1
Contoh kasus IPM: Medically Compromised
sesak nafas dan nyeri dada, badan c. Kasus putus berobat (default/dop
lemah, nafsu makan dan berat badan out): pasien TB yang telah berobat
menurun, malaise, berkeringat pada dan putus berobat 2 bulan atau
malam hari lebih dari sebulan.3 lebih dengan BTA positif.
Tuberkulosis bersifat aerobik dan d. Kasus gagal (failure): pasien yang
menyebar dari satu orang ke lainnya hasil pemeriksaan dahaknya tetap
yang memerlukan kontak berulang positif atau kembali positif pada
untuk penyebarannya. Penyakit ini bulan kelima atau lebih selama
berkembang ketika sistem imun sedang pengobatan.
menurun.4 Pada sistem imun yang sehat e. Kasus pindahan (transfer in):
jumlah limfosit CD4+ berkisar dari 600- pasien yang dipindahkan dari Unit
1200/l darah, segera setelah terinfeksi Pelayanan Kesehatan (UPK) yang
virus primer, kadar limfosit turun di memiliki register TB lain untuk
bawah kadar normal, pasien dengan melanjutkan pengobatannya.
kadar CD4+ kurang dari 200/l f. Kasus lain: semua kasus yang tidak
mengalami imunosupresi yang berat memenuhi ketentuan di atas,
dan beresiko tinggi terjangkit dimasukkan kedalam kasus kronik
keganasan, infeksi oportunistik atau yaitu pasien dengan hasil BTA
HIV-AIDS.5 positif setelah selesai pengobatan
Terdapat beberapa klasifikasi ulang.
TB, salah satunya berdasarkan hasil Insidensi TB yang
pemerisaan dahak (BTA) dibagi atas bermanifestasi di rongga mulut sebesar
BTA (+) yaitu sekurang-kurangnya 2 1,4% dari total kasus TB.7 Terdapat dua
dari 3 spesimen dahak menunjukkan jenis infeksi TB rongga mulut pada
hasil BTA positif, 1 spesimen dahak jaringan mukosa dikenal sebagai lesi
menunjukkan BTA positif, dan foto primer dan sekunder. Lesi primer
thorak menunjukkan gambaran TB terbentuk apabila basil langsung masuk
aktif, 1 spesimen dahak BTA positif dan ke mukosa seseorang yang belum
biakan positif, sedangkan BTA () yaitu pernah terinfeksi penyakit TB dan juga
hasil pemeriksaan dahak 3 kali seseorang yang belum pernah mendapat
menunjuukan BTA negatif, gambaran imunisasi TB, sedangkan infeksi
klinis dan foto thorak menunjukkan TB sekunder pada jaringan mukosa yang
aktif, hasil pemeriksaan dahak 3 kali mengalami hematogeneus, penyebaran
menunjukkan BTA negatif, dan biakan limfatik atau autounokulasi oleh infeksi
positif.6 sputum.6 Infeksi primer sangat jarang
Klasifikasi TB berdasarkan terjadi, umumnya terjadi pada pasien
riwayat pengobatan sebelumnya yaitu6: muda dan adanya limfadenopati
a. Kasus baru: pasien yang belum servikal, terasa sakit serta diikuti
pernah diobati dengan Obat Anti dengan kondisi immunocompromised
Tuberkulosis (OAT) atau pernah seperti HIV-AIDS. Infeksi sekunder
menelan OAT kurang dari satu lebih umum terjadi pada orang tua,
bulan. terkadang terasa sakit, tidak adanya
b. Kasus kambuh (relaps): pasien TB pembesaran limfadenopati servikal.
yang sebelumnya pernah mendapat Tidak terdapat ciri khas khusus
pengobatan TB dan telah manifestasi rongga mulut pada
dinyatakan sembuh atau penderita TB, terkadang lesi rongga
pengobatan lengkap, didiagnosis mulut sudah ada sebelum gejala
kembali dengan BTA positif. sistemik muncul.8
2
Contoh kasus IPM: Medically Compromised
Kasus yang paling sering terjadi bibir atas. Sebelumnya, pasien berobat
pada rongga mulut disebabkan infeksi ke poli umum RSUD tersebut dengan
sekunder dari TB paru, luka kecil pada kondisi DM tipe 2 dan hipertensi yang
mukosa merupakan tempat yg disenangi tidak terkontrol. Pasien mengeluhkan
oleh mikroorganisme, faktor batuk berdahak-terasa sakit selama 2
predisposisi lainnya yaitu daya tahan minggu terakhir disertai keringat dingin,
tubuh menurun, oral hygiene yang demam episodik pada pagi hari, serta
buruk, ekstraksi gigi dan leukoplakia.9 berat badan turun dalam 2 bulan. Pasien
Bakteri TB menginfeksi semua bagian memiliki kebiasaan merokok dan
rongga mulut seperti palatum keras dan minum minuman keras.
lunak, uvula, mukosa bukal, gingiva, Pemeriksaan intraoral menemukan
bibir, dan lidah.10 2 lesi ulserasi pada mukosa labium RA.
Manifestasi di rongga mulut Pemeriksaan laboratorium
berupa ulkus yang disentegrasi dengan menunjukkan jumlah yaitu CD4+
nekrosis jaringan. Lesi ulseratif di 775sel/mm3. Biopsi insisi lesi dilakukan
mukosa penderita TB berbentuk untuk pemeriksaan histopatologis,
ireguler, tepi yang tidak teratur, sedikit dengan hasil seperti terlihat pada
indurasi, dan sering disertai dasar lesi Gambar 2.
berwarna kekuningan, disekeliling
ulkus juga sering dijumpai nodul kecil.
Manifestasi rongga mulut lainnya yaitu
glossitis tuberkulosa. Glossitis
tuberkulosa merupakan suatu
peradangan yang biasa terjadi pada
lidah dan disebabkan karena infeksi
bakteri. Selain itu pada penderita TB
juga sering terjadi gingival enlargement
yang merupakan proteksi diri dari
rongga mulut dikarenakan sel skuamosa
yang dapat melawan basil yang masuk
secara langsung sehingga
mengakibatkan bertambah tebalnya
epitel mukosa rongga mulut.11 Gingival
enlargement pada penderita TB tidak Gambar 1 Penampakan klinis lesi ulserasi
sakit, meluas secara progresif, dan pada mukosa labium RA
berkelanjutan dari margin gingiva ke
daerah vestibular yang rendah, serta
berhubungan dengan pembesaran
10
kelenjar limfa.
Tujuan dari penulisan ini yaitu
untuk mengetahui manifestasi rongga
mulut dan rencana perawatan yang akan
diberikan pada penderita TB.
3
Contoh kasus IPM: Medically Compromised
4
Contoh kasus IPM: Medically Compromised
5
Contoh kasus IPM: Medically Compromised
6
Contoh kasus IPM: Medically Compromised
11. Hasan, S., Ishrat, K., Tarannum, 14. Tanwar. R., Lyengar, A. R., Nagesh,
F.,2012, Oral Tuberculosis an K. S., 2010, Primary Tuberculosis:
Overview of Literature, Oral An Unusual Finding in the Oral
Medicine and Radiologi. Cavity, OHDM, 11(1): 23-28.
12. Souza, B.C., Lemos, V.M., 15. Anitasari, S., 2011, HIV-AIDS dan
Munerato, M.C., 2015, Case Report: Tuberkulosis Rongga Mulut,
Oral Manifestation of Tuberculosis, PPDGS Bedah Mulut Fakultas
The Brazilian Journal of Infectious Kedokteran Gigi Universitas Gajah
Disease, 20(2): 210-213. Mada, CDK, 183, 38 (2): 106-107.
13. Glick, M., 2015, Burkets Oral
Medicine, 12th Edition, Peoples
Medical Publishing House, USA.
7
Contoh kasus IPM: Medically Compromised