Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SISTEM PENCERNAAN

Asuhan Keperawatan Gastritis Kronis


Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Pencernaan

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3

Andri Mardiansyah M. Yusuf Nurramdani

Asri Syahida Ridwan Rosa Dwi Apriyani

Endah Dwi Pangesti Santi Novita Ariani

Centhya Wulan Sari Yana Yuliana

Galuh Witjaksono Yuspin Alvianita

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR

CIMAHI
2017
TINJAUAN KASUS

Asuhan Keperawatan Pada Nn.B Dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Gastritis Kronis

Ruang perawatan :

No MR/CM :

Tanggal masuk RS :

Tanggal pengkajian :

I. BIODATA
1. Nama pasien : Nn.B
Umur/tgl lahir : 26 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama :-
Pendidikan :-
Suku/bangsa :-
Diagnosa medis : Gastritis Kronis
Alamat :
2. Nama penanggung jawab : -

II. RIWAYAT KESEHATAN KLIEN


1. Keluhan utama
Nyeri
2. Riwayat kesehatan sekarang
a. Keluhan utama
Klien dirawat di RS Melati 1 hari yang lalu dengan keluhan sakit seperti terbakar
di daerah perut kiri atas, skala nyeri 9 (1-10). Nyeri terasa seperi terbakar terlebih
setelah makan, mual, muntah dan pusing. Klien mengatakan tidak nafsu makan
dan sering minum kopi.
b. Keluhan penyerta
3. Riwayat kesehatan dahulu
a. Riwayat penyakit

1 Sistem Pencernaan : Gastritis Kronis


Klien memiliki riwayat anemia pernicious.
b. Riwayat alergi
c. Riwayat kecelakaan
4. Riwayat kesehatan keluarga

III. PSIKOSOSIAL & SPIRITUAL


a. Pengkajian psikologis
b. Pengkajian Sosial
c. Support system
d. Sistem nilai kepercayaan

IV. ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)

V. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Klien tampak lemah, gelisah dan ekpresi muka menahan sakit dengan tangan
menekan perutnya. Posisi tidur klien miring menahan sakit
b. Tanda-tanda Vital
- TD : 100/90 mmHg
- N : 110x/menit
- Suhu : 37 oC
- RR : 25x/menit
- BB : 42 Kg
- TB : 160 cm
c. Sistem Respirasi
d. Sistem Kardiovaskular
e. Sistem Integumen
Klien tampak pucat, turgor kulit kurang elastis.
f. Sistem Pencernaan
Adanya muntah 6-8x/hari dengan konsistensi cair dan warna merah, konjungtiva
anemis, abdominal tenderness.
g. Sistem Perkemihan
Balance cairan 24 500 cc
h. Sistem Reproduksi
2 Sistem Pencernaan : Gastritis Kronis
i. Sistem Muskuloskeletal
j. Sistem Endokrin
k. Sistem Saraf

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Hasil pemeriksaan laboratorium :
Hb 8 gr%, Potassium 3,o mEq/L, Sodium 125mEq/L, Cl mEq/L.

VII. THERAPI MEDIS


Diberikan

VIII. ANALISA DATA


No Data Etiologi Masalah
1. Ds : Nyeri akut
Kafein
Klien mengeluh sakit
didaerah perut kiri atas
Produksi bikarbonat
seperti terbakar terlebih
(HCO3) menurun
setelah makan, mual,
Kemampuan protektif
muntah dan pusing.
terhadap asam menurun
Nyeri dengan skala 9 (1-
10) Menyebabkan difusi kembali
asam lambung & pepsin

DO : Inflamasi/iritasi mukosa
lambung
1. TTV :
TD : 100/90 mmHg
Erosi mukosa lambung
N : 110x/menit
Suhu : 37 oC Perdarhan pada mukosa
RR : 25x/menit lambung

2. BB : 42 Kg
Nyeri epigastrium
TB : 160 cm
3. Klien tampak lemah,
gelisah dan ekspresi Nyeri Akut

3 Sistem Pencernaan : Gastritis Kronis


muka menahan sakit,
tangan klien menekan
perutnya, posisi tidur
klien miring menahan
sakit.
4. Hb 8 gr%
5. Potassium 3,o mEq/L
6. Sodium 125mEq/L,
7. Cl mEq/L.
2. Ds : Kekurangan Volume
Kafein
Klien mengeluh sakit Cairan
didaerah perut kiri atas
Produksi bikarbonat
seperti terbakar terlebih
(HCO3) menurun
setelah makan, mual,
Kemampuan protektif
muntah dan pusing.
terhadap asam menurun
Nyeri dengan skala 9 (1-
10) Menyebabkan difusi kembali
asam lambung & pepsin

Inflamasi/iritasi mukosa
DO :
lambung
1. TTV :
- TD : 100/90 Erosi mukosa lambung
mmHg
- N : 110x/menit Penurunan tonus & gerak
- Suhu : 37 oC peristaltik lambung
- RR : 25x/menit
Refluks isi duodenum ke
2. BB : 42 Kg lambung
TB : 160 cm
3. Balance cairan 24 Menekan saraf vagus
jam 500 cc
4. Muntah 6-8x/hari
Mual & muntah
dengan konsistensi
cair dan warna merah

4 Sistem Pencernaan : Gastritis Kronis


5. Klien tampak lemah,
gelisah dan ekspresi
muka menahan sakit, Kekurangan volume
cairan
tangan klien menekan
perutnya, posisi tidur
klien miring menahan
sakit.
6. Hb 8 gr%
7. Potassium 3,o mEq/L
8. Sodium 125mEq/L,
9. Cl mEq/L.
3. Ds : Ketidakseimbangan
Kafein
Klien mengeluh sakit Nutrisi Kurang dari
didaerah perut kiri atas Kebutuhan Tubuh.
Produksi bikarbonat
seperti terbakar terlebih (HCO3) menurun
setelah makan, mual,
Kemampuan protektif
muntah dan pusing. terhadap asam menurun
Nyeri dengan skala 9 (1-
10) Menyebabkan difusi kembali
asam lambung & pepsin

Inflamasi/iritasi mukosa
DO : lambung
1. TTV :
- TD : 100/90 Erosi mukosa lambung

mmHg
Penurunan tonus & gerak
- N : 110x/menit peristaltik lambung
- Suhu : 37 oC
- RR : 25x/menit Refluks isi duodenum ke
2. BB : 42 Kg lambung
TB : 160 cm
3. Balance cairan 24 Menekan saraf vagus
jam 500 cc

5 Sistem Pencernaan : Gastritis Kronis


4. Muntah 6-8x/hari
dengan konsistensi
Mual & muntah
cair dan warna merah
5. Klien tampak lemah,
gelisah dan ekspresi Ketidakseimbangan Nutrisi
Kurang dari Kebutuhan
muka menahan sakit,
tangan klien menekan
perutnya, posisi tidur
klien miring menahan
sakit.
6. Hb 8 gr%
7. Potassium 3,o mEq/L
8. Sodium 125mEq/L,
9. Cl mEq/L.
4. Ds : Keterbatasan
Kafein
Klien mengeluh sakit Aktivitas Fisik
didaerah perut kiri atas Produksi bikarbonat
seperti terbakar terlebih (HCO3) menurun
setelah makan, mual,
Kemampuan protektif
muntah dan pusing. terhadap asam menurun
Nyeri dengan skala 9 (1-
10) Menyebabkan difusi kembali
asam lambung & pepsin

Inflamasi/iritasi mukosa
DO : lambung
1. TTV :
Erosi mukosa lambung
- TD : 100/90
mmHg Perdarhan pada mukosa
- N : 110x/menit lambung
- Suhu : 37 oC
Nyeri epigastrium
- RR : 25x/menit
2. BB : 42 Kg
Menahan sakit
TB : 160 cm

6 Sistem Pencernaan : Gastritis Kronis


3. Balance cairan 24
jam 500 cc
4. Muntah 6-8x/hari Keterbatasan Aktivitas
dengan konsistensi Fisik
cair dan warna merah
5. Klien tampak lemah,
gelisah dan ekspresi
muka menahan sakit,
tangan klien menekan
perutnya, posisi tidur
klien miring menahan
sakit.
6. Hb 8 gr%
7. Potassium 3,o mEq/L
8. Sodium 125mEq/L,
9. Cl mEq/L.
5. Ds : Ansietas
Kafein
Klien mengeluh sakit
didaerah perut kiri atas Produksi bikarbonat
seperti terbakar terlebih (HCO3) menurun
setelah makan, mual,
Kemampuan protektif
muntah dan pusing. terhadap asam menurun
Nyeri dengan skala 9 (1-
10) Menyebabkan difusi kembali
asam lambung & pepsin

