Anda di halaman 1dari 3

PEMANTAUAN PELAKSANAAN

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR


PENANGANAN LIMBAH BERBAHAYA
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit : 12/01/2017
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS Dr.Wiwik Kusnul Latifah
NIP. 19711104 200212 2 003
KEMLAGI
1. Pengertian Setiap kegiatan yang berkaitan dengan penanganan bahan
berbahaya oleh semua personil
2. Tujuan Untuk memastikan pelaksanaan dan penanganan bahan
berbahaya tidak menimbulkan pencemaran dan membahayakan
lingkungan sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan akan
dapat ditelusuri penyebabnya.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Upt Puskesmas Kemlagi Kabupaten Mojokerto
Nomor : 188.4/55/416-102.09/2017 Tentang Penunjang
Pelayanan Klinis UPT Puskesmas Kemlagi

4. Referensi Permenkes No. 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas


5.Langkah- Prosedur
langkah/ Alat Dan Bahan
Prosedur Buku Inventaris
Alat Tulis kantor
Langkah - Langkah
Mengidentifikasi Bahan Berbahaya
1. Sanitarian dan Petugas terkait
1.1 Masing-masing penghasil Bahan berbahaya mengidentifikasi
jenis dan jumlah bahan berbahaya yang secara periodic
dihasilkan oleh unit tersebut
1.2 Identifikasi tersebut ditulis dalam buku inventaris oleh
masing-masing unit penanggung jawab Pengumpulan
Bahan Berbahaya
2. Petugas Laboratorium
2.1 Masing-masing penghasil bahan berbahaya mengidentifikasi
jenis dan jumlah bahan berbahaya yang secara periodic
dihasilkan oleh unit tersebut
2.2 Masing-masing unit melaporkan hasil limbah berbahaya
kepada sanitarian tentang jenis dan jumlah bahan yang
akan diserahkan dengan mengisi laporan bulanan bahan
berbahaya.
2.3 Penghasil bahan berbahaya mengangkut bahan berbahaya
kegudang penyimpanan sementara bahan berbahaya
2.3Penghasilbahan berbahaya mengangkut bahan berbahaya
ke gudang penyimpanan sementara bahan berbahaya
2.5 Petugas sanitarian memverifikasi jenis danjumlah bahan
berbahaya yang dihasilkan.
2.6 Bahan berbahaya lainnya disimpan di dalam gudang
penyimpanan sementara bahan berbahaya, dipisahkan
menurut sifat/karakteristik bahan berbahaya (mudah
terbakar, mudah meledak, korosif dan reaktif, beracun.
2.7 Petugas sanitarian bersama petugas terkait memberikan
symbol dan label.
2.8 Masa Simpan dalam gudang TPS bahan berbahaya
maksimal 90 hari sesuai persyaratan yang ditetapkan
atau apabila bahan
2.9 Petugas terkait mengisi inventory bahan berbahaya yang
ada di tempat penampungan/penyimpanan serta
penimbunan menggunakan cek list inventory bahan
berbahaya.
2.10 Petugas terkait mengisi neraca bahan berdasarkan
inventarisasi Gudang bahan berbahaya sementara.
3. Pengelolaan bahan berbahaya oleh Pihak Ketiga. Setelah bahan
mencukupi di tempat penampungan mencukupi, bahan
berbahaya tersebut selanjutnya diserahkan kepada pihak
ketiga :
3.1 Pihak ketiga sebagai berbahaya harus bahan mempunyai
ijin dari Kementrian Lingkungan Hidup Republi pengumpul
atau pengelola Indonesia.
3.2 Pihak transporter harus mempunyai ijin dari Dirjen
Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan RI dan
mendapat rekomendasi dari Kementerian LHRI. Ijin sesuai
dengan jalur transportasi yang akan dilalui bahan
berbahaya
3.3 Sanitarian mengusulkan surat penunjukan pengelola

2/3
bahan berbahaya kepada KepalaPuskesmas.
3.4 Pihakketiga yang ditunjuk (pengumpulatau pengelola
atau transportir) mengisi Berita acara pemeriksaan Bahan
berbahaya bersama petugas terkait. Berita acara serah
terima bahan berbahaya diisi olehpihak ke 3 yang ditunjuk
dan kepala puskesmas.
3.5 Pihak ketiga yang ditunjuk berkewajiban memberikan
Dokumen bahan berbahaya yang sudah ditandatangani
oleh penghasil dan transportir/pengangkut.
6. Diagram Alir _

7. Unit Terkait 1. Petugas Sanitarian


2. Petugas Laboratorium
3. Koodinator Unit
9.Rekaman
Historis
Yang Isi
Perubahan No Tanggal Mulai Diberlakukan
Diubah Perubahan

3/3

Anda mungkin juga menyukai