Anda di halaman 1dari 60

Volume 48 / No.

32 / Mei-Juni 2014

Dwi
Bahasa
Indonesia
www.dmc.kemhan.go.id
Inggris www.kemhan.go.id

Perwira Harus Memahami


Politik Negara Untuk Menjamin
Netralitas TNI

SDM Sebagai Salah Satu


Modal Utama Pertahanan Indonesia

Latgab TNI 2014


Why DR. H. Susilo Bambang
Yudhoyono, MA. Deserves the Title
of Professor
Serambi
Redaksi
Pembaca WIRA yang budiman,
Editorial
Kami kembali menyapa para pembaca dengan edisi
terbaru WIRA volume 48 Mei Juni tahun 2014. Dalam
edisi ini, tim redaksi mengangkat tema pengukuhan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Profesor.
bidang ilmu ketahanan nasional. Disamping itu seiring
dengan pelaksanaan pesta demokrasi, maka netralitas Dear Readers,
TNI dan Polri menjadi isu yang hangat diperbincangkan. We are back to meet you with new edition of 2014 May-
Netralitas ini juga yang menjadi penekanan utama June. In this edition, we bring the inauguration of President
Presiden SBY saat commanders call Perwira Tinggi TNI Susilo Bambang Yudhoyono as professor in resilience
dan Polri di Kemhan tanggal 2 Juni 2014.. Selain itu, science as the theme of this volume. Furthermore, in line
kami juga menyajikan rubrik-rubrik opini dan terkini yang with the main democratic event, the neutrality of TNI and
akan memperkaya wawasan pengetahuan para pembaca Polri has been main issue. This neutrality has been also
sekalian. instructed by President SBY at commanders call of TNI
Para pembaca WIRA yang kami banggakan, and Polri high ranking officers which took place in 2nd
June 2014 at Kemhan.
Untuk memperkaya majalah WIRA ini, kami senantiasa
mengharapkan partisipasi pembaca mengirimkan tulisan, Moreover, we also bring forward rubrics and latest
baik berupa artikel, opini, informasi, tanggapan maupun opinions that will enrich horison and knowledge of all
kritik dan saran, ataupun ingin mendapatkan majalah readers.
WIRA, silahkan menghubungi tim redaksi kami melalui All readers,
email redaksi.wira@yahoo.com. Majalah WIRA juga
dapat diakses dalam Jaringan Online di laman www. To enrich WIRA, we expect the participation of
kemhan.go.id. all readers to send us articles, opinions, information,
responses or even critics and suggestions. Those who want
Semoga majalah WIRA Edisi Mei-Juni 2014 ini dapat to get WIRA, please contact our editorial team through
memberikan manfaat bagi kita semua. email: redaksi.wira@yahoo.com. WIRA magazine can
also be accessed via www.kemhan.go.id.
We do hope this WIRA will bring benefits for all of us.

redaksi.wira@yahoo.com
Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 3
DEWAN REDAKSI
daftar isi
Laporan Utama
Pelindung/Penasihat:
Menteri Pertahanan
Sekjen Kemhan
6 Pengukuhan Prof. Dr. H. Susilo Bambang
Yudhoyono. MA. Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu
Ketahanan Nasional
The Inauguration of Prof. Dr. H. Susilo Bambang
Pemimpin Umum Yudhoyono. MA. as Professor of National Resilience
Studies
Kapuskom Publik Kemhan

Pemimpin Redaksi:
Kolonel Inf Drs. Silvester Albert T, M.A
Wakil Redaksi:
Drs. Zul Asril

Redaksi:
Letkol Sus Trisatya W, M.IT

12
Sri Murtiana, S.Sos, M.M Mengapa DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA.
Letkol Caj Fajar Joko Sulistyo, MA Pantas Mendapatkan Gelar sebagai Guru Besar
Deden Deni Doris, S.E Why DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA
Mayor Inf Barnes M, M. Sc Deserves the title of Professor

14
Mutiara Silaen, S.Ikom Presiden SBY menginstruksikan Kepada Para
Perwira Tinggi TNI-Polri tentang Netralitas dalam
Desain Grafis: Pilpres mendatang
Lettu Sus Farah Merila S, S.Kom Presiden SBY instructed TNI and Polri to be
neutral on the upcoming Presidential Election
Eko Prasetyo, S.Kom
Imam Rosyadi
Fokus
Fotografi:
M. Adi Wibowo

Percetakan & Sirkulasi:


Neneng Herlina, S. Sos, M.M.
18 SDM Sebagai Salah Satu Modal Utama Pertahanan
Indonesia
Human Resource as One of Indonesian Defense
Major Capital

24
Nadia Maretti, S.Kom Pemenuhan Modal SDM yang Antisipatif terhadap
Dinamika Lingkungan Strategis
Diterbitkan Oleh:
The Fulfillment of Human Capital Anticipating
Puskom Publik Kemhan the Dynamics of Strategic environment
Jl. Merdeka Barat 13-14 Jakarta

4 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


content EDITORIAL BOARD
Opini
Netralitas TNI sebagai Wujud Implementasi
Reformasi Internal TNI dan Nilai-nilai Filosofis
dalam Jati Diri TNI
Neutrality of TNI as the Implementation of TNIs Internal
29 Patron/Advisor:
Defense Minister
Sec. Gen. of Defense Ministry
Reform And Philosophical Values within TNIs Identity
Editor in Chief:
Head of Public Communication Center

36
Perwira Harus Memahami Politik Negara Untuk
Menjamin Netralitas TNI Managing Editor:
Officers Must Understand State Politics to Ensure Colonel Drs. Silvester Albert T, M.A
TNIs Neutrality
Vice Managing Editor:
Drs. Zul Asril
Terkini
Editor:

42
Latgab TNI 2014 Lieutenant Colonel Trisatya W, M. IT
TNI Joint Exercise 2014 Sri Murtiana, S.Sos, M.M
Lieutenant Colonel Fajar Joko
Sulistyo, MA
Informasi Deden Deni Doris, S.E

54
Inovasi Canggih Len, Combat Boat 16M, Major Barnes Mahardika, M. Sc
Pertama di Indonesia! Mutiara Silaen, S.Ikom
Sophisticated Len Innovation, Combat Boat
16M, First in Indonesia! Graphic Design:
First Lieutenant Farah M.S, S.Kom

Berita Foto Eko Prasetyo, S.Kom


Imam Rosyadi

Photografer:
M. Adi Wibowo

Printing & Circulation


Neneng Herlina, S. Sos, M.M.
Nadia Maretti, S.Kom

Published By:
Public Communication Center
Jl. Merdeka Barat 13-14 Jakarta

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 5


Laporan Utama

Pengukuhan Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. MA.


Sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Ketahanan Nasional
The Inauguration of Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono. MA.
as Professor of National Resilience Studies

U I
niversitas n d o n e s i a n
Pertahanan D e f e n s e
mengukuhkan U n i v e r s i t y
Prof. Dr. Susilo inaugurated Prof.
Bambang Yudhoyono Dr. Susilo Bambang
MA., sebagai guru Yudhoyono MA., as
besar dalam bidang Professor in National
Ilmu Ketahanan Resilience Studies in
Nasional di hadapan front of the open
sidang senat terbuka academic senate
akademik Universitas meeting on June 12,
Pertahanan Indonesia 2014. Indonesian
tanggal 12 Juni 2014. Defense University
Universitas Pertahanan accredited SBY of
menilai SBY memiliki his knowledge in
penguasaan Ilmu National Resilience
Ketahanan Nasional, Studies and also
selain itu juga his academic
memiliki latar belakang background to be a
akademik yang diperlukan untuk menjadi guru besar. Professor.
Pemberian gelar Profesor ilmu Ketahanan Nasional The inauguration of Professor title given to the President
kepada Presiden Republik Indonesia telah sesuai dengan of the Republic of Indonesia, falls under the Regulation of
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.40 the Minister of Education and Culture Number 40/2012
Tahun 2012 tentang pengangkatan Profesor/Guru regarding the appointment of Non-permanent Professor
Besar tidak tetap pada Perguruan Tinggi. Pengukuhan at University. The inauguration of Prof. Dr. H. Susilo
Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA sebagai Bambang Yudhoyono, MA, as Professor of National
Guru Besar Ilmu Ketahanan Nasional dilakukan dengan Resilience Studies was done by considering his mastery
mempertimbangkan penguasaan ilmu Ketahanan of National Resilience Studies obtained from various
Nasional yang diperoleh dari berbagai pendidikan militer military and non-military educations, both in Indonesia
dan non militer, baik di dalam maupun di luar negeri. and abroad.
Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA juga Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA had also
memiliki latar belakang akademik yang diperlukan untuk acquired academic background to become a Professor.
menjadi Guru Besar. Gelar Master of Arts (MA) bidang Master of Arts (MA) in Management was obtained from
Manajemen diperoleh dari Webster University, Missouri, Webster University, Missouri, United States. Agricultural
Amerika Serikat. Gelar Doktor bidang Ekonomi pertanian Economics Doctorate degree was obtained from Bogor
diperoleh dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun Institute of Agriculture (IPB) in 2004, with a dissertation
2004, dengan judul desertasi Pembangunan Pertanian title Agricultural and Rural Development as an Effort to
dan Pedesaan Sebagai Upaya Mengatasi Kemiskinan dan Overcome Poverty and Unemployment: Economic and
Pengangguran: Analisis Kebijakan Ekonomi dan Fiskal. Fiscal Policy Analysis.
Penguasaan akademis berbagai ilmu telah dibuktikan The Academic mastery on variety of knowledges
melalui karya-karyanya, berupa buku dan artikel, has been demonstrated through his works, such as
diantaranya Coping with the Crisis - Securing the Reform writing books and articles, including Coping with the
(1999); Revitalization of the Indonesian Economy: Business, Crisis - Securing the Reform (1999); Revitalization of
Politics and Good Governance (2002), Taman Kehidupan, the Indonesian Economy: Business, Politics and Good
sebuah antologi (2004). Transforming Indonesia: Selected Governance (2002), Garden of Life, an anthology (2004).
International Speeches (2005), Peace Deal with Aceh is Transforming Indonesia: Selected International Speeches
Just a Beginning (2005), The Making of a Hero (2005) dan (2005), with the Aceh Peace Deal is Just a Beginning
sebagainya. (2005), The Making of a Hero (2005) and many other.

6 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


Main Report

Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA telah Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA has been
memberikan sejumlah kuliah umum dan orasi ilmiah giving some public lectures and scientific presentations
di beberapa perguruan tinggi ternama di dunia. Pada at several major universities in the world. In September
September 2005, kuliah umum dengan judul Perspective 2005, a public lecture entitled Perspectives on the MDGs
on the MDGs and the Way Forward to 2015 diberikan and the Way Forward to 2015 was delivered at Columbia
di Columbia University, New York, Amerika Serikat. Pada University, New York, United States. In April 2006, at
April 2006, di Islamic University of Imam Muhammad the Islamic University of Imam Muhammad bin Saud,
Bin Saud, Riyadh, memberikan kuliah umum dengan Riyadh, SBY gave a public lecture entitled Progress and
judul Progress and Prosperity. Pada November 2006, Prosperity. In November 2006, the scientific presentation
menyampaikan orasi ilmiah di Keio University, Tokyo at Keio University in Tokyo under the title Governance,
dengan judul Governance, Reforms and Democratic Reforms and Democratic Transformation in Indonesia.
Transformation in Indonesia. Pada Oktober 2008 In October 2008 a public lecture at Beijing University,
memberikan kuliah umum di Beijing University, Tiongkok China with the title Indonesia, China and East Asia:
dengan judul Indonesia, China and East Asia: Building Building Bridges During Turbulent Times. In September
Bridges During Turbulent Times. Pada September 2009 2009 a public lecture at The John F. Kennedy School of
memberikan kuliah umum di The John F. Kennedy School Government, Harvard University Boston United States
of Government, Harvard University Boston Amerika Serikat under the title Towards Harmony Among Civilizations.
dengan judul Towards Harmony Among Civilizations.
In addition to academic degree, Prof. Dr. H. Susilo
Selain gelar akademis, Prof. Dr. H. Susilo Bambang Bambang Yudhoyono, MA also received an honorary
Yudhoyono, MA juga menerima gelar kehormatan Doctor degree of Doctor Honoris Causa from several major
Honoris Causa dari beberapa perguruan tinggi ternama universities at home and abroad. In 2005, Prof. Dr. H.
di dalam dan luar negeri. Pada 2005, Prof. Dr. H. Susilo Susilo Bambang Yudhoyono, MA received two titles of
Bambang Yudhoyono, MA menerima dua gelar Doctor Doctor Honoris Causa. The first degree was received from
Honoris Causa. Gelar pertama didapat dari Webster Webster University, Missouri, United States of America
University, Missouri, Amerika Serikat untuk bidang the field of law. While the second title was received from
hukum. Sedangkan gelar kedua datang dari Universitas Thammasat University, Thailand, for politics.
Thammasat, Thailand, untuk bidang politik. Dua gelar
Doctor Honoris Causa juga diterima pada tahun 2006, He also received two Doctor Honoris Causa in 2006,
yaitu dari Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, from Andalas University, Padang, West Sumatra, for
untuk bidang pembangunan pertanian berkelanjutan; the field of sustainable agricultural development; and
dan yang kedua dari Universitas Keio, Jepang, untuk the second from Keio University, Japan, for the area of
bidang pemerintahan. Selanjutnya, pada 2012, University government. Subsequently, in 2012, the University Utara
Utara Malaysia menganugerahi gelar Doctor Honoris Malaysia awarded the title of Doctor Honoris Causa
Causa dibidang perdamaian, yang diberikan langsung in the field of peace, which was given directly by Yang
oleh Yang Dipertuan Agong di Istana Negara Malaysia, DiPertuan Agong at Istana Negara Malaysia, Kuala
Kuala Lumpur. Pada 2013, Prof. Dr. H. Susilo Bambang Lumpur. In 2013, Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono,
Yudhoyono, MA kembali menerima dua gelar Doctor MA again received two titles of Doctor Honoris Causa,
Honoris Causa, yaitu dari Universitas Tsinghua, Beijing, from Tsinghua University, Beijing, China, for economics,
China, untuk bidang ekonomi, dan dari Rajaratnam and from the Rajaratnam School of International Studies
School of International Studies
(RSIS), Nanyang Technological
University, Singapura, untuk
bidang kepemimpinan dan
pelayanan publik.
Sebagai seorang Presiden yang
juga aktif meluangkan waktu
mengajar atau menyampaikan
materi kuliah umum di berbagai
forum dan universitas, Prof. Dr.
H. Susilo Bambang Yudhoyono,
MA dinilai berhasil mengkonversi
tacit knowledge yang dimiliki
menjadi explicit knowledge.
Tacit knowledge adalah ilmu
yang tidak kelihatan, yang sering
berasal dari pengabdian dan
kinerjanya sebagai Presiden
dalam mematangkan demokrasi
di Indonesia hingga kontribusinya
terhadap perkembangan strategi

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 7


pertahanan negara, mulai dari sisi anggaran, kebijakan (RSIS), Nanyang Technological University, Singapore, for
industri pertahanan, hingga keberhasilan menjadikan the field of leadership and public service.
Indonesia sebagai penjaga perdamaian dunia.
As a President which has also been actively taking the
Pada Upacara Pengukuhan Guru Besar tersebut, Prof. time to teach or convey public lectures in various forums
Dr. H.Susilo Bambang Yudhoyono, MA menyampaikan and universities, Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono,
pidato berjudul Perdamaian dan Keamanan dalam MA has been assessed successfully converting tacit
Dunia yang Berubah: Tantangan Penyusunan Grand knowledge to explicit knowledge. Tacit knowledge is
Strategy bagi Indonesia. Prof SBY, dalam awal pidatonya invisible science, which frequently comes from dedication
menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan and performance as President to make the democracy in
kehormatan dianugerahi Guru Besar oleh Universitas Indonesia mature and his contribution to the development
Pertahanan dan beliau berharap agar kepercayaan dan of the national defense strategy, ranging from the budget,
kehormatan tersebut dapat dipertanggung jawabkan defense industrial policy, to the success of making
untuk ikut mengembangkan dunia ilmu dan pendidikan di Indonesia the world peacekeeping.
negeri tercinta, sebagai bagian dari upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa menuju Indonesia yang makin maju dan
unggul di masa depan. Selanjutnya beliau menyatakan
bahwa dibutuhkan strategi besar guna melindung
kepentingan dan tujuan nasional utamanya dalam kaitan
perdamaian dan keamanan di tengah dunia yang terus
berubah dari waktu ke waktu. Pertanyaan yang perlu
dikedepankan adalah ditengah perubahan yang begitu
cepat, apa yang patut dilakukan oleh Indonesia dan apa
kepentingan nasional kita.
Ada empat hal utama yang dideskripsikan sebagai
kepentingan nasional Indonesia, yaitu ideologi dan nilai-
nilai kebangsaan: keamanan nasional: ekonomi dan
kesejahteraan: serta kontribusi Indonesia dalam kehidupan
yang damai, adil dan tertib. Jika Indonesia merumuskan
strategi besar atau grand strategy, empat hal fundamental
ini pulalah yang mesti kita tetapkan sebagai the ultimate
goals atau ends, ataupun tujuan nasional kita,. Di
hampir semua negara, formulasi keamanan nasional
(national security) umumnya memiliki empat cakupan dan
kepentingan fundamental yaitu pertama, kepentingan
untuk menjaga ideologi dan nilai-nilai dasar (basic values),
bagi kita Indonesia adalah Pancasila dan demokrasi yang
berkeadaban; kedua, kepentingan menjaga kedaulatan
dan keutuhan wilayah (military interests), yang bagi kita
adalah NKRI; ketiga, kepentingan untuk memperkuat
perekonomian bangsa (economic interests), bagi kita
adalah pertumbuhan economi yang kuat, berkeadilan
dan berkelanjutan (sustainable growth with equity); dan
keempat, kepentingan untuk ikut membentuk tatanan
dunia yang damai, adil dan sejahtera (international
interest), bagi kita terutama pada tingkat kawasan Asia
Tenggara, Asia Pasifik, dan tentunya juga pada tingkat At the Inauguration Ceremony, Prof. Dr. H.Susilo
global. Bambang Yudhoyono, MA delivered a speech titled
Peace and Security in a Changing World: Challenges for
Tantangan utama yang dihadapi oleh Indonesia Indonesia Grand Strategy Formulation. Prof. SBY, in the
adalah bagaimana kepentingan dan tujuan nasional begining of his speech conveyed gratitude for the trust
itu bisa dicapai dalam lingkungan global yang terus and honor being inaugurated as Professor by Indonesian
berubah. Perubahan lingkungan strategis akan senantiasa Defense University and he expected those trust and
berdampak dan berimplikasi pada kehidupan nasional. honor could be accounted for participating in science and
Menurut Prof SBY, ada 5 critical dan strategic issues yaitu education development in the beloved country, as part
pertama redefinisi tentang ancaman terhadap kepentingan and effort to enlighten nation livelihood towards more
nasional;kedua, implikasi dari perubahan dan pergeseran advanced Indonesia and competitiveness in the future.
geopolitik yang baru; ketiga, benarkah kini dunia kembali Moreover, he stated that grand strategy is required in order
kepada tatanan Perang Dingin baru dan apa implikasinya to protect main National interest and goal in relation to
bagi Indonesia; keempat, konsekuensi dari terbentuknya peace and security in the middle of changing world from
komunitas ASEAN dan arsitektur kerjasama kawasan time to time. The question that needs to be presented is
lainnya dimana Indonesia ikut serta; kelima, keperluan in a rapidly changing situation, what needs to be done by

8 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


untuk meninjau kembali strategi pertahanan dan doktrin Indonesia and what is our national Interest.
perang yang selama ini dianut.
There are four main things which have been described
Hal yang pertama tentang redefinisi persepsi as Indonesias national interests, namely the ideology and
ancaman. Bahwa ancaman yang tadinya bersifat National values: national security: economic and welfare:
konvensional atau tradisional, kini bertambah dengan Indonesias contribution in the peaceful life, justice and
yang bersifat non tradisional. Dewasa ini ancaman order. If Indonesia shall formulate a grand strategy,
terhadap kepentingan nasional bisa berupa ancaman there are four fundamentals that we must define as
militer, ekonomi, ideologi dan nilai-nilai dasar yang kita the ultimate goals or ends, or our national goals,.
anut, serta politik dan kedaulatan. Ancaman juga bisa Almost in all countries, the formultion of National security
bencana alam dan perubahan iklim, wabah penyakit, dll. generally has four fundamental interests, among others,
Karenanya, jika Negara kita harus selamat dan mampu firstly, guarding ideology dan basic values Interest, for
mengatasi ancaman apapun bentuknya, maka strategi Indonesian is Pancasila and civilized democracy, secondly,
dan cara yang harus dilakukan juga harus sesuai dengan defending the sovereignty and teritorial integrity (military
ancaman-ancaman tersebut. Interest), that for us is Unitary State Republic of Indonesia;
Thirdly, the interest to strengthen national economy
(Economic Intertest), for us is strong economic growth,
just and sustainable; fourth, the Interest to participate
in forming peaceful, just and prosperous (International
interest) order, for us mainly in Southeast Asia, Asia Pacific
in regional and certainly in the global level, as well
The main challange Indonesia facing is how our
National Interest and goal could be achieved in changing
global environment. The strategic environment change
shall always affect and implicate National Livelihood.
According to Prof. SBY, there are five critical and strategic
issues; firstly, threat redefinition of National interest;
secondly, the implication and change of new geopolitic
shift; thirdly, has the World returned to the new cold war
order and what is the implication for Indonesia; fourth,
the consequence of ASEAN Community establishment and
other regional cooperation architecture where Indonesia
is participating; fifth, the necessity of overlooking our
current defense strategy and doctrine.
First of all on threat preception redefinition. Previously
threat had been characterized conventional and
traditional, now they are added with the non traditional
characters. Now the threat to National Interest could be in
military form, economy, ideology and basic values that we
have, also politic and sovereignty. The threat could also be
natural dissaster and climate change, epidemic desease,
etc. Therefore, If our country must survive and be able
to overcome any form of threats, hence the strategy and
means that we will employ are suited with those threats.

Hal kedua tentang pergeseran geoplitik dan Secondly, about geopolitic shift and the implication for
implikasinya bagi Indonesia. Ketegangan baru muncul Indonesia. The new tension arise in East Asia and South
di Asia Timur dan di Laut Tiongkok Selatan. Sebagai China Sea. As the largest country in South East Asia,
Negara terbesar di Asia Tenggara, Indonesia harus dapat Indonesia has to determine its correct position. Indonesia
menentukan sikapnya yang tepat. Indonesia sangat aktif is very active and serious to prevent any open conflict in
dan serius untuk mencegah terjadinya konflik terbuka di this region, because if the regional stability and security
kawasan ini, karena jika stabilitas dan keamanan kawasan disturbed then all countries will have terrible impact. As
terganggu, semua negara akan mendapatkan dampak Indonesian leader, Prof SBY has been very actively involved
buruknya. Sebagai pemimpin Indonesia, Prof SBY sangat in diplomatic effort to promote dialogue and mediation
aktif terlibat dalam diplomasi untuk melakukan dialog with countries that oppose respectively in term politicaly
dan mediasi dengan Negara-negara yang berhadap- and militarily.
hadapan baik secara politik maupun militer.
Third, whether the World has returned in Cold War and
Isu ketiga yaitu apakah dunia kini kembali dalam the implication to Indonesia. It is too early and we could
Perang Dingin serta implikasinya pada Indonesia. Terlalu not be presumptuous to say that the World has entered
dini dan tidak boleh gegabah untuk mengatakan bahwa again the cold war. By observing the ongoing rapidly

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 9


dunia kembali memasuki Perang Dingin. Dengan changing political crisis and security situation in Ukraine,
menyimak berlangsungnya perubahan cepat menyusul seems the World has to accept the new reality. The
terjadinya krisi politik dan keamaman di Ukraina, Industrial Countries had returned to the G7 table without
nampaknya dunia harus menerima kenyataan baru. Russia. In the UN Security Council we also noticed that
Negara-negara maju kini kembalike meja G 7 tanpa the Veto right owned states oftenly split between Russia
Rusia. Di forum Dewan Keamanan PBB juga kita ketahui and China on one side and US, UK and France on the
amat sering posisi Negara pemegang hak veto terbelah other side. This situation certainly will affect Indonesia. On
antara Rusia dan Tiongkok di satu sisi dan Amerika the base of free active and all direction foreign policy that
Serikat, Inggris dan Perancis di sisi yang lain. Hal ini Indonesia withstand, all those big countries are friends
tentunya berimplikasi bagi Indonesia. Atas dasar politik and Indonesian partner and even within ten years have
bebas aktif serta all direction foreign policy yang dianut become Indonesia strategic partners.
Indonesia, semua Negara besar tersebut adalah sahabat
dan mitra Indonesia dan bahkan dalam kurun waktu Fourth, Indonesia has become part of ASEAN
sepuluh tahun telah menjadi mitra stretegis Indonesia. Community. One of the commitment, agreement and
code of ethics that ASEAN have is restraint the use of
Keempat adalah bahwa Indonesia telah menjadi military force against one another in conflict between
bagian dari Masyarakat Asean. Salah satu komitmen, ASEAN members. In the philosophy and basic principles
persetujuan dan kode etik yang Asean anut adalah of ASEAN that essentially ASEAN is a carring and sharing
ditabukannya penggunaan kekuatan militer bila terjadi Community therefore ASEAN could not be apathetic and
konflik antar sesama Negara Asean. Dalam falsafah dan doing nothing when one of its member facing serious
prinsip dasar Asean bahwa hakekatnya Asean adalah problem. By the spirit to resolve the conflict peacefully and
sebuah caring and sharing community maka tentunya followed by obedience to the applied International law,
Asean tidak boleh apatis dan diam saja ketika salah ASEAN could play constructive roles.
satu anggotanya mengalami permasalahan yang serius.
Semangat untuk menyelesaikan konflik secara damai The last one is the World Development and implication
dan disertai kepatuhan terhadap hukum internasional to Indonesia mainly relating to Defense strategy and
yang berlaku, Asean tetap bisa memainkan peran yang war doctrine. As we know that Weapons System and
konstruktif. Military Technology has developed rapidly in the last 30
years that all countries would certainly revolutionize their
Hal yang terakhir adalah perkembangan dunia dan tactic, combat technique and existing combat doctrine.
implikasinya bagi Indonesia terutama kaitan dengan Conventional warfare currently has modern warfare
strategi pertahanan dan doktrin perang. Kita ketahui nature as a result from Revolution in Military Affairs
bahwa sistem persenjataan dan teknologi militer (RMA). Strategy, tactic and combat doctrine that should
telah berkembang pesat dalam kurun waktu 30 tahun be applied have to be precise and sophisticated. They all
terakhir yang kesemuanya tentu mengubah taktik dan have to illustrate the capability to wage modern warfare
teknik bertempur serta doktrin pertempuran yang ada. in many fronts including the engagement of all services in
Peperangan konvensional saat ini telah memiliki corak efective joint operations.
perang modern, sebagai hasil dari revolusi yang terjadi di
dunia militer (Revolution in Military Affairs).
Strategi, taktik dan doktrin pertempuran
yang harus dijalankan harus benar-benar
tepat dan mutakhir. Semuanya harus
menggambarkan kemampuan untuk
melaksanakan perang modern di banyak
front termasuk pelibatan berbagai matra
dalam operasi gabungan efektif.
Dengan demikian, sangat penting bagi
Indonesia untuk memiliki Grand Strategy.
Grand Strategy yang dimaksud menurut
Prof SBY, dapat dilebarkan sehingga
menjadi arah, strategi besar dan kebijakan
dasar dari sebuah Negara, dengan cara
membangun dan menggunakan semua
potensi nasional yang dimiliki untuk
melindungi kepentingan dan tercapainya
tujuan nasional kita, berlaku dalam
jangka waktu yang jauh ke depan baik di
masa perang maupun damai. Dari aspek
militer, dapat dikaitkan dengan kebijakan
pembangunan kekuatan dan modernisasi
TNI jangka panjang menuju kekuatan

10 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


yang cukup (minimum essential force) di masa damai, Therefore, it is very important for Indonesia to have
yang dalam masa perang bisa dilakukan mobilisasi Grand Strategy. The said Grand strategy, according to
dan peningkatan persenjataan militer yang diperlukan. President SBY, could be broadened as a direction, grand
Selanjutnya beliau mengatakan bahwa cakupan dan strategy and basic policy of the nation by developing and
elemen-elemen esensial dari grand strategy adalah apa utilizing all national potentials to protect and achieve our
yang sesungguhnya hendak dicapai oleh bangsa Indonesia national goals projected for the future both in peace and
di masa jauh ke depan dan seperti apa pula jalan yang war time. From military aspect, it can be dealt with the
mesti ditempuh dan dilalui agar bangsa Indonesia bisa long term modernization and strength development policy
menjadi bangsa yang terhormat, maju dan sejahtera. Di of TNI to reach minimum essential forces in peace time;
dalamnya juga sudah termasuk bagaimana bangsa ini in war time, it can be mobilized and also to enhance the
bisa menghadapi berbagai tantangan dan ancaman, baik capability of military equipment. Furthermore, the contain
dari luar negeri maupun dari dalam negeri sehingga cita- and essential elements of grand strategy are actually what
cita dan tujuan besar itu dapat dicapai. Secara holistik juga really Indonesian wants to achieve in the future and what
mencakup aspek keamanan dan kesejahteraan menjadi road should be taken by Indonesian to be an honored,
sangat penting. Perlu juga memikirkan perkembangan developed and prosperous nation. In this regard, it is
lingkungan strategis, baik regional maupun global, agar to include how Indonesian are facing and dealing with
kita bisa mengenali baik ancaman maupun peluang internal and external challenges and threats in order
yang ada serta juga dipikirkan tentang semua elemen we, Indonesian, may reach our big dreams and goals.
kekuatan nasional yang dimiliki (national power), apakah The changing strategic environment both regional and
itu politik, ekonomi, dan militer; apakah itu sumber daya global is also important to consider in which we may well
alam, sumber daya manusia, infrastruktur fisik hasil understand the threat and opportunity. We have to think
pembangan dan teknologi; apakah itu kekuatan ideologi, all elements of national power: politics, economy, military,
nilai-nilai dasar dan budaya bangsa, natural and human resources, physical infrastructure
output of the development of technology, ideological
Bagaimana visi Indonesia di tahun 2045, satu abad strength, basic values and national culture.
setelah kemerdekaan. Menurut Prof SBY, visi Indonesia
di tahun 2045 adalah Indonesia yang berhasil menjadi What is President SBYs vision for Indonesia in the
negara modern yang kuat, yang paling tidak memiliki 3 year 2045, a century after independence. His vision is
kekuatan utama. Pertama adalah ekonomi yang kuat dan Indonesia succeed to be a modern and strong country
berkeadilan, dengan demikian kita bisa membuat rakyat which has 3 ultimate powers. Firstly, strong economy
kita semakin sejahtera menuju masyarakat adil dan with sustainable growth with equity. It is to make the
makmur sebagaimana diamanahkan oleh UUD 1945. people more wealthy towards a prosperous society as
Kedua, demokrasi yang stabil dan berkeadaban, sehingga stipulated in 1945 Constitution. Secondly, a stable and
pelibatan rakyat dalam politik membawa maslahat dan civilized democracy in order the involvement of the people
kebaikan bersama. Sedangkan yang ketiga adalah in politics will bring good and proper things. Thirdly, a
peradaban bangsa yang unggul dan maju yang dalam developed and excellent civilization as a potential for the
dirinya menjadi potensi dan kekutan bangsa mennuju nation to achieve a developed country in this 21st century.
Negara maju (developed country) di abad 21 ini.
The grand strategy of President SBY is how
Grand strategy yang menjadi pemikiran Prof SBY adalah Indonesian could face and deal with various challenges
bagaimana bangsa Indonesia bisa menghadapi berbagai and threats both internal and external to include the
tantangan dan ancaman, baik dalam dan luar negeri, prosperity and security aspects. Therefore, it is needed a
yang melibatkan aspek keamanan dan kesejahteraan. vision, thinking and grand strategy which will be carried out
Oleh karena itu, by cohesive and
diperlukan visi, pemikiran hardworking
dan strategi besar yang n a t i o n a l
kemudian dijalankan components
oleh segenap komponen under the
bangsa yang bersatu dan leadership of
bekerja keras, di bawah the best country
kepemimpinan putra men and women
putri terbaik bangsa yang who are able to
mampu menunjukkan lead and direct
arah dan membimbing the people to
bangsa Indonesia menuju the golden age
zaman keemasan, of Indonesia.
Indoneisa harus menjadi Let us become
bangsa yang kuat demi a strong nation
kemerdekaan, keamanan for our liberty,
dan kemakmuran kita prosperity and
bersama. security.

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 11


Laporan Utama

Mengapa DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA.


Pantas Mendapatkan Gelar sebagai Guru Besar
Why DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA. Deserves the Title of Professor
Oleh: Prof. Dr. Arief Rachman, MPd.
Pengamat Pendidikan

S S
usilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki beberapa usilo Bambang Yudhoyono (SBY) has some
ciri-ciri yang diperlukan untuk patut disebut sebagai characters required to be professor. Those
guru besar. Ciri-ciri tersebut diantaranya adalah: characters among others are:

SBY adalah seorang terpelajar yang memiliki SBY is a scholar that has courage to convey
kekuatan untuk menyampaikan pokok pikirannya dengan his main idea with a clear goal and objective which
tujuan dan sasaran yang jelas yang mengambarkan akhir describe the ends of what he wants to achieve. The goal
dari harapan yang dikehendakinya. Tujuan yang that he conveyed has measurable
Beliau sampaikan memiliki indikator capaian and observable indicators. Some
yang dapat terukur dan teramati. Beberapa questions can be clearly answered
pertanyaan yang diajukan langsung dapat from his main idea. What is the goal,
terjawab secara jelas dari pokok pikirannya. Apa whether the goal is realistic, whether
tujuannya, apakah tujuan tersebut realistis, apakah the achievement could be measured and
ketercapaiannya dapat diukur dan dapat dicapai, achieved, what is the program, in order
apa programnya, sehingga keterjaminan seorang to ensure someone is working on the
bekerja pada alur yang benar dapat dikendalikan. right track.

Dalam paparan materi akademik maupun In his academic and political


politiknya, sama jelas SBY bersemangat untuk material exposure, SBY is clearly
menyelesaikan permasalahan yang urgent eager to solve urgent problems
harus diatasi. Pertanyaan yang dapat that must be overcome.
diajukan diantaranya apa permasalahan The questions could be put
yang harus mendapat prioritas untuk forward is "what problems
perlu diatasi pada masa tersebut, get priority to solve in a
didaerah tertentu dan dikelompok particular period, in certain
tertentu. Permasalahan dan area and certain group.
cara mengatasinya merupakan The problems and how to
langkah-langkah yang dapat solve them are measurable
diukur yang dapat steps and can be used as
dijadikan umpan feedback skills to formulate
balik keterampilan the problem in a clear and
untuk merumuskan relevant way in Iine with
masalah dengan reality on the ground.
cara yang jelas Therefore there would be
dan relevan dengan no wastefulness thinking
kenyataan lapangan. from him.
Dengan demikian
tidak akan terjadi SBY has sharply
kemubadziran berpikir expressed his views as
pada SBY. a result of his thinking
derived from a broad
SBY dengan tajam macro and the deep micro
menyampaikan pandangannya level. His view has several
sebagai hasil berpikir yang strengths including:
bergerak dari tataran makro broad, flexible, and fair.
yang luas dan mikro yang Accordingly he is an
dalam. Pandangannya academic who has broad
memiliki beberapa kekuatan and deep knowledge.

12 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


Main Report

diantaranya: luas, lentur (fleksible), dan adil (fair). SBY has strong empirical dimension and solid ethics of
Dengan cara demikian SBY adalah seorang akademisi reasoning. In his academic oration, he clearly respects the
yang berpandangan luas dan dalam. experience and education, data and empirical, evidence
and hypotheses as well as the reality and expectation.
Nalar Bapak SBY memiliki dimensi empiris yang kuat Then the gap between das sein and das solen is solved by
dan etika yang kokoh. Dalam orasi ilmiahnya SBY jelas various alternative systems that link the two.
sangat menghargai pengalaman dan pendidikan, data
dan empiris, bukti dan hipotesa serta keadaan kenyataan The originality of SBY ideas is very strong supported by
lapangan dan keadaan yang seharusnya. Kemudian gap scientific and tested theories. The ideas contain of concept,
dan jurang pemisah antara das solen dan das sein antara idea which is also based on science logical balance,
bagaimana seharusnya serta bagaimana kenyataannya aesthetics and ethics, as well as the harmony between
diselesaikan dengan berbagai macam alternatif sistem science and creative thinking which frequently drive SBY
yang menjembatani keduanya. going out of the box. That is the scientific dimension of
Intellectual reasoning of SBY.
Keaslian (Originalitas) gagasan SBY sangat kuat
ditopang oleh teori-teori ilmiah yang teruji. Gagasannya All reasonings always start from something. That
berisi konsep, hasil pemikiran (idea) yang juga dilandasi something is an assumption. SBY strength to look
oleh keseimbangan logika, estetika dan etika, serta forward because his sharp assumptions on certain
keharmonisan antara disiplin keilmuan dan kreatifitas problem. His sensitivity in hypothesizing has made him
berpikir yang mendorong SBY sering keluar dari jalur trusted by the world institutions such as the UN. How he
biasa (go out of the box). Itulah dimensi keterpelajaran articulatesassumptions, and using scientific standards
dari nalar SBY. has made him a scholar and well-educated person who
is broadly recognized by the world. (Note: within the
Semua nalar selalu berawal dari sesuatu. Sesuatu itu country, it will be proven after he quit his job as president
adalah asumsi. Kekuatan SBY melihat kedepan karena of Indonesia).
ketajaman asumsi tentang suatu masalah sangat kuat
padanya. Sensitivitas membuat hipotesa menjadikan SBY SBY deserves the title of Professor because of those
dipercaya oleh lembaga dunia seperti PBB. Bagaimana above scientific elements, strong scientific standard, and
caranya beliau mengartikulasikan asumsi, dan memakai strong scientific character (love to read independente
standar ilmiah membuatnya sebagai manusia terpelajar to develop concept based on considerations of his
dan sekaligus terdidik yang diperhitungkan oleh dunia colleagues, responsible, brave and honest as it is and
luar. (Catatan: didalam negeri baru terbukti setelah beliau open to others opinion (humble and resilient). He is an
berhenti dari jabatannya sekarang sebagai Presiden RI). accountable scientist, easy to get along and acceptable
and always available, has time to develop his science and
SBY patut mendapat gelar guru besar karena available. Congratulations to Prof. Dr. H. Susilo Bambang
memiliki elemen ilmiah seperti di atas, memiliki standar Yudhoyono, MA.
keilmuan yang kuat, mempunyai karakter keilmuan
yang kuat, mempunyai
karakter ilmuwan
yang kokoh (gemar
membaca, mandiri
dalam mengembangkan
konsep berdasarkan
banyak pertimbangan
dari sejawat,
bertanggungjawab,
berani dan jujur kerena
benar serta masih
mau mendengarkan
pendapat lainnya
(rendah hati dan tahan
banting). Beliau adalah
ilmuwan yang akuntabel,
dapat bergaul dengan
baik-akseptabel dan
selalu menyediakan
waktukerja keras
untuk ilmunya. Selamat
kepada Prof. Dr. H. Susilo
Bambang Yudhoyono,
MA.

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 13


Laporan Utama

Presiden SBY menginstruksikan Kepada Para Perwira Tinggi


TNI-Polri tentang Netralitas dalam Pilpres mendatang
Presiden SBY instructed TNI and Polri to be neutral
on the upcoming Presidential Election

P O
ada tanggal 2 Juni 2014, Presiden SBY memberikan n June 2nd 2014, President SBY instructed high
pengarahan kepada para Perwira Tinggi di rangking officers of TNI and Polri at Commanders
jajaran TNI dan Polri dalam forum Apel Pimpinan Call in Ministry of Defence, Jakarta. The event
(Commander Call) di Kantor Kemhan, Jakarta. Apel was also attended by Coordinating Minister
pimpinan TNI dan POLRI tersebut. dihadiri oleh Menteri for Political, Legal and Security Affairs, Djoko Suyanto,
Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, Defense Minister, Purnomo Yusgiantoro, the Chief of TNI,
Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI, Chief of Police, all chiefs of Staff along with 282 high-
Kapolri, para Kepala Staf Angkatan serta 282 Perwira ranking officers of 2 stars and 1 star Commanding officers
Tinggi yang terdiri dari Pati Bintang Dua keatas dan Pati of TNI and Polri.
Bintang Satu yang memegang jabatan komando.
The President said he always remind TNI and Police
Presiden mengatakan dirinya selalu mengingatkan to be neutral in the election, because it is the people's
agar TNI dan Polri tetap netral dalam Pemilu, karena sikap willing and it is also an expectation of the candidate for
kenetralan itu merupakan harapan rakyat dan harapan President and Vice President who will soon compete in the
dari para capres dan cawapres yang berkompetisi dalam 2014 presidential election. Neutrality has been trending
pemilihan presiden tahun 2014 ini. Persoalan kenetralan issues in line with the increase of political tension before
atau ketidak berpihakan TNI dan POLRI menjadi the presidential election on 9th July 2014.
mengemuka seiring menghangatnya suhu politik pemilu
Presiden pada 9 Juli 2014. The legal base of neutrality of TNI and Polri on 2014
general election has been affirmed by the Verdict of
Dasar Hukum netralitas TNI dan Polri dalam Pemilu Constitutional Court in deciding the material test on
2014 telah ditegaskan dalam putusan hukum Mahkamah article 260, Law No 42/2008 about Election of President
Konstitusi dalam memutuskan uji materi pasal 260 UU and Vice President. Article 260 stated that in 2009
No 42 tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Presidential Election, TNI and Polri members have no right
Wakil Presiden (UU Pilpres). Pasal 260 berbunyi: Dalam to vote. Based on this, actually the neutrality of TNI and
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2009, anggota Polri at the election was just for 2009 election. Therefore,

14 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


Main Report

Tentara Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian it had been uncertainty on that until the Constitutional
Negara Republik Indonesia tidak menggunakan haknya Court issued the verdict.
untuk memilih. Dengan demikian netralitas TNI dan Polri
dalam UU hanya mencantumkan untuk Pemilu 2009, Now, it has been clear through the verdict about the
sehingga sebelum diadakan uji materiil oleh MK, timbul legal base of neutrality of TNI and Polri in the election.
ketidak pastian hukum terkait Pilpres 2014. The Constitutional Court stated that actually the Law of
Presidential Election does not regulate the neutrality of
Melalui putusan MK maka menjadi jelas dasar hukum TNI and Polri, however the Law of Presidential Election
netralitas TNI dan Polri tersebut. MK menyatakan bahwa has been considered at the same regime with Law No
kewajiban TNI dan Polri untuk bersikap netral dalam 8/2012 on Legislative General Election which regulates
Pemilu memang tidak diatur dalam UU Pilpres, akan the matters. The Constitutional Court has assessed that
tetapi UU Pilpres dianggap satu rezim dengan UU No 8 both Laws are still in the same spirit in line with Article 22E
tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif yang didalamnya 1945 Constitution. Through its verdict, the Constitutional
memuat aturan tentang hal tersebut. MK menilai kedua Court has ensured that TNI and Polri member have no
Undang-Undang tersebut masih satu nafas sesuai right to vote in upcoming Presidential Election and remain
pengaturan Pemilu dalam Pasal 22E UUD 1945. Melalui to be neutral. The Constitutional Court considers that as
putusan ini, MK memastikan anggota TNI dan Polri tidak an instrument of the state, the TNI and Polri should be
memiliki hak dalam Pemilu Presiden 9 Juli mendatang neutral in excercising its functions, tasks and authorities.
dan harus tetap bersikap netral. Pertimbangan MK agar
TNI dan Polri tetap menjaga netralitasnya dalam fungsi, The principle of democratic, open, honest and fair
tugas dan wewenangnya sebagai alat Negara. . election and also direct, general, free and secret election
can only be carried out when there is no intimidation, threat
Asas pemilu yang demokratis, terbuka, jujur dan adil or provocation to the voters. It means, to get power using
serta dilaksanakan secara langsung, umum, bebas dan illegal means, will hurt democratic values. Therefore, the
rahasia hanya bisa dilaksanakan ketika tidak terjadi issue of neutrality of the TNI / Polri become an important
intimidasi, ancaman ataupun provokasi terhadap para part of the implementation of the 2014 election.
pemilih. Artinya, upaya untuk meraih kekuasaan dengan
menggunakan cara-cara illegal, akan mencederai nilai- On his briefing, the president revealed some historical
nilai demokrasi. Oleh karena itu, masalah netralitas TNI/ records in the past to be taken as lesson learned and
hoped that it will not happen again. This related to the

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 15


POLRI menjadi bagian penting dalam pelaksanaan Pemilu non-neutrality of the TNI and Polri in election in the pre-
2014. reform era.

Pada kesempatan apel pimpinan itu, Presiden SBY President Susilo Bambang Yudhoyono called for
mengungkapkan beberapa catatan sejarah dimasa lampau high-ranking TNI/Polri to resign if they want to involve
yang menjadi pelajaran dan agar tidak mengulanginya in practical politics. President added that's the most
kembali. Hal ini berkaitan dengan ketidaknetralan TNI democratic way and its the way the President SBY has
dan Polri dalam Pemilu di era sebelum reformasi. done and also other generals who took politic as their
career. The President said he would immediately grant the
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar letter of resignation.
perwira tinggi TNI/Polri yang ingin terjun ke dunia politik
untuk mengajukan pengunduran diri. Menurut Presiden, The President pointed out the 2004 election, though
itulah cara yang paling demokratis dan merupakan cara it had been peaceful and democratic, but there were
yang pernah dilakukannya dan para jenderal lain yang still footnotes primarily related to the TNI and Police is
memilih berkarier di dunia politik. Presiden menyatakan neutrality. Revealed by the President that there was a
akan langsung mengabulkan surat pengunduran diri itu. senior Police officer said " in front of a particular community
not to elect other candidate but only this candidate" it was
Presiden mencontohkan dalam Pemilu 2004, meskipun widely broadcasted by the media. It also happened during
berlangsung secara damai dan demokratis, akan tetapi the TNI unit commander call saying, "do not select this
masih ada catatan kaki terutama yang berkaitan dengan party".
TNI dan Polri. Diungkapkan Presiden adanya Pamen
Polri yang berkata "jangan pilih capres lain tapi pilih saja The President considers those events as part of the past
capres yang ini saja" dihadapan komunitas tertentu yang history of TNI and Polri. However, the President asked
disiarkan secara luas oleh media. Ada juga pada saat all the officers of TNI and Polri not to do the same thing
apel Dansat dijajaran TNI yang mengatakan, jangan now and in the future, especially in upcoming Presidential
pilih partai ini". Election. The President added that TNI and Polri should
let the Presidential candidates compete in peaceful and
Presiden menganggap peristiwa itu menjadi bagian dignified ways.
dari masa lalu TNI dan Polri. Namun Presiden merasa

16 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


bahwa para Perwira sekalian tidak akan melakukan hal Furthermore, President Yudhoyono also said that TNI
yang sama dimasa kini dan masa depan, utamanya dalam and Polri officers are open and not forbidden to have a
pemilihan presiden yang segera akan dilaksanakan. dream of being a political leader such as being a President,
Ditambahkan Presiden, TNI dan Polri harus memberi Vice President, or Minister. However, there are clear and
kesempatan kepada pasangan Calon Presiden dan Wakil firm rules and ethics to resign from the job in TNI and Polri
Presiden untuk melakukan kompetisi secara damai, sehat, institutions.
bermartabat, dan berkualitas.
The President told the officers that room to manoevre
Sementara itu Presiden SBY juga mengatakan bahwa in politics is widely open if they are being outside of TNI
seorang Perwira TNI dan Polri terbuka dan tidak dilarang and Polri institutions or after back to civilian. This will be
untuk memiliki cita-cita menjadi pemimpin politik seperti considered fair by the people because there is no backing
menjadi Presiden, Wakil Presiden, atau Menteri. Akan power to compete into political position.
tetapi terdapat aturan dan etika yang jelas dan tegas yang
mengharuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan
yang disandang di institusi TNI dan POLRI.
Presiden mengatakan bahwa dengan tidak berada di
lembaga TNI dan Polri atau setelah menjadi sipil maka
ruang gerak dan peluang untuk berhasil dalam politik
akan terbuka. Selain itu masyarakat memandang cara itu
cukup adil, karena dinilai bahwa seseorang tersebut tidak
mengandalkan dan menggunakan kekuatan yang ada
dibelakangnya untuk meraih posisi politik.

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 17


Fokus

SDM Sebagai Salah Satu Modal Utama


Pertahanan Indonesia
Human Resource
as One of Indonesias Defense Major Capital
Oleh: Benedicta Trixie Ariestianti, S. IP., M. Si (Han)
Analis Jak Subbidhan Deputi Polhukam Setkab RI, Alumni Prodi PCR Unhan 2014

Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono
menekankan pentingnya kesiapan emphasized the importance of readiness
Indonesia dalam menyambut ASEAN to face the ASEAN Community 2015
Community 2015 pada pidato at the inaugural speech as the first
pengukuhan guru besarnya sebagai Professor of National Resilience Studies
Profesor bidang Ketahanan Nasional at the Indonesian Defense University,
Pertama di Universitas Pertahanan Sentul, June 12th, 2014.
Indonesia, Sentul, 12 Juni 2014.

K N
etahanan Nasional merupakan kondisi dinamik ational Resilience is a dynamic condition of a
suatu bangsa yang mengandung adanya nation that contains the ability, tenacity, and
kemampuan, keuletan, dan ketangguhan dalam resilience to face of all kinds of threats that
menghadapi segala macam ancaman yang datang coming from both inside and outside the nation
baik dari dalam maupun luar dengan memanfaatkan by utilizing three natural aspects, such as populations,
tiga aspek alamiah yaitu penduduk, wilayah, dan sumber territory, and natural resources, as well as five social
daya alam, serta lima aspek sosial yaitu ideologi, politik, aspects, such as ideology, political, economic, social
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, yang and cultural, defense and security, which we know as
kita kenal dengan nama Astagatra. Dalam prakteknya, Astagatra. In practice, we can see the condition of the
kondisi ketahanan nasional suatu negara memang dapat national defense of a country through observation of
kita ketahui melalui pengamatan unsur-unsur diatas, the above elements. But basically, most of the social and
namun pada dasarnya, sebagian besar pengelolaan natural aspects management in the national defense that
aspek alamiah dan aspek sosial bermuara pada peran have important role in it is human resources.
penting sumber daya manusia.
Our Nation will face the ASEAN community in less than
Kurang dari 1 tahun memang bangsa kita akan a year. Competition between human resources will be more
dihadapkan pada komunitas ASEAN. Persaingan
kompetensi antar manusia akan semakin ketat
dan terbuka. Dalam hal ini diperlukan kesiapan
sumber daya manusia yang kompeten dan
mempunyai kualitas serta siap untuk bersaing
dengan SDM dari negara lain, terutama dari
negara anggota ASEAN. Konsekuensi dari
terbentuknya komunitas ASEAN merupakan
sebuah peringatan bagi bangsa Indonesia untuk
terus membina dan meningkatkan kualitas SDM.
Peningkatan SDM secara utama tidak hanya
pada bidang pendidikan, namun penyerapan
ilmu serta penerapan kemampuan merupakan
sebuah kunci keberhasilan majunya sebuah
Negara dalam berbagai bidang. Sumber daya
manusia yang mampu bersaing dalam skala
internasional menunjukkan keberhasilan
pendidikan, pelatihan, dan penerapan ilmu yang
dimiliki oleh SDM sebagai aset negara tersebut.

18 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


Focus

Persoalan peningkatan SDM dapat dikaitkan dengan rigorous and open. In this case, the readiness of human
pembangunan pertahanan Indonesia sekarang. Saat ini, resources competence and possess the qualities as good
kondisi pertahanan Indonesia berada pada fase sedang as the human resources from another state, especially of
membangun. Modernisasi Alutsista, penambahan jumlah ASEAN Countries, are required. The consequence of the
personil Misi Pemeliharaan Perdamaian (MPP), perluasan establishment of the ASEAN Community is a warning for
kerja sama pertahanan dengan berbagai negara, rencana Indonesia to continue fostering and improving the quality
pembentukkan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan, of human resources, Increased human resources primarily
serta kemandirian industri pertahanan nasional not only measured by the education, but also by the
merupakan hal-hal yang patut kita dukung kelanjutan absorption and application of the science and capabilities
dan keberhasilannya. Dalam hal-hal tersebut, SDM that have become a key to successful advancement of
mempunyai peran penting sebagai pendukung kebijakan a country in various fields. Human resources that are
Pemerintah dalam mengupayakan strategi pertahanan capable to compete in international scale show the
yang baik. Pada masalah pembangunan Alutsista dan success of the education, training, and application of the
kemandirian industri pertahanan nasional misalnya, science for human resources as asset owned by the state.
Indonesia masih memerlukan
SDM yang kompeten untuk
mendukung kebijakan ini.
Pada saat ini, modernisasi
Alutsista merupakan sebuah
keperluan mendesak untuk
Indonesia dalam rangka
meningkatkan pertahanan
nasional. Prof. SBY dalam
pidatonya mengatakan,
terbentukannya komunitas
ASEAN itu berarti kita harus
menjalankan konsekuensi
ASEAN Community 2015,
salah satunya adalah
mentabukan penggunaan
kekuatan militer bila
terjadi konflik antar negara
ASEAN. Meskipun demikian,
pengadaan dan modernisasi
Alutsista, serta kemandirian
industri pertahanan nasional
tetap menjadi prioritas utama
demi menjaga utuhnya
kedaulatan NKRI. Dalam
hal ini, SDM mempunyai
peran penting untuk bisa
membangun kekuatan Alutsista Indonesia. Tetapi harus Currently, the issue of human resources development
diakui, Indonesia belum mempunyai kemampuan untuk can be associated to the development of Indonesia's
bisa sepenuhnya berdiri sendiri dalam hal pengadaan defense. Now, the defense condition in Indonesia is in a
Alutsista dan kemandirian industri pertahanan nasional. phase of "building process". Modernization of weapons
systems, increasing the number of personnel Peacekeeping
UU Indhan dan ToT Mission (MPP), the expansion of defense cooperation with
various countries, the establishment of Joint Regional
Dengan dikeluarkannya UU Nomor 16 Tahun Defense Command Plan, and also the independence
2012 tentang Industri Pertahanan (UU Indhan), lebih of the national defense industry are the things that we
tegas dikatakan bahwa pembangunan pertahanan need to support in order to be succeeding in the future.
Indonesia memberikan kesempatan yang seluas-luasnya In such matters, Human resource plays an important role
bagi industri strategis dan industri pertahanan dalam supporting the success of government policies in pursuit of
negeri untuk ikut berpartisipasi menjaga keutuhan NKRI a good defense strategy. On the issue of weapons systems
dengan membangun pertahanan nasional. UU Indhan development and independence of national defense
ini mengamanatkan adanya kewajiban penggunaan industry, for example, Indonesia still requires competent
Alutsista produksi dalam negeri, dan jika produksi human resource to support this policy. Nowadays, the
Alutsista produksi dalam negeri belum bisa tercapai modernization of weapons systems is an urgent need for
sepenuhnya, pengadaan Alutsista produk luar negeri Indonesia to improve national defense. As well said by
dapat dilaksanakan dengan syarat adanya partisipasi Prof. Yudhoyono in his speech, the formation of ASEAN
dari industri pertahanan dalam negeri yaitu pengadaan community means that we have to accept consequences
local content minimal sebesar 35 % dengan peningkatan of ASEAN Community 2015, one of which is to avoid

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 19


the use of military force in the event of a conflict
between the members of ASEAN. Nonetheless,
procurement and modernization of defense
equipment, as well as the independence of the
national defense industry remain a top priority in
order to keepguard the sovereignty of the Republic
of Indonesia. In this case, Human resource has an
important role to be able to build the strength of
Indonesian Weapon System (Alutsista). However,
it must be admitted, Indonesia does not have the
ability yet to be completely stand alone in terms
of procurement of defense equipment and the
independence of the national defense industry.
Law of Defense Industry and ToT
With the establishment act No. 16 Year 2012
about Defense Industry, the development of
Indonesias defense provide the opportunity and
10% setiap 5 tahun, disertai dengan kewajiban Transfer possibility for strategic domestic industry to participate
of Technology (ToT) guna mempersiapkan SDM Indonesia maintaining the integrity of the Republic of Indonesia by
menuju kemandirian industri pertahanan nasional. building a strategic national defense. This law of Defense
Industry mandates the obligation to use domestic product
Dengan mekanisme ToT ini, Pemerintah tidak hanya of weapons systems, and if it cannot be fully achieved,
sekedar membeli, tapi juga membangun sistem sehingga the procurement of defense equipment overseas products
industri pertahanan Indonesia bisa maju. Adapun ToT can be implemented with the participation requirements,
yang ideal juga mempunyai beberapa ketentuan yang such as, the domestic defense industry has to procure the
harus dipenuhi. Yang pertama, mempekerjakan tenaga- local content with a minimum of 35% increase to 10%
tenaga ahli perorangan di bidangnya sebagai upaya every 5 years, accompanied by a Transfer of Technology
peningkatan kemampuan teknologi negara berkembang (ToT) obligation to prepare human resource toward the
seperti Indonesia mendapatkan pengetahuan baru berupa independence of Indonesian national defense industry.
teknik dan proses manufakturing produksi Alutsista. Yang
kedua, menyelenggarakan suplai dari mesin-mesin dan With this ToT mechanism, the Government doesnt only
alat berat lainnya dengan kontrak sendiri dengan negara buy, but also required to build Indonesia's defense system
yang melakukan ToT dengan Indonesia, dan yang ketiga so the industry can reach the establishment. The ideal ToT
adalah adanya perjanjian lisensi kerja sama yang jelas dan has some provisions that must be fulfilled. The first, hiring
detail dalam transfer alih teknologi sehingga pemberian staffs who are expert in their field as an effort to increase
teknologi yang telah dilaksanakan bisa terus dilanjutkan the ability of technology for developing countries to get new
untuk kepentingan membangun produksi Alutsista dalam knowledge in the form of engineering and manufacturing
negeri oleh SDM Indonesia. process for Alutsista production. Second, organizing the
supply of engines and other heavy equipment with its own
Pendidikan dan pelatihan SDM Indonesia ke luar negeri contract with the countries that give ToT to Indonesia, and
sebagai upaya transfer alih teknologi juga merupakan last one, there has to be a license agreement of cooperation
jalan penguasaan teknologi untuk pembangunan produk thats clear and detail in the transfer of technology so that
Alutsista nasional. SDM Indonesia yang ahli di bidangnya the provision of technologies that have been implemented
mempunyai tanggung jawab untuk bisa meneruskan can be continued for the benefit of domestic Alutsista
ilmu dan kemampuan yang didapat pada saat pelatihan production by Indonesian human resources.
kepada anggota tim kerjanya di Indonesia. Dengan
adanya hal ini, diharapkan kemampuan SDM Indonesia Education and training abroad of Indonesian human
akan terus meningkat khususnya pada pembangunan resources as an effort to transfer the technology is also a
Alutsista nasional sehingga syarat pengadaan bahan way to develop the technology of national product Alutsista.
lokal sebanyak 35% bisa terpenuhi pada setiap kerja Indonesian human resources who are experts in their field
sama pembangunan Alutsista baru untuk Indonesia. ToT have a responsibility to be able to pass on knowledge and
semacam ini telah dilaksanakan pada pembangunan skills acquired during training to team members who work
peluru kendali C-705 secara bertahap dengan tahapan in Indonesia. Hence, the expected ability of Indonesian
semi knock down yaitu pengiriman SDM Indonesia human resources will continue to increase, especially in
untuk pelatihan dan pengamatan pembangunan peluru the development of national defense equipment, so the
kendali di Tiongkok, dan telah sampai pada tahap minimum of 35% local content procurement requirement
complete knock down dimana Indonesia melakukan can be fulfilled in any new weapons systems development
perakitan awal peluru kendali C-705 lalu sisanya dikirim cooperation. ToT of this kind has been carried out on
ke Tiongkok untuk diselesaikan. the construction of the C-705 missiles gradually from
the stages "semi knock down" by sending Indonesian

20 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


ToT yang baru-baru ini dilaksanakan adalah kerja human resource for training and observation of missile
sama transfer alih teknologi pembangunan kapal selam development in China, and has reached the stage of
antara Indonesia dan Korea Selatan. TNI AL dan PT. "complete knock down" which Indonesia did the initial
PAL Indonesia telah mengirimkan tenaga ahlinya untuk assembly C-705 missiles and the rest were sent to China
mengikuti pelatihan guna melaksanakan pembangunan to be completely built.
Kapal Selam ke-3 di Daewoo Shipbuilding & Marine
Engineering, Korea Selatan. Diharapkan dengan adanya ToT which recently implemented is a Transfer of
ToT ini, tenaga ahli kita mampu menyerap ilmu konstruksi Technology cooperation of the construction of submarine
dan menjaga kontrol kualitas dari negara pemberi ToT. between Indonesia and South Korea. Indonesian Navy
Korea Selatan telah membangun 2 kapal selam pesanan and PT. PAL Indonesia have sent experts at Daewoo
Indonesia, dan diharapkan dengan adanya kewajiban Shipbuilding to attend training in order to carry out the
pengaplikasian UU Indhan, kapal selam ke-3 bisa construction of the 3rd Submarine & Marine Engineering,
dibangun di Indonesia dengan ditunjang fasilitas konstruksi South Korea. Hopefully with this ToT method, Indonesian
dan perawatan yang memadai. Dalam hal ini, dukungan will be able to absorb knowledge construction and
dan partisipasi dari Pemerintah dan masyarakat mutlak maintain quality control from South Korea. South Korea
diperlukan sehingga UU Indhan dapat teraplikasi dengan has built two submarines that Indonesian ordered before,
baik, dan tercapailah SDM Indonesia berkualitas yang and now we expect by the law of Defense Industrys
mendukung adanya kemandirian industri pertahanan application, 3rd submarines can be built in Indonesia,
untuk pembangunan dan modernisasi Alutsista sebagai supported by the good construction facilities and adequate
peningkatan strategi pertahanan nasional. treatment. In this case, the support and participation from
the Government and Indonesian people are absolutely
Prof. SBY dalam pidatonya juga mengedepankan necessary, therefore the law can be applied well, and the
bahwa Indonesia perlu selalu memutakhirkan strategi quality of Indonesian human resource that supports the
pertahanan dan doktrin perang. Dikatakan bahwa doktrin independence of the defense industry for the development
Perang Rakyat Semesta yang dianut oleh Indonesia sejak and modernization of defense equipment can be reached
tahun 60-an sudah tidak lagi relevan dengan kondisi and increase the national defense strategy.
pertahanan saat ini. Pada saat ini, untuk mempertahankan
keutuhan tanah air, warga negara tidak lagi harus Prof. Yudhoyono in his speech also emphasized the
mengangkat bambu runcing dan ikut berperang melawan necessity to constantly update the Indonesian defense
musuh. Era modern telah menunjukkan kepada kita strategy and doctrines of Indonesian war. It was said that
bahwa kualitas SDM yang baik akan sangat membantu the people's war doctrine adopted by Indonesia since the
terciptanya ketahanan nasional yang strategis. Maka 60s is no longer relevant to the current defense condition.
dari itu, tenaga ahli dalam bidang Ketahanan Nasional At this time, to maintain the unity of the homeland,
memang telah mutlak diperlukan negara kita ini. Bukan citizens no longer have to lift up stakes and join the war
hanya sekedar untuk memberi komando angkat senjata against the enemy. The modern era has shown us that
dalam keadaan bahaya, namun juga untuk melakukan the good quality of human resources will greatly help
creating a strategic national defense. Therefore, experts
in the field of National Defense are
absolutely necessary. Not just to give
the command to take up arms in
danger, but also to take strategic steps
to guard the sovereignty of Republic of
Indonesia in a way that is more relevant
today, for example experts in the field
of cyber-net technology, war machine
weapons systems development,
strategic thinking for the defense of
the sovereignty border area, and so
on. Hopefully, as Mr Yudhoyono has
become the first Professor of National
Defense, this step becomes a pioneer
for Indonesian human resource to
be able to continue and participate
to develop the national defense. This
nation has summoned both academics
and practitioners to participate and be
excellent in the ASEAN Community by
2015, then it is important to reflex the
words from The President of Indonesia,
"There should be no Indonesian
children are not in school."

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 21


langkah strategis menjaga kedaulatan NKRI dengan cara UNHAN to Support Indonesian Defense
yang lebih relevan saat ini misalnya penguasaan dalam
bidang teknologi cyber net, pembangunan mesin perang Reflecting on the message of the President, in the
Alutsista, pemikiran-pemikiran strategis untuk pertahanan modern era like today, education should not stop in the
daerah perbatasan, dan lain sebagainya. Semoga dengan mid of its journey because science continues to evolve and
ditetapkannya Bapak SBY sebagai Profesor Ketahanan change rapidly. The existence of the Indonesian Defense
Nasional pertama, langkah ini menjadi pelopor bagi SDM University (IDU) can be seen as a support in developing
Indonesia untuk bisa terus berpartisipasi memajukan human resources of the national defense. University
pertahanan nasional. Mengingat negara ini telah which had been established since 2009, is developing
memanggil baik para akademisi maupun praktisi untuk education in several fields of study for national defense
bisa ikut berperan memajukan bangsa dan unggul dalam such as strategic defense, national security, and defense
Komunitas ASEAN 2015, maka sesuai dengan petunjuk management. In the present times, this country cannot
Presiden RI, tidak boleh ada anak Indonesia yang tidak just rely on the strength of the main components (TNI) to
sekolah. defend the nation, but also other national components
for example academicians and civil practitioners who can
UNHAN Sebagai Pendukung SDM Pertahanan support Indonesian defense policy. IDU can be considered
Indonesia as educational institution that foster and integrate the
capabilities of Indonesian human resource both civilian
Bercermin dari pesan Presiden RI tersebut, pada era and military with the aim of achieving reliable human
modern seperti sekarang ini, pendidikan sebaiknya resource for national defense.
jangan berhenti ditengah jalan. Ilmu pengetahuan terus
berkembang dan berubah sesuai dengan perkembangan University that is located in the Indonesian Peace and
zaman, Kehadiran Universitas Pertahanan Indonesia Security Center (IPSC) Sentul is likely an answer of the
(Unhan) dapat dilihat sebagai sarana pendukung bagi necessities for Indonesias defense educational institution
kemajuan SDM pertahanan nasional. Universitas yang as well as research and development on national defense.
telah berdiri sejak tahun 2009 ini telah mengembangkan In response to the advanced progress of technology and
pendidikan dalam beberapa bidang kajian ilmu pertahanan the shifting of doctrinal concept of warfare from traditional
seperti strategi pertahanan, keamanan nasional, dan into non-traditional war, indeed, it is necessary to have an
manajemen pertahanan. Di masa sekarang, memang educational institution that blends the power of civilian
negara ini tidak bisa hanya mengandalkan ketangguhan and military resource to deepen skills and knowledge
komponen utama saja sebagai pembela negara, in the field of national defense. IDU opens up greater

22 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


melainkan juga para akademisi dan praktisi sipil yang opportunities for Indonesian citizens both civilian and
bisa mendukung kebijakan pertahanan Indonesia. Unhan military to be able to think critically and to provide feedback
dapat dikatakan berdiri sebagai instansi pendidikan yang to the Government about a good defense strategy for the
membina dan memadukan kemampuan SDM Indonesia country based on its geopolitical position and the view of
baik sipil dan militer dengan tujuan tercapainya SDM Indonesias foreign policy. The inauguration of President
Pertahanan yang mampu diandalkan. Yudhoyono as the first Professor in the field of National
Resilience is one of the IDUs output that contains the
Universitas yang berada di kawasan Indonesia message for us to be able to continue working, especially
Peace and Security Center (IPSC) Sentul ini ini dapat in the field of defense and security. This country has a
dikatakan sebagai sebuah jawaban dari kebutuhan great dream over the realization of progress in the field
Indonesia terhadap instansi pendidikan untuk bidang of human resource and national defense. The existence of
pertahanan serta pusat penelitian dan pengembangan educational institutions that support both like IDU is very
mengenai pertahanan nasional. Menanggapi adanya important and need our support as Indonesian citizens.
kemajuan teknologi dan pergeseran konsep dan doktrin
perang dari peperangan tradisional menjadi peperangan
non-tradisional, tidak dapat dipungkiri memang
diperlukan sebuah instansi yang menghimpun kekuatan
sipil dan militer untuk memperdalam kemampuan dan
pengetahuan dalam bidang pertahanan nasional. Unhan
membuka kesempatan seluas-luasnya bagi warga
negara Indonesia baik sipil dan militer untuk bisa berfikir
kritis sekaligus memberi masukan kepada Pemerintah
mengenai strategi pertahanan yang baik bagi negara ini
dilihat dari posisi geopolitik dan kebijakan luar negeri
Indonesia. Pengangkatan Bapak SBY sebagai Profesor
bidang Ketahanan Nasional pertama adalah salah satu
contoh output Unhan yang mengandung pesan bagi
kita untuk bisa terus berkarya khususnya dalam bidang
pertahanan. Negara ini mempunyai mimpi yang besar
atas terwujudnya kemajuan dalam bidang sumber daya
manusia dan juga pertahanan nasional. Kehadiran
instansi pendidikan yang mendukung keduanya seperti
Sumber : ikahan.com
Unhan adalah hal yang patut kita dukung sebagai warga
negara Indonesia.

