Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN AKTIFITAS FISIK DENGAN POLA

MAKAN, BERAT BADAN DAN PENCEGAHAN


PENYAKIT

MAKALAH PJOK

DSUSUN OLEH:

PUTRI RYANTSARI

UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
TH. 2016

i
ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Penelitian Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa gaya hidup
duduk terus-menerus dalam bekerja menjadi penyebab 1 dari 10 kecacatan
dan lebih dari dua juta kematian setiap tahun disebabkan oleh kurangnya
bergerak/aktivitas fisik. Oleh sebab itu, beraktivitas fisik sangat diperlukan
untuk memelihara kesehatan. Tetapi bagaimana aktivitas fisik dapat
menyehatkan dan aktivitas fisik apa yang harus dilakukan untuk menjadi lebih
sehat? Inilah masalah yang perlu diperjelas bagaimana tata-hubungan antara
aktivitas fisik dengan kesehatan, aktivitas fisik apa dan bagaimana cara
melakukannya agar orang menjadi lebih sehat. Olahraga merupakan salah
satu aktivitas fisik yang menguntungkan. Olahraga adalah serangkaian gerak
tubuh yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak dan meningkatkan
kemampuan gerak. Seperti halnya makan, gerak (Olahraga) merupakan
kebutuhan hidup yang sifatnya terus-menerus; artinya Olahraga sebagai alat
untuk mempertahankan hidup, memelihara dan membina kesehatan, tidak
dapat ditinggalkan. Seperti halnya makan, olahragapun hanya akan dapat
dinikmati dan bermanfaat bagi kesehatan pada mereka yang melakukan
kegiatan olahraga. Bila orang hanya menonton olahraga, maka sama halnya
dengan orang yang hanya menonton orang makan, artinya ia tidak akan dapat
merasakan nikmatnya berolahraga dan tidak akan dapat memperoleh manfaat
dari olahraga bagi kesehatannya

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah
yang diambil adalah sebagai berikut.
1. Definisi Peran aktivitas fisik
2. Bagaimana peran aktifitas fisik terhadap pola makan dan berat
badan
3. Bagaimana peran aktivitas fisik terhadap pencegahan penyakit
dan konsep diri

D. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui definisi peran aktivitas fisik

1
2. Untuk mengetahui peran aktifitas fisik terhadap pola makan
dan berat badan
3. Untuk mengetahui peran aktivitas fisik terhadap pencegahan
penyakit dan konsep diri

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Aktifitas Fisik


1. Definisi
Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh
otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas
fisik yang tidak ada (kurangnya aktivitas fisik) merupakan
faktor risiko independen untuk penyakit kronis, dan secara
keseluruhan diperkirakan menyebabkan kematian secara global
( WHO, 2010; Physical Activity. In Guide to Community
Preventive Services Web site, 2008).
2. Peran Aktifitas Fisik Terhadap Kesehatan
Aktivitas fisik secara teratur memiliki efek yang
menguntungkan terhadap kesehatan yaitu :
a. Memperbaiki dan meningkatkan mood
Aktivitas fisik yang dapat membuat seseorang merasa
lebih bahagia dan lebih santai dibanding kondisi
sebelumnya. Penampilan seseorang juga akan tampak lebih
baik, lebioh bugar dan lebih bahagia ketika berolahraga
secara teratur. Hal itu akan segera meningkatkan rasa
percaya diri sekaligus mendongkrak hraga diri. Aktivitas fisik
yang teratur dapat membantu mencegah depresi.
Stres bukan hal yang remeh karena dapat
mengganggu sistem metabolisme dalam tubuh yang
mengakibatkan seseorang menjadi mudah lelah, berat
badan turun drastis, salit-sakitan sehingga
metabolismenyaa terganggu. Bagi perempuan dapat
berakibat pada terganggunya siklus haid.
b. Mencegah penyakit kronis
Di sisi lainnya aktivitas fisik yang teratur dapat
membantu seseorang dalam mengendalikan tekanan darah
tinggi. Aktivitas fisik menyebabkan low density lipoprotein
(LDL) atau kolesterol jahat bisa diredam. Aktivitas fisik yang
teratur berpotensi meningkatkan high density lipoprotein
(HDL) atau kolesterol baik, sekaligus mengurangi trigliserida.
Dua manfaat diraih bersamaan, yaitu darah anda mengalir
lancar, dan sekaligus menurunkan penumpukan plak di
arteria. Aktivitas fisik yang teratur juga dapat membantu

3
mencegah diabetes tipe 2. Osteoporosis dan jenis kanker
tertentu.
c. Meningkatkan tingkat energi
Aktivitas fisik yang teratur bisa membuat bernapas
lebih mudah. Bernafas menjadi ringan, lancar dan segar.
Aktivitas fisik memberikan oksigen dan nutrisi ke semua sel
dan jaringan tubuh. Bahkan aktivitas fisik secara teratur
membantu seluruh sistem kardiovaskular, sehingga
peredaran darah melalui jantung dan pembuluh darah
bekerja lebih efesien. Saat jantung dan paru-paru bekerja
lebih efesien, akan memiliki lebih banyak energi untuk
melakukan hal-hal yang dinikmati. Bagaimanapun, seluruh
langkah demi langkah dalam kehidupan seseorang amat
membutuhkan energi. Jika cadangan energi akan berlimpah
maka penampilan akan power full.
d. Memperbaiki kualitas tidur
Tidur sangat penting bagi pemulihan kondisi fisik,
setelah sepanjang hari bergerak ke sana ke mari. Tidur
nyenyak dapat meningkat konsentrasi, produktivitas dan
suasana hati. Dalam hal ini mudah diduga, aktivitas fisik
bisa menjadi kunci untuk tidur lebih baik. Aktivitas fisik yang
teratur dapat membantu seseorang tertidur lebih cepat dan
amat nyenyak. Namun jika seseorang berolahraga terlalu
dekat dengan waktu tidur, mungkin memiliki terlalu banyak
energi untuk segera tertidur. Sebaiknya aktivitas fisik atau
olah raga jangan terlalu dekat dengan waktu tidur.
e. Meningkatkan kualitas hubungan seks.
Bagi pasangan suami istri, aktivitas fisik bisa
menyelamatkan gejala ketidakharmonisan pasutri. Aktivitas
fisik yang teratur berdampak pada penampilan yang lebih
berenergi dengan penampilan yang lebih hebat. Hal itu
secara langsung menyebabkan efek positif pada kehidupan
seks. Ada yang lebih penting, aktivitas fisik yang teratur
dapat menyebabkan peningkatan gairah bagi wanita. Selain
itu, ternyata pria yang berolahraga secara teratur cenderung
tidak memiliki masalah dengan disfungsi ereksi, bahkan
ketika umurnya makin menua.
Sebuah studi terbaru telah dilakukan yang
melibatkan 683 remaja kanada dengan usia 12-15 tahun.
Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa, terjadi

4
penurunan 24 persen dalam aktivitas fisik dari remaja ke
dewasa awal. Hasil penelitian tersebut juga menunjukan
penurunan signifikan antara remaja laki-laki yang memasuki
universitas atau perguruan tinggi.
Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam
American Journalof Preventive Medicine. Penurunan aktivitas
fisik juga biasanya bersamaan dengan perilaku berisiko
lainnya, seperti merokok dan mengonsumsi minuman
beralkohol.
Aktivitas fisik dibagi 3 yaitu ringan, sedang dan berat.
Aktivitas fisik ringan adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan menggerakkan tubuh, aktivitas fisik sedang adalah
pergerakan tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga
cukup besar, dengan kata lain adalah bergerak yang
menyebabkan nafas sedikit lebih cepat dari biasanya,
sedangkan aktivitas fisik berat adalah pergerakan tubuh yang
menyebabkan pengeluaran tenaga yang cukup banyak
(pembakaran kalori) sehingga nafas jauh lebih cepat dari
biasanya.
Klasifikasi aktivitas fisik
Klasifikasi Pengeluaran
Aktivitas Fisik
Aktivitas Fisik kalori
Aktivitas fisik 2,5-4,9 Berjalan kaki, tenis
ringan kcal/menit meja, golf, mengetik,
membersihkan kamar,
berbelanja
Aktivitas fisik 5-7,4 kcal/menit Bersepeda, ski,
sedang menari, tennis,
menaiki tangga
Aktivitas fisik 7,5-12 Basket, sepak bola,
berat kcal/menit berenang, angkat
beban

