Anda di halaman 1dari 2

LITERASI COVID 19

Budayakan Baca sampai selesai, Berpikir Positif & Jangan Stress

Penjelasan Ilmiah terkait COVID 19 oleh Drh. Moh. Indro Cahyono (ahli virus)

Pakar virologi Moh Indro Cahyono. (dok. Facebook) via suara.com

1. Virus (termasuk COVID-19) hanya bisa bertahan hidup di media yang gelap, basah, &
dingin. Dia tidak bisa bertahan hidup lama tanpa perantara media tersebut.

Jika misalnya ada orang yang sudah terinfeksi mengeluarkan droplet (cairan lendir atau
ludah) lalu kena di baju, kain, atau meja maka dia tetap hidup selama droplet itu belum
mengering. Jika baju dicuci atau setidak-tidaknya mengering sendiri karena pengaruh
lingkungan misalnya karena panas atau disinfektan maka virusnya akan mati. Begitupun di
meja, kursi, lantai, karpet dan sejenisnya. Jika sudah mengering ya sudah virusnya akan
mati.

2. Virus ini tidak bisa hidup di udara. Dia hanya bisa hidup di droplet & kemudian jatuh ke
bawah. Semua jenis virus. Mau virus flu, atau virus lain sifatnya sama. Bagaimana dengan
berjabat tangan? Sama seperti penjelasan nomor satu. Walau tangan ini termasuk bagian
hidup tapi selama droplet-nya kering, dibersihkan dengan sabun atau hand sanitizer maka
virus pun akan hancur. Karena virus hanya bisa masuk lewat 2 jalur yakni hidung, dan
mulut. Maka jika selesai berjabat tangan dianjurkan membasuhnya dengan sabun atau hand
sanitizer.

3. Virus bisa dinetralkan oleh antibody dari dalam tubuh & antibody bisa dinaikkan
produksinya dengan konsumsi vitamin E & C. Budayakan untuk mengkonsumsi vitamin E
(brokoli, kelor) dan vitamin C (jeruk, mangga, dll) selama masa wabah COVID-19.
4. Yang terinfeksi atau dinyatakan positif berpeluang sembuh. Jika memiliki riwayat penyakit
bawaan seperti paru, TB, hipertensi, asma, kanker, dan tumor, sebaiknya berkonsultasi ke
dokter.

5. Bagi manusia yang ketahanan tubuhnya normal & kemudian dinyatakan positif dapat
melakukan treatment (perlakuan) mandiri di rumah dengan cukup beristirahat, konsumsi
vitamin E & C & madu, karena dengan asupan vitamin yang bagus maka produksi antibodi
bisa meningkat 2-3 kali lipat dari standard.

Antibodi pada hari ke 7 akan diproduksi tubuh untuk menetralkan virus & mencapai
puncaknya pada hari 14. Jangan panik & stress karena stress akan menekan sistem
kekebalan kita. RS sebaiknya dikhususkan untuk kelompok resiko tinggi (lansia, pasien
dengan komplikasi penyakit, & gangguan pernafasan kronis) sehingga RS tidak terlalu
penuh & membuat para pejuang kesehatan menjadi kerepotan & kelelahan.

6. Jangan stres dan panik. Karena jika stres dan panik memicu reaksi psikosomatis yang
berakibat pada menurunnya produksi antibodi dr dalam tubuh.

7. Virus tidak bisa bertahan hidup di tempat kering, terang, & panas. Jika dicurigai ada
droplet di perabot rumah maka cukup dibersihkan saja dg desinfektan atau cairan
pembersih.

8. Pasien yang terinfeksi berpeluang sembuh dalam 14 hari jika rajin mengkonsumsi vitamin
E + C & cukup istirahat.

9. Manusia yg sudah pernah terinfeksi & sembuh masih bisa terkena infeksi ulangan dr
lapang tapi sel.memory tubuh akan mengeluarkan antibody lebih cepat (bukan 7 hari sot
infeksi pertama) tapi langsung keluar dalam waktu 1 hari (24 jam).

Yang paling penting dengan adanya COVID-19 ini semua orang jadi sadar akan pentingnya
menjaga kesehatan diri & lingkungan.

Tumbuhkan rasa optimisme, dan pengetahuan tentang virus. Jangan menerima asumsi atau
data tidak jelas yg sejak awal memang ditujukan untuk membuat kepanikan rakyat.

Semoga bermanfaat.

https://inet.detik.com/cyberlife/d-4960045/muncul-broadcast-soal-corona-dari-pakar-virus-hoax-
atau-bukan

Anda mungkin juga menyukai