ESHA ARDIANSYAH
OFF I/ 2015
Selama perkembangan dari eukariotik tingkat tinggi sel satu, zigot memberikan kenaikan dengan sel
mitosis untuk mengatur secara luas tipe sel (pada hewan, sel kulit, sel syaraf, sel tulang, sel darah dan seterusnya)
dengan perbedaan morfologi dan komposisi molekul. Tipe sel yang berbeda memberikan beberapa fungsi
metabolisme yang spesifik. Contohnya, sel darah merah sangat dikhususkan untuk sintesis dan menyimpan
hemoglobin. 90% lebih dari molekul protein disintesis dalam sel darah merah selama masa aktifitas biosintesis
maksimal. Pada amfibi nukleus dari sel yang berbeda dapat ditransplantasi menjadi enucleated telur (telur dari
nukleus yang asli telah tergeser) dan menunjukkan sebenarnya perkembangan dari embrio normal. Selama
perkembangan tumbuhan komplek atau hewan, ekspresi gen telah ditunjukkan diregulasi pada contoh yang
berbeda mungkin semua penting pada tahap transkripsi, proses pre-mRNA, transport mRNA, stability mRNA,
translasi, postransalasi, proses protein, stability protein, dan fungsi enzim. Beberapa proses perkembangan pada
eukariot tingkat tinggi dikontrol melalui preprogrammed circuits dari ekspresi gen. Produk dari satu atau lebih
dari fungsi gen yaitu menghentikan transkripsi dari set pertama pada gen atau memulai transkripsi dari set kedua
dari gen. Pada eukariot, hormon-hormon dapat merangsang ekspresi sekelompok gen. Selain itu, gen-gen
regulatori juga dilibatkan dalam pengontrolan pola-pola diferensiasi. Dalam beberapa kasus, elemen-elemen
regulatori disebut enhancers dan silencers yang mengatur ekspresi gen dari promoter terdekatnya.
Pembuahan telur yang telah matang oleh sperma akan merangsang peningkatan sintesis protein, yang
diikuti pembelahan nukleus dan pembelahan sel pada tahap pembelahan awal pada embriogenesis. Semua
komponen dibutuhkan untuk sintesis protein selama embriogenesis pertama sebelum telur dibuahi. transkripsi
gen dalam membentuk molekul m-RNA atau pre-mRNA harus disimpan dalam telur dalam keadaan dormansi.
Sebagian besar kromosom lampbrush dalam keadaan yang sangat terkondensasi dan secara transkripsi merupakan
bentuk inaktif sehingga disebut daerah aksial dari kromosom. Segmen tertentu dari DNA pada masing masing
kromosom lampbrush, nampak sebagai gembungan lateral yang melebar. Masing masing gembungan terdiri
atas molekul molekul sentral DNA yang dikelilingi matriks RNA dan protein yang baru disintesis.
Gen gen hasil transkripsi yang disintesis selama oogenesis harus disimpan dalam keadaan inaktif tetapi
tetap dalam bentuk yang stabil hingga terjadinya proses pembuahan. Transkripsi gen particular dan gen product
yang lain harus dibatasi dalam daerah khusus dari sitoplasma telur selama oogenesis.
Amplifikasi Gen RNAr pada Oosit Amphibi
Meskipun laju inisiasi sintesis protein mengikuti fertilisasi, akan tetapi tidak terjadi sintesis RNAr pada
embrio amphibi hingga tahap gastrula. Besarnya telur dari amfibi mengandung sangat banyak ribosom sekitar
1012 per telur yang masak. D. Brown dan I. Dawid menunjukkan bahwa nukleus dari oosit X. laevis mengandung
ratusan nukleolus, masing masing mengandung molekul DNA sirkuler yang membawa gandaan berulang secara
dua-dua dari gen rRNA. Setelah dibentuk, ekstrachromosomal molekul DNA nampak bereplikasi dengan
mekanisme rolling circle. Replikasi selektif gen-gen rRNA dalam oosit merupakan contoh pengetahuan terbaik
dari tipe amplifikasi gen spesifik. Saat sejumlah besar protein spesifik diperlukan, seperti pada kasus hemoglobin
dalam sel darah merah, amplifikasi dapat diselesaikan pada tahap translasi; masing masing molekul mRNA
dapat ditranslasi beberapa kali. Hal ini merupakan suatu hal yang tidak mungkin ketika produk gen yang
diperlukan yaitu molekul RNA.
Pada eukariot tingkat tinggi, hanya sebagian kecil proporsi dari genom yang direpresentasikan diantara
molekul mRNA dalam suatu tipe sel tertentu. RNA ditambahkan ke reaksi hibridisasi dalam jumlah yang banyak
(relatif terhadap konsentrasi DNA) sehingga sekuen DNA berkomplementer dengan sekuen sekuen yang
representatif dalam populasi RNA dan akan membentuk hibrid DNA RNA. Pada eksperimen hibridisasi
penjenuhan RNA-DNA, pengukuran sel pertama dilakukan terhadap jumlah RNA yang berlabel radioaktif dari
suatu tipe sel yang berhibridisasi terhadap DNA genomik dengan ada/tidak ada kompetisi RNA radioaktif dari
tipe sel yang kedua. Apabila dua sel secara keseluruhan mengandung populasi RNA yang berbeda (non-
overlapping), maka sejumlah RNA yang berlabel akan berhibridisasi dengan DNA, baik itu dengan ada/tidak
adanya kompetisi RNA. Jika dua populasi RNA saling overlap, maka sejumlah RNA yang terlabeli hibridisasi
akan mengalami penurunan proporsi terhadap tingkat overlap. Penelitian hibridisasi competitif RNA-DNA dari
indikasi tipe ini menunjukkan sekuen RNA dalam populasi RNA mengambil dari jaringan yang berbeda atau tipe
sel yang berbeda perbedaannya yaitu antara 10 hingga 100%. Histon yang sama biasanya ada dalam cromatin dari
variasi tipe sel yang berbeda. Banyak ilmuan yang percaya bahwa histon tidak memiliki fungsi seperti repressor
spesifik atau aktivator dari transkripsi.
Komunikasi interselular adalah fenomena yang sangat penting pada tanaman dan hewan yang lebih tinggi.
Sinyal yang berasal dari berbagai kelenjar dan / atau sel sekretori beberapa bagaimana merangsang jaringan target
atau sel target untuk mengalami perubahan dramatis pada pola metabolik mereka. Perubahan ini sering mencakup
pola perbedaan diferensiasi yang bergantung, setidaknya dalam beberapa kasus, pada pola ekspresi gen yang
berubah.
Hormon peptida seperti insulin dan hormon steroid seperti estrogen dan testoterone mewakili tipe dari
sistem sinyal yang digunakan dalam komunikasi interselular. Hormon peptida berikatan besar, sehingga
memerlukan protein reseptor yang ada pada membran sel target untuk dapat masuk, dan juga melalui perantara
AMP. Hormon steroid memiliki molekul yang kecil sehingga siap memasuki sel.
Studi autoradiografi dengan menggunakan hormon steroid berlabel radioaktif telah menunjukkan bahwa
kompleks protein hormon-reseptor cepat terakumulasi di nukleus sel target. Studi awal oleh G. Tomkins dan rekan
pada tikus dan babi B. W. O'Malley dan rekan pada ayam telah membuktikan bukti bahwa kompleks protein
hormon reseptor ini mengaktifkan transkripsi gen atau rangkaian gen tertentu. Penelitian selanjutnya telah
menunjukkan bahwa setidaknya beberapa dari kompleks protein reseptor hormon ini mentranskripsi aktif gen
target dengan mengikat sekuens DNA spesifik yang ada di daerah pengatur cis-acting gen ini (lihat bagian
berikut). Hipotesis lain adalah bahwa kompleks protein reseptor hormon berinteraksi dengan protein kromosom
nonhistone spesifik (protein spesifik nonhistone hadir hanya di kromatin sel target?) Daripada secara langsung
dengan DNA. Interaksi ini kemudian akan menstimulasi transkripsi gen yang benar. Dalam kedua kasus,
kompleks protein hormon-reseptor ini akan berfungsi sebagai regulator positif (atau "aktivator") transkripsi, sama
seperti kompleks CAP-cAMP pada prokariota.
Bukti awal bahwa protein kromosom nonhistone dapat mengendalikan keadaan transkripsi gen tertentu
diperoleh oleh J. Stein, G. Stein, dan I. Kleinsmith. Histone disintesis, seperti DNA, selama fase S dari siklus sel.
Ketika kromatin dari fase S (fasa sintesis DNA) sel ditranskripsi secara in vitro, mRNA histone disintesis. Bila
kromatin dari fase G1 (periode setelah selesainya mitosis, tapi sebelum S) digunakan, tidak ada histon RNA yang
disintesis. Ketika nonhiston dihilangkan dari kromatin fase G1 dan digantikan dengan protein kromosomal
nonhiston dari kromatin fase S, dan protein hasil pergantian ini ditranskripsikan secara in vitro, maka RNAd
histon akan disintesis. Namun ketika ketika nonhiston pada kromatin hasil pergantian tadi adalah berasal dari fase
G1, serta DNA dan histon berasal dari fase S, maka tidak ada RNAd histon yang akan disintesis. Hal ini
menunjukkan bahwa protein kromosomal nonhiston memegang peranan penting dalam regulasi ekspresi gen pada
eukariot.
1. Pengendalian ekspresi genetic pada eukariot dapat ditinjau dari 3 sisi. Sebutkan dan jelaskan !
2. Apa fungsi aktifator ?
3. Kapankah terjadi regulasi gen?
4. Bagaimana gambaran dari enhancher?
Jawaban