di puskesmas
dan PAUD se-Provinsi Bengkulu

Tujuan Khusus
- Terorientasinya Tenaga Kesehatan dan Pendidik PAUD dengan
kegiatan SDIDTK.
- Meningkatnya pemahaman dan keterampilan pengelola program
anak dan Pendidik PAUD dalam pelaksanaan SDIDTK.

D. Penerima Manfaat

Penerima manfaat dari kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :


Penanggungjawab Program Tumbuh Kembang Balita di Rumah Sakit
Kabupaten/ Kota
Pengelola Program anak puskesmas dari 2 puskesmas terpilih
Kabupaten/Kota.
Penanggungjawab program PAUD (Kepala Seksi PAUD) Dinas
Pendidikan Nasional Kabupaten/ Kota
Pendidik PAUD terpilih Kabupaten/ Kota (Guru PAUD di Wilayah Kerja
2 Puskesmas terpilih)
Ketua IGTKI Kabupaten/ Kota
Ketua HIMPAUDI Kabupaten/ Kota

Berikut rincian peserta undangan:

Kriteria
N RS PKM Diknas Pendidik IGTKI HIMP
Kab/Kota Jmlh
o PAUD AUDI

1 Seluma 1 2 1 2 1 1 8
2 Bkl. Selatan 1 2 1 2 1 1 8

3 Kaur 1 2 1 2 1 1 8

4 Bkl. Tengah 1 2 1 2 1 1 8

5 Kepahiang 1 2 1 2 1 1 8

6 R. Lebong 1 2 1 2 1 1 8

7 Lebong 1 2 1 2 1 1 8

8 Bkl. Utara 1 2 1 2 1 1 8

9 Mukomuko 1 2 1 2 1 1 8

10 Kota 1 2 1 2 1 1 8

TOTAL 80
Persyaratan Peserta
- Peserta menyerahkan laporan data SDIDTK Tahun 2015
- Peserta membawa surat tugas dan SPD yang ditandatangani oleh atasan
langsung sebanyak 2 rangkap. (format terlampir)
Catatan: Yang menandatangani SPD sama dengan yang
menandatangani Surat Tugas.
- Peserta membawa surat pernyataan bermaterai. (format terlampir)
- Peserta belum pernah mendapatkan pelatihan SDIDTK serta
berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan SDIDTK di wilayah kerjanya.
- Peserta sudah hadir sesuai jadwal terlampir.
- Peserta wajib hadir sebagai peserta aktif mengikuti acara pembukaan s/d
selesai pertemuan
- Konfirmasi kehadiran dapat dikirimkan melalui sms ke HP.
082377757456 (Sdri. Erva Yuniarty, SKM,MKM )

E. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan dengan metode;


Teori (Presentasi),
Diskusi,
Tanya jawab,
Bermain peran (Role Play)
Praktek pada Balita
Kesepakatan dan Rencana Tindak Lanjut.

2. Waktu dan Tahapan Pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan di Hotel Nala Sea Side Jl. Pariwisata Pantai


Panjang Kota Bengkulu pada hari Selasa s.d Sabtu, tanggal 15 s.d 19
Maret 2016.

Tahapan Pelaksanaan:

a. Persiapan : Menentukan sasaran peserta yang akan diundang,


Persiapan tempat pelaksanaan dan persiapan surat menyurat untuk
kelengkapan administrasi.

b. Pelaksanaan meliputi
Pemesanan tempat pertemuan
Pembuatan dan pengiriman surat ke Kadinkes Kabupaten/ Kota,
undangan peserta dan undangan narasumber
Penyusunan sambutan, instrumen rencana tindak lanjut,
penggandaan materi,
Penyiapan paket pertemuan, alat tulis kantor, alat pengolah data
dan kelengkapan pertemuan lainnya
Pelaksanaan pertemuan
Laporan hasil pertemuan

Adapun matriks pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :

Februari Maret
KEGIATAN
NO
M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4
1. Penyiapan kerangka acuan, daftar X
undangan, tempat pertemuan, surat
menyurat
2. Penetapan waktu pertemuan dan tempat X
pertemuan
3. Penyiapan jadwal dan materi pertemuan X

4. Pelaksanaan pertemuan X

3. Laporan hasil pertemuan X

F. Waktu Pencapaian Keluaran


Kurun waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan selama 1 (satu) bulan.

G. Biaya
Biaya yang diperlukan untuk kegiatan tersebut dibebankan kepada DIPA
Satker Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu (03-DK) Program Pembinaan
Kesehatan Masyarakat Tahun Anggaran 2016.

Bengkulu, 03 Maret 2016

Anda mungkin juga menyukai