net/olivianisa/golongan-alkali-dan-alkali-tanah
ALKALI (IA): Li, Na, K, Rb, Cs, Fr dan ALKALI TANAH (IIA): Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra
Reaksi nyala
Kegunaan:
1)
Golongan Alkali
mengalami oksidasi
- Termasuk zat pereduksi kuat (memiliki 1 buah elektron)
Cs
a. Sifat periodik :
- mudah mengalami oksidasi
Be
nomor atom dan jari-jari atom >
Ca
Sr
Ba
b. sifat fisik :
c. Sifat kimia :
- Bersifat reaktif
a) Dengan oksigen
Membentuk oksida
4M + O2 2M2O
2L + O2 2LO
Membentuk peroksida
L + O2 LO2
Contoh :
4Na + O2 2 Na2O
2Ca + O2 2 CaO
2Mg + O2 2 MgO
(dipanaskan)
2K + O2 K2O2 Ba + O2 BaO2
Membentuk halida
2M + X2 2MX L + X2 LX2
Contoh
c) Dengan Belerang
Membentuk sulfida
2M + X2 2MX L + X2 LX2
Contoh
d) Dengan Air
Contoh
Ca + H2O H2 + Ca (OH)2
e) Dengan Hidrogen
2M + H2 2MH L + H2 LH2
Contoh
2K + H2 2KH Mg + H2 MgH2
f) Dengan Nitrogen
Membentuk nitrida
Contoh
g) Dengan Asam
Contoh
2K + 2HCl 2 KCl + H2
Mg + 2HCl MgCl2 + H2
Kesadahan Air
1) Pengertian
Air Sadah : air yang mengandung kation alkali tanah seperti : Mg2+, Ca2+ atau bermuatan
2+, (Fe2+, Mn2+).
2) Penyebab
Karena Kation Logam multivalen dapat bereaksi dengan sabun membentuk suatu endapan
sehingga mengurangi kemampuan sabun. Dan kation tersebut dengan adanya anion yang
terlarut dalam air akan menyebabkan terjadinya kerak.
Mg2+ SO4 2-
Sr2+ Cl-
Fe2+ NO3-
Mn2+ SiO3 2-
- Terjadinya pembentukan kerak pada ketelkap dan pipa uap pada saat menguapkan air
Dapat dihilangkan secara fisika dengan pemanasan sehingga air terbebas dari
ion Ca2+ atau Mg2+
(dari kation Ca2+ atau Mg2+ ), berupa : Cl-, NO3-, dan SO42-
Dapat dihilangkan melalui reaksi kimia dan pereaksi yang digunakan adalah
larutan karbonat, yaitu : Na2CO3 (aq)
Elemen elemen logam alkali tanah ditemukan dalam kelompok kedua tabel periodik. Semua
unsur alkali tanah memiliki jumlah oksidasi +2, membuat mereka sangat reaktif. Karena
reaktivitas, logam yang bersifat basa tidak ditemukan bebas di alam.
Jari-Jari Atom adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron di kulit terluar. Besarnya jari-jari
atom dipengaruhi oleh besarnya nomor atom unsur tersebut. Semakin besar nomor atom
unsur-unsur segolongan, semakin banyak pula jumlah kulit elektronnya, sehingga semakin
besar pula jari-jari atomnya. Jadi, dalam satu golongan (dari atas ke bawah), jari-jari atomnya
semakin besar. Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), nomor atomnya bertambah yang berarti
semakin bertambahnya muatan inti, sedangkan jumlah kulit elektronnya tetap. Akibatnya
tarikan inti terhadap elektron terluar makin besar, sehingga menyebabkan semakin kecilnya
jari-jari atom.
Jari-Jari Ion. Ion mempunyai jari-jari yang berbeda secara nyata jika dibandingkan dengan jari-
jari atom normalnya. Ion bermuatan positif (kation) mempunyai jari-jari yang lebih kecil,
sedangkan ion bermuatan negatif (anion) mempunyai jari-jari yang lebih besar jika
dibandingkan dengan jari-jari atom normalnya.
Energi Ionisasi (EI) adalah energi yang diperlukan atom dalam untuk melepaskan satu
elektron sehingga membentuk ion bermuatan +1. Jika atom tersebut melepaskan elektronnya
yang ke-2 maka akan diperlukan energi yang lebih besar, begitu juga pada pelepasan elektron
yang ke-3 dan seterusnya. Maka EI 1< EI 2 < EI 3. Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), EI
semakin kecil karena jari-jari atom bertambah sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar
semakin kecil. Akibatnya elektron terluar semakin mudah untuk dilepaskan. Dalam satu periode
(dari kiri ke kanan), EI semakin besar karena jari-jari atom semakin kecil sehingga gaya tarik inti
terhadap elektron terluar semakin besar. Akibatnya elektron terluar semakin sulit untuk
dilepaskan.
Afinitas Elektron adalah energi yang dilepaskan oleh atom apabila menerima sebuah elektron
untuk membentuk ion negatif. Semakin negatif harga afinitas elektron, semakin mudah atom
tersebut menerima elektron dan unsurnya akan semakin reaktif. Dalam satu golongan (dari atas
ke bawah), harga afinitas elektronnya semakin kecil. Dan dalam satu periode (dari kiri ke
kanan), harga afinitas elektronnya semakin besar. Unsur golongan utama memiliki afinitas
elektron bertanda negatif, kecuali golongan IIA dan VIIIA. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh
golongan VIIA.
Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam molekul
suatu senyawa. Harga keelektronegatifan ini diukur dengan menggunakan skala Pauling yang
besarnya antara 0,7 sampai 4. Unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan besar,
cenderung menerima elektron dan akan membentuk ion negatif. Sedangkan unsur yang
mempunyai harga keelektronegatifan kecil, cenderung melepaskan elektron dan akan
membentuk ion positif. Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga keelektronegatifan
semakin kecil. Dan dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga keelektronegatifan semakin
besar.
Sifat Logam dan Non Logam. Sifat logam berhubungan dengan keelektropositifan, yaitu
kecenderungan atom untuk melepaskan elektron membentuk kation. Sifat logam bergantung
pada besarnya energi ionisasi (EI). Makin besar harga EI, makin sulit bagi atom untuk
melepaskan elektron dan makin berkurang sifat logamnya. Sifat non logam berhubungan
dengan keelektronegatifan, yaitu kecenderungan atom untuk menarik elektron. Dalam satu
periode (dari kiri ke kanan), sifat logam berkurang sedangkan sifat non logam bertambah.
Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), sifat logam bertambah sedangkan sifat non logam
berkurang. Unsur logam terletak pada bagian kiri-bawah dalam sistem periodik unsur,
sedangkan unsur non logam terletak pada bagian kanan-atas. Unsur-unsur yang terletak pada
daerah peralihan antara unsur logam dengan non logam disebut unsur metaloid. Metalloid
adalah unsur yang mempunyai sifat logam dan non logam.
Kereaktifan. Kereaktifan bergantung pada kecenderungan unsur untuk melepas atau menarik
elektron. Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), mula-mula kereaktifan menurun, tapi akan
semakin bertambah hingga golongan alkali tanah (VIIA).