Anda di halaman 1dari 4

11 Jenis Jenis Tanaman Paku dan Gambarnya

Advertisement
Umumnya, tanaman paku-pakuan (pterydophyta ) merupakan tanaman dengan ciri memiliki
daun, batang, akar sejati atau istilahnya disebut cormophyta. Tanaman paku -pakuan hidup di
hampir semua wilayah/tempat di seluruh dunia. Wilayah lembab, di atas permukaan tanah
(misalnya: secara merambat, di wilayah bangunan kosong tak terawat, pinggiran tebing),
sekitar wilayah air (seperti danau, kolam), wilayah gunung berapi kecuali daerah gurun yang
kering dan daerah salju abadi.
Bagaimana cara hidup tanaman paku ?
Cara hidup tanaman paku pakuan juga beragam. Ada yang hidup secara epifit maupun
saprofit. Sebagaimana lumut, tanaman paku -pakuan juga mengalami metagenesis. Namun,
ada yang membedakan tanaman paku pakuan dari lumut, yaitu pada tanaman paku
pakuan fase yang lebih dominan adalah fase sporofit, pada tanaman lumut fase gametofit
justru lebih dominan. Ini bearti dalam sistim reproduksi, tanaman paku pakuan
berkembang biak mengunakan spora. Bentuk tanaman paku-pakuan cukup bervariasi, ada
yang berbentuk pohon, rerumputan serta berbentuk seperti tanduk rusa.
Ciri ciri umum tanaman paku-pakuan
1. Memiliki akar, batang, daun sejati ( cormophyta). Ini berarti antara akar, batang, dan
daun sudah dapat dibedakan dengan jelas.
2. Akar pada tanaman paku-pakuan bersifat seperti serabut atau istilahnya rizoid dengan
pelindung pada ujungnya yang disebut tudung akar atau kaliptra.
3. Umumnya batang pada tanaman paku pakuan tidak terlihat, karena biasanya akar
pada tanaman paku pakuan terbenam dalam tanah dalam bentuk rimpang (rizoma).
Namun demikian, ada juga akar tanaman paku pakuan yang berdiri tegak di atas
permukaan tanah seperti Cyathea.
4. Daun muda pada tanaman paku-pakuan umumnya menggulung dan melingkar pada
ujungnya.
5. Memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof
6. Tidak memiliki biji untuk berkembangbiak
7. Walaupun sifat akarnya seperti serabut (rizoid), tetapi telah memiliki jaringan
pengangkut yang sempurna, yaitu jaringan pengangkut xilem dan floem.
8. Memiliki tinggi yang bervariasi, dari yang tingginya 2 cm hingga 5 m (misalnya paku
tiang atau Sphaeropteris). Bahkan tanaman paku pada zaman purba diperkirakan
tingginya mencapai 15 m.
9. Siklus hidupnya terdiri dari dua generasi, yaitu generasi sporofit dan gametofit.
10. Cara hidup tanaman paku-pakuan secara epifit dan sprofit.
Setelah kita mengetahui penjelasan tanaman paku berserta ciri-ciri tanaman paku. kita akan
menjelaskan jenis-jenis jenis tanaman paku yaitu :
1. Subdivisi psilopsida (paku purba)
Tanaman paku subdivisi psilopsida merupakan salah satu tanaman
paku yang sederhana, karena susunan atau struktur tanamannya
dapat dikatakan cukup sederhana. Tanaman paku psilopsida ini
hanya berupa ranting yang bercabang cabang, tanpa daun dan
akar. Adapun, struktur yang berbentuk bulu bulu halus yang
disebut rizoid atau akar semu, berfungsi seperti akar, alat untuk
melekatkan diri pada substrat dan menyerap air dan zat hara.
Psilopsida hanya memiliki dua genus di seluruh dunia yang tersebar
di iklim tropis dan subtropis. Tanaman ini termasuk tanaman
sporofit atau penghasil spora. Sayangnya, tanaman subdivisi psilopsida ini termasuk tanaman
yang hampir punah keberadaannya. Contoh subdivisi psilopsida ini adalah Psilotum nudum.
Ciri ciri psilopsida:
homospora
berdaun mikrofil dan batangnya berklorofil
tak memiliki daun sejati
hidup di daerah beriklim tropis dan subtropis
umumnya telah punah dengan perkiraan 10 hingga 13 jenis yang masih bertahan
hidup hingga saat ini.
2. Subdivisi Lycopsida
Subdivisi lycopsida merupakan tanaman paku heterospora, yaitu
tanaman yang menghasilkan dua jenis spora, mikrospora dan
makrospora. Lycopsida atau disebut juga paku rambut atau paku
kawat memiliki daun yang kecil kecil dan hidup di daerah tropis
seperti Indonesia. Subdivisi lycopsida termasuk tanaman epifit atau
menumpang hidup pada tanaman lainnya. Subdivisi Lycopsida
contohnya adalah tanaman Lycopodium cernuum (paku kawat)
serta Selaginella (paku rane).
Ciri ciri Lycopsida:
memiliki akar, batang, daun sejati
daunnya tersusun rapat dan bentuknya kecil kecil
memiliki dua jenis sporangium pada paku rane atau Selaginella, yaitu
makrosporangium dan mikrosporangium.
hidup di tanah ataupun menempel pada batang pohon
3. Subdivisi sphenopsida
Tidak seperti subdivisi lycopsida yang hidup di daerah tropis,
sebaliknya subdivisi sphenopsida atau yang juga disebut tanaman
paku ekor kuda hidup di daerah sub tropis, terutama di daerah rawa
rawa. Subdivisi sphenopsida memiliki daun mikrofil dan termasuk
generasi sporofit, yaitu tanaman yang menghasilkan spora. Spora
haploid dihasilkan dari sporangium (kotak spora) dengan cara
meiosis. Subdivisi sphenopsida memiliki batang yang keras dan
berongga, mengandung silika. Contoh dari Subdivisi sphenopsida
adalah Equisetum palustre.
Ciri ciri sphenopsida:
sering tumbuh di daerah berawa
heterospora
kandungan silika yang berlimpah pada batangnya
batangnya tumbuh di atas permukaan tanah (tegak) juga terbenam dibawah
permukaan tanah (rimpang / rhizome)
4. Subdivisi Pteropsida
Subdivisi Pteropsida (paku sejati) dikenal di Indonesia sebagai
tanaman pakis. Subdivisi Pteropsida hidup di daerah dengan iklim
tropis dan sub tropis. Subdivisi Pteropsida memiliki akar, batang,
daun sejati. Daunnya cukup lebar dibandingkan subdivisi yang
lainnya dengan tulang daun yang bercabang. Pada daun muda
subdivisi Pteropsida akan menggulung di ujung. Contoh tanaman
subdivisi Pteropsida adalah Adiantum cuneatum (suplir), Marsilea
crenata (semanggi), serta Asplenium nidus (paku sarang kuda).
Ciri ciri Pteropsida:
sponsored links
homospora / isospora , dimana spora spora ini berkumpul dan terletak di bawah
daun
dalam fertilisasi membutuhkan bantuan air sebagai sarana bagi sperma bersilia
menuju sel telur. Sperma bersilia dan sel telur pada subdivisi Pteropsida dihasilkan
dari protalium dan protalium merupakan tahap perkembangan dari spora Pteropsida
yang jatuh ke tanah.
penyebaran spora ke berbagai daerah baru dibantu oleh angin
batangnya tumbuh di atas permukaan tanah (tegak) juga terbenam dibawah
permukaan tanah (rimpang atau rhizome)
5. Berdaun Mikrofil
Tanaman paku-pakuan yang berdaun mikrofil, yaitu tanaman paku-
pakuan yang berdaun kecil yang pada umumnya terdapat pada
tumbuhan yang memiliki keunikan sendiri dan tumbuhan paku
berdaun mikrofil ini merupakan jenis tumbuhan paku yang tidak
langka sehingga mudah untuk ditemukan.
Ciri-ciri tanaman paku-pakuan berdaun mikrofil adalah:
memiliki bentuk daun seperti sisik atau rambut.
struktur daunnya tidak bertangkai
struktur daunnya tidak memiliki tulang.
biasanya tanaman paku-pakuan berdaun mikrofil ini tidak memiliki diferensiasi sel.
6. Berdaun Makrofil
Tanaman paku-pakuan berdaun makrofil adalah tanaman paku-
pakuan yang memiliki daun yang besar-besar. Dan tamanan paku
berdaun makrofil ini juga tidak langka sehingga muda untuk
ditemukan.
Ciri-ciri tanaman paku-pakuan berdaun makrofil adalah:
memiliki bentuk daun yang besar-besar.
pada daunnya terdapat tangkai
memiliki tulang daun serta daunnya bercabang.
Selain itu, tanaman paku berdaun makrofil telah memiliki
diferensiasi sel.
7. Berdaun Tropofil