B. Peran Aktifitas Fisik Terhadap Pola Makan, Berat Badan,


Pencegahan Penyakit dan Konsep Diri
1. Peran Aktifitas Fisik terhadap Pola Makan dan Berat Badan
Keluarga memainkan peranan penting dalam
mengajarkan kebiasaan makanan yang sehat sejak dini.
Penting untuk anak-anak agar memiliki kebiasaan makan yang
baik. Orangtua tidak boleh membuat anak merasa tersisih

5
karena berat badannya. Sebaliknya, orang tua harus
memperhatikan perubahan aktifitas fisik dan pola makan anak-
anak. Aktifitas fisik yang teratur dikombinasikan dengan pola
makan yang baik adalah cara yang paling sehat dan efisien
untuk mengontrol berat badan.
Aktivitas fisik yang teratur dikombinasikan dengan pola
makan yang baik adalah cara yang paling sehat dan efisien
untuk mengontrol berat badan Anda. Aktivitas fisik akan
membantu anak-anak untuk membakar lebih banyak kalori.
Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang
meningkatkan pengeluaran tenaga/energi dan pembakaran
energi. Aktivitas fisik dikategorikan cukup apabila seseorang
melakukan latihan fisik atau olah raga selama 30 menit setiap
hari atau minimal 3-5 hari dalam seminggu. Beberapa aktivitas
fisik yang dapat dilakukan antara lain aktivitas fisik sehari-hari
seperti berjalan kaki, berkebun, menyapu, mencuci, mengepel,
naik turun tangga dan lain-lain. Latihan fisik adalah semua
bentuk aktivitas fisik yang dilakukan secara terstruktur dan
terencana, dengan tujuan untuk meningkatkan
kesegaranjasmani. Beberapa latihan fisik yang dapat dilakukan
seperti berlari, joging, bermain bola, berenang, senam,
bersepeda dan lain-lain.
Lebih baik jika melakukan olah raga yaitu latihan fisik
yang dilakukan berkesinambungan dengan mengikuti aturan
tertentu dan bertujuan juga untuk meningkatkan prestasi. Jenis
olahraga dapat dipilih sesuai hobinya. Beberapa aktivitas olah
raga yang dapat dilakukan seperti sepak bola, bulutangkis, bola
basket, tenis meja, voli, futsal dan lain-lain. Untuk
meningkatkan kesehatan dan kebugaran dikembangkan juga
olah raga rekreasi yang dilakukan oleh masyarakat dengan
kegemaran sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat
sehingga menimbulkan kegembiraan. (Strategi Nasional
Penerapan Pola Konsumsi Makanan dan Aktivitas Fisik,
Kementerian Kesehatan RI, 2012).
Olahraga rekreasi yang dilakukan oleh masyarakat
dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan
berkembang sesuai kondisi dan nilai budaya masyarakat
setempat perlu didorong untuk meningkatkan kesehatan,
kebugaran dan kegembiraan. Contoh : menari seperti: Tari
Poco-Poco dari Papua, Tari Bambu dari Maluku, Tari Jaipong dari

6
Jawa Barat, Tari Saman dari Aceh, Tari Kecak dari Bali, dll
Aktivitas fisik yang teratur akan meningkatkan kesempatan
hidup sehat lebih panjang. Dasar sederhana adalah
mempertahankan berat badan normal, seimbang kalori yang
dimakan dan kalori yang digunakan (dibakar). Karena itu pola
konsumsi makanan yang sehat disertai aktivitas fisik dalam
lingkungan bebas polusi termasuk yang ada asap rokokakan
membantu mengontrol berat badan, sehingga badan akan
menjadi lebih sehat.
Bila fisik selalu aktif dan bergerak, maka kalori akan
terbakar. Semakin rajin bergerak atau berolahraga maka
semakin banyak kalori yang terbakar dan mudah untuk
menjaga berat badan dalam kondisi normal. Beberapa cara
sederhana bisa dilakukan, misalnya saat berasa di tempat
kerja, mulailah dengan menghindari lift untuk naik ke lantai
lebih atas, sering-seringlah naik tangga.

2. Peran Aktifitas Fisik terhadap Pencegahan Penyakit dan Konsep


Diri
Aktivitas fisik secara teratur memiliki efek yang
menguntungkan terhadap kesehatan yaitu :
a. Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker,
tekanan darah tinggi, kencing manis, dan lain-lain.
b. Berat badan terkendali.
c. Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat.
d. Bentuk tubuh menjadi ideal dan proporsional.
e. Lebih percaya diri.
f. Lebih bertenaga dan bugar.
g. Membuat tidur lebih nyenyak.
h. Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi lebih baik.
i. Dapat awet muda (menunda penuaan).
Ada 3 tipe/macam/sifat aktivitas fisik yang dapat kita
lakukan untuk mempertahankan kesehatan tubuh yaitu:
a. Ketahanan (endurance)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk ketahanan, dapat
membantu jantung, paru-paru, otot, dan sistem sirkulasi
darah tetap sehat dan membuat kita lebih bertenaga. Untuk
mendapatkan ketahanan maka aktivitas fisik yang dilakukan
selama 30 menit (4-7 hari per minggu).

7
Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:
Berjalan kaki, misalnya turunlah dari bus lebih awal
menuju tempat kerja kira-kira menghabiskan 20 menit
berjalan kaki dan saat pulang berhenti di halte yang
menghabiskan 10 menit berjalan kaki menuju rumah
Lari ringan
Berenang, senam
Bermain tenis
Berkebun dan kerja di taman.
b. Kelenturan (flexibility)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk kelenturan dapat
membantu pergerakan lebih mudah, mempertahankan otot
tubuh tetap lemas (lentur) dan sendi berfungsi dengan baik.
Untuk mendapatkan kelenturan maka aktivitas fisik yang
dilakukan selama 30 menit (4-7 hari per minggu).
Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:
Peregangan, mulai dengan perlahan-lahan tanpa
kekuatan atau sentakan, lakukan secara teratur untuk 10-
30 detik, bisa mulai dari tangan dan kaki
Senam taichi, yoga
Mencuci pakaian, mobil
Mengepel lantai.
c. Kekuatan (strength)
Aktifitas fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat
membantu kerja otot tubuh dalam menahan sesuatu beban
yang diterima, tulang tetap kuat, dan mempertahankan
bentuk tubuh serta membantu meningkatkan pencegahan
terhadap penyakit seperti osteoporosis. Untuk mendapatkan
kekuatan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30
menit (2-4 hari per minggu).
Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:
o Push-up, pelajari teknik yang benar untuk mencegah otot
dan sendi dari kecelakaan
o Naik turun tangga
o Angkat berat/beban
o Membawa belanjaan
o Mengikuti kelas senam terstruktur dan terukur (fitness)

8
Aktivitas fisik tersebut akan meningkatkan
pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran kalori),
misalnya:
o Berjalan kaki (5,6-7 kkal/menit)
o Berkebun (5,6 kkal/menit)
o Menyetrika (4,2 kkal/menit)
o Menyapu rumah (3,9 kkal/menit)
o Membersihkan jendela (3,7 kkal/menit)
o Mencuci baju (3,56 kkal/menit)
o Mengemudi mobil (2,8 kkal/menit)
Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain menyapu,
mengepel, mencuci baju, menimba air, berkebun/bercocok
tanam, membersihkan kamar mandi, mengangkat kayu atau
memikul beban, mencangkul, dan kegiatan lain dalam
kehidupan sehari-hari.
Aktivitas fisik berupa olahraga yang dapat dilakukan
antara lain jalan sehat dan jogging, bermain tenis, bermain
bulu tangkis, sepakbola, senam aerobik, senam pernapasan,
berenang, bermain bola basket, bermain voli, bersepeda,
latihan beban: dumble dan modifikasi lain, mendaki gunung,
dll (Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI
2006).
Beberapa hipotesis yang menjelaskan tentang
mekanisme yang mendasari hubungan antara aktivitas fisik
dan fungsi kognitif masih belum dapat dipahami. Aktivitas
fisik memperlihatkan dapat mempertahankan aliran darah
otak dan mungkin juga meningkatkan persediaan nutrisi
otak.
Selain itu kegiatan aktivitas fisik juga diyakini untuk
memfasilitasi metabolisme neurotransmiter, dapat juga
memicu perubahan aktivitas molekuler dan seluler yang
mendukung dan menjaga plastisitas otak. Bukti dari suatu
studi hewan telah menunjukkan bahwa aktivitas fisik
berhubungan dengan seluler, molekul dan perubahan
neurokimia. Pengaruh yang diamati berhubungan dengan
peningkatan vaskularisasi di otak, peningkatan level
dopamin, dan perubahan molekuler pada faktor neutropik
yang bermanfaat sebagai fungsi neuroprotective (Singh-
Manoux dkk.2005; Hernandez dkk, 2010).

9
Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik secara
teratur dapat membantu mengurangi risiko beberapa penyakit
dan kondisi kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup secara
keseluruhan. Aktivitas fisik secara teratur dapat membantu
melindungi Anda dari masalah kesehatan berikut.
a. Penyakit jantung dan Stroke. Aktivitas fisik sehari-hari dapat
membantu mencegah penyakit jantung dan stroke dengan
memperkuat otot jantung, menurunkan tekanan darah,
meningkatkan High Density Lipoprotein (HDL) dalam darah
(kolesterol baik) dan menurunkan Low-Density Lipoprotein
(LDL) dalam darah (kolesterol jahat), meningkatkan aliran
darah, dan meningkatkan kapasitas kerja jantung.
Pengoptimalan masing-masing faktor ini dapat memberikan
manfaat tambahan dalam hal penurunan risiko Peripheral
Vascular Disease (Penyakit Pembuluh Darah Perifer).
b. Tekanan Darah Tinggi. Aktivitas fisik secara teratur dapat
menurunkan tekanan darah pada mereka yang memiliki
tingkat tekanan darah tinggi. Aktivitas fisik akan mengurangi
lemak tubuh, yang banyak dikaitkan dengan tekanan darah
tinggi.
c. Noninsulin-Dependent Diabetes (Diabetes Mellitus tipe 2) .
Yaitu DM yang berbeda dalam hal penyebabnya, patologi,
genetik, usia onset, dan penanganan). Dengan mengurangi
lemak tubuh, aktivitas fisik dapat membantu untuk
mencegah dan mengendalikan diabetes tipe ini.
d. Obesitas. Aktivitas fisik membantu mengurangi lemak tubuh
dengan membangun massa otot dan meningkatkan
kemampuan tubuh untuk menggunakan kalori. Ketika
aktivitas fisik dikombinasikan dengan nutrisi yang tepat,
maka hal tersebut dapat membantu mengendalikan berat
badan dan mencegah obesitas yang merupakan faktor risiko
utama bagi banyak penyakit.
e. Back Pain. Dengan meningkatkan kekuatan otot dan daya
tahan tubuh, maka akan meningkatkan pula fleksibilitas dan
postur tubuh. Olahraga teratur dapat membantu mencegah
sakit punggung.
f. Osteoporosis. Biasa latihan menahan beban, akan
membantu pembentukan tulang dan dapat mencegah
berbagai bentuk kelainan tulang yang berhubungan dengan
degenerasi atau penuaan.

10
g. Self Esteem Dan Stress Management (Menghargai diri
sendiri dan manajemen stress). Studi tentang efek psikologis
latihan telah menemukan bahwa aktivitas fisik secara
teratur dapat meningkatkan suasana hati kita dan cara kita
memandang tentang diri kita. Para peneliti telah
menemukan bahwa exercise cenderung mengurangi depresi
dan kecemasan dan membantu kita untuk lebih mengelola
stres.
h. Cacat. Berlari, berjalan, dan aerobik telah terbukti dapat
menunda proses kecacatan akibat penuaan tulang pada
orang tua.

C. Penyakit Yang Timbul Akibat Kurang Gerak / Olahraga


Penyakit dapat disebabkan oleh banyak hal antara lain itu
infeksi, stres, cacat bawaan atau penyakit keturunan. Kurang
berolahraga ternyata juga menimbulkan penyakit, paling tidak
menjadi pemicu untuk gampangnya menjadi sakit. Olahraga
dalam hal ini berarti terlalu sedikit kegiatan fisik. Berikut beberapa
jenis penyakit yang ditimbulkan oleh kurangnya berolahraga:
1. Penyakit Jantung
Kurang berolahraga seakan-akan memberikan sumbangan
terbesar terhadap penyakit jantung. Dr. Dudey Hite
menerangkan, berolahraga secara kontinyu setiap hari seperti
berenang, berjalan kaki, bersepeda, joging, aerobik maupun
olahraga yang lainnya sangat diperlukan untuk menciptakan
tenaga cadangan bagi jantung. Dengan aktivitas tersebut
jantung akan sanggup menanggung kelebihan serta
ketegangan.
2. Ketegangan Syaraf
Berolahraga secara rutin dapat mengurangi ketegangan syaraf
dalam kehidupan sehari-hari. Karenanya berolahraga secara
kontinyu dapat pula menjaga kesehatan mental. Orang yang
biasa berolahraga, maka akan menghasilkan zat endorpin, zat
antistres yang dihasilkan oleh otak, membuat orang lebih
santai.
3. Sakit Pinggang
Sakit pinggang juga bisa disebabkan kurangnya berolahraga.
Duduk dengan posisi buruk dan kelemahan otot akan
menyebabkan sakit pinggang. Penelitian menunjukkan orang

