Anda di halaman 1dari 32

A.

INDEKS KESEHATAN
Untuk menilai kondisi kesehatan masyarakat dibutuhkan suatu ukuran yang dapat
digunakan sebagai indicator untuk menilai kondisi kesehatan masyarakat. Indeks kesehatan yang
dapat digunakan banyak sekali, tetapi yang akan dibahas hanya indeks yang banyak digunakan
dalam epidemiologi yaitu :
1. Indeks Fertilitas
2. Indeks Morbiditas
3. Indeks Mortalitas

1. INDEKS MORBIDITAS
Morbiditas adalah derajat sakit, cedera atau gangguan pada suatupopulasi morbiditas juga
merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan dari suatu
kondisi sakit, biasanya dinyatakan dalam angka prevalensi atau insidensi yang umum.
Angka Morbiditas
Angka morbiditas ialah jumlah penderita yang dicatat selam satu tahun per konstanta (k)
penduduk pertengahan tahun pada tahun yang sama dengan rumus :

Jmlh penderita yg dicatat selama satu tahun


Angka
Morbiditas = xK
Jmlh penduduk pd pertengahan tahun yg sama

Angka ini dapat digunakan untuk :


menggambarkan keadaan kesehatan secara umum
mengetahui keberhasilan program pemberantasan penyakit
mengetahui keadaan sanitasi lingkungan
memperoleh gambaran pengetahuan penduduk terhadap pelayanan kesehatan.

2. INDEKS MORTALITAS
Angka kematian dan kesakitan merupakan indeks kesehatan yang penting dalam
mempelajari epidemiologi untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat.
Cara penyajian penyebab kematian dalam akte kematian sangat penting. Penyebab
kematian yang dicantumkan dalam akte kematian adalah semua penyakit, cedera, dan kondisi
sakit yang mengakibatkan atau berkontribusi dalam kematian. Keadaan yang berkaitan
dengan kecelakaan atau tindak kejahatan yang mengakibatkan kematian juga dicatat.

Tiga tingkatan rate (penggunaan umum)


1. Crude Rate
Crude Rate didasarkan pada jumlah pengalaman atau peristiwa yang terjadi dalam populasi
pada periode waktu tertentu. Crude Rate tidak dinyatakan dalam persentase, tetapi
sebagai rate per ratusan populasi. Besar populasi atau kelompok yang digunakan untuk
perbandingan biasanya menentukan angka mana yang akan dipilih sebagai perbandingan dan
harus mencerminkan besar populasi tersebut.Crude Rate adalah rangkuman angka dan
dikembangkan hanya dari data minimum dan informasi yang terbatas serta baik untuk
perbandingan satu Negara dengan yang lainnya. Crude Rate m e m p u n y a i b e b e r a p a
kelemahan, antara lain perhitungan ini mengabaikan informasi
yangdiperoleh dari subkelompok dan kejadian khusus, dan juga tidak
d a p a t m e m p e r l i h a t k a n perbedaan yang ditemukan di dalam atau diantara sub kelompok.

2. Adjusted Rate
Adjusted Rate menggunakan perhitungan dan transformasi matematika untuk
mendapatkan perbandingan dalam dan di antara populasi yang memiliki karakteristik atau sifat
yang mungkin berbeda atau yang mungkin memengaruhi risiko terhadap cidera, penyakit,
ketidakmampuan, dan kematian.

3. Specific Rate
Specific Rate memberikan informasi rinci dalam bentuk rate menurut usia,
agama, ras, jenis kelamin, dan lain-lain. Penyebut untuk Spesifec Rate menggunakan populasi
atau subkelompok spesifik untuk area geografis tertentu dan juga periode tertentu.
Standardisasi Angka Kematian Kasar
Angka kematian kasar banyak digunakan sebagai salah satu indeks kesehatan
karena perhitungannya yang mudah dibandingkan dengan angka kematian yang lain, tetapi bila
digunakan untuk membandingkan derajat kesehatan dengan daerah lain hendaknya diperhatikan
bahwa angka kematiankasar dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin dan karenanya harus
dilakukan standardisasi. Hal ini disebabkan angka kematian yang tinggi di suatu daerah belum
tentu mempunyai derajat kesehatan yang lebih rendah dibandingkan dengan dengan daerah lain
dengan angka kematian kasar yang lebih rendah.

Standardisasi Langsung
Standardisasi langsung adalah angka kematian menurut golongan umur kedua populasi
yang akandibandingkan dan diterapkan pada populasi standar berdasarkan distribusi menurut
golongan umur. Dengan demikian, jumlah kematian yang diharapkan terjadi bila kedua populasi
mempunyai distribusimenurut golongan umur seperti populasi standard an angka kematian kedua
populasi dapat dihitung dandibandingkan. Dengan cara demikian, kesalahan yang disebabkan
adanya perbedaan distribusi menurutgolongan umur dapat dihindarkan dan kesimpulan yang
dibuat tidak bias. Angka kematian pada kedua populasi bukanlah angka kematian yang nyata.
Oleh karena itu, angka ini hanya berarti bila digunakanuntuk membandingkan.

