Anda di halaman 1dari 14

Dampak positif dan negative penggunaan

hirokarbon dalam kehidupan sehari hari


Karbon memainkan peran yang besar dalam kehidupan manusia.
Penggunaan karbon, atom karbon, sifat karbon, hidrokarbon, struktur karbon,
serat karbon, karbon monoksida, untuk menemukan fakta menakjubkan. Kata
karbon berasal dari kata Latin carbo, yang berarti batubara, Karbon adalah suatu
unsur kimia dengan simbol C dan nomor atom 6, dengan 4 elektron valensi yang
akan digunakan untuk membentuk ikatan kovalen. Karbon ditemukan di atmosfer.
Bumi dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Meskipun hanya membuat sebuah
persentase kecil dari atmosfer memainkan peran penting, termasuk yang
digunakan oleh tanaman selama fotosintesis. Serat karbon adalah bahan yang kuat
yang terdiri dari serat tipis yang terbuat sebagian besar terdiri dari atom karbon
yang terikat bersama-sama dalam kristal mikroskopis. Karbon monoksida (CO)
sangat beracun bagi manusia. Terbentuk dalam kondisi ketika tidak ada cukup
oksigen untuk membentuk karbon dioksida (CO2). Keracunan karbon monoksida
adalah jenis yang paling umum dari keracunan yang fatal.
Dampak karbon terhadap kesehatan manusia :
Apabila karbon/karbonmonoksida terhisap ke dalam paru-paru akan ikut
peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang akan dibutuhkan
oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena gas CO bersifat racun metabolisme, ikut
bereaksi secara metabolisme dengan darah. Gas CO bereaksi dengan darah
(hemoglobin) :
Hemoglobin + O2 > O2Hb (oksihemoglobin)
Hemoglobin + CO > COHb (karboksihemoglobin)
Penurunan kesadaran sehingga terjadi banyak kecelakaan, fungsi sistem kontrol
syaraf turun serta fungsi jantung dan paru-paru menurun bahkan dapat
menyebabkan kematian. Waktu tinggal CO dalam atmosfer lebih kurang 4 bulan.
Keracunan gas karbon monoksida dapat ditandai dari keadaan ringan, berupa
pusing, rasa tidak enak pada mata, sakit kepala, dan mual. Keadaan yang lebih
berat dapat berupa detak jantung meningkat, rasa tertekan di dada, kesukaran
bernafas, kelemahan otot-otot, gangguan pada sisten kardiovaskuler, serangan
jantung sampai pada kematian.
Beberapa produk dan kegunaan senyawa hidrokarbon sebagai berikut.

