Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

DIABETES MELITUS

Disusun Oleh :

Tyas Fibri Safitri Pangestika


P1337420215079
3B

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIABETES MELITUS

Topik/Pokok Bahasan : Diabetes Melitus


Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Diabetes Melitus
2. Penyebab Diabetes Melitus
3. Tanda dan gejala Diabetes Melitus
4. Akibat atau komplikasi Diabetes Melitus
5. Cara Penanganan Diabetes Melitus
Sasaran : Ny.S dan keluaga di kamar isolasi 3 Ruang Dahlia
Hari/Tanggal : Kamis, 03 Agustus 2017
Waktu : 20 menit
Tempat : Ruang Dahlia RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Penyuluh/Promotor : Tyas Fibri Safitri Pangestika

I. Latar Belakang

Diabetes Mellitus (DM) merupakan kategori penyakit tidak menular (PTM) yang
menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik secara global, regional, nasional maupun lokal.
Salah satu jenis penyakit metabolik yang selalu Mengalami peningkatan penderita Setiap
tahun di Negara Negara seluruh dunia. Diabetes merupakan serangkaian gangguan
metabolic menahun akibat pancreas tidak memproduksi cukup insulin, sehingga
menyebabkan kekurangan insulin baik absolut maupun relatif, akibatnya terjadi peningkatan
konsentrasi glukosa dalam darah ( Sarwono,2007)

Berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan


angka insiden dan prevalensi DM tipe-2 di berbagai penjuru dunia. Berdasarkan perolehan
data International Diabetes Federation (IDF) tingkat prevalensi global penderita DM pada
tahun 2013 sebesar 382 kasus dan diperkirakan pada tahun 2035 mengalami peningkatan
menjadi 55% (592 kasus) diantara usia penderita DM 40-59 tahun (International Diabetes
Federation, 2013). Tingginya angka tersebut menjadikan Indonesia peringkat keempat
jumlah pasien DM terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat, India dan China (Suyono,
2006).

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Diabetes Melitus pada pasien dan keluarga,
diharapkan pasien dan keluarga dapat memahami Diabetes Melitus.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta mampu :
1. Menjelaskan pengertian Diabetes Melitus
2. Menjelaskan penyebab Diabetes Melitus
3. Menyebutkan tanda dan gejala Diabaetes Melitus
4. Menyebutkan komplikasi dari Diabaetes Melitus
5. Menyebutkan cara perawatan dari Diabaetes Melitus
C. Sasaran
Ny. S dan keluarga di Kamar isolasi 3 Ruang Dahlia
D. Materi Pembelajaran
1. Pokok Bahasan : Diabetes Melitus pada Ny. S
2. Sub Pokok Bahasan :
a. Pengertian Diabetes Melitus
b. Penyebab Diabetes Melitus
c. Tanda dan gejala Diabetes Melitus
d. Akibat atau komplikasi Diabetes Melitus
e. Cara Penanganan Diabetes Melitus
E. Metode Penyuluhan
Bimbingan penyuluhan
F. Media dan Alat
Leaflet, Lembar Balik
G. Jadwal Kegiatan

Alat yg
Tahap Kegiatan penyuluhan Kegiatan audiens
dipakai
Pembukaan 1. Memberi salam pembukaan 1. Membalas salam penyaji -
5 Menit 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan 3. Mendengarkan dan memperhatikan
4. Menjelaskan kontrak waktu
4. Mendengarkan dan memperhatikan

Pelaksanaan1. Mahasiswa menggali 1. Menyebutkan pengertian DM Leaflet


15 Menit
pengetahuan audiens tentang

pengertian DM

2. Menjelaskan pengertian DM 2. Mendengarkan dan memperhatikan

3. Melibatkan peran serta keluarga 3. Mendengarkan dan memperhatikan

4. Menjelaskan penyebab DM

5. Menjelaskan tanda dan gejala 4. Mendengarkan dan memperhatikan

DM 5. Mendengarkan dan memperhatikan

6. Menjelaskan pencegahan DM

7. Menjelaskan cara mengatasi DM6. Mendengarkan dan memperhatikan

8. Menjelaskan akibat dari DM 7. Mendengarkan dan memperhatikan

9. Menjelaskan cara perawatan DM

10. Memberikan waktu audien untuk8. Mendengarkan dan memperhatikan

bertanya 9. Mendengarkan dan memperhatikan

10. Audience bertanya


Penutup 1. Memberikan beberapa 1. Menjawab pertanyaan
5 menit pertanyaan untuk mengevaluasi
sejauh mana pemahaman pasien
tentang DM
2. Menyimpulkan secara bersama- 2. Menyimpulkan
sama
3. Mengakhiri penyuluhan 3. Mendengarkan dan memperhatikan
4. Memberi salam penutup 4. Membalas salam penutup

