Anda di halaman 1dari 60

1.

Ratu diana dewi


permata sari
2. Regina silvie
3. Regita uji k
4. Renita eka putri
5. Sinta bela
6. Siti hudrotul a
7. Siti masitoh
8. Vira dwi septiani
9. Wini widiyani
10.Zahra el warda
11.Yusi eka pratiwi
2
Resep adalah permintaan
tertulis dari seorang
dokter kepada apoteker
untuk membuat dan atau
menyerahkan obat kepada
pasien .
Penulisan resep adalah
tindakan terakhir dokter
dalam proses terapi yang
diwujudkan dalam bentuk
resep.

3
Penggunaan obat yang rasional adalah pemilihan dan
penggunaan obat yang efektifitasnya terjamin serta
aman, dengan mempertimbangkan masalah harga,
yaitu dengan harga yang paling menguntungkan dan
sedapat mungkin terjangkau. Untuk menjamin efektifitas
dan keamanan, pemberian obat harus dilakukan secara
rasional, yang berarti perlu dilakukan diagnosis yang
akurat, memilih obat yang tepat, serta meresepkan
obat tersebut dengan dengan dosis, cara, interval serta
lama pemberian yang tepat

4
Aman
• Tidak berbahaya dalam
penggunaan bagi organ tubuh
• Waspada pada efek samping dan
kontra indikasi
Kriteria
penulisan

Ransioal Tepat

· Tepat Pasien
· Tepat Indikasi
· Tepat Obat
 Baik dalam penulisan resep maupun dalam · Tepat Dosis
komposisi obat · Waspada Efek Samping
 Dalam pemeriksaan sesuai BSO dengan
rute pemberian , usia , dan kondisi pasien
 Obat tidak tercampur di hindarkan dari
segi farmaseutikal maupun farmakologi
 Interaksi obat

5
• Tepat indikasi
• Tepat obat
• Tepat dosis regimen
• Tepat penderita
• Waspada ESO (efek samping
obat)
6
Tepat indikasi

Tidak semua pasien memerlukan Intervensi


Obat

Ketepatan Indikasi Penggunaan Obat apabila


ada indikasi yang benar (sesuai dengan
diagnosa Dokter) untuk penggunaan obat
tersebut dan telah terbukti manfaat
terapetiknya.
7
Tepat obat

Tepat Obat adalah ketepatan pemilihan obat yang


dilakukan dalam proses pemilihan obat dengan
mempertimbangkan beberapa faktor yaitu :

Ketepatan kelas terapi & Jenis Obat (Efek terapi yang


diperlukan) Misalnya : kemanfaatan dan keamanan
sudah terbukti( Risiko efek samping maupun adanya
kondisi kontra indikasi )

8
Tepat dosis regimen

Efek Obat yang maksimal


diperlukan penentuan dosis, cara
dan lama pemberian yang tepat

9
Tepat penderita

" Diagnosis yang tepat menentukan


pengobatan yang tepat "
" Setiap pasien mempunyai respon yang
berbeda terhadap obat "
Tepat pasien adalah ketepatan dalam
menilai kondisi pasien dengan
mempertimbangkan
TEPAT PEMBERIAN, DOSIS DAN LAMA
PEMBERIAN

1. Tepat informasi
Tepat informasi akan dipenuhi apabila informasi yang diberikan
jelas ( tidak bias ) tentang obat yang digunakan oleh pasien
dan informasi lain yang menunjang atau mendukung perbaikan
dari pengobatan yang dilakukan. Misalnya :
Cara pemakaian, efek samping, kegagalan terapi akan terjadi
bila tidak taat, maka upaya yang dilakukan akan gagal dan
atau kondisi pasien makin memburuk, hal ini juga untuk
mencegah faktor risiko terjadinya penyakit dan lain-lain.

2. Tepat biaya
Apabila biaya ( harga obat dan biaya pengobatan hendaknya
dipilih yang paling terjangkau oleh kondisi keuangan pasien )
EFEK SAMPING

Efek Obat yang maksimal diperlukan penentuan dosis, cara dan


lama pemberian yang tepat “

3. Tepat pemberian
Besar dosis, cara dan frekuensi pemberian umumnya
didasarkan pada sifat Farmakokinetika dan farmakodinami obat
serta kondisi pasien. Sedang lama pemberian berdasarkan
pada sifat penyakit: ( akut atau kronis, kambuh berulang dan
sebagainya ).Tepat dosis adalah jumlah obat yang diberikan
berada dalam range terapi
4. Tepat cara pemberian

Adalah pemilihan yang tepat pemberian obat sesuai dengan kondisi pasien.
Misalnya : per oral, per rektal, intravena, intratekal, subcutan dan lain-lain.
iii.Tepat frekuensi / interval
Adalah pemilihan yang tepat frekuensi / interval pemberian obat. Misalnya :
per 4 jam, per 6 jam, per 8 jam, per 12 jam dan per 24 jam dan lain-lain iv.
Tepat lama pemberian
Adalah penetapan lama pemberian obat selama 3 hari, 5 hari, 10 hari, 3
bulan dan lain-lain.

5. Tepat saat pemberian

Adalah pemilihan saat yang tepat pemberian obat disesuaikan dengan kondisi
pasien. Misalnya : sebelum makan ( antecoenum, postcoenum, pre operasi atau
post operasi )
Bentuk bentuk obat

• Pulveres (puyer)
• Kapsul/tablet/pil
• Obat sirup
• Obat kumur
• Obat topikal
• Infus dan injeksi
• Obat tetes
3 jenis obat padat ini mirip-mirip cara penulisan
resepnya

Yang berbeda hanya bentuk sediaan obatnya,


sedangkan kapsul tulisnya caps, tablet tulisannya
tab, pil tulisannya pil

Obat jenis ini jenis obat yang paling simpel dalam


penulisannya
Puyer atau pulvis adalah salah satu bentuk
sediaan obat yang biasanya
didapat dengan menghaluskan atau
menghancurkan sediaan obat tablet atau
kaplet yang biasanya terdiri atas sedikitnya
dua macam obat.
Penulisan obat kumur
sangat gampang , hanya
perlu diinget bentuk
sediaannya dan bentuk
kemasannya.
• Peresepan untuk infus dan injeksi cukup banyak.
• Obatnya  bentuknya biasanya bubuk/serbuk  jadi
jangan lupa untuk resep air untuk melarutkan obatnya
• Water for Injection
• Infus setnya
• Spuit (ada ukurannya)
• Cairan infusnya (e.g. dextrose, dll)
• Kanul intravena
• Masing2 diatas ini butuh peresepan sendiri2
Obat tetes untuk mata dan telinga tidak
beda banyak. Hanya nanti di bagian
cara pemakaiannya yg perlu dibedakan
Telinga  auric
Mata  oculo
Penulisan resep yang lengkap harus terdiri dari:

1. Inscriptio  nama dokter, alamat, SIP, kota, tanggal, R/ (recipe)


2. Prescriptio  nama obat, bentuk obat, jumlah obat, cara pembuatan
(kalo racikan), dll
3. Signatura  cara pemakaian, BSO, jumlah obat, waktu minum
4. Pro  nama pasien, umur, BB (terutama anak2), alamat (kalo obat
mengandung narkotika)
5. Subscriptio  paraf atau tanda tangan (kalo obatnya narkotika)

20
Singkatan Istilah Arti
a.c. Ante coenam Sebelum makan
ad. 1 vic. Ad unus vicibus Untuk 1x pakai
ad. Lib Ad libitum Tambahkan secukupnya
a.m. Ante meridium Sebelum tengah hari
a.n. Ante noctem Sebelum tidur
Amp Ampul Ampul
Aq. Bidest Aqua bidestilata Air yg disuling 2x
auric auricular Telinga
b.i.d atau b.d.d Bis in die atau bis de die 2 kali sehari
Cap Capsulae Kapsul
Cr Cream Krim
D (dex) Dextra Kanan
d.C Durante coenam Pada waktu makan
(1-4) d.d. De die (1-4x) sehari
d.t.d Da tales doses Berilah sejumlah dosis tsb
Singkatan Istilah Arti
m.f. Misce fiat Campur dan buatlah
mixt mixtura campuran
nasal nasal Hidung
no nomero Jumlah
noct noctum Tengah malam
O.D. Oculo dextra Mata kanan
o.h. Omni hora Tiap jam
o.m. Omni mane Tiap pagi
opth opthalmo Mata
P.c Post coenam Sesudah makan
Part dol Parte dolente Pada bagian yg sakit
pot potio Obat minum cair
p.r.n Pro renata Bila perlua
pulv Pulveres / pulvis Bubuk tabur / bubuk terbagi dalam bungkusan
q.s Quantum satis Dalam jumlah semuanya
qq.h. Quaque hora Tiap jam
R/ recipe Ambillah
S signa Tandailah
Singkatan Istilah Arti
emuls emulsum Emulsi
et et Dan
f fiat Buatlah
flc flacon Flacon (botol plastik)
fls flask Flask (botol kaca)
garg gargarisma Obat kumur
gtt Gutta; guttae Tetes, obat tetes
haust haustus Sekali minum habis
h.m. Hora matutina Pagi hari
h.s. Hora somni Waktu akan tidur
h.v. Hora vespertina Malam hari
inf. infusum Infus
Inj. injectio Obat suntik
kolf kolf Botol infus
Lin. linimentum Obat gosok
Liq. Liquor, liquidus Cairan, cair
Lot. lotio Sediaan cair obat luar
m mane pagi
m. et v. Mane et vespere Pagi dan sore
Singkatan Istilah Arti
sol solutio Larutan
s.o.s atau s.n.s Si opus sit atau si necesse sit Bila perlu

stat statim Segera


supp suppositoria Supositoria
syr syrup Sirup
tab tabullae Tablet
troch trochiscus Tablet hisap
u.c. Usus cognitus Aturan pakai diketahui

u.e Uses externus Obat luar


ung unguentum Salep
u.p. Usus propius Untuk pemakaian profesi
kedokteran
vesp vespere Malam hari
vial vial Botol untuk injeksi
Penting untuk meningkatkan kepatuhan

Jenis informasi yang diberikan


disesuaikan dengan tingkat kecerdasan
dan golongan sosial pasien.

30
• Uraian tentang penyakit yang diderita
pasien
• Apa yang diharapkan dari pengobatan
yang diberikan
• Bagaimana obat dapat mempengaruhi
penyakitnya
• Mengapa penyakitnya memerlukan
pengobatan yang continue

31
• Cara penggunaan obat
• Waktu penggunaan obat
• Aturan pakai penggunaan obat
• Lama penggunaan obat
• ESO dan cara penanggulanganya
• Cara penyimpanan obat yang benar
• Peringatan lain yang dirasa perlu

32
Bila terdapat keterangan penggunaan obat setiap 4 atau 6 jam,
maka jarak minum obat harus tepat sesuai petunjuk.

Bila keterangannya digunakan 3 x sehari, maka


penggunaannya lebih fleksibel

Minum setalah makan, sebelum makan atau


pada saat perut keadaan kosong

33
Harus hati-hati karena:

• Organ belum berfungsi sempurna


• Distribusi cairan tubuh berbeda dgn
dewasa
• Dosis anak dihitung dengan rumus

34
Obat Yang Digunakan Pada Masa
Kehamilan

• Pertimbangkan perawatan pada masa kehamilan


• Obat hanya diresepkan pada wanita hamil bila manfaat yang diperolah
ibu
diharapkan lebih besar dibandingkan risiko pada janin
• Sedapat mungkin segala jenis obat dihindari pemakaiannya selama
trimester pertama kehamilan
• Apabila diperlukan, lebih baik obat-obatan yang telah dipakai secara
luas
pada kehamilan dan biasanya tampak aman diberikan daripada obat
baru
atau obat yang belum pernah dicoba secara klinis
• Obat harus digunakan pada dosis efektif terkecil dalam jangka waktu
sesingkat mungkin
• Pertimbangkan perlunya penyesuaian dosis dan pemantauan
pengobatan
pada beberapa obat (misalnya fenitoin, litium)
Obat Yang Digunakan Pada Wanita Menyusui

• Penggunaan obat yang tidak diperlukan harus dihindari. Jika


pengobatan
memang diperlukan, perbandingan manfaat/risiko harus
dipertimbangkan
pada ibu maupun bayinya.
• Obat yang diberi ijin untuk digunakan pada bayi umumnya tidak
membahayakan
• Neonatus (dan khususnya bayi yang lahir prematur) mempunyai risiko
lebih besar terhadap paparan obat melalui ASI. Hal ini disebabkan oleh
fungsi ginjal dan hati yang belum berkembang, sehingga berisiko terjadi
penimbunan obat
• Harus dipilih rute pemberian dan pembagian obat yang menghasilkan
jumlah kadar obat terkecil yang sampai pada bayi
• Hindari atau hentikan sementara menyusu
• Jika suatu obat digunakan selama menyusui, maka bayi harus dipantau
secara cermat terhadap efek samping yang mungkin terjadi
• Sebaiknya dihindari obat baru, yang hanya memiliki sedikit data
Sebaiknya dihindari pemberian zat-zat
kimia karena dapat membahayakan
perkembangan janin
Mempengaruhi langsung pada embrio
atau janin (letal, toksik, teratogenik)
Mempengaruhi fungsi plasenta
(mengganggu nutrisi untuk embrio dan
janin)

37
 Simpanlah obat terpisah dari makanan dan bahan makanan
 Simpan obat ditempat aslinya, jgn ditukar dgn tempat lain
 Hindari obat dari tempat panas, sinar matahari langsung,
lembab, dapur atau kamar mandi
 Jangan simpan dikulkas atau lemari pendingin kecuali ada
keterangan resmi.
 Pisahkan antara obat yang diminum dengan obat luar.
 Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
• Resistensi
• Toleransi
• Kumulasi : penumpukan obat dlm tubuh, dpt terjadi
keracunan.
• Takifilaksis : kecepatan respon atau respon awal thd
obat berkurang walau pun dosis ditingkatkan.
• Adiksi
• Habituasi

39
• Timbanglah manfaat dan resikonya
• Pertama-tama gunakan obat yang paling established,
• Gunakan obat yang anda ketahui paling baik
• Sesuaikan dengan kebutuhan individu yang
bersangkutan
• Sesuaikan dosis secara individu
• Pilihlah cara pemberian yang paling aman.

40
• Kondisi fisiologik (neonatus, anak, geriatri, ibu hamil dan
menyusui)
• Kondisi patologik (terkait penyakit tertentu yg diderita
pasien)
• Faktor genetik
• Faktor-faktor lain

41
• Dipengaruhi oleh penyakit pada organ-
organ tertentu terutama yang
melaksanakan fungsi farmakokinetik
tubuh yakni saluran cerna,
kardiovaskuler, hati dan ginjal.
42
• Perbedaan respon obat (pola absorpsi,
distribusi, metabolisme dan ekskresi)
• Dosis anak dihitung dgn rumus berdasar
berat badan atau luas permukaan.
• Cara pemberian.

43
• Ada orang yang tidak memiliki
faktor genetis tertentu. Misal
enzim hati asetilase lazimnya
lebih aktif pada orang kulit
hitam atau asia dari pada orang
kulit putih.
44
• Interaksi obat (interaksi kimiawi,
kompetisi untuk protein plasma, induksi
enzim, inhibisi enzim, maupun interaksi
dgn makanan)

• Toleransi. Adanya penurunan efek


farmakologik akibat pemberian berulang.
45
• Idiosinkrasi
yaitu peristiwa padamana suatu obat
memberikan efek yang secara kualitatif
total berlainan dengan efek normalnya.
misal : pasien dgn pengobatan
neuroleptika untuk menenangkan, justru
memperlihatkan reaksi bertentangan
dan menjadi gelisah dan cemas.
46
1. Penggunanan resep obat harus memenuhi 4T+1W, Jelaskan yang dimaksud
dengan 4T + 1W ?
• Tepat Pasien adalah ketepatan dalam menilai kondisi pasien dengan
mempertimbangkan adanya penyakit
• Tepat Indikasi apabila ada indikasi yang benar ( sesuai dengan diagnosa
Dokter ) untuk penggunaan obat tersebut dan telah terbukti manfaat
terapetiknya
• Tepat Obat adalah ketepatan pemilihan obat yang dilakukan dalam proses
pemilihan obat
• Tepat Dosis adalah jumlah obat yang diberikan berada dalam range terapi
• Waspada Efek Samping dilakukan dengan memperhatikan informasi yang ada
atau diberikan dari obat yang diberikan

