Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA ORGANISASI TERHADAP KINERJA

PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN

DILLA HERFINA*ERWIN**AGRINA***

dillaherfina@rocketmail.com, Hp 085263333536

Abstract

The purpose of this study was to determine the relationship of organizational work
environment on the performance of nurses in implementing nursing care. This research
method is descriptive correlation with cross-sectional approach. The research was
conducted in the inpatient hospitals Arifin Achmad Pekanbaru. The sampling method was
cluster sampling and the sample was selected research nurse in the inpatient medical
hospitals Arifin Achmad Pekanbaru. Measuring instrument used was a questionnaire that
had been tested the validity and reliability. The analysis is used univariate and bivariate
analysis using chi square. The results showed a significant relationship between
organizational work environment on performance in implementing nursing care nurses (p
value = 0.003). The results of this study recommend the organization to further improve
the work environment so that organizational performance will be better nurses.

Keywords : organizatiaons work environment, performance


Biliografy : 31 (2000-2012)
PENDAHULUAN dukungan, bimbingan dan dorongan dari
pihak lain untuk mengatasi tekanan
Asuhan keperawatan merupakan akibat stres pekerjaan dan harus dapat
suatu proses atau rangkaian kegiatan pada menerapkan komunikasi yang baik
praktik keperawatan yang langsung dengan klien, sejawat dan rekan kerja.
diberikan kepada klien atau pasien, pada Perawat menjalankan peran yang
berbagai tatanan pelayanan kesehatan, membutuhkan interaksi dengan berbagai
dengan menggunakan metodologi proses anggota tim pelayanan kesehatan. Unsur
keperawatan, berpedoman pada standar yang membentuk hubungan klien juga
keperawatan, dilandasi etika keperawatan dapat diterapkan dalam hubungan
dalam lingkup wewenang keperawatan sejawat, yang berfokus pada
(Kusnanto, 2004). Asuhan keperawatan pembentukan lingkungan kerja yang
berkualitas perlu berorientasi kepada sehat dan mencapai tujuan tatanan klinis
outcome pasien yang lebih baik. Kondisi (Paula, 2006).
tersebut dapat tercapai apabila tercipta Penelitian sebelumnya pernah
lingkungan kerja organisai yang dilakukan oleh Purwadadi (2000) tentang
berkualitas. faktor-faktor yang mempengaruhi stress
Lingkungan kerja merupakan kerja perawat di instalasi rawat intensif.
segala sesuatu yang ada disekitar para Penelitian ini menemukan faktor yang
pekerja dan dapat mempengaruhi dalam mempengaruhi stress kerja perawat
menjalankan tugas yang dibebankan diantaranya lingkungan kerja, beban kerja
(Robbins, 2003) . Kepuasan dalam dan hubungan interpersonal.
bekerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, Kinerja sebuah kelompok
diantaranya pengaruh lingkungan baik tergantung pada hubungan baik antara
fisik ataupun non fisik. Menurut anggota tim tersebut. Hubungan pribadi
Mangkunegara (2005) adanya uraian dalam suatu tim sulit dilakukan, kesulitan
tugas, target kerja, otonomi, fasilitas dan sering disebabkan oleh adanya
komunikasi merupakan faktor-faktor komunikasi yang buruk antara tim dan
lingkungan kerja organisasi yang antara pemimpin dengan anggota tim.
mempengaruhi kinerja individu. Di dalam Hubungan yang buruk sulit akan
lingkungan kerja perawat dan tim memperburuk komunikasi yang telah
kesehatan membentuk interaksi sosial buruk (Potter & Perry, 2010).
dan terapeutik untuk membangun Kinerja seorang perawat dapat
kepercayaan dan memperkuat hubungan. dinilai dari mutu asuhan keperawatan
Perawat membutuhkan persahabatan, yang diberikan kepada pasien. Dalam
dukungan, bimbingan dan dorongan dari menilai kualitas pelayanan keperawatan
pihak lain untuk mengatasi tekanan digunakan standar parktik keperawatan
akibat stress pekerjaan dan harus dapat yang merupakan pedoman bagi perawat
menerapkan komunikasi yang baik dalam melaksanakan asuhan keperawatan
dengan klien, sejawat dan rekan kerja. (Nursalam, 2002).
Didalam lingkungan kerja,
perawat dan tim kesehatan membentuk
interaksi sosial dan terapeutik untuk METODOLOGI PENELITIAN
membangun kepercayaan dan
memperkuat hubungan. Semua orang Desain penelitian yang dipilih
memiliki kebutuhan interpribadi akan adalah deskriptif correlation study
penerimaan, keterlibatan, identitas, dengan pendekatan cross sectional yaitu
privasi, kekuatan dan kontrol serta penelitian penelitian yang menekankan
perhatian (Stewart & Logan, 2005). pada waktu pengukuran data variabel
Perawat membutuhkan persahabatan, independen dan dependen hanya satu kali
pada satu saat (Nursalam, 2002). Pada
penelitian ini peneliti ingin mengetahui Tabel 2
hubungan antara variabel lingkungan Distribusi frekuensi lingkungan
kerja organisasi dengan kinerja perawat kerja organisasi dan kinerja
dalam melaksanakan asuhan keperawatan perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan

Sampel penelitian adalah perawat No. Karakteristik frekuensi %


yang dinas di ruang rawat inap medikal 1. Lingkungan
kerja 34 65,4
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
organisasi 18 34,6
Analisa yang digunakan adalah analisa - Kondusif
univariat dan bivariat. Analisa univariat - Tidak
menggambarkan distribusi frekuensi kondusif
karakteristik responden yaitu umur, jenis 2. Kinerja
kelamin, pendidikan terakhir dan masa perawat 22 42,3
- Tinggi 30 57,7
kerja. Untuk variabel lingkungan kerja - rendah
dan kinerja didapatkan normalitas data
yang tidak normal sehingga nilai hitung Tabel 3
menggunakan median. Analisa bivariat Hasil uji hubungan lingkungan
digunakan untuk melihat hubungan kerja organisasi terhadap
antara lingkungan kerja orgnisasi kinerja perawat dalam
terhadap kinerja perawat, dihitung memberikan asuhan
dengan menggunakan chi square dengan keperawatan
0,05.
Lingkun Kinerja Juml Pv
HASIL PENELITIAN gan kerja Tinggi Renda ah
Hasil penelitian didapatkan hasil organisas h
sebagai berikut : i
f
f % f %
%
Tabel 1 Kondusif 2 58, 14 34
Distribusi frekuensi karakteristik Tidak 0 8 41,2 100 0,00
responden berdasarkan umur, jenis kondusif 2 16 18 3
kelamin, pendidikan terakhir dan lama 11,1 88,9 100
bekerja. Total 22 30 52
41,17 58,83 100

