Perusahaan
Sesuai riset yang dilakukan lembaga independen International
Tin Research Institute (ITRI), konsumsi logam timah di tahun-
tahun mendatang berpotensi semakin meningkat dengan
mempertimbangkan semakin berkembangnya produk-produk
elektronika personal seperti telepon genggam dan komputer tablet
serta mulai pulihnya perekonomian negara-negara utama di dunia.
Menuju pencapaian
fundamental PT
TIMAH (Persero) Tbk
sebagai perusahaan
skala global dalam
bidang penambangan,
pengolahan dan
pemasaran produk
berbasis mineral
timah, berlandaskan
kompetensi internal,
cadangan yang
memadai dan dukungan
seluruh pemangku
kepentingan untuk
memberi hasil optimal
bagi Masyarakat,
Bangsa dan Negara
Republik Indonesia
INSMERDA LEBANG
Komisaris Utama (Independen)
39
Disisi lain, pertumbuhan industri berbasis teknologi informasi yang ditandai dengan semakin mendunianya
peralatan telekomunikasi dan produk-produk elektronik lainnya, membuat pelemahan permintaan timah
meskipun bersifat sementara. Hal ini tercermin dari fluktuasi harga timah di pasar internasional London
Metal Exchange (LME) yang sempat menguat mencapai US$23.405/Mton di bulan April 2014, namun
kemudian sempat menurun menyentuh level harga US$ 19.830/Mton di bulan Oktober dan US$ 19.667 di
bulan Desember 2014.
Direksi dan manajemen Perseroan secara konsisten berupaya melakukan perubahan sistem dan pola kerja
sama dengan mitra, baik untuk penambangan di darat maupun di laut, sesuai dengan yang disyaratkan
dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 24 Tahun 2012. Dewan Komisaris
mendukung Direksi untuk lebih fokus pada optimalisasi fasilitas produksi melalui investasi dalam rangka
mendukung keberlanjutan usaha sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dan menggugah kesadaran
masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya untuk berpartisipasi memelihara lingkungan tambang.
Dewan Komisaris mengapresiasi keberhasilan Direksi beserta jajarannya dalam mengatasi persoalan-
persoalan yang berhubungan dengan kepentingan para pihak tersebut.
Kenaikan volume produksi tersebut diikuti dengan naiknya kembali volume penjualan logam timah di 2014,
menjadi sebesar 26.906 Mton naik 15% dari 23.237 Mton atau 100% dari target Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan tahun 2014. Dengan harga jual rata-rata US$21.686 dan kurs rata-rata Rp12,028 serta didukung
dengan keberhasilan Perseroan dalam melanjutkan langkah-langkah inovasi dan efisiensi, membuat laba bersih
Perseroan di tahun 2014 mencapai Rp638 miliar, naik 4% dari pada realisasi tahun 2013 sebesar Rp615 miliar,
namun masih sekitar 92% dari target sebesar Rp697 miliar.
Dewan Komisaris mendukung tekad Direksi telah menjadikan tahun 2014 sebagai awal kebangkitan pertimahan
Indonesia dan awal kebangkitan PT TIMAH (Persero) Tbk menuju jati diri Menjadi Perusahaan Pertambangan
Terkemuka di Dunia, dengan berupaya sungguh-sungguh untuk mewujudkan 3 (tiga) fundamental utama bisnis
skala global dalam jangka panjang, yaitu menjadi market leader; menjadi transactional maker; serta mampu bersaing
dan berkiprah di lingkup pasar global (global player). Dewan Komisaris juga mendukung upaya Direksi yang telah
menetapkan pencapaian fundamental tersebut dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan menjabarkan
lebih lanjut dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang menjadi acuan dalam tahap pelaksanaan bagi
Direksi beserta jajarannya.
Pembenahan di segala bidang yang telah dirintis pada tahun sebelumnya termasuk diantaranya perbaikan sarana
produksi, penguatan fungsi pemasaran, peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) serta restrukturisasi
korporasi merupakan penjabaran dari realisasi Rencana Jangka Panjang Perusahaan tersebut. Dewan Komisaris
memandang bahwa Direksi telah menyesuaikan penerapan seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku,
antara lain Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009, Peraturan Menteri ESDM Nomor 24 Tahun 2012, serta Peraturan
Menteri Perdagangan Nomor 32 Tahun 2013 yang kemudian diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor 44 Tahun 2014 tentang Ketentuan Ekspor timah.
Dalam pandangan Dewan Komisaris, Direksi berhasil menyesuaikan seluruh pranata organisasi, termasuk jajaran
pelaksana terhadap pemberlakuan tata cara perdagangan logam timah melalui Bursa Komoditi dan Derivatif
Indonesia (BKDI) yang mulai berlaku tanggal 30 Agustus tahun 2013 berdasarkan Permendag Nomor 32 Tahun
2013 dan Permendag Nomor 44 Tahun 2014 yang mulai berlaku sejak tanggal 1 November 2014, sehingga
Perseroan mampu mencatatkan perbaikan kinerja operasional maupun finansial. Dengan hasil positif tersebut
Dewan Komisaris mengamanatkan Direksi untuk tidak terlena, senantiasa melakukan evaluasi dan perbaikan
sehingga 3 fundamental utama sebagai perusahaan skala global tersebut dapat dicapai tepat pada waktunya,
melalui realisasi dan pencapaian Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang berkualitas.
Untuk memastikan terjadinya perbaikan kinerja perusahaan yang berkelanjutan, Dewan Komisaris secara spesifik
telah meminta agar Direksi tetap fokus untuk melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap kinerja perusahaan
terutama dalam modifikasi, pembuatan, perbaikan dan pemeliharaan Kapal Keruk dengan sistem Bucket
Wheel Dredge (BWD) untuk menggantikan Kapal Keruk (KK) dengan sistem konvensional tepat pada waktunya,
serta menyelesaikan pembuatan dan perbaikan Kapal Isap Produksi (KIP) sesuai jadwal, sehingga mampu
lebih meningkatkan lagi kinerja penambangan timah di wilayah pesisir. Selain perbaikan peralatan tambang
tersebut Dewan Komisaris mengamanatkan Direksi untuk menuntaskan restrukturisasi anak-anak perusahaan,
menindaklanjuti kegiatan pengembangan usaha, melanjutkan upaya optimalisasi pemanfatan aset non-operasional
serta meningkatkan implementasi program efisiensi disegala bidang yang telah dirintis sebelumnya.
41
Dewan Komisaris senantiasa mengingatkan bahwa fundamental Perseroan akan semakin baik, manakala seluruh
aktivitas operasional dijalankan dengan efisiensi tinggi sehingga memberi hasil optimal terhadap kinerja keuangan
Perusahaan.
Menyangkut kegiatan operasi dan pengembangan usaha, Dewan Komisaris mengingatkan Direksi agar berupaya
meningkatkan kompetensi jajaran dalam mengenali, menganalisa dan memitigasi risiko-risiko yang melekat
dengan kegiatan penambangan, pengolahan maupun pengelolaan keuangan perusahaan. Dewan Komisaris
mendukung penuh upaya Direksi untuk memperkuat implementasi Manajemen Risiko Terpadu di lingkungan
perusahaan secara efektif dan efisien, melalui penerapan Integrated Enterprise Risk Management (IERM) berbasis
ISO 31000 sesuai kaidah dan standar internasional.
Selain melakukan pengawasan terhadap kinerja Direksi melalui pertemuan berkala dan melakukan penilaian
kinerja dengan melihat pencapaian Key Performance Indicators (KPI) Direksi serta mempertimbangkan hasil audit
oleh auditor eksternal atau Kantor Akuntan Publik (KAP), Dewan Komisaris juga melakukan penilaian atas kinerja
Organ Pendukung Dewan Komisaris. Dewan Komisaris menilai bahwa Komite Audit dan Komite Sumber Daya
Manusia dan Risiko Usaha telah menjalankan tugas membantu kelancaran pelaksanaan tugas Dewan Komisaris
dengan baik. Namun demikian, mengingat semakin beratnya tantangan yang dihadapi Perseroan dalam mencapai
target fundamental Perseroan sebagai perusahaan skala global, Dewan Komisaris mengamanatkan peningkatan
kompetensi dan kualitas dukungan Komite Dewan Komisaris dimaksud.
Dewan Komisaris meyakini bahwa konsistensi dan kuatnya komitmen seluruh jajaran manajemen untuk
melaksanakan praktik penambangan yang baik dan taat aturan (Good Mining Practice) pada akhirnya akan
mengantarkan Perseroan sebagai perusahaan berskala global yang mampu berkiprah optimal dalam kegiatan
pertambangan maupun perdagangan timah di pasar dunia.
Sejalan dengan program tersebut, Dewan Komisaris juga mendukung upaya Direksi untuk membantu
pengembangan potensi ekonomi masyarakat di sekitar wilayah pertambangan Perseroan, baik melalui penyaluran
dana bantuan peningkatan modal kerja, melalui kegiatan pemberdayaan, bimbingan dan pendampingan bagi
Usaha Kecil dan Menengah (UKM), maupun melalui kegiatan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dengan
penyediaan akses pasar yang memadai bagi para mitra binaan, disertai dengan peningkatan pengawasan yang
semakin baik, sehingga program CSR dan PKBL dapat terlaksana secara terkonsep, sinergis dan terintegrasi serta
dapat memberikan manfaat yang benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat dan Pemerintah Daerah.
Strategi empat pilar pengembangan usaha tersebut dilandasi oleh perubahan lingkungan yang sangat
berpengaruh pada seluruh aspek pertambangan di Indonesia, dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor
4 Tahun 2009. Sebelum undang-undang tersebut berlaku, Perusahaan bertindak sebagai Strategic Holding atau
Investment Holding, sehingga seluruh kegiatan operasional penambangan dilakukan oleh Anak Perusahaan,
dan setelah undang-undang tersebut berlaku, maka Perusahaan bertindak sebagai Operating Holding, sehingga
seluruh kegiatan operasional penambangan dilakukan sendiri oleh Perusahaan sebagai pemegang Ijin Usaha
Pertambangan .
Menyikapi perubahan tersebut Perusahaan telah melakukan proses transformasi dari Strategic Holding menjadi
Operating Holding yang secara yuridis formal telah dapat diselesaikan pada Tahun 2014 ditandai dengan
penggabungan usaha (merger) PT TIMAH (Persero) Tbk dan PT Tambang Timah berdasarkan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 25 Maret 2014. Dewan Komisaris secara khusus menyampaikan
apresiasi dengan telah dapat diselesaikannya seluruh proses penggabungan usaha (merger) tersebut sebagai
wujud kesungguhan perusahaan untuk memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tujuan akhir dari penetapan strategi pengembangan usaha tersebut adalah tercapainya tiga fundamental utama
Perseroan sebagai perusahaan skala global, sehingga mampu mencapai tingkat Emerging Industry Leader, oleh
karena itu Dewan Komisaris senantiasa memberikan pengarahan dan bimbingan serta melakukan koreksi dan
pengawasan agar setiap sumber daya yang dimiliki Perseroan, baik Sumber Daya Manusia, sumber daya alam,
kompetensi korporasi maupun sumber daya pendukung lainnya dapat dikelola dengan baik dan memberikan
kontribusi optimal terhadap upaya pencapaian tujuan perusahaan.
43
Oleh karena kegiatan operasional Perseroan masih bertumpu pada bisnis inti, yaitu pertambangan timah
terintegrasi. Dewan Komisaris mengamanatkan agar prioritas strategis jangka pendek perusahaan tetap
diarahkan pada penataan organisasi, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, penertiban data eksplorasi,
pembangunan alat produksi yang sesuai dengan kondisi endapan bijih, serta pengamanan wilayah Ijin Usaha
Penambangan (IUP) dari kehilangan areal akibat IUP yang tumpang tindih maupun dari gangguan penambangan
ilegal dan penambangan inkonvensional. Bersamaan dengan strategi tersebut, secara bertahap Perseroan akan
melakukan peningkatan cadangan bijih timah melalui kegiatan eksplorasi lanjutan, serta akan mengembangkan
potensi dan mengolah mineral ikutan yang dihasilkan dari proses pengolahan bijih timah secara komersial.
Mengacu pada ketersediaan cadangan timah yang tercatat sampai dengan akhir tahun 2014 sebesar 313.238
Ton Sn, serta masih adanya sumber daya bijih timah yang besarnya lebih dari 700.000 Ton Sn, Dewan Komisaris
tetap optimis bahwa dalam jangka menengah masih tersedia ruang untuk pengembangan usaha inti timah.
Oleh karena itu, perlu dilakukan kegiatan eksplorasi yang terarah sehingga dapat dipastikan akan meningkatkan
jumlah perhitungan cadangan yang mampu mendukung program pertambangan jangka panjang. Atas dasar data
cadangan tersebut, maka segala persiapan dalam upaya mempertahankan keberlanjutan dan peningkatan nilai
Perseroan, baik dari sisi kapabilitas dan kompetensi SDM, maupun ketersediaan fasitas produksi dan kondisi
finansial yang kuat, telah memberikan kesempatan lebih baik untuk memanfaatkan peluang dan pulihnya kondisi
usaha PT TIMAH di masa mendatang. Dewan Komisaris optimis bahwa rencana Direksi, sebagaimana dituangkan
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015 baik terkait target pertumbuhan produksi, peningkatan
pendapatan, maupun peningkatan laba bersih akan tercapai, bahkan tidak mustahil akan dapat melampaui target
apabila situasi dan kondisi perekonomian global bisa bangkit lebih cepat dari perkiraan semula.
Selanjutnya untuk memastikan tercapainya target-target perusahaan sebagaimana telah ditetapkan tersebut
diatas, Dewan Komisaris menghimbau kepada Direksi dan seluruh jajaran PT TIMAH (Persero) Tbk untuk bekerja
keras dalam satu kesatuan yang solid, mengerahkan seluruh kompetensi yang dimiliki serta memaksimalkan unjuk
kerja fasilitas penambangan dan fasilitas produksi yang dimiliki. Dewan Komisaris juga mengingatkan Direksi dan
seluruh jajarannya untuk senantiasa mampu melakukan identifikasi, mengenali, menganalisa, mengevaluasi dan
memitigasi risiko-risiko yang melekat baik dalam kegiatan penambangan, dalam kegiatan pengolahan/pemurnian,
maupun dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Dewan Komisaris akan turut membantu dengan memberikan
saran, dukungan dan rekomendasi, serta melakukan pengawasan dan membukakan jalan sesuai kewenangan
Dewan Komisaris, manakala dalam upaya mencapai tujuan perusahaan ditemui tantangan yang berada di luar
kewenangan Direksi.
Sebelum mengakhiri laporan ini perlu disampaikan bahwa dalam Tahun 2014 terjadi perubahan komposisi
keanggotaan Dewan Komisaris. Sebagaimana telah diputuskan dalam RUPS Tahunan Tahun Buku 2013 yang
dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2014 anggota Dewan Komisaris berjumlah 6 (enam) orang, namun pada
bulan September 2014 salah satu anggota Dewan Komisaris telah mengundurkan diri, sehingga jumlah Dewan
Komisaris saat ini sebanyak 5 (lima) orang. Dengan jumlah tersebut Dewan Komisaris masih dapat melaksanakan
tugas dengan baik dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.
PENUTUP
Akhir kata, Dewan Komisaris ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan Ungkapan Syukur Kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan Perseroan mencatatkan kinerja yang membesarkan hati berkat dedikasi
yang tinggi dari Direksi dan segenap karyawan PT TIMAH (Persero) Tbk. Dewan Komisaris juga mengucapkan
terima kasih atas sumbang saran serta dukungan seluruh pemangku kepentingan sehingga Perseroan dapat
memberikan yang terbaik kepada pemegang saham, masyarakat dan Pemerintah Republik Indonesia.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melimpahkan karunia dan bimbingan-Nya kepada kita semua, sehingga
dapat bersama-sama mewujudkan visi Perusahaan, sekaligus memberikan manfaat yang optimal kepada seluruh
pemangku kepentingan.
Terimakasih Selamat Melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2014.
DEWAN KOMISARIS
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
INSMERDA LEBANG
Komisaris Utama/Independen
45
46 Dewan Komisaris
47
1. INSMERDA LEBANG
Komisaris Utama (Independen)
2. SUHENDRO
Komisaris Independen
3. ERFI TRIASSUNU
Komisaris
4. EKO PRASOJO
Komisaris
5. MOCHTAR HUSEIN
Komisaris
4
1 3
5 2
48 Laporan Direksi
Memperkuat landasan
Perseroan melalui
restrukturisasi
korporasi, peningkatan
kompetensi,
peningkatan
efisiensi dalam
kegiatan operasional
dan penguatan
kerjasama dengan
seluruh pemangku
kepentingan
untuk memastikan
pencapaian
fundamental, sebagai
pemain utama di pasar
global dalam industri
pertimahan
SUKRISNO
Direktur Utama
49
Tahun 2014, perekonomian global sudah menunjukan tanda-tanda pemulihan, sekalipun berjalan tidak
seimbang. Amerika Serikat yang kini menduduki peringkat kedua di bawah Tiongkok sudah menunjukan
pemulihan, sehingga Pemerintah dan The Fed sepakat untuk mulai menjalankan program normalisasi
(quantitative easing). Sedangkan perekonomian negara utama lainnya, seperti Tiongkok, Jepang dan
negara-negara utama di Eropa masih mengalami penurunan pertumbuhan.
Kondisi tersebut membuat permintaan produk primer pertambangan, termasuk timah, belum pulih ke
masa sebelum krisis, sehingga harga jualnya di pasar global masih relatif rendah dibandingkan masa
sebelum krisis, di mana pada tahun 2011-an pernah mencapai angka US$32.050/ton. Harga jual timah di
akhir tahun 2014 hanya berada dikisaran US$19.830/ton.
Perekonomian Indonesia di tahun 2014 terpengaruh oleh kondisi perekonomian global tersebut,
sehingga hanya mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,20%, laju inflasi sebesar 8,36%. Indonesia masih
mencatatkan devisit neraca perdagangan, pada kisaran 2,2% dari PDB 2014 salah satunya berasal dari
adanya larangan ekspor mineral mentah. Ekspor timah termasuk salah satu komoditi yang berpengaruh
terhadap besaran neraca perdagangan Indonesia, mengingat sekitar 90% produk logam timah diekspor
ke pasar global, menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemasok timah terbesar di pasar global.
Volume ekspor logam timah dari Indonesia di tahun 2014 mulai cenderung meningkat pasca para pelakunya
menyesuaikan diri dengan pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan No. 32/2013 yang mulai berlaku
sejak 30 Agustus 2013. Peraturan ini kemudian disempurnakan dengan keluarnya Permendag no. 44/2014
tentang Ketentuan Ekspor timah yang mulai berlaku pada tanggal 1 November 2014.
Pemberlakuan peraturan tersebut, yang intinya mengatur tata niaga ekspor timah dengan mengharuskan
seluruh ekspor timah dilakukan melalui satu pintu yaitu Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI),
merupakan faktor tunggal dengan pengaruh terbesar bagi situasi pertimahan di Indonesia sepanjang tahun
2013 dan 2014. Peraturan tersebut pada intinya mengharuskan semua logam timah Indonesia diverifikasi
asal-usul bijih dan kualitasnya oleh surveyor independen sebelum diekspor. Sejak pemberlakuan peraturan
tersebut, sejumlah smelter yang sebelumnya menjual logam timah berkonsentrasi rendah (Sn < 99,9%)
dari bijih yang bukan berasal dari izin usaha pertambangan (IUP) resmi, tidak dapat menjualnya ke luar
negeri untuk dilebur ulang.
Pasokan logam timah dari Indonesia sempat turun di tahun 2013, namun kemudian mulai meningkat sejak
tahun 2014. Perseroan yang menjadi salah satu produsen utama timah di Indonesia mampu mengimbangi
berkurangnya pasokan timah dari smelter tanpa izin IUP tersebut. Kondisi industri timah di Indonesia
tersebut tentu mempengaruhi harga timah di pasar dunia. Bagi Indonesia, sebagai pengekspor logam
timah terbesar di dunia, sekalipun mempengaruhi perolehan devisa dalam jangka pendek, pembenahan
tersebut harus dilakukan dan didukung oleh seluruh pemangku kepentingan, terutama oleh para penegak
hukum. Sehingga dalam jangka panjang, Indonesia akan mampu memperkuat posisinya di kancah
pertimahan dunia, dan menjadi penentu harga timah dunia.
50 Laporan Direksi
Bagi Perseroan, sebagai salah satu pemain utama industri pertimahan di Indonesia, rangkaian langkah pembenahan
tersebut disikapi dengan upaya penguatan kondisi internal, baik dari sisi kemampuan produksi, pengelolaan
organisasi, peningkatan kompetensi seluruh jajaran dan kondisi keuangan, sehingga mampu menjawab peluang
pertumbuhan yang lebih baik tersebut dan kelak mengokohkan diri sebagai pemain timah utama di pasar global.
Peningkatan produksi bijih timah tersebut adalah hasil dari intensifikasi penambangan di lepas pantai, sehingga
sekitar 66% total produksi, yakni sebesar 21.005 ton berasal dari penambangan laut. Hasil tersebut merupakan
wujud semangat Go Offshore Go Deeper yang terus digelorakan Perusahaan. Persentase hasil tambang di lepas
pantai yang tetap tinggi tersebut, menunjukan keseriusan manajemen untuk menerapkan strategi tersebut.
Sisa produksi bijih timah, yakni 34% atau 11.048 ton berasal dari tambang di darat, yang meningkat sebesar
71% dari realisasi produksi tambang darat sebesar 6.506 ton di tahun 2013. Peningkatan produksi tambang darat
dilakukan sebagai respon atas semakin kondusifnya kondisi di area penambangan kelolaan timah sebagai buah
realisasi penertiban yang dilakukan aparat penegak hukum.