11
yang kurang berolahraga akan mempunyai otot pinggang yang
kaku dan keras.
4. Kelebihan Berat Badan
Kelebihan berat badan disebabkan oleh beberpa faktor. Orang
yang banyak duduk dan kurang berolahraga merupakan sebab
utama dari kelebihan berat badan.
5. Diabetes Melitus
Diabetes melitus (DM) adalah salah satu dari sekian
banyak penyakit metabolik yang makin banyak kejadiannya
akibat gaya hidup yang kurang sehat. Umur, gaya hidup,
kegemukan, etnik, dan negara asal, merupakan berbagai faktor
yang memengaruhi timbulnya penyakit ini. Prevalensi diabetes
mencapai puncaknya pada golongan umur 60-79 tahun.
6. Hipertensi
Hipertensi adalah penyakit yang terjadi akibat
peningkatan tekanan darah yang bisa menyebabkan berbagai
komplikasi terhadap beberapa penyakit lain, bahkan penyebab
timbulnya penyakit jantung, stroke, dan ginjal. Di seluruh dunia,
hipertensi merupakan masalah yang besar dan serius. Di
samping karena prevalensinya yang tinggi dan cenderung
meningkat di masa yang akan datang, juga karena tingkat
keganasannya yang tinggi berupa kecacatan permanen dan
kematian mendadak. Hipertensi tidak hanya menyerang di usia
tua saja, tetapi remaja juga bisa mengalaminya. Pada masa
transisi ini remaja rentan untuk mengalami masalah serta
berperilaku risiko tinggi, seperti merokok, minum-minuman
berakohol, dan lain-lain. Perilaku-perilku berisiko tersebut
merupakan salah satu faktor penyebab hipertensi.
7. Osteoporosis
Osteoporosis atau penyakit keropos tulang adalah salah satu
penyakit yang menimpa tulang karena berkurangnya massa
dan kepadatan tulang. Akibat dari osteoporosis adalah tulang-
tulang menjadi rapuh dan mudah patah karena kepadatan
tulang berkurang. Osteoporosis tulang.

Cara Mengatasi penyakit yang diakibatkan oleh kurang


berolahraga
Dengan cara berolahraga secara rutin & teratur tiap
minggunya, tentunya juga mengikuti prosedur sehat berolahraga.

12
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa aktivitas fisik
yang teratur, terencana dan terukur seperti olahraga sangat bermanfaat bagi
kesehatan. Disamping berolahraga, kesehatan juga dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor seperti pola dan konsumsi makanan dan menjaga kebersihan diri
serta lingkungan. Setiap hari manusia tidak berhenti beraktivitas. Tanpa
berolahraga dan menkonsumsi makanan yang sehat dapat memberikan dampak
buruk kepada kesehatan manusia. Hal ini mengakibatkan tubuh kita mudah
terkena stres dan lelah. Oleh karena itu, diperlukan makanan makanan bergizi
dan bervitamin untuk menetralisir keadaan tubuh kita untuk kembali fit dan sehat

13
DAFTAR PUSTAKA

http://hsindo.blogspot.co.id/2015/09/peran-aktivitas-fisik-
terhadap.html
http://adityaromantika.blogspot.co.id/2010/12/macam-macam-
aktifitas-fisik-latihan-dan.html
http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/penyakit-akibat-kurang-
berolahraga.html
http://blog.umy.ac.id/arsasih/cegah-penyakit-dengan-aktivitas-fisik-
dan-olahraga/
http://rsnas.kulonprogokab.go.id/article-249-aktivitas-fisik-untuk-
mengontrol-berat-badan.html

14

Anda mungkin juga menyukai