Anda di halaman 1dari 90

MATERI PELATIHAN

KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN KHUSUS


TAHUN 2016

SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA


TUNARUNGU
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI,
OLAHRAGA, DAN KESEHATAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN
2016
Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

MATERI PELATIHAN
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN
KESEHATAN (PJOK) TUNARUNGU

PENDAHULUAN

Pertama, kami ucapkan selamat bertemu pada Materi Pelatihan Kurikulum


2013 Pendidikan Khusus Mata Pelajaran PJOK SMALB. Materi ini terdiri
atas 4 (empat) seri pokok bahasan yang disusun sedemikian rupa sesuai
dengan kebutuhan guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013 Pendidikan
Khusus sesuai dengan konsep dan pelaksanaannya. Masing-masing materi
terdiri atas uraian singkat materi, penugasan, dan refleksi.

Materi- materi tersebut adalah sebagai berikut.


1. Materi 1: Analisis Kompetensi, Uraian Materi, Pembelajaran, dan
Penilaian.
2. Materi 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3. Materi 3: Praktik Pembelajaran dan Penilaian.
4. Materi 4: Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar.

Peta materi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1. Peta Materi

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 2


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Semoga materi-materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami


dan mempersiapkan pembelajaran di sekolah.

A. RASIONAL
Kurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan
sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut
berlandaskan pada kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang
tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidian dan Kebudayaan Nomor
160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum
2013. Pelaksanaan perbaikannya juga atas dasar masukan dari publik
(masyarakat sipil, asosiasi profesi, perguruan tinggi, dunia persekolahan)
terhadap ide, desaian, dokumen, dan implementasi kurikulum yang
diperoleh melalui monitoring dan evaluasi dari berbagai media.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi serta masukan publik
tersebut, terdapat beberapa masukan umum, antara lain adanya
pemahaman yang kurang tepat oleh masyarakat yang diakibatkan oleh
format penyajian dan nomenklatur dalam Kurikulum 2013: (1)
Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti 1 (KI-1) dan KD pada KI-2
yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan karakteristik mata
pelajaran; (2) terindikasi adanya inkonsistensi antara KD dalam silabus
dan buku teks (baik lingkup materi maupun urutannya); (3) belum ada
pernyataan eksplisit dalam dokumen kurikulum tentang perlunya
peserta didik lebih melek teknologi; (4) format penilaian dianggap terlalu
rumit dan perlu penyederhanaan; (5) penegasan kembali pengertian
pembelajaran saintifik yang bukan satu-satunya pendekatan dalam
proses pembelajaran di kelas; (6) penyelarasan dan perbaikan teknis
buku teks pelajaran agar mudah dipelajari oleh peserta didik.

Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan agar selaras antara


ide, desain, dokumen, dan pelaksanaannya. Secara khusus, perbaikan
Kurikulum 2013 bertujuan menyelaraskan KI-KD, silabus, pedoman
mata pelajaran, pembelajaran, penilaian, dan buku teks.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 3


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Perbaikan tersebut dilaksanakan berdasarkan prinsip perbaikan


kurikulum sebagai berikut.
1. Keselarasan (Alignment)
Antara dokumen KI-KD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku
Teks Pelajaran, Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus
selaras dari aspek kompetensi dan lingkup materi.
2. Mudah Dipelajari (Learnable)
Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan dalam KD mudah
dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan
psikologis dan aspek pedagogis.
3. Mudah Diajarkan (Teachable)
Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan pada KD mudah
diajarkan oleh guru sesuai dengan gaya belajar peserta didik,
karakteristik mata pelajaran, karakteristik kompetensi, dan sumber
belajar yang ada di lingkungan.
4. Terukur (Measurable)
Kompetensi dan materi yang diajarkan terukur melalui indikator
yang mudah dirumuskan dan layak dilaksanakan.
5. Bermakna untuk Dipelajari (Worth to be learnt)
Kompetensi dan materi yang diajarkan mempunyai kebermaknaan
bagi peserta didik sebagai bekal kehidupan.

Memerhatikan perkembangan perbaikan Kurikulum tersebut, maka


diadakan perbaikan terhadap dokumen Kurikulum 2013 Pendidikan
Khusus menyangkut kebijakan standar kompetensi lulusan, standar isi,
standar proses, dan penilaian. Berkenaan dengan itu diperlukan
beberapa contoh praktis yang dibutuhkan guru untuk dapat
mengimplementasikan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus dengan
tepat yang berkaitan dengan pembelajaran dan penilaian, serta unsur
penunjang lainnya.

Direktorat Pembinaan PKLK, Ditjen Dikdasmen menyusun materi


pelatihan untuk membantu guru dalam mengimplementasikan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 4


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus, yang berisi petunjuk atau


panduan, contoh praktis untuk setiap mata pelajaran serta uraian tugas
yang harus dikerjakan oleh peserta pelatihan. Materi tersebut disusun
dalam 4 (empat) seri yang saling terkait dengan harapan dapat
membantu Peserta Pelatihan dalam mengembangkan rencana dan
pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013
Pendidikan Khusus.

Sesuai dengan tujuan pelatihan, maka Bapak/Ibu diharapkan untuk


mempelajari kompetensi-kompetensi yang tertuang dalam materi
tersebut sebagaimana bagan berikut.

Gambar 2. Peta Kompetensi

B. BAHAN BACAAN
Bapak/Ibu sangat dianjurkan membaca Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan yang berkaitan dengan Kurikulum 2013, serta
lampiran-lampirannya untuk lebih memahami materi ini, yakni Standar

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 5


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Kompetensi Lulusan (SKL), KI-KD dan Silabus, serta membaca Inspirasi


Pembelajaran dan Penilaian.

Bapak/Ibu juga dianjurkan memahami buku teks PJOK dan naskah-


naskah lain yang berkaitan, yaitu:
1. Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah)
2. Draf Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia SMALB Tunarungu
3. Draf Silabus Bahasa Indonesia SMALB
4. Penyusunan RPP (Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah)
5. Model-Model Pembelajaran
6. Penilaian (Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil
oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Menengah
7. Muatan Lokal (Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan
Lokal)
8. Pendidikan