Kita perlu mempelajari ilmu ekonomi islam, menyusunnya dari sumber utama Al-
Quran, as-Sunnah dan Khazanah Islam lainnya, tanpa mengabaikan ilmu
ekonomi yang sudah ada yang dapat digunakan sebaik-baiknya untuk
penyempurnaan
a. Kemiskinan
b. Polusi
c. Pengangguran
d. Inflasi
e. Pengawasan harga
f. Perpajakan
g. Kesehatan
h. Energi
i. Besaran ukuran perusahaan
j. Proteksi
k. Perdagangan bebas
l. Utang Negara
Istilah ekonomi bersal dari kata Latin ecos dan nomos. Kata ini
memang tidak dijumpai. Akan tetapi dalam kamus Modern Bahasa Arab yang
ditulis oleh Hans Wehr dijumpai kata dasar qashada, yang melahirkan qasd
(yang berarti endeavor, aspiration. Intentions, intent, design, purpose, resolution,
object, goal, aim, end, frugality, thrift dan economy); qasadan (intentionally,
purposelyadvisedly, on purpose deliberately); qasdi(intentional, intended);
qasid (aspired, desired, aimed at, intended); maqsid atau maqasid (destination)
dan iqtishad (saving, economization, retrenchmen, thriftiness, thrift, providence,
economy). Dari sini lahirlah istilah ilm aliqtishadi (ilmu ekonomi), ilm al
1 Hal. 3-4
iqtishad as siyaasi (politik ekonoomi) iqtishadan fi waqt (in order to save time)
dan aliqtishadiyah (ekonomi).
2 Hal. 5
[Ekonomi Islam adalah pemikir muslim yang merespon tehadap tantangan
ekonomi pada masanya. Dalam hal ini mereka dibimbing dengan Al-Quran dan
as-Sunnah beserta akal dan pengalamannya]
[Ekonomi Islam merupakan suatu studi sosial yang mempelajari masalah ekonomi
manusia berdasarkan nilai-nilai Islam]