No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Nyeri akut b/d proses infeksi NOC : NIC :
Pain Level, Definisi : pain control, Pain Management Sensori yang tidak menyenangkan dan comfort level pengalaman emosional yang muncul secara Kriteria Hasil : Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif aktual atau potensial kerusakan jaringan atau Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi nyeri, mampu menggunakan tehnik kualitas dan faktor presipitasi Studi Nyeri Internasional): serangan mendadak nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan atau pelan intensitasnya dari ringan sampai mencari bantuan) Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan mengetahui pengalaman nyeri pasien berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari menggunakan manajemen nyeri Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri 6 bulan. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau frekuensi dan tanda nyeri) Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang Batasan karakteristik : Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau - Laporan secara verbal atau non verbal berkurang Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan - Fakta dari observasi Tanda vital dalam rentang normal menemukan dukungan - Posisi antalgic untuk menghindari nyeri Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri - Gerakan melindungi seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan - Tingkah laku berhati-hati Kurangi faktor presipitasi nyeri - Muka topeng Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non - Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, farmakologi dan inter personal) sulit atau gerakan kacau, menyeringai) Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan - Terfokus pada diri sendiri intervensi - Fokus menyempit (penurunan persepsi Ajarkan tentang teknik non farmakologi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri interaksi dengan orang dan lingkungan) Evaluasi keefektifan kontrol nyeri - Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, Tingkatkan istirahat menemui orang lain dan/atau aktivitas, Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan aktivitas berulang-ulang) tindakan nyeri tidak berhasil Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri - Respon autonom (seperti diaphoresis, Analgesic Administration perubahan tekanan darah, perubahan nafas, Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nadi dan dilatasi pupil) nyeri sebelum pemberian obat - Perubahan autonomic dalam tonus otot Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku) frekuensi - Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, Cek riwayat alergi merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari panjang/berkeluh kesah) analgesik ketika pemberian lebih dari satu - Perubahan dalam nafsu makan dan minum Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri Faktor yang berhubungan : Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis) optimal Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)
2 Gangguan mobilitas fisik b/d kerusakan NOC : NIC :
neuromuskuler Joint Movement : Active Exercise therapy : ambulation Mobility Level Monitoring vital sign sebelm/sesudah latihan dan lihat Definisi : Self care : ADLs respon pasien saat latihan Transfer performance Keterbatasan dalam gerakan fisik atau satu atau Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana lebih ekstremitas secara mandiri dan terarah Kriteria Hasil : ambulasi sesuai dengan kebutuhan Batasan karakteristik : Klien meningkat dalam aktivitas fisik Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan Dyspnea setelah beraktifitas Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas dan cegah terhadap cedera Gangguan sikap berjalan Memverbalisasikan perasaan dalam Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang gerakan lambat Meningkatkan kekuatan dan kemampuan teknik ambulasi gerakan spastik berpindah Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi gerakan tidak terkordinasi Memperagakan penggunaan alat Bantu Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara instabilitas postur untuk mobilisasi (walker) mandiri sesuai kemampuan kesulitan membolak balik posisi Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs ps. keterbatasan rentang gerak ketidaknyamanan Berikan alat Bantu jika klien memerlukan. melakukan aktifitas lain sebagai Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan pengganti pergerakan (mis,. bantuan jika diperlukan Meningkatkan perhatian pada aktifitas orang lain, mengendalikan perilaku, focus pada aktifitas sebelum sakit) penurunan kemampuan melakukan keterampilan motoric halus penurunan kemampuan melakukan keterampilan motoric kasar penurunan waktu reaksi tremor akibat bergerak factor yang berhubungan - Pengobatan - - Terapi pembatasan gerak - -Kurang pengetahuan tentang kegunaan pergerakan fisik - -Indeks massa tubuh diatas 75 tahun percentil sesuai dengan usia - - gangguan musculoskeletal dan neuromuscular - fisik tidak bugar - agens farmaseutikal -ansietas - disuse
3 Hipertermi b/d NOC : Thermoregulation NIC :
Definisi : suhu tubuh naik diatas rentang Kriteria Hasil : Fever treatment normal Suhu tubuh dalam rentang normal Monitor suhu sesering mungkin Nadi dan RR dalam rentang normal Monitor IWL Batasan Karakteristik: Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak Monitor warna dan suhu kulit kenaikan suhu tubuh diatas rentang ada pusing Monitor tekanan darah, nadi dan RR normal Monitor penurunan tingkat kesadaran Monitor WBC, Hb, dan Hct serangan atau konvulsi (kejang) Monitor intake dan output kulit kemerahan Berikan anti piretik pertambahan RR Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam takikardi Selimuti pasien saat disentuh tangan terasa hangat Lakukan tapid sponge Berikan cairan intravena Faktor faktor yang berhubungan : Kompres pasien pada lipat paha dan aksila - penyakit/ trauma Tingkatkan sirkulasi udara - peningkatan metabolisme Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya - aktivitas yang berlebih menggigil - pengaruh medikasi/anastesi Temperature regulation - ketidakmampuan/penurunan kemampuan Monitor suhu minimal tiap 2 jam untuk berkeringat Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu - terpapar dilingkungan panas Monitor TD, nadi, dan RR - dehidrasi Monitor warna dan suhu kulit - pakaian yang tidak tepat Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi Tingkatkan intake cairan dan nutrisi Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negatif dari kedinginan Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency yang diperlukan Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan Berikan anti piretik jika perlu
Vital sign Monitoring
Monitor TD, nadi, suhu, dan RR Catat adanya fluktuasi tekanan darah Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas Monitor kualitas dari nadi Monitor frekuensi dan irama pernapasan Monitor suara paru Monitor pola pernapasan abnormal Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit Monitor sianosis perifer Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik) Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign