SISTEM PNEUMATIK
2.1 Tujuan
1. Mengenal sistem pengaturan dengan komponen pneumatik.
2. Mengetahui cara kerja dari sistem pneumatik.
Gambar 2.4 Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Posisi Normal Tertutup
c. Katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal terbuka.
R
Gambar 2.5 Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Posisi Normal Terbuka
R
Gambar 2.6 Katup Kontrol Arah Aliran 4/2
P R
Gambar 2.7 Katup Kontrol Arah Aliran 5/2
Gambar 2.8 Katup Kontrol Arah Aliran 5/3 Posisi Normal Tengah Tertutup
Pengembangan dari berbagai kombinasi komponen, ditemukan katup
kontrol arah aliran lainnya, antara lain sebagai berikut.
a. Katup kontrol penghambat arah aliran (check valve)
Katup kontrol penghambat arah aliran (check valve) berfungsi untuk
menghambat arah aliran untuk satu arah aliran.
b) Operasi tombol
c) Operasi tuas
d) Operasi pedal
e) Operasi pegas
b) Operasi pilot
2.3.6 Relay
Relay adalah suatu peranti yang bekerja berdasarkan elektromagnetik
untuk menggerakan sejumlah kontaktor yang tersusun atau sebuah saklar
elektronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya dengan
memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber energinya. Kontaktor akan tertutup
(menyala) atau terbuka (mati) karena efek induksi magnet yang dihasilkan
kumparan (induktor) ketika dialiri arus listrik. Berbeda dengan saklar, pergerakan
kontaktor (on atau off) dilakukan manual tanpa perlu arus listrik.
Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang
memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara
sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut.
1. Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup atau
membuka kontak saklar.
2. Saklar yang digerakkan secara mekanis oleh daya atau energi listrik.
Sebagai komponen elektronika, relay mempunyai peran penting dalam
sebuah sistem rangkaian elektronika dan rangkaian listrik untuk menggerakan
sebuah perangkat yang memerlukan arus besar tanpa terhubung langsung dengan
perangakat pengendali yang mempunyai arus kecil. Dengan demikian relay dapat
berfungsi sebagai pengaman. Relay terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:
1. Common, merupakan bagian yang tersambung dengan Normally Close
(dalam keadaan normal).
2. Koil (kumparan), merupakan komponen utama relay yang digunakan
untuk menciptakan medan magnet.
3. Kontak, yang terdiri dari Normally Close dan Normally Open.
Gambar 2.28 Rangkaian Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Secara Langsung
Keterangan:
1 = menyatakan bahwa switch ditekan.
0 = menyatakan bahwa switch tidak ditekan.
*)berikan keterangan pada keadaan silinder kerja tunggal
4) Analisa prinsip kerja dari rangkaian sistem pneumatik yang dibuat
dari latihan pada (Gambar 2.28 Rangkaian Katup kontrol arah aliran
3/2 secara langsung).
2.4.1.2 Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Secara Tidak Langsung
a. Pemasalahan
Pencekaman benda kerja dengan beban besar, dengan kondisi selama
tombol yang digunakan ditekan alat pencekam dalam keadaan mencekam. Jika
tombol dilepas, maka alat pencekam terbuka.
b. Pemecahan permasalahan
Alat pencekam digunakan silinder kerja tunggal. Katup kontrol yang
digunakan harus dengan ukuran yang besar, dan tidak mungkin dilakukan
pengontrolan secara manual, sehingga harus digunakan katup kontrol arah aliran
3/2 kedua posisi normal tertutup operasi tombol dan pegas.
Gambar 2.29 Rangkaian Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Secara Tidak Langsung
Keterangan:
1 = menyatakan bahwa switch ditekan.
0 = menyatakan bahwa switch tidak ditekan.
*)berikan keterangan pada keadaan silinder kerja tunggal
4) Analisa prinsip kerja dari rangkaian sistem pneumatik yang dibuat
dari latihan pada (Gambar 2.29 Katup kontrol arah aliran 3/2 secara
tidak langsung).
Keterangan:
1 = menyatakan bahwa switch ditekan.
0 = menyatakan bahwa switch tidak ditekan.
*)berikan keterangan pada keadaan silinder kerja tunggal
4) Analisa prinsip kerja dari rangkaian sistem pneumatik yang dibuat
dari latihan pada (Gambar 2.30 Katup kontrol balik fungsi aliran).
Keterangan:
1 = menyatakan bahwa switch ditekan.
0 = menyatakan bahwa switch tidak ditekan.
*)berikan keterangan pada keadaan silinder kerja tunggal
4) Analisa prinsip kerja dari rangkaian sistem pneumatik yang dibuat
dari latihan pada (Gambar 2.31 Katup kontrol tekanan ganda arah
aliran).
Keterangan.
1 = menyatakan bahwa switch ditekan.
0 = menyatakan bahwa switch tidak ditekan.
*)berikan keterangan pada keadaan silinder kerja tunggal
4) Analisa prinsip kerja dari rangkaian sistem pneumatik yang dibuat
dari latihan pada (Gambar 2.32 Katup kontrol satu arah aliran).
Keterangan
1 = menyatakan bahwa switch ditekan.
0 = menyatakan bahwa switch tidak ditekan.
*)berikan keterangan pada keadaan silinder kerja ganda
4) Analisa prinsip kerja dari rangkaian sistem pneumatik yang dibuat
dari latihan pada (Gambar 2.33 Katup kontrol arah aliran 5/2).
2.4.2.2 Katup Kontrol Satu Arah Aliran Menggunakan Silinder Kerja Ganda
a. Permasalahan
Pencekaman benda kerja, dengan kondisi selama tombol ditekan dari
dua katup kontrol arah aliran dengan pengaturan kecepatan gerakan, maka alat
pencekam dalam keadaan mencekam. Jika tombol dilepas, maka alat pencekam
terbuka.
b. Pemecahan permasalahan
Alat pencekam digunakan silinder kerja tunggal dan katup kontrol arah
digunakan katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal tertutup operasi tombol dan
pegas. Pengaturan kecepatan gerakan digunakan katup kontrol satu arah aliran 5/2
operasi pneumatik.
Gambar 2.34 Rangkaian Katup Kontrol Satu Arah Aliran Menggunakan Silinder Kerja Ganda
Tabel 2.7 Katup Kontrol Satu Arah Aliran Menggunakan Silinder Kerja Ganda
Keterangan
1 = menyatakan bahwa switch ditekan.
0 = menyatakan bahwa switch tidak ditekan.
*)berikan keterangan pada keadaan silinder kerja ganda
4) Analisa prinsip kerja dari rangkaian sistem pneumatik yang dibuat
dari latihan pada (Gambar 2.34 Katup kontrol satu arah aliran
menggunakan silinder kerja ganda).
Gambar 2.35 Rangkaian Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Menggunakan Relay
Keterangan:
1 = menyatakan bahwa switch ditekan.
0 = menyatakan bahwa switch tidak ditekan.
*)berikan keterangan pada keadaan silinder kerja ganda
4) Analisa prinsip kerja dari rangkaian sistem pneumatik yang dibuat
dari latihan pada (Gambar 2.32 Katup kontrol arah aliran 3/2
menggunakan relay).
Keterangan:
1 = menyatakan bahwa switch ditekan.
0 = menyatakan bahwa switch tidak ditekan.
*)berikan keterangan pada keadaan silinder kerja ganda
4) Analisa prinsip kerja dari rangkaian sistem pneumatik yang dibuat
dari latihan pada (Gambar 2.36 Katup kontrol arah aliran 5/2
menggunakan relay).
2.5 Data Hasil Percobaan
2.5.1 Sistem Kontrol terhadap Silinder Kerja Tunggal
2.5.1.1 Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Secara Langsung
Gambar 2.37 Rangkaian Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Secara Langsung
Gambar 2.38 Rangkaian Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Secara Tidak Langsung
Tabel. 2.11 Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Secara Tidak Langsung
No Switch Keadaan Silinder Kerja Tunggal
1 0 Pendek
2 1 Panjang
Gambar 2.43 Rangkaian Katup Kontrol Satu Arah Aliran Menggunakan Silinder Kerja Ganda
Tabel 2.16 Katup Kontrol Satu Arah Aliran Menggunakan Silinder Kerja Ganda
Gambar 2.45 Rangkaian Katup Kontrol Arah Aliran 5/2 Menggunakan Relay
Gambar 2.46 Rangkaian Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Secara Langsung
Pada percobaan katup kontrol arah aliran 3/2 secara langsung diperoleh
data hasil percobaan sebagai berikut.