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 23


Fokus

Pemenuhan Modal SDM yang Antisipatif


terhadap Dinamika Lingkungan Strategis
The Fulfillment of Human Capital Anticipating
the Dynamics of Strategic Environment
Oleh: Prisca Delima
Alumni Prodi PCR Unhan 2014

Pendahuluan

M
odal Sumber Daya Manusia
(SDM) atau Human Capital
adalah kekuatan utama
pertahanan negara.
Berkenaan dengan itu, UU No. 3/2002
tentang Pertahanan Negara menegaskan
pentingnya keberadaan Modal SDM
baik di sisi TNI sebagai komponen
pertahanan utama serta komponen
cadangan dan komponen pendukung di
sisi lain disertai tugas pokok serta fungsi
masing-masing. Walaupun keberadaan
komponen cadangan dan komponen
pendukung masih terbentur polemik
berkepanjangan sehingga belum juga
disahkan keberadaannya hingga saat
ini, pengakuan atas pentingnya kedua
komponen tersebut ditegaskan oleh
banyak pihak.
Pertahanan, keamanan serta
ketahanan suatu negara selalu merupakan
bangun yang kait-mengait, saling berhubungan, dan tidak Introduction

H
dapat dipisah-pisahkan. Pertahanan negara ditentukan
oleh kekuatan ekonominya, namun kekuatan ekonomi uman Capital is the major strength in national
yang tangguh dalam jangka panjang pun ditentukan defense. In reference with Law No. 3/2002 on
oleh ketangguhan kekuatan pertahanan (Tippe, 2012). National Defense, human capital is the most
Hal tersebut menjadi suatu keniscayaan karena sifat important thing both for Indonesian military as
semesta dalam sistem pertahanan dan keamanan. the major defense component and for the reserves and
Pemberlakuan sifat semesta memang menuntut seluruh supporting component - with their definite duties and
warga negara, wilayah dan sumber daya nasional functions. Even though the establishment of reserves
dipersiapkan pemerintah dan diselenggarakan secara and supporting components are still facing a prolonged
total, terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan polemic, many have recognized the importance of those
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan two components.
segenap bangsa dari segala ancaman (sesuai amanat UU
No.3/2002 tentang Pertahanan Negara). Defense, security and resilience of a country are
crocheting interconnected entities that cannot be
Dinamika Lingkungan Strategis separated. National defense is determined by the national
economic power; strong economy in the long run was also
Sifat pertahahan yang semesta menurut Doktrin determined by the great defense force (Tippe, 2012). That
Pertahanan Negara haruslah bernuansa kerakyatan, statement can be taken into granted due to the universal
kesemestaan dan kewilayahan. Hal ini menjadi dasar nature in defense and security systems. The enforcement
bahwa seluruh orientasi pertahanan didedikasikan of universality then demands the government to prepare
untuk kepentingan seluruh rakyat, dengan didukung citizens, territories and national resources and managing
pendayagunaan sumber daya nasional yang tepat guna them to become a total, integrated, focused, and
dan tepat sasaran sesuai dengan kondisi sosio-geografi continued power in order to uphold sovereignty, territorial

24 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


Focus

NKRI. Oleh sebab itu, sangatlah disayangkan apabila integrity, and security for the entire nation and protecting
masalah sosio-kultural yang tidak dapat dipisahkan the nation from all threats (as mandated by Law No.
dari kondisi sosio-geografi Indonesia masih belum 3/2002 on National Defense).
mendapatkan porsi secara semestinya terkait dimensi
kebudayan Indonesia. The Dynamics of Strategic Environment

Dinamika lingkungan sosio-geografis NKRI menuntut The universal nature of defense in accordance with
kewaspadaan tinggi terhadap ancaman nontradisional the Doctrine of National Defense covers the essence of
yang mungkin terjadi terutama terhadap bagi hal-hal democracy, universality and territoriality. Thus, the basis
yang dapat menimbulkan kerawanan nasional. Oleh of entire defense orientation should be dedicated toward
sebab itu, penempatan dan daerah konsentrasi Modal the interests of people, should be supported by utilization
SDM terkait perubahan dinamika lingkungan sepatutnya of appropriate national resources in accordance with
mendapatkan perhatian lebih baik lagi. Hal tersebut socio-geography of the Republic of Indonesia. It is indeed
penting dilakukan agar pelbagai permasalahan termasuk unfortunate, if the socio-cultural issues - the inseparable
masalah pertahanan yang dihadapi mendapatkan part from socio-geography of Indonesia - are still not
pendekatan konstruktif agar mengarah ke penciptaan getting proper allocation coverage especially to those
lingkungan yang kondusif dengan mengandalkan related with the dimensions of Indonesian culture.
hubungan kolaboratif yang harmonis serta keterlibatan The dynamics of socio-geographical environment of
berbagai pemangku kepentingan serta pembuat the Republic of Indonesia demand high vigilance towards
kebijakan yang ada. Selain itu, upaya pendekatan berbasis nontraditional threats that might be occurred, especially
lingkungan ini pun bersifat berkelanjutan serta mengikuti toward matters that can lead to national insecurity.
situasi dan kondisi dinamika masyarakat dan lingkungan Therefore, placement and concentration of Modal Capital
yang terus berubah (Burton, 1990). Mengingat begitu related to changes in the environment dynamics ought to
majemuknya situasi dan kondisi lingkungan yang ada di be considered better. In order to address various defense
NKRI, maka pemetaan perubahan secara antisipatif dan problems, a constructive approach have to address how
tanggap pun sangat dibutuhkan. Dengan demikian, data to create conducive harmonious environment that rely
mendetail mengenai situasi dan kondisi lingkungan yang on collaborative relationships as well as engagement
selalu terbarui dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin of stakeholders and policy makers. In addition to that,
untuk penciptaan keharmonisan di NKRI. the approach based efforts are seen as environmentally
Wawasan masa depan Sistem Pertahanan dan sustainable and flexible to react in constantly changing
Keamanan terkait erat dengan Sistem Ketahanan. Oleh dynamics of society and environment (Burton, 1990).
sebab itu, Modal SDM sebagai tulang punggungnya Given the myriad situations and environmental conditions
pun perlu diupayakan semaksimal mungkin melalui of the Republic of Indonesia, mapping the changes in
jalinan kemitraan dan kerja sama antara Kementerian anticipatory and responsive fashion is very much needed.
Pertahanan dengan pelbagai kementerian dan institusi Thus, any detailed situation and condition data is in
lainnya. Hal ini termasuk penataan hubungan sipil- renewable fashions can be utilized as much as possible
for creating harmony in Indonesia.
Future insight of Defense and Security
Systems is closely related to Resilience
Systems. Therefore, human capital as its
backbone should be maximized through
partnership and cooperation network
between Ministry of Defense and other
ministries as well as other institutions.
This includes the rearrangement of
civil-military relations that emphasized
on the anticipated nature of threats
and strategic environment, especially
to those related with the advances
in technology and demands for non-
military defense beside conventional
military defense (Juwono Sudarsono in
Samego, 2001). In this case, any policy
on defense/security or resilience should
consider holistic thinking of ideal human
capital. In addition to that, Indonesian
culture should be recognized and
appreciated as one important part in
nation building that should be managed
in order to uphold sovereignty and

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 25


rule of law within the framework
of national security. It is indeed a
beginning of an ongoing process; a
common problem in countries that
once has been colonized as well
as developing countries (Briggs,
2008).
Nevertheless, Indonesias
resilience needs to be built. During
the length of 69 years nation-
building process so far, there
have been shifts in Indonesian
culture dimensions that need to be
observed. For example, the strong
uncertainty avoidance of Hofstede
(1997) has shown a tendency to be
weakened, indicated by increased
political awareness of Indonesian
citizens, such as presidential
elections. For example, Hofstede
(ibid.) stated What is different,
militer yang mengedepankan sifat ancaman dan is dangerous now has become
lingkungan strategis yang akan dihadapi, terutama What is different, is curious. While no doubt many
terkait dengan kemajuan bidang teknologi serta tuntutan indications show that uncertainty avoidance is still
atas pertahanan nonmiliter selain pertahanan militer remains high. However, the shift of many dimensions of
konvensional (Juwono Sudarsono dalam Samego, 2001). Indonesia culture certainly implies the change of strategic
Dalam hal ini, kebijakan yang menyentuh segi sosio- environment dynamics nationally, regionally as well as
kultural dalam sistem pertahanan/keamanan ataupun globally.
ketahanan perlu menyentuh kapasitas Modal SDM yang Regarding to human capital, changes in cultural
ideal secara holistik. Dengan demikian, pengakuan dan dimensions related to strategic environment dynamics
penghargaan atas budaya Indonesia sebagai bagian oblige its fulfillment efforts through various cooperation
penting dalam membangun bangsa wajib dikelola dalam and partnerships that promote the sense of ownership with
rangka menegakkan kedaulatan serta penegakan hukum national interest basis, separating duties and authorities
dalam kerangka keamanan nasional. Hal ini tidak dapat clearly, as well as avoiding various stakeholders overlaps
dipungkiri memang masih merupakan proses yang terus (Agus Widjojo in Samego, 2001). In addition to that, civil-
berlanjut; suatu hal yang biasa terjadi di negara-negara military relations related to human capital needs to be
bangsa yang pernah mengalami penjajahan serta masih managed more effectively and efficiently, in order to realize
berkembang (Brigg, 2008). the government supremacy that truly embody welfare and
Meskipun demikian, resiliensi NKRI perlu dibangun. defense/security aspects for entire territory of the Republic
Selama 69 tahun proses pembangunan bangsa, of Indonesia. Therefore, the use of three main doctrines,
telah terjadi berbagai pergeseran dimensi budaya so called Sishamkamrata, Wawasan Nusantara, and
masyarakat Indonesia yang perlu dicermati. Sebagai National Resilience, can be directed systematically and
contoh, penolakan keadaan yang tidak pasti (uncertainty to the point in building resilience within the framework
avoidance versi Hofstede, 1997) yang kuat mulai of national security and the process of sustainable nation
melemah, yang diindikasikan dengan peningkatan building.
kesadaran warga negara Indonesia dalam hal politik The Fulfillment of Human Capital through Research
khususnya pemilihan presiden. Apa yang tadinya dapat and Development Revolution
diungkapkan Hofstede (ibid.) sebagai What is different,
is dangerous kini menjadi What is different, is curious. Fulfillment efforts to comply human capital as the basic
Walaupun tidak bisa dipungkiri masih banyak hal yang capital of Indonesias defense have been performed by
mengindikasikan bahwa penolakan keadaan yang tidak Indonesia Defense University (IDU) as a strategic institution
pasti tersebut masih tetap tinggi. Bagaimanapun juga, since 2011. The university has contributed quite a number
adanya pergeseran berbagai dimensi budaya manusia reliable human capital. IDU with its alumni from various
Indonesia ini berimplikasi pada perubahan dinamika study programs strive to present reliable human resources.
lingkungan strategis baik dalam lingkup nasional, However, IDUs and various educational institutions
regional ataupun global. efforts have not yet met the principle of fairness or meeting
the growing and changing needs. Escalations efforts
Berkenaan dengan Modal SDM sendiri, perubahan have been undoubtedly being continuously executed. For
dimensi budaya terkait dinamika lingkungan strategis, example, in order to improve quality, IDU seeks to equip
membuat upaya pemenuhan Modal SDM ini perlu lecturers and researchers who should be anticipating the

26 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


dilakukan dengan upaya kemitraan dan kerja sama dynamic changes. A leap has been done by confirming
yang mengedepankan sifat merasa memiliki NKRI Dr. Susilo Bambang Yudhoyono,M.A as Professor in
berbasis kepentingan nasional, dengan pemisahan Resilience Field. Prof. Yudhoyono, founder and key person
yang jelas antara tugas dan kewenangan pelbagai in IDU establishment, became the first professor in this
pemangku kepentingan yang ada sehingga tidak educational institution. The Professor Inauguration was
saling tumpang tindih (Agus Widjojo dalam Samego, expected to provoke emergence of other professors in IDU
2001). Selain itu, hubungan sipil-militer terkait Modal campuses along with the development of three main tasks
SDM ini perlu dikelola secara lebih efektif dan efisien of higher education institutions on hand.
lagi, demi terwujudnya supremasi pemerintahan yang
sungguh-sungguh mewujudkan aspek kesejahteraan The clich reason such as limited budget often
dan pertahanan/keamanan bagi seluruh wilayah NKRI. pretexts the unattainability of human capital component.
Dengan demikian penggunaan 3 (tiga) doktrin kebijakan Therefore, creative revolution in finance outside the state
utama yaitu Sishamkamrata, Wawasan Nusantara dan budget should be invoked in research and development
Ketahanan Nasional dapat lebih terarah dan sistematis area. In this case, the empowerment should be in
dalam membangun resiliensi dalam kerangka national reciprocal basis but prioritizing national interests - that
security dan proses membangun bangsa (nation building) based onto dynamics of geopolitical and geostrategic
secara berkelanjutan. condition; based upon Indonesia archipelago insight;
as well as based upon national defense that applicable
Pemenuhan Modal SDM melalui Revolusi Riset dan across existing stakeholders (Tippe, 2012). Research
Pengembangan and development should not only involve Government,
Industry and Academia, as in Triple Helix of Western
Upaya pemenuhan Modal SDM khususnya sebagai
tradition, but also involving people and their various
modal dasar pembangunan pertahanan Indonesia, telah
communities to reflect the circumstances of the unity
dilakukan Universitas Pertahanan (Unhan) sebagai salah
of Indonesia. Thus, the role of various stakeholders, as
satu institusi strategis semenjak 2011, yang berupaya
well as the institutionalization of the democratic process
memberikan kontribusi Modal SDM. Unhan dengan sekian
can be accomplished (Tirtosudarmo, 1997), as well as
banyak alumni dari pelbagai program studi berusaha
mirroring the real sovereignty of people. On the other
menghadirkan SDM yang andal. Walaupun demikian,
hand, the demands of ethical responsibility for common
upaya Unhan serta pelbagai institusi pendidikan lainnya
problem (Juwono Sudarsono in Samego, 2001) within
masih belum memenuhi asas kemerataan ataupun
the framework of plurality can be accomplished, as well
memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat dan terus
as triggering stronger sense of awareness, solidarity and
berubah. Tentunya upaya peningkatan terus dijalankan.
concern of the nation to resolve any problems that might
Sebagai contoh, dalam rangka meningkatkan kualitas,
be faced by the Republic of Indonesia (Hardiman et al.,
Unhan pun berupaya melengkapi tenaga pengajar
2011).
dan periset yang antisipatif terhadap perubahan
dinamika yang terjadi. Salah
satu lompatan berarti adalah
dengan mengukuhkan Dr. Susilo
Bambang Yudhoyono, M.A
sebagai Profesor dalam Bidang
Ketahanan. Pendiri sekaligus
peletak dasar keberadaan Unhan
menjadi profesor pertama yang
dikukuhkan di lembaga pendidikan
ini. Pengukuhan prosefor ini
tentunya diharapkan mampu
memancing bermunculannya
profesor-profesor lain di Unhan
seiring dengan perkembangan
penerapan tri dharma perguruan
tinggi yang dilakukan.
Alasan klise seperti anggaran
yang terbatas memang sering kali
menjadi dalih kekurang persiapan
komponen modal SDM ini. Oleh
sebab itu, revolusi kreatif dalam
hal pembiayaan di luar APBN
pun seyogyanya dapat dilibatkan
dalam riset dan pengembangan.
Dalam hal ini, tentunya
pemberdayaan yang bersifat
hubungan timbal balik namun
mengedepankan kepentingan

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 27


nasional berdasarkan dinamika geopolitik
dan geostrategi berdasarkan wawasan
nusantara serta pertahanan nasional pun
dapat diberlakukan seluruh pemangku
kepentingan yang ada (Tippe, 2012).
Riset dan pengembangan tidak hanya
melibatkan pihak Pemerintah, Industri
dan Akademisi sebagaimana dalam
tradisi Triple Helix ala Barat, namun
juga melibatkan rakyat beserta berbagai
komunitasnya untuk mencerminkan
situasi dan kondisi Indonesia seutuhnya.
Dengan demikian, peran serta pelbagai
pihak, sekaligus proses pelembagaan
yang bersifat demokratis pun dapat
terlaksana (Tirtosudarmo, 1997),
sekaligus cermin dari kedaulatan
rakyat yang sesungguhnya. Di sisi lain,
tuntutan atas tanggung jawab etis atas
masalah bersama (Juwono Sudarsono
dalam Samego, 2001) dalam kerangka
pluralitas dapat terlaksana, sekaligus
memicu semakin kuatnya rasa kesadaran,
solidaritas serta kepedulian segenap
komponen bangsa untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi NKRI (Hardiman
et al., 2011).
Conclusions and Recommendations
Simpulan dan Saran
Human capital development with its research
Pembangunan Modal SDM serta riset dan and development efforts has actually been pursued.
pengembangan sebenarnya telah mulai diupayakan. Nonetheless, creative revolution to meet reliable
Meskipun demikian, revolusi kreatif untuk memenuhi human capital needs that supported by anticipatory and
kebutuhan Modal SDM andal serta ditunjang Riset dan responsive research and development should be prioritized
Pengembangan yang bersifat antisipatif dan tanggap pun in its acceleration that related to massive changes in
perlu dijalankan demi percepatan pemenuhan kebutuhan environment dynamics. The sustainable territorial integrity
Modal SDM terkait perubahan dinamika lingkungan idea should be maintained and developed upon existing
yang semakin masif. Gagasan terwujudnya integritas change of environment dynamics for the sake of surviving
teritorial yang berkelanjutan perlulah dipelihara dan Indonesia. The universal aspect that exploits all national
dibangun berdasarkan perubahan dinamika lingkungan resources should be based upon wawasan nusantara, not
yang ada agar keberadaan NKRI dapat tetap lestari. only for defense/national security purposes, but also for
Aspek kesemestaan yang memanfaatkan seluruh sumber its inseparably national resilience.
daya nasional yang ada kemudian perlu berlandaskan
wawasan nusantara demi terwujudnya tidak hanya Therefore, research and development bodies under
pertahanan/keamanan nasional namun juga ketahanan the direction of the Ministry of Defense as well as
nasional sebagai sisi lain yang tidak terpisahkan. other ministries and relevant institutions need to be
revolutionized for the sake of national interest. The
Oleh sebab itu, badan-badan riset dan pengembangan existence of such bodies then produce strong human
di bawah arahan Kementrian Pertahanan serta capital that responsive and adaptable towards changes
kementrian dan institusi terkait lainnya perlu direvolusi in environment dynamics nationally, regionally and
keberadaannya demi kepentingan nasional. Keberadaan internationally; take into account socio-geographical
badan-badan tersebut selain dapat membuahkan Modal interests yet also socio-cultural in order to increase and to
SDM yang kuat, diharapkan juga harus tanggap dan improve Indonesias resilience in its development process.
antisipatif terhadap perubahan dinamika lingkungan baik Thus, it can be expected that the collaboration between
secara nasional, regional maupun internasional, dengan government, academia, industry and the community will
memperhatikan tidak hanya basis sosio-geografis semata produce unitary efforts in order to achieve national goals
namun juga sosio-kultural agar resiliensi NKRI dalam - namely independency, sovereignty, just and prosperous
proses pembangunan dapat lebih meningkat lagi. Dengan nation of the Republic of Indonesia.
demikian, dapat diharapkan terjadinya kolaborasi antara
pemerintah, akademi, industri dan komunitas rakyat
untuk bersatu padu berproses demi mencapai cita-cita
nasional, yaitu NKRI yang merdeka, berdaulat, adil dan
makmur.

28 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


Netralitas TNI Sebagai Wujud Implementasi
Reformasi Internal TNI dan Nilai-nilai Filosofis
dalam Jati Diri TNI
Neutrality of TNI as the Implementation of TNI's Internal Reform
and Philosophical Values Within TNI's Identity
Oleh: Kolonel Laut (KH) Dr. M. Adnan Madjid, S.H.,M.Hum
Kaprodi PCR Fak. Strategi Pertahanan Unhan

B
Pendahuluan y mid-2014, the people of Indonesia will hold

M
Democratic Event, the General Election (Legislative
emasuki pertengahan tahun 2014, rakyat Election dated 9 April 2014) and the election of the
Indonesia kembali melaksanakan pesta President dated July 9, 2014 directly to determine the
demokrasi, Pemilihan Umum (Pemilu Legislatif fate of the people of Indonesia within the next five years.
tanggal 9 April 2014) dan Pemilihan Presiden Election is a means of implementing the sovereignty of the
tanggal 9 Juli 2014 secara langsung untuk menentukan people who carried out directly, general, free, confidential,
nasib rakyat Indonesia dalam kurun waktu lima tahun ke honest and fair based on Pancasila and the Constitution of
depan. Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan the Republic of Indonesia Year 1945. Through the election,
rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, people will vote for members of representative bodies,
rahasia, jujur dan adil dalam negara Kesatuan Republik namely the House of Representatives, provincial House
Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang of Representatives and trial house of Representatives and
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Melalui vote for president.
Pemilu, rakyat akan memilih anggota lembaga perwakilan,
yaitu DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota serta Election is a democratic process that is full of political
memilih Presiden. content, competing to gain support for position and power.
That is why democratic election is demanding election
Pemilu merupakan proses demokrasi yang sarat to run successfully, which can produce the confidence
dengan muatan politik, saling berebut pengaruh untuk of the people. Elections from year to year always give a
merebut suatu posisi, kedudukan dan kekuasaan. Itulah different atmosphere in each implementation. From the
sebabnya kehadiran Pemilu yang demokratis menjadi first election in 1955 until the 2009 election, always has
suatu tuntutan terhadap susksesnya Pemilu, yang dapat interesting thing to be studied.
melahirkan kepercayaan rakyat. Pemilu dari tahun ke
tahun selalu memberikan nuansa yang berbeda dalam In connection with the general election this year, it is
setiap pelaksanaannya. Dari Pemilu pertama tahun 1955 again attracted the attention of not only the people but
hingga pemilu 2009 lalu, selalu memiliki sisi lain yang the President himself had doubted the commitment of
menarik untuk dikaji. TNIs neutrality due to the information related to high
rank officers in TNI/police who are supporting one of
Berkaitan dengan pelaksanaan Pemilu tahun ini, hal the candidates who will advance in the next presidential
yang kembali menarik perhatian bukan hanya masyarakat election. In connection with the matter, President Susilo
tetapi Presiden sendiri telah meragukan komitmen Bambang Yudhoyono (SBY) on Monday, June 2, 2014
Netralitas TNI sehubungan adanya informasi petinggi TNI/ has brought together the military and police officials in
Polri yang mendukung salah satu calon yang akan maju the Ministry of Defense to provide direct instruction by
dalam Pemilu Presiden mendatang. Sehubungan dengan recalling that TNI and police to continue to maintain their
hal tersebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) neutrality in the 2014 Presidential Election. The President
pada hari Senin tanggal 2 Juni 2014 telah mengumpulkan also stressed that the elites should not participate in the
para Petinggi TNI dan Polri di Kementerian Pertahanan 2014 presidential race because if they want to remain
dengan memberikan instruksi langsung dengan involved, in accordance with the existing regulations they
mengingatkan kembali agar jajaran TNI dan Polri untuk should resign.
terus menjaga netralitas-nya dalam Pemilihan Presiden
2014. Presiden juga menekankan agar para elit tidak ikut From the brief description above, look at the condition
berpartisipasi dalam Pemilhan Presiden 2014 karena jika of election in the previous decades before the reform era,
ingin tetap ikut terlibat sesuai ketentuan yang ada yang the role of the military (TNI-Police) is still very influential
bersangkutan harus mengundurkan diri. and play an important role in national political life.

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 29


Opini

Dari uraian singkat di atas, melihat kondisi pemilu However, at this time the problem is why TNI and police
pada dekade tahun-tahun sebelumnya, era sebelum should be neutral in the legislative election and the
reformasi peranan golongan militer (TNI - Polri) masih presidential election this year?
sangat berpengaruh dan ikut serta berperan dalam
kehidupan politik nasional. Namun saat ini persoalannya TNIs internal Reform
mengapa Netralitas TNI dan Polri diperlukan, lalu apakah
TNI personnel as Indonesian citizens have the same
sebabnya TNI - Polri harus netral dalam Pemilu Legislatif
rights and obligations as other citizens. This can be seen
dan Pemilihan Presiden di tahun 2014 ini ?
in the first Sapta Marga Marga first of which state that
Reformasi Internal TNI We are citizens of the Republic of Indonesia which based
on Pancasila. The problem is there is provision or other
Prajurit TNI sebagai warga negara Indonesia memiliki legal norms that have become a national consensus
hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara demanded by of the 1998 Reform to limit the political
lainnya. Hal tersebut dapat dilihat pada Marga Pertama rights for TNI personnel, especially regarding the practical
dari Sapta Marga yang menyatakan bahwa Kami warga politics. National consensus are regulated in the Peoples
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan Consultative Assembly Decree No. VII/MPR/2000 on the
Pancasila. Persoalannya ada ketentuan atau norma role of the TNI and the Indonesian National Police. The
hukum lain yang telah menjadi konsensus nasional Decree brought consequence of the separation of roles
sebagai tuntutan Reformasi 1998 yang menghendaki between the military and police, who then elaborated and
agar hak-hak politik bagi Prajurit TNI dibatasi khususnya implemented through internal reform of the TNI. Another
mengenai politik praktis. Konsensus nasional tersebut consequence isTNI as an instrument of the state, is no
diatur dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat longer engaging in practical politics.
Nomor VII/MPR/2000 tentang Peran Tentara Nasioanal
Indonesia dan Peran Kepolisian Negara Republik This was reiterated in Article 39 of Law Number 34
Indonesia. Tap MPR tersebut membawa konsekuensi Year 2004 on the TNI, that TNIs personnel are prohibited
terjadinya pemisahan peran TNI Polri, yang kemudian in practical politics; business activities; and activities to be
dijabarkan dan diimplementasikan melalui Reformasi elected to the legislature in elections and other political
Internal TNI. Konsekuensi lain adalah TNI sebagai alat positions. As the implementation of the TNI internal reform,
negara tidak terlibat lagi dalam kegiatan politik praktis the TNI commander has issued Instruction No. Ins/1/
(Netralitas TNI). VIII/2008 on Guidelines military neutrality in elections.
The definition of military neutrality is: military neutral
Hal tersebut di atas juga telah ditegaskan dalam Pasal in political life and do not involve themselves in practical
39 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang politics. TNI Commander instruction about the Neutrality
TNI, bahwa Prajurit TNI dilarang terlibat dalam kegiatan of TNI according to the provisions set forth in Article 260
menjadi anggota partai politik; kegiatan politik praktis; of Law Number 42 Year 2008 on General Election of
kegiatan bisnis; dan kegiatan untuk dipilih menjadi President and Vice President, and the provisions stipulated
anggota legislatif dalam pemilu dan jabatan politis in Article 326 of Law No. 8 of 2012 on the Election of
lainnya. Sebagai bentuk implementasi Reformasi Internal Members of the House of Representatives, Regional
TNI, Panglima TNI telah mengeluarkan Instruksi Nomor Representative Council, asserted that military members do
Ins/1/VIII/2008 tentang Pedoman Netralitas TNI dalam not use their right to vote. The provisions which, among
Pemilu dan Pilkada. Yang dimaksud dengan Netralitas others, confirms that Indonesia is a state of law, as stated
TNI adalah: TNI bersikap netral dalam kehidupan politik in Article 1 paragraph (3) 1945 Constitution.
dan tidak melibatkan diri pada kegiatan politik praktis.
Instruksi Panglima TNI tentang Netralitas TNI menurut TNIs politic is State politic
ketentuan yang diatur dalam Pasal 260 Undang-Undang
Neutrality of the TNI is the restriction of political rights
Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden
dan Wakil Presiden, serta ketentuan yang diatur dalam
Pasal 326 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, menegaskan bahwa anggota TNI tidak
menggunakan haknya untuk memilih. Ketentuan tersebut
yang antara lain menegaskan bahwa Negara Indonesia
adalah negara hukum, sebagaimana dinyatakan dalam
Pasal 1 ayat (3) UUD NRI 1945.
Politik TNI adalah Politik Negara
Netralitas TNI merupakan pembatasan hak politik
bagi Prajurit TNI. Merujuk ketentuan dalam Pasal 28J
ayat (2) Amandemen Undang-Undang Dasar NRI 1945

30 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


Opinion

yang diejahwantahkan ke dalam Pasal 70 dan


Pasal 73 Undang-Undang Nomor 39 Tahun
1999 tentang Hak Azasi Manusia, pembatasan
hak politik itu dimungkinkan dengan syarat
bahwa pembatasan itu diatur dalam Undang-
Undang; pembatasan itu dilakukan dengan
maksud untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak dan kebebasan orang
lain dan untuk memenuhi tuntutan yang
adil; serta pembatasan itu sesuai dengan
pertimbangan moral yang didasarkan pada
nilai-nilai falsafah Pancasila, nilai-nilai agama,
keamanan dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat yang demokratis.
Norma yang mengatur pembatasan dalam
suatu rumusan hukum maupun ketentuan
peraturan perundangan, secara teoritis dikenal
sesuai adagium There is no rule without
exception , bahwa tiada suatu peraturan yang
tanpa pengecualian. Adanya pengecualian
hak politik bagi Prajurit TNI, karena politik TNI for TNI personnel. Referring to the provisions of article 28J
adalah politik negara. Panglima Besar Jenderal Sudirman (2) Amendment of the Constitution of 1945 explained in
dalam amanatnya yang lain menegaskan, bahwa TNI Article 70 and Article 73 of Law Number 39 Year 1999 on
tidak mengenal suatu paham politik; TNI hanya membela Human Rights, restrictions on political rights is possible
negara dan paham politik negara. (Pusat Pembinaan on condition that the restrictions stipulated in the Law;
Mental ABRI, Ibid, Hal 58). Sampai saat ini masih menjadi restriction was done with a view to ensuring the recognition
tanda tanya karena belum ada suatu literatur maupun and respect for the rights and freedom of others and to
ketentuan yang telah merumuskan pengertian tentang meet the demands of justice; as well as the restrictions in
politik negara secara limitatif. Undang-Undang Nomor accordance with moral considerations are based on the
34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia values of Pancasila philosophy, religious values, security
hanya menjelaskan mengenai kebijakan dan keputusan and public order in a democratic society.
politik negara, yang dimaknai sebagai kebijakan politik
pemerintah bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat Norms regulating legal are well in the formulation
yang dirumuskan melalui mekanisme hubungan kerja and regulatory provisions, theoretically are well known in
antara Pemerintah dan Dewan Perwaklan Rakyat. adage There is no rule without exception. The exclusion
of political rights for TNI personnel, because the TNIs
Oleh karenanya masih diperlukan rumusan pengertian politic is state politic. General Sudirman in his address
tentang politik negara yang dalam perumusannya emphasized that the military does not recognize a political
perlu mempertimbangkan pengintegrasian nilai-nilai understanding; TNI only defend the country and the state
filosofis sebagaimana yang terkandung dalam Jati Diri politics. (Center for Mental Development ABRI, Ibid, p 58).
TNI, yakni sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, It is still a question mark because there is no literature nor a
Tentara Nasional, dan Tentara Profesional. TNI sebagai provision that has formulate the understanding of the state
Tentara Rakyat, karena TNI berasal dari rakyat (from politics limitedly. Law No. 34 Year 2004 on the TNI only
the people); TNI berpartisipasi mengisi kemerdekaan explain about state policies and political decisions, which
melalui pembangunan bersama rakyat (by the people); is interpreted as government policies jointly formulated
dan TNI mengabdikan dirinya untuk sebesar-besarnya by the House of Representatives through the mechanism
kemakmuran rakyat (for the people). TNI sebagai of the working relationship between the Government and
Tentara Pejuang karena TNI lahir di tengah-tengah the House of Representatives.
kancah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut
kemerdekaannya. Panglima Besar Jenderal Sudirman Therefore still required the formulation of understanding
dengan tegas menyatakan : Tentara Nasional Indonesia of the State politics which should consider integration
lahir, karena proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, of philosophical values as contained in TNIs Identity,
hidup dengan Proklamasi itu, dan bersumpah mati-matian namely as a peoples soldier, the soldier of Fighters, the
hendak mempertahankan kesucian Proklamasi tersebut, national soldier, and the Professional soldier. TNI as the
sebab Proklamasi itulah yang menjadi dasar dan pokok Peoples soldier, because TNI comes from the people;
pegangan serta pedoman perjuangan Bangsa Indonesia TNI alongside with people develop the nation; and TNI
seluruhnya, buat hari besok dan buat hari selamanya devotes itself to the overall prosperity of the people. TNI as
(Pusat Pembinaan Mental ABRI, Ibid, Hal. 233). a fighters since its birth in the middle of the struggle of the
Indonesian in seizing independence. General Sudirman
TNI sebagai Tentara Nasional, karena TNI milik firmly stated: TNI was born, since the proclamation of
nasional sehingga harus bersikap netral dan mengayomi Independence August 17, 1945, live with it, and swore

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 31


segenap bangsa Indonesia, yang terdiri dari berbagai desperately to maintain the sanctity of the Proclamation,
suku, agama, ras, antar golongan (SARA). Bahwa negara because the Proclamation is the basis, the principal grip
Indonesia dibangun sebagai satu kesatuan integral dari and the guidelines for the struggle of Indonesian nation,
suku-suku bangsa yang mendiami wilayah nusantara dari for today, tomorrow and forever (Center for Mental
Sabang sampai dengan Merauke dan tidak bisa dipish- Development ABRI, Ibid, p. 233).
pisahkan sesuai semboyan : Bhinneka Tungal Ika. Oleh
sebab itu Negara Indonesia dapat disebut sebagai negara TNI as the Nation Forces, because TNI belongs to the
bangsa (nation state), sesuai cita negara (staatsidee) yang nation so that should be neutral and protect the whole
memang hendak dibangun oleh Bapak-Bapak Pendiri nation, which consists of various ethnic, religion, race,
Negara (The Founding Fathers) sesuai kebulatan tekad various group (SARA). Indonesia was built as an integral
yang telah diikrarkan dalam Sumpah Pemuda, tanggal 28 unity of the tribes that inhabit the archipelago from
Oktober 1928, bahwa para pemuda Indonesia ketika itu Sabang to Merauke and can not be separated according
bersumpah untuk bertanah air satu, berbangsa satu, dan the motto: Unity in Diversity. Therefore, Indonesia can
menjunjung bahasa persatuan, yakni bahasa Indonesia. be referred to as the state of the nation (nation state),
according to the ideals of the country (staatsidee) which
Menyadari akan pentingnya Netralitas TNI dalam is to be built by the Founding Fathers as determination
menjamin tetap terpeliharanya semangat nasionalisme which was vowed in the youth pledge, dated October
Indonesia, Panglima Besar Jenderal Sudirman pada 28 1928, that the young Indonesian vowed to take one
saat berpamitan kepada para Pejabat/Pimpinan TNI motherland, one nation and one language, Indonesian
dalam rangka meninggalkan kota Yogyakarta menuju language.
Magelang, menyampaikan amanat sebagai berikut :
Pelihara TNI, pelihara Angkatan Perang kita, jangan Recognizing the importance of TNI neutrality in ensuring
sampai TNI dikuasai oleh Partai Politik manapun juga the preservation of the spirit of Indonesian nationalism,
(Pusat Pembinaan Mental ABRI, Ibid, Hal. 267). when General Sudirman said goodbye to the officials /
military leadership in order to leave the city of Yogyakarta
TNI sebagai Tentara Profesional, karena TNI to Magelang, convey the message as follows: Maintain
merupakan profesi tertentu sebagai alat pertahanan dan TNI, maintain our Armed Forces, not to be controlled by
keamanan negara yang memiliki tugas dan kewajiban any political party (Center for Mental Development ABRI,
untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan Ibid, p. 267).
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar TNI as a Professional soldiers, because the military is a
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, melindungi particular profession as a means of defense and security
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, of the state that has a duty and obligation to uphold
serta ikut berpartisipasi dalam melaksanakan ketertiban state sovereignty. Defend the territorial integrity of the
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian Unitary Republic of Indonesia based on Pancasila and
abadi, dan keadilan sosial. the Constitution of the Republic of Indonesia Year 1945,
to protect the whole nation and the entire homeland of
Rumusan tentang politik negara yang terintegrasikan Indonesia, as well as participate in the establishment of
dengan nilai-nilai filosofis Jati Diri TNI menjadi penting world order based on freedom, eternal peace, and social
agar dapat diperoleh suatu kesatuan tafsir terhadap justice.
implementasi tugas TNI yang didasarkan pada Keputusan
The formulation of the political state, which
integrated, with the philosophical values of
TNIs identity becomes important to obtain a
unified interpretation of the implementation of
the military tasks that are based on the State
Political Decision. Thus, if there are implications
in the form of risk as a consequence of the
implementation of the TNIs duty then the
burden of responsibility not only inflicted upon
TNI as an instrument of the state, but also a
shared responsibility of all elements of the
government and the people of Indonesia as a
nation
TNI neutrality in elections
Efforts to restore the TNI Identity is not
something that is easy to implement, especially
in the strunggling of political life which has not
fully stable. The internal constraints in the TNI
itself combined with the external challenges

Sumber : radioaustralia.net.au

32 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


Politik Negara. Dengan demikian, apabila terdapat of the macro environment are the issues that should be
implikasi berupa risiko sebagai suatu konsekuensi dari handled with caution and clarity of thought while keeping
pelaksanaan tugas TNI maka beban tanggung jawabnya focus towards the main goal. No matter how big the
tidak hanya dipikulkan kepada TNI sebagai alat negara challenges and temptations that confront the realignment
pelaksana Keputusan Politik Negara, melainkan juga process, TNI must always look ahead, struggling to rebuild
menjadi tanggung jawab bersama segenap unsur credibility, integrity for the sake of restoring their identity
pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia sebagai sesama as a guardian of the integrity of the State and Nation.
entitas bangsa dan negara Indonesia. As a guideline, the TNI leadership has formulated a New
Paradigm which its substance is the TNIs determination
Netralitas TNI dalam Pemilu dan Pilkada to leave the social and political functions and concentrate
on the defense function, and thus the whole range of TNI,
Usaha-usaha untuk mengembalikan Jati Diri TNI both institutional and individual are no longer engage in
bukanlah sesuatu yang mudah dilaksanakan, terlebih political activities or be partisan to the interests of one
di tengah tarik menarik kehidupan politik yang belum political party or certain political groups. The dragging of
sepenuhnya stabil. Hambatan internal di tubuh TNI sendiri the various groups to bring the TNI back to the arena of
berpadu dengan tantangan eksternal dari lingkungan practical politics, should be addressed with wisdom and
makro, merupakan isu yang harus ditangani dengan consistency between words and actions.
penuh kehati-hatian dan kejernihan berpikir dengan
tetap menempatkan determinasi ke arah tujuan yang TNI commander Instruction No. Ins/1/VIII/2008
utama. Betapapun besar tantangan dan godaan yang Date August 28, 2008 has prescribed guidelines on the
menghadang proses penataan kembali itu, TNI harus implementation of TNI neutrality in general elections
senantiasa melihat ke depan, berjuang keras membangun and local elections; some important things that must
kembali kredibilitas, integritas demi mengembalikan jati be followed by TNI personnel; and restrictions for TNI
dirinya sebagai pengawal keutuhan Negara dan Bangsa. personnel during the administration of elections and
Sebagai pedoman Pimpinan TNI telah merumuskan election process. Provisions on the Implementation of TNI
Paradigma Baru TNI yang substansinya merupakan neutrality in general elections and local elections include:
tekad TNI untuk meninggalkan fungsi sosial politik dan a) securing the administration of general elections and
berkonsentrasi pada fungsi pertahanan, dengan demikian the local elections in accordance with the duties and
maka seluruh jajaran TNI baik institusi, satuan maupun functions of military in assisting to the Police; b) Neutral
perorangan tidak lagi melakukan kegiatan politik atau with impartially and motto provide support to one of the
menjadi partisan salah satu Parpol bagi kepentingan contestants; c) units / individuals / facilities of TNI are
kelompok politik tertentu. Tarikan-tarikan berbagai not engaged in election activities in any form outside
kelompok untuk membawa TNI kembali ke gelanggang of the duties and functions of TNI; d) TNI personnel do
politik praktis, haruslah disikapi dengan kearifan dan not use the right to vote in the elections; e) Specifically
konsistensi ucapan dan tindakan. for wife / husband / son of TNI personnel, the right to
vote is an individual right as citizens. Institutions or units
Instruksi Panglima TNI Nomor Ins/1/VIII/2008 Tanggal are prohibited to provide guidance in determining the
28 Agustus 2008 telah ditentukan pedoman mengenai implementation of the right to vote.
Implementasi Netralitas TNI
dalam Pemilu dan Pilkada;
beberapa hal penting yang
harus dipedomani oleh Prajurit
TNI; dan larangan bagi
Prajurit TNI selama proses
penyelenggaraan Pemilu dan
Pilkada. Ketentuan mengenai
Implementasi Netralitas TNI
dalam Pemilu dan Pilkada
meliputi : a. mengamankan
penyelenggaraan Pemilu dan
Pilkada sesuai dengan tugas
dan fungsi bantuan TNI kepada
Polri; b. Netral dengan tidak
memihak dan memberikan
dukungan kepada salah satu
kontestan Pemilu dan Pilkada;
c. Satuan/perorangan/fasilitas
TNI tidak dilibatkan pada
rangkaian kegiatan Pemilu dan
Pilkada dalam bentuk apapun
di luar tugas dan fungsi TNI; d.

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 33


Prajurit TNI tidak menggunakan hak memilih baik dalam Some things that must be followed by TNI personnel
Pemilu, maupun Pilkada; e. Khusus bagi istri/suami/anak in conducting elections and local elections comprising:
Prajurit TNI, hak memilih merupakan hak individu selaku a) not allowed to be a member of the General Elections
warga negara, institusi atau satuan dilarang memberi Commission (KPU), Provincial KPU, and Regency / City
arahan di dalam menentukan pelaksanaan dari hak pilih KPU; b) is not allowed to intervene in the election to
tersebut. determine and assign participants; c) are not allowed to
mobilize social organizations, religious, and economic
Beberapa hal yang harus dipedomani oleh Prajurit interests of certain political parties and candidates; d) not
TNI dalam penyelenggaran Pemilu dan Pilkada terdiri allowed to become a member of the Election Supervisory
atas : a. tidak diperkenankan menjadi anggota Komisi Committee (Panwaslu), Provincial Election Supervisory
Pemilihan Umum (KPU), KPU Provinsi, maupun KPU Committee, Supervisory Committee Regency / City, and
Kabupaten/Kota; b. tidak diperkenankan campur tangan the District Supervisory Committee; e) not allowed to
dalam menentukan dan menetapkan peserta Pemilu; be members of the District Election Committee (PPK),
c. tidak diperkenankan memobilisasi organisasi sosial, the Voting Committee (PPS), and the Chairman of the
keagamaan, dan ekonomi untuk kepentingan partai Voting Committee (KPPS); f) is not allowed to be a Voter
politik dan kandidat tertentu; d. tidak diperkenankan Registration Committee; g) is not allowed to intervene in
menjadi anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), the election to determine and assign individual participants
Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan (local councils abbreviated DPD); h) is not allowed to be
Panwaslu Kecamatan; e. tidak diperkenankan menjadi a participant and campaigner; i) is not allowed to be a
anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia successful team of the candidates.
Pemungutan Suara (PPS), dan Ketua Panitia Pemungutan
Suara (KPPS); f. tidak diperkenankan menjadi Panitia TNI personnel are also not allowed to comment such thing
Pendaftaran Pemilih; g. tidak diperkenankan campur during the administration process of general elections and
tangan dalam menentukan dan menetapkan peserta local elections, including: a) to make comments, ratings,
Pemilu perorangan (Dewan Perwakilan Daerah disingkat discuss, any guidance relating to elections and election
DPD); h. tidak diperkenankan menjadi peserta dan juru contestants to the family and society; b) Both individual
kampanye; i. tidak diperkenankan menjadi tim sukses or facility to be in the location of an administration of
kandidat. elections; c) To store and attach documents, attributes,
other objects that describe the identity of the participants
Larangan lainnya bagi Prajurit TNI selama proses in the agency and the equipment belong to the TNI; d)
penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada, meliputi : a. memberi To be in the venue of ballot (TPS) during the ballot; e) as
komentar, penilaian, mendiskusikan, pengarahan apapun individual / unit / facilities / agencies involve in election
berkaitan dengan kontestan Pemilu dan Pilkada kepada activities and elections in the form of a campaign to
keluarga dan masyarakat; b. secara perorangan/fasilitas succeed the candidates / contestants including giving
berada di arena tempat penyelenggaraan Pemilu dan specific assistance in any form outside of the duties and
Pilkada; c. menyimpan dan menempel dokumen, atribut, functions of the TNI; f) take action and / or any statements
benda lain yang menggambarkan identitas peserta made officially be aimed or influence the decision of the
Pemilu dan Pilkada di instansi dan peralatan milik TNI; General Election Commission (KPU) and the Election
d. berada di arena Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat Supervisory Committee (Supervisory Committee); g) as
pelaksanaan pemungutan suara; e. secara perorangan/ individual / unit / facility / agency to escort participants/
satuan /fasilitas/instansi terlibat pada kegiatan Pemilu contestants; h) To be a member of the General Elections
dan Pilkada dalam bentuk kampanye untuk mensukseskan Commission (KPU), the Election Supervisory Committee
kandidat/kontestan tertentu termasuk memberi bantuan (Supervisory Committee), the Committee of Voters, Voter
dalam bentuk apapun di luar tugas dan fungsi TNI; f.
melakukan tindakan dan/atau pernyataan apapun
yang dilakukan secara resmi yang bertujuan atau
bersifat mempengaruhi keputusan Komisi Pemilihan
Umum (KPU) dan Panitia Pengawas Pemilu
(Panwaslu); g. secara perorangan/ satuan/fasilitas/
instansi menyambut dan mengantar peserta
kontestan; h. menjadi anggota Komisi Pemilihan
Umum (KPU), Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu),
Panitia Pemilih, Panitia Pendaftar Pemilih, peserta
dan/atau juru kampanye; i. terlibat dan ikut
campur dalam menentukan dan menetapkan
peserta Pemilu baik perorangan maupun kelompok
partai; j. Memobilisasi organisasi sosial, agama,
dan ekonomi untuk kepentingan Parpol atau
calon tertentu; dan k. tidak dan/atau membuat
pernyataan apapun yang bersifat mempengaruhi
keputusan KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota dan

Sumber : www.lintas.me

34 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


Sumber : jatengtime.com

Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih). Registrant committee, participants and / or a campaigner;


i) engage and intervene in determining the participants in
Penutup the election and establish both individual and group party;
j) Mobilizing social, religious, and economy organization
Penegasan Implementasi Netralitas TNI di dalam for the benefit of a particular political party or candidate;
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara and k) and / or make any statement that is affecting the
Nasional Indoensia pada Pasal 2 huruf d. menyebutkan, Provincial Election Commission decision, Regency / City
Jati Diri TNI adalah tentara profesional, yaitu tentara KPU and the Election Supervisory Committee (Panwaslih).
yang terlatih, terdidik, diperlengkapi secara baik,
tidak berpolitik praktis, tidak berbisnis, dan dijamin Closing
kesejahteraannya, serta mengikuti kebijakan politik
negara yang menganut prinsip demokrasi, supremasi Affirmation of TNI neutrality in the implementation of
sipil, hak azasi manusia, ketentuan hukum nasional Law No. 34 Year 2004 on the TNI in Article 2 paragraph
dan hukum internasional yang telah diratifikasi. Untuk d. mention, TNIs identity is a professional soldier, namely
melaksanakan sikap netral TNI pada Pemilu dan Pilkada army which is trained, educated, well-equipped soldier,
maka, setiap Prajurit TNI harus benar-benar mampu not engaged in practical politics, not doing business, and
menampilkan sikap tindakan maupun pernyataan secara welfare secured, and follow the state policy that adheres
tepat sehingga tidak menimbulkan penafsiran negatif to the principles of democracy, civilian supremacy, human
dari masyarakat terutama dari Parpol peserta Pemilu rights, follow the provisions of national and international
terhadap konsistensi Netralitas TNI. laws. To carry out TNI neutrality in general elections and
local elections, any TNI personnel should really be able to
Demikian sedikit ulasan tentang Netralitas TNI sebagai show the attitude of the proper action or statement that
wujud Implementasi reformasi internal TNI dan nilai-nilai does not result in negative interpretation from society,
filosofis dalam Jati Diri TNI, guna memberikan pencerahan especially of the political parties participating in the
dan menginspirasi segala ikhtiar yang bertujuan untuk Elections to the consistency of TNI neutrality.
mensukseskan Pemilu 9 Juli 2014 sebagai perhelatan
akbar seluruh rakyat untuk memilih Presiden dan Wakil Those are the reviews about the neutrality of TNI as
Presiden Republik Indonesia agar dapat terselenggara a form of the implementation of TNIs internal reform
secara baik. and philosophical values within TNIs identity, in order to
enlighten and inspire all the effort that aims to achieve
the succesful election July 9, 2014 as a grand event of
the people to elect the President and Vice-President of the
Republic of Indonesia in order to be well executed.

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 35


Opini

Perwira Harus Memahami Politik Negara Untuk


Menjamin Netralitas TNI
Officers Must Understand State Politics to Ensure TNIs Neutrality
Oleh: Mayjen TNI Paryanto
Staf Ahli Menhan Bidang Keamanan

Latar Belakang. Background.

D C
efinisi dalam kamus Cambridge mengatakan ambridge dictionary definition stated that politics
bahwa politik adalah semua kegiatan pemerintah is all the activities of the government or the
atau para pembuat undang-undang atau orang- legislators or the people who influence the way
orang yang mempengaruhi bagaimana suatu a country is managed and directed. Similarly,
negara dikelola dan diarahkan . Demikian juga halnya because the military is an instrument of the state, so
karena militer adalah alat negara, maka kebijakan defense policy / war is always associated with the politics
pertahanan/perang selalu berkaitan dengan politik of the states. War is nothing but a continuation of political
negara. War is nothing but a continuation of political intercourse, with a mixture of other means. It means that
intercourse, with a mixture of other means . Maknanya if the political means failed then the war will be the last
bahwa apabila cara-cara politik gagal maka perang resort and it is in line has with the philosophy of war for
adalah cara terakhir yang ditempuh dan ini menjadi democracies in general. Indonesia, as a democratic state,
filosofi perang bagi negara-negara demokrasi pada has clearly adopted the philosophy of thought developed
umumnya. Indonesia sebagai sebuah negara demokrasi by Karl von Clausewitz. As a leader military officer who
jelas mengadopsi pemikiran filosofi yang dikembangkan is to design and lead the war, must know the political
oleh karl von Clausewitz tersebut. Perwira TNI sebagai process of the country.
unsur pimpinan yang bertugas merancang dan memimpin
perang, mutlak harus memahami bagaimana proses Democratic government system put the military under
politik negara berlangsung. civilian supremacy, it means that the armed forces should
be subject to legitimate civilian government elected by the
Dalam sistem pemerintahan demokrasi menempatkan people through democratic process. Democracy demands
TNI dibawah supremasi sipil, artinya bahwa TNI harus that the professional military performance and attitude
tunduk kepada pemerintah sipil yang syah hasil pilihan of the politicians/civil servants who are responsible in
rakyat yang diselenggarakan secara demokratis. the field of defense/military should understand their
Demokrasi menuntut penampilan TNI yang profesional duties. TNI is subject to the civil administration, when the
dan sikap para politisi/pejabat sipil yang bertanggung positions that have responsibility in the field of defense,
jawab dibidang pertahanan/militer memahami tugasnya. held by professional civil servants, so that military
TNI akan tunduk kepada pemerintahan sipil, apabila intervention could be avoided. Defense and security laws
jabatan yang memiliki tanggung jawab dibidang must reflect the democratic life, support each other, and
pertahanan, dipegang oleh pejabat sipil yang profesional, well coordinated, so that the task of institution of becomes
sehingga intervensi militer terhadap sipil dapat dihindari. clear and it has no gray area.
Undang-undang yang mengatur tentang pertahanan-
keamanan harus mencerminkan kehidupan demokrasi, It should be understood that the arrangement of the
saling melengkapi, dan terkoordinasikan secara baik, political infrastructure still incomplete, law enforcement
sehingga tugas masing-masing lembaga menjadi jelas has not been running well, and the relationship between
serta tidak menyisakan wilayah abu-abu. the military and politicians / civil servants are still
suspicious each other. Legislation or official statement
Harus dipahami bahwa penataan infrastruktur politik (President, military commander, Chief of Army Staff) has
masih belum sempurna, penegakan hukum belum very clearly stated about the neutrality of the TNI and TNI
berjalan baik, dan hubungan antara militer dengan as an institution no longer involved in politics, but there
politisi/pejabat sipil sering diwarnai suasana saling is still the media still reported that the Armed Forces are
curiga. Undang-undang maupun Pernyataan pejabat not neutral. This fact shows that in fact military officers not
(Presiden , Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan) sudah fully understand yet the politics of the state, and therefore
sangat jelas menyatakan tentang netralitas TNI, dan we need more concrete efforts to increase awareness /
secara institusi TNI sudah tidak terlibat dalam politik responsibility of military officers in democratic life.
praktis, namun masih ada media masa yang melaporkan

1
Cambridge Internasional Dictionary of English: Guides You To The Meaning, Cambridge University Press, 1995, hal 1092.
2
Greene, Joseph L., The Essential Clausewitz: Selections From On War by Carl Von, War and Politics, hal.107, Dover Publication, New York, 2003.
3
Batu Ujian Netralitas TNI/POLRI., Majalah Gatra, Edisi 18 Juni 2014., p.92.
4
Departemen Pertahanan Republik Indonesia, Buku himpunan Perundang-Undangan Yang Terkait Dengan Penyelenggaraan Dan Pengelolaan Pertahanan, Biro Hukum, Jakarta, 2007.
5
Suryohadiprojo, Sayidiman, Pengantar Ilmu Perang, Pustaka Intermasa, Jakarta, November 2008.

36 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


Opinion

Sumber : www.lintas.me

adanya oknum TNI yang tidak netral . Fakta tersebut TNI Main Task
menunjukan bahwa sesungguhnya para perwira TNI
belum sepenuhnya memahami politik negara, dan oleh Based on the Law of the TNI, the main task of TNI
sebab itu diperlukan suatu upaya yang lebih konkrit is to uphold sovereignty, defend the territorial integrity
untuk meningkatkan kesadaran/tanggung jawab perwira of the Republic of Indonesia based on Pancasila and the
TNI dalam kehidupan demokrasi. Constitution of the Republic of Indonesia, as well as protect
all the people and the entire country of Indonesia from all
Tugas Pokok TNI threats and interference internally and externally. Actually
the tasks are to secure the interests of the nation, so the
Berdasarkan Undang-undang maka Tugas Pokok TNI task of the military is a manifestation of national politics.
adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan In order to achieve maximum result, the principles TNI
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia officers should refer to the Sapta Marga, Soldiers Oath,
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 8 TNI Compulsory, 11 Basic Leadership norms and the
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi TNI officers Code of Ethics, which are believed to be the
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia moral force to conduct the task in line with the politics
dari segala ancaman dan gangguan baik dari dalam of the nation. Moral become one of the most important
maupun dari luar . Tugas tersebut adalah dalam rangka strengths in war and for Indonesia it is indicated in TNI
mengamankan kepentingan negara, maka pelaksanaan indentity.
tugas TNI merupakan wujud dari politik negara. Agar
tugas dapat dicapai dengan maksimal, maka dalam Strategic Challenges
menjalankan tugas tersebut perwira TNI berpedoman
pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI, 11 Asas The development of strategic environment is more
Kepemimpinan TNI dan Kode Etik Perwira, yang diyakini dynamic. It is affected by a rapid development of science
menjadi kekuatan moral dalam melaksanakan tugas and technology, especially information technology,
sesuai politik negara. Moral menjadi salah satu kekuatan communication and transportation. Nowadays the
yang paling penting dalam peperangan yang dalam world is more transparent. Transparency pushed military
militer di Indonesia diindikasikan sebagai jati diri TNI. officers to quickly anticipate every possibility that may
occur in response to the development of the strategic
Tantangan Strategis environment. Therefore, they are able to do their job
properly. Globalization and democracy also have highly
Perkembangan lingkungan strategis semakin dinamis influenced the development of the strategic environment.
dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan This situation have pushed military officers to have the
tekhnologi khususnya tehnologi informasi, komunikasi capacity and capability of their jobs in line with public
dan transportasi, sehingga dunia semakin transparan. demand in a democracy. By implementing democracy, all
Transparansi menuntut perwira TNI dengan cepat National Policies particularly defense policy, must be open

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 37


mengantisipasi setiap kemungkinan yang terjadi sebagai and accountable to the people. To avoid misinterpretation
dampak dari perkembangan lingkungan strategis, agar in communication the policy, the officers in strategic and
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Globalisasi policy level, should have full understanding of states
dan demokrasi juga mempengaruhi perkembangan politics.
lingkungan strategis begitu cepat, sehingga menuntut
para perwira TNI memiliki kapasitas dan kapabilitas Politics is the science leaders, and political is also the
sesuai jabatan yang embanya, serta dapat memenuhi study of power in managing state affair in all areas of
tuntutan publik dalam negara demokrasi. Dengan natural life, including economic, social, legal, security
demokrasi sebagai pilihan, maka konsekuensinya setiap and other related affairs. This is the implications the
kebijakan negara khususnya dalam bidang pertahanan, development of human ways of thinking implemented in
harus disampaikan dan dipertanggungjawabkan secara high capabilities in science and technology. If in the past
terbuka kepada rakyat. Untuk menghindari terjadinya peace and war was indicated by the use of diplomacy
salah tafsir dalam penyampaian kebijakan publik, maka in peacetime and the use of violence in wartime, now
para perwira yang bertugas ditataran strategis dan both diplomacy and force can be used simultaneously
kebijakan, harus memiliki pemahaman tentang politik or alternately either in war condition or peace condition,
negara. in accordance with the political objectives of the country
to achieve its national interest. Thus, in the condition of
Politik adalah ilmunya para pemimpin, dan politik no war and armed peace (armed peace) as it is today,
juga merupakan ilmu tentang kekuasaan yang dalam an understanding of the politics of war, politics of peace
urusan negara menghubungkan semua bidang-bidang and politicsof the state is very important, because in some
kehidupan termasuk ekonomi, sosial, hukum, pertahanan areas there are conflicts between countries, and in some
keamanan dan lain-lainya. Ini adalah sebagai implikasi countries have the potential of intra-state conflicts, which
dari kemajuan cara-cara berpikir manusia yang is very influential to global security.
diwujudkan dalam kemampuan yang semakin maju
dalam ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Jika dulu Relationship between Politics and Military Strategy.
damai dan perang diindikasikan oleh penggunaan cara
At the strategic level, military officers have very
diplomasi di masa damai dan kekerasan senjata di masa
important role, understanding the state politics, both
perang, maka pada saat ini baik diplomasi maupun
internal and external affairs is a must. TNI officers must
kekerasan senjata dapat digunakan secara bersamaan
understand about power politics, international relations/
atau bergantian dalam kondisi dunia yang tidak perang
politics, geopolitical and geostrategic, the science
atau tidak damai, sesuai dengan tujuan politik yang
of the state, the analysis of foreign policy, domestic
hendak dicapai untuk mewujudkan kepentingan nasional
politics, public policy, political communication, strategic
. Dengan demikian maka, dimasa yang tidak perang dan
communication, social communication, war strategy, and
tidak damai (armed peace) seperti saat ini, pemahaman
atas politik perang, politik damai maupun politik tentang
negara menjadi sangat penting, karena di beberapa
kawasan terjadi konflik antar negara, dan di beberapa
negara memiliki potensi konflik intra negara, yang sangat
berpengaruh terhadap keamanan global.
Hubungan antara Politik dan Strategi Militer.
Pada tataran strategis perwira TNI memiliki peran
sangat penting, maka penguasaan dan pemahaman
tentang politik negara, baik urusan dalam negeri
maupun luar negeri, menjadi sesuatu yang mutlak
harus dikuasai. Perwira TNI harus faham tentang power
politik, hubungan/politik internasional, geopolitik dan
geostrategi, ilmu tentang negara, analisis kebijakan luar
negeri, politik domestik, kebijakan publik, komunikasi
politik, komunikasi strategis, komunikasi sosial, strategi
perang, dan isu-isu global/strategis lainya. Agar TNI
memiliki kesiapan operasional yang tinggi maka perwira
TNI harus mampu menciptakan scenario paling jelek yang
mungkin terjadi, sehingga tidak terdadak. Harus difahami
bahwa dalam menghadapi dunia yang penuh dengan
ketidak pastian (uncertainty) segala kemungkinan bisa
terjadi, karena perubahan sikap politik negara sahabat
menjadi negara musuh dapat terjadi hanya dalam Sumber : tniad.mil.id
hitungan hari atau minggu.

6
Cleary Laura R., Commonalities and Constraints in Defence Governance and Management: Managing Defence in a Democracy., p.5.
7
Hikam Muhamad A.S ., Memperkuat Indonesia Dalam Dunia Yang Berubah: Menyongsong 2014-2019., p.60.

38 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


Satu fakta bahwa perang adalah perpanjangan dari other global strategic issues. To have a high operational
politik adalah ketika Indonesia merebut kembali Irian readiness of TNI the officers must be able t and always be
Barat melalui Operasi Mandala dengan kekuatan militer ready encounter the worst scenario that may occur. Bear
yang besar pada tahun 1960-an, atau bagaimana in mind that in the world of uncertainty, all possibilities
Operasi Seroja dilaksanakan pada tahun 1975. may happen. The change of political attitude from being
Demikian juga dengan persoalan domestik seperti friends turning into hostility could occur within days or
kebijakan penyelesaian Papua saat ini yang sangat weeks.
delimatis, dimana opsi penggunaan kekuatan bersenjata
(military option) mungkin akan berpotensi mendorong The fact that war is an extension of politics can be seen
intervensi internasional, sedangkan apabila diselesaikan when Indonesia retook the West Irian through Mandala
secara damai (non militer) ternyata aktor-aktor lokal military operation using a large military force in the
justru ikut bermain dan lebih menimbulkan gejolak. 1960s, or the Seroja Operation in 1975. It is also applied
Kebijakan pemerintah dalam meningkatkan stabilitas in domestic issues suc as Papua which has been having
keamanan di Papua sering tidak difahami oleh perwira/ dillematic in managing the issues. The option of using
komandan pada tingkat operasional, sehingga terjadi armed force (military option) has potential for international
kesalahan prosedur. Pada skala internasional seperti response, whereas if it is resolved peacefully (non-military)
persoalan konflik Laut China Selatan, yang menimbulan there are local actors who always create and participate
ketegangan politik antara China dengan beberapa in trouble. Government policy in promoting stability and
negara ASEAN, dan antara China dengan Amerika security in Papua are often not understood by the officers
Serikat juga harus difahami oleh perwira TNI, karena commanders at the operational level, resulting in an wrong
eskalasi konflik dikawasan tersebut akan berpengaruh procedure. In international scale such as the issue of the
terhadap keamanan nasional Indonesia. South China Sea conflict, which result in political tensions
between China and some ASEAN countries, and between
Harus diakui bahwa masih terdapat beberapa China and the United States must also be understood by
kelemahan dalam pembinaan perwira TNI untuk menjadi a military officer, because the escalation of the regional
seorang ahli dalam strategi militer. Pertama, dengan conflict will affect Indonesian national security.
menurunnya potensi ancaman tradisional, maka strategi
militer saat ini tidak dirancang untuk menghadapi It should be recognized that there are still some
ancaman tradisional akan tetapi lebih diarahkan kepada weeknesses in creating the military officer to be military
strategi menghadapi ancaman non-tradisional. Pemikiran strategist. First, due to the decline traditional threats,
yang selalu berkonsentrasi pada strategi menghadapi the current military strategy is not designed to meet the
ancaman non-tradisional, ditambah dengan kurangnya traditional threats but more directed to the strategy of non-
penugasan operasi militer bagi perwira, maka dalam traditional threats. The thought is always to concentrate on
the strategy of non-traditional threats, and the lack of field
operations experience of military will put the knowledge
of strategy away from military life. Secondly, of the military
education system rarely takes lesson learned from the war
as a lesson and analysis to broaden the horizon the of
student.vision of student officers. Thirdly, in the reform
era, domestic security issues, especially separatist and
terrorist, which was the militarys duty, now it have been
shifted to the Police. Consequently, it limits the presence
of TNI officers in conflict resolution. There is a concern
that the absence of military officers in the settlement of
military conflicts, and lack of knowledge about the war,
will result unprofessional TNI officers in planning the war
strategy, which is a continuation of the political process.
Neutrality of the TNI
Military identity must be a spirit for all soldiers
because it is believed to unite the attitude, enthusiasm,
and lespirit de corps, and will be spirit cohesiveness to
increase spirit and morale. As a professional soldier, the
military always improve its skill though having limited
budget constraints. The military leaders will always find
the best way to increase military professionalism even in
difficult conditions. Progress and development of military
professionalism is always followed and studied by TNI
officers and transferred to all members, so that in the field
of science and technology the military, the TNI is not far

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 39


kurun waktu tertentu akan menjadikan perwira TNI jauh
dari strategi militer. Kedua, sistem pendidikan di TNI
kurang memanfaatkan Lesson Learned suatu kejadian
perang untuk dijadikan bahan studi dan analisis, dalam
rangka memperluas wawasan perwira siswa. Ketiga, di
era reformasi masalah keamanan dalam negeri terutama
separatis dan terroris, semula menjadi tugas TNI telah
beralih ke Polri, akibatnya membatasi kehadiran perwira
TNI dalam penyelesaian konflik. Dikawatirkan dengan
ketidak hadiran perwira TNI dalam penyelesaian konflik
militer, dan kurangnya pengetahuan tentang perang,
menyebabkan para perwira TNI tidak profesional dalam
merancang strategi perang, yang merupakan kelanjutan
dari proses politik negara.
Netralitas TNI
Sumber: foto.net
Jati diri TNI harus dijiwai oleh semua prajurit karena
diyakini dapat mempersatukan sikap, semangat, maupun
jiwa korsa, dan menjadi salah satu pengikat jiwa yang behind from other countries.
dapat menjadi penggerak semangat serta penguat
suasana moril. Sebagai Tentara Profesional, TNI selalu In connection with military neutrality in general
meningkatkan kemampuan sekalipun menghadapi elections, the military as professional soldiers are well
kendala anggaran yang terbatas. Para pemimpin trained, well equipped and educated soldiers, not involved
TNI akan selalu mencari jalan terbaik dalam usaha in pratical politics, not to conduct military business, well
meningkatkan profesionalitas militer walau dalam paid and subject to natural policy which put forward the
kondisi sesulit apapun. Kemajuan dan perkembangan principles of democracy, civilian supremacy, human rights,
profesionalitas militer selalu diikuti dan dipelajari oleh national laws and ratified international laws. It is clear
para perwira TNI dan ditransfer kepada seluruh anggota, that the military will not get involved in pratical politics,
agar dalam bidang ilmu pengetahuan dan tehnologi including the current presidential elections.
militer, TNI tidak tertinggal jauh dari negara lain.
Democracy put the military under civilian administration
Berkaitan dengan netralitas TNI dalam Pemilu, maka TNI
which is elected democratically and has the authority to
sebagai tentara profesional adalah tentara yang terlatih,
determine defense policy. But when professional military,
terdidik diperlengkapi secara baik, tidak berpolitik
led by not accountable their civilian will effect the distrust
praktis, tidak berbisnis, dan dijamin kesejahteraannya
of the military to civilian and subsequently will decrease
serta mengikuti kebijakan politik negara yang menganut
loyalty. Democratic country must require profesionnal
prinsip demokrasi, supremasi sipil, hak asasi manusia,
military and mature politicians / civil servants so there
ketentuan hukum nasional, dan hukum internasional
is no political ontervention from the military. Military,
yang telah diratifikasi. Disini sudah sangat jelas bahwa
politicians, and civilian officials should work under the
TNI tidak akan melibatkan diri dalam politik praktis,
law and repulations. Cooperative relationship among
termasuk Pilpres yang saat ini sedang akan berlangsung.
the military, politicians and civil servants is considered as
Demokrasi menempatkan militer dibawah subordinasi partner who have the same level and will not dominate
pemerintahan sipil yang dipilih secara demokratik yang each other.
memiliki kewenangan untuk menentukan kebijakan
Democracy is a process. Even it has been excercising
tentang pertahanan. Namun militer yang profesional
for more than 15 years and routinely has held general
apabila dipimpin oleh sipil yang tidak bertanggung jawab
elections, Indonesia, has not been categorised passing
akan timbul rasa ketidak percayaan militer terhadap sipil
the level of the authorian nation. Newborn democractic
sehingga loyalitasnya akan menurun . Dalam negara
countries, whether it was the former communist countries,
demokrasi antara lain harus dipenuhi persyaratan
authoritarian, or military regime, have the characteristic
adanya militer yang profesional dan kedewasaan para
of strong military rule. Before Indonesia transfered to
politisi/pejabat sipil sehingga tidak terjadi intervensi
democratic country, the role of the TNI had been very
politik oleh militer. Militer, politisi, dan pejabat sipil
strong for decades; attitudes to dominate had been strongly
dalam operasionalnya harus bekerja berdasarkan hukum
rooted. To change the dominant attitude of the military in
/undang-undang yang berlaku. Hubungan kerjasama
the political life into the professional military need couples
antara militer,politisi dan pejabat sipil adalah sebagai
of conditions, among others, having appropriate level of
partner yang memiliki kedudukan sama dan bukan saling
political educations, experience of international military
mendominasi.
operations understanding well the democratic system of
Demokrasi adalah sebuah proses, walaupun sudah government, having a high skill and knowledge of military
berjalan lebih dari 15 tahun dan sudah diselenggarakan professional, well trainned, well equipped and well paid.
pemilu secara rutin, Indonesia baru dikatagorikan

40 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


melampaui tangga negara otoriter . Negara demokrasi
yang baru lahir, apakah bekas negara komunis, autoriter,
maupuan regim militer, memiliki ciri-ciri antara lain
salah satunya adanya kekuasaan militer sangat kuat.
Pada saat Indonesia belum menjadi Negara demokrasi,
peran TNI sangat kuat berlangsung dalam kurun waktu
puluhan tahun, sikap selalu ingin mendominasi terlanjur
membudaya dan bahkan sudah mengakar. Untuk merubah
sikap militer yang sangat dominan dalam kehidupan
politik menjadi militer yang profesional harus dilakukan
antara lain; perlunya pendidikan politik sesuai level,
pengalaman operasi militer internasional, pemahaman
tentang sistem pemerintahan demokrasi, penguasaan
profesi militer yang tinggi, dilatih, dilengkapi dan dijamin
kesejahteraanya. Berkaitan dengan adanya pelanggaran
oknum TNI dalam pemilu, maka sebenarnya tidak ada
anggota yang salah dan yang salah adalah komandannya. Sumber: antara.com
Seorang perwira TNI harus bisa membedakan antara
apa yang disebut dengan memahami/mempelajari
politik negara dan apa yang disebut dengan terlibat Relating to the TNI individual member misbehaving in
politik praktis. Kegagalan perwira TNI dalam memahami the election, it is not fully the mistake of the individual of
perbedaan tersebut akan berakibat fatal, karena mereka TNI but also the commandant. The TNI officers must be
tidak akan bisa memberi petunjuk tehnis dengan jelas able to distinguish between learning the politics of the
dan tidak akan mampu mengontrol tugas yang dilakukan state and involved in day to day politics. The failure of the
anak buahnya dilapangan. TNI officers in understanding such differences would be
fatal, because they will not be able to give clear technical
Kesimpulan instructions and will not be able to control the task of their
members in fields.
Militer adalah alat negara yang manjalankan politik
negara, oleh sebab itu perwira TNI harus memahami Conclusion
politik negara agar tidak terjadi kesalahan strategis
dalam merancang dan memimpin pelaksanaan operasi Military is instrument of the state to exercise national
militer. Diera pemerintahan demokrasi para perwira politics. Therefore the TNI officers must understand
TNI harus memahami undang-undang/peraturan dan the politics of the nation in order to avoid mistake in
selalu mengikuti perkembangan politik nasional maupun strategic planning and executing of military operations.
internasional yang mengalami perubahan sangat cepat In democratic era, the TNI officer should understand
dan berlangsung sangat transparan, sehingga tidak and always follow the development of national and
terjadi kesalahan dalam merumuskan kebijakan strategis international politics which are rapidly and transparently
militer. Sebagai konsekuensi dari demokrasi, perwira TNI changing and there is no mistake in the formulations of
harus bisa menyesuaikan diri dan mampu mengajak strategic military to lead strategic planning and execution
anggotanya, mematuhi ketentuan bahwa TNI berada of military operations.
pada posisi dibawah supremasi sipil, yang taat pada
hukum dan siap bekerjasama dengan politisi/pejabat Consequently, the TNI officer must be able to adapt
sipil dibidang pertahanan. and persuade its members to comply with the rule that put
TNI under civilian supremacy, and be ready to work along
Saran the politicans / civilian officials in the field of defense.
Perlunya peninjauan kembali terhadap kurikulum Recommendation
pendidikan bidang politik di setiap level pendidikan
perwira yang didukung oleh tenaga pengajar yang The need to review curriculum of political science at
memiliki kompetensi dan tingkat kepakaran yang tinggi, every level of officers education and supported by high
serta pengalaman yang luas. Kombinasi pengajar yang competent and experienced instructors. The combination
praktisi, akademisi dan juga peneliti akan membuat daya of teaching practitioners, academics and researchers will
analisis para perwira menjadi semakin tajam. Mengambil make the analysis of the officers become increasingly
pelajaran dari suatu kejadian yang dialami oleh negara sharp. Taking a lesson from an incident experienced by
lain merupakan sebuah cara yang lebih murah untuk other countries is a less expensive way to find the learning
mencari pembelajaran tanpa harus mengalami peristiwa without having to experience the event itself: NATO for
sendiri: NATO misalnya memiliki suatu direktorat yang instance has a lesson learned directorate who takes care
mengurusi lesson learned dalam rangka mengambil of in order to take lessons every scene and to improve the
pelajaran setiap kejadian dan untuk meningkatkan quality in taking proper and accurate political policy.
kualitas dalam mengambil suatu kebijakan politik yang
benar dan tepat.

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 41


Terkini

Latgab TNI 2014


TNI Joint Exercise 2014
Oleh: M. Adi Wibowo
Staf Puskom Publik Kemhan

T A
idak disangka suatu negara yang cinta damai seperti peace-loving nations like Indonesia suddenly
Indonesia menghadapi ancaman permusuhan faces a threat from other hostile country with
dari negara lain demi merebut dan mendapatkan intention to snatch and subduct Indonesian
potensi sumber daya alam dan sumber daya potential natural resources and other resources.
lainnya yang ada di Indonesia. Negara tersebut tengah The adversary is facing resources deficiency within the
mengalami kekurangan akan sumber daya di negerinya. country. To maintain the survival of their nation, since
Untuk menjaga kelangsungan hidup negaranya, maka Indonesia known have abundant resources then it become
Indonesia yang dikenal kaya akan sumber daya menjadi as the main interest of occupation.
daya tarik tersendiri untuk dikuasai.
As a peace loving nations, Indonesia shall always be
Sebagai negara yang cinta damai, Indonesia juga harus prepared to wage a war if the adversary state has incursion
siap untuk berperang jika negara musuh telah mengusik on the Republic of Indonesia state sovereignty. Therefore,
kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). to respond to the threat of attack from the adversary state,
Oleh karena itu untuk menanggapi ancaman serangan the President with the House of Representatives approval
dari negara musuh, Presiden RI atas persetujuan DPR ordered the Commander of TNI to take the necessary
memerintahkan Panglima TNI untuk mengambil langkah- measures, including military campaign plan to confront
langkah yang diperlukan termasuk kampanye militer the adversary State invasion.
untuk menghadapi rencana invasi Negara tersebut.
The adversary has been located to the west of
Musuh telah berada di sebelah barat Bengkulu sebagai Bengkulu as the initial invasion phase to seize Sumatra
awal invasinya untuk merebut Sumatera dan Jawa. and Java. With the strength of one division adversary
Dengan kekuatan satu divisi pasukan musuh menyerang forces attacked from the west, center and east of the
dari arah barat, tengah, dan timur pulau Jawa untuk island of Java to capture the energy source in Indonesia.
memiliki sumber energi di Indonesia. Pada akhirnya Ultimately the Indonesian National Armed Forces (TNI)
Tentara Nasional Indonesia (TNI) menghadapi serangan confront the adversary state attack who intent to subduct
dari negara musuh yang hendak merebut kedaulatan the sovereignty of Indonesia.
Indonesia.
From those attacks, the land, sea and air battle could
Dari serangan-serangan tersebut, pertempuran darat, not be evaded. TNI repulsed the adversary in central

42 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


Update

laut dan udara tidak dapat di hindarkan. TNI berhasil and western point of Java. However, in the eastern
menghalau musuh di titik tengah dan barat Jawa. Akan region, adversary forces broke away from the TNI forces
tetapi, di wilayah timur pasukan musuh berhasil lolos containment and landed on Banyuwangi beach, East Java.
dari bendungan kekuatan TNI dan mendarat di pantai
Banyuwangi, Jawa Timur With a joint operation the adversary forces that had
broke away was successfully suppressed. They were
Dengan operasi gabungan, pasukan musuh yang destroyed by pre-entry strike with military operations,
sempat lolos itu berhasil diredam. Mereka dihancurkan information and strategic intelligence operations. In order
dengan 'pre-entry strike' berupa operasi militer, informasi to maintain the sovereignty and territorial integrity of
dan operasi intelejen strategis. Demi menjaga kedaulatan the Republic of Indonesia, TNI fought hard to dispel the
dan keutuhan wilayah NKRI, TNI berjuang dan berupaya adversary state.
keras untuk menghalau negara musuh.
The combat between TNI with the adversary forces in
Pertempuran antara TNI dengan pasukan musuh di the areas of Sumatra and Java was not the actual thing,
daerah Sumatera dan Jawa tersebut bukanlah hal yang but as a big scenario illustration of the TNI Joint Exercise
nyata, akan tetapi sebagai gambaran skenario besar dari 2014 activities.
kegiatan Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2014.
Joint military exercises in 2014, led by Training and
Latgab TNI tahun 2014 yang dipimpin oleh Komandan Education Doctrine Command Commander Lt. Gen.
Kodiklat (Dankodiklat) TNI Letjen TNI Lodewijk Paulus Lodewijk Paul as Director of the Joint Exercise entitled
selaku Direktur Latihan Gabungan (Dirlatgab) bertemakan TNI Joint Command Conducting military campaign in
"Komando Gabungan (Kogab) TNI Melaksanakan the Mandala Battle region as MO In Order To Maintain
Kampanye Militer di Wilayah Mandala Perang Dalam Unitary Republic of Indonesia Sovereignty .
Rangka OMP Guna Menjaga Kedaulatan NKRI".
TNI Joint Exercises 2014 involving 15.108 military
Latgab TNI tahun 2014 melibatkan 15.108 personel personnel from the Army, Navy and Air Force as well
dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU serta sejumlah Alutsista as a number of weapons systems as a form of military
sebagai salah satu bentuk kampanye militer dengan campaigns, by referring to the training scenarios that was
mengacu pada skenario latihan yang dibuat serealistis made as realistic as possible based on by a wide range of
mungkin dengan didasarkan pada berbagai ancaman threats that most likely arises, so that when faced with the
yang paling mungkin timbul, sehingga pada saat actual operation soldiers and the unit already have the
dihadapkan pada operasi yang sebenarnya prajurit dan high readiness and capability.

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 43


The TNI Joint military exercises in 2014
was held from 1st to 5th June 2014 in the
Indian Ocean south of East Java and Bali.
The culmination activity, Held TNI Joint
Exercise 2014 witnessed by Defense Minister
Purnomo Yusgiantoro, Commander of TNI,
Gen. Dr. Moeldoko, the Chief of Naval Staff,
Member of Commission I of the House of
Representatives and officials in the ranks of
the Ministry of Defense, Army and Navy, on
Tuesday and Wednesday (3th-4th June) in the
area Asembagus Situbondo, East Java.
The training methods selection used on
December 19 to May 24, 2014 in TNI Peace
Keeping Mission Center Sentul, Bogor were
Command Post Exercise (CPX), and the Field
Training Exercise (FTX) on 1st to 5th June,
2014 which implemented by sequential
military campaign material in the Asembagus
satuan sudah memiliki kesiapan dan kemampuan yang exercises region, Situbondo, East Java, along the Indian
tinggi. Ocean and the Southern part of Bali. TNI Joint Exercises
participants have been organized in the TNI Joint
Latihan Gabungan TNI 2014 telah dilaksanakan Command organization into several Joint Task Force
mulai tanggal 1 s.d 5 Juni 2014 di perairan Samudera Command and Task Force Command, by displaying the
Hindia bagian selatan Jawa Timur dan Bali. Sebagai capability of all combat soldiers and the weapons systems
puncak kegiatan, Gelar Latgab TNI 2014 disaksikan possessed by TNI.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI,
Jenderal TNI Dr. Moeldoko, para Kepala Staf Angkatan, The weapon system from the three branches deployed
Anggota Komisi I DPR RI serta pejabat di jajaran Kemhan, in 2014 TNI Joint Exercise include: Army: 49 Combat
TNI dan Angkatan, Selasa dan Rabu (3-4 Juni) di daerah Vehicle consists of 1 Tank Recee, 18 Scorpion Tank
Asembagus Situbondo, Jawa Timur. (Canon), 6 Stormer APC Tank, 2 Stormer Commandos
Tank, 2 Saladin Panser (Canon), 2 Saracen Panser (AP),
Pemilihan Metode latihan yang digunakan yaitu 2 Ferret Pancer (scouts), 12 Anoa Panser (AP), 1 Anoa
Geladi Posko pada tanggal 19 s.d. 24 Mei 2014 di PMPP (Commando) Panser, 1 AMB Panser, 1 REC Panser and 1
TNI Sentul, Bogor, dan Geladi Lapangan tanggal 1 s.d. AVLB. 24 Helly namely 4 MI-35p Unit, 4 MI-17V5 Unit,
5 Juni 2014 yang dilaksanakan secara berangkai dengan 4 BO-105 Unit, 10 Bell-412 Unit, 2 bell-205A-1 Unit
materi Kampanye Militer di daerah latihan di wilayah (Weapons Ammunitions FFAR Rocket, Rocket S 8 Com and
Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Kawasan Samudera Canon 30 MM). 30 Weapon Weight and 6 sets of PRS 77
Hindia Bagian Selatan dan Bali. Pelaku Latihan Gabungan (Zeni) consists of 18 shoots 105 KH 178, KH 179 155 4
TNI, telah disusun dalam Organisasi Komando Gabungan Sprouts, 2 and 6 Sprouts Sprouts 76/GN Giant Bow 23
TNI yang terdiri dari beberapa Komando Tugas Gabungan MM.
dan Komando Satuan Tugas, dengan menampilkan
seluruh kemampuan tempur prajurit TNI beserta Alutsista Then the Navy involve 33 ships, namely: 1 Submarine
yang dimiliki. (KS), 6 Boat Rubber (RB), 2 BTD, 6 PKR, 3 KCR, 1 KCT,
1 LPD, 3 ATF, 5 dc, 1 BR, and 1 PR. Combat Vehicle 81
Alutsista yang dikerahkan dari ketiga Angkatan pada units consisting of: 29 BMP3F, 10 LVT 7, 36 BTR 50P, and 6
Latgab TNI 2014 antara lain : TNI AD : 49 Kendaraan ships. While heavy weapons 16 consists of: 8 Sprouts How
Tempur (Ranpur) terdiri dari 1 Tank Rec, 18 Tank Scorpion and 8 shoots RM 70 Grad. While the TNI AU involving 40
(Canon), 6 Tank Stormer APC, 2 Tank Stormer Komando, Combat Aircraft, 32 Transport Aircraft, 16 C130, 4 B-737,
2 Panser Saladin (Canon), 2 Panser Saracen (AP), 2 Pancer 3 F-28, four C-295, 2 CN-235, 3 Cassa-212 and 11 Helly
Ferret (Pengintai), 12 Panser Anoa (AP), 1 Panser Anoa consists of: 8 SU-27/30 , 6 F-16, 10 Hawk 100/200, 2
(Komando), 1 Panser AMB, 1 Panser REC dan 1 AVLB. 24 F-5, 12 T-50, 2 EMB-314, and 11 heli Nas/332/330.
Helly yaitu 4 Unit MI-35P, 4 Unit MI-17V5, 4 Unit BO-
105, 10 Unit Bell-412, 2 Unit bell-205A-1 (Senjata Munisi Commander of TNI, Gen. Dr. Moeldoko, on the
Rocket FFAR, Rocket S 8 Com dan Canon 30 MM). 30 sidelines of TNI Joint Exercise 2014 culmination, said
Senjata Berat dan 6 set PRS 77 (Zeni) terdiri dari 18 Pucuk the military campaign doctrine that used in the TNI Joint
105 KH 178, 4 Pucuk 155 KH 179, 2 Pucuk 76/GN dan 6 Exercise 2014 is a major operation that consist of several
Pucuk Giant Bow 23 MM. operation, both combined operations of Land, Sea and
Air. Having all the activities carried out an evaluation
Kemudian TNI AL melibatkan 33 Kapal yaitu : 1 Kapal will be carried out in 2014, for the implementation of
Selam (KS), 6 Perahu Karet (PK), 2 BTD, 6 PKR, 3 KCR, 1 improvements to the TNI Joint Exercise next year.

44 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


KCT, 1 LPD, 3 ATF, 5 AT, 1 BR, dan 1 PR. Kendaraan tempur Commander of TNI also added in the Joint TNI Exercises
81 unit terdiri dari: 29 BMP3F, 10 LVT 7, 36 BTR 50P, dan 2014 is also a projection of the development of situations
6 Kapal. Sedangkan senjata berat 16 buah terdiri dari: 8 that occur in foreign countries in order to be comprehence
Pucuk How dan 8 pucuk RM 70 Grad. Sedangkan TNI AU by all soldiers to respond to any developments of the
melibatkan 40 Pesawat Tempur, 32 Pesawat Angkut 16 situation.
C130, 4 B-737, 3 F-28, 4 C-295, 2 CN-235, 3 Cassa-212
dan 11 Helly terdiri dari: 8 SU-27/30, 6 F-16, 10 Hawk Related to site selection, Commander of TNI said
100/200, 2 F-5, 12 T-50, 2 EMB-314, serta 11 Heli Indonesia has rather poor of training areas. He also
Nas/332/330. admitted often to find difficult for firing long-range missiles.
Not to mention the military training areas currently
Panglima TNI, Jenderal TNI Dr. Moeldoko, disela-sela inhabited by people so that in terms of security becomes
acara puncak Latgab TNI 2014, mengatakan Doktrin difficult. Therefore, for the time being the best area to
Kampanye Militer yang digunakan dari Latgab TNI build tactical capability, especially land and shooting
2014 merupakan sebuah operasi besar yang terdiri dari missiles in around the waters of the Indian Ocean and
beberapa operasi, baik operasi gabungan Darat, Laut East Java Situbondo. But actually TNI chief revealed that
maupun Udara. Oleh karena itu TNI menyikapi hal tersebut the Joint Exercise at least approximated in an area where
dalam operasi Latgab TNI pada tahun 2014. Setelah its situation is very likely to have a war.
seluruh kegiatan dilaksanakan akan dilakukan sebuah
evaluasi, untuk menuju perbaikan penyelenggaraan Meanwhile Lt. Gen. Lodewijk Paul current Joint Execise
Latgab TNI di tahun depan. Director briefed Defense Minister Purnomo Yusgiantoro,
and Commander of TNI, Gen. DR. Moeldoko, Tuesday
Panglima TNI juga menambahkan Latihan Gabungan (3/6) in KRI Makassar, that the purpose of the Joint
TNI 2014 ini juga merupakan proyeksi dari perkembangan Exercise in 2014 is to implement the professionalism of
situasi-situasi yang terjadi di negara luar agar dipahami soldiers and military units, in joint military operation, to
oleh seluruh prajurit TNI untuk mensikpai setiap realize the high operational preparedness of military unit,
perkembangan situasi tersebut. in order to deal with any form of threats and disturbance
that may arise in the region.
Terkait pemilihan lokasi Latgab TNI, Panglima TNI
mengatakan di Indonesia agak miskin daerah latihan. While the goal is an effort to build and synergize the
Panglima TNI juga mengakui sering mengalami kesulitan the capability and strength between branches, in order

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 45


untuk menembakan rudal jarak jauh. Belum lagi to ensure operational effectiveness and efficiency of
daerah-daerah latihan tentara saat ini banyak dihuni the Joint Task Force Command which will be formed at
oleh masyarakat sehingga dari sisi keamanan menjadi any time in the face of contingency. Beside to have high
sulit. Oleh karena itu untuk sementara waktu daerah level of military units operational readiness, the training
yang paling baik untuk membangun kemampuan taktis, and preparation are required for the military unit force
khususnya taktik darat dan penembakan peluru kendali based on the analysis of the strategic environment which
di seputaran Peraian Samudera Hindia dan Situbondo is extremely dynamic, through planned, integrated,
Jawa Timur. Namun sebenarnya Panglima TNI multilevel, and continued exercise culminating in a Joint
mengungkapkan bahwa Latihan Gabungan itu setidak- military exercises.
setidaknya didekatkan pada sebuah daerah dan situasi
yang sangat mungkin bisa terjadinya perang. Joint Sea Operation Sunk Adversary Ship As The TNI
Joint Exercise 2014 Scenario Sequence Started
Sementara itu Dirlatgab Letjen TNI Lodewijk
Paulus saat memberikan penjelasan kepada Menteri As phase sequence of TNI military campaign to retake
Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, dan Panglima occupied territory by adversary forces, then the TNI forces
TNI, Jenderal TNI DR. Moeldoko, Selasa (3/6) di with its combined strength deployed to the battlefield
KRI Makasar, menjelaskan bahwa tujuan Latihan through the sea lane. By carrying all weapons system and
Gabungan pada Tahun 2014 ini adalah untuk troops, about 11 Indonesian Navy ships that joined in
meningkatkan profesionalitas prajurit TNI dan Satuan Combined Sea Task Command formation Joint Exercise
TNI, dalam operasi gabungan TNI, untuk mewujudkan 2014 that led by First Naval Command Task Commander,
kesiapsiagaan operasional satuan jajaran TNI yang Adm. TNI Aan Kurnia, S.Sos advanced to the adversary
tinggi, dalam rangka menghadapi setiap bentuk target area. The journey was not very easy and full of
ancaman dan gangguan yang mungkin timbul di challenging obstacles. The Indonesian Navy penetrated
wilayah. through Indian Ocean and discovered the mine field
obstacle. KRI Putri Island and KRI Rimau Island deployed
Sedangkan sasarannya adalah sebagai upaya to sweep mines field that blocked KRI convoy heading for
membangun dan mensinergikan kemampuan dan adversary target area.
kekuatan antar Matra, guna menjamin efektivitas dan
efisiensi operasional Komando Tugas Gabungan yang Having got through mine fields, Indonesian Warship
sewaktu-waktu dibentuk dalam menghadapi kontijensi. pursued to the area which has been dominated the
Disamping itu juga, untuk mewujudkan tingkat adversary, but the advancement of KRI was confronted by
kesiapsiagaan operasional satuan TNI yang tinggi, the ships of the advensary which resulted in a sea battle.
diperlukan pembinaan dan penyiapan kekuatan satuan Fierce naval battle action took place when the two naval
TNI berdasarkan analisa perkembangan lingkungan forces met and faced each other. 11 KRI vessels fought
strategis yang sangat dinamis, melalui Latihan secara with several adversary warships and submarines in the
terencana, terpadu, bertingkat, dan berlanjut yang Indian Ocean.
puncaknya adalah Latihan Gabungan TNI.
The entire KRI fleet fought by firing a variety of weapons,
Operasi Laut Gabungan Tenggelamkan Kapal ranging from anti-ship surface missiles, anti-air attack
Musuh Awali Rangkaian Skenario Latgab TNI rockets, artillery cannons, air strike counterforce cannon,
2014 sea bombs, multiple rockets launcher, Anti Submarine
(AKS), Bombovaja ustanovka * RBU-600) and sea bombs.
Sebagai langkah pelaksanaan rangkaian kampanye Shooting from the KRI sank 11 adversary ships.
militer TNI untuk merebut kembali
wilayah NKRI yang telah diduduki oleh
pasukan musuh, maka TNI beserta
kekuatan gabungannya bergerak
menuju daerah yang menjadi medan
pertempuran melalui jalur laut. Dengan
membawa segala alutsista dan pasukan,
sekitar 11 KRI yang tergabung dalam
formasi Komando Tugas Laut Gabungan
(Kogaslagab) Latgab TNI 2014 yang
dipimpin Panglima Komando Tugas Laut
Gabungan Laksamana Pertama TNI Aan
Kurnia, S.Sos berkonvoi maju kedaerah
musuh. Didalam perjalanannyapun tidak
sangat mudah penuh tantangan dan
hambatan. KRI yang terlihat gagah di
perairan Hindia menemui permasalahan
untuk menembus dan melewati medan

46 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


ranjau. KRI Pulau rengat dan KRI Pulau Rimau
dikerahkan untuk menyapu medan ranjau yang
mengahangi konvoi KRI menuju daerah musuh.
Setelah berhasil melewati medan ranjau,
Kapal Perang Indonesia melanjutkan perjalanan
kedaerah yang telah dikuasai musuh, namun lagi-
lagi didalam perjalanan KRI mendapat hadangan
kapal-kapal dari negara musuh, sehingga
terjadi pertempuran laut. Aksi pertempuran
laut berlangsung sengit tatkala dua kekuatan
laut bertemu dan saling berhadapan. 11 KRI
bertempur dengan beberapa kapal perang dan
kapal selam musuh di Samudera Hindia.
Seluruh KRI tersebut berjuang dengan
menembakan berbagai senjata, mulai dari
peluru kendali (Rudal) anti kapal permukaan,
roket anti serangan udara, meriam artileri, As the initial shooting phase, four missiles arsenal
meriam penangkis serangan udara (PSU) bom laut, launched from the Indonesian Navy warship successfully
roket multilaras, Anti Kapal Selam (AKS) Bombovaja hit the target former KRI Coral Fortress was regarded
Ustanovka *RBU)-600, Anti Submarine Rocket (ASROC) as an adversary vessel in waters of the Indian Ocean.
dan bom laut. Aksi penembakan dari 11 KRI ini berhasil Two Exocet-type missiles fired from KRI 40 MM Sultan
menenggelamkan kapal musuh. Hasanuddin-366 and KRI Sultan Iskandar Muda-
367. Meanwhile, two C-802 missiles fired by KRI Yos
Sebagai awal aksi penembakan, sebanyak empat misil Sudarso-353 and KRI Abdul Halim Perdana Kusuma -
peluru kendali (Rudal) senjata TNI AL yang diluncurkan 355.
dari kapal perang berhasil menghantam sasaran eks KRI
Karang Benteng yang dianggap sebagai kapal musuh As an artillery elements target (Killer Tomato) floating
diperairan Samudera hindia. Dua misil rudal jenis Exocet- in the sea of simulated combined sea task command.
MM 40 ditembakkan dari KRI Sultan Hasanudin-366 dan As for facing the threat of adversary submarines also
KRI Sultan Iskandar Muda-367. Sedangkan dua Rudal simulated anti-submarine warfare (AKS) through the firing
C-802 ditembakkan oleh KRI Yos Sudarso-353 dan KRI of rockets RBU-600, Anti-Submarine Rocket (ASROC) and
Abdul Halim Perdana Kusuma 355. sea bombing by elements combined sea task command.

Sebagai sasaran tembak senjata artileri unsur In action this sea battle, also conducted air defense
Kogaslagab disimulasikan sebuah Killer Tomato yang and direct air strikes (SUL) by the Sukhoi aircraft and F-16
terapung di laut. Sedangkan untuk menghadapi ancaman Air Force. Fighter maneuvers simulated to protect marine
kapal selam musuh juga disimulasikan peperangan Anti formations a combined sea task command, as well as
Kapal Selam (AKS) melalui penembakan roket RBU-600, joint task amphibious command, joint task of air strikes
Anti Submarine Rocket ( ASROC) dan bom laut oleh unsur and adversary warships.
kogaslagab
A target on the sea (Killer Tomato) was successfully
Dalam aksi pertempuran laut ini, juga dilaksanakan destroyed and sunk by a bomb attack on the F-16 aircraft
pertahanan udara (Hanud) serta serangan udara Air Force. Mobilization and deployment throughout the
lanngsung (SUL) oleh pesawat Sukhoi dan F-16 TNI Main Weapon System owned by the TNI as a reflection of
AU. Manuver pesawat tempur disimulasikan melindungi the current capabilities.
formasi laut Kogaslagab, serta kogasgabfib dari serangan
udara dan kapal perang musuh. The joint operation between the elemental forces of the
Navy warships and combat aircraft in the Air Force joint
Sebuah sasaran tembak di laut (Killer Tomato) berhasil military exercise military campaign in 2014, is one form
dihancurkan dan tenggelam oleh serangan bom dari of task success. This is achieved through several stages
pesawat F-16 TNI AU. Pengerahan dan penggelaran of development process began phasing concept of joint
seluruh Alat Utama (Alut) dan Alat Utama Sistem Senjata operations coordination, and intensive communication
(Alutsista) yang dimliki TNI sebagai cerminan kemampuan between Armed Forces branches.
TNI saat ini.
Amphibious military operation in Banongan Beach
Operasi gabungan antara kekuatan unsur kapal Destroy Adversary Defense
perang TNI AL dan pesawat tempur TNI AU dalam
kampanye militer Latgab TNI 2014, merupakan salah after experiencing battle at sea, then the entire KRI
satu bentuk keberhasilan tugas. Hal ini diperoleh melalui vessels are joined by the other sea combined forces
beberapa proses pentahapan mulai tahap pembuatan approaching adversary shoreline defense. Now turn to
konsep operasi gabungan koordinasi, dan komunikasi the military action of amphibious operations to infiltrate
intensif antar matra. and destroy adversary defense at Banongan Beach,

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 47


Operasi Amfibi TNI Hancurkan Pertahanan Musuh Situbondo, East Java. To initiate a military campaign
di Pantai Banongan military amphibious landing operations dozens the
Indonesian warship (KRI) from the ranks of the Eastern
Setelah mengalami pertempuran di laut, maka seluruh Fleet Command Unit (Koarmatim) bombard beach
KRI tersebut bergabung dengan kekuatan gabungan filled with adversary defense posts. Hundreds of rounds
laut lainnya mendekati garis pantai pertahanan musuh. of ammunition of artillery shells floating battleships,
Sekarang giliran dari operasi Amfibi TNI beraksi untuk destroying strategic targets in the adversary defenses
menginfiltrasi dan mengahancurkan Pertahanan musuh around the beach.
di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur. Untuk
mengawali kampanye militer pendaratan Operasi Ship shelling fire aid (BTK) by elements of Joint Sea Task
Amfibi TNI puluhan Kapal Perang Republik Indonesia Force Command warships (Kogaslagab) aims to open the
(KRI) dari jajaran Satuan Kapal Komando Armada Timur lines of the elements of the Joint Amphibious Task Force
(Koarmatim) memborbardir Pantai yang dipenuhi oleh Command (Kogasgabfib) to support amphibious landing
pos-pos pertahanan musuh. Ratusan butir amunisi meriam operations, in Banongan Beach. Several Koarmatim ships
artileri dari kapal perang berterbangan, menghancurkan were pounding the the beach enemies that include, KRI Yos
target sasaran-sasaran strategis pertahanan musuh yang Sudarso-353, KRI Halim Perdana Kusuma-355, KRI Sultan
ada di sekitar pantai. Iskandar Muda-367 and KRI Sultan Hasanuddin-366.
Bantuan Tembakan Kapal (BTK) oleh unsur kapal 76mm caliber cannon from the frigate and corvette
perang Komando Tugas Gabungan Laut (Kogaslagab) warship managed to surprise the adversary forces that are
bertujuan untuk membuka jalkur unsur-unsur Komando in the line of coastal defenses. The element of surprise
Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib) guna mendukung makes the adversary forces scattered, backward and
opeasi pendaratan amfibi, di Pantai Banongan. Beberapa increasingly weak that Elements Task (UT) Transport of
kapal Koarmatim yang menggempur pantai musuh itu Joint Amphibious Task Force Command (Kogasgabfib)
diantaranya, KRI Yos Sudarso-353, KRI Halim Perdana gradually land the Marines.
Kusuma-355, KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan KRI
Sultan Hasanuddin-366. Amphibious invasion begins with the demolition or
acts of sabotage and the explosion of vital objects and
Dentuman meriam caliber 76mm dari kapal perang adversary defenses on the beach by a team of Navy Frogs
jenis fregat dan korvet berhasil mengejutkan pasukan Special Forces Command (KOPASKA) and the Amphibious
musuh yang berada di garis pertahanan pantai. Reconnaissance managed to destroy the heart of the
Pendadakan itu membuat pasukan musuh tercerai berai, adversarys defense followed with BTK of War Ships.
mundur dan semakin lemah sehingga Unsur Tugas (UT)
Angkut Kogasgabfib secara berangsur-angsur dapat The Navy special forces some time previously had
mendaratkan pasukan Marinir. infiltrated the stricken opponent and provide information
about the number and strength of adversary weapons. It
Serbuan amfibi diawali dengan demolisi atau aksi aims to provide information to Commander of Amphibious
sabotase dan peledakkan objek vital serta pertahanan Joint Task Force Command to carry out amphibious
musuh di pantai oleh tim Pasukan Khusus TNI AL Komando landing operations.
Pasukan Katak (Kopaska) dan Intai Para Amfibi berhasil
menghancurkan jantung pertahanan musuh disusul In a simultaneous dozens of amphibian tanks out of
dengan BTK dari Kapal-Kapal Perang.
Pasukan khusus TNI AL tersebut
beberapa waktu sebelumnya telah
menyusup kedaerah lawan dan
memberikan informasi tentang jumlah
kekuatan dan persenjataan musuh.
Hal ini bertujuan untuk memberikan
informasi kepada Pangkogasgabfib
guna melaksanakan operasi pendaratan
amfibi.
Dalam waktu serentak puluhan tank
amfibi yang keluar dari kapal angkut
turut memberikan tembakan dari laut
untuk melindungi kendaraan pendarat
(Ranratfib) yang menngangkut pasukan
Marinir. Dalam waktu serentak juga
dilaksanakan Bantuan Tembakan Udara
(BTU) oleh beberapa pesawat tempur TNI
AU.

48 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


Berangsur-angsur pasukan Marinir dan
persenjataannya berhasil mencapai garis pantai,
disusul dengan pendaratan Marinir lintas heli
dari kapal Markas KRI Makassar-590 dan KRI
Surabaya-591. Operasi amfibi diakhiri dengan
tembakan penghancuran dengan meriam
Howitzer-105mm dan roket multi laras RM-
70 Grad. Setelah itu pertempuran dilanjutkan
dengan operasi darat lanjutan oleh pasukan
Batalyon Lintas Udara (Linud) TNI AD yang
diterjunkan dari 12 Pesawat Hercules C- 130
dengan kawalan satu pesawat tempur T-50i
Golden Eagle.
Operasi Darat Gabungan TNI
Bumi Hanguskan Markas Musuh Di Wilayah
Karang Tekok
Setelah memenangkan pertempuran digaris
pantai, akhirnya pendaratan pasukan yang
didukung ratusan alutsista berhasil dilaksanakan melalui
operasi unsur-unsur Komando Tugas Gabungan Amfibi the transport ship also had shots from the sea to protect
(Kogasgabfib) di pantai banongan. Dengan keyakinan the landing vehicle (Ranratfib) that carried Marine team.
yang tegas, kampanye militer TNI pun diteruskan hingga In a well execution simultaneously Air Support (BTU) by
menembus titik markas musuh yang berada di Karang the number of Air Force fighter aircraft.
Tekok, Situbondo, Jawa Timur. Pertempuran hebat pun
berlangsung di medan pertempuran dari pagi hingga Gradually Marines and arsenal teams managed to
siang hari. Puluhan ledakan dan rentetan tembakan reach the coast line, followed by the landing of Marines
senjata otomatis bersahutan di area kombinasi kawasan from helicopter Base ships KRIs Makassar-590 and KRIs
ladang dan perbukitan. Surabaya-591. Amphibious operation concluded by
the crushing-shots 105mm Howitzer cannon and multi
Pertempuran hebat ditandai dengan pengeboman dari barrel rocket RM-70 Grad. After the battle continued with
udara (Carpet Bombing) di area instalasi logistik musuh extended ground operation by a team of Army Air Borne
yang dilakukan 6 pesawat tempur Sukhoi 27 dan 30 Battalion (Linud) drop from 12 C-130 Hercules aircraft
dan T- 50 i dengan menjatuhkan 108 Bom Ovac seberat with T-50i fighter Golden Eagle escort.
27 ton. Selain itu beberapa pesawat tempur F-16 yang
dipersenjatai bom MK-82 sebanyak 24 bom dan 4 pesawat The Joint Land military operation
Hawk membawa bom sebanyak 2000 kg menghancurkan Destroy Adversary HQ at Karang Tekok Territory
target gudang minyak dan logistik.
After winning the battle underlined the beach,
Penghancuran beberapa instalasi musuh juga dibantu eventually landing forces supported by hundreds of
dengan tembakan pasukan Artileri Medan Marinir dan armaments successfully implemented through the
Kostrad dengan kekuatan 1 batery yang terdiri dari operating elements of the Joint Amphibious Task Force
Meriam Howitzer 105mm dan Roket Multi Laras RM-70 Command (Kogasgabfib) banongan coast. With a solid
Grad Marinir untuk menetralisir posko-posko pertahanan belief, the military campaign was forwarded to penetrate
musuh serta mendukung satuan manuver yang berada di an adversarys headquarters are located in Karang Tekok,
depan. Situbondo, East Java. Heavy fighting was taking place
Setelah dilakukan serbuan dari udara, pasukan in the battlefield of the morning until noon. Dozens of
kaveleri gabungan Marinir dan TNI AD mulai bergerak explosions and shouted a barrage of automatic gunfire in
menyerang. Di lapis depan, kendaraan tempur BMP-3 F the area of combination of fields and hills region.
Marinir dibantu 1 Kompi Kavaleri Tank TNI AD yang terdiri Great battle marked by the air bombing (Carpet
dari Tank Scorpion dan Tank Stormer diikuti pasukan Bombing) performed 6 fighter aircraft Sukhoi 27 and 30
Infantry dari Brigif Kostrad dan Brigif Marinir bergerak and T-50 i Ovac by dropping 108 bombs weighing 27 tons
cepat merangsek masuk ke wilayah musuh. in the adversary logistics installations areas. In addition,
Secara bertahap serbuan TNI dari darat juga mendapat some fighter aircraft F-16 armed with as many as 24 MK-
dukungan dari kekuatan udara. Dukungan penerbang 82 bombs and 4 Hawk aircraft carrying 2,000 kg of bombs
TNI AD dari helikopter tempur Mi-35 dan helicopter Bolco destroying oil warehouse and logistics targets.
105 menembak roket ke barisan Main Battle Tank musuh The destruction of several adversary installations also
yang mencoba mengahambat pergerakan dari pasukan assisted with fire support unit of Marines Field Artillery with

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 49


58 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014
Volume 48 / No. 32 /Mei-Juni 2014 59
gabungan TNI. 1 Strategic Reserve Command batery force consisting of a
105mm Howitzer cannon and Marines Multi Barrel Rocket
Dalam pertempuran darat yang melibatkan komando
RM-70 Grad to neutralize adversary defense command
gabungan TNI AU, TNI AL dan TNI AD ini bertubi-tubi.
posts and support maneuver units that are in the frontline.
Terjadi ledakan dari tembakan rudal pesawat dan
helikopter tempur, tank, meriam dan roket. Pertempuran After completing the air raids, Marines and of Army
seru terjadi baik itu perang antar personel darat, perang Armored unit combined Force moving into attack. The
antar tank dan serangan meriam. frontline phase, BMP-3 F Marines combat vehicle assisted
by 1 Company of Army Armored unit ranging from
Setelah pasukan gabungan TNI merebut dan
Scorpion and Stormer tank followed by the team from
menghancurkan markas musuh, Pasukan Gabungan TNI
Strategic Reserve Command Infantry Brigade and Marines
melakukan Operasi Mobilitas Udara (Mobud) sebagai
Brigade move quickly surging into the adversary territory.
tahap akhir dari suatu operasi serangan untuk melakukan
pengejaran dan eksploitasi pengejaran terhadap musuh Gradually the military raids from land also have support
yang melarikan diri. from the air force. Army pilot support of Mi-35 combat
helicopters and Bolco 105 firing rockets into enemies
Operasi Mobud melaksanakan pemindahan pasukan
Main Battle Tank that try to obstruct the TNI combined
darat dan perlengkapannya secara taktis melalui udara
forces movement.
dengan Helikopter Bell-412 langsung ke daerah sasaran
secara cepat dan mobilitas tinggi di bawah pengendalian In a land battle involving Air Force, Navy and Army joint
komando operasi darat. Dalam pelaksanaan Operasi command barrage. An explosion from a missile combat
Mobud, Skadron Penerbang Angkatan Darat (Penerbad) aircraft and helicopters, tanks, cannons and rockets.
diberikan tugas mendukung Satuan Tugas (Satgas) Heavy fighting occurred between personnel both onshore
Pasukan Khusus dari Batalyon 411 Raider Kostrad. battle, battle between the tanks and artillery assault.
Penerbad mengerahkan 6 Heli serang terdiri dari 4 After the combined military forces seize and destroy
MI-35 P, 2 BO-105 sebagai Kawal Mobud. Selanjutnya adversary bases, conduct TNI Air Mobility Operations
20 Heli Serbu terdiri dari 18 Bell 412 buatan PT.DI dan (Mobud) Joint Forces as the final stage of an operation to
2 Bell 205 A-1. Ke-20 heli serbu tersebut mengangkut

52 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


160 Prajurit dari Yonif 411/Raider, kemudian meluncur attack and exploitation in pursuit of the fleeing adversary.
dengan tali dari pesawat (Fast Roop). Penerbad juga
mendukung pergeseran pasukan Komando Tugas Darat Air Mobility Operation (Mobud) carry out the transfer
Gabungan (Kogasratgab) yaitu memberikan bantuan of air and ground troops tactical equipment through the
tembakan menggunakan 4 Heli MI 35 P dengan Munisi air with the Bell-412 helicopter directly to the target area
Roket S 8 Kom 80 MM, Canon 30 MM dan 3 Bolco (BO) for quickly and high mobility under the ground operations
105 dengan Folding Roket Fin Areal Rocket (FFAR). control command. In Air Mobility Operations, Army Airmen
Squadron (Penerbad) was given the task of supporting the
Selain itu Penerbad juga menunaikan Sling Load yaitu Special Forces Task Force from Army Strategic Reserve
mengangkut Meriam 105 MM untuk pindah kedudukan Command, 411th Raider Battalion.
Stelling Armed untuk mendekatkan kesasaran karena
tembakan tidak terjangkau, menggunakan 3 Heli MI Army Airmen Squadron deployed six Assault Helicopter
17 V5. Setelah wilayah tersebut di kuasai pasukan consists from four MI-35 P, two BO-105 as Mobud Guard.
TNI, bekal ulang dilaksanakan dengan mengerahkan Furthermore, 20 Assault Helicopter consists from 18
pesawat-pesawat C-130 TNI AU yang menjatuhkan artificial PT.DI Bell 412 and two Bell 205 A-1. To-20 assault
barang logistik berupa makanan, minuman, amunisi dan helicopter was carrying 160 Soldiers from 411th Battalion
perlengkangkapan lainnya. /Raider, then slid the straps from plane (Fast Roop). Army
Airmen Squadron also supports shifting forces of The Land
Joint Task Force Command (Kogasratgab) which provide
help MI 4 Helicopter fire using 35 P with Cluster Rocket
Comm S 8 80 MM, 30 MM Canon and 3 Bolco (BO) 105
with Folding Fin Area Rocket Rocket (FFAR) .
Additionally Army Airmen Squadron also perform Sling
Load namely transporting Cannon 105 MM to transfer the
Armed Stelling to get closer to the target as unreachable
shots, using 3 MI 17 V5 Helicopters. Once the territory
under the control of the military team, re-implemented
provisions by deploying Air Force C-130 aircraft dropping
the logistics of food, beverages, ammunition and other
equiptment.

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 53


Informasi

Inovasi Canggih Len, Combat Boat 16M,


Pertama di Indonesia
Sophisticated Len Innovation,
Combat Boat 16M, First in Indonesia

Sihmanto, ST Sihmanto, ST
Pimpinan Proyek Pengambangan Alkom & Radar Combat Combat Boat 16Ms Communication Device and Radar
Boat 16 m, UB. Elektronika Pertahanan PT Len Industri Development Project Leader, Electronic Defence Bisnis
(Persero) Unit- PT. Len Industri (Persero

D I
alam rangka ikut serta n order to independently
mewujudkan ketersediaan participate in realizing
alat peralatan dan keamanan availability of safety
secara mandiri yang equipment, supported by
didukung oleh kemampuan industri defense industry ability, Len
pertahanan, Len telah mencoba tried to play an active role
berperan aktif dalam penelitian in research and development
dan pengembangan teknologi of Combat Boat 16Ms
Combat Boat 16M. Menurut technology. According
Pimpinan Proyek Pengembangan to Combat Boat 16Ms
Alkom & radar Combat Boat 16M, Communication Device
Sihmanto,ST., fitur utama dari kapal and Radar Development
ini adalah tersedianya Mission Project Leader,Sihmanto,ST,
Management System (MMS). the main features of this
MMS ini telah dipasang pada jenis vessel is the availability of
kapal Combat Boat eksisting yang MMS (Mission Management
digunakan Kopaska (Komando System). It has been installed
Pasukan Katak) yang belum memiliki on existing Combat
sistem peralatan sejenis MMS. Gambar : Perangkat MMS (Mission Management System) Len Boat used by KOPASKA
yang telah terpasang di Combat Boat 16m (Komandan Pasukan Katak )
Jadi fitur yang kita unggulkan which does not have similar
di Combat Boat ini ya MMS, sistem MMS system yet.
yang dikembangkan sendiri oleh Len, ujar Mantos.
"So, we promote MMS features on this Combat Boat, a system
MMS merupakan versi mini CMS (Combat Management that developed by Len," Mantos said.
System). Jika dibandingkan, sistem dalam Combat Boat lebih
sederhana terdiri dari Alkom (alat komunikasi), radar, dan MMS is a mini version of CMS (Combat Management System).
kamera CCTV. Menurut Sihmanto, dalam waktu dekat akan In comparison, the simpler system Combat Boat consist of
mengintegrasikan MMS dengan sistem persenjataan, namun communication device, radar, and CCTV cameras. According to
hanya untuk senjata kaliber 12,7mm saja. Sihmanto, in the near future will integrate MMS with weapons
systems, but only for the 12.7mm caliber weapon.
Kapal ini akan beroperasi pada daerah perairan dangkal untuk
pengamanan di perbatasan Selat Malaka. Sementara, kerja sama This vessel will operate in shallow water areas for safeguard
ini hanya untuk 1 buah kapal saja yakni di daerah Batam. patroling in Malaccas border. Temporary, this partnership is only
for one ship in Batams area.
Ke depan, kemungkinan besar akan kembali bekerja sama
untuk Kapal Angkatan Laut (KAL) 28 meter dengan sistem yang In the future, its possible to collaborate again for the 28
lebih kompleks ,misalnya penambahan fitur Interkom, Data Link meters Naval Ship with more complex system, such as Intercom
dan lain-lain. features, Data Link, and others addition.
Fungsi utama Combat Boat 16M adalah sebagai kapal Main function of Combat Boat 16M is as intercept vessel, for
intercept. Misalnya pengejaran penyelundupan yang mungkin example in pursuit of possible smuggling from neighbor country.
terjadi dari negara tetangga ke Indonesia. Mantos mengaku Mantos claimed this vessel adopt Sweden and Brazil Combat
Combat Boat ini mengadopsi teknologi Combat Boat Swedia dan Boat technology in size and speed.
Brazil dari segi ukuran dan kecepatan kapal.
Len collaborating with Research and Development Agency-
Len bekerja sama dengan Balitbang Kementerian Pertahanan Ministry of Defence to develop communication device and radar

54 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


Information

dalam mengembangkan Sistem Alkom (Alat Komunikasi) dan system for this vessel. Combat Boat 16Ms body was a new type
Radar Combat Boat 16M ini. Badan Kapal Combat Boat 16 M produced by PT. Malindo Marine collaborate with Research and
merupakan jenis baru produksi dari PT Palindo Marine bekerja Development Agency-Ministry of Defence in 2012.
sama dengan Balitbang Kemhan pada tahun 2012.
Indonesian Navy as user reveal their pride in this local
TNI AL sebagai user mengungkapkan kebanggaannya atas products, nevertheless they still asked to complement this
produk dalam negeri tersebut, walaupun begitu TNI AL terus aluminum vessel.
meminta penyempurnaan kapal berbahan aluminium ini.

Picture : Combat Boat 16M Vessel

Combat Boat yang dilengkapi MMS Combat Boat Equipped with MMS
Pertama di Indonesia First in Indonesia
Len mendapatkan share anggaran sebesar kurang lebih Rp. Len get budget share approximately Rp 1,5 Billion in Combat
1,5 Milyar pada pengembangan CMS mini Combat Boat tersebut. Boats mini CMS development. Majority work done by Len is
Sebagian besar yang dikerjakan Len adalah membangun software software build up to simplify operational mission of Combat Boat.
untuk mempermudah misi operasional Combat Boat.
This series already equipped with radar system assembled
Seri ini telah dilengkapi sistem radar yang sudah dirakit sendiri by Len. Mantos explained, We develop the radar, use antenna
oleh Len. Mantos menjelaskan, Kita melakukan pengembangan produced by Len, but other assembled modules purchased from
radar sendiri, antena yang digunakan sudah murni buatan sendiri, foreign country.
namun modul-modul lain yang dirakit, kita masih beli dari luar.
Viewed from project value that obtained, is not to significant,
Jika dilihat dari nilai proyek yang didapat sekarang memang because its a new market in Indonesia. But it looks has a great
tidak begitu signifikan, karena proyek ini merupakan pasar baru business prospect.
di Indonesia. Namun sepertinya prospek bisnisnya masih besar.
According to Research & Development Agency-Indonesian
Menurut sumber dari personil Balitbang Mabes TNI, dalam Army Headquarters personnel, in the near future Indonesian
waktu dekat TNI AL kembali akan mengadakan kapal jenis ini Navy will make 10 units of this vessel. Combat Boat equipped
sebanyak 10 unit. Kapal Combat Boat yang dilengkapi MMS ini with MMS was the first produced in Indonesia, and should make
adalah yang pertama diproduksi di Indonesia, dan yang seharusnya us proud because almost all been done in our country, both of
membuat kita lega karena hampir seluruhnya sudah dikerjakan di technology and production. Even a few years to come, Indonesian
dalam negeri, baik dari sisi teknologi maupun produksi. Bahkan Navy planned to have 200 units of Combat Boat to safeguard
beberapa tahun kedepan, TNI AL merencanakan memiliki kurang entire Indonesian border areas.
lebih 200 unit Combat Boat untuk menjaga seluruh daerah
perbatasan wilayah NKRI.

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


55
Dilengkapi Radio Alkom dan Radar Equipped by Len Innovations of Radio
Inovasi Len Communication and Radar

Sistem keamanan Alkom sendiri telah dilengkapi dengan data Communication device security system has been equipped
encryption, sehingga keamanan data terjamin. Combat Boat 16M with a data encryption, so the data security is secure. Combat
juga menggunakan peralatan komunikasi produksi Len, Radio Boat 16M also use communications devices produced by Len,
Alkom Fiscor-100, dengan tambahan power amplifier eksternal Fiscor-100 Radio Communication with 150 Watt power amplifier
menjadi 150 Watt. external addition.
Alkom memiliki fitur komunikasi voice, chatting, serta data The communication device has communication voice
digital yang didapat features, chatting, digital
dari kamera CCTV, data obtained from the
kemudian ditransmisikan CCTV cameras, then
melalui frekuensi transmitted through
radio ke pangkalan. radio frequency to
Pengembangan sistem the base. The system
dilakukan Len selama 6 development done
bulan dibawah koordinasi by Len for 6 months
Unit Bisnis Elektronika under Defense
Pertahanan bekerja Electronics Business Unit
sama dengan Divisi Pusat coordination, collaborate
Teknologi & Inovasi. with the Technology
& Innovation Center
Tim pengembangan Division.
Len terdiri dari 2 orang
Software Engineer, 4 Radio Len development
Engineer, dan 4 Radar team consists of 2
Engineer. Sedangkan Software Engineer, 4
instalasi peralatan di Radio Engineer, and 4
Batam memerlukan Radar Engineer. Whereas
waktu hingga 1 bulan equipment installation in
yang diselesaikan pada Batam takes 1 month and
Desember 2013 lalu. completed in December
2013.
Secara sistem, Len
tentu sudah mumpuni. By the system, Len
Meskipun demikian, certainly qualified.
Mantos mengatakan Nevertheless,
pihaknya akan terus Mantos said they will
menyempurnakan continually complement
peralatan Alkom yang communication device
masih terdapat sedikit equipment which has
kekurangan serta few deficiencies and also
mengembangan sistem develop radar systems.
radar.
For Len radar, in
Untuk radar Len, some cases is still in
dalam beberapa hal integration phase of
masih dalam tahap Gambar : Radio Alkom Len yang telah Terpasang di Combat Boat System the modules which
integrasi modul-modul purchased from others,
yang dibeli dari pihak although Len able to
lain, walaupun Len sudah make its antenna. There
bisa membuat antena sendiri. Ada lima (5) bagian sistem yang are five (5) parts of system done by Len in this project:
dikerjakan oleh Len dalam proyek ini:
MMS (Mission Management System)
MMS (Mission Management System)
MMS which installed on Combat Boat is the center of
MMS yang dipasang dalam Combat Boat merupakan pusat communication device and radar system built. This system
dari sistem Alkom dan radar yang dibangun. Sistem ini diinstalasi installed in wheelhouse and vessels bridge.
di dalam ruang kemudi/anjungan kapal.

56 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


Naval Radio Communications (For Vessel)
Combat Boat communication device using 150 Watt
HF Radio Transceiver Len brand. The radio installation
worked on Combat Boat 16M lean on PT Palindo
Marines shipyard Batam.
Radio Communication Base Station (For Base)
HF SSB radio communication installation for base
worked in PT Malindo Marines shipyard-Batam.
Radar
Radar installation placed on Combat Boat 16Ms
main mast, with height above sea level along 5meters.
Radar have maximum range of specifications to 36Nm,
with optimal placement of antenna.
CCTV PTZ Cameras
CCTV PTZ camera use for visually monitoring melee
object in front of vessel. This camera installed on
Gambar : Radar Len yang telah Terpasang di Combat Boat System vessels main mast.

Radio Komunikasi Naval ( Untuk Kapal)


Alat komunikasi Combat Boat menggunakan Radio HF
Transceiver 150 Watt merek Len. Instalasi radio dilakukan di kapal
Combat Boat 16m yang bersandar di galangan Kapal PT Palindo
Marine Batam.
Radio Komunikasi Base Station (Untuk Pangkalan)
Instalasi Radio Komunikasi HF SSB untuk pangkalan dilakukan
di kantor galangan Kapal PT Palindo Marine Batam.
Radar
Instalasi Radar ditempatkan pada tiang agung Combat Boat
16M, dengan ketinggian di atas permukaan laut sekitar 5 meter.
Radar memiliki spesifikasi jangkauan maksimal hingga 36 Nm
dengan penempatan ketinggian antena yang optimal, sedangkan
untuk Combat Boat, penempatan antena radar tidak bisa tinggi,
sehingga jangkauan radar terbatas horizon laut.
Kamera CCTV PTZ
Kamera CCTV PTZ berfungsi sebagai alat untuk pemantauan
jarak dekat secara visual objek yang ada didepan kapal. Kamera
ini dipasang di atas tiang agung kapal.

Picture : Surveillance Camera installed on Combat Boat System

Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 57


Berita Foto

Perusahaan galangan kapal dalam negeri, PT. Daya Radar Utama (DRU) yang berada di Lampung dalam waktu
dekat akan segera meluncurkan kapal hasil produksinya, Kapal Angkut Tank (AT)-3 yang telah dipesan oleh Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).

Menhan berharap, pembangunan kapal yang merupakan pesanan dari TNI AL tersebut dapat selesai pada akhir bulan
September 2014, sehingga nantinya sudah siap untuk ditampilkan pada Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun TNI
pada Oktober 2014 mendatang di Surabaya. Kapal tersebut menjadi kebanggaan karya anak bangsa sebagai salah
satu produk industri pertahanan dalam negeri.

58 Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014


Volume 48 / No. 32 / Mei-Juni 2014 59

Anda mungkin juga menyukai