MANUSIA
PETA KONSEP
I PENDAHULUAN
A. Standar kompetensi
Memahami konsep-konsep dasar dan prinsip-prinsip sistem reproduksi pada manusiaserta implikasinya.
Kompetensi Dasar
:Menjelaskan konsep alat reproduksi Manusia,gametogenesis,fertilisiasi,menstruasi,dan kehamilan.
B. Deskripsi
Modul ini membahas mengenai alat Reproduksi pada Manusia , dimana peserta didik mampu memahami
Reproduksi dan mampu menjelaskan bagian-bagian dari reproduksi .
C. Tujuan Akhir
Melalui diskusi tentang pengertian Reproduksi , siswa mampu menjelaskan karakteristik ilmu Reproduksi dengan
benar.
Dengan berdiskusi, siswa mampu menjelaskan keterkaitan Reproduksi dengan metode ilmiah.
II. PEMBELAJARAN
MATERI I
1. Tujuan Pembelajaran
2. Uraian Materi
Perkembangbiakan atau reproduksi merupakan salah satu ciri makhluk hidup untuk mempertahankan jenisnya.
Manusia tergolong makhluk dioseus (berumah dua). Hal ini berarti, satu individu hanya memiliki satu jenis alat
reproduksi, yaitu lakilaki dan wanita. Laki-laki dewasa mampu menghasilkan sel gamet yang disebut spermatozoa,
sedangkan wanita dewasa mampu menghasilkan sel gamet yang disebut ovum. Jika kedua sel gamet ini melebur
atau terjadi fertilisasi, maka terbentuk zigot yang akan tumbuh menjadi janin dan dalam waktu 9 bulan akan menjadi
bayi. Bagaimana proses pembentukan sperma dan ovum? Apa kaitannya dengan kehamilan dan menstruasi? Kamu
akan mengetahui jawabannyasetelah mempelajari bab ini. Mari ikuti uraiannya.
Saluran kelamin dilengkapi dengan tiga kelenjar yang dapat mengeluarkan getah atau semen. Kelenjar-kelenjar ini,
antara lain vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretral (Cowper).
a). Vesikula seminalis
Vesikula seminalis berjumlah sepasang dan terletak di atas dan bawah kandung kemih. Vesikula seminalis
menghasilkan 60% dari volume total semen. Cairan dari vesikula seminalis berwarna jernih, kental mengandung
lendir, asam amino, dan fruktosa. Cairan ini berfungsi memberi makan sperma. Selain itu, vesikula seminalis juga
mengekskresikan prostaglandin yang berfungsi membuat otot uterin berkontraksi untuk mendorong sperma
mencapai uterus.
b). Kelenjar prostat
Kelenjar prostat berukuran lebih besar dibandingkan dua kelenjar lainnya. Cairan yang dihasilkan encer seperti susu
dan bersifat alkalis sehingga dapat menyeimbangkan keasaman residu urin di uretra dan keasaman vagina. Cairan ini
langsung bermuara ke uretra lewat beberapa saluran kecil.
c). Kelenjar bulbouretral atau kelenjar Cowper.
Kelenjar ini kecil, berjumlah sepasang, dan terletak di sepanjang uretra. Cairan kelenjar ini kental dan disekresikan
sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen.
4). Uretra
Uretra adalah saluran di dalam penis yang berfungsi sebagai saluran urin dari kandung (vesica urinaria) keluar tubuh
dan sebagai saluran jalannya semen dari kantong semen.
A. GAMETOGONESIS
Pembentukan individu baru dimulai dengan gametogenesis. Gametogenesis adalah pembentukan telur dan sperma
pada kedua induknya. Pembentukan sperma disebut spermagenesis, sedangkan, pembentukan sel telur
disebut oogenesis. Selama gametogenesis berlangsung pembelahan secara meosis (berasal dari bahasa Yunani
= meioun, yang berarti berkurang), yaitu berkurangnya jumlah kromosom dari keadaan diploid menjadi haploid. Jika
dua gamet bersatu pada waktu fertilisasi, gabungan kedua nukleusnya akan membentuk 2n kromosom.
1. Spermatogenesis
Spermatogenesis terjadi pada organ reproduksi pria, yaitu testis. Spermatogenesis dimulai dengan pertumbuhan
spermatogonium menjadi sel yang lebih besar disebut spermatosit primer. Sel-sel ini membelah secara mitosis
menjadi dua spermatosit sekunder yang sama besar, kemudian mengalami pembelahan meiosis menjadi empat
spermatid yang sama besar. Spermatid adalah sebuah sel bundar dengan sejumlah besar protoplasma dan merupakan
gamet dewasa dengan sejumlah kromosom haploid. Pada akhir proses, terjadi pertumbuhan dan perkembangan atau
diferensiasi yang rumit, tetapi bukan pembelahan sel, yaitu mengubah spermatid menjadi sperma yang fungsional.
Nukleus mengecil dan menjadi kepala sperma, sedangkan sebagian besar sitoplasma dibuang. Sperma ini
mengandung enzim yang memegang peranan dalam menembus membran sel telur.
Spermatogenesis terjadi secara diklik di semua bagiantubulus seminiferus. Di setiap satu bagian tubulus,
berbagaitahapan tersebut berlangsung secara berurutan. Pada bagian tubulus yang berdekatan, sel cenderung berada
dalam satutahapan lebih maju atau lebih dini. Pada manusia,perkembangan spermatogonium menjadi sperma
matang membutuhkan waktu 16 hari.Spermatogenesis dipengaruhi oleh hormon gonadotropin,Follicle Stimulating
Hormone(FSH), Luteinizing hormone (LH), danhormon testosteron. Mari cermati.
a. Hormon Gonadotropin
Hormon gonadotropin dihasilkan oleh hipotalamus. Hormon ini berfungsi untuk merangsang kelenjar hipofisa
bagian depan (anterior) agar mengeluarkan hormon
FSH dan LH.
b. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH dihasilkan oleh hipofisa anterior. Hormon ini berfungsi mempengaruhi dan merangsang perkembangan tubulus
seminiferus dan sel sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang memacu pembentukan
sperma.
c. LH (Luteinizing Hormone)
LH dihasilkan oleh hipofisa anterior. Hormon ini berfungsi merangsang sel-sel interstitial (sel leydig) agar mensekresi
hormon testosteron (androgen).
d. Hormon Testosteron
Hormon testosteron dihasilkan oleh testis. Hormon ini berfungsi merangsang perkembangan organ seks primer pada
saat embrio, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder serta mendorong
spermatogenesis.
2. Oogenesis
Ovarium menghasilkan ovum. Proses pembentukan ovum di dalam ovarium disebut oogenesis. Pada ovarium yang
ada di dalam tubuh embrio atau fetus terdapat sekitar 600.000 buah sel induk telur atau disebut oogonium. Pada saat
umur fetus (embrio) lima bulan, oogonium memperbanyak diri secara mitosis, membentuk kurang lebih 7 juta oosit
primer.
Pada saat embrio (fetus) umur 6 bulan, oosit primer dalam tahap meiosis (profase I). Setelah itu, terjadi pengurangan
jumlah oosit primer sampai lahir. Pada saat lahir dua ovarium mengandung 2 juta oosit primer.Selanjutnya, oosit
primer yangsedang tahap membelah tersebut istirahat sampai masapubertas. Pada waktu anak berumur 7 tahun
jumlahnya susutlagi menjadi sekitar 300.000 - 400.000 oosit primer.
Setelah masuk masa pubertas, perempuan akan mengalami menstruasi atau haid. Saat itu kelenjar hipofisis mampu
menghasilkan FSH, dan oosit primer yang terbentuk melanjutkan pembelahan meiosis menghasilkan dua sel yang
ukurannya tidak sama. Sel yang berukuran besar disebut oosit sekunder dan yang berukuran kecil disebut badan
polar pertama.
Penyelesaian tahap meiosis I sekitar menjelang ovulasi.Oosit sekunder melanjutkan tahapan meiosis II dan berhenti pada
metafase II. Jadi, pada saat ovulasi, yang dikeluarkan bukan ovum melainkan oosit sekunder pada metafase II. Jika
tidak terjadi penetrasi oleh sperma, oosit sekunder mati. Jika terjadi penetrasi sperma, oosit sekunder akan
melengkapi tahapan meiosis II. Hasilnya adalah satu sel yang besar disebut ootid dan satu sel yang kecil disebut
badan polar kedua. Sedangkan, badan polar I menghasilkan 2 badan polar.
Pada saat menjelang terjadinya peleburan inti sel telur dengan inti sperma, ootid berkembang menjadi ovum (telur). Ketiga
badan polar yang menempel pada ovum tidak berfungsi dan mengalami degenerasi. Dengan demikian, hasil
oogenesis adalah sel ovum yang besar dan tiga sel badan polar yang
menempel di ovum.
Seperti halnya spermatogenesis, proses oogenesis juga dipengaruhi oleh berbagai jenis hormon. Hormon-hormon tersebut
dapat dihasilkan oleh hipofisa, dan ovarium.
1. Fertilisasi
Setelah sel telur berkembang menjadi matang dan mampu mengadakan penyatuan dengan sperma akan terjadi
ovulasi. Sel telur ini akan ditangkap oleh infundibulum, kemudian melewati tuba fallopii. Jika di tuba fallopii
terdapat sperma maka akan terjadi peleburan antara sperma dan sel telur, proses ini disebut dengan fertilisasi.
Fertilisasi internal memerlukan kopulasi, yaitu penyimpanan sperma dari alat kelamin jantan ke dalam alat kelamin betina.
Biasanya terdapat suatu mekanisme neural dan hormonal yang rumit agar terjadi daya tarik dan perilaku prakopulasi
yang diperlukan untuk kopulasi. Pada waktu kopulasi, sperma yang tersimpan terutama di dalam epididimis
disemprotkan oleh kontraksi mendadak dari otot di dalam dan di sekitar saluran reproduksi jantan dan bersamaan
dengan itu kelenjar kelamin aksesori mengeluarkan sekresinya. Cairan seminal yang dikeluarkan demikian itu dapat
mengandung 400.000.000 sperma. Lendir di dalam cairan seminal berguna sebagai wahana bagi sperma. Setelah
semen dideposisikan dalam vagina, enzim proteolitik mengubah lendir tersebut menjadi cairan yang lebih encer agar
sperma menjadi sangat motil. Fruktosa merupakan sumber energi bagi sperma, zat basa mencegah matinya sperma
karena suasana asam yang lazimnyaterdapat di dalam vagina.
Tiap telur hanya dibuahi oleh sebuah sperma, tetapi meskipun demikian jika sperma tidak dilepaskan dalam jumlah jutaan,
maka tidak akan terjadi fertilisasi. Salah satu sebabnya ialah hanya sebagian kecil sperma yang dapat sampai ke
bagian atas tuba fallopii, yang lainnya hancur di perjalanan. Sel telur masuk ke dalam tuba fallopii masih dilapisi
oleh sebagian dari sel folikel yang membungkusnya di dalam ovarium dan sperma tidak dapat menembusnya jika
lapisan ini tidak hilang.
Pada wanita, jika tidak terjadi pembuahan, maka endometrium akan luruh keluar dari tubuh. Pada umumnya, siklus menstruasi
ini terjadi setiap 28 hari. Pada hari pertama sampai keempat belas terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel
primer yang dirangsang oleh hormon FSH yang dihasilkan kelenjar hipofisis. Pada perkembangan ini, sel oogonium
akan membelah
secara meiosis dan menghasilkan satu sel telur yang yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel Graaf
yang masak (folikel deGraaf), folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari
hipofisis. Masa pertumbuhan folikel ini disebut fase folikel.
Dalam siklus menstruasi, estrogen berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus, yaitu endometrium yang habis
terkelupas saat menstruasi. Selain itu, estrogen juga menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis
untuk menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel Graaf yang masak untuk melakukan ovulasi yang terjadi
pada hari keempat belas. Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong ini menjadi badan kuning (korpus
luteum). Kemudian, badan ini menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempersiapkan endometrium
untuk menerima embrio sehingga endometrium menjadi tebal dan lembut serta banyak mengandung pembuluh
darah. Selain itu, progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH. Adanya progesteron
mengakibatkan korpus luteum mengecil dan mengalami degenerasi dan hilang, maka pembentukan progesteron pun
terhenti. Akibatnya, pemberian makanan kepada endometrium terhenti, endometrium kemudian mengering dan
selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah pendarahan (menstruasi).
C. Alat Kontrasepsi
Saat ini, pertumbuhan penduduk mengalami perkembangan pesat. Dengan lahan hidup yang tetap maka
pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menimbulkan masalah di berbagai bidang, seperti sandang, pangan,
papan, dan kesehatan. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah melakukan upaya pengaturan kelahiran disebut
program keluarga Berencana (KB). Program KB dapat dilakukan dengan menggunakan alatalat buatan maupun
dengan sistem kalender (tidak melakukan hubungan di saat subur). Selain itu, terdapat metode KB yang sifatnya
permanen, yaitu vasektomi dan tubektomi. Vasektomi adalah pemotongan vasa deferensia yang kemudian tiap-tiap
ujung potongan diikat. Tubektomi adalah pemotongan oviduk yang kemudian tiap-tiap ujung potongan diikat.
Alat-alat yang dipergunakan untuk mengatur kelahiran dan cara kerjanya dapat dilihat pada Tabel 10.1 berikut ini
1. Pil Pil yang mengandung hormon ini diminum tiap hari. Hipofisis anterior tidak
mengeluarkan FSHdan LH
2. Suntikan Suntikan progesteron seperti steroid dilakukan 4 kali Hipofisis anterior tidak
Depoprovera setahun. mengeluarkan LHdan FSH.
3. Susuk KB Tabung progestin (dibuat dari progesteron) ditanam di Hipotisis anterior tidak
bawah kulit. mengeluarkan LHdan FSH.
5. Spon vagina Spon yang diberi sperinicide (pembunuhsperma) Membunuh sperma yang
dimasukkan ke vagina. masuk.
RANGKUMAN
Alantois = kantong yang terdapat pada embrio yang berfungsi sebagai alat
respirasi nutrisi dan ekskresi.