Anda di halaman 1dari 33

BAB VII

LAYANAN KLINIS YANG BERORIENTASI PASIEN


STANDAR
7.4 RENCANA LAYANAN KLINIS
KRITERIA
7.4.2 Rencana layanan klinis disusun bersama pasien dengan
memperhatikan kebutuhan biologis, psikologi, sosial, spiritual dan
tata nilai budaya
ELEMEN DOKUMEN TERKAIT KETERANGAN
PENILAIAN
EP 1 - SK hak dan kewajiban pasien
- Informed concent kepada pasien
pada tindakan tertentu

EP 2 - Mencatat rencana layanan dalam


rekam medis

EP 3 - SK Kebijakan pelayanan klinis


memuat tentang proses penyusunan
rencana layanan mempertimbangkan
kebutuhan psikologis, sosial,
spiritual, dll
- Mencatat rencana pelayanan dalam
rekam medis

EP 4 - SK Kepala Puskesmas tentang hak


dan kewajiban pasien
BAB VII
LAYANAN KLINIS YANG BERORIENTASI PASIEN
STANDAR
7.6 PELAKSANAAN LAYANAN
KRITERIA
7.6.2 Pelaksanaan layanan bagi pasien gawat darurat dan/atau
beresiko tinggi dipandu oleh kebijakan dan prosedur yang berlaku
ELEMEN DOKUMEN TERKAIT KETERANGAN
PENILAIAN
EP 1 - Daftar kasus gawat darurat/beresiko
tinggi yang bisa dilayani
- Bukti pelaksanaan pertemuan untuk
mengidentifikasi kasus gawat
darurat dan beresiko tinggi

EP 2 - SK penanganan pasien gawat


darurat dan beresiko tinggi
- SOP penanganan pasien gawat
darurat

EP 3 - SK penanganan pasien gawat


darurat dan beresiko tinggi
- SOP penanganan pasien beresiko
tinggi

EP 4 - MOU kerjasama dengan fasilitas


kesehatan lain

EP 5 - SOP kewaspadaan universal


- Panduan kewaspadaan universal
DINAS KESEHATAN KABUPATEN WAY KANAN
UPT PUSKESMAS SERUPA INDAH
KECAMATAN PAKUAN RATU
Alamat: Jl. Nakula Sadewa No2 Kampung Serupa Indah Telp. 081369462095 Kode Pos 34762

DAFTAR KASUS RESIKO TINGGI PENULARAN

1. TUBERKULOSIS
2. CAMPAK
3. VARICELLA
4. HEPATITIS
5. HIV/AIDS

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Serupa Indah

Samini, S.S.T
Nip. 19681007 198711 2 001
DINAS KESEHATAN KABUPATEN WAY KANAN
UPT PUSKESMAS SERUPA INDAH
KECAMATAN PAKUAN RATU
Alamat: Jl. Nakula Sadewa No2 Kampung Serupa Indah Telp. 081369462095 Kode Pos 34762

DAFTAR KASUS GAWAT DARURAT YANG BISA DILAYANI

1. KECELAKAAN RINGAN
2. DEHIDRASI RINGAN
3. KEJANG DEMAM SEDERHANA
4. SERANGAN ASMA RINGAN SEDANG
5. GIGITAN HEWAN TERSANGKA RABIES
6. OBSERVASI FEBRIS

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Serupa Indah

Samini, S.S.T
Nip. 19681007 198711 2 001
Lampiran : Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Serupa Indah
Nomor : P/ /SK/PKM-SI/I/2017

DAFTAR KASUS GAWAT DARURAT YANG BISA DILAYANI

1. KECELAKAAN RINGAN
2. DEHIDRASI RINGAN
3. KEJANG DEMAM SEDERHANA
4. SERANGAN ASMA RINGAN SEDANG
5. GIGITAN HEWAN TERSANGKA RABIES
6. OBSERVASI FEBRIS

Ditetapkan di : Serupa Indah PU


Pada tanggal : 4 Januari 2017 2015

KEPALA PUSKESMAS SERUPA INDAH,

Samini
Lampiran : Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Serupa Indah
Nomor : P/ /SK/PKM-SI/I/2017

DAFTAR KASUS RESIKO TINGGI PENULARAN

1. TUBERKULOSIS
2. CAMPAK
3. VARICELLA
4. SERANGAN ASMA RINGAN SEDANG
5. HEPATITIS B
6. HIV/AIDS

Ditetapkan di : Serupa Indah PU


Pada tanggal : 4 Januari 2017 2015

KEPALA PUSKESMAS SERUPA INDAH,

Samini
DINAS KESEHATAN KABUPATEN WAY KANAN
UPT PUSKESMAS SERUPA INDAH
KECAMATAN PAKUAN RATU
Alamat: Jl. Nakula Sadewa No2 Kampung Serupa Indah Telp. 081369462095 Kode Pos 34762