Tabel 2.19 Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Secara Langsung
No Switch Keadaan Silinder Kerja Tunggal
1 0 Pendek
2 1 Panjang
Keterangan:
1 = menyatakan bahwa switch ditekan.
0 = menyatakan bahwa switch tidak ditekan.
Berdasarkan data hasil percobaan pada tabel 2.19 maka dapat dianalisa
bahwa ketika switch tidak ditekan atau dalam kondisi 0 maka keadaan silinder
kerja tunggal akan pendek. Hal ini dikarenakan aliran udara dari kompresor tidak
dapat mengalir menuju silinder kerja karena katup berada dalam posisi tertutup
sehingga membuat silinder tetap pada kondisi awal. Arah aliran udara pada
kondisi switch tidak ditekan dapat dilihat pada gambar 2.47
Gambar 2.47 Arah Aliran Udara Pada Kondisi Switch Tidak Ditekan
Ketika switch ditekan atau dalam kondisi 1 maka keadaan silinder kerja
tunggal akan panjang. Hal ini dikarenakan aliran udara dari kompresor masuk ke
ruang udara nomer 1 dan dialirkan menuju nomor 2. Gaya dorong yang
ditimbulkan oleh udara bertekanan yang keluar dari nomor 2 menggerakkan torak
pada silinder penggerak tunggal sehingga silinder berada pada kondisi panjang.
Arah aliran udara pada kondisi switch yang ditekan dapat dilihat pada gambar
2.48.
2.6.1.2 Analisa Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Secara Tidak Langsung
Pada percobaan ini digunakan katup kontrol arah aliran 3/2 pada posisi
normal tertutup dengan mekanisme pengontrol menggunakan operasi tombol dan
operasi pneumatik, silinder kerja tunggal sebagai aktuator, dan kompresor sebagai
penyalur udara bertekanan.
Rangkaian untuk percobaan katup kontrol arah aliran 3/2 secara tidak
langsung digambarkan sebagai berikut.
Gambar 2.49 Rangkaian Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Secara Tidak Langsung
Pada percobaan katup kontrol arah aliran 3/2 secara tidak langsung
diperoleh data hasil percobaan sebagai berikut :
Tabel 2.20 Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Secara Tidak Langsung
No Switch Keadaan Silinder Kerja Tunggal
1 0 Pendek
2 1 Panjang
Keterangan:
1 = menyatakan bahwa switch ditekan.
0 = menyatakan bahwa switch tidak ditekan.
Berdasarkan data hasil percobaan pada tabel 2.20 maka dapat dianalisa
bahwa ketika switch tidak ditekan atau dalam kondisi 0 maka keadaan silinder
kerja tunggal akan pendek. Hal ini dikarenakan aliran udara dari kompresor tidak
dapat mengalir menuju silinder kerja karena katup kontrol arah aliran 3/2 dengan
mekanisme pengontrol operasi tombol dan operasi pneumatik berada dalam posisi
tertutup sehingga membuat silinder tetap pada kondisi awal. Arah aliran udara
pada kondisi switch yang tidak ditekan dapat dilihat pada gambar 2.50.
Gambar 2.50 Arah Aliran Udara Pada Kondisi Switch Yang Tidak Ditekan
Ketika switch ditekan atau dalam kondisi 1 maka keadaan silinder kerja
tunggal akan panjang. Hal ini dikarenakan dalam kondisi 1 aliran udara yang
masuk dari kompresor menuju bagian nomor 1 katup kontrol arah aliran 3/2
operasi tombol dapat dialirkan menuju katup kontrol arah aliran 3/2 operasi
pneumatik. Aliran udara dari nomor 2 katup kontrol operasi tombol
menggerakkan katup kontrol operasi pneumatik sehingga katup berada pada
kondisi terbuka dan udara yang langsung dialirkan dari kompresor menuju katup
kontrol arah aliran 3/2 operasi pneumatik dapat dialirkan menuju ruang silinder
dan menggerakkan torak pada silinder penggerak tunggal sehingga silinder berada
pada kondisi panjang. Arah aliran udara pada kondisi switch yang ditekan dapat
dilihat pada gambar berikut
Gambar 2.51 Arah Aliran Udara Pada Kondisi Switch Yang Ditekan
Gambar 2.53 Aliran Udara Ketika Switch Tidak Ditekan Atau Dalam Keadaan 0-0
Ketika salah satu atau kedua switch ditekan maka keadaan silinder kerja
tunggal akan panjang. Hal ini dikarenakan aliran udara yang masuk pada kedua
katup masuk ke dalam bagian nomor 1 dan disalurkan ke nomor 2 sehingga aliran
udara dapat disalurkan menuju ruang silinder dan dapat menggerakkan silinder.
Aliran udara ketika salah satu atau kedua switch ditekan atau dalam keadaan 0-1,
1-0, dan 1-1 dapat dilihat pada gambar berikut
Gambar 2.54 Aliran Udara Ketika Salah Satu Atau Kedua Switch Ditekan Atau Dalam Keadaan
0-1, 1-0, dan 1-1
2.6.1.4 Analisa Katup Kontrol Tekanan Ganda Arah Aliran
Pada percobaan ini digunakan katup kontrol arah aliran 3/2 pada posisi
normal tertutup dengan mekanisme pengontrol menggunakan operasi tombol,
silinder kerja tunggal sebagai aktuator, kompresor sebagai penyalur udara
bertekanan, dan katup kontrol arah aliran ganda digunakan sebagai penghubung
katup kontrol arah aliran.
Rangkaian untuk percobaan katup kontrol tekanan ganda arah aliran
adalah sebagai berikut :
Gambar 2.56 Arah Aliran Udara Pada Kondisi Kedua Switch Tidak Ditekan Atau Salah
Satu Switch Yang Ditekan
Ketika kedua switch ditekan atau dalam kondisi 1-1 maka keadaan silinder
kerja tunggal akan panjang. Hal ini dikarenakan oleh aliran udara yang berasal
dari kedua katup pengontrol arah aliran 3/2 masuk ke dalam bagian nomor 1 dan
disalurkan ke nomor 2 menuju katup kontrol arah aliran ganda sehingga aliran
udara dapat disalurkan menuju ruang silinder dan dapat menggerakkan silinder.
Arah aliran udara pada kondisi kedua switch yang ditekan dapat dilihat pada
gambar berikut
Gambar 2.57 Arah Aliran Udara Pada Kondisi Kedua Switch Yang Ditekan
1. (b) (c)
Gambar 2.59 Arah Aliran Udara Pada Kondisi Switch Yang Tidak Ditekan Dengan
Kondisi (a) Tertutup, (b) Setengah, dan (c) Terbuka Penuh
Ketika switch ditekan saat keadaan katup kontrol arah aliran kondisi
tertutup maka silinder akan pendek, saat keadaan setengah akan menjadi panjang
dengan pergerakan lambat, dan saat penuh (full) akan panjang dengan pergerakan
cepat. Hal ini terjadi dikarenakan udara bertekanan mengalir dari lubang nomor 1
ke nomor 2. Udara bertekanan dari nomor 2 melalui selang penghubung masuk ke
katup kontrol satu arah aliran. Ketika katup kontrol satu arah aliran berada dalam
kondisi tertutup maka keadaan silinder akan tetap pendek karena tidak ada aliran
udara yang disalurkan menuju ruang silinder, ketika dalam kondisi terbuka penuh
maka pergerakan silinder akan panjang secara lambat karena aliran udara yang
disalurkan ke ruang silinder hanya sebesar setengah dari aliran udara yang
seharusnya disalurkan menuju ruang silinder, dan ketika dalam kondisi terbuka
penuh maka pergerakan silinder akan panjang secara cepat karena aliran udara
yang disalurkan ke ruang silinder adalah sepenuhnya dari aliran udara yang
disalurkan menuju ruang silinder, yang kemudian diteruskan masuk ke ruang
silinder silinder kerja tunggal mendorong silinder bergerak. Arah aliran udara
pada kondisi switch yang ditekan dengan kondisi tertutup, setengah, dan penuh
dapat dilihat pada gambar berikut
2. (b) (c)
Gambar 2.60 Arah Aliran Udara Pada Kondisi Switch Yang Ditekan Dengan Kondisi (a)
Tertutup, (b) Setengah, dan (c) Terbuka Penuh
Keterangan :
1 = menyatakan bahwa switch ditekan.
