Anda di halaman 1dari 5

JILID 1

Tip dan Trik membuat LKPD 2015 by SIMDA terutama utk mengecek LRA dan LO apakah sdh
seiring dan sejalan
salah satunya adalah JGN MELAKUKAN POSTING SEKALIGUS tapi lakukan PER JENIS
BELANJA misal lakukan posting HANYA SP2D Gaji saja...dan hasilnya lihat hasil LRA dan
LO harus sama disisi belanja....bila tdk sama maka beraRti ada yg salah di jurnal tersebut...maka
cek satu2 mana yg jurnalnya berbeda....

JILID 2
urutan yg benar saat pilih tagihan SPP LS utk pengadaan belanja modal saat buat tagihan.
Asumsi 3 kali tagihan
1. Belanja Modal Termin
2. Belanja Modal Termin
3. Belanja modal termin akhir

Yg urutan salah dan mnyebbkn laporan akuntansi heng dan berantakan krn kondisi berikut
1. Belanja modal termin
2. Belanja modal termin
3. Belanja modal non termin
(Kasus ini mnyebbkn penambhn aset di neraca akrual tdk sama dg realisasi belanja modal di
LRA - seolah2 maping salah...padahal maping sdh benar)

1. Belanjs modal termin


2. Belanja modal termin akhir
3. Belanja modal termin akhir
(KDP bernilai minus krn dua kali di kredit oleh jurnal simda)

1. Belnja modal termin


2. Belnja modal termin
3. Belanja modal termin
(Kdp akan timbul dineraca)

Semua pilihn tsb tdk BERMASALAH DI PENATAUSAHAAN DAN TETAP BISA CETAK
SPP sd SP2D...
Yg kebagian pusing kepala hanya akuntansi hrs nyari nomor tagihan yg salah...dan release 2.79
sdh mngakomodir keshln tsb dg error agar tdk bisa simpan data...

Mendeteksi kesalahan tsb bisa dengan query bagi yg mampu...bagi yg tdk mampu bisa
memanfaatkn laporan
SKPD-TATA USAHA-LAPORAN REALISASI PERNOMOR KONTRAK...

JILID 3
CATATAN PENYUSUSUNAN LKPD BY SIMDA

Bila di Neraca 2014 TERCANTUM saldo hutang belanja yg belum terbayar misal belanja listrik,
air dan telpon yg dibayarkan melalui SP2D GU/LS pada tahun 2015, maka langkah yang harus
dilakukan pada tahun 2015 saat tanggal SP2D tersebut dibayarkan adalah sebagai berikut:
1. CTA
lakukan jurnal balik pada awal tahun:
Hutang Belanja xxxxxx
Dana yg hrs disdkn utk pembyrn htg jgk pndk xxxxx

2. Akrual
Lakukan jurnal penyesuaian pada tgl SP2D Misal SP2D GU maka jurnalnya:
Hutang Belanja xxxxxxx
Beban listrik, air, tlp xxxxxxxx

Dengan demikian beban listrik tersebut tdk akan nampak di LO tapi LRA tetap. Ingat saat bukti
pengeluaran dibuat di SPJ GU tahun 2015 maka jurnal Akrual yg timbul adalah
Beban listrik, air,tlp xxxxx
Hutang beban. Xxxxxxx

Saat sp2d terbut jurnal otomatis timbul adalh


Hutang beban xxxxx
Rk ppkd

Padahal beban listrik tsb sdh dibbebankn thn lalu dan justru tdk mengeksekusi mnghpus hutang
tahun lalu sehingga neraca skpd 2015 akan tetap nampak saldo hutang 2014 tersebut dengan
demikian jurnal yg dibuat diatas dlm rangka menyesuaikn agar hutang tahun lalu bisa tereksekusi
dan tidak terjadi duplikasi beban listrik di LO yg nyatanya sdh dibebankn thn lalu dan beban
litrik tsb nyata2nya bebam listrik thn 2014 bukn 2015 (menyalahi prinsip akrual)

JILID 4
CATATAN SIMULASI PENYUSUNAN LKPD BY SIMDA

Bila anda menemukan Saldo KDP di Neraca dengan kondisi sbb:


1. Bersaldo positif
2. Bersaldo negatif

Maka hal itu disebabkan ANTARA LAIN sbb:


1. Pilihan jenis bukti tagihan tidak ada yg mrmilih termin terakhir 100% atas sebuah kontrak
sehingga akan nampak terus KDP dineraca, ingat saat pilihan termin 100% jurnal akan otimatis
mmbalik perkiraan KDP ke kredit sehingga KDP akan bersaldo 0
2. Memang tdk dipilih termin akhir 100% krn belum selesai (klu yg ini wajar)
3. Pilihan termin 100% terakhir atas kontrak tersebut terpilih 2 kali sehingga menyebabkn jurnal
otomatis sistem akan mendebet 2 kali KDP sehingga saldo KDP negatif. Contoh pilihn 100%
saat pembyrn akhir kontrak belanja modal barang itu sendiri dan pilihan 100% atas belnja
penunjng seprti honor dll yg dimasukn dalam rekening belanja modal dg nomor kontrak yg
sama.

Cara mengatasinya:
1. Lihat laporan BUKU BESAR KDP tsb dan cari nomor bukti tagihan yg salah tersebut atau
laporan realisasi per kontrak....lakukan perubhn jenis tagihannya dengan memanfaatkn tool ubah
jenis tagihan...tanpa perlu merubah SPP, SPM dan SP2D nya...
2. Rebuild jurnal

JILID 5
CATAT PENYUSUNAN LKPD BY SIMDA

Pada umumnya jurnal yang dihasilkan SIMDA melalui otomatis by sistem tapi ada yang dibuat
secara manual apa saja itu ini diantaranya barangnya:

JURNAL AWAL TAHUN

Persediaan

Basis CTA:
Cadangan Persediaan . xxx
Persediaan .... xxx

Basis Akrual:
Beban Persediaan ... xxx
Persediaan ... xxx

Piutang

Basis CTA:
Cadangan Piutang ....... xxx
Piutang ......... xxx

Basis Akrual:
Pendapatan LO .. ...... xxx
Piutang ......... xxx
(atau opsi lainnya jurnal ini boleh nggk dilakukan tapi saat penerimaan piutang pada tahun
berjalan buatkan TBP nya dari KETETAPAN sehingga jurnal akan mengeksekusi piutang tsb)

SiLPA tahun lalu

Basis CTA
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) (kode 3) ...... xxx
Selisih Lebih Pembiayaan Anggaran th Sebelumnya (kode 6)......xxx

Basis Akrual
Perubahan SAL..... xxx
Penggunaan SiLPA Tahun Sebelumnya........xxx

JILID 6
ATATAN SIMULASI LAPORAN KEUANGAN BY SIMDA
Simulasi menggunakan versi 2.7.7 pastikan saat update ke 2.7.7 tidak ada error....

1. Saldo Awal Neraca dan LRA sudah diinput pada tahun 2014 dan sudah balance Neraca tahun
2014 nya
2. Cetak Laporan Resister SP2D per jenis SPM (register berdasarkan UP, TU, GU, NIHIL dan
LS)
Pastikan antara register dan hard copi sudah sesuai

3. Pastikan hasil akhir LRA yang nanti jadi pegangan kita adalah menggunakan rumus

LRA= TOTAL SP2D LS + TOTAL SP2D GU + TOTAL SP2D NIHIL - CONTRA POS

Setelah dapat angka LRA nya pastikan untuk rumus LO adalah:


LO = TOTAL LRA - SP2D LS/GU BELANJA MODAL (5.2.3.X.X) + BEBAN
PENYUSUTAN ASET + BEBAN PENYISIHAN PIUTANG + BEBAN PERSEDIAAN
(AWAL TAHUN) - BEBAN PERSEDIAAN (AKHIR TAHUN) + BEBAN YANG MASIH
HARUS DIBAYAR.

Untuk menguji angka LRA dan LO tersebut lakukan posting jangan sekaligus tapi bertahap
misalnya untuk tahap I gaji dulu. Lakukan posting di SKPD atas BUKTI TAGIHAN GAJI dan
SP2D LS GAJI (INGAT HARUS KEDUANYA JANGAN HANYA SP2D NYA SAJA) selama
1 Tahun dan LAKUKAN JUGA POSTING di SKPKD atas SP2D LS Gaji tersebut....utk bukti
tagihan tentunya tidak ada di SKPKD.
Setelah posting lakukan tutup buku akhir tahun .
Tahap berikutnya lakukan pengujian atas hasil dari posttingan Gaji dan tutup buku tersebut yang
akan mempengaruhi laporan berikut:
- LRA SKPD/SKPKD harus sama dengan LO (ASUMSI HANYA SKPD TERSEBUT SAJA
YANG DIPOSTING)
- LPE SKPD akan berkurang sebesar Defisit LO dari Ekuitas Awal
- Neraca Akrual SKPD sebelum penggabungan akan menimbulkan akun Kewajiban Untuk
Dikonsolidasikan dan nilai Ekuitas akan sama besarnya dengan LPE dan pasti balance dan
perubhm yag terjadi baru pada Kewajiban dan Ekuitas....yang lain masih sama dengan saldo
Neraca Tahun 2014
- LPSAL SKPKD (SKPD nggk ada LPSAL) akan menimbulkan mutasi sebesar nilai defisit
sebesar LRA dan LO (kebetulan saat ini LRA dan LO sama hasilnya)

Sampai saat ini kalau sdh hasilnya seperti itu artinya langkah kita sudah benar dan bisa lanjutkan
ke jenis Belanja Lainnya.

Surplus Defisit di LO HANYA AKAN MEMPENGARUHI LPE karena surplus defisit tersebut
termasuk pendapatan dan belanja akrual yg nntinya akan ditutup ke Ekuitas Neraca saat clossing
entries (tutup buku akhir tahun) sehingga akan terjadi kesamaan angka Ekuitas Neraca dan
LPE....jadi kalau belum sama berarti LKPD nya belum betul (HAMPIR BETUL KALAU UJIAN
HANYA DAPAT ONGKOS TULIS SAJA WKKK)
sementra surplus defisit di LRA HANYA AKAN mempengaruhi SAL/SILPA di LPSAL tapi
tidak di LPE...WHYYYYY karena di LRA semua BELANJA baik BELANJA PEGAWAI,
BARANG JASA dan BELANJA MODAL (BM) akan mempengaruhi SILPA karena prinsip
cash basis...sementara BM di LO tidak diakui utk mempengaruhi surplus defisit SEHINGGA
TDK MEMPENGARUHI LPE..baru diakui saat pengakuan BEBAN PENYUSUTAN karena
prinsip AKRUAL....

Pengaruh saldo SILPA di LRA mempengarui SALDO SILPA di LPSAL...dan harus sama
dengan SALDO KAS Di Neraca ...sekian dan tq...mudahan bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai