Anda di halaman 1dari 4

ASTIGMAT

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman :

UPT. PUSKESMAS dr. Ike Puri Purnama Dewi


UJUNGBERUNG INDAH
NIP. 198003192006042 005
1. Pengertian Astigmatisma adalah keadaan di mana sinar sejajar tidak
dibiaskan secara seimbang pada seluruh meridian.

2. Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam memberikan penanganan pada


pasien yang mengalami astigmat
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Ujungberung Indah No.

tentang astigmat

4. Referensi PMK no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur 1. Petugas menganamnesis apakah ada keluhan penglihatan kabur.
Pasien memicingkan mata untuk dapat melihat lebih jelas.
Keluhan disertai hanya dapat membaca dengan jarak lebih
dekat.

2. Petugas/ dokter melakukan pemeriksaan fisik pada mata.

Pemeriksaan Fisik Oftalmologis

a. Penderita duduk menghadap kartu snellen pada jarak 6


meter.

b. Pada mata dipasang bingkai percobaan. Satu mata


ditutup, biasanya mata kiri ditutup terlebih dahulu untuk
memeriksa mata kanan.

c. Penderita diminta membaca kartu snellen mulai huruf


terbesar (teratas) dan diteruskan pada baris bawahnya
sampai pada huruf terkecil yang masih dapat dibaca.
Lensa positif 0,5D ditambah pada mata yang diperiksa
(teknik fogging).

d. Pasien diminta melihat gambar kipas pada Snellen chart


dan menyebutkan garis yang paling jelas.

e. Pasangkan lensa silinder -0,5D dengan aksis tegak lurus


terhadap garis yang paling jelas.

f. Perlahan-lahan lensa silinder dinaikkan kekuatan


dioptrinya sampai semua garis terlihat sama jelas.

g. Pasien kembali diminta melihat Snellen chart, bila visus


belum 6/6 lensa fogging dicabut.

h. Mata yang lain dikerjakan dengan cara yang sama.

3. Petugas/ dokter menegakkan diagnosa astigmat pada pasien


berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
4. Pasien dengan astigmat diberikan terapi dengan menggunakan
kacamata lensa silindris dengan koreksi yang sesuai. Kriteria
rujukan Apabila visus tidak dapat mencapai 6/6.
5. Petugas mencatat hasil pemeriksaan, terapi dan observasi ke
dalam form rekam medis / catatan keperawatan
6. Ruang terkait Poli Umum

7. Dokumen Terkait 1. Blangko Resep


2. Blangko Rujukan
3. Rekam Medis

8.Rekaman Historis Perubahan

NO Yang dirubah Isi perubahan Tgl. Mulai diberlakukan


No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak
Berlaku
1 Apakah Petugas/ dokter melakukan anamnesa ?
2 Apakah Petugas/dokter melakukan pemeriksaan fisik?
4 Apakah Petugas/dokter menegakkan diagnosa astigmat
pada pasien ?
9 Apakah Petugas/dokter melakukan terapi ?
10 Apakah Petugas mencatat hasil pemeriksaan, terapi
dan observasi kedalam form rekam medis/
catatan keperawatan?

CR: %.

Bandung,

Pelaksana / Auditor

..

Anda mungkin juga menyukai