Standardisasi Tidak Langsung


Untuk mengitung angka kematian kasar dengan standardisasi langsung dibutuhkan
angkakematian menurut golongan umur dari populasi yang akan dibandingkan.Bila pada
populasi yang akandibandingkan tidak terdapat angka kematian menurut gil umur dan yang ada
hanya distribusi penduduk menurut gol umur dan angka kematian kasar, perhitungan dengan
menggunakan standardisasi langsungtidak dapat dilakukan.Dengan demikian standardisasi tidak
langsung digunakan pada angka kematianmenurut golongan umur populasi standar dan jumlah
kematian yang diharapkan terjadi bila kedua populasi mempunyai angka kematian menurut
golongan umur seperti populasi standar yang dapatdihitung.

Penentuan Populasi Standar


Populasi yang dapat dijadikan sebagai populasi standar adalah :
1. Populasi sembarang yang tidak berbeda jauh dengan keadaan
yang sesungguhnya
2. Populasi hasil sensus terakhir
3. Salah satu populasi yang akan dibandingkan

Kematian Kasar Rata-rata


Besarnya angka kematian kasar suatu daerah selalu berubah setiap tahun karena
dipengaruhi oleh jumlah kelahiran dan kematian yang mengakibatkan perubahan jumlah
penduduk. Dengan kondisi tersebut, perhitungan angka kematian kasar yang hanya dilakukan
untuk satu tahun kurang dapatmenggambarkan keadaan yang sebenarnya karena tidak stabil

Ukuran Mortalitas
1. CDR ( Crude Death Rate / Angka Kematian Kasar )
Rumus :

kematian
CDR = xK
penduduk pertengahan tahun

2. ASDR (Age Spesific Deat Rate) / Angka kematian menurut umur.


Rumus :

kematian umur tertentu dalam 1 tahun


ASDR
= xK
penduduk umur tertentu

3. CSDR (Causa Spesific Death Rate) / Angka kematian menurut penyebab tertentu.
Rumus :
kematian karena sebab tertentu
CSDR = x
K
penduduk pada tahun yang sama
4. MMR (Maternal Mortality Rate)
Rumus :

kematian ibu karena nifas / hamil / persalinan


MMR
= xK
kelahiran hidup

5. IMR (Infant Mortality Rate) / angka kematian bayi.


Rumus :

kematian 0-12 bulan


IMR = x K
kelahiran hidup

Catatan :
Indicator derajat kesehatan
- Umur harapan hidup meningkat
- IMR / AKB bayi (0-1 tahun)
Asi eksekutif (0-6 bulan)
- MMR (Maternal Mortality Rate) / angka kematian ibu

6. Neunatal Mortality Rate


kematian 0-1 bulan
= xK
kelahiran hidup

3. INDEKS FERTILITAS

A. Fertilitas
Kemampuan seorang istri untuk menjadi hamil oleh dan melahirkan bayi hidup dari suami
yang mampu menghamilinya.

B. Infertilitas
Kemampuan reproduksi terganggu, artinya meski pun dapat terjadi pembuahan, tetapi
kehamilan yang terjadi terganggu dalam perjalanannya dan berakhir dengan keguguran atau
lahirnya bayi yang mati.

C. Pasangan infertil
Pasangan suami-istri yang meski dengan sanggama teratur tanpa pemakaian kontrasepsi,
dalam masa 12 bulan berturut-turut tak menghasilkan kehamilan dan/atau melahirkan bayi hidup.

D. Ukuran Fertilitas
1. CBR (Crude Birth Rate) / Angka fertilitas kasar.
- Kebaikan : Perhitungan sederhana karena hanya memerlukan jumlah anak yang dilahirkan
dan jumlah penduduk.
- Kelemahan : Tidak memisahkan penduduk laki-laki dan wanita serta umur.
- Rumus :
kelahiran 1 tahun
CBR = xK
penduduk pertengahan tahun

Angka kelahiran ini disebut kasar karena sebagai penyebut digunakan jumlah penduduk
yang berarti termasuk penduduk yang tidak mempunyai peluang untuk melahirkan
diikutsertakan, seperti anak-anak, laki-laki, dan wanita lanjut usia. Angka ini dapat digunakan
untuk menggambarkan tingkat fertilitas secara umum dalam waktu singkat. Tetapi kurang
sensitive untukmembandingkan tingkat fertilitas dua wilayah dan mengukur perubahan
fertilitas karena perubahan pada tingkat kelahiran akan menimbulkan perubahan pada
jumlah penduduk.

2. Angka Fertilitas Menurut Golongan Umur ( Age Specific Fertility Rate)


Angka fertilitas menurut golongan umur adalah jumlah kelahiran hidup oleh ibu pada
golongan umur tertentu yang dicatat selama satu tahun per 1000 penduduk wanita pada golongan
umur tertentu pada tahun yang sama.
Angka fertilitas menurut golongan umur dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan
angka kelahiran kasar karena tingkat kesuburan pada setiap golongan umur tidak sama
sehingga gambaran kelahiran menjadi lebih teliti. Perhitungan angka fertilitas menurut golongan
umur biasanya dilakukan dengan interval 5 tahun hingga bila wanita dianggap berusia subur
terletak antara umur 15-49 tahun, akan diperoleh sebanyak 7 golongan umur. Dengan demikian
dapatdisusun menjadi distribusi frekuensi pada setiap golongan umur.

3. Angka Fertilitas Total (Total Fertility Rate )


Angka fertilitas total adalah jumlah angka menurut golongan umur yang dicatat selama
satu tahun.Angka fertilitas total = jumlah angka fertilitas menurut golongan umur x k Bila
konstanta k = 1 maka angka yang dihasilkan menunjukan rata-rata jumlah anak yangdilahirkan
oleh setiap ibu selama masa subur.Bila interval golongan umur sama dengan 5 angka fertilitas
total sama dengan angka fertilitasmenurut golongan umur x 5Kelemahan pada perhitungan AFT
ialah pada AFT dianggap semua wanita selama masa subur tidak ada yang meninggal dan
semuanya menikah dan mempunyai anak dengan pola sepertiASFR. Hal ini tidak sesuai dengan
kenyataan.

4. GFR ( General fertility Rate ) / Angka kelahiran umum


Kebaikan : Lebih cermat karena memasukkan usia wanita 15 - 49 tahun / 15 - 44 tahun
Kelemahan : Tidak membedakan resiko melahirkan dari kelompok umur (dianggap melahirkan
40 tahun = 20 tahun)
Rumus :
kelahiran 1 thn
GFR = x
K
penduduk wanita 15-49 thn / 15-44 thn

5. CWR ( Child Woman Ratio )


Rumus :
balita 0-4 thn
CWR = xK
wanita 15-44 thn / 15-49 thn

6. ASFR ( Age Sfecific Fertility Rate ) / Angka kelahiran menurut kelompok umur.
Kebaikan : ukuran lebih cepat
Rumus :
kelahiran dalam kelompok umur tertentu selama 1 tahun
ASFR
= xK
wanita kelompok umur tertentu pada pertengahan tahun

7. BOSFR ( Birt Order Spesific Fertitity Rate ) / Angka fertilitas menurut urutan kelahiran
Rumus :
bayi yang dilahirkan pada urutan
BOSFR
= xK
wanita 15-44 tahun / 15-49 tahun

DAFTAR PUSTAKA

Adnani, Hariza. 2010. Prinsip Dasar Epidemologi. Jogjakarta : Noha Medika


Gudang ILMU.com
Senin, 07 April 2014

KELAHIRAN (FERTILITAS), KEMATIAN


(MORTALITAS) DAN KOMPOSISI
PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2010
KATA PENGANTAR

Segala puji kepada Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah
ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin saya tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik. Yang akan memberikan manfaat di kemudian hari guna kemajuan
ilmu pengetahuan

Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6 juta
jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000, dengan 58% hidup di pulau Jawa, pulau
terpadat di dunia. Artinya, setiap tahun selama periode 2000-2010, jumlah penduduk
bertambah 3,25 juta jiwa. Jika di alokasikan ke setiap bulan maka setiap bulannya penduduk
Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau sebesar 0,27 juta jiwa.

Berdasarkan jumlah tersebut, maka setiap harinya penduduk Indonesia bertambah sebesar
9.027 jiwa. Dan setiap jam terjadi pertambahan penduduk sebanyak 377 jiwa. Bahkan setiap
detik jumlah pertambahan penduduk masih tergolong tinggi yaitu sebanyak 1,04 (1-2 jiwa).
Pertambahan penduduk di Indonesia umumnya (bahkan bisa dikatakan 99,9 persen)
disebabkan oleh kelahiran, sisanya berupa migrasi masuk. Dengan demikian dapat di simpulkan
bahwa dalam 1 detik di Indonesia terjadi kelahiran bayi sebanyak 1-2 jiwa.
Meskipun cukup efektif keluarga berencana program yang telah ada sejak tahun 1960, populasi
diperkirakan akan tumbuh menjadi sekitar 254 juta tahun 2020 dan 288 juta pada tahun 2050,
jatuh ke urutan keenam di belakang Pakistan dan Brasil beberapa waktu sebelum 2050.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia termasuk kelompok etnis, budaya dan bahasa banyak, beberapa di antaranya
berhubungan satu sama lain. Sejak kemerdekaan, bahasa Indonesia (suatu
bentuk Melayu bahasa nasional dan resmi) adalah bahasa komunikasi yang paling tertulis,
pendidikan, pemerintah, dan bisnis. Banyak bahasa etnik lokal merupakan bahasa pertama
orang Indonesia yang paling dan masih penting.

Di Indonesia dan di negara-negara Asia lainnya, demografis Data koleksi telah membaik
dari waktu ke waktu. Saat ini, populasi sensus dan survei cakupan nasional demografi telah
dilakukan dalam waktu yang teratur. Namun, tidak cukup sumber daya atau prioritas telah
diberikan kepada analisis. Suatu hal yang sangat penting adalah kurangnya cocok untuk
memperkirakan indikator fertilitas dan mortalitas orang dewasa tersedia data. Ini kertas
menjajahi pembuatan pengumpulan data bahasa Indonesia pada kelahiran dan kematian.

Untuk analisis empiris, ini berfokus pada data kematian orang dewasa berasal dari
sumber data yang berbeda termasuk Sensus 2000, tahun 2005 Inter-Survei Antar Sensus
(Supas), dan Survei Sosial dan 1998 Ekonomi Nasional (Susenas). Studi ini meneliti seberapa
baik koleksi data capture nasional Indonesia dan sub-regional fertilitas dan mortalitas
pengalaman. Hidup meja dan metode penyesuaian data yang telah diterapkan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa peningkatan kualitas data dan ketepatan waktu kelahiran dan kematian
orang dewasa pengukuran harus mungkin dengan sepenuhnya menggunakan dataset yang ada
dan menerapkan standar analisis strategis.

B. Rumusan masalah

1. Apa yang di maksud Fertilitas (kelahiran)

2. Apa yang di maksud Mortalitas (kematian)

3. Apa yang di maksud Komposisi Penduduk

4. Bagaimana cara menghitung Fertilitas

5. Bagaimana cara menghitung Mortalitas

6. Bagaimana karekter Komposisi Penduduk Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

A. KELAHIRAN (FERTILITAS)

1. PENGANTAR

Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6
juta jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000. Artinya, setiap tahun selama periode
2000-2010, jumlah penduduk bertambah 3,25 juta jiwa. Jika di alokasikan ke setiap bulan
maka setiap bulannya penduduk Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau sebesar 0,27
juta jiwa.

Berdasarkan jumlah tersebut, maka setiap harinya penduduk Indonesia bertambah sebesar
9.027 jiwa. Dan setiap jam terjadi pertambahan penduduk sebanyak 377 jiwa. Bahkan setiap
detik jumlah pertambahan penduduk masih tergolong tinggi yaitu sebanyak 1,04 (1-2 jiwa).
Pertambahan penduduk di Indonesia umumnya (bahkan bisa dikatakan 99,9 persen)
disebabkan oleh kelahiran, sisanya berupa migrasi masuk. Dengan demikian dapat di simpulkan
bahwa dalam 1 detik di Indonesia terjadi kelahiran bayi sebanyak 1-2 jiwa.

2. PENGERTIAN

Kelahiran dapat diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau
kelompok wanita. Fertilitas merupakan taraf kelahiran penduduk yang sesungguhnya
berdasarkan jumlah kelahiran yang terjadi. Pengertian ini digunakan untuk menunjukkan
pertambahan jumlah penduduk. Fertilitas disebut juga dengan natalitas.

Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian fertilitas yang penting untuk diketahui
adalah:

1. Fecunditas adalah kemampuan secara potensial seorang wanita untuk melahirkan anak.

2. Sterilisasi adalah ketidakmampuan seorang pria atau wanita untuk menghasilkan suatu
kelahiran.

3. Natalitas adalah kelahiran yang merupakan komponen dari perubahan penduduk.

4. Lahir hidup (live birth) adalah anak yang dilahirkan hidup (menunjukkan tanda-tanda
kehidupan) pada saat dilahirkan, tanpa memperhatikan lamanya di kandungan, walaupun
akhirnya meninggal dunia.

5. Abortus adalah kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28
minggu.

6. Lahir mati (still birth) adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling
sedikit 28 minggu tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Tidak dihitung sebagai
kelahiran.

3. FAKTOR PENGARUH

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kelahiran, yaitu:

a. kontrasepsi (pencegahan pembuahan),

b. aborsi (pengguguran),
c. perubahan keadaan perkawinan (perceraian dll),

d. mandul (tidak bisa punya anak).

4. CARA MENGUKUR KELAHIRAN

a. Crude Birth Rate (CBR)

Tingkat Kelahiran Kasar atau CBR merupakan jumlah kelahiran setiap 1000 penduduk per
tahun.

Rumus:CBR=B/Px1.000

Keterangan : B= jumlah seluruh kelahiran

P= jumlah penduduk pada pertengahan tahun

1.000 = bilangan konstanta

Tingkat kelahiran ini dapat digolongkan dalam tiga tingkat kriteria sebagai berikut:
Tingkat kelahiran Golongan

> 30 Tinggi

20-30 Sedang

< 20 Rendah

b. General Fertility Rate (GFR)

Tingkat kelahiran umum atau GFR adalah banyaknya kelahiran setiap 1000 penduduk
wanita yang berada dalam periode usia produktif (15-49 tahun) dalam kurun waktu setahun.
Usia produktif adalah usia reproduksi atau usia subur yang memungkinkan wanita untuk
melahirkan.

Rumus: GFR=B/Pfx1000

Keterangan :

B=jumlah kelahiran selama setahun


Pf=jumlah penduduk wanita (berumur 15-49 tahun), pertengahan tahun

1.000=bilangan konstanta

c. Age Spesific Fertility Rate (ASFR)

Tingkat kelahiran menurut kelompok umur tertentu atau ASFR adalah banyaknya
kelahiran yang terjadi pada wanita dalam kelompok umur tertentu dalam unsur reproduksi per
1000 wanita.

Rumus : ASFR=Bi/Pfix1000

Keterangan:
Bi=banyaknya kelahiran dari wanita dalam kelompok umur tertentu selama setahun
Pfi=banyaknya penduduk wanita dalam kelompok umur tertentu yang sama pada pertengahan
tahun.

1.000=bilangan konstanta

d. Total Fertility Rate (TFR)

Tingkat kelahiran total atau TFR adalah rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang
wanita selama masa hidupnya (sampai akhir masa reproduksinya).

Rumus: TFR=5x7/i=1 ASFR

Keterangan:
i=kelompok umur 5 tahunan (15-19, 20-24, dst)

5. UKURAN-UKURAN REPRODUKSI

Ukuran reproduksi adalah ukuran yang berkenaan dengan kemampuan suatu penduduk
untuk menggantikan dirinya, sehingga yang diperhatikan adalah bayi wanita saja.

a. Gross Reproduction Rate (GRR)

adalah banyaknya wanita yang dilahirkan oleh suatu kelompok wanita.

Rumus: GRR=100/203TFR
Keterangan:
Dengan asumsi bahwa ratio jenis kelamin waktu lahir adalah 103.

b. Net Reproduction Rate (NRR)

adalah jumlah anak wanita yang masih hidup sampai ia dapat melahirkan (menduduki tempat
sebagai ibunya), yang diperhatikan adalah anak wanita saja yang diperkirakan akan mencapai
atau bisa mencapai usia reproduksi.

B. KEMATIAN (MORTALITAS)

1. PENGANTAR

Indonesia mempunyai angka kelahiran dan angka kematian lumayan tinggi. Pada tahun
2010 CIA World Factbook menggolongkan Indonesia mempunyai urutan kematian ke 73 di
dunia yang masuk pada negara-negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi
akibat dari masih tingginya tinggkat kelahiran dan walaupun di Indonesia sudah mulai
menurunnya tingkat kematian.

Harapan Hidup Manusia Di Indonesia adalah 71.5 tahun, pengeluaran untuk kesehatan di
Indonesia adalah 1,2% dari GDP Indonesia, sangat kecil, sehingga penanggulangan dan
pencegahan penyakit di Indonesia sangat rendah hal ini dibuktikan dengan tingkat keselamatan
ibu dari 100.000 kelahiran adalah 420 ibu meninggal saat melahirkan, Bandingkan dengan
peringkat 1 yaitu Norwegia, yang harapan hidupnya mencapai 81 tahun lebih lama 10 tahun dari
Indonesia, hal ini karena pemerintah Norwegia sangat mementingkan kesehatan warganya
terbukti pengeluaran pemerintah untuk kesehatan adalah 7,5 % dari GDPnya,dengan tingkat
keselamatan ibu pada saat melahirkan per 100.000 kelahiran adalaha 7 orang.

2. PENGERTIAN

Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan
secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Still birth dan keguguran
tidak termasuk dalam pengertian kematian. Perubahan jumlah kematian (naik turunnya) di tiap
daerah tidaklah sama, tergantung pada berbagai macam faktor keadaan. Besar kecilnya tingkat
kematian ini dapat merupakan petunjuk atau indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat
kehidupan penduduk di suatu wilayah.

Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian mortalitas adalah:


a. Neo-natal death adalah kematian yang terjadi pada bayi yang belum berumur satu bulan.

b. Lahir mati (still birth) atau yang sering disebut kematian janin (fetal death) adalah
kematian sebelum dikeluarkannya secara lengkap bayi dari ibunya pada saat dilahurkan tanpa
melihat lamanya dalam kandungan.

c. Post neo-natal adalah kematian anak yang berumur antara satu bulan sampai dengan
kurang dari satu tahun.

d. Infant death (kematian bayi) adalah kematian anak sebelum mencapai umur satu tahun.

1. FAKTOR PENGARUH

Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian dibagi menjadi dua yaitu:

1. Faktor langsung (faktor dari dalam)

a. Umur,

b. Jenis kelamin,

c. Penyakit,

d. Kecelakaan, kekerasan, bunuh diri.

2. Faktor tidak langsung (faktor dari luar)

a. Tekanan, baik psikis maupun fisik,

b. Kedudukan dalam perkawinan,

c. Kedudukan sosial-ekonomi,

d. Tingkat pendidikan,

e. Pekerjaan,

f. Beban anak yang dilahirkan,

g. Tempat tinggal dan lingkungan,

h. Tingkat pencemaran lingkungan,

i. Fasilitas kesehatan dan kemampuan mencegah penyakit,

j. Politik dan bencana alam.

3. CARA MENGHITUNG KEMATIAN


a. Crude Death Rate (CDR)

Tingkat kematian kasar atau CDR adalah jumlah kematian penduduk tiap 1000 orang dalam
waktu setahun.

Rumus: CDR=D/Px1.000

Keterangan :

D=jumlah seluruh kematian

P=jumlah penduduk pada pertengahan tahun

1.000=bilangan konstanta

Tingkat kematian ini dapat digolongkan dalam kriteria sebagai berikut:

Tingkat kematian Golongan

> 18 Tinggi

14-18 Sedang

9-13 Rendah

b. Age Spesific Death Rate (ASDR)

Tingkat kematian menurut kelompok umur tertentu atau ASDR adalah banyaknya kematian
yang terjadi pada penduduk dalam kelompok umur tertentu per 1000 penduduk.

Rumus: ASDR=Di/Pix1000

Keterangan:
Bi=banyaknya kematian dalam kelompok umur tertentu selama setahun

Pfi=banyaknya penduduk dalam kelompok umur tertentu yang sama pada pertengahan tahun.
1.000=bilangan konstanta
c. Infant Mortality Rate ( IMR)

Tingkat kematian bayi adalah banyaknya kematian bayi (sebelum umur satu tahun) yang terjadi
pada kelahiran per 1000 bayi. Merupakan cara pengukuran yang dipergunakan khusus untuk
menentukan tingkat kematian bayi. IMR biasanya dijadikan indikator dalam pengukuran
kesejahteraan penduduk.

Rumus: IMR=Db/Pbx1.000

Keterangan :

D=jumlah kematian bayi sebelum umur satu tahun

P=jumlah kelahiran hidup dalam waktu yang sama

Kriteria penggolongan tingkat kematian bayi:

Tingkat kematian bayi Golongan

> 125 Sangat Tinggi

75-125 Tinggi

35-75 Sedang

<35 Rendah

Bila tingkat kelahiran kasar sama dengan tingkat kematian kasar akan tercapai pertambahan
penduduk sebesar 0 % atau zero population growth. Yang berarti keadaan kependudukan di
daerah tersebut tercapai sebuah keseimbangan.

Statistik Vital

PBB memperkirakan Fertilitas, Mortalitas, Perubahan Alam, Tingkat kesuburan total dan angka
kematian Bayi .
C. KOMPOSISI PENDUDUK

Penduduk suatu wilayah dapat dibagi menurut susunan atau komposisi tertentu,
misalnya komposisi menurut umur, jenis kelamin, mata pencaharian, pendapatan, agama, suku
dan lain-lain sesuai kebutuhan. Komposisi penduduk dan berbagai perubahannya dari waktu ke
waktu dapat ditarik kesimpulan yang dapat digunakan untuk menentukan atau menerapkan
sebuah kebijakan.
1. Jenis-Jenis Komposisi Penduduk

a. Komposisi Penduduk menurut Umur

Adalah pengelompokan menurut usia, seperti usia produktif (15-64 tahun) atau menurut
tingkatan umur (bayi, muda, dewasa, tua) atau menurut skala usia (0-4, 5-9, 10-14 tahun dan
seterusnya).

Struktur umur :

0-14 tahun: 27,7% (67.370.982)

15-64 tahun: 66,2% (160.872.264)

65 tahun ke atas: 6,1%(14.725.096) (2010 est)

Perbandingan 2010 dan 2011

0-14 tahun: 27,3% (67.144.054)

15-64 tahun: 66,5% (163.367.691)

65 tahun ke atas: 6,1% (15.101.298) (2011 est)

Median usia :

total: 27,9 tahun

laki-laki: 27,4 tahun

perempuan: 28,4 tahun (2010 est)

Perbandingan 2010 dan 2011

total: 28,2 tahun

laki-laki: 27,7 tahun

perempuan: 28,7 tahun (2011 est)

Statistik demografis berikut diatas dari CIA World Factbook

pada tahun 2010 BPS Pusat menentukan bahwa penduduk Indonesia mempunyai Piramida
penduduk Expansife, karena sebagian besar penduduk Indonesia masih berada dalam kelompok
umur muda. dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi akibat dari masih tingginya
tinggkat kelahiran dan walaupun di Indonesia sudah mulai menurunnya tingkat kematian.

