MODUL
POKOK BAHASAN:
Komponen konseptual dan jenis-jenis teori komunikasi.
DESKRIPSI:
Pemahaman terhadap komponen konseptual komunikasi yang terdiri dari
15 kategori dan jenis-jenis teori yang terbagi atas teori-teori umum dan
kontekstual.
TUJUAN INSTRUKSIONAL:
Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan
mengenai komponen konseptual dan teori-teori komunikasi yang berkaitan
dengan itu.
Referensi:
1
2
Komponen Konseptual dan Jenis-jenis Teori
Komunikasi
3
10. Replikasi memori. Komunikasi adalah proses mengarahkan perhatian
dengan menggugah ingatan.
11. Tanggapan Diskriminatif, komunikasi adalah tanggapan pilihan atau
terarah pada suatu stimulus.
12. Stimuli, setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai penyampaian
informasi yang berisikan stimuli diskriminatif, dari suatu sumber terhadap
penerima.
13. Tujuan/kesengajaan, komunikasi pada dasarnya penyampaian pesan yang
disengaja dari sumber terhadap penerima dengan tujuan mempengaruhi
tingkah laku pihak penerima.
14. Waktu/situasi, komunikasi merupakan suatu transisi dari suatu struktur
keseluruhan situasi atau waktu sesuai pola yang diinginkan.
15. Kekuasaan/kekuatan, komunikasi adalah suatu mekanisme yang
memimbulkan kekuatan atau kekuasaan.
4
a. Mementingkan sinkroni (stabilitas dalam kurun waktu tertentu) daripada
diacrony (perubahan dalam kurun waktu tertentu). Misalnya dalam
mengamati suatu fenomena menggunakan dalil-dalil yang jelas dari suatu
kaidah. Perubahan terjadi melalui tahapan metodologis yang telah baku.
b. Cenderung memusatkan perhatiannya pada akibat-akibat yang tidak
diinginkan (unintended consequences) daripada hasil yang sesuai tujuan.
Pendekatan ini tidak mempercayai konsep subjektivitas dan kesadaran.
Fokus mereka pada faktor-faktor yang berada di luar kontrol kesadaran
manusia.
c. Memandang realitas sebagai sesuatu yang objektif dan independent. Oleh
karena itu, pengetahuan dapat ditemukan melalui metode empiris yang
cermat.
d. Memisahkan bahasa dan lambang dari pemikiran dan objek yanng
disimbolkan dalam komunikasi. Bahasa hanyalah alat untuk
merepresentasikan apa yang telah ada.
e. Menganut prinsip the correspondence theory of truth. Menurut teori ini
bahasa harus sesuai dengan realitas. Simbol-simbol harus
merepresentasikan ssuatu secara akurat.
5
menggabungkan penemuan-penemuan atau teori-teori tentang kondisi umum
dimana efek selama ini dapat ditemukan. Model ini dinamakan model psikologi
karena melibatkan masalah-masalah keadaan mental dan tingkah laku orang
perorangan.
Moel ini berpendapat , televisi hendaknya dianggap sederajat dengan setiap
pengalaman, tindakan atau observasi personal yang dapat menimbulkan
konsekuensi terhadap pemahaman (learning) maupun tindakan (acting). Jadi
model ini mencakup kasus dimana televisi tidak hanya mengajarkan tingkah laku
yang dipelajari dari sumber-sumber lain.
6
serta dari kelompok social ke kelompok lainnya. Dengan demikian sifat
objektivitas dari makna adalah relative dan temporer.
7
Aliran kritis dari kelompok ahli filsafat Jerman yang dipelopori oleh
Theodor Adorno dan Marx Hokheimer. Mereka mengintegrasikan berbagai
disiplin ilmu filsafat, sosiologi, ekonomi dan sejarah- dalam upaya
mendorong munculnya pemikiran sosial yang luas dan mampu
menwarkan kajian komprehensif yang dapat mendorong perubahan atau
transformasi masyarakat, budaya, ekonomi dan kesadaran. Pemikiran
sosial yang luas inilah yang disebut juga sebagai teori kritis atau pemikran
kritis.
3) Postmodernisme.