Daun tropofil merupakan daun yang berfungsi sebagai tempat


berlangsungnya fotosintesis (proses pembuatan makanan). Yang akan membantu menyerap
air yang disalurkan melalui stomata sehingga akan terbentuknya proses fotosintesis secara
sempurna. Sehingga berfungsi dalam proses fotosintesis yang menghasilkan zat makanan
(glukosa) dan sering disebut dengan daun steril.
Tumbuhan paku berdaun tropofil ini selalu ada di setiap tumbuhan paku karena berperan
penting sekali dalam berlangsungnya fotosintesis sebuah tumbuhan yang merupakan daun
dari setiap tumbuhan paku yang akan menyerap air yang yang akan membuat tumbuhan paku
tumbuh secara sempurna dan bertahan lama.
8. Berdaun Sporofil
Daun sporofil merupakan daun yang berfungsi sebagai penghasil
spora. Spora disimpan didalam kotak spora yang disebut
sporangium. Pada daun sporofil inilah kumpulan sporangium (yang
disebut sorus) berada, biasanya terletak pada bagian bawah daun
dan berupa bintik-bintik berwarna kuning, cokelat, atau cokelat
kehitaman.
Sorus-sorus yang masih muda dilindungi oleh membran tipis yang
disebut indisium. Dan sporofil memiliki peran penting dalam
tumbuhan paku karena merupakan akar dari setiap tumbuhan paku
yang akan menghasilkan spora yang akan melengkapi struktur tanaman paku sehingga akan
menghasilkan tanaman paku yang sempurna
9. Homospora
Tanaman paku homospora atau isospora adalah tanaman paku yang
menghasilkan satu macam ukuran spora sebagai alat
perkembangbiakan (reproduksi) sehingga daun ini memiliki sebutan
daun fertil (subur).
Tanaman paku ini terlihat berwarna hijau yang menyegarkan karena
merupakan kelompok plantae yang bisa melakukam fotosintesis dan
pada tanaman ini pada daunnya terdapat alat reproduksi atau
perkembangbiakkan yang disebut dengan spora yang terdapat pada
permukaan bawah dari daun. Tanaman paku ini berkembangbiak
secara vegetatif dengan spora dan terjadi fertilisasi secara silih berganti sehingga memiliki
kemampuan metagenesis.
Contoh : Lycopodium sternum (paku kawat).
10. Heterospora
Tanaman paku heterospora atau anisospora memiliki ukuran spora
yang berbeda, yaitu mikrospora (spora berukuran kecil dan
bekelamin jantan) serta makrospora (spora berukuran besar dan
berkelamin betina). Mikrospora berukuran lebih kecil dibandingkan
dengan makrospora.
Jenis tanaman paku heterospora ini merupakan jenis tanaman paku
yang termasuk langka dan sulit untuk ditemukan dan hanya berada
di tempat-tempat tertentu karena tak banyak ukuran spora yang
berbeda.
Contoh dari tanaman paku heterospora adalah Marsilea crenata (semanggi) dan Selaginella
(paku rane).
11. Peralihan
Tanaman paku peralihan merupakan tanaman paku-pakuan yang
menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama, jenis
kelamin berbeda namun tetap diantara jenis kelamin betina dan
jantan.
Namun ketika spora itu jatuh ditempat yang sesuai ternyata dapat
menghasilkan prothalium yang berbeda, sehingga masing-masing
prothalium akan ada yang bisa menghasilkan Antheridium dan akan
ada pula yang bisa menghasilkan archegonium.
Contoh tanaman paku peralihan adalah Equisetum debile (paku
ekor kuda).

Anda mungkin juga menyukai