Anda di halaman 1dari 1

Tanah kembang susut didefinisikan sebagai tanah yang volumenya berubah terhadap pengaruh

siklus pengerigan-pembasahan dan pengisapan (suction) yang berhubungan dengan permasalahan


dan keruntuhan yang telah diteliti dalam bidang konstruksi seperti yang dilaporkan dari banyak
sumber di dunia.

Uji pengisapan tanah adalah salah satu cara yang ampuh untuk menyelidiki perilaku tanah kembang
susut untuk digunakan dalam memilih tipe pondasi dan membuat keputusan desain. Pengetahuan
tentang pengisapan tanah dan aliran air tanah kembang susut membantu memprediksi perilaku yang
mungkin dari tekanan mengembang (swelling pressure). Kadar air yang rendah dan pengisapan
tanah yang tinggi menghasilkan peningkatan kemampuan mengembang tanah yang tinggi di bawah
siklus pembasahan. Oleh karena itu, studi ini mengevaluasi perbedaan perilaku dari tanah kembang
susut tak terganggu dan tanah bentukan terhadap siklus pengeringan-pembasahan di laboratorium
untuk menguji pengaruh hubungan pengisapan air tanah, kekuatan tanah dan tekanan
mengembang tanah. Sampel tanah bentukan pada kondisi awal berupa slurry soil yang mempunyai
kadar air 1.5 kali batas cairnya (LL), dilanjutkan dengan proses pengeringan dan pembasahan sampai
kondisi jenuh. Sampel tanah tak terganggu dibasahi sampai jenuh diikuti dengan proses pengeringan
menggunakan udara kering (dry air). Percobaan ini menunjukan bahwa banyak perbedaan antara
perilaku tanah tak terganggu dan tanah bentukan di bawah pengaruh siklus pengeringan-
pembasahan terhadap perubahan volume, pengisapan tanah dan kekutan tanah. Siklus pengeringan-
pembasahan mempunyai pengaruh yang signifikan dalam mengurangi kemampuan tekanan
mengembang tanah khususnya pada proses pengeringan. Perbedaan kekuatan tanah dari tanah tak
terganggu dan tanah bentukan terlihat jelas selama proses pengeringan ketika tanah bentukan
mengalami pemadatan dikarenakan peningkatan berat jenis kering tanah.

Anda mungkin juga menyukai