Anda di halaman 1dari 8

JOB SAFETY, HEALTH AND ENVIRONMENT ANALYSIS (JSA)

NAMA / JUDUL PEKERJAAN NOMOR JSA

LOADING OVERBURDEN 002

Jumlah Halaman
Lokasi Pekerjaan Tgl. Pembuatan JSA No. Revisi JSA
Tambang May-12 PROs/SGU/002/JSA/2012 3
Jabatan Yang Terlibat APD yang Dipersyaratkan Dibuat oleh,
Peralatan yang Digunakan
Operator Excavator /
Foreman / Supervisor / Safety shoes, Masker debu
Superintendent produksi
Hendra A.
Excavator
(PROs Supervisor)

BAHAYA / RESIKO SETIAP REKOMEN


LANGKAH
URUTURUTAN LANGKAH TUGAS KODE BAHAYA
(RESIKO KESELAMATAN, PAPARAN KESEHATAN (GUNAKA
DAN DAMPAK LINGKUNGAN)

Menyiapkan posisi unit di front loading 1.1.1

1.1.2

1.1 Unit amblas ; terkena batu / AA


longsoran ; terguling 1.1.3

1.1.4

1.1.5

1.2 Sprocket unit rusak A 1.2.1


BAHAYA / RESIKO SETIAP REKOMEN
LANGKAH
URUTURUTAN LANGKAH TUGAS KODE BAHAYA
(RESIKO KESELAMATAN, PAPARAN KESEHATAN (GUNAKA
DAN DAMPAK LINGKUNGAN)

Melakukan penggalian (digging / 2.1 Unit terguling AA 2.1.1


excavating)

2.2.1

2.2 Teetch bucket patah ; sistem A


hidrolik rusak ; bucket retak

2.2.2

2.3 Terpapar debu ; gangguan B 2.3.1


pernapasan

3.1 Unit terguling ; kaca kabin


Melakukan pemuatan (loading) A 3.1.1
kejatuhan batu

3.2 Attachment membentur A


unit ; terkena swing ;
overload 3.2.1

3.2.2

3.2.3

3.2.4

3.2.5
BAHAYA / RESIKO SETIAP REKOMEN
LANGKAH
URUTURUTAN LANGKAH TUGAS KODE BAHAYA
(RESIKO KESELAMATAN, PAPARAN KESEHATAN (GUNAKA
DAN DAMPAK LINGKUNGAN)

3.2.6

3.2.7

3.3.1

3.3.2

3.3.3

3.3.4

3.3.5

3.3 Tertabrak Unit Hauler Saat AA


Mundur 3.3.6
BAHAYA / RESIKO SETIAP REKOMEN
LANGKAH
URUTURUTAN LANGKAH TUGAS KODE BAHAYA
3.3 Tertabrak Unit Hauler Saat AA
Mundur
(RESIKO KESELAMATAN, PAPARAN KESEHATAN (GUNAKA
DAN DAMPAK LINGKUNGAN)

3.3.7

3.3.8

3.3.9

3.3.10
AND ENVIRONMENT ANALYSIS (JSA)

JSA Revisi JSA Baru

Jumlah Halaman
Departemen / Section
3 Produksi
Dibuat oleh, Disetujui oleh,

Hendra A. Yasriadi
(PROs Supervisor) (PROs Superintendent)

REKOMENDASI TINDAKAN KONTROL /


PENGENDALIAN

(GUNAKAN : HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO)

Pastikan dudukan front loading tidak lembek.


Sesuaikan kondisi unit dengan ground
pressure - nya.

Perhatikan kondisi dinding tebing dari


retakan atau potensi batuan lepas.

Pelihara front loading agar selalu bersih,


stabil, rata, bebas material penghalang,
bongkahan batu besar dan lantai
bergelombang.

Pastikan dimensi unit disesuaikan dengan


lokasi kerja.

Disarankan menjaga lebar front loading > 25


meter.