Meningkatnya produksi tambang lepas pantai maupun tambang darat menunjukan bertambahnya kompetensi
sumber daya manusia Perseroan sebagai hasil pelatihan yang direncanakan dengan matang. SDM Perseroan
kini semakin terampil dalam melakukan praktik-praktik penambangan yang baik, bertanggung jawab, dan
berwawasan lingkungan. Memperhatikan hasil positif tersebut di tahun 2014 Perseroan melanjutkan program-
program pelatihan bagi seluruh lapisan karyawan, melanjutkan pengembangan teknologi perolehan bijih timah
yang baru dan lebih efektif, seperti borehole mining untuk tambang darat dan inovasi Ponton Isap Produksi untuk
penambangan pesisir pantai dengan jarak 1 mil yang lebih ramah lingkungan. Keseluruhan program tersebut
direalisasikan sebagai respon atas penerapan Undang-Undang Minerba No. 4 Tahun 2009.
Perseroan juga semakin mengintensifkan program eksplorasi di berbagai kawasan di area kelolaan, sehingga baik
sumber daya maupun cadangan timah per akhir 2014 lebih besar dibandingkan pada tahun 2013.
Perseroan juga melanjutkan pengembangan bisnis di luar penambangan timah sebagai usaha inti, dengan
berupaya melakukan diversifikasi usaha pertambangan non timah, melanjutkan program hilirisasi produk timah,
serta bisnis berbasis kompetensi, yaitu memanfaatkan aset-aset nonproduktif yang dimiliki untuk dijadikan sumber
pendapatan.
Pada tahap pertama Perseroan akan mulai melakukan transformasi Rumah Sakit Yayasan Bakti Timah menjadi
anak perusahaan berbentuk perseroan terbatas. Langkah tersebut akan diikuti dengan pelaksanaan berbagai
perbaikan, penambahan kapasitas ruangan maupun fasilitas pendukung lainnya termasuk peningkatan kompetensi
pengurusnya, sehingga kualitas layanan yang diberikan akan semakin meningkat sejajar dengan rumah sakit di
51
kota-kota besar utama di Indonesia. Dengan peningkatan layanan tersebut, ke depan, karyawan Perseroan tidak
perlu lagi meninggalkan area tugasnya untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik di Jakarta maupun kota
besar utama lainnya, saat memerlukan layanan kesehatan. Hal tersebut, selain memberi dampak penghematan
biaya kesehatan juga akan memberi tambahan pendapatan.
Di masa mendatang, Perseroan berencana masuk ke bisnis kawasan industri, dan pengelolaan pelabuhan.
Perseroan masih menyelesaikan studi kelayakan terhadap prospek bisnis tersebut dan akan segera menindaklanjuti
dengan pembuatan rencana usaha jika hasilnya menunjukkan layaknya pengembangan usaha yang dimaksud.
KINERJA KEUANGAN
Naiknya volume penjualan logam timah dan membaiknya rata-rata harga timah dibandingkan tahun 2013,
membuat Perseroan di tahun 2014 mencatatkan peningkatan pendapatan yang cukup substansial. Harga jual rata-
rata logam timah Perseroan di tahun 2014 adalah USD21.686/ton, turun 5% dari USD22.751/ton di 2013, akibat
meningkatnya pasokan timah di pasar dunia khususnya di kuartal pertama dan kedua tahun 2014. Penjualan
logam timah berkontribusi di atas 90% terhadap total pendapatan Perseroan di tahun 2014.
Total pendapatan Perseroan pada tahun 2014, dengan demikian, mencapai Rp7,4 triliun, naik 26% dari nilai
sebesar Rp5,9 triliun pada tahun 2013. Naiknya berbagai komponen biaya, membuat Perseroan mencatatkan
kenaikan laba bersih sebesar 4% dari Rp615 miliar di 2013 menjadi Rp638 miliar ditahun 2014.
Sejak 30 Agustus 2013, seiring dengan pemberlakuan Permendag No. 32/2013 yang kemudian diperbaharui
dengan Permendag no.44/2014, Perseroan mengekspor seluruh produk timahnya melalui mekanisme transaksi
spot di BKDI kepada para pelanggan yang telah menjadi anggota bursa. Perseroan melanjutkan upaya memfasilitasi
sejumlah pelanggan berskala lebih kecil yang belum menjadi anggota bursa dengan memberdayakan anak
perusahaan, Indometal London Limited, untuk melakukan pembelian di BKDI dan menjualnya kembali kepada
para pengguna akhir di seluruh dunia sesuai hukum dagang internasional.
