Communication network element, yakni elemen yang menyampaikan pesan antara
sensor konrol dengan organisasi yang sedang dikendalikan.
page 2
Berdasarkan elemen-elemen dalam sistem control tersebut, beberapa teknik
pengendalian dapat diambil, yakni preventive, detective, dan corrective. Preventive controls
disertakan dalam sistem untuk mencegah kesalahan terjadi. Misalnya, dengan pemisahan
jabatan dalam perusahaan. Detective controls ditujukan untuk menginformasikan masalah
yang muncul pada manajemen secara real-time. Corrective controls digunakan untuk
membenahi kesalahan yang sudah terjadi.
Ketiga kontrol tersebut kemudian dapat dioperasikan dalam tiga level pengendalian,
yakni:
o Steering contols. Level pengendalian ini mengidentifikasi kejadian-kejadian yang
mungkin muncul serta pengendalian yang tepat untuk mencapai tujuan yang lebih
luas.
o Yes-no controls. Pengendalian ini didesain untuk berfungsi secara otomatis untuk
melindungi dan menjamin tercapainya hasil yang diinginkan.
o Pos-action controls. Tindakan ini diambil untuk memperbaiki kesalahan yang sudah
ada.
page 3
Commission (SEC). Internal control diartikan sebagai rencana dan metode terpadu
yang digunakan untuk melindungi asset, memeriksa ketepatan dan keandalan sata-
data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional, serta meningkatkan kepatuhan
akan kebijakan manajemen.
b. Foreign Corrupt Practices Act of 1977
Skandal Enron dan perusahaan lain menyebabkan munculnya Sarbanes-Oxley Act
(SOA). Berdasarkan undang-undang tersebut, SEC mengatur bahwa internal control
diharuskan bagi perusahaan, yakni dengan cara:
o Membuat pembukuan, catatan, dan akun yang detail, akurat, dan andal.
o Menjaga sistem pengendalian akuntansi internal
o Membatasi akses terhadap aset sesuai dengan autorisasi manajemen
o Menjamin kesesuaian antara catatan aset dengan kondisi fisik aset dan mengambil
tindakan yang sesuai atas perbedaan yang muncul
c. FCPA Aftermath
FCPA menitikberatkan pada perlunya internal control yang efektif bagi seluruh
perusahaan, khususnya yang berbasis di Amerika Serikat. Meskipun tidak ada definisi
internal control yang konsisten saat itu, aturan yang ada tetap mentikberatkan
perlunya internal control.
page 4
keyakninan memadai terkait pencapaian tujuan operasi, pelaporan, dan kepatuhan atas hukum
(peraturan).
page 5
Moniroting diperlukan karena prosedur kontrol dan sistem-sistem lain berubah seiring
dengan berjalannya waktu.