1. Analisis Audiens
Penyampaian pesan-pesan persuasive yang terbaik adalah dengan menghubungkan suatu pesan
dengan minat dan hasrat audiens.
2. Pertimbangan Perbedaan Budaya
Pemahaman terhadap perbedaan budaya yang ada bukan saja akan membantu Anda dalam
memuaskan kebutuhan audiens, tetapi juga akan membantu bagaimana mereka memandang
Anda. Cara memberikan persuasi untuk budaya yang berbeda akan berbeda pula.
3. Memilih Pendekatan Organisasi
Dalam hal ini Anda dapat menggunakan pendekatan tak langsung (indirect approach) dalam
menyampaikan pesan-pesan persuasive. Akan tetapi, jika audiens obyektif atau jika tahu bahwa
mereka lebih suka mendengar pesan-pesan disampaikan secara segera, pendekatan
organisasional yang tepat adalah pendekatan langsung (direct approach).
1. Menetapkan Kredibilitas
Kredibilitas Anda ditentukan oleh sejauh mana tingkat kepercayaan dan keandalan Anda. Kalau
kredibillitas Anda di hadapan audiens diragukan, mereka akan cenderung skeptis dan tidak akan
menerima begitu saja setiap apa yang Anda sampaikan. Salah satu cara untuk meumbuhkan
kredibilitas adalah melalui fakta. Semua dokumen, statistic, jaminan dan hasil riset merupakan
bukti obyektif yang dapat mendukung kredibilitas Anda.
2. Kerangka Argumentasi
Ketika telah cukup mengumpulkan berbagai fakta, buti, dan temuan lainnya, Anda telah siap
membuat kerangka argumentasi. Kebanyakan pesan-pesan persuasive mengikuti rencana
organisasional AIDA(Attention, interest, Disire, and Action).
3. Memilih data Pemikat
Kebanyakan pesan-pesan persuasive menggunakan daya pemikat dengan logika (logical appeals)
dan daya pemikat yang emosional (emotional appeals) untukm melakukan persuasi audiens.
Keseimbangan keduanya tergantung pada empat faktor penting, yaitu:
1) Tindakan yang Anda harapkan
2) Harapan audiens Anda
3) Tingkat resistensi yang harus anda hadapi
4) Seberapa jauh Anda dapat menjual ide
a. Pemikat Emosional
Untuk melakukan persuasi terhadap audiens, dapat memanfaatkan emosi yang dilandasi dengan
suatu argumentasi atau dalam bentuk simpati kepada audiens selama pemikat emosional tersebut
sangat kuat.
b. Pemikat Logika
Ketika memikat logika audiens, gunakanlah salah satu alasan sebagai berikut :
Analogi
Adalah menggunakan suatu alasan dari bukti-bukti spesifik menuju bukti-bukti spesifik pula.
Induksi
Adalah memberikan alasan dari bukti-ukti spesifik menuju kesimpulan umum.
Deduksi
Adalah pemberian alasan dari yang brsifat umum untuk kesimpulan yang spesifik.
c. Pertimbangan Etika
Dalam pemhaman yang positif, persuasi dapat digunakan untuk mempengaruhi audiens dengan
memberikan informasi dan menambah pengalaman meraka dalam berbagai hal. Tunjukan suatu
perkatian kepada audiens dengan mengadopsi sikap audiens dengan perhatian yang jujur untuk
dapat memenuhi kebutuhan dan minat mereka.
Ada dua jenis pesan-pesan persuasive, yaitu surat penjualan (sales letters) dan surat permohonan
bantuan dana (fundraising letters). Kedua pesan tersebut memiliki perbedaan yaitu pesan-pesan
penjualan biasanya dikirim oleh organisasi yang berorientasi pada laba untuk melakukan
persuasi kepada pembaca agar mengeluarkan sejumlah uang atas produk mereka sendiri. Dilain
pihak, pesan-pesan permohonan bantuan dana biasanya dikirim oleh organisasi nirlaba untuk
melakukan persuasi kepada pembaca agar memberikan bantuan dana atau lainnya kepada pihak
lain. Persamaannya, keduanya bersaing untuk bisnis dan kepentingan publik. Keduanya juga
berusaha melakukan persuasi kepada pembaca untuk mengeluarkan uang atau waktu untuk
menghasilkan suatu nilai tertentu yang ditawarkan.
1. Perencanan Pesan-Pesan Penjualan
Salah satu tujuan ketika merencanakan pesan-pesan penjualan adalah untuk memperoleh
pemahaman secara menyeluruh tentang produk anda. Dalam penyampaian pesan persuasive,
mulailah dengan melakukan analisis audiens dan memfokuskan pada bagaimana kebutuhan,
minat, dan emosianal mereka.
Langkah selajutnya adalah memilih poin penjualan produk atau manfaat yang paling menarik
bagi audiens. Ketika melakukan komposisi pesan-pesan persuasive, fokuskan pada poin
penjualan produk yang mampu menjadi daya pikat bagi audiens.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyampaikan pesan-pesan penjualan,
diantaranya melalui brosur, pengiriman surat, sample, kartu, telpon, surat elektronik dan iklan
media masa dan elektronik.