Posisikan sprocket berada di depan dari arah


galian atau sesuaikan dengan kondisi
lapangan.
REKOMENDASI TINDAKAN KONTROL /
PENGENDALIAN

(GUNAKAN : HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO)

Aturlah sudut pengambilan material sehingga


mesin tidak perlu dipaksakan sampai track
terjungkit karena material yang digali terlalu
keras.

Jangan menggunakan teetch bucket untuk


memecah batu, kayu atau material keras
lainnya serta meratakan atau membersihkan
front loading.

Pergunakan jenis teetch sesuai material yang


akan digali.

Tutup pintu kabin unit saat melakukan


penggalian. Sediakan masker debu untuk
tahapan pekerjaan ini.

Hindari mengangkat boom terlalu tinggi


untuk menghindari material jatuh
kebelakang, menimpa kaca kabin, mesin atau
sistem hidrolik.

Dilarang mengangkat bucket melewati bagian


atas kabin truk pengangkut atau alat berat
lain atau diatas kepala orang lain.

Radius aman adalah satu putaran atau


perhatikan lokasi kerja secara terus menerus,
jangan sampai ada orang di dekat daerah
operasi, khususnya radius swing.

Lakukan komunikasi radio 2 arah antara


operator excavator dan driver haul truck
setiap memulai kegiatan.

Gunakan isyarat klakson untuk tanda unit


excavator selesai memuati.

Tumpahkan material secara perlahan, dimulai


dari arah depan ke belakang.
REKOMENDASI TINDAKAN KONTROL /
PENGENDALIAN

(GUNAKAN : HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO)

Hindari memuat material menempel secara


berlebih. Sesuaikan dengan kapasitas haul
truck yang sedang dimuati.

Atur material secara merata sehingga


pembebanan pada roda-roda truk dan
suspensi pengangkut juga merata.

Pada kondisi lebar loading point lebih dari 25


meter, unit haul truck diposisikan siap
mundur searah jarum jam saat akan
melakukan loading.

Sudut kemiringan unit haul truck disarankan


berkisar antara 110 - 180 derajat sedemikian
sehingga operator masih dapat melihat
akitifitas / situasi atau unit lain dibelakangnya
meskipun lewat kaca spion.

Pastikan operator haul truck mengetahui


keberadaan haul truck yang lain yang baik
yang sedang antri, sedang dimuati atau
manuver maju setelah dimuati sebelum
melakukan manuver mundur.

Pastikan kondisi dibelakang haul truck aman


sebelum melakukan manuver mundur.
Operator juga harus melihat alat loader telah
mengangkat bucket.

Gunakan isyarat klakson untuk tanda unit


hauler akan mundur dan maju. Wajib klakson
3 x sebelum mundur dan 2 x sebelum maju.

Operator excavator memandu pergerakan


unit - unit hauler kapan harus mundur dan
kapan selesai dimuati.
REKOMENDASI TINDAKAN KONTROL /
PENGENDALIAN

(GUNAKAN : HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO)

Apabila kondisi loading point luasannya


sempit atau kurang dari 25 meter, maka saat
antri posisikan haul truck berhadapan silang
dengan alat loading.

Jika tidak memungkinkan manuver mundur


searah jarum jam karena situasional, maka
pastikan pandangan operator tetap leluasa
saat unit akan manuver mundur. Hal ini
dilakukan untuk menghindari menabrak unit
lain saat manuver mundur.

Dilarang memposisikan bucket di loading


point (area manuver DT) saat melakukan
kegiatan loading.

Serta, saat operator excavator akan keluar


dari unit / istirahat / stand-by / buang air
kecil atau besar saat aktifitas loading
berlangsung, komunikasikan kepada driver
haul truck bahwa unit akan diparkirkan.
Turunkan attachment unit ditempat yang
aman. Dilarang memposisikan bucket di
loading point (area manuver DT)

Anda mungkin juga menyukai