Tugas TPP
Tugas TPP
Oleh:
1. Made Widya Jayantari 1404105065
2. Ni Komang Yunik Mahardikayanti 1404105066
3. Putu Ayu Ratih Yustinaputri 1404105075
Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena
berkat karunia-Nyalah, dapat menyelesaikan tugas Teknik Pantai dan Pelabuhan
ini tepat pada waktunya.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam
mengenai Mata Kuliah Teknik Pantai dan Pelabuhan dan untuk memenuhi
persyaratan dalam mengikuti perkuliahan Teknik Pantai dan Pelabuhan. Dan di
samping itu juga untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dalam menerapkan
pemahaman terhadap Teknik Pantai dan Pelabuhan.
Telah disadari bahwa dalam pembuatan tugas ini masih jauh dari kata
sempurna. Karena itu permohonan maaf disampaikan apabila terdapat kesalahan
di dalam laporan ini. Harapannya semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua kedepannya.
Penulis
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................3
1.8 Pembiayaan............................................................................................16
2.6 Reklamasi..............................................................................................30
Gambar 2.1 Cakupan perencanaan dan perancangan bangunan laut dan pantai
(Sumber: Budiartha, 2015)
L W Luas D
Alur Lokas
(m) (m) (ha) (-m LWS)
Channel-I DKP-sebelah i Utara 3.840 100 38.400 10.0-14.0
Selain tipe lurus seperti yang ada pada gambar ada juga groin tipe L
dan tipe T, yang kesemuanya dibangun berdasarkan kebutuhan.
2.5.2 Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi
muara sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh
sedimen pantai. Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran,
pengendapan di muara dapat mengganggu lalu lintas kapal. Untuk keperluan
tersebut, jetty harus panjang sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang
pantai juga sangat berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut. Pasir
yang melintas di depan muara gelombang pecah. Dengan jetty panjang transport
sedimen sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi
gelombang tidak pecah, sehingga memungkinkan kapal masuk ke muara sungai.
Selain ketiga tipe jetty tersebut, dapat pula dibuat bangunan yang
ditempatkan pada kedua sisi atau hanya satu sisi tebing muara yang tidak
menjorok ke laut. Bangunan ini sama sekali tidak mencegah terjadinya endapan
dimuara, fungsi bangunan ini sama dengan jetty pendek, yaitu mencegah
berbeloknya muara sungai dengan mengkonsentrasikan aliran untuk mengerosi
endapan.
2.5.3 Breakwater
Breakwater atau dalam hal ini pemecah gelombang lepas pantai adalah
bangunan yang dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis
pantai. Pemecah gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan
pantai terhadap erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai
ke pantai, sehingga terjadi endapan di belakang bangunan. Endapan ini dapat
menghalangi transport sedimen sepanjang pantai.
2.5.4 Seawall
Seawall hampir serupa dengan revetment (stuktur pelindung pantai
yang dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring), yaitu
dibuat sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung.
Seawall juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
2.6 Reklamasi
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan di BAB I dan BAB II, dapat
disimpulkan sebagai berikut.
3.1 Pendangkalan Pelabuhan Sunda Kelapa disaat Terusan Suez dibuka dan
hubungan laut makin ramai, mendorong Belanda untuk mengembangkan
pelabuhan di kawasan Tanjung Priok pada pertengahan 1630-an.
3.2 Pelabuhan adalah suatu daerah perairan yang tertutup dan juga terlindung dari
alam (angin topan, badai) sehingga kapal-kapal berlabuh dengan aman nyaman
dan lancar untuk bongkar muat barang penumpang, pengisian bahan bakar,
perbaikan kapal dan sebagainya.(Budiartha, 2015).
3.3 Berdasarkan konstruksinya, Pelabuhan Tanjung Priok temasuk ke dalam
pelabuhan buatan, pelabuhan buatan adalah pelabuhan yang mempunyai
fasilitas bangunan pemecah gelombang untuk melindungi pelabuhan atau
kolam pelabuhan dari pengaruh gelombang.
3.4 Perkembangan pelabuhan dipengaruhi oleh perdagangan, pertumbuhan
industri, pertumbuhan industri minyak, modernisasi pelabuhan, perkembangan
armada dunia, dan kemajuan dalam perancangan konstruksi pelabuhan.
3.5 Pengaturan mengenai konstruksi bangunan laut dan pantai dituang dalam
Kriteria Hierarki Pelabuhan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor KM. 53 Tahun 2002.
3.6 Pembiayaan dari pelabuhan dipengaruhi oleh otonomi pelabuhan itu sendiri,
jika dana dari pemerintah tidak mencukupi, maka akan diadakan kerjasama
dengan swasta dengan sistem sewa.
3.7 Perencanaan pelabuhan merupakan kegiatan yang multi-disiplin. Perencanaan
ini melibatkan keahlian di bidang ekonomi transportasi, ekspedisi, maritim,
keselamatan dan logistik. Selain itu juga pengetahuan tentang gelombang dan
arus, sedimen transport dan morfologi pantai, pengerukan dan reklamasi,
desain pemecah gelombang dan dermaga juga sangat diperhatikan dalam
perencanaan konstruksi bangunan pantai.