Sumber : http://sp2010.bps.go.id/index.ph

b. Komposisi Penduduk menurut Jenis Kelamin

Penduduk dibedakan menurut jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Perbedaan antara
jumlah jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan bisa dilihat dibawah in yang telah dihitung
tahun 2010 0leh BPS pusat:

1. 0-14 laki-laki 34.276.146 / wanita 33.094.836


2. 15-64 laki-laki 80.806.409 / wanita 80.065.855

3. 65 keatas laki-laki 6.504.559 / perempuan 8.220.537

Total laki-laki 121.587.114

Wanita 121.381.228

Jadi selisih banyaknya penduduk antara laki-laki dan perempuan yaitu, 205.886 dengan jumlah
laki-laki yang lebih banyak yaitu 121.587.114 dibandingkan dengan wanita yang mempunyai
selisih yang relative sedikit yaitu dengan jumlah 121.381.228.

Kurva yang
menunjukan perbedaan antara laki-laki dan wanita diatas ;
c. Komposisi Penduduk menurut Mata Pencaharian

Penduduk dibagi dalam jenis-jenis pekerjaan atau profesi yang digeluti, seperti petani,
pengusaha, nelayan, dokter, pengacara, pedagang dan lain-lain.

d. Komposisi Penduduk menurut Agama

Dari data tahun 2000 Indonesia hanya mengakui 5 agama yaitu;

1. Islam 86,1%,

2. Protestan 5,7%,

3. Katolik Roma 3%,

4. Hindu 1,8%, lain atau

5. Budha dan lainya 3,4%

Sedangkan dari data tahun 2010 BPS mendapatkan data dengan penduduk
sebesar 237,641,326sebagai berikut;

1. Islam 207,176,162 penganut

2. Kristen 16,528,513 penganut

3. Katolik 6,907,873 penganut

4. Hindu 4,012,116 penganut

5. Budha 1,703,254 penganut

6. Khong hu chu 117,091 penganut


7. Lainya 299,617 penganut

8. Tidak terjawab 139,582 zonk

9. Tidak ditanyakan 757,118 zonk

Dengan kurva senagai


berikut;
e. Komposisi Penduduk menurut Suku

Indonesia memiliki beraneka-ragam suku yang tersebar di berbagai pulau, seperti suku
melayu, minang, bugis, batak, jawa dan lainnya. Setidaknya 300 kelompok etnis yang berbeda
telah dihitung di Indonesia.

Dari data sensus tahun 2000 indonesia memiliki Suku bangsa: Jawa 40,6%, Sunda 15%,
Madura 3,3%, Minangkabau 2,7%, Betawi 2,4%, Bugis 2.4%, Banten 2%, Banjar 1.7%, lain atau
tidak ditentukan 29,9%

2. Piramida Penduduk

Piramida penduduk merupakan gambaran komponen atau susunan penduduk. Piramida


penduduk adalah grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu
yang berbentuk piramida. Penggolongan umur dibagi menjadi tiga macam yaitu:

a. Golongan muda (0-14 tahun)

b. Golongan dewasa (15-64 tahun)

C. Golongan tua/jompo (>64 tahun), yaitu golongan yang tidak mampu lagi bekerja dalam
lapangan produksi.

Macam Macam Piramida Penduduk

Berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, karakteristik penduduk
suatu negara atau wilayah dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:

1. Expansive

2. Constrictive

3. Stationary

Expansive:

Jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. Tipe ini umumnya terdapat
pada negara-negara atau wilayah yang mempunyai angka kelahiran dan angka kematian tinggi.
Tipe ini umumnya terdapat pada negara-negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang
tinggi akibat dari masih tingginya tinggkat kelahiran dan sudah mulai menurunnya tingkat
kematian.
Constrictive:

Jika penduduk yang berada dalam kolompok umur termuda jumlahnya sedikit. Tipe ini
terdapat pada negara-negara atau wilayah dimana tingkat kelahiran turun dengan cepat dan
tingkat kematiannya rendah.

Stationary:

Jika banyaknya penduduk yang berada dalam tiap kelompok umur hampir sama jumlahnya,
kecuali pada kelompok umur tertentu, misalnya pada umur tua. Tipe ini terdapat pada negara-
negara atau wilayah yang mempunyai tingkat kelahiran dan kematian rendah.

Selain berguna untuk mengetahui maju mundurnya jumlah penduduk, piramida penduduk juga
berfungsi untuk mengetahui perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan (jumlah tenaga
kerja tersedia), golongan tenaga produktif (muda, dewasa, jompo).

