Kondisi ini dapat menjadi akut atau kronis. Gastritis akut dideskripsikan sebagai ga stritis
yang muncul secara tiba-tiba. Sedangkan, gastritis kronis berkembang seiring berjalannya
waktu.
Penyebab Gastritis
Penyebab utama gastritis adalah bakteri yang bernama Helicobacter pylori, yang dapat
ditemukan di makanan atau air yang tercemar. Bakteri juga dapat ditularkan dari satu orang
ke orang lain. Penyebab umum lainnya adalah penggunaan obat anti-inflamatori non-
steroidal (NSAID) dan konsumsi alkohol secara berlebihan, serta penyalahgunaan obat-
obatan terlarang (seperti kokain).
Meskipun tidak umum, gastritis juga dapat disebabkan oleh stres, sakit, operasi, gangguan
autoimun, infeksi virus, gangguan pencernaan, atau cedera parah.
Penting untuk diingat dinding lambung akan menipis seiring bertambahnya usia, sehingga
orang tua lebih rentan terkena gastritis.
Pertama-tama, dokter Anda akan memeriksa riwayat kesehatan, gaya hidup, lalu melakukan
pemeriksaan fisik. Jika dokter mencurigai adanya gastritis, Anda perlu melakukan beber apa
tes laboratorium untuk memastikan kondisi yang Anda alami, termasuk tes untuk bakteri
H.pylori, sinar X pada perut bagian atas, atau endoskopi.
Tes pada H.pylori dapat dilakukan dengan berbagai cara: dengan memeriksa darah, napas
seseorang, atau memeriksa kotoran. Jika memastikan adanya gastritis dengan pemindaian
sinar X, pasien akan diminita untuk menelan cairan yang mengandung barium. Cairan itu
melapisi sistem pencernaan dan membuatnya nampak pada sinar X. Ini memungkinkan
dokter untuk mempelajari gambar dan memeriksa abnormalitas. Jika dilakukan endoskopi,
dokter akan memasukkan alat yang disebut endoskop hingga ke tenggorokan dan
mengarahkannya ke esofagus, perut, dan usus kecil. Endoskop dilengkapi dengan video
kamera dan lampu di ujungnya, memungkinkan dokter melihat gambarnya di layar.
Gastritis biasanya dapat diobati dengan konsumsi obat, namun jenis obatnya tergantung
pada penyebab kondisi. Jika disebabkan bakteri H. Pylori, antibiotik seperti clarithromycin,
amoxicillin, atau metronidazole akan diresepkan. Jika disebabkan karena produksi asam
yang berlebih, pasien akan diberikan obat untuk menghentikan, mengurangi, dan
menetralisir asam lambung.
Penting untuk menyadari bahwa obat-obatan perlu waktu untuk bekerja. Namun, jika kondisi
Anda tidak membaik setelah meminum obat, Anda harus memberi tahu dokter Anda segara.
Sehingga, rencana pengobatan lain dapat dirumuskan.
Perawatan medis untuk gastritis mungkin tidak cukup untuk mencegahnya muncul kembali.
Pada kebanyakan kasus, pasien juga perlu mengubah gaya hidup selain mengkonsumsi
obat-obatan. Termasuk mengurangi konsumsi alkohol, mengatur stres, mencoba pereda
nyeri yang berbeda, makan dalam porsi kecil lebih sering, dan menghindari makanan yang
membuat lambung iritasi. Sementara, cara terbaik untuk menghindari H. Pylori adalah
menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan dengan rutin, dan memasak makanan dengan
benar.
Rujukan:
Kuipers E, Blaser MJ. Acid peptic disease. In: Goldman L, Schafer AI, eds. Cecil
Medicine. 24th ed. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier; 2011:chap 141.
Lee EL, Feldman M. Gastritis and gastropathies. In: Feldman M, Friedman LS, Bran dt
LJ, eds. Sleisenger and Fordtrans Gastrointestinal and Liver Disease. 9th ed.
Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier; 2010:chap 51.