1. Manfaat hidrokarbon dalam bidan pangan


A. Karbohidrat
Karbohidrat terdiri dari senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang
terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O,
karbohidrat juga banyak yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul
gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang
terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga
menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat
(fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin. Karbohidrat menyediakan
kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat
seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin.
B. Glukosa
Glukosa memiliki rumus kimia C6H12O6, dan glukosa adalah heksosa
monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan
aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya
membentuk cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk
aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus
samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada
atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH.
Glukosa juga merupakan sumber energi bagi manusia dan hewan. Glukosa
adalah karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah
sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap
glukosa. Gula ini kemudian oleh sel dioksidasi (dibakar) dengan bantuan
oksigen yang kita hirup menjadi energi dan gas CO2 dalam bentuk respirasi /
pernafasan. Energi yang dihasilkan dan tidak digunakan akan disimpan
dibawah jaringan kulit dalam bentuk lemak.
C. Terpena
Terpena merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak dihasilkan
oleh tumbuhan dan terutama terkandung pada getah dan vakuola selnya.
Pada tumbuhan, senyawa-senyawa golongan terpena dan modifikasinya,
terpenoid, merupakan metabolit sekunder. Terpena dan terpenoid dihasilkan
pula oleh sejumlah hewan, terutama serangga dan beberapa hewan laut. Di
samping sebagai metabolit sekunder, terpena merupakan kerangka penyusun
sejumlah senyawa penting bagi makhluk hidup. Sebagai contoh, senyawa-
senyawa steroid adalah turunan skualena, suatu triterpena; juga karoten dan
retinol. Nama "terpena" (terpene) diambil dari produk getah tusam, terpentin
(turpentine).
Terpena dan terpenoid menyusun banyak minyak atsiri yang dihasilkan
oleh tumbuhan. Kandungan minyak atsiri memengaruhi penggunaan produk
rempah-rempah, baik sebagai bumbu, sebagai wewangian, serta sebagai
bahan pengobatan, kesehatan, dan penyerta upacara-upacara ritual. Nama-
nama umum senyawa golongan ini seringkali diambil dari nama minyak atsiri
yang mengandungnya. Lebih jauh lagi, nama minyak itu sendiri diambil dari
nama (nama latin) tumbuhan yang menjadi sumbernya ketika pertama kali
diidentifikasi. Sebagai misal adalah citral, diambil dari minyak yang diambil
dari jeruk (Citrus). Contoh lain adalah eugenol, diambil dari minyak yang
dihasilkan oleh cengkeh (Eugenia aromatica). Terpenoid disebut juga
isoprenoid. Hal ini dapat dimengerti karena kerangka penyusun terpena dan
terpenoid adalah isoprena (C5H8)
Terpena memiliki rumus dasar (C5H8)n , dengan n merupakan penentu
kelompok tipe terpena. Modifikasi terpena (disebut terpenoid, berarti "serupa
dengan terpena") adalah senyawa dengan struktur serupa tetapi tidak dapat
dinyatakan dengan rumus dasar. Kedua golongan ini menyusun banyak minyak
atsiri.
Hemiterpena, n=1, hanya isoprena.
Hemiterpenoid, contohnya prenol, asam isovalerat.
Monoterpena, n=2, contohnya mircena, limonena, dan ocimena.
Monoterpenoid, contohnya geraniol.
Seskuiterpena, n=3, contohnya farnesen.
Seskuiterpenoid, contohnya farnesol, kurkumena, bisabolol.
Diterpena, n=4, contohnya cembrena.
Diterpenoid, contohnya kafestol.
Triterpena, n=6, contohnya skualena.
Triterpenoid, contohnya lanosterol, bahan dasar bagi senyawa-senyawa
steroid.
Tetraterpena, n=8, contohnya adalah likopena, karotena
Politerpena, n besar, contohnya adalah karet dan getah perca.
D. Propilena Glikol
Propilena glikol juga disebut 1,2-propanadiol atau propana-1,2-diol,
merupakan senyawa organik dengan rumus C3H8O2 atauHO-CH2-CHOH-
CH3. Dalam industri makanan, propilena glikol digunakan sebagai bahan
penyedap rasa, pelarut zat warna makanan.
E. Humektan
Humektan adalah bahan yang mengontrol perubahan kelembaban antara
produk dengan udara, baik dalam wadah ataupun pada kulit, sehingga dapat
mempertahankan kadar air dalamnya. Contoh humektan adalah gliserol biasa
digunakan sebagai humektan pada keju, eskrim dan sejenisnya. Triaseti biasa
digunakan sebagai humektan pada adonan kue.
F. Gas Etilena
Etilen merupakan hormon tumbuh yang diproduksi dari hasil
metabolisme normal dalam tanaman. Etilen berperan dalam pematangan buah
dan kerontokan daun. Etilen disebut juga ethene, Senyawa etilen pada
tumbuhan ditemukan dalam fase gas, sehingga disebut juga gas etilen. Gas
etilen tidak berwarna dan mudah menguap. Etilen memiliki struktur yang
cukup sederhana dan diproduksi pada tumbuhan tingkat tinggi.
Etilen sering dimanfaatkan oleh para distributor dan importir buah. Buah
dikemas dalam bentuk belum masak saat diangkut pedagang buah. Setelah
sampai untuk diperdagangkan, buah tersebut diberikan etilen sehingga cepat
masak. Dalam pematangan buah, etilen bekerja dengan cara memecahkan
klorofil pada buah muda, sehingga buah hanya memiliki xantofil dan karoten.
Dengan demikian, warna buah menjadi jingga atau merah.
2. Manfaat hidrokarbon dalam bidang sandang dan papan.
A. Poliviniklorida (PVC)
Polivinil klorida biasa disingkat PVC, adalah polimer termoplastik urutan
ketiga dalam hal jumlah pemakaian di dunia, setelah polietilena dan
polipropilena. Di seluruh dunia, lebih dari 50% PVC yang diproduksi dipakai
dalam konstruksi. Sebagai bahan bangunan, PVC relatif murah, tahan lama,
dan mudah dirangkai. PVC bisa dibuat lebih elastis dan fleksibel dengan
menambahkan plasticizer, umumnya ftalat. PVC yang fleksibel umumnya
dipakai sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap, dan insulasi kabel listrik.
PVC diproduksi dengan cara polimerisasi monomer vinil klorida
(CH2=CHCl). Karena 57% massanya adalah klor, PVC adalah polimer yang
menggunakan bahan baku minyak bumi terendah di antara polimer lainnya.
PVC telah digunakan secara luas pada bahan pakaian, yaitu membuat bahan
serupa kulit. PVC lebih murah dari karet, kulit, atau lateks sehingga
digunakan secara luas. PVC juga memiliki sifat waterproof sehingga
dijadikan bahan pembuatan jaket, mantel, dan tas. PVC juga digunakan untuk
pembuatan kabel listrik, PVC yang digunakan sebagai insulasi kabel listrik
harus memakai plasticizer agar lebih elastis. Namun jika terpapar api, kabel
yang tertutup PVC akan menghasilkan asap HCl dan menjadi bahan yang
berbahaya bagi kesehatan. Aplikasi di mana asap adalah bahaya utama
(terutama di terowongan), PVC LSOH (low smoke, zero halogen) adalah
bahan insulasi yang pada umumnya dipilih. Secara kasar, setengah produksi
resin PVC dunia dijadikan pipa untuk berbagai keperluan perkotaan dan
industri. Sifatnya yang ringan, kekuatan tinggi, dan reaktivitas rendah,
menjadikannya cocok untuk berbagai keperluan. Pipa PVC juga bisa
dicampur dengan berbagai larutan semen atau disatukan dengan pipa HDPE
oleh panas,menciptakan sambungan permanen yang tahan kebocoran.
B. Polipropilen/polipropena
Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik
dengan rumus kimia (C3H6)x yang dibuat oleh industri kimia dan digunakan
dalam berbagai aplikasi, diantaranya pengemasan, tekstil (contohnya tali,
pakaian dalam termal, dan karpet), alat tulis, berbagai tipe wadah terpakaikan
ulang serta bagian plastik, perlengkapan labolatorium, pengeras suara,
komponen otomotif, dan uang kertas polimer. Polimer adisi yang terbuat dari
propilena monomer, permukaannya tidak rata serta memiliki sifat resistan
yang tidak biasa terhadap kebanyakan pelarut kimia, basa dan asam.
Polipropena biasanya didaur-ulang, dan simbol daur ulangnya adalah nomor

"5": .
Pengolahan lelehnya polipropilena bisa dicapai melalui ekstrusi dan
pencetakan. Metode ekstrusi (peleleran) yang umum menyertakan produksi
serat pintal ikat (spun bond) dan tiup (hembus) leleh untuk membentuk
gulungan yang panjang untuk nantinya diubah menjadi berbagai macam
produk yang berguna seperti masker muka, penyaring, popok dan lap.
Teknik pembentukan yang paling umum adalah pencetakan suntik, yang
digunakan untuk berbagai bagian seperti cangkir, alat pemotong, botol kecil,
topi, wadah, perabotan, dan suku cadang otomotif seperti baterai. Teknik
pencetakan tiup dan injection-stretch blow molding juga digunakan, yang
melibatkan ekstrusi dan pencetakan.

Ada banyak penerapan penggunaan akhir untuk PP karena dalam proses


pembuatannya bisa di-tailor grade dengan aditif serta sifat molekul yang
spesifik. Sebagai misal, berbagai aditif antistatik bisa ditambahkan untuk
memperkuat resistensi permukaan PP terhadap debu dan pasir. Kebanyakan
teknik penyelesaikan fisik, seperti pemesinan, bisa pula digunakan pada PP.
Perawatan permukaan bisa diterapkan ke berbagai bagian PP untuk
meningkatkan adhesi (rekatan) cat dan tinta cetak.
C. Polistirena
Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena (C6H5 CH
CH2), sebuah hidrokarbon cair yang dibuat secara komersial dari minyak
bumi. Pada suhu ruangan, polistirena biasanya bersifat termoplastik padat,
dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi.
Polistirena padat murni adalah sebuah plastik tak berwarna, keras dengan
fleksibilitas yang terbatas yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam
produk dengan detail yang bagus. Penambahan karet pada saat polimerisasi
dapat meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan kejut. Polistirena jenis ini
dikenal dengan nama High Impact Polystyrene (HIPS). Polistirena murni
yang transparan bisa dibuat menjadi beraneka warna melalui proses
compounding. Polistirena banyak dipakai dalam produk-produk elektronik
sebagai casing, kabinet dan komponen-komponen lainya. Peralatan rumah
tangga yang terbuat dari polistirena : sapu, sisir, baskom, gantungan baju,
ember.
D. Etuna
Etuna adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada alkuna, dengan
rumus C2H2 sebagai sintetis serat buatan. Etuna disebut juga Asetilena yang
merupakan alkuna paling sederhana, karena hanya terdiri dari dua atom
karbon dan dua atom hidrogen. Pada etuna, kedua karbon terikat melalui
ikatan rangkap tiga, dan masing-masing atom karbon memiliki hibridisasi
orbital sp untuk ikatan sigma. Hal ini menyebabkan keempat atom pada
asetilena terletak pada satu garis lurus, dengan sudut C-C-H sebesar 180.
Bahan utama pembuatan asetilena adalah kalsium karbonat dan batubara.
Kalsium karbonat diubah terlebih dahulu menjadi kalsium oksida dan
batubara diubah menjadi arang, dan keduanya direaksikan menjadi kalsium
karbida dan karbon monoksida,

CaO + 3C CaC2 + CO

Kalsium karbida (atau kalsium asetilida) kemudian direaksikan dengan air


dengan berbagai metode, menghasilkan asetilena dan kalsium hidroksida.
CaC2 + 2H2O Ca(OH)2 + C2H2

E. Nilon
Nilon adalah kopolimer kondensasi dibentuk dengan mereaksikan bagian
yang sama dari sebuah diamina dan asam dikarboksilat , sehingga amida yang
terbentuk pada kedua ujung masing-masing monomer dalam proses analog
dengan polipeptida biopolimer . elemen kimia termasuk adalah karbon ,
hidrogen , nitrogen , dan oksigen . Akhiran numerik menentukan jumlah
karbon yang disumbangkan oleh monomer-monomer, sedangkan diamina
pertama dan kedua diacid.
Nilon yang memiliki rumus kimia ( [(CH2)6(CONH)2(CH2)4]n ) dapat
digunakan sebagai bahan matriks dalam material komposit , dengan penguat
serat seperti kaca atau serat karbon, dan memiliki lebih tinggi kepadatan dari
nilon murni.
Komposit termoplastik tersebut (25% serat gelas) yang sering digunakan
dalam komponen mobil sebelah mesin, seperti manifold intake, dimana
ketahanan panas yang baik dari bahan-bahan tersebut membuat mereka
pesaing layak untuk logam.
Proses pembuatan sintese nilon 6.6 dari industri tradisional melibatkan
asam adipin dan hexamethylene diamin untuk membentuk suatu garam yang
meleleh, pada suhu 180oC. Adipin dan hexamethylena diamin diubah
menjadi poliamida dengan pemanasan sampai suhu 280oC di bawah tekanan,
yang menghilangkan air. Asam adipik dengan menggunakan polymerisasi ini
pada umumnya diperoleh dengan oksidasi perpecahan cyclohexena dengan
asam nitrat, suatu cuka mengoksidasi sangat kuat. Ada beberapa corak yang
diinginkan reaksi inti ini jika seseorang mempertimbangkan besar produksi
nilon meliputi seluruh dunia. Asam Nitrat bereaksi dengan cepat deangan
kandunganorganik yang bermacam-macam, sebagai faktor kehadiran
keselamatan dari kimia berbahaya.. Hal ini juga memberikan beberapa resiko
lingkungan yaitu mengakibatkan emisi dari Nitro oksida (N2O mengandung
nitrogen), gas rumah kaca, dan produksi skala asam adipin yang industri juga
dipercaya mengubah 10% dari semua tidak alami emisi nitro oksida (
NOx). Tekanan tinggi dibutuhkan untuk polymerisasi mugkin juga bersikap
menjadi keselamatan jika reaktor tidaklah dengan baik dibangun dan dirawat.
[COOH(CH2)4COOH] + [H2N(CH2)4NH2] [CO(CH2)4CO
NH(CH2)4NH] n + H2O
Asam Adipik Hexamethile diamin nylon 6.6 Air
F. Poliester

Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus


fungsional ester dalam rantai utamanya. Meski terdapat banyak sekali
poliester, istilah "poliester" merupakan sebagai sebuah bahan yang spesifik
lebih sering merujuk pada polietilena tereftalat (PET). Poliester termasuk zat
kimia yang alami, seperti yang kutin dari kulit ari tumbuhan, maupun zat
kimia sintetis seperti polikarbonat dan polibutirat.
Poliester sebagai termoplastik bisa berubah bentuk sehabis dipanaskan.
Walau mudah terbakar di suhu tinggi, poliester cenderung berkerut menjauhi
api dan memadamkan diri sendiri saat terjadi pembakaran. Serat poliester
mempunyai kekuatan yang tinggi dan E-modulus serta penyerapan air yang
rendah dan pengerutan yang minimal bila dibandingkan dengan serat industri
yang lain.
Kain poliester tertenun digunakan dalam pakaian konsumen dan
perlengkapan rumah seperti seprei ranjang, penutup tempat tidur, tirai dan
korden. Poliester industri digunakan dalam pengutan ban, tali, kain buat sabuk
mesin pengantar (konveyor), sabuk pengaman, kain berlapis dan penguatan
plastik dengan tingkat penyerapan energi yang tinggi. Fiber fill dari poliester
digunakan pula untuk mengisi bantal dan selimut penghangat.
Kain dari poliester disebut-sebut terasa tak alami bila dibandingkan
dengan kain tenunan yang sama dari serat alami (misalnya kapas dalam
penggunaan tekstil). Namun kain poliester memiliki beberapa kelebihan
seperti peningkatan ketahanan dari pengerutan. Akibatnya, serat poliester
kadang-kadang dipintal bersama-sama dengan serat alami untuk menghasilkan
baju dengan sifat-sifat gabungan.
Poliester juga digunakan untuk membuat botol, film, tarpaulin, kano,
tampilan kristal cair, hologram, penyaring, saput (film) dielektrik untuk
kondensator, penyekat saput buat kabel dan pita penyekat. Poliester kristalin
cair merupakan salah satu polimer kristalin cair yang digunakan industri yang
pertama dan digunakan karena sifat mekanis dan ketahanan terhadap
panasnya. Kelebihan itu penting dalam penggunaannya sebagai segel mampu
kikis dalam mesin jet.
Poliester keraspanas (thermosetting) digunakan sebagai bahan pengecoran,
dan resin poliester chemosetting digunakan sebagai resin pelapis kaca serat
dan dempul badan mobil yang non logam. Poliester tak jenuh yang diperkuat
kaca serat banyak digunakan dalam bagian badan dari kapal pesiar serta
mobil. Poliester merupakan salah satu polimer sintetis yang terbuat Purified
Terephtalic Acid (PTA) atau dimetil ester dimethyl terephthalate (DMT) dan
Mono Etilena Glikol (MEG). Bahan-bahan mentah utamanya adalah sebagai
berikut:
3. Manfaat hidrokarbon dalam bidang seni dan estetika
A. Polivinil Asetat
Polivinil Asetat ( CH3CO2 = CH2 ) merupakan senyawa polimer
termoplastik yang memilki sifat tahan panas, daya regang tinggi serta larut
dalam pelarut organik. Polivinil asetat termasuk polimer emulsi yang
terbentuk dari ikatan monomer-monomer vinil asetat dengan derajat
polimerisasi yang berbeda-beda tergantung arah penggunaannya. Polimer ini
seringkali digunakan di berbagai macam industri, seperti industri cat, industri
kayu, dan industri tekstil.
Sintesis yang digunakan adalah polimerisasi emulsi dan terjadi melalui
mekanisme polimerisasi adisi radikal bebas. Dalam sintesisnya, digunakan
emulsifier untuk melarutkan vinil asetat dan inisiator benzoil peroksida.
Reaksinya sangat eksotermis sehingga pemasukan monomer harus dilakukan
secara bertahap. Juga digunakan air, untuk menyerap kalor agar tidak terjadi
hot spot. Penggunaan metode ini dinilai cukup ekonomis, tidak sulit, dan
aplikatif. Metode polimerisasi ini mampu menghasilkan suatu polimer dengan
derajat polimerisasi yang sangat tinggi. Perubahan nilai derajat polimerisasi
suatu polimer seringkali memberikan perubahan pada sifat kimia maupun
mekanik polimer tersebut.
Polivinil asetat dijual dalam bentuk emulsi di air, sebagai bahan perekat
untuk bahan-bahan berpori, khususnya kayu. Polivinil asetat adalah lem kayu
yang paling sering digunakan, baik sebagai lem putih atau lem tukang
kayu (lem kuning). Lem kuning tersebut juga digunakan secara luas untuk
mengelem bahan-bahan lain seperti kertas, kain, dan rokok. Polivinil asetat
juga umum dipakai dalam percetakan buku karena fleksibilitasnya dan tidak
bersifat asam seperti banyak polimer lain. Contoh produk polivinil asetat
yang terkenal adalah Lem Elmer. Lem Elmer ini terkenal di Amerika Serikat.
B. Poliestilena
Polietilena adalah polimer yang terdiri dari rantai panjang monomer
etilena. Di industri polimer, polietilena ditulis dengan singkatan PE,
perlakuan yang sama yang dilakukan oleh Polistirena dan Polipropilena.
Molekul etena C2H4 adalah CH2=CH2. Dua grup CH2 bersatu dengan
ikatan ganda. Polietilena dibentuk melalui proses polimerisasi dari etena.
Polietilena bisa diproduksi melalu proses polimerisasi radikal, polimerisasi
adisi anionik, polimerisasi ion koordinasi, atau polimerisasi adisi kationik.
Setiap metode menghasilkan tipe polietilena yang berbeda.
Polietilena terdiri dari berbagai jenis berdasarkan kepadatan dan
percabangan molekul. Sifat mekanis dari polietilena bergantung pada tipe
percabangan, struktur kristal, dan berat molekulnya
3. Dampak yang ditimbulkan dari hidrokarbon
Hidrokarbon memiliki banyak manfaat seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, namun selain bermanfaat hidrokarbon juga menjadi polutan
primer maupun sekunder. Jumlahnya yang berlebih pada manusia, hewan,
tumbuhan, ekosistem, maupun material tertentu akan memberi dampak
negatif.
1. Dampak terhadap kesehatan manusia
Beberapa dari bahan bahan pencemar ini merupakan senyawa-senyawa
yang bersifat karsinogenik dan mutagenik, seperti, formaldehid, etilen,
benzena, metil nitrit dan hidrokarbon poliaromatik (PAH).
Emisi kendaraan bermotor yang mengandung senyawa karsinogenik
diperkirakan dapat menimbulkan tumor pada organ lain selain paru. Akan
tetapi untuk membuktikan apakah pembentukan tumor tersebut hanya
diakibatkan karena asap solar atau gas lain yang bersifat sebagai iritan.
Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan
membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic
hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah industri dan padat
lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka
dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker. Pengaruh hidrokarbon
aromatik pada kesehatan manusia dapat terlihat pada tabel dibawah ini,
yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan :
Konsentrasi Jenis Hidrokarbon Dampak Kesehatan
(ppm)

Benzena (C6H6) Iritasi membran mukosa

100 Lemas setelah 1 jam

3000 Pengaruh sangat berbahaya setelah pemaparan 1 jam

7500 Kematian setelah pemaparan 5-10 menit

Toluena (C7H8)

200 Pusing lemah dan berkunang-kunang setelah


pemaparan 8 jam

600 Kehilangan koordinasi bola mata terbalik setelah


pemaparan 8 jam
2. Dampak terhadap Ekosistem dan Lingkungan
Reaksi pembakaran hidrokarbon yang melibatkan O2 akan
menghasilkan panas yang tinggi. Panas yang tinggi ini menimbulkan
peristiwa pemecahan (Cracking) menghasilkan rantai hidrokarbon pendek
atau partikel karbon.
Gas hidrokarbon dapat bercampur dengan gas buangan lainnya. Cairan
hidrokarbon membentuk kabut minyak (droplet). Padatan hidrokarbon
akan membentuk asap pekat dan menggumpal menjadi debu/partikel.
Hidrokarbon bereaksi dengan NO2 dan O2 menghasilkan PAN (Peroxy
Acetyl Nitrates)
3. Dampak terhadap Hewan
Hidrokarbon yang bersifat mutagenik akan sangat rentan pada hewan.
Beberapa percobaan pada hewan telah membuktikan adanya indikasi
perubahan gen pada hewan tersebut. Dengan kekalan massa yang berlaku,
konsumsi hewan yang tercemar oleh manusia akan memindahkan
kandungan senyawa hidrokarbon ke manusia.
4. Dampak terhadap Tumbuhan
Campuran PAN dengan gas CO dan O3 disebut kabut foto kimia (Photo
Chemistry Smog) yang dapat merusak tanaman. Daun menjadi pucat
karena selnya mati. Jika hidrokarbon bercampur bahan lain toksitasnya
akan meningkat.
5. Dampak terhadap Material
Dampak hidrokarbon pada material biasanya disebabkan oleh sifat
kimiawi hidrokarbon. Sebagai contoh, karet gelang yang direndam dalam
bensin maka akan bertambah volumenya tetapi berkurang sifat elastisnya.
Dengan demikian, hidrokarbon mampu melarutkan beberapa senyawa
penting lain dalam material sehinga akan mengubah tidak hanya sifat fisik,
tetapi juga kimia.
Referensi:

http://www.imammurtaqi.com/2012/04/hidrokarbon.html
http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-x/hidrokarbon-alifatik-jenuh/
http://id.wikipedia.org
http://kimia.upi.edu/staf/nurul/Web%202011/0800256/hidrokarbon.html
http://jebongudik.blogspot.com/2012/03/makalah-manfaat-senyawa-
hidrokarbon.html
http://etd.eprints.ums.ac.id/1601/
http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF

Anda mungkin juga menyukai