(Melayu Kuna) sebagai bahasa kerajaan. Hal ini diketahui dari beberapa
prasasti, seperti :
Tulisan yang ada di batu nisan di Minye Tujoh, Aceh tahun, 1380 M.
dipakai oleh Kesultanan Malaka, disebut dengan bahasa Melayu Tinggi. Tetapi
administrasi bagi kalangan pegawai pribumi, tetapi pada saat itu belum banyak
memiliki suatu bahasa tersendiri yang bersumber dari cara berbicara yang paling
elegan dari negara-negara lain, sehingga bahasa Melayu adalah yang Bahasa
Awal abad ke-20, bahasa Melayu pecah menjadi dua. Di tahun 1901,
Wilkinson.
bahasa penghubung antar pulau, antar suku, antar pedagang, dan antar
Indonesia. dengan adanya sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928, ini
adalah bukti yang mengiikrarkan satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa
usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam
pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Jika mengacu pada masa
depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesastraannya, hanya ada dua
bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan
Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan
Tahun 1901 disusunnya ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. van
Rakyat), yang pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Balai
budayawan Indonesia.
36).
(EYD) di hadapan sidang DPR dengan Keputusan Presiden No. 57, tahun
1972.
semaksimal mungkin.
Indonesia.
berikut:
Para anggota terdiri dari tokoh masyarakat dan ahli yang mempunyai
menurut ilmu bahasa yang ditetapkan. Dengan adanya ejaan, diharapkan dapat
yang ada. Sehingga terbentuklah kata dan kalimat yang enak didengar,
Pada tahun 1896 Charles Van Ophuijsen, Nawawi Soetan Mamoer dan
Moehammad Taib Soetan Ibrahim menyusun ejaan ini. Ejaan yang kemudian
dikenal dengan nama ejaan van Ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial
Soerabaa ].
sajang ].
oemoer ].
Tanda yang diakri [ tik ], seperti koma ain dan tanda trema. Digunakan
yang kemudian ejaan ini disebut dengan nama edjaan Soewandi, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan saat itu. Ejaan ini mengganti Ejaan Van Ophuijsen
Bunyi yang jelas yang ditulis dengan [k] pada kata-kata [ tak, pak, rakjat ].
Ditandai dengan merubah nama jalan di depan kantor departemennya , dari [ Djl.
Ejaan Melindo
Indonesia dan Persekutuan Tanah Melayu. Sistem inilah yang disebut dengan
Yang Disempurnakan.
banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu
pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak
Nusantara.
bahasa nasional secara resmi (de yure) tertuang dalam Undang-Undang Dasar
1945, Bab XV, Pasal 36. Dalam pasal itu selengkapnya berbunyi, Bahasa
Indonesia lama masih dipengaruhi oleh bahasa Melayu. Adapun Alasan Bahasa
bahasa negara
Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe bertoempah darah satoe, Tanah
Air Indonesia. Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe berbangsa satoe,
sekarang ini. Berbeda dengan negara-negara lain yang terjajah, mereka harus
Siaran Radio, Website, dll. Karena Indonesia adalah negara yang memiliki
beragam bahasa dan budaya, maka harus ada bahasa pemersatu diantara
semua itu. Hal ini juga berkaitan dengan Kedudukan keempat dari Kedudukan
dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk
teknolologi (iptek)
pemerintah.
dan mutu media komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang
media cetak lainnya. Karena sangatlah tidak mungkin bila suatu buku yang
bahasa daerah itu sendiri, dan menyebabkan orang lain belum tentu akan
mengerti.
MODUL 2 (BAB II)
fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan
benar. Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang
berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga
konflik, klimaks, setting dan lainnya. Bentuk karangan non ilmiah adalah
dongeng, cerpen, novel, roman, anekdot, hikayat, cerber, puisi dan naskah
drama.
Bahasa Indonesia ragam ilmiah memiliki karakteristik cendikia, lugas dan jelas,
1. Cendekia
digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis, yakni mampu
membentuk pernyataan yang tepat dan sesksama. Hal ini sejalan dengan
menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas dan tepat. Untuk itu, setiap gagasan
bernada sastra pun perlu dihindari. Gagasan akan mudah dipahami apabila
dituangkan dalam bahasa yang jelas dan hubungan antara gagasan yang satu
dengan yang lain juga jelas. Kalimat yang tidak jelas umumnya akan muncul
4. Formal
keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata,
bentukan kata, dan kalimat. Bentukan kata yang formal adalah bentukan kata
yang lengkap dan utuh sesuai dengan aturan pembentukan kata dalam bahasa
Indonesia. Kalimat formal dalam tulisan ilmiah dicirikan oleh kelengkapan unsur
wajib (subyek dan predikat), ketepatan penggunaan kata fungsi atau kata tugas,
pangkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata seperti kosa kata,
bentuk kata, dan struktur kalimat. Sementara sifat konsisten yang ditampakkan
pada penggunaan unsur bahasa, tanda baca, tanda-tanda lain dan istilah yang
diadakan pada gagasan atau hal yang diungkapkan dan tidak pada penulis.
bahasa yang mubazir. Itu berarti menuntut adanya penggunaan bahasa yang
hemat. Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan
unsur-unsur bahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai
dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, ciri kepadatan sudah
ditandai dengan tidak adanya kalimat atau paragraph yang berlebihan dalam
tulisan ilmiah