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS SERUPA INDAH
NOMOR: 445/ /SK/PKM-SI/I/2017
TENTANG
PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT DAN BERESIKO TINGGI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA UPT PUSKESMAS SERUPA INDAH,
Menimbang : a. Bahwa kasus-kasus gawat darurat dan atau beresiko tinngi perlu
diidentifikasi;
b. Bahwa penanganan kasus-kasus beresiko tinggi yang memungkinkan
terjadinya penularan baik bagi petugas maupun pasien lain perlu
diperhatikan;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu
menetapkan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Serupa Indah
tentang Penanganan pasien gawat darurat;
Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan;
2. Undang-undang No. 29 tahun 2009 tentang Praktik Kedokteran;
3. Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Gawat Darurat;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keelamatan Pasien Rumah
Sakit;
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Kesatu : Keputusan Kepala UPT PUskesmas Serupa Indah tentang Penanganan
Pasien Gawat Darurat dan Beresiko Tinggi.
Kedua : Bahwa setiap petugas Puskesmas harus bisa mengidentifikasi kasus-
kasus gawat darurat/resiko tinggi dan ditangani lebih dulu.
Ketiga : Setiap petugas harus bisa menangani sesuai prosedur, segera merujuk apabila
kasus tidak bisa ditangani
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Serupa Indah PU


Pada tanggal : 4 Januari 2017 2015

KEPALA PUSKESMAS SERUPA INDAH,

Samini
PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT
No Dokumen : P/ /SOP/PKM-SI/I/2017
No Revisi : 00/00
SOP Tanggal Terbit : /1/2017
Halaman : 1/2
UPT
Samini, S.S.T
Puskesmas
NIP:19681007 198711 2 001
Serupa Indah

1. Pengertian Penagananan pasien gawat darurat adalah pertolongan pertama dengan cepat dan
tepat pada pasien dengan kondidi gawat darurat, untuk menyelamatkan jiwa dan
menghindari resiko kecacatan pada pasien
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menghindari resiko kecacatan
organ tubuh dan menyelamatkan jiwa pasien
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas No. P/ /SK/PKM-SI/I/2017 Tentang Penanganan
Pasien Gawat Darurat.
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Keehtan
Masyarakat
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 856 Tahun 2009 Tentang IGD Rumah
Sakit
5. Prosedur 1. Petugas menerima pasien datang.
2. Petugas menempatkan pasien pada tempat yang disediakan.
3. Jika pasien lebih dari satu, petugas mengidentifikasi pasien berdasarkan triase.
4. Petugas melakukan 7 langkah cara mencuci tangan.
5. Petugas menggunakan alat pelindung diri.
6. Petugas mengidentifikasi masalah kesehatan pasien.
7. Petugas mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan
pasien.
8. Petugas menilai kesadaran pasien.
9. Petugas mengecek air way dan melakukan tindakan bila terjadi sumbatan jalan
nafas.
10. Petugas memperbaiki peredaran darah. Jika ada perdarahan, petugas
melakukan tindakan untuk menghentikan perdarahan.
11. Petugas memasang IV line jika terdapat tanda-tanda kekurangan cairan pada
pasien.
12. Petugas memberikan obat sesuai kebutuhan pasien.
13. Petugas melakukan resusitasi.
14. Petugas melakukan observasi pasien.
15. Bila diperlukan petugas memberikan pelayanan rujukan dan transportasi
rujukan.
16. Petugas mendekontaminasi alat-alat yang telah digunakan dan bahan habis
pakai
17. Petugas mencuci alat-alat yang telah dipakai
18. Petugas mensterilkan alat-alat yang telah dipakai
19. Petugas membuang bahan habis pakai pada tempat sampah medis dan non
medis
20. Petugas mencuci tangan dengan 7 langkah
21. Petugas mendokumentasikan tindakan perawatan ke dalam rekam medis.
6. Diagram
Alir
7. Dokumen Rekam Medis
Terkait

8. Distribusi UGD, PONED


9. Rekaman Historis:
N Halaman Yang Dirubah Perubahan Diberlakukan Tanggal
o
1
2
3
KEWASPADAAN UNIVERSAL
No Dokumen : P/ /SOP/PKM-SI/I/2017
No Revisi : 00/00
SOP Tanggal Terbit : /1/2017
Halaman : 1/2
UPT
Samini, S.S.T
Puskesmas
NIP:19681007 198711 2 001
Serupa Indah

1. Pengertian Kewaspadaan Universal yaitu tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh
seluruh tenaga kesehatan untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi dan
didasarkan pada prinsip bahwa darah dan cairan tubuh dapat berpotensi
menularkan penyakit, baik dari pasien maupun petugas kesehatan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melindungi tenaga kesehtan
maupun pasien dari penyebaran infeksi, dari petugas ke pasien, dari pasien ke
petugas maupun antar pasien
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas No. P/ /SK/PKM-SI/I/2017 Tentang
Kewaspadaan Universal.
4. Referensi 1. Buku Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di Pelayanan Kesehatan
DepKes tahun 2010
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis detail mengenai riwayat penyakit yang pernah
diderita dan memiliki resiko penyebaran infeksi terhadap pasien lain maupun
petugas kesehatan (seperti riwayat Hepatitis B, riwayat HIV/AIDS, riwayat TB
Paru).
2. Petugas mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani pasien.
3. Petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri.
4. Tangani dan buang jarum suntik dan alat tajam lain secara aman; yang sekali
pakai tidak boleh dipakai ulang.
5. Petugas menggunakan satu alat medis seperti (heacting set, partus set) pada
satu pasien dan menggunakan alat yang sudah steril/disteril.
6. Petugas melakukan deinfeksi pada alat medis yang sudah digunakan lalu
merendam dengan larutan desinfektan.
7. Buang limbah sesuai dengan prosedur :
Bersihkanlah bed dengan deterjen dan larutan desinfektan
Spuit injeksi yang telah digunakan dibuang di safety box
Sampah medis (barang habis pakai dan bahan biologis) ditampung dalam
tempat tersendiri untuk kemudian dimasukkan insenator
6. Dokumen Rekam Medis
Terkait
7. Distribusi Poliklinik, UGD, Ruang Perawatan, Laboratorium

