3
Penggunaan obat yang rasional adalah pemilihan dan
penggunaan obat yang efektifitasnya terjamin serta
aman, dengan mempertimbangkan masalah harga,
yaitu dengan harga yang paling menguntungkan dan
sedapat mungkin terjangkau. Untuk menjamin efektifitas
dan keamanan, pemberian obat harus dilakukan secara
rasional, yang berarti perlu dilakukan diagnosis yang
akurat, memilih obat yang tepat, serta meresepkan
obat tersebut dengan dengan dosis, cara, interval serta
lama pemberian yang tepat
4
Aman
• Tidak berbahaya dalam
penggunaan bagi organ tubuh
• Waspada pada efek samping dan
kontra indikasi
Kriteria
penulisan
Ransioal Tepat
· Tepat Pasien
· Tepat Indikasi
· Tepat Obat
Baik dalam penulisan resep maupun dalam · Tepat Dosis
komposisi obat · Waspada Efek Samping
Dalam pemeriksaan sesuai BSO dengan
rute pemberian , usia , dan kondisi pasien
Obat tidak tercampur di hindarkan dari
segi farmaseutikal maupun farmakologi
Interaksi obat
5
• Tepat indikasi
• Tepat obat
• Tepat dosis regimen
• Tepat penderita
• Waspada ESO (efek samping
obat)
6
Tepat indikasi
8
Tepat dosis regimen
9
Tepat penderita
1. Tepat informasi
Tepat informasi akan dipenuhi apabila informasi yang diberikan
jelas ( tidak bias ) tentang obat yang digunakan oleh pasien
dan informasi lain yang menunjang atau mendukung perbaikan
dari pengobatan yang dilakukan. Misalnya :
Cara pemakaian, efek samping, kegagalan terapi akan terjadi
bila tidak taat, maka upaya yang dilakukan akan gagal dan
atau kondisi pasien makin memburuk, hal ini juga untuk
mencegah faktor risiko terjadinya penyakit dan lain-lain.
2. Tepat biaya
Apabila biaya ( harga obat dan biaya pengobatan hendaknya
dipilih yang paling terjangkau oleh kondisi keuangan pasien )
EFEK SAMPING
3. Tepat pemberian
Besar dosis, cara dan frekuensi pemberian umumnya
didasarkan pada sifat Farmakokinetika dan farmakodinami obat
serta kondisi pasien. Sedang lama pemberian berdasarkan
pada sifat penyakit: ( akut atau kronis, kambuh berulang dan
sebagainya ).Tepat dosis adalah jumlah obat yang diberikan
berada dalam range terapi
4. Tepat cara pemberian
Adalah pemilihan yang tepat pemberian obat sesuai dengan kondisi pasien.
Misalnya : per oral, per rektal, intravena, intratekal, subcutan dan lain-lain.
iii.Tepat frekuensi / interval
Adalah pemilihan yang tepat frekuensi / interval pemberian obat. Misalnya :
per 4 jam, per 6 jam, per 8 jam, per 12 jam dan per 24 jam dan lain-lain iv.
Tepat lama pemberian
Adalah penetapan lama pemberian obat selama 3 hari, 5 hari, 10 hari, 3
bulan dan lain-lain.
Adalah pemilihan saat yang tepat pemberian obat disesuaikan dengan kondisi
pasien. Misalnya : sebelum makan ( antecoenum, postcoenum, pre operasi atau
post operasi )
Bentuk bentuk obat
• Pulveres (puyer)
• Kapsul/tablet/pil
• Obat sirup
• Obat kumur
• Obat topikal
• Infus dan injeksi
• Obat tetes
3 jenis obat padat ini mirip-mirip cara penulisan
resepnya
20
Singkatan Istilah Arti
a.c. Ante coenam Sebelum makan
ad. 1 vic. Ad unus vicibus Untuk 1x pakai
ad. Lib Ad libitum Tambahkan secukupnya
a.m. Ante meridium Sebelum tengah hari
a.n. Ante noctem Sebelum tidur
Amp Ampul Ampul
Aq. Bidest Aqua bidestilata Air yg disuling 2x
auric auricular Telinga
b.i.d atau b.d.d Bis in die atau bis de die 2 kali sehari
Cap Capsulae Kapsul
Cr Cream Krim
D (dex) Dextra Kanan
d.C Durante coenam Pada waktu makan
(1-4) d.d. De die (1-4x) sehari
d.t.d Da tales doses Berilah sejumlah dosis tsb
Singkatan Istilah Arti
m.f. Misce fiat Campur dan buatlah
mixt mixtura campuran
nasal nasal Hidung
no nomero Jumlah
noct noctum Tengah malam
O.D. Oculo dextra Mata kanan
o.h. Omni hora Tiap jam
o.m. Omni mane Tiap pagi
opth opthalmo Mata
P.c Post coenam Sesudah makan
Part dol Parte dolente Pada bagian yg sakit
pot potio Obat minum cair
p.r.n Pro renata Bila perlua
pulv Pulveres / pulvis Bubuk tabur / bubuk terbagi dalam bungkusan
q.s Quantum satis Dalam jumlah semuanya
qq.h. Quaque hora Tiap jam
R/ recipe Ambillah
S signa Tandailah
Singkatan Istilah Arti
emuls emulsum Emulsi
et et Dan
f fiat Buatlah
flc flacon Flacon (botol plastik)
fls flask Flask (botol kaca)
garg gargarisma Obat kumur
gtt Gutta; guttae Tetes, obat tetes
haust haustus Sekali minum habis
h.m. Hora matutina Pagi hari
h.s. Hora somni Waktu akan tidur
h.v. Hora vespertina Malam hari
inf. infusum Infus
Inj. injectio Obat suntik
kolf kolf Botol infus
Lin. linimentum Obat gosok
Liq. Liquor, liquidus Cairan, cair
Lot. lotio Sediaan cair obat luar
m mane pagi
m. et v. Mane et vespere Pagi dan sore
Singkatan Istilah Arti
sol solutio Larutan
s.o.s atau s.n.s Si opus sit atau si necesse sit Bila perlu
30
• Uraian tentang penyakit yang diderita
pasien
• Apa yang diharapkan dari pengobatan
yang diberikan
• Bagaimana obat dapat mempengaruhi
penyakitnya
• Mengapa penyakitnya memerlukan
pengobatan yang continue
31
• Cara penggunaan obat
• Waktu penggunaan obat
• Aturan pakai penggunaan obat
• Lama penggunaan obat
• ESO dan cara penanggulanganya
• Cara penyimpanan obat yang benar
• Peringatan lain yang dirasa perlu
32
Bila terdapat keterangan penggunaan obat setiap 4 atau 6 jam,
maka jarak minum obat harus tepat sesuai petunjuk.
33
Harus hati-hati karena:
34
Obat Yang Digunakan Pada Masa
Kehamilan
37
Simpanlah obat terpisah dari makanan dan bahan makanan
Simpan obat ditempat aslinya, jgn ditukar dgn tempat lain
Hindari obat dari tempat panas, sinar matahari langsung,
lembab, dapur atau kamar mandi
Jangan simpan dikulkas atau lemari pendingin kecuali ada
keterangan resmi.
Pisahkan antara obat yang diminum dengan obat luar.
Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
• Resistensi
• Toleransi
• Kumulasi : penumpukan obat dlm tubuh, dpt terjadi
keracunan.
• Takifilaksis : kecepatan respon atau respon awal thd
obat berkurang walau pun dosis ditingkatkan.
• Adiksi
• Habituasi
39
• Timbanglah manfaat dan resikonya
• Pertama-tama gunakan obat yang paling established,
• Gunakan obat yang anda ketahui paling baik
• Sesuaikan dengan kebutuhan individu yang
bersangkutan
• Sesuaikan dosis secara individu
• Pilihlah cara pemberian yang paling aman.
40
• Kondisi fisiologik (neonatus, anak, geriatri, ibu hamil dan
menyusui)
• Kondisi patologik (terkait penyakit tertentu yg diderita
pasien)
• Faktor genetik
• Faktor-faktor lain
41
• Dipengaruhi oleh penyakit pada organ-
organ tertentu terutama yang
melaksanakan fungsi farmakokinetik
tubuh yakni saluran cerna,
kardiovaskuler, hati dan ginjal.
42
• Perbedaan respon obat (pola absorpsi,
distribusi, metabolisme dan ekskresi)
• Dosis anak dihitung dgn rumus berdasar
berat badan atau luas permukaan.
• Cara pemberian.
43
• Ada orang yang tidak memiliki
faktor genetis tertentu. Misal
enzim hati asetilase lazimnya
lebih aktif pada orang kulit
hitam atau asia dari pada orang
kulit putih.
44
• Interaksi obat (interaksi kimiawi,
kompetisi untuk protein plasma, induksi
enzim, inhibisi enzim, maupun interaksi
dgn makanan)
12. Dalam Tatalaksana Pelayanan Farmasi Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui Ada
Pedoman Pemantauan Penggunaa. Apa Tujuan Pedoman Pemantauan
Penggunaan Obat ?