DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SERUPA INDAH
Alamat: JL.Nakula Sadewa No 2 Kampung Serupa Indah
No telp.082372672468 Kode Pos 34762
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS SERUPA INDAH
NOMOR: A/ /SK/PKM-SI/I/2017
TENTANG
JENIS ANESTESI YANG DAPAT DILAKUKAN DI UPT PUSKESMAS SERUPA
INDAH
Samini
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS
NOMOR : A/ /SK/PKM-SI/I/2017
TENTANG : PENETAPAN KEBIJAKAN PELAYANAN
KLINIS UPT PUSKESMAS SERUPA INDAH
A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas.
2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas loket pendaftaran.
3. Pendaftaran pasien memerhatikan keselamatan pasien.
4. Identitas pasien harus dipastikan sesuai dengan kartu identitas sebagai
berikut :
- Nama pasien
- Tempat Tanggal lahir / umur pasien
- Alamat / tempat tinggal
- Nomor rekam medis
5. Informasi tentang jenis layanan klinis yang tersedia serta informasi lain
meliputi :
- Tarif
- Jenis pelayanan
- Jadwal pelayanan
- Informasi tentang kerjasama rujukan dengan fasilitas kesehatan lain
harus tersedia di tempat pendaftaran
6. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses
pelayanan yang dimulai dari pendaftaran.
7. Menyampaikan hak dan kewajiban pasien
8. Loket pendaftaran wajib melakukan koordinasi dan komunikasi antara
pendaftaran dengan unit pendukung terkait.
9. Kendala fisik, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib diidentifikasi
dan ditindaklanjuti.
C. PELAKSAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan standar operasional
prosedur pelayanan klinis.
2. Pedoman dan standar operasional prosedur meliputi pelayanan medis,
keperawatan, kebidanan, asuhan gizi, pelayanan farmasi, dan pelayanan
profesi kesehatan lain.
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai dengan rencana layanan.
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam
medis.
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam
medis.
6. Untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu, semua petugas wajib
menuliskan seluruh hasil kajian dan pelayanan yang telah dilakukan ke
dalam rekam medis.
7. Selama pemberian anastesi lokal, dilakukan monitoring status fisiologis
pasien baik sebelum, saat maupun sesudah pemberian anastesi lokal.
8. Tindakan medis yang beresiko wajib diinformasikan kepada pasien sebelum
mendapatkan persetujuan.
9. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan.
10. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, ditindaklanjuti.
11. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanaan sesuai
dengan prosedur pelayanan pasien gawat darurat.
12. Kasus-kasus beresiko tinggi harus ditangan sesuai dengan prosedur
pelayanan kasus-kasus beresiko tinggi
13. Pada saat tindakan pembedahan minor dilakukan monitoring kepada pasien
sebelum, saat dan sesudah tindakan.
14. Kasus-kasus yang memerlukan kewaspadaan universal terhadap terjadinya
infeksi harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan
(kewaspadaan universal)
15. Pemberian obat / cairan intravena harus dilakukan sesuai dengan prosedur
pemberian obat / cairan intravena
16. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator
yang jelas.
17. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pelayanan.
18. Keluhan pasien / keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan, ditindak
lanjuti.
19. Pelaksanaan layanan dilakukan secara tepat dan terencana untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu.
20. Pelayanan dimulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat,
tindakan, sampai dengan proses rujukan dan pemulangan pasien harus
berkesinambungan.
21. Pasien berhak menolak pengobatan.
22. Pasien berhak menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain.
23. Penolakan untuk menolak pengobatan dipandu oleh prosedur yang ada.
24. Jika pasien menolak pengobatan wajib diberikan informasi tentang hak
pasien untuk menolak pengobatan, akibat dari keputusan yang dibuat, dan
tanggung jawab pasien / keluarga berkenaan dengan keputusan tersebut.
25. Pelayanan anastesi dan bedah minor dipandu dengan prosedur tetap.
26. Pelayanan anastesi dan pembedahan harus dilakukan oleh petugas yang
kompeten.
27. Sebelum melakukan pelayanan anastesi dan pembedahan wajib
mendapatkan informed consent.
28. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anastesi sampai dengan
selesainya tindakan dan pasien pulang.
29. Pendidikan / penyuluhan pasien dilakukan sesuai dengan rencana layanan.