8. Rekaman Historis:
N Halaman Yang Dirubah Perubahan Diberlakukan Tanggal
o
1
2
3
DINAS KESEHATAN KABUPATEN WAY KANAN
UPT PUSKESMAS SERUPA INDAH
KECAMATAN PAKUAN RATU
Alamat: Jl. Nakula Sadewa No2 Kampung Serupa Indah Telp. 081369462095 Kode Pos 34762

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS SERUPA INDAH
NOMOR: 445/ /SK/PKM-SI/I/2017
TENTANG
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA UPT PUSKESMAS SERUPA INDAH,
Menimbang : a. bahwa guna meningkatkan pelayanan kesehatan yang professional
dan optimal, bermutu dan berkualitas, perlu adanya hak-hak dan
kewajiban pasien;
b. bahwa untuk melaksanakan butir a tersebut diatas, agar pelaksanaan
pelayanan dapat berdaya guna dan berhasil guna, efektif dan efisien
perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala UPT Puskesmas Serupa
Indah;
Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan;
2. Peraturan Pemerintahan Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.75 tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/Menkes/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN
Kesatu : Hak-hak dan kewajiban pasien di Puskesmas Serupa Indah adalah
(terlampir).
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak 4 Januari 2017, dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Serupa Indah PU


Pada tanggal : 2 Januari 2017 2015

KEPALA PUSKESMAS SERUPA INDAH,

Samini
Lampiran : Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Serupa Indah
Nomor : P/ /SK/PKM-SI/I/2017

HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN


DI UPT PUSKESMAS SERUPA INDAH

HAK PASIEN :
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan pelayanan yang berlaku di
Puskesmas Serupa Indah
2. Mendapatkan informasi tentang penyakit yang diderita, tindakan medis yang akan
dilakukan dan upaya pencegahan penyakit
3. Meminta/mendapatkan konsultasi medis
4. Menyampaikan pengaduan, keluhan dan saran berkaitan dengan pelayanan
5. Memperoleh layanan yang bermutu, nyaman, adil, jujur dan manusiawi
6. Memberikan persetujuan atau menolak akan tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya kecuali untuk kasus KLB atau kasus yang
dapat membahayakan masyarakat

KEWAJIBAN PASIEN
1. Membawa kartu identitas (KTP/SIM) untuk mengetahui alamat dengan jelas pada
kunjungan pertama kali
2. Pengguna kartu BPJS/JAMKESMAS harus membawa kartu BPJS?JAMKESMAS
3. Mengikuti alur pelayanan di Puskesmas
4. Mentaati aturan pelayanan dan mematuhi nasehat serta petunjuk pengobatan
5. Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang masalah kesehatan kepada tenaga
kesehatan di Puskesmas Serupa Indah

Ditetapkan di : Serupa Indah PU


Pada tanggal : 4 Januari 2017 2015

KEPALA PUSKESMAS SERUPA INDAH,

Samini
DINAS KESEHATAN KABUPATEN WAY KANAN
UPT PUSKESMAS SERUPA INDAH
KECAMATAN PAKUAN RATU
Alamat: Jl. Nakula Sadewa No2 Kampung Serupa Indah Telp. 081369462095 Kode Pos 34762

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS SERUPA INDAH
NOMOR: 445/ /SK/PKM-SI/I/2017
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA UPT PUSKESMAS SERUPA INDAH,
Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis Puskesmas dilaksanakan sesuai kebutuhan
pasien;
b. bahwa pelayanan klinis Puskesmas perlu memperhatikan mutu dan
keselamatan pasien;
c. bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan pasien, bermutu dan memperhatikan keselamatan pasien,
maka perlu disusun kebijakan pelayanan klinis di UPT Puskesmas
Serupa Indah;
Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.46 tahun 2015
tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.75 tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/Menkes/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS
Kesatu : Keputusan Kepala UPT Puskesmas Serupa Indah tentang Kebijakan
Pelayanan Klinis di UPT Puskesmas Serupa Indah;
Kedua : Kebijakan pelayanan klinis di UPT Puskesmas Serupa Indah sebagaiman
tercantum dalam lampiran merupakan bagian tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Serupa Indah PU


Pada tanggal : 2 Januari 2017 2015

KEPALA PUSKESMAS SERUPA INDAH,

Samini
Lampiran : Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Serupa Indah
Nomor : P/ /SK/PKM-SI/I/2017

KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS


DI UPT PUSKESMAS SERUPA INDAH

A. PENDAFTARAN PASIEN :
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas
2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas loket pendaftaran
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien
4. Identitas pasien harus dipastikan sesuai dengan kartu identitas sebagai berikut : nama
pasien, tanggal lahir pasien, alamat, dan nomor rekam medis
5. Informasi tentang jenis layanan klinis yang tersedia serta informasi lain yang dibutuhkan
masyarakat meliputi : tariff, jenis pelayanan, jadwal pelayanan dan informasi tentang
kerjasama rujukan dengan fasilitas kesehatan lain harus tersedia di tempat pendaftaran
6. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses pelayanan yang
dimulai dari pendaftaran
7. Hak-hak pasien meliputi :
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan pelayanan yang berlaku di
Puskesmas Serupa Indah
b. Mendapatkan informasi tentang penyakit yang diderita, tindakan medis yang akan
dilakukan dan upaya pencegahan penyakit
c. Meminta/mendapatkan konsultasi medis
d. Menyampaikan pengaduan, keluhan dan saran berkaitan dengan pelayanan
e. Memperoleh layanan yang bermutu, nyaman, adil, jujur dan manusiawi
f. Memberikan persetujuan atau menolak akan tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya kecuali untuk kasus KLB atau kasus
yang dapat membahayakan masyarakat
8. Kewajiban pasien meliputi :
a. Membawa kartu identitas (KTP/SIM) untuk mengetahui alamat dengan jelas pada
kunjungan pertama kali
b. Pengguna kartu BPJS/JAMKESMAS harus membawa kartu BPJS?JAMKESMAS
c. Mengikuti alur pelayanan di Puskesmas
d. Mentaati aturan pelayanan dan mematuhi nasehat serta petunjuk pengobatan
e. Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang masalah kesehatan kepada
tenaga kesehatan di Puskesmas Serupa Indah
9. Loket pendaftaran wajib melakukan koordinasi dan komunikasi antara pendaftaran
dengan unit pendukung terkait
10. Kendala fisik, bahasa, budaya serta penghalang lain wajib diidentifikasi dan
ditindaklanjuti.
B. PENGKAJIAN, KEPUTUSAN DAN RENCANA LAYANAN
1. Kajian awal dilakukan secara paripurna oleh petugas kesehatan yang kompeten
2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan dan kajian lain
oleh tenaga profesi kesehatan sesuai kebutuhan
3. Proses kajian dilakukan mengacu pada standar profesi kedokteran dan standar asuhan
keperawatan
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan yang tidak
perlu
5. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi kesehatan lain wajib
diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis
6. Proses kajian dilakukan sesuai langkah-langkah SOAP
7. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten
8. Petugas kesehatan harus mengetahui tentang alur pelayanan yang ada di puskesmas
Satelit
9. Pasien dengan kondisi gawat darurat harus diprioritaskan dalam pelayanan
10. Petugas Unit Gawat Darurat wajib melakukan proses triase untuk memprioritaskan pasien
dengan kebutuhan emergensi
11. Petugas Unit Gawat Darurat harus melakukan pemeriksaan dan memastikan pasien dalam
kondisi stabil saat proses rujukan
12. Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi harus tersedia
13. Dilakukan transfer pasien atau rujukan internal antar setiapa bagian apabila diperlukan
pelayanan secata tim
14. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian maupun keputusan layanan harus dilakukan
melalui pendelegasian wewenang
15. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan professional yang
memenuhi syarat
16. Proses kajian perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan peralatan
kesehatan yang memenuhi syarat
17. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan petugas kesehatan
18. Rencana layanan dan pelaksanaan layana dipandu oleh prosedur klinis yang dibukukan
19. Jika dibutuhkan layana terpadu, maka kajian awal, rencana layanan dan pelaksanaan
layanan disusun secara bersama-sama dalam tim layanan terpadu
20. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien dan melibatkan pasien
21. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis, sosial,
spiritual, serta memperhatikan tata nilai budaya pasien
22. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan memperhatikan
efesiensi sumber daya
23. Resiko yang mungkin terjadi dalam pelayanan yang harus diidentifikasi
24. Efek samping dan resiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus diinformasikan
kepada pasien
25. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
26. Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien
C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan standar operasioanal prosedur
pelayanan klinis
2. Pedoman dan standar operasional meliputi: pelayanaan medis, keprawatan, kebidanan,
asuhan gizi, pelayanan farmasi dan pelyanan profesi kesehatan lain
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai dengan rencana layanan
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam medis
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
6. Untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu, semua petugas wajib menuliskan
seluruh hasil kajian dan pelayanan yang telah dilakukan ke dalam rekam mesdis
7. Selama proses pemberian anestesi lokal dilakukan monitoring status fisiologis pasien
baik sebelum saat maupun sesudah pemberian anestesi lokal
8. Tindakan medis yang beresiko wajib diinformasikan kepada pasien sebelum
mendapatkan persetujuan
9. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib didokumentasikan
10. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, ditindak lanjuti
11. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur
pelayanan pasien gawat darurat
12. Kasus-kasus beresiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan kasus-
kasus beresiko tinggi
13. Pada saat tindakan pembedahan minor dilakukan monitoring kepada pasien sebelum saat
dan sesudah tindakan
14. Kasus-kasus yang memerlukan kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi harus
ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan universal)
15. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur pemberian
obat/cairan intravena
16. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang jelas
17. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pelayanan
18. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan, ditindak lanjuti
19. Pelaksanaan layanan dilakukan secara tepat dan terencana untuk menghindari
pengulangan yang tidak perlu
20. Pelayanan dimulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat, tindakan, sampai dengan
proses rujukan dan pemulangan pasien harus berkesinambungan
21. Pasien berhak untuk menolak pengobatan
22. Pasien berhak menolak jika dirujuk kesarana kesehatan lain
23. Penolakan untuk menolak pengobatan dipandu oleh prosedur yang ada
24. Jika pasien menolak pengobatan wajib diberikan informasi tentanghak pasien untuk
menolak pengobatan, akibat dari keputusan yang dibuat, dan tanggung jawab
pasien/keluarga berkenaan dengan keputusan tersebut
25. Pelayanan anestesi dan bedah minor dipandu dengan prosedur tetap
26. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilakukan dengan petugas yang kompeten
27. Sebelum melakukan pelayana anestesi dan pembedahan wajib mendapatkan informed
consent
28. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi sampai dengan selesainya
tindakan dan pasien pulang
29. Pendidikan/penyuluhan pasien dilakukan sesuai dengan rencana layanan

D. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN


1. Pemulangan pasien rawat inap dipandu dengan standar operasional prosedur
2. Dokter yang menangani pasien bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
pemulangan dan proses rujukan
3. Umpan balik dari fasilitasi rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang menangani
pasien
4. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan alternatif pelayanan
5. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis
6. Resume klinis meliputi: nama pasien, kondisi klinis, prosedur/tindakan yang telah
dilakukan, dan kebutuhan akan tindak lanjut
7. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan
8. Pasien dengan kebutuhan khusus harus didampingi oleh keluarga
9. Kriteria merujuk meliputi pasien yang tidak mampu ditangani oleh puskes karena
ketidakseseuaian kompetisi petugas dan tidak lengkapnya peralatan di Puskesmas
10. Pada saat proses rujukan pasien, petugas harus terus melakukan identifikasi kebutuhan
dan monitoring terhadap pasien untuk keamanan dan keselamatan pasien
11. Pada saat pemulangan, pasien dan atau keluarga pasien harus diberi informasi tentang
tindak lanjut pelayanan

Ditetapkan di : Serupa Indah PU


Pada tanggal : 4 Januari 2017 2015

KEPALA PUSKESMAS SERUPA INDAH,

Samini
BAB VII
LAYANAN KLINIS YANG BERORIENTASI PASIEN
STANDAR
7.6 PELAKSANAAN LAYANAN
KRITERIA
7.6.3 Penanganan, penggunaan dan pemberian darah dan produk
obat dan/atau cairan intravena dipandu dengan kebijakan dan
prosedur yang jelas
ELEMEN DOKUMEN TERKAIT KETERANGAN
PENILAIAN
EP 1 - SK penggunaan dan pemberian obat/
cairan intravena
- SOP penggunaan dan pemberian
obat/cairan intravena

EP 2 - Melakukan pemberian cairan/obat


intravena sesuai SOP (pencatatan
dalam rekam medis)
- Pencatatan pemberian cairan
intravena di rekam medis
DINAS KESEHATAN KABUPATEN WAY KANAN
UPT PUSKESMAS SERUPA INDAH
KECAMATAN PAKUAN RATU
Alamat: Jl. Nakula Sadewa No2 Kampung Serupa Indah Telp. 081369462095 Kode Pos 34762

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS SERUPA INDAH
NOMOR: 445/ /SK/PKM-SI/I/2017
TENTANG
PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN OBAT ATAU PEMBERIAN CAIRAN
DI PUSKESMAS SERUPA INDAH,
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA PUSKESMAS SERUPA INDAH,
Menimbang : a. bahwa salah satu jenis pelayanan kesehatan di Puskesmas Serupa
Indah adalah penggunaan dan pemberian obat dan atuau pemberian
cairan intravena;
b. bahwa dalam penggunaan dan pemberian obat dan atau pemberian
cairan intravena merupakan tindakan yang beresiko terhadap
terjadinya infeksi sehingga harus mengikuti prosedur;
c. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut point a dan b perlu
ditetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Serupa Indah
Mengingat : 1. Undang-Undang No.29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
2. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
3. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
4. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438/Menkes/Per/IX/2010,
tentang Standar Pelayanan Kedokteran;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SERUPA INDAH TENTANG
PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN OBAT ATAU PEMBERIAN
CAIRAN INTRAVENA DI PUSKESMAS SERUPA INDAH.
Kesatu : Pemberian obat atau cairan adalah tindakan memasukkan obat atau
cairan langsung ke pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu
tertentu.
Kedua : Pemberian obat atau cairan intravena harus mengikuti prosedur yang ada
sehingga dapat dihindari terjadinya infeksi.
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan diperbaiki
sesuai ketentuan.

Ditetapkan di : Serupa Indah PU


Pada tanggal : 2 Januari 2017 2015

KEPALA PUSKESMAS SERUPA INDAH,

Samini
Lampiran : Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Serupa Indah
Nomor : 445/ /SK/PKM-SI/I/2017
PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN OBAT
DAN/ATAU CAIRAN INTRAVENA
No Dokumen : P/ /SOP/PKM-SI/I/2017
No Revisi : 00/00
SOP Tanggal Terbit : /1/2017
Halaman : 1/2
UPT
Samini, S.S.T
Puskesmas
NIP:19681007 198711 2 001
Serupa Indah

1. Pengertian Pengunaan dan pemberian obat/cairan intravena adalah pemberian obat dengan
cara memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena dengan menggunakan
disposable spuit.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
- Memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorbsi daripada dengan injeksi
parenteral lain.
- Menghindari terjadinya kerusakan jaringan.
- Memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas No. P/ /SK/PKM-SI/I/2017 Tentang Penggunaan
dan pemberian obat dan/atau cairan intravena.
4. Referensi 1.
2.
3.

5. Prosedur 8. Petugas melakukan 7 langkah cara mencuci tangan.


9. Petugas memakai APD.
10. Petugas mennyaipkan obat dengan prinsip 6 benar.
11. Petugas melakukan identifikasi pasien.
12. Petugas memberikan informasi kepada pasien/keluarga mengenai tindakan
yang akan dilakukan.
13. Petugas membersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alcohol,
dengan gerakan sirkuler dari arah dalam keluar dengan diameter sekitar 5 cm.
Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan untuk membuang sekresi dari
kulit yang mengandung mikroorganisme.
14. Petugas memilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan
atau rasa gatal. Menghindari gangguan absorbsi obat atau cidera dan nyeri
berlebihan.
15. Petugas membuka tutup jarum tarik kulit ke bawah kurang lebih 2,5 cm di
bawah area penusukan dengan tangan non dominan. Membuat kulit menjadi
lebih kencang dan tidak bergeser, memudahkan penusukan. Sejajar vena yang
akan ditusuk perlahan dan pasti, pegang jarum pada posisi 30.
16. Petugas merendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum ke dalam
vena.
17. Petugas melakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari
spuit dan tangan dominan menarik plunger.
18. Petugas melakukan observasi adanya darah pada spuit apabila ada darah,
lepaskan tourniquet dan masukkan obat perlahan-lahan.
19. Petugas mengeluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat
dimasukkan, sambil melakukan penekanan dengan menggunakan kapas
alcohol pada area penusukan.
20. Petugas menutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril yang
diberi bethadine.
21. Petugas membuang sampah tindakan ke dalam kotak sampah seuai dengan
jenisnya yaitu sampah medis dan non medis.
22. Petugas memberikan instruksi pasca tindakan pemberian obat atau cairan
intravena yang diberikan.
23. Petugas melakukan 7 langkah cara mencuci tangan setelah selesai kontak
dengan pasien.
24. Petugas mendokumentasikan tindakan perawatan ke dalam rekam medis.
7. Dokumen Rekam Medis
Terkait

8. Distribusi Poli Gigi, Poli KIA/MTBS, UGD, Ruang Perawatan

9. Rekaman Historis:
N Halaman Yang Dirubah Perubahan Diberlakukan Tanggal
o
1
2
3
BAB VII
LAYANAN KLINIS YANG BERORIENTASI PASIEN
STANDAR
7.2 PENGKAJIAN
KRITERIA
7.2.3 Pasien dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera
diberikan prioritas untuk asessmen dan pengobatan
ELEMEN DOKUMEN TERKAIT KETERANGAN
PENILAIAN
EP 1 - SOP Triase
- Pedoman Triase
- Kebijakan Puskesmas tentang Triase

EP 2 - Pola ketenagaan dan kompetensi


petugas UGD
- Bukti sertifikat pelatihan
- Usulan pelatihan bagi petugas UGD
- Kerangka acuan pelatihan petugas
unit gawat darurat

EP 3 - Kebijakan tentang prioritas pasien


dilakukan sesuai dengan Triase

EP 4 - SOP rujukan pasien emergensi


(yang memuat proses stabilisai dan
memastikan kesiapan tempat
rujukan)
- Bukti resume medis pasien yang
dirujuk
- Bukti komunikasi dengan RS
rujukan
TRIASE
No Dokumen : P/ /SOP/PKM-SI/I/2017
No Revisi : 00/00
SOP Tanggal Terbit : /1/2017
Halaman : 1/2
UPT
Samini, S.S.T
Puskesmas
NIP:19681007 198711 2 001
Serupa Indah

1. Pengertian Triase adalah proses pemilahan dalam menentukan kategori kegawardaruratan


pasien untuk menentukan prioritas Suatu kegiatan untuk melakukan penilaian
hasil kinerja/prestasi kerja oleh Kepala Puskesmas maupun penanggungjawab
terhadap pencapaian tujuan, kualitas kinerja dan terhadap penggunaan sumber
daya.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tercapainya tingkat kinerja


Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam mendukung pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan

3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas No. A/I/SK/ /I/2017 Tentang Indikator Pencapaian
Kinerja UPT Puskesmas Serupa Indah.
4. Referensi 1. Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentangkesehatan
2. PermenkesNomor 75 Tahun 2014 TentangPusatKesehatanMasyarakat
3. PermenkesNomor 46 Tahun 2015 TentangAkreditasiPuskesmas

5. Prosedur 25. Kepala Puskesmas bertanggungjawab terhadap pelaksanaan penilaian kinerja


Puskesmas.
26. Kepala Puskesmas membentuk tim Penilai Kinerja
27. Petugas mengumpulkan data sesuai dengan variabel dan sub variabel yang
diperlukan.
28. Petugas memverifikasi data-data yang telah dikumpulkan tersebut.
29. Petugas memasukkan data sesuai dengan hasil kegiatan yang terdapat dalam
formulir penilaian kinerja puskesmas yaitu SPM.
30. Petugas mengolah data-data tersebut dengan cara melakukan perhitungan hasil
penilaian kinerja tersebut sesuai pada rumusan yang telah disediakan.
31. Penanggung jawab program dan tim menganalisis hasil dan membuat langkah
pemecahan bila target tidak tercapai.
32. Penanggung jawab melakukan konsultasi dengan kepala UPT puskesmas
33. Kepala UPT Puskesmas konsultasi dan koordinasi ke Dinas Kesehatan terkait
dengan hasil penilaian kinerja tersebut.
6. Diagram
Alir / Bagan Pemegang Pj memonitor /
Mengumpul
alir program menganalisa
kan laporan di
Membuat bank data hasil kegiatan
laporan

Melakukanrapat

Upaya perbaikan
kinerja
Kepala Puskesmas
melakukan
Capaian kinerja
monitoring
6. Unit Penanggungjawab program, pelaksana program
Terkait

8. Rekaman Historis:
N Halaman Yang Dirubah Perubahan Diberlakukan Tanggal
o
1
2
3
PEDOMAN
PELAYANAN UNIT GAWAT DARURAT

UPT PUSKESMAS SERUPA INDAH


JL. NAKULA SADEWA NO.2 KAMPUNG SERUPA INDAH
WAY KANAN
2017
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN UNIT GAWAT DARURAT


NOMOR :

SERUPA INDAH, 4 JANUARI 2017


MENGETAHUI
KEPALA UPT PUSKESMAS SERUPA INDAH

SAMINI, S.ST
NIP. 19681007 198711 2 001
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Unit Gawat Darurat (UGD) pada sebuah Puskesmas merupakan salah satu pintu masuk
utama pasien yang membutuhkan pertolongan di Puskesmas. Sebagian besar pasien yang masuk
ke UGD adalah pasien gawat darurat berdasarkan kondisi sesungguhnya atau berdasarkan
persepsi pasien dan keluarganya. UGD harus mampu memilih dan memberikan pelayanan
dengan respon yang cepat dan penanganan yang tepat pada pasien yang benar-benar dalam
kondisi gawat darurat medik. Oleh sebab itu, UGD memerlukan sebuah pedoman pelayanan
yang standar dalam penanganan pasien gawat darurat sehingga tepat dan cepat dalam upaya
penyelamatan jiwa dan menghindarkan resiko kecacatan yang mungkin terjadi.
Pedoman Pelayanan Unit Gawat Darurat Puskesmas Serupa Indah ini disusun
berdasarkan berbagai peraturan dan perundangan yang berlaku untuk menjadi acuan bagi
pelayanan UGD dalam berbagai aspek. Pelayanan UGD merupakan pelayanan yang
multidisiplin, multiprofesi dan terintegrasi yang bertanggungjawab dalam pelayanan pasien
gawat darurat di UGD, sehingga mutlak diperlukan sebuah pedoman untuk memberikan
pelayanan yang standar dan seragam untuk semua pasien yang datang ke UGD.
Setiap UGD wajib memiliki kemampuan penanganan life saving pada anak dan
dewasa, membuka pelayanan selama 24 jam, mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang
terlatih dan trampil yang dibuktikan dengan sertifikat yang masih berlaku, mempunyai tim
penanggulangan bencana, memiliki waktu tanggap pelayanan dokter di Gawat Darurat kurang
dari 5 menit setelah pasien datang, mampu mencapai tingkat kepuasan pelanggan diatas 70% dan
tidak menerapkan uang muka pada pasien yang membutuhkan pelayanan gawat darurat di UGD.
Berbagai perencanaan dan pemenuhan menuju tercapainya standar yang ditetapkan melalui
program kerja UGD Puskesmas Serupa Indah setiap tahunnya. Pemenuhan standar dari segi
SDM, fasilitas dan mutu pelayanan selalu merupakan tujuan utama untuk dicapai dalam
pelaksanaan pelayanan UGD Puskesmas Serupa Indah.
Pedoamn UGD Puskesmas Serupa Indah bertujuan untuk menyetandarkan pelayanan
UGD agar dapat memberikan pelayanan dengan respon cepat dan penanganan yang tepat.
Pedoman ini mengatur jenis pelayanan yang diselenggarakan UGD, SDM untuk pelayanan dan
ketersediaan sarana baik fisik, medis maupun non medis, sesuai dengan persyaratan dari
KepMenKes RI No. 856/MenKes/SK/IX/2009 tentang Standar Unit Gawat Darurat (UGD)
Rumah Sakit.
Adapun petunjuk teknis untuk tiap pelayanan akan diatur khusus pada panduan
pelayanan yang sesuai dan terintegrasi secara menyeluruh dengan pelayanan unit-unit lainnya di
Puskesmas Serupa Indah, serta dituangkan dalam bentuk Standar Operasional Prosedur yang
sesuai untuk Puskesmas Serupa Indah, sehingga pelayanan UGD akan berfokus pada
penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut.

B. TUJUAN PEDOMAN
1. Tujuan Umum
Menjadi acuan pelayanan Unit Gawat Darurat dalam fungsinya untuk usaha
penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut (Life and Limb Saving) bagi pasien
gawat darurat.
2. Tujuan Khusus
Menjadi acuan pelayanan triase, skrining, assessment dn pelayanan, stabilitasi dan
rujukan, pelayanan ambulans, administrasi pelayanan, pendidikan dan pelatihan bagi pasien dan
keluarga, penanganan bencana, discharge planning bagi pasien gawat darurat baik pasien trauma
maupun non trauma.

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


1. Skrining pasien
2. Assesment dan pelayanan pasien, melioputi kemampuan bantuan hidup dasar dan
bantuan hidup lanjut untuk life saving, kemampuan stabilitasi pasien dan kemampuan
melakukan rujukan ke Rumah Sakit atau fasilitas kesehatan yang sesuai.
3. Pelayanan ambulans
4. Blue Code
5. Administrasi pelayanan
6. Pendidikan dan pelatihan bagi staf

D. BATASAN OPERASIONAL
1. Skrining pasien adalah proses menyesuaikan kebutuhan pasien dengan misi dan sumber
daya Puskesmas sejak kontak pertama, baik secara langsung maupun melalui media
komunikasi.
2. Assesment pasien gawat darurat adalah proses survey sekunder setelah pasien
ditentukan tingkat kegawatdaruratannya melalui proses triase.
3. Pelayanan pasien gawat darurat adalah penatalaksanaan kegawatdaruratan pasien,
meliputi kemampuan bantuan hidup dasar dan bantuan hidup lanjut untuk life saving,
kemampuan stabilitasi pasien dan kemampuan melakukan rujukan dan/transfer pasien
ke Rumah Sakit atau fasilitas kesehatan yang sesuai serta pelayanan pasien sesuai
dengan kasus/penyakitnya.
4. Pelayanan ambulans adalah pelayanan tranportasi pasien dari/ke Rumah Sakit sesuai
dengan kebutuhan pasien yang ditransportasi dengan menggunakan ambulan, ambulan
jemputan, serta petugas yang sesuai untuk pendampingan.
5. Blue Code adalah penanganan kegawatdaruratan pada pasien atau pengunjung
Puskesmas yang mengalami henti nafas dengan/tanpa henti jantung.
6. Administrasi pelayanan adalah pelayanan administrasi pasien UGD, meliputi proses
admisi, pencatatan pelayanan secara kontinyu pada rekam medik pasien dan
pembebanan pelayanan pasien selama di UGD.
7. Pendidikan dan pelatihan bagi staf adalah proses pendidikan dan pelatihan bagi staf
klinis dan non klinis dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kegawatdaruratan.

E. LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
2. Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 856/MenKes/SK/IX/2009 tentang Standar
Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MenKes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/MenKes/Per/III/2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


NO Jenis Tenaga Pendidikan Formal Sertifikasi Jumlah
1 Kepala Unit Gawat Darurat S1/Profesi Kedokteran - 1
Umum -
-
2 Wakil Kepala Unit Gawat Darurat S1 Keperawatan - 1
-
-
3 Dokter Jaga S1/Profesi Kedokteran - 1
Umum -
-
4 Perawat Pelaksana D3 Keperawatan - 5

Distribusi Ketenagaan
1. Dokter umum dengan Pelatihan Kegawatdaruratan
Terdiri dari 1 orang dokter
2. Perawat dengan Pelatihan Kegawatdaruratan
Terdiri dari 1 orang Perawat S1, 5 orang Perawat D3

B. PENGATURAN JAGA
Jam Jaga di Unit Gawat Darurat adalah sebagai berikut :
Dinas Pagi : 08.00-14.00 wib
Dinas Sore : 14.00-21.00 wib
Dinas Malam : 21.00-08.00 wib
Untuk Dokter UGD, hari Minggu dan hari Libur Besar, oncall.

Pengaturan jaga staf Unit Gawat Darurat on site adalah sebagai berikut :
Dinas Pagi :
1 orang dokter di UGD, 2 orang perawat, termasuk perawat kepala, 1 orang sopir ambulans
on call
Dinas Sore :
1orang dokter di UGD, 1 orang perawat, 1 orang sopir ambulans on call
Dinas Malam
1orang perawat, 1 orang sopir ambulans on call
Pengatauran Dinas pada saat wabah :
1. Bila korban jatuh berjumlah 15-30 orang bersamaan
Dokter

Anda mungkin juga menyukai