Inflamasi/iritasi mukosa
DO : lambung
1. TTV :
Erosi mukosa lambung
- TD : 100/90
mmHg Perdarhan pada mukosa
- N : 110x/menit lambung
- Suhu : 37 oC
Nyeri epigastrium
- RR : 25x/menit

7 Sistem Pencernaan : Gastritis Kronis


2. BB : 42 Kg
3. TB : 160 cm
4. Balance cairan 24 Ansietas
jam 500 cc
5. Muntah 6-8x/hari
dengan konsistensi
cair dan warna merah
6. Klien tampak lemah,
gelisah dan ekspresi
muka menahan sakit,
tangan klien menekan
perutnya, posisi tidur
klien miring menahan
sakit.
7. Hb 8 gr%
8. Potassium 3,o mEq/L
9. Sodium 125mEq/L,
10. Cl mEq/L.

IX. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut b.d iritasi mukosa lambung.
2. Kekurangan volume cairan b.d masukan cairan tidak cukup dan kehilangan cairan
berlebih karena muntah.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh b.d masukan nutrient
yang tidak adekuat, mual dan muntah.
4. Keterbatasan aktivitas fisik b.d ketidanyamanan nyeri
5. Ansietas b.d perubahan status kesehatan.

8 Sistem Pencernaan : Gastritis Kronis


X. INTERVENSI KEPERAWATAN

No
Tujuan Intervensi Rasional
Dx
1. Tupen : 1. Kaji nyeri secara 1. Untuk menentukan
Setelah diberikan komperhensif. rencana selanjutnya.
asuhan keperawatan 2. Atur posisi nyaman 2. Posisi yang tepat dan
1x 24 jam nyeri akut klien. dirasa nyaman oleh klien
yang dirasakan klien dapat mengurangi rasa
teratasi dengan nyeri.
kriteria hasil: 3. Berikan makanan lunak 3. Dilatasi gaster dapat
1. Mampu sedikit demi sedikit dan terjadi bila pemberian
mengontrol nyeri berikan minuman makanan setelah puasa
menggunakan hangat. terlalu cepat
tehnik 4. Puasakan klien 6 jam 4. Untuk mengurangi
nonfarmakologi pertama. inflamasi mukosa
2. Nyeri klien lambung.
berkurang 5. Ajarkan tehnik relaksasi. 5. Dapat membuat klien jadi
3. Skala nyeri 1 (1- lebih baik dan melupakan
10) nyeri nya.
6. Kolaborasi dalam
4. Keadaan umum 6. Analgetik dapat memblok
pemberian analgetik.
klien membaik reseptor nyeri pada
susunan saraf pusat.
Tupan :
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
2x24 jam nyeri akut
yang dirasakan klien
teratasi dengan
kriteria hasil:
1. Nyeri klien hilang
2. Skala nyeri 0 (1-
10)

9 Sistem Pencernaan : Gastritis Kronis


3. Keadaan umum
klien membaik
tidak menahan
sakit.

2. Tupen : 1. Kaji tanda-tanda vital 1. Menunjukan status


Setelah diberikan dan evaluasi turgor kulit dehidrasi atau
asuhan keperawatan dan membran mukosa. kemungkinan peningkatan
1x 24 jam kebutuhan penggantian
kekurangan volume cairan.
cairan teratasi dengan 2. Penuhi kebutuhan 2. Intake cairan yang adekuat
kriteria hasil: individual. Anjurkan akan mengurangi resiko
1. Turgor kulit klien untuk minum yang dehidrasi.
membaik. banyak.
2. Konjungtiva 3. Monitor adanya 3. Mengurangi risiko
ananemis. mual,muntah dan diare kekurangan voume cairan
semakin bertambah
Tupan :
4. Kolaborasi pemberian 4. Mencegah terjadinya
Setelah diberikan
terapi cairan sesuai dehidrasi yang berlebih
asuhan keperawatan
indikasi.
2x24 jam nyeri akut
yang dirasakan klien
teratasi dengan
kriteria hasil:
4. Input dan output
seimbang.
5. Balance cairan
tubuh
seimbang/normal
6. Tidak ada tanda-
tanda dehidrasi.

10 Sistem Pencernaan : Gastritis Kronis


3. Tupen : 1. Kaji status nutrisi pasien 1. Pengkajian penting
Setelah dilakukan dilakukan untuk
tindakan mengetahui status nutrisi
keperawatan selama pasien sehingga dapat
1x24 jam menentukan intervensi
ketidakseimbangan yang diberikan.
nutrisi kurang dari
2. Jaga kebersihan mulut, 2. Mulut yang bersih dapat
kebutuhan teratasi,
anjurkan untuk selalu meningkatkan nafsu
dengan kriteria hasil :
melalukan oral hygiene. makan
1. Mual dan muntah
berkurang. 3. Anjurkan makan sedikit 3. Menjaga nutrisi tetap
2. Kebutuhan nutrisi demi sedikit dengan terpenuhi dan menjaga
terpenuhi. porsi kecil namun sering terjadinyamual muntah
berlanjut.

Tupan : 4. Untuk mempermudah


4. Berikan makanan yang
Setelah dilakukan klien dalam mengunyah
lunak dan hangat serta
asuhan keperawatan makanan dan makanan
makanan yang disukai
2x24 jam dalam kondisi hangat
klien.
ketidakseimbangan dapat menurunkan rasa

nutrisi kurang dari mual sehingga intake

kebutuhan teratasi. nutrisi dapat ditingkatkan.

Dengan kriteria hasil 5. Timbang BB pasien


5. Dengan menimbang berat
: setiap hari.
badan dapat memantau
3. Tidak ada mual
peningkatan dan penrunan
dan muntah
status gizi.
4. Kebutuhan nutrisi 6. Konsultasi dengan tim
terpenuhi. ahli gizi dalam 6. Mempercepat pemenuhan
5. Tidak terjadinya pemberian nutrisi. kebutuhan nutrisi dengan
penurunan BB pemberian menu yang
tepat.

11 Sistem Pencernaan : Gastritis Kronis


4. Tupen : 1. Observasi sejauhmana 1. Mengetahui aktivitas yang
Setelah diberikan klien dapat melakukan dapat dilakukan klien.
asuhan keperawatan aktivitas
1x 24 jam 2. Berikan lingkungan 2. Meningkatkan istirahat
keterbatasan aktivitas yang tenang. klien.
fisik teratasi dengan
kriteria hasil: 3. Atur posisi nyaman
3. Posisi yang dapat dan
1. Nyeri berkurang klien.
dirasa nyaman oleh klien
dapat mengurangi rasa
Tupan :
nyeri.
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
2x 24 jam keletihan
teratasi dengan
kriteria hasil:
1. Nyeri hilang
2. Tidak menahan
sakit
3. Bisa beraktivitas
normal.

5. Tupen : 1. Awasi respon fisiologi, 1. Dapat menjadi indikator


Setelah diberikan misalnya takikpnea, derajat takut yang dialami
asuhan keperawatan palpatasi (pusing, sakit pasien, tetapi dapat juga
1x 24 jam ansietas kepala). berhubungan dengan
teratasi dengan kondidi fisik dan status
kriteria hasil: syok.
1. Kecemasan dan 2. Dorong pernyataan 2. Membangun hubungan
gelisah klien ansietas dan takut, terapeutik.
berkurang. berikan umpan balik.
2. Dapat 3. Berikan informasi yang 3. Melibatkan pasien dalam
menunjukan akurat. rencana asuhan dan
ketenangan. menurunkan ansietas.

12 Sistem Pencernaan : Gastritis Kronis


Tupan : 4. Dorong orang terdekat 4. Membantu menurunkan
Setelah diberikan untuk tinggal dengan takut melalui pengalaman
asuhan keperawatan klien. menakutkan.
2x 24 jam ansietas 5. Tunjukan tehnik 5. Belajar cara untuk rileks
teratasi dengan relaksasi. dapat membantu
kriteria hasil: menurunkan takut dan
1. Kecemasan dan ansietas.
gelisah klien
hilang.
2. Dapat
mengontrol nyeri.

13 Sistem Pencernaan : Gastritis Kronis


DAFTAR PUSTAKA

Amin Husada Nurarif, S.Kep.,Ns 2015. Aplikasi keperawatan Berdasarkan Dignosa Medis
dan NANDA NIC-NOC. Jogjakrta: Media Action.

14 Sistem Pencernaan : Gastritis Kronis

Anda mungkin juga menyukai