3. Pengelompokan penduduk berguna untuk tujuan-tujuan sbb:

Untuk mengetahui Human Resources yang ada, baik menurut umur maupun jenis
kelamin.Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang sangat padat, kira-kira
terdapat 232,516.8 juta jiwa lebih penduduk di Indonesia, dengan jumlah penduduk yang
sangat besar, Indonesia memliki potensi SDM yang sangat besar dari segi kuantitas, lalu
bagaimana kualitas SDM indonesia di mata dunia.

Menurut data dari Human Development Indeks, Indonesia berada pada peringkat 108 di dunia
dari segi Kualitas SDM. Mari kita liat dari kualitas baca tulis penduduk Indonesia ;

Baca Tulis

definisi: usia 15 dan lebih dan dapat membaca dan menulis

total populasi: 87,9%

laki-laki: 92,5%
perempuan: 83,4% (2005 est)

Pendidikan tidak gratis, namun adalah wajib bagi anak-anak sampai kelas 9. Meskipun sekitar
92% dari anak yang memenuhi syarat terdaftar di sekolah dasar, persentase yang jauh lebih
kecil hadir penuh waktu. Sekitar 44% dari sekunder anak usia sekolah bersekolah SMP, dan
beberapa orang lain dari kelompok usia ini menghadiri sekolah kejuruan. Berikut daftar tingkat
pendidikan yang diterbitkan oleh BPS pada tahun 2010 ;

1. Tidak/Belum Pernah Sekolah 19,861,216

2. Tidak/Belum Tamat SD 41,451,552

3. SD/MI/Sederajat 65,661,314

4. SLTP/MTs/Sederajat 36,304,128

5. SLTA/MA/Sederajat 36,375,380

6. SM Kejuruan 4,075,007

7. Diploma I/II 1,587,367

8. Diploma III 2,478,420

9. Diploma IV/Universitas 6,653,101

10. S2/S3 512,022

11. Tidak Terjawab 3,117

Jumlah 214,962,624

a) Untuk penentuan kebijakan yang berkaitan dengan aspek-aspek kependudukan.

b) Untuk membandingkan keadaan kependudukan di suatu wilayah dengan keadaan


kependudukan di wilayah yang lainnya.

c) Melalui penggambaran piramida penduduk, akan dapat diketahui proses demografi yang telah
terjadi pada penduduk tersebut.
DAFTAR ISI

4. Salut Muhidin.2010. INDONESIA DATA DEMOGRAFI Tantangan dan Peluang di Menganalisis Kematian
Dewasa (Makalah). Australia: The University of Queensland. (Makalah ini disampaikan kepada Komite
Ilmiah Penduduk Asosiasi Asia (APA) untuk khusus sesi tentang "Kekuatan dan Kelemahan Data
Demografi Asia" (Sesi No 63) pada 2010 Rapat Population Association of America (PAA), di Dallas-Texas,
15-17 April 2010) Online (Terjemahan)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan masalah

BAB II PERMASALAHAN

A. KELAHIRAN (FERTILITAS)

B. KEMATIAN (MORTALITAS)

C. KOMPOSISI PENDUDUK

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa ukuran-ukuran demografi meliputi antara
alin : jumlah bilangan absolute,rasio dan rate.dengan adanya ukuran-ukuran tersebut akan
mempermudah untuk menghitung jumlah penduduk di suatu negara contoh : jenis
kelamin.jenis kelamin menurut umur,jenis kelamin menurut kelahiran,beban tanggungan,dan
kepadatan penduduk.dengan adanya morbiditas dapat dihitung tingkat kesakaitan
masyarakat.dengan mortalitas dapat diketahui jumlah kematian rakyat dalam suatu
negara.sedangkan jumlah keselamatan dapat diketahui dari fertilitas

B. SARAN
Hendaknya Pemerintah ikut bertanggung jawab atas bertambahnya penduduk yang relatif cepat.Begitu
pula membatasi kelahiran untuk meminimalisir keadaan yang sering terjadi diantaranya kematian ibu
atau bayi saat proses melahirkan.Berikan masukan-masukan dan dorongan pentingnya memelihara
kesehatan dan bekerja sama antara masyarakat dan pemerintah

Diposkan oleh Kadafi Rado di 16.19

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

1 komentar:
1.

maarif pulungan20 November 2015 06.11

Trmksh atas mklhny dan sngt membntu sy dlm mnylesaikan studi


Balas

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog
2014 (15)
o Mei (1)
o April (5)
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA
MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN PENGARUH EKSPOR TER...
MATERI STATISTIK
KELAHIRAN (FERTILITAS), KEMATIAN (MORTALITAS) DAN ...
Pasar Oligopoli
o Maret (9)
Mengenai
Saya

Kadafi Rado
Lihat profil
lengkapku

Total Tayangan Laman


99,655
Komentar

Translate

Powered by Translate

Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai