III. MATERI
1. Pengertian KB IUD
2. Indikasi dan kontra indikasi IUD
3. Keuntungan dan kerugian IUD
4. Waktu pemasangan IUD
IV. KEGIATAN
Kegiatan Waktu
No Tahapan
Penyuluh Peserta/sasaran (menit)
1. Pembukaan a. Memberi salam Menjawab salam 5
b. Perkenalan (awal) Menyimak
c. Menyampaikan tujuan Menyimak
d. Apersepsi Menyampaikan
2. Isi a. Menjelaskan materi Menyimak 20
Pengertian KB IUD
Indikasi dan kontra
indikasi KB IUD
Keuntungan dan
kerugian KB IUD Bertanya
Waktu pemasangan
KB IUD
b. Memberikan kesempatan Menyimak
kepada peserta untuk
bertanya
c. Memberikan jawaban atas
pertanyaan peserta
V. METODA
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. MEDIA
1. Laptop
2. Power point
3. LCD
4. Leaflet
VIII. EVALUASI
Waktu : Setelah penyampaian materi
Jenis : Lisan
Item soal
1. Jelaskan pengertian KB IUD
2. Sebutkan keuntungan dan kerugikan KB IUD
3. Sebutkan kapan waktu pemasangan kontrasepsi KB IUD
Lampiran 1
KB JANGKA PANJANG NON HORMONAL (IUD)
1. . Pengertian
KB merupakan bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk
pengaturan kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai makhluk
seksual (Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003).
IUD ( Intra Uterine Device ) adalah alat kontrasepsi non hormonal jangka
panjang yang disisipkan di dalam rahim dan terbuat dari bahan semacam plastik /
tembaga dan bentuknya bermacam-macam. Bentuk yang paling umum dan
banyak dikenal oleh masyarakat adalah spiral.
IUD atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ( AKDR ) bagi kebanyakan
Perempuan merupakan alat kontrasepsi yang paling baik karena ia sangat efektif
dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pada penggunaan pil. Bagi ibu
yang menyusui, AKDR tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar
air susu ibu (ASI). Karena itu, setiap calon pemakai AKDR perlu memperoleh
informasi yang lengkap tentang alat kontrasepsi ini.
Jenis jenis IUD
a. Copper-T
IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen dimana pada bagian vertikalnya
diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan tembaga halus ini mempunyai efek anti
fertilitas (anti pembuahan) yang cukup baik (Imbarwati, 2009).
b. Copper-7
IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan.
Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan
gulungan kawat tembaga luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama dengan lilitan
tembaga halus pada IUD Copper-T (Imbarwati, 2009).
c. Multi load
IUD ini terbuat dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan
berbentuk sayap yang fleksibel. Panjang dari ujung atas ke ujung bawah 3,6 cm.
Batang diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375
mm2 untuk menambah efektifitas. Ada tiga jenis ukuran multi load yaitu standar,
small, dan mini (Imbarwati, 2009).
d. Lippes loop
IUD ini terbuat dari polyethelene, berbentuk huruf spiral atau huruf S
bersambung. Untuk memudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya Lippes
loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya.
Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm (benang hitam), tipe C
berukuran 30 mm (benang kuning) dan tipe D berukuran 30 mm dan tebal (benang
putih). Lippes loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan dari
pemakaian IUD jenis ini adalah bila terjadi perforasi, jarang menyebabkan luka
atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastic (Imbarwati, 2009).
1. Perubahan siklus haid pada tiga bulan pertama, haid lebih lama dan
lebih banyak
2. Tidak mencegah IMS
3. Ada sedikit nyeri dan spotting terjadi segera setelah pemasangan IUD
4. Tidak dapat dilepas sendiri
5. Klien harus sesering mungkin memeriksa benang IUD
4. Waktu Pemasangan
1. Setiap waktu dalam siklus haid, hari pertama sampai ketujuh siklus haid
2. Segera setelah melahirkan, dalam 48 minggu pascapersalinan. Setelah 6
bulan bila menggunakan metoda amenore laktasi (MAL)
3. Setelah mengalami abortus ( segera atau dalam waktu 7 hari ) bila tidak
ditemukan gejala infeksi
4. Selama 1 5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi.
Lampiran 2
Kunci Jawaban
Kerugian
1. Perubahan siklus haid pada tiga bulan pertama, haid lebih lama dan
lebih banyak
2. Tidak mencegah IMS
3. Ada sedikit nyeri dan spotting terjadi segera setelah pemasangan IUD
4. Tidak dapat dilepas sendiri
5. Klien harus sesering mungkin memeriksa benang IUD
3. Kapan Waktu Pemasangan kontrasepsi IUD ?
Waktu pemasangan :
1. Setiap waktu dalam siklus haid, hari pertama sampai ketujuh siklus
haid
2. Segera setelah melahirkan, dalam 48 minggu pascapersalinan. Setelah
6 bulan bila menggunakan metoda amenore laktasi (MAL)
3. Setelah mengalami abortus ( segera atau dalam waktu 7 hari ) bila
tidak ditemukan gejala infeksi
4. Selama 1 5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi.