Anda di halaman 1dari 4

MATEMATIKA DASAR /KALKULUS II

J. Pernyataan Bilangan Kompleks Secara Grafis.

Perhitungan bilangan kompleks dapat dilukiskan secara grafis dengan penjelasan sebagai
berikut :
Dalam sistim penggambaran bilangan biasa yang kita kenal, misalnya bilangan 5 dan - 5,
maka hal itu dapat digambarkan seperti :

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 +5

Perhatikan gambar diatas :


- Bilangan 5 digambarkan dari titik awal ke titik 5 pada skala positif ( + ).
- Bilangan -5 digambarkan dari titik awal ketitik -5 pada skala negative ( - ).
Kedua bilangan ini sama panjang, tetapi digambarkan berlawanan arah, karena itu untuk
membedakannya kita beri tanda kepala arah panah pada ujung garis tersebut.
Garis yang dilukiskan tersebut mempunyai Besaran dan Arah selanjut disebut Vektor.
Jika Vektor 5 dikalikan dengan faktor ( -1), maka diperoleh Vektor (-5 ), artinya faktor (-1)
menyebabkan Vektor berubah arah ( berbalik arah 1800 ¿ .

Mengalikan ( - 1 ) setara dengan mengalikan ( j 2 ), yaitu mengalikan faktor j dua kali


menyebabkan Vektor berbalik arah 1800 .

-5 +5
0

Apa yang terjadi jika Vektor +5 dikalikan dengan sebuah faktor j ?

Jika Vektor +5 dikalikan dengan faktor j, maka akan merotasi sudut sebesar 90 0 sehingga
didapatkan Vektor 5 x j = j5.

Jadi j5 membentuk sudut 90 0 terhadap Vektor +5 seperti gambar dibawah ini.

Y
Grafik Vektor +5 dikalikan faktor j
j5 hasilnya = j5 dan membentuk sudut 90 0
terhadap Vektor +5.
90 0

-5 +5
X
0

Jika Vektor j5 dikalikan lagi dengan faktor j, maka hasilnya akan berubah menjadi :
J5 x j = j 2 5 sehingga grafiknya seperti gambar dibawah ini :
Y

J5

90 0

-5
X
0

Jika Vektor -5 dikalikan dengan faktor j , maka hasilnya adalah - 5 x j = - j5 dan


membentuk sudut 90 0 terhadap Vektor -5 seperti terlukis pada gambar dibawah ini.

-5 0 +5
X

90 0
-j5

Dengan memperhatikan gambar grafik diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :


- Skala sepanjang sumbu X menyatakan bilangan Riel, karena itu sumbu X disebut
Sumbu Riel.
- Skala sepanjang sumbu Y menyatakan bilangan Imajiner, karena sumbu Y disebut
Sumbu Imajiner.
Contoh Soal : Gambarkan Vektor-Vektor yang menyatakan :
a). Vektor 3 c). Vektor j4
b). Vektor -6 d). Vektor -j3
Gambar grafik vektor-vektor tersebut diatas adalah :
` Y
J4

-6 +3
0

-j3

Jika kita ingin menggambarkan bilangan kompleks 5 + j3, maka kita jumlahkan vektor yang
menyatakan 5 dengan vektor yang menyatakan j3
Y
5+j3 Keterangan :
J3
= Vektor 5

90 0 = Vektor 3

0 5 X = Jumlah Vektor
Bilangan Kompleks
= Jumlah Vektor biasa

Perhatikan bahwa vektor 3 dikalikan dengan faktor j = j3 sehingga memutar Vektornya


sebesar 90 0 sehingga bilangan kompleks 5 + j3 adalah sebuah vektor yang dari pangkal
pertama ke ujung vektor kedua.
Pernyataan Gambar grafis tersebut diatas dikenal dengan DIAGRAM ARGAND.
Contoh Soal : Gambarkan diagram Argand yang menyatakan vektor-vektor sebagai berikut :

a). Z1 =4+ j 3
b). Z2 =−¿3 + j4
c). Z3 =2− j3
d). Z 4=−5− j 4

K. Penjumlahan Bilangan Kompleks Secara Grafis.


Cara menjumlahkan bilangan kompleks secara grafis adalah dengan menggunakan diagram
Argand yang digambarkan secara berantai, dimana diujung vektor pertama digambarkan
bayangan vektor kedua yang besar dan arahnya sama.
Dan diujung vektor kedua digambarkan bayangan vektor pertama yang besar dan arahnya
sama. Hasil pertemuan keduanya jika dihubungkan dengan ujung pangkal kedua vektor,
maka diperoleh jumlah kedua vektor tersebut.

Contoh : Tentukanlah jumlah kedua vektor jika Z1 =2+ j 6 dan Z 2=3+ j3

Y
P
5

6 P1

Z1 +¿ Z2

P2

0 1 2 3
Jika OP menyatakan bilangan kompleks a + jb ,
maka diperoleh nilai a dan b adalah : a = 2 + 3 = 5
b =6+3 =9

Jadi OP = Z1 + Z 2=5+ j 9

Kesimpulan : Jumlah dua Vektor dalam diagram Argand dihasilkan oleh


DIAGONAL jajaran genjang yang dibentuk oleh kedua Vektor tersebut.
Comtoh lain : Tentukan jumlah Vektor dibawah ini dengan mengunakan
diagram Argand :
a ¿ . Z 1=4+ j5 dan Z 2=−2+ j 4
b ¿ . Z 1=3+ j 3 dan Z 2=2− j3
c ¿ . Z 1=4 + j 3 dan Z 2=−2 – j 4

Anda mungkin juga menyukai