No Karakteristik Frekuensi %
. PEMBAHASAN
1. Jenis kelamin
- Perempuan 49 94,2
Dilihat dari karakteristik jenis
- Laki-laki 3 5,8
2. Umur kelamin banyak responden yang berjenis
- Dewasa awal 8 15,4 kelamin perempuan dan usia lebih
(19-25 tahun) banyak berada pada rentang usia dewasa
- Dewasa tengah 44 84,6 tengah (26-45 tahun) . Dikatakan bahwa
(26-45 tahun) responden memiliki usia berada pada
3. Tingkat pendidikan
- S1 6 11,5 tahap dewasa dan matang, semakin
- D III 44 84,6 matang seseorang maka semakin tinggi
- SPK 2 3,8 juga kematangan dalam berfikir dan
4. Lama bekerja bekerja (Notoadmodjo, 2002). Tingkat
- < 5 tahun 23 44,2 pendidikan responden paling banyak
- 5-10 tahun 21 40,4
- > 10 tahun 8 15,4
berpendidikan D III, menurut tahun 29 orang (55,8 %). Lingkungan
Notoadmodjo (2005) semakin tinggi kerja organisasi yang diperoleh dari
tingkat pendidikan seseorang maka akan penelitian adalah kondusif sebanyak 34
semakin mudah untuk menerima dan orang (65,4%).
menangkap informasi yang dibutuhkan. Penelitian yang dilakukan kepada
Hasil penelitian menunjukkan 52 orang perawat di ruang rawat inap
paling banyak responden menyatakan medikal RSUD Arifin Achmad
lingkungan kerja mereka kondusif. Hal Pekanbaru responden menyatakan kinerja
ini mungkin disebabkan oleh masa kerja rendah sebanyak 30 orang (57,7%).
klien yang > 5 tahun sehingga responden Berdasarkan uji chi-square didapatkan P
telah beradaptasi dengan lingkungan value 0,003 dan < dari = 0,05
kerja mereka. Berdasarkan penelitian sehingga ada hubungan antara
diperoleh hasil kinerja perawat masih lingkungan kerja organisasi terhadap
rendah, hal ini mungkin disebabkan kinerja perawat dalam melakukan asuhan
karena faktor individual responden yang keperawatan
berbeda. Menurut Mangkunegara (2005) Saran dalam penelitian ini adalah :
salah satu faktor yang mempengaruhi 1. Berdasarkan penelitian diharapkan
kinerja yaitu faktor individual yang kepada perawat agar lebih
terdiri dari kemampuan, latar belakang meningkatkan kinerja mereka dalam
dan demografi. Asumsi peneliti faktor memberikan asuhan keperawatan,
individual disini yang mempengaruhi agar profesi perawat mendapatkan
kinerja adalah latar belakang pendidikan mendapatkan pengakuan yang lebih
yang bervariasi dari SPK, D III dan S1. baik dari masyarakat.
Analisa bivariat antara lingkungan 2. Berdasarkan kesimpulan diatas
kerja organisasi dan kinerja setelah disarankan kepada insitusi tempat
dilakukan uji chi square diperoleh hasil penelitian untuk meningkatkan
nilai P value 0,003. Diketahui bahwa lingkungan kerja organisasi mereka,
nilai P value < dari nilai (0,05), dan melakukan evaluasi kinerja
sehingga dapat diketahui bahwa ada perawat agar terciptanya kinerja
hubungan antara lingkungan kerja yang baik.
organisasi terhadap kinerja perawat 3. Penelitian ini diharapkan dapat
dalam memberikan asuhan keperawatan. memberikan informasi dan dapat
Hal ini sesuai dengan pernyataan bermanfaat bagi ilmu keperawatan,
Mangkunegara (2005) tentang salah satu terutama dalam cara penilaian
faktor yang memepengaruhi kinerja kinerja perawat.
adalah lingkungan kerja organisasi. 4. Hasil penelitian ini dapat menjadi
sumber dasar untuk penelitian
KESIMPULAN DAN SARAN selanjutnya dan perlu dikembangkan
lagi dengan metode penelitian yang
Berdasarkan tujuan penelitian, berbeda, sampel yang lebih luas dan
pertanyaan penelitian, hasil penelitian prosedur pengambilan data yang
dan pembahasan yang telah diuraikan lebih tepat lagi untuk penilaian
dapat disimpulkan bahwa karakteristik kinerja
responden di ruangan rawat medikal
paling banyak merupakan perempuan 49 UCAPAN TERIMA KASIH
orang (94,2%), berusia paling banyak
diatas 26-45 tahun 44 orang (84,6 %), Peneliti mendapat bantuan dan
pendidikan paling banyak adalah D3 44 bimbingan dari berbagai pihak dalam
orang (84,6%), lama bekerja lebih dari 5 proses penyusunan laporan ini. Pada
kesempatan ini peneliti mengucapkan KETERANGAN
terima ksih yang setinggi-tingginya Dilla Herfina*, mahasiswi Program
kepada yang terhormat : Studi Ilmu Keperawatan Universitas
1. Bapak Erwin, M. Kep selaku Ketua Riau.
Program Studi Ilmu Keperawatan Erwin**, dosen yang menjabat sebagai
Universitas Riau sekaligus selaku Kepala Program Studi Ilmu
pembimbing I, yang telah banyak Keperawatan Universitas Riau.
memberikan arahan, masukan dan Agrina***, dosen yang mengajar di
bimbingan kepada peneliti sehingga Program Studi Ilmu Keperawatan
peneliti dapat menyelesaikan laporan Universitas Riau, Departemen Jiwa &
penelitian ini. Komunitas.
2. Ibu Ns. Agrina, M.Kep, Sp. Kom,
selaku pembimbing II yang telah
banyak memberikan arahan, masukan DAFTAR PUSTAKA
dan bimbingan kepada peneliti Aditama, T.Y. (2000). Managemen
sehingga peneliti dapat administrasi rumah sakit. Jakarta
menyelesaikan laporan ini. : Universitas Indonesia.
3. Ibu Jumaini, M. Kep, Sp. Kep. J
sebagai koordinator mata ajar Riset Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian
Keperawatan, yang telah memberikan suatu pendekatan praktik (Ed. Rev VI).
pengarahan kepada peneliti dalam Jakarta : Rineka Cipta.
menyusun laporan penelitian.
4. Bapak dan Ibu dosen beserta staf Arwani. (2006). Manajemen bangsal
Program Studi Ilmu Keperawatan keperawatan. Jakarta : EGC.
Universitas Riau yang telah
memberikan banyak bekal ilmu Arwani. (2002). Komunikasi dalam
kepada peneliti. keperawatan. Jakarta : EGC.
5. Pimpinan RSUD Arifin Ahcmad yang
telah memberikan kesempatan kepada Ali H,Z. (2002). Dasar-dasar
peneliti untuk bekerja sama dalam keperawatan professional. Depok :
penyusunan laporan ini. Widya Medika.
6. Supervisor dan kepala ruangan rawat
inap medikal RSUD Arifin Achmad Hasibuan, M. (2007). Organisasi dan
Pekanbaru yang telah memberikan motivasi. Jakarta : Bumi Aksara.
izin kepada peneliti untuk melakukan
penelitian. Harjana, A. (2003). Komunikasi
7. Ibunda, Ayahanda (alm.) dan interpersonal dan intrapersonal. Jakarta :
keluarga tercinta, yang memberikan Kaisus.
dukungan , semangat dan kasih
sayang kepada peneliti dalam Hidayat, A., A. (2007). Riset
menyelesaikan laporan penelitian ini. keperawatan dan tekhnik
8. Rekan rekan Program Studi Ilmu penulisan ilmiah. Jakarta :
Keperawatan Universitas Riau Salemba Medika.
program B 2011 yang telah banyak
memberikan masukan dan saran Ilyas, Y (2001). Kinerja teori penilaian
kepada peneliti . dan penelitian. FKM UI : Depok.

Kusnanto (2004). Profesi dan praktek


keperawatan profesional. Jakarta : EGC.
Mangkunegara, AP (2005). Evaluasi Riyanto, A. (2009). Pengolahan dan
kinerja sumber daya manusia. analisis data kesehatan. Yogyakarta :
Bandung : Refika Utama. Muha Medika.

Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi R, Robert. (2000). Komunikasi


penelitian kesehatan. Jakarta : Asdi interpersonal dalam keperawatan.
Mahayatsa. Jakarta : EGC.

Notoatmodjo,S. (2005). Promosi Robin, S. (2002). Prinsip-prinsip prilaku


Kesehatan: Teori dan Prilaku. Jakarta : organisasi. Edisi Kelima. Jakarta :
Rineka Cipta. Erlangga.

Nola, W. (2008). Hubungan pemberian Ruki, S.(2001). Manajemen penggajian


intensif dengan motivasi kerja dan pengupahan untuk karyawan
perawat di RSUD Arifin Achmad. perusahaan. Jakarta : PT.
Makalah tidak dipublikasikan. Gramedia Pustaka Utama.

Nursalam. (2003). Konsep penerapan Ruwel. (2000). Pengantar kepemimpinan


metodologi penelitian ilmu dan manajemen keperawatan. Jakarta :
keperawatan. Jakarta : Salemba EGC.
Medika.
Singgih F., Akbid M. (2006). Iklim
Nursalam. (2002). Manajemen organisasi kreatif. Jakarta :
keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Lembaga Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
Paula, C. (2006). Proses keperawatan
aplikasi model konseptual. Jakarta : EGC Sri, M. (2009). Faktor-faktor yang
berhubungan dengan kinerja
Potter, & Perry. (2010). Fundamental of perawat pelaksana dalam
nursing. Jakarta : Salemba Medika. memberikan asuhan keperawatan
di Irna RSUD Solok. Jurnal tidak
Program Studi Ilmu Keperawatan dipublikasikan.
Universitas Riau. (2012).
Pedoman penulisan skripsi dan Stuart G., W. (2007). Buku saku
penelitian. Tidak dipublikasikan. keperawatan jiwa. Edisi Kelima.
Jakarta : EGC
Purwadadi. (2000). Faktor-faktor yang
mempengaruhi stress kerja Sukanto, S. (2002). Dasar dasar
perawat di ruang rawat intensif metodologi penelitia klinis.
Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta. Jakarta : FKUI
Kumpulan pikiran. Diperoleh Wiwil, K. (2010). Hubungan
tanggal 16 Oktober dari pengembangan kemampuan dan
http://www.kumpulanskripsi.com lingkungan kerja dengan motivasi
kerja perawat irna c interne
Rivai, V. (2004). Manajemen sumber RSUP Dr. M. Djamil Padang.
daya manusia untuk perusahaan: Jurnal tidak dipublikasikan.
dari teori ke praktik. Jakarta :
Raja Grafindo Persada.
Yasminah. (2002). Analisa pengaruh
kepemimpinan, komunikasi,
lingkungan kerja terhadap kinerja
perawat di rumah sakit islam
Purwokerto. Jurnal tidak
dipublikasikan

Yusuf, A. (2006). Hadapi masalah anda.


Jakarta : Gema Insani

Anda mungkin juga menyukai