MAKALAH TEORITIS
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Mekanisme Hipotalamus, Hipofisis, dan Testis. Makalah ini dibuat dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Reproduksi. Meskipun terdapat beberapa
hambatan dalam proses pengerjaan makalah ini, tetapi kami berhasil menyelesaikannya
dengan tepat waktu.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Umie Lestari, M.S selaku dosen mata kuliah Fisiologi Reproduksi,
2. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual,
3. Seluruh teman seperjuangan Biologi kelas GHI-K tahun 2015, yang banyak
membantu dan memberi masukan dalam pengerjakan makalah ini, dan
4. semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Sesuai dengan pepatah Tak ada gading yang tak retak penulisan makalah ini
jauh dari kata semperuna, penulis berharap adanya masukan yang bersifat membangun
sehingga makalah ini dapat lebih sempurna. Penulis juga berharap agar makalah ini
nantinya dapat berguna bagi semua kalangan.
Penulis
PENDAHULUAN
Hipotalamus merupakan bagian kecil otak yang menerima input baik langsung
maupun tidak dari semua bagian otak. Hipofisis adalah kelenjar endokrin kecil yang
terletak di rongga bertulang di dasar otak, di bawah hipotalamus (Mescher, 2012).
Kelenjar Hipofisis merupakan kelenjar berdiameter kira-kira 1 cm dan beatnya
0,5-1 gram. Hipofisis disebut juga master of glands karena hipofisis dapat
menyekresikan hormon yang dapat mengatur kerja tubuh. Namun, kelenjar hipofisis
juga dipengaruhi oleh hipotalamus. Mekanisme yang terjadi adalah mekanisme umpan
balik yang sangat mempengaruhi kelenjar yang satu dengan kelenjar yang lain
(Mescher, 2012).
Kelenjar hipofisis terletak pada rongga tulang pada basis otak. Hipofisis
terhubung dengan hipotalamus dan dihubungkan dengan tangkai hipofisis.Hipofisis
terbagi menjadi dua bagian, yaitu hipofsis anterior dan hipofisis posterior. Namun,
memang terdapat bagian pars media (lobus intermedius) yang berada di antara hipofisis
anterior dan posterior yang pada manusia hampir tidak ada. Lobus anterior,
intermedius, dan posterior kelenjar hipofisis sebenarnya adalah tiga organ endokrin
yang kurang lebih terpisah satu sama lain dan, paling tidak pada beberapa spesies,
mengandung 14 atau zat hormonal aktif. Dipandang dari sudut embriologi, kedua
bagian hipofisis (anterior dan posterior) berasal dari sudut yang berbeda, hipofisis
anterior berasal dari kantong Rathke, dan hipofisis posterior berasal dari penonjolan
hipotalamus. Kedua bagian tersebut mensekresikan hormon yang berbeda (Tortora et
al., 2009).
Hipotalamus dengan sel kelenjar hipofisis dihubungkan oleh pembuluh darah
yang berakhir sebagai kapiler pada kedua ujungnya, sehingga disebut sistem porta
hipotalamus-hipofisis. Sistem porta ini merupakan saluran vaskular yang penting
karena sebagai penghubung antara otak dan sistem endokrin. Hampir semua aliran
darah ke hipofisis anterior mula-mula harus melalui hipotalamus. Karena pertukaran
bahan-bahan antara darah dan jaringan sekitarnya hanya dapat terjadi pada tingkat
kapiler, sistem porta hipotalamus-hipofisis menyediakan suatu rute tempat hormon
pelepas dan penghambat dapat diserap di hipotalamus serta dengan segera langsung
disampaikan ke hipofisis anterior dalam konsentrasi yang tinggi Silverthorn et al.,
2010).
Sekresi hormon hipofisis anterior di kontrol oleh hormon pelepas dan
penghambat hipotalamus. Hormon selain menimbulkan efek fisiologisnya, juga
bekerja menekan sekresinya. Penekanan ini yang disebut umpan balik negatif lengkung
panjang (long-loop negative feedback), dilaksanakan oleh hormon organ sasaran
dengan bekerja secara langsung pada hipofisis itu sendiri atau pada pengeluaran
hormon hipotalamus, yang kemudian mengatur fungsi hipofisis anterior Silverthorn et
al., 2010). Oleh karena itu, kami membuat makalah yang berjudul Mekanisme
Hipotalamus, Hipofisis, dan Testis untuk menambah pengetahuan dan referensi
mengenai hubungan hipotalamus, hipofisis, dan testis.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana mekanisme hipotalamus-hipofisis ?
2. Bagaimana mekanisme hipotalamus-hipofisis-testis ?
3. Bagaimana mekanisme feedback positif dan feedback negatif mekanisme
hipotalamus-hipofisis-testis ?
Tujuan
Tujuan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui mekanisme hipotalamus-hipofisis
2. Untuk mengetahui mekanisme hipotalamus-hipofisis-testis
3. Untuk mengetahui mekanisme feedback positif dan feedback negatif
mekanisme hipotalamus-hipofisis-testis ?
KAJIAN PUSTAKA
Hipotalamus
Hipotalmus merupakan daerah yang relatif kecil pada bagian dasar otak.
Hipotalamus terletak diantara otak tengah dan otak depan atas. Batas hipotalamus
adalah bagian atas berbatasan dengan thalamus, bagian depan dengan lamina terminalis
dan pada arah vertikal di bagian badan mamilari (Lestari, 2001).
Hipotalamus merupakan bagian dari otak yang memiliki peran sangat penting
terhadap mekanisme kerja fisiologi tubuh pada organisme tingkat tinggi seperti
manusia. Hipotalamus memiliki peranan penting dalam sistem hormonal tubuh pada
manusia. Hipotalamus adalah bagian kecil dari diencephalon terletak lebih rendah dari
thalamus lihat Gambar 1 (Tortora et al., 2009).
Gambar 1. Bagian Depan Otak. Letak hipotalamus yang berada di bawah thalamus
dan berdekatan pula dengan kelenjar ptuitari yang berperan dalam produksi hormon
(Sherwood, 2010)
Hipotalamus memainkan peran penting dalam induksi produk hormone bahkan
hormone langsung yang dapat mempengaruhi pertumbuhan, reproduksi, regulasi tubuh
dan lain sebagainya. Pada primata tinggi , sistem saraf pusat (SSP) dan terutama
neokorteks memiliki peran penting dalam reproduksi. Peranan dalam reproduksi ini
dilakukan oleh bagian otak yang jauh di dalam yang disebut hipotalamus, yang
menengahi berbagai pengaruh hormonal dan lingkungan pada reproduksi ( Johnson,
2013).
Hipotalamus adalah kumpulan nuclei spesifik dan serat terikat yang berada di
bawah talamus (Sherwood, 2010). Hipotalamus memiliki fungsi yang sangat penting
karena terlibat dalam pengaturan lingkungan internal secara langsung, contohnya
adalah mengatur rasa haus,nafsu makan, perilaku, emosi, ritme tubuh dan mengatur
fungsi bagian otak lainnya. Hipotalamus memiliki peran penting dalam fungsi
homeostatic, saraf otonom dan sistem indokrin, spesifiknya adalah mengontrol suhu
tubuh, mengontrol rasa haus dan pengeluaran urin, mengontrol selera makan,
mengontrol sekresi hormone anterior pituitary hormone, mengontol produksi hormone
pituitary posterior, mengontrol keluarnya air susu (Sherwood, 2010).
Hipotalamus secara morfologi memiliki 4 region besar, yang meliputi
mammillary region, tuberal region,supraoptic region dan preoptic region (Tortora et
al., 2009). Keempat region dari hipotalamus dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 5. Gambaran hipotalamus dan Pituitari Manusia . Sistem kapiler portal (merah)
diturunkan dari arteri hipofiseal superior dan selanjutnya bercabang diantara median
eminence/ diatas bagian arkuata hipotalamus dan hipofisis/di bawah lobus anterior
ventromedial. Nukleus paraventrikular, ventromedial dan arcuate yang didefinisikan
secara anatomis dan fungsional mengandung sel-sel tubuh neuron parvokelular yang
aksonnya (biru) berakhir dan berhubungan dengan kapiler portal. Neuron parvocellular
juga muncul di daerah hipotalamus / preoptik anterior yang kurang didefinisikan
dengan baik dan mengirim akson ke pleksus portal. Neuron magnoseluler (hijau) juga
terletak di nukleus paraventrikular, dengan kelompok kedua di inti supraoptik, dan
mengirim akson sepanjang infundibulum ke hipofisis posterior (Johnson, 2013).
Mekanisme hipotalamus-hipofisis memiliki hasil berbeda tergantung dibagian
mana hormone hipofisis itu dihasilkan. Akson neuron nucleus supra optic dan
paraventrikular secara langsung terproyeksikan pada lobus posterior dari hipofisis
melalui jalur hipotalamus-hipofiseal Gambar 5. Pada subbab sebelumnya telah
dibahas bahwa hipofisis memiliki dua bagian yaitu hipofisis anterior yang
menghasilkan hormone yang berperan dalam reproduksi, pertumbuhan, dan lainnya,
sedangkan pada bagian posterior menghasilkan hormone vasopressin yang berfungsi
untuk mengatur kadar air dalam tubuh dan oxytocin untuk pengekskresian air susu dari
kelenjar susu. Hormon dari hipofisis posterior, vasoprotein dan oksitosin disintesis
oleh badan-badan sel dua nukleus hipotalamus yang dikemas oleh kombinasi protein
pengikat (neurofisin) yang secara spesifik berhubungan dengan setiap peptide. Hormon
tersebut ditransportasikan sepanjang akson oleh aliran aksoplasma untuk selanjutnya
disimpan dalam lobus hipofisis posterior. Selanjutnya terjadi pembebasan hormone ke
peredaran darah. System neuron dalam hipotalamus ini disebut sistem neurosekretori
magnoseluler lihat Gambar 6 ( Lestari, 2001 ).
Testis
Manusia memiliki sepasang testis dengan bentuk oval. Testis memiliki kapsul
pembungkus yang menutupi massa tubulus seminiferus yang digulung berkelompok
menjadi 250-300 kompartemen. Antar tubulus seminiferous terdapat jaringan
interstisial yang terdiri dari pembuluh darah dan sel leydig yang memproduksi
testosteron. Tubulus seminiferus meninggalkan testis dan bergabung dengan
epididimis, yaitu satu saluran tunggal yang membentuk tali yang dililitkan dengan erat
pada permukaan kapsul testis. Epididimis kemudian menjadi vas deferens, juga dikenal
sebagai ductus deferens. Saluran ini masuk ke perut, di mana ia akhirnya bermuara ke
dalam uretra, jalan keluar dari kandung kemih ke lingkungan luar lihat Gambar 15
(Silverthorn, et al., 2010).