Anda di halaman 1dari 2

Disebuah desa tepatnya didesa Serawak dengan jumlah 550 kepala keluarga, diantara

kebanyakan penduduk disana banyak dari mereka berketergantungan hidup di sungai, biasanya
mereka beraktifitas seperti mencuci, mandi, mengambil air minum, BAB, BAK di aliran sungai
tersebut, selain melakukan aktifitas tersebut mereka juga tidak jarang membuang sampah di
aliran sungai tersebut sehingga sampai di pinggiran sungai tampak berserakan dan berceceran.
Pada ujung aliran sungai tersebut terdapat sebuah perusahaan Sawit Berjaya yang beropesari
sudah cukup lama.

Masalah kesehatan yang sering terjadi di desa Serawak dari kurang lebih 1000 jiwa penduduk
sebanyak 500 jiwa mengalami muntahber dan kurang lebih 50 orang anak meninggal dunia
karena muntahber dalam 1 tahunnya, selain anak-anak yang mudah terserang muntahber mereka
juga rentan terserang cacingan namun belum diketahui jumlahnya, masyarakat desa Serawak
juga rentan terserang DBD, tiap tahunnya sudah di dapatkan kasus sebesar 500 jiwa, namun di
desa tersebut tidak pernah dilakukan vogging untuk memberantas nyamuk walau sudah sering
pihak puskesmas melaporkan kasus tersebut ke dinas kesehatan setempat.

Sampai sekarang petugas kesehatan sudah sanggat berperan dalam meningkatkan mutu
kesehatan masyarakat dan sudah sering dilakukan penyuluhan atau kerja bakti dalam upaya
untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat setempat namun kesadaran masyarakat tentang
pentingnya kesehatan sangat minim dilakukan di desa tersebut, setiap dilakukan kegiatan dari
petugas kesehatan masyarakat tidak terlalu aktif mengikuti kegiatan seperti posyandu lansia pada
hari selasa kemarin lansia yang datang tidak terlalu banyak hanya beberapa orang saja.

Memang didesa tersebut tingkat pendidikan masyarakat tidak terlalu tinggi sebagian besar hanya
lulusan SD dan tingkat pendidikan tertinggi yaitu hanya SMA namun itupun tidak terlalu banyak,
kebanyakan masyarakat desa bekerja di perusahaan Sawit Berjaya dan sebagian dari mereka
bekerja sebagai petani.

Bukan hanya penyakit muntahber DBD dan cacingan yang terjadi di desa tersebut, karena
banyaknya sampah dan kurang dalam penataan lingkungan rumah banyak warga desa yang
terkena penyakit typus yang tertular dari makanan yang terkontaminas dari virus yang terbawa
oleh lalat, karena lingkungan yang kurang sehat ini saat musim panas anak-anak sering terserang
batuk-batuk karena debu dan musim hujan sering terserang influenza karena kurangnya imun
tubuh, penyebabnya bukan hanya dari segi lingkungan tetapi juga dari pemenuhan nutrisi yang
seimbang.

Upaya yang dilakukan masyarakat, setelah dilakukan penyuluhan oleh petugas kesahatan
awalnya mulai membuang sampah pada tempatnya tapi lama kelamaan kebiasaan itu pudar
karena alasan sibuk ataupun dengan cara yang praktis sehingga masyarakat membuang sampah
di sungai.

Upaya yang dilakukan petugas kesehatan selain melakukan pendidian kesehatan juga
melakukanan pusling (puskesmas keliling) namun untuk pemenuhan gizi masih belum terpenuhi
dan juga kurangnya tenaga dalam pemberdayaan kesehatan masyarakat perlu kolaborasi dengan
petugas kesehatan lainnya dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat.

Kepuasan:

1. Terdapat petugas kesehatan perawat dan bidan


2. Terdapat kader
3. Fasilitas kesehatan memadai
4. Jarak puskesmas dengan desa dekat
5. SDM pernah dilakukan pendidikan kesehatan tentang PHBS

Kelemahan:

1. Sampah berserakan disungai


2. Air kotor/tercemar oleh limbah pabrik
3. Kurang gizi
4. Makanan yang kurang bersih
5. SDM kebanyakan lulusan SD dan tidak sekolah
6. Kurang aktif dalam kegiataan di masyarakat

Ancaman:

1. DBD
2. Muntah
3. Cacingan: anak-anak akan kekurangan gizi
4. SDM: karena sudah diberikan pendidikan kesehatan otomatis pengetahuan masyarakat
bertumbuh

Level saat ini:

# Level yang dicapai:

Prioritas 1 2 3 4 5
Pengertian muntahber # #
Pencegahan muntahber # #
Penularan muntahber #
Kerjasama tim

Anda mungkin juga menyukai