H. Evaluasi

a. Evaluasi struktur
1. Peserta diharapkan duduk menghadap ke arah penyaji
2. Peserta turut serta dalam kegiatan
b. Evaluasi Proses
1. Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung
2. Peserta dapat berperan aktif selama kegiatan berlangsung
3. Peserta dapat menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan penyaji
c. Evaluasi Hasil
1. Keluarga mampu menyebutkan pengertian DM
2. Keluarga mampu mengetahui penyebab, tanda dan gejala
3. Keluarga mampu memahami mengenai DM
Lampiran 1

MATERI DIABETES MELITUS

1. PENGERTIAN.
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit kronik yang komplek disertai berbagai
kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi
kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah disertai lesi pada membran basalis dalam
pemeriksaan dengan membran elektron. (Arief, 2005)

2. ETIOLOGI.
Insulin Dependent Diabetes Melitus ( IDDM ) atau Diabetes Melitus Tergantung
Insulin ( DMTI ) disebabkan oleh destruksi sel B pulau langerhans akibat proses autoimun.
Sedangkan Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus ( NIDDM ) atau Diabetes Melitus
Tidak Tergantung Insulin ( DMTTI ) disebabkan kegagalan relatif sel B dan resistensi
insulin.
Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang
pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh
hati. Sel B tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi
defesiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada
rangsangan glukosa, maupun pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi
insulin lain. Berarti sel B pankreas mengalami desensitisasi terhadap glukosa. (Arief, 2005)

3. TANDA DAN GEJALA.


Gejala yang sering muncul adalah :
a. Sering buang air kecil terutama pada malam hari
b. Gatal gatal terutama pada alat kelamin bagian luar.
c. Kesemutan dan kram.
d. Cepat merasa lapar dan kehausan.
e. Gairah sex menurun.
f. Cepat merasa lelah dan mengantuk.
g. BB menurun, nafsu makan bertambah.
h. Penglihatan kabur.
i. Mudah timbul abses dan kesembuhan yang lama.
j. Ibu melahirkan bayi lebih dari 4 kg.
k. Ibu sering mengalami keguguran atau melahirkan bayi mati.
(Arief, 2005)

4. Resiko tinggi DM
a. Riwayat keluarga DM
b. Kegemukan
c. Kurang gerak (berolah raga)
d. Hipertensi
e. Riwayat kehamilan dengan kelahiran berat badan bayi lahir > 4000 gr
(Arief, 2005)

5. KOMPLIKASI.
a. Kardiovaskuler : hipertensi, infak miokard
b. Mata : retinopati, katarak.
c. Syaraf : neuropati.
d. Paru paru : TBC.
e. Kulit : gangren, ulkus.
f. Hati : sirosis hepatis.
(Shahab, 2009)

6. PENATALAKSANAAN.
Dalam jangka pendek penatalaksanaan DM bertujuan untuk menghilangkan keluhan
atau gejala DM. Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk mencegah komplikasi.
Tujuan tersebut dilaksanakan dengan cara menormalkan kadar glukosa, lipid dan insulin.
Untuk mempermudah tercapainya tujuan tersebut kegiatan dilaksanakan dalam bentuk
pengelolaan pasien secara holistik dan mengajarkan kegiatan mandiri.
Kerangka utama penatalaksanaan DM yaitu perencanaan :
a. makanan ( diet )
b. Latihan jasmani.
c. Obat obatan
d. Pemantauan
e. Pendidikan Kesehatan
(Arief, 2005)
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (2002). Modul Pedoman Kader PHC. Magelang: Bapelkes Salaman Magelang
Mansjoer, Arief. 2005. Kapita Selekta Kedokteran. : Jakarta. EGC
Suyono S. (2006). Diabetes Melitus di Indonesia. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV.
Jakarta: Pusat penerbitan Ilmu Penyakit dalam FK UI
Shahab A. (2009). Komplikasi Kronik DM Penyakit Jantung Koroner. Dalam Sudoyo AW, dkk
(eds), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III, edisi IV. Jakarta :Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI,

Anda mungkin juga menyukai