Perseroan juga konsisten meningkatkan kualitas pengelolaan risiko yang dihadapi dalam menjalankan kegiatan
usaha penambangan, pengolahan, perdagangan logam timah, dan risiko finansial termasuk pengelolaan risiko
investasi yang tengah giat dilaksanakan. Perseroan terus berupaya mengembangkan dan mengintensifkan
implementasi Integrated Enterprise Risk Management (IERM) berbasis ISO 31000, sesuai kaidah dan standar
internasional di seluruh lingkup kegiatan perusahaan.
Menyusul selesainya program evaluasi dan penyusunan kembali Board Manual serta Pedoman Tata Kelola
Perusahaan, Perseroan melakukan sosialisasi seluruh butir-butir ketentuan yang termaktub di dalamnya. Selain
52 Laporan Direksi
memahami aturan tersebut, Perseroan konsisten menyosialisasikan butir-butir kode etik perusahaan, dan
memastikan tumbuhnya budaya integritas di seluruh jajaran pelaksana. Perseroan telah meningkatkan kualitas
implementasi sistem pelaporan pelanggaran menjadi sistem pencegahan dan peringatan dini atas pelanggaran
kerja, khususnya yang terkait tindak pidana korupsi.
Sebagai bagian dari upaya menumbuhkan budaya perusahaan, Perseroan juga menerapkan manajemen berbasis
kinerja sebagai bagian dari evaluasi untuk menetapkan jenjang karir dan remunerasi karyawan. Hal tersebut
sebagai bagian dari implementasi sistem manajemen berdasarkan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) sesuai
ketentuan dari Kementerian BUMN.
Perseroan juga mengedepankan tanggung jawab terhadap kesehatan dan keselamatan kerja serta kesejahteraan
setiap karyawannya dengan senantiasa mematuhi setiap peraturan ketenagakerjaan yang berlaku dan menjunjung
tinggi hak-hak asasi setiap karyawannya. Berbagai program kesehatan, peningkatan profesionalisme, dan evaluasi
kinerja dan kesejahteraan dilakukan secara rutin sebagaimana di tahun-tahun sebelumnya.
Untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya kompetensi dan kemandirian di bidang ekonomi, Perseroan
merealisasikan Program Kemitraan, memberi pinjaman lunak untuk modal usaha dan mendampingi para mitra
binaan dalam mengembangkan usaha, dan membantu membukakan pasar. Untuk tahun 2014, Perseroan
mengalokasikan dana bergulir sebesar Rp 17,38 miliar untuk disalurkan ke 546 mitra binaan yang berdomisili di 12
wilayah. Sedangkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, Perseroan memberikan bantuan dana
pada bidang-bidang antara lain: pendidikan, sosial budaya, kesehatan, infrastruktur, keagamaan, dan pengentasan
kemiskinan melalui Program Bina Lingkungan. Dana yang disalurkan untuk program Bina Lingkungan ini adalah
sebesar RP 1,25 miliar.
Selain program PKBL tersebut, yang anggarannya diatur Kementerian BUMN, Perseroan merancang dan
merealisasikan beragam bantuan sosial lain dengan menggunakan dana program Corporate Social Responsibility
(CSR) yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan keuangan perusahaan.
Perseroan menunjukan konsistensi dalam memastikan keselarasan pengembangan usaha dengan upaya menjaga
kelestarian lingkungan hidup dan meningkatkan kompetensi masyarakat sekitar untuk menjamin peningkatan
kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan masa depan yang semakin baik. Pada setiap tahapan
pengembangan usaha, Perseroan senantiasa memastikan terpeliharanya kelestarian lingkungan dan terjadinya
peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
53
Perseroan menunjukkan partisipasi aktif dalam menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan dengan menerapkan
pola penambangan yang lebih ramah lingkungan (green mining), mengolah timah dengan meminimalisir adanya
limbah yang mencemari lingkungan (green processing) dan melaksanakan proses reklamasi untuk daerah-daerah
yang telah memasuki masa pasca tambang. Pelaksanaan kegiatan reklamasi dilakukan dengan lebih menekankan
pada kerjasama dengan pemerintah daerah dan masyarakat sekitar serta memperhatikan manfaat ekonomis dari
pelaksanaan reklamasi. Melalui program reklamasi ini yang memperhatikan manfaat ekonomis tersebut, Perseroan
turut membantu masyarakat sekitar memperkuat daya dukung kehidupannya dengan memfasilitasi kebutuhan
masyarakat untuk bertahan dan berkembang tanpa harus mengandalkan sektor usaha penambangan sebagai
matapencaharian. Dalam kaitan program reklamasi tersebut Perseroan juga mempertimbangkan pengembangan
kawasan wisata lingkungan (ecopark) pada lahan-lahan pasca tambang. Perseroan masih mempelajari dengan
saksama program pengembangan tersebut dan akan direalisasikan manakala seluruh pemangku kepentingan
lainnya memberikan dukungan.
Selain dari sisi permintaan, pengaturan dan pembatasan pasokan timah melalui pengetatan regulasi di
Indonesia, membuat ketersediaan timah di pasar global berkurang, sehingga berpeluang meningkatkan harga
jual timah kembali ke level USD32.500/ton seperti pada tahun 2011 lalu. Penegakan hukum yang mengiringi
langkah pengetatan regulasi tersebut diharapkan dapat memperkokoh peran Indonesia di pasar timah dunia
dan menjadikannya penentu harga dalam waktu beberapa tahun ke depan. Bagi Perseroan, kondisi tersebut
merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk menuju terciptanya kondisi fundamental yang seharusnya
bagi Perseroan, yakni menjadi pemain utama dalam kancah perdagangan timah skala global.
Tahun 2015 merupakan tahun pertama Pemerintahan baru menjalankan roda pembangunan Indonesia untuk
lima tahun ke depan, yaitu hingga tahun 2019. Berbagai kebijakan awal yang diterapkan, seperti dalam hal
pemberantasan illegal fisihing yang telah memberikan sinyal yang baik bagi upaya penegakan aturan berbisnis di
Indonesia. Hal yang sama diharapkan dilaksanakan dengan konsistensi penuh untuk menyelesaikan kasus-kasus
illegal mining yang marak terjadi di sektor pertambangan, termasuk penambangan mineral timah. Sebagaimana
telah sama-sama dipahami, selama ini salah satu masalah utama yang membuat harga timah tidak bisa bergerak
ke arah yang sewajarnya adalah adanya praktek tambang liar lengkap dengan jalur-jalur pasokan dan distribusinya.
54 Laporan Direksi
Timah Investasi Mineral untuk meningkatkan efisiensi bisnis dan efektivitas pengelolaan. Tujuan dari restrukturisasi
organisasi korporasi ini adalah efisiensi dari sisi biaya produksi per ton, sehingga bisnis Perseroan beserta anak-
anak perusahaannya berjalan lebih optimal dan lebih kuat di tengah persaingan global.
Perseroan juga akan semakin mengintensifkan kegiatan eksplorasi untuk memperbaiki neraca cadangan timah, dan
melanjutkan upaya-upaya inovasi untuk menyempurnakan teknologi pengolahan bijih dalam rangka meningkatkan
recovery, sehingga operasi penambangan menjadi semakin optimal dan efisien.
Perseroan juga akan tetap melanjutkan studi kelayakan dan due diligence untuk merealisasikan rencana akuisisi
beberapa perusahaan pemegang IUP batubara dan mineral-mineral lainnya, dalam rangka mendukung pilar bisnis
intinya sekaligus melakukan diversifikasi ke barang-barang tambang lain.
Direksi optimis bahwa sasaran-sasaran tersebut dapat dicapai dengan dukungan dan perhatian dari seluruh
pemangku kepentingan, sehingga akan berhasil menjadikan tahun 2015 sebagai tahun kebangkitan industri
pertimahan Indonesia.
PENUTUP
Pada kesempatan ini, atas nama Direksi Perseroan, kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan
yang besar kepada para pemegang saham atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan kepada kami,
kepada Dewan Komisaris yang senantiasa memberikan pengarahan dan bimbingan, serta para pelanggan dan
mitra usaha Perseroan atas kerjasama dan dukungannya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan PT TIMAH (Persero) Tbk, dan
memberikan penghargaan kepada seluruh karyawan atas kerja keras, dedikasi, dan kontribusinya kepada
Perseroan sehingga pada tahun 2014 ini dapat meraih kinerja yang membanggakan. Kami semakin optimis bahwa
berbagai usaha yang telah kita jalankan dengan kesungguhan hati akan membuat Perseroan mampu mengatasi
tantangan dan memanfaatkan peluang yang terbuka dan semakin mendekatkan pada pencapaian visi: menjadi
perusahaan pertambangan kelas dunia yang ramah lingkungan.
SUKRISNO
Direktur Utama
55
56 Direksi
Dewan Komisaris
INSMERDA LEBANG
Komisaris Utama
(Independen)
59
Direksi
SUKRISNO
Direktur Utama
AKHMAD ROSIDI
Direktur Keuangan