0 = menyatakan bahwa switch tidak ditekan.
Berdasarkan data hasil percobaan pada tabel 2.24 maka dapat dianalisa
bahwa ketika kedua switch tidak ditekan maka aliran udara yang masuk ke katup
kontrol arah aliran 3/2 tidak dapat dialirkan menuju katup kontrol arah aliran 5/2
namun aliran udara langsung dari kompresor menuju katup kontrol arah aliran 5/2
dapat dialirkan dan menggerakkan silinder ganda masuk ke dalam. Arah aliran
udara jika kedua switch tidak ditekan dapat dilihat pada gambar berikut 2.62
Gambar 2.62 Arah Aliran Udara Jika Kedua Switch Tidak Ditekan
Gambar 2.66 Rangkaian Katup Kontrol 5/2 Satu Aliran Menggunakan Silinder Ganda
Pada percobaan katup kontrol balik fungsi aliran diperoleh data hasil
percobaan sebagai berikut :
Tabel 2.25 Katup Kontrol Satu Arah Aliran Menggunakan Silinder Kerja Ganda
A. Kondisi Tertutup
Berdasarkan data hasil dapat dianalisa bahwa ketika kedua switch tidak
ditekan maka aliran udara yang masuk ke katup kontrol arah aliran 3/2 tidak dapat
dialirkan menuju katup kontrol arah aliran 5/2 sedangkan aliran udara langsung
dari kompresor menuju katup kontrol arah aliran 5/2 yang masuk melalui nomor 1
dapat dialirkan melalui nomor 2 dan tidak dapat menggerakkan silinder ganda
karena katup kontrol satu arah tertutup.
Ketika salah satu atau kedua switch ditekan maka aliran udara yang masuk
ke katup kontrol arah aliran 3/2 dapat dialirkan menuju katup kontrol arah aliran
5/2 sedangkan aliran udara langsung dari kompresor menuju katup kontrol arah
aliran 5/2 yang masuk melalui nomor 1 dapat dialirkan melalui nomor 2 dan tidak
dapat menggerakkan silinder ganda karena katup kontrol satu arah tertutup.
Arah aliran udara jika kondisi katup kontrol satu arah aliran tertutup dan
dengan seluruh keadaan switch dapat dilihat pada gambar berikut
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 2.67 Arah Aliran Udara Jika Kondisi Katup Kontrol Satu Arah Aliran Tertutup dan
Dengan Seluruh Keadaan Switch. (a) Kondisi 00, (b) Kondisi 01, (c) Kondisi 10 ,(d) Kondisi 11
B. Kondisi Setengah Terbuka
Berdasarkan data hasil dapat dianalisa bahwa ketika kedua switch tidak
ditekan maka aliran udara yang masuk ke katup kontrol arah aliran 3/2 tidak dapat
dialirkan menuju katup kontrol arah aliran 5/2 sedangkan aliran udara langsung
dari kompresor menuju katup kontrol arah aliran 5/2 yang masuk melalui nomor 1
dapat dialirkan melalui nomor 2 dan dapat menggerakkan silinder ganda secara
lambat karena katup kontrol satu arah setengah terbuka.
Jika salah satu atau kedua switch ditekan maka aliran udara yang masuk ke
katup kontrol arah aliran 3/2 dapat dialirkan menuju katup kontrol arah aliran 5/2
sedangkan aliran udara langsung dari kompresor menuju katup kontrol arah aliran
5/2 yang masuk melalui nomor 1 dapat dialirkan melalui nomor 2 dan dapat
menggerakkan silinder ganda memanjang secara lambat apabila switch A dan
kedua switch ditekan, akan tetapi bila switch B ditekan maka silinder ganda akan
memendek secara lambat karena aliran udara yang masuk ke dalam ruang silinder
menekan silinder bergerak mundur ke dalam. Hal ini dikarenakan katup kontrol
satu arah setengah terbuka.
Arah aliran udara jika kondisi katup kontrol satu arah aliran setengah
terbuka dan dengan seluruh keadaan switch dapat dilihat pada gambar berikut
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 2.68 Arah Aliran Udara Jika Kondisi Katup Kontrol Satu Arah Aliran Setengah Terbuka
dan Dengan Seluruh Keadaan Switch. (a) Kondisi 00, (b) Kondisi 01, (c) Kondisi 10 ,(d) Kondisi
11
(c) (d)
Gambar 2.69 Arah Aliran Udara Jika Kondisi Katup Kontrol Satu Arah Aliran Terbuka Penuh dan
Dengan Seluruh Keadaan Switch. (a) Kondisi 00,(b) Kondisi 01,(c) Kondisi 10,(d) Kondisi 11
2.6.2.3 Analisa Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Menggunakan Relay
Pada percobaan ini digunakan silinder kerja tunggal sebagai aktuator,
katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal tertutup dengan operasi elektrikal,
kompresor sebagai penyalur udara bertekanan, dan tegangan 24 Volt untuk
membangkitkan induksi pada solenoida.
Rangkaian untuk percobaan katup kontrol arah aliran 3/2 secara langsung
adalah sebagai berikut :
Gambar 2.70 Rangkaian Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Menggunakan Relay
Pada percobaan katup kontrol balik fungsi aliran diperoleh data hasil percobaan
sebagai berikut :
Tabel 2.26 Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Menggunakan Relay
Switc
No Keadaan Silinder Kerja Ganda
h
1 0 Pendek
2 1 Panjang
Keterangan :
1 = menyatakan bahwa switch ditekan.
0 = menyatakan bahwa switch tidak ditekan.
Berdasarkan data hasil dapat dianalisa bahwa ketika kondisi switch tidak
ditekan maka silinder tidak mengalami pergerakan memanjang atau tetap dalam
keadaan awal. Hal ini dikarenakan ketika switch tidak ditekan tidak dapat
mengaktifkan solenoida dalam rangkaian elektronika. Sehingga katup kontrol arah
aliran 3/2 tidak bergeser dan aliran udara yang masuk dari kompresor tidak dapat
mengalir menuju silinder. Arah aliran udara serta kondisi solenoida dalam
rangkaian elektronika jika switch tidak ditekan dapat dilihat pada gambar berikut
Gambar 2.71 Arah Aliran Udara Serta Kondisi Solenoida Dalam Rangkaian Elektronika Jika
Switch Tidak Ditekan
Ketika kondisi switch ditekan maka silinder mengalami pergerakan
memanjang atau berubah terhadap keadaan awal. Hal ini dikarenakan switch yang
ditekan dapat mengaktifkan solenoida dalam rangkaian elektronika. Sehingga
katup kontrol arah aliran 3/2 bergeser dan aliran udara yang masuk dari
kompresor masuk ke bagian katup nomor 1 yang selanjutnya udara disalurkan
menuju nomor 2 dan masuk ke dalam ruang silinder menggerakan silinder
memanjang keluar. Arah aliran udara serta kondisi solenoida dalam rangkaian
elektronika jika switch ditekan dapat dilihat pada gambar berikut
Gambar 2.72 Arah Aliran Udara Serta Kondisi Solenoida Dalam Rangkaian Elektronika Jika
Switch Ditekan
Keterangan :
1 = menyatakan bahwa switch ditekan.
0 = menyatakan bahwa switch tidak ditekan.
Berdasarkan data hasil dapat dianalisa bahwa ketika kondisi push button
tidak ditekan maka silinder tidak mengalami pergerakan memanjang atau tetap
dalam keadaan awal. Hal ini disebabkan karena switch pada solenoida 2 berada
pada kondisi on dan switch pada solenoida 1 berada pada kondisi off sehingga
mengaktifkan solenoida (S2) dalam rangkaian elektronika. Katup kontrol arah
aliran 5/2 menggerakkan silinder ganda masuk ke dalam sehingga silinder berada
pada kondisi pendek. Arah aliran udara serta kondisi solenoida dalam rangkaian
elektronika jika switch tidak ditekan dapat dilihat pada gambar berikut
Gambar 2.74 Arah Aliran Udara Serta Kondisi Solenoida Dalam Rangkaian Elektronika Jika
Switch Tidak Ditekan
Ketika kondisi switch ditekan maka silinder mengalami pergerakan
memanjang atau berubah dari keadaan awal. Hal ini disebabkan karena switch
pada solenoida 1 berada pada kondisi on dan switch pada solenoida 2 berada pada
kondisi off sehingga mengaktifkan solenoida (S1) dalam rangkaian elektronika.
Katup kontrol arah aliran 5/2 bergeser dan aliran udara yang masuk dari
kompresor masuk ke bagian katup nomor 5 dan selanjutnya disalurkan melalui
nomor 4 menuju ruang silinder ganda dan menggerakkan silinder ganda keluar
(panjang). Arah aliran udara serta kondisi solenoida dalam rangkaian elektronika
jika swirch ditekan dapat dilihat pada gambar berikut
Gambar 2.75 Arah Aliran Udara Serta Kondisi Solenoida Dalam Rangkaian Elektronika Jika
Switch Ditekan
2.7 Simpulan
1. Pada percobaan rangkaian katup kontrol arah aliran 3/2 secara langsung
apabila switch tidak ditekan atau dalam kondisi 0 maka keadaan silinder
kerja tunggal akan pendek, Sedangkan, apabila switch ditekan atau dalam
kondisi 1 maka keadaan silinder kerja tunggal akan panjang.
2. Pada percobaan rangkaian katup kontrol arah aliran 3/2 secara tidak
langsung apabila switch tidak ditekan atau dalam kondisi 0 maka keadaan
silinder kerja tunggal akan pendek. Sedangkan apabila switch ditekan atau
dalam kondisi 1 maka keadaan silinder kerja tunggal akan panjang.
3. Pada percobaan rangkaian katup kontrol balik fungsi aliran apabila kedua
switch tidak ditekan maka keadaan silinder kerja tunggal akan pendek.
Sedangkan, apabila salah satu atau kedua switch ditekan maka keadaan
silinder kerja tunggal akan panjang.
4. Pada percobaan rangkaian katup kontrol tekanan ganda arah aliran apabila
salah satu atau kedua switch tidak ditekan maka keadaan silinder kerja
tunggal akan pendek. Sedangkan, apabila kedua switch ditekan atau dalam
kondisi 1-1 maka keadaan silinder kerja tunggal akan panjang.
5. Pada percobaan rangkaian katup kontrol satu arah aliran apabila switch
tidak ditekan saat keadaan silinder ganda tertutup, setengah, maupun full
maka silinder akan tetap pendek atau dalam keadaan awal. Sedangkan, jika
switch ditekan saat kedaan silinder ganda tertutup maka akan pendek, saat
keadaan setengah akan menjadi panjang dengan pergerakan lambat, dan
saat penuh (full) akan panjang dengan pergerakan cepat.
6. Pada percobaan rangkaian katup kontrol arah aliran 5/2 menggunakan
silinder ganda. Jika kedua switch tidak ditekan maka keadaan silinder
ganda pendek, jika switch B ditekan keadaan silinder ganda tetap pendek,
jika switch A ditekan maka keadaan silinder ganda akan memanjang, dan
jika kedua switch ditekan keadaan silinder tetap panjang.
7. Pada percobaan katup kontrol satu arah aliran menggunakan silinder kerja
ganda, dalam keadaan tertutup maka untuk semua kondisi switch keadaan
silinder tetap pendek. Pada kondisi setengah terbuka, ketika switch B
ditekan maka silinder akan memendek dengan lambat, selain itu silinder
berada dalam kondisi panjang. Pada kondisi full terbuka ketika switch B
ditekan maka silinder akan memendek dengan cepat, selain itu silinder
berada dalam kondisi panjang.
8. Pada percobaan katup kontrol arah aliran 3/2 menggunakan relay, jika
kondisi switch tidak ditekan maka silinder tidak mengalami pergerakan
memanjang atau tetap dalam keadaan awal. Jika kondisi switch ditekan
maka silinder mengalami pergerakan memanjang.
9. Pada percobaan katup kontrol arah aliran 5/2 menggunakan relay, jika
kondisi push button tidak ditekan maka silinder tidak mengalami
pergerakan memanjang atau tetap dalam keadaan awal. Jika kondisi switch
ditekan maka silinder mengalami pergerakan memanjang atau berubah dari
keadaan awal.