Terdapat enam hal yang mendasari munculnya aliran ini:
a) Penolakan terhadap jargon modernisme, seperti memuja rasionalitas
dan ilmu pengetahuan, impeerialisme kebangsaan serta menolak
pemikiran bahwa masyarakat dunia akan terus berkembang dan maju.
b) Menurut Marshall McLuhan kita telah menjadi alat dari alat yang kita
buat. (we have become toolsof our tools) dia meneliti sejarah teknologi
media sebagai salah satu alat yang diciptakan media. Ia mengatakan
perkembangan media massa telah sangat pesat sehingga media
media memberikan pengaruh yang dapat membentuk kehidupan kita.
Dengan kata lain, kita telah menjadi alat dari alat yang kita ciptakan,
yaitu media.
c) Gambaran menjadi lebih penting dari apa yang diwakilinya (images
become more important than what they represent). Kalangan posmo
mempunyai keyakinan bahwa gambaran (images) yang ditampilkan
media massa bersifat hyperreality, artinya melebihi dari yang
seharusnya. Gambaran mental (mental images) mengenai hal-hal
yang enak, ideal atau indah, misalnya rumah yang indah, mobil
mewah, wanita cantik, tubuh yang menarik, wisata kuliner, liburan yang
berkesan, dan sebagainya terbentuk dari terpaan media yang terus
menerus. Bagi kalangan posmo, persoalanya tidak terletak pada
apakah media telah mendistorsi realitas, tetapi justru media itulah yang
menjadi realitas.
d) Dengan bantuan media, kita dapat mencampur dan mencocokan
berbagai gaya dan selera untuk menciptakan suatu identitas unik (with
a media assist we can mix and match diverse styles and tastes to
8
create a unique identity). Kemungkinan untuk membentuk identitas
baru pada masyarakat urban bersifat tanpa batas didorong oleh
kehadiran berbagai macam media massa yang menyajikan aneka
model gaya hidup. Posmo adalah masa kebangkitan bagi
individualisme daripada kehidupan bersama dalam kelompok.
e) Postmodernisme can also be seen as a new kind of economic order-a
consumer society based on multinational capitalism (posmo juga dapat
dilihat sebagi suatu bentuk tata ekonomi baru suatu masyarakat
konsumen berdasarkan kapitalisme multinasional). Dewasa ini telah
muncul jenis kehidupan sosial baru dan tata ekonomi dunia baru yang
merupakan tahap akhir dari kapitalisme. Pada aspek kebudayaan,
tidak ada lagi perbedaan antara budaya tinggi (high culture) dan
buadaya populer (popular culture). Begitu pula, tidak ada lagi standar
keindahan (aesthetic standards) sehingga keuntungan (profit) menjadi
ukuran apakah suatu karya seni itu bagus atau buruk.
4) Feminisme.
Orang mendefenisikan feminisme dalam berbagai cara, mulai dari
gerakan untuk melindungi hak perempuan hingga upaya untuk
mengakhiri seluruh bentuk penindasan. Para pemikir feminisme
memfokuskan perhatiannya pada masalah gender dan berupaya
membedakan pengertian antara jenis kelamin (sex) yang merupakan
kategori biologis dengan gender yang merupakan konstruksi sosial.
9
preskriptif dan keputusan-keputusan absolute tentang fenomena yang diamati.
Pengamatan menurut teori interpretif, hanyalah sesuatu yang bersifat tentative
dan relative. Sementara teori-teori kritis lazimnya cenderung menggunakan
keputusan-keputusan absolut, preskriptif dan juga politis sifatnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa teori interpretif ditujukan untuk memahami
pengalaman hidup manusia, atau untuk menginterpretasikan makna-makna teks.
Sedangkan teori kritis berkaitan dengan cara-cara di mana kondisi manusia
mengalami kendala dan berusaha menciptakan berbagai metode untuk
memperbaiki kehidupan manusia.
10
5. komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa yang
ditujukan pada sejumlah khalayak yang besar. Proses komunikasi
melibatkan keempat teori sebelumnya. Teori ini secara umum
memfokuskan perhatiannya pada hal-hal yang menyangkut struktur
media, hubungan media dan masyarakat, hubungan antara media dan
khalayak, aspek-aspek budaya dari komunikasi massa, serta dampak
komunikasi massa terhadap individu.
11