2. Apa yang dimaksud dengan penggunaan obat yang rasional?


Penggunaan obat yang rasional adalah pemilihan dan penggunaan obat yang
efektifitasnya terjamin serta aman, dengan mempertimbangkan masalah harga,
yaitu dengan harga yang paling menguntungkan dan sedapat mungkin terjangkau.
3. Apa dampak dari perubahan volume cairan tubuh?
Perubahan volume cairan tubuh menyebabkan penurunan
kadar puncak obat-obat di serum, terutama obat-obat yang
terdistribusi di air
seperti aminoglikosida dan obat dengan volume distribusi yang rendah.

4. Apa yang dimaksud dengan lama pemberian dan tepat saat


pemberian?
Tepat lama pemberian Adalah penetapan lama pemberian obat
selama 3 hari, 5 hari, 10 hari, 3 bulan dan lain-lain, sedangkan Tepat
saat pemberian
Adalah pemilihan saat yang tepat pemberian obat disesuaikan dengan
kondisi pasien. Misalnya : sebelum makan ( antecoenum, postcoenum,
pre operasi atau post operasi )
5. Bagaimana perpindahan obat lewat plasenta pada ibu hamil?
Perpindahan obat lewat plasenta umumnya berlangsung
secara difusi sederhana sehingga konsentrasi obat di darah
ibu serta aliran darah plasenta akan sangat menentukan
perpindahan obat lewat plasenta. Seperti juga pada membran
biologis lain perpindahan obat lewat Plasenta dipengaruhi
oleh kelarutan dalam lemak, derajat ionisasi, ukuran molekul,
ikatan protein

6. Apakah yang dimaksud dengan resep?


Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter kepada
apoteker untuk membuat dan atau menyerahkan obat kepada
pasien
7. Bagaimana kriteria penulisan resep?
• Aman yaitu Tidak berbahaya dalam penggunaan bagi organ tubuh
Waspada pada efek samping dan kontra indikasi
• Rasional yaitu Baik dalam penulisan resep maupun dalam komposisi obat
Dalam pemeriksaan sesuai BSO dengan rute pemberian , usia , dan kondisi
pasien Obat tidak tercampur di hindarkan dari segi farmaseutikal maupun
farmakologi Interaksi obat
• Tepat yaitu Tepat Pasien, Tepat Indikasi, Tepat Obat, Tepat Dosis, Waspada
Efek Samping

8. apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam menulis resep?


 Resep ditulis dgn lengkap,jelas (nama, alamat dan SIP dokter)
 Nama obat, kadar (mg,g,ml,dll) jumlah, signa dan paraf
 Dosis ditulis dgn jelas ( mg, g, ml, dll)
 Nama obat ditulis dgn nama latin yang resmi
 Singkatan ditulis dgn singkatan yg resmi
 Nama, umur dan berat badan pasien
 Kondisi sosial pasien
 Sedapat mungkin menulis resep dihadapan pasien
9. apa tujuan dari pemberian informasi yang tepat serta
bagaimana memberikan informasi tersebut?
Pemberian informasi yang tepat Penting untuk meningkatkan
kepatuhan, informasi yang diberikan disesuaikan dengan
tingkat kecerdasan dan golongan sosial pasien.
10. apa saja inormasi yang diberikan oleh tenaga farmasi?
 Cara penggunaan obat
 Waktu penggunaan obat
 Aturan pakai penggunaan obat
 Lama penggunaan obat
 ESO dan cara penanggulanganya
 Cara penyimpanan obat yang benar
 Peringatan lain yang dirasa perlu
11. Selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan fisiologi yang mempengaruhi
farmakokinetika obat, berikan contoh perubahan fisiologi tersebut?
 Perubahan tersebut meliputi peningkatan cairan tubuh
misalnya penambahan volume darah sampai 50% dan curah jantung sampai
dengan 30%. Pada akhir semester pertama aliran darah ginjal meningkat
50%
dan pada akhir kehamilan aliran darah ke rahim mencapai puncaknya hingga
600-700 ml/menit. Peningkatan cairan tubuh tersebut terdistribusi 60 % di
plasenta, janin dan cairan amniotik, 40% di jaringan si ibu.

12. Dalam Tatalaksana Pelayanan Farmasi Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui Ada
Pedoman Pemantauan Penggunaa. Apa Tujuan Pedoman Pemantauan
Penggunaan Obat ?

 Mengoptimalkan efek terapi obat dan mencegah atau meminimalkan efek


merugikan akibat penggunaan obat.
13. Mengapa ukuran molekul pada obat dapat mempengaruhi
absorpsinya ?
karena Ukuran molekul Obat dengan berat molekul sampai dengan
500 Dalton akan mudah melewati pori membran bergantung pada
kelarutan dalam lemak dan derajat ionisasi. Obat-obat dengan
berat molekul 500-1000 Dalton akan lebih sulit melewati plasenta
dan obat-obat dengan berat molekul >1000 Dalton akan sangat
sulit menembus plasenta.
14. Apa saja efek dari penggunaan obat dalam waktu terlalu lama?
 Resistensi
 Toleransi
 Kumulasi : penumpukan obat dlm tubuh, dpt terjadi keracunan.
 Takifilaksis : kecepatan respon atau respon awal thd obat berkurang
wlopun dosis ditingkatkan.
 Adiksi
 Habituasi
15. Apa saja langkah proses peresepan obat yang rasional?
Yaitu dengan cara pengambilan keputusan yang logis mulai dari
pengumpulan data pasien melalui anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan labolatorium atau penunjang lainnya
16. Dalam pemilihan obat efek klinik apa yang di harapkan?
Yaitu ketepatan pemilihan obat yang di lakukan dalam proses
pemilihan obat dengan mempertimbangkan beberapa faktor:
a. Ketepatan kelas terapi
b. jenis obat
17. Selama minum obat ini, apakah ada obat lain atau suplemen yang
harus dihindari?
Susunan kimia dari obat dapat membuatnya berbahaya untuk
diminum bersamaan dengan obat atau suplemen lain. Dalam sebuah
penelitian tahun 2008 yang diterbitkan di JAMA, peneliti menemukan
satu dari 25 orang dewasa yang lebih tua berisiko mengalami
"interaksi obat-obatan utama." Menginformasikan kepada apoteker
obat dan suplemen apa saja yang tengah dikonsumsi, termasuk obat
yang dijual bebas, menjadi hal yang wajib dilakukan.
18. Apakah obat memiliki jadwal konsumsi tertentu?
Jika Anda harus meminum beberapa jenis obat sekaligus, disarankan untuk
bertanya jadwal konsumsinya, apakah masing-masing obat perlu diberi jarak
atau boleh diminum semua sekaligus. Jika harus diberi jarak, berapa lama
jarak waktunya
19. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi khasiat obat?
• Kondisi fisiologik (neonatus, anak, geriatri, ibu hamil dan menyusui)
• Kondisi patologik (terkait penyakit tertentu yg diderita pasien)
• Faktor genetik
• Faktor-faktor lain
20. Apa hukumannya apabila apoteker melakukan dispensing obat ?
Pelaku atau apoteker tersebut dapat di pidana maupun di berika sanksi etik.
21. Bagaiman Waktu Pemakaian Obat?
• Bila terdapat keterangan penggunaan obat setiap 4 atau 6 jam, maka jarak
minum obat harus tepat sesuai petunjuk.
• Bila keterangannya digunakan 3 x sehari, maka penggunaannya lebih
fleksibel
• Minum setalah makan, sebelum makan atau pada saat perut keadaan
kosong
22. Apa penyebabnya jika seseorang mengkonsumsi obat yang telah melewati tanggal
kadaluarsa?
Obat akan menghasilkan kadar zat aktif obat yang lebih rendah dan dapat
menyebabkan ketidaknyamanan pengguna obat, atau bahkan dapat membahayakan
bagi tubuh
1. Farmakoepidemiologi : kata Farmakoepidemiologi berasal dari kata “ pharmacon” (obat),
“epi”(pada),”demos”(penduduk) dan “logos”(ilmu). Farmakoepidemiologi didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari tentang penggunaan obat dan efek sampingnya pada
sejumlah besar manusia serta menerapkn ilmu tersebut untuk memecahkan masalah tersebut.
2. Geriatri : cabang ilmu kedokteran yang berkenaan dengan diagnosa dan pengobatan atau
hanya pengelolaan dari kondisi dan gangguan yang terjadi pada usia lanjut.
3. Diuretik : Diuretik adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada suatu kondisi, sifat atau
penyebab naiknya laju urinasi. Diuretik ialah obat yang dapat menambah kecepatan
pembentukan urin
4. Polifarmasi didefinisikan sebagai penggunaan bersamaan 5 macam atau lebih obat-obatan
oleh pasien yang sama
5. Antecoenum : sebelum makan
6. Postcoenum : setelah makan
7. Dosis regimen : Regimen dosis ( cara, jumlah, dan frekuensi) pemberian obat mempengaruhi
awitan dan durasi ( lama ) kerja obat.
8. Awitan adalah jumlah waktu yang diperlukan oleh suatu obat untuk mulai bekerja. Durasi
adalah lamanya waktu suatu obat bersifat terapeutik.
9. Pediatri : spesialisasi ilmu kedokteran yang berkonsentrasi pada perkembangan kesehatan,
perawatan dan penanganan anak-anak dari bayi hingga remaja.
10. Resistensi obat adalah perlawanan yang terjadi ketika bakteri,
virus dan parasit lainnya secara bertahap kehilangan kepekaan
terhadap obat yang sebelumnya membunuh mereka
11. Toleransi obat adalah sebuah kondisi yang ditandai oleh
penurunan efek obat pada pemberian berulang
12. Kumulasi : penumpukan obat dlm tubuh, dpt terjadi keracunan.
13. Takifilaksis : kecepatan respon atau respon awal thd obat
berkurang wlopun dosis ditingkatkan.
14. Adiksi atau kecanduan adalah sebuah pola maladaptif dari
penggunaan narkoba yang mengarah ke gangguan klinis signifikan
atau gangguan seperti yang dinyatakan oleh tiga (atau lebih)
15. Habituasi atau ketagihan, adalah kejadian pemakaian obat secara
menahun yang menyebabkan gangguan emosi bila pemberian obat itu
dihentikan
16. Bioavailabilitas adalah presentase dan kecepatan zat aktif dalam
suatu produk obat yang tersedia dalam sirkulasi sistemik dalam bentuk
utuh, setelah pemberian obat tersebut.
17. Inhibitor adalah molekul yang mengikat enzim dan dapat
menurunkan aktivitasnya . Tidak semua molekul yang mengikat
adalah inhibitor enzim; enzim aktivator mengikat enzim dan
meningkatkan aktivitas enzimatik . Pengikatan inhibitor dapat
menghentikan sebuah substrat dari enzim memasuki situs aktif dan
atau menghalangi enzim dari reaksi katalisisnya
18. Glikosida jantung adalah meningkatkan kekuatan kontraksi
miokardium dan menurunkan konduktivitas di atrioventricular (AV)
node
19. Dispensing adalah salah memberikan resep
20. Teratogenik adalah perkembangan tidak normal dari sel
selama kehamilan yang menyebabkan kerusakan pada embrio.
21. Kontra Indikasi adalah situasi di mana aplikasi obat atau
terapi tertentu tidak dianjurkan, karena dapat meningkatkan
risiko terhadap pasien.
22. Indikasi adalah adalah alasan untuk membenarkan
pengobatan atau terapi tertentu.

Anda mungkin juga menyukai