Anda di halaman 1dari 4

Cara Pengoperasian Traktor

Sebelum melakukan pengoperasian traktor, sebaiknya kita melakukan pengecekan


terhadap traktor tersebut. Apakah traktor tersebut dalam keadaan baik atau tidak. Jika tidak
dalam keadaan baik atau mengalami kerusakan, maka sebaiknya diperbaiki telebih dahulu,
begitu pula dengan komponen-komponen yang lain seperti minyak dan oli, jika kurang maka
sebaiknya di tambah terlebih dahulu. Jika semua sudah diperiksa dan sudah memenuhi syarat,
maka traktor siap untuk dioperasikan.
Adapun cara pengoperasian traktor adalah sebagai berikut;
1. Menghidupkan motor. traktor yang menggunakan motor diesel dihidupkan dengan
engkol. Mula mula engkol dipasang pada poros engkol (crank Shaft). Setelah gas dibesarkan
sedikit. Engkol diputar beberapa kali sampai putarannya cukup untuk menghidupakan motor.
Sewaktu pemutaran, jangan lupa menrik alat penghilang kompresi (dekompresi level). Jika tidak
akan dapat memutar engkol motor.

2. Memajukan traktor roda dua. Traktor roda dua baru dapat maju setelah motor
dihidupkan. Setelah itu periksalah apakah gigi / porsneling sudahj netral dan kopling, jika tidak
mungkin saja dapat menimbulkan kecelakaan. Disamping itu pada traktor terdapat alat yang
dapat mengatur kecepatan rendah atau tinggi. Alat ini digunakan untuk menambah atau
mengurangi kecepatan lajunya traktor dan juga untuk putaran garu/ cangkul putar.

3. Menghentikan traktor. Traktor dapat dihentikan cukup dengan menarik tongkat kopling
kebelakang. Yaitu ke posisi OFF. Kalau dalam posisi OFF traktor belum berhenti , berarti
penyetelan kopling tidak baik atau piringannya sudah aus. Setelah traktor berhenti, segera
netralkan gigi kembali dan turunkan gas.

4. Membelokkan traktor. Membelokkan traktor sewaktu bekerja dilakukan dengan


menggunakan steering clutch/ kopling pembelok kiri dan kanan. Sewaktu membelok jangan
lupamenurunkan gas dan mengangkat sedikit bagian belakang traktor agar pembelokannya lebih
mudah dilaksanakan. Hal ini perlu dilakukan terutama kalau bekerja ditanah yang lembek dan
basah. Jika tidak ada kemungkinan traktor terbenam. Tekanlah kopling pembelok kiri bila
hendak membelok kekiri dan tekanlah kopling kekanan kalau hendak membelok kekanan.
5. Memundurkan traktor. Kopling dalam posisi OFF setelah itu masukkan gigi ke gigi
mundur R, kemudian lepaskan kopling pelan pelan dan gas jangan terlalu besar. Kalau kopling
dilepaskan sekaligus maka kecelakan mungkin akan terjadi.

6. Menjalankan lurus kedepan. Traktor harus dapat jalan lurus ke muka selama operasi.
Kalau traktor jaln berbelok belok. Maka akan menyulitkan pekerjaan selanjutnya dan
memungkinkan traktor terbenam terutama jika tanahnya basah atau lembek. Ada beberapa hal
yang harus dilakukan untuk membuat traktor dapat berjalan lurus kedepan yaitu :
a. operator harus memandang lurus kedepan.
b. Peganglah pegangan traktor dengan tangan lentur dan tidak kaku.
c. Jika traktor membelok ke kiri atau kekanan, tekanlah segera kopling pembelok
kanan atau kiri.
d. Kalau menggunakan ban karet usahakanlah agar tekanan angin ban kiri

C. Perawatan dan Pemeliharaan Traktor


a. Tujuan pemeliharaan dan perawatan secara rutin;
Pemeriksaan dan perawatan rutin berkala akan membantu dalam mengantisipasi kerusakan yang
lebih jauh lagi (fatal)
Mengurangi down time unit
Efektivitas kerja unit dan target kerja.
b. Perawatan Unit meliputi;
Perawatan harian
Perawatan rutin berkala (based on HM)
Perbaikan ringan
Overhaul (based on HM)
c. Pemeriksaan dan perawatan harian meliputi;

Pemeriksaan seluruh level oli sebelum mesin dihidupkan


Pemeriksaan air battery beserta kabel kabelnya
Pemeriksaan air radiator
Pemeriksaan rem
Pemeriksaan kopling ( jarak pedal)
Pemeriksaan sistem listrik dan lampu
Pemeriksaan ketegangan tali kipas
Pemeriksaan tekanan angin ban
Pemeriksaan seluruh baut baut terutama baut roda
Pemeriksaan fungsi sistem hydrolik
Pemeriksaan kebocoran kebocoran oli
Pada awal menghidupkan mesin jalan dengan putaran mesin yang rendah
Pembersihan air cleaner sebaiknya dilakukan setiap hari
Pengisian BBM sebaiknya dilakukan setelah unit beroperasi pada sore hari untuk menghindari
ruang kosong dalam tangki bahan bakar
Pembersihan unit setelah selesai beroperasi sebaiknya dilakukan setiap hari jika memungkinkan .

d. Perawatan Berkala
Perawatan berkala didasarkan pada jam kerja mesin (HM), biasanya mengikuti rekomendasi dari
pihak pembuat unit.
Pelaksanaan bisa dilakukan sendiri atau dengan pihak lain (vendor)
Kegiatannya meliputi :
a. Pemeriksaan rutin kondisi unit
b. Penggantian pelumas
c. Penggantian suku cadang
e. Servis Kerusakan
Dilakukan bila terjadi kerusakan insidental
Dilakukan sendiri atau dengan pihak lain
Penggantian suku cadang
a. Sistem penyediaan barang.
b. Sistem pengeluaran barang.
f. Overhaul
Dilakukan jika telah mencapai jadwal (waktu) pelaksanaan overhaul / faktor umur unit
Terjadi kerusakan parah yang mengakibatkan harus dilakukan overhaul
Beberapa kategori Overhaul :
a. Top Overhaul
b. Enggine Overhaul
c. General Overhaul
d. Undercarriage
g. Pelumasan
Fungsi pelumasan :
a. Memberi pelumas pada bagian bgaian yang bergerak/ bergesek
b. Menjadi bantalan antara dua metal yang bergerak/ bergesekkan
c. Sebagai pendingin, karena panas diserap oli dan didinginkan di ruang carter
d. Sebagai seal untuk mencegah kebocoran kompresi ke ruang carter

DAFTAR PUSTAKA

Aprianto, 2004. Peralatan yang digunakan dalam Pertanian. Gadjah Mada Ekspres : Yogyakarta.
Anonim, 2000. Mesin Pasca Pengelolahan Lahan. Institut Pertanian Bogor : Bogor
Defredo. 2005. Mekanisasi Pertanian. PT Grafindo : Jakarta
Frans Jusuf Daywint, 2008. Mesin-mesin Budidaya Pertanian di Lahan Kering, Graha Ilmu:
Yogyakarta
Hamris, Moh, 2000. Bagian- Bagian dari Traktor. www.Blogspot_Hamris.com. Diakses tanggal 25
november 2010.
Nawawi, 2001. Pengenalan Traktor Tangan (Hand Traktor). Erlangga : Jakarta
http://wendiatanova.blogspot.com/2013/01/makalah-traktor.html
http://misscuekzzabizzz.blogspot.com/2012/01/makalah-traktor-tangan-dan-traktor-mini.html
http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/08/laporan-pengoperasian-traktor.html

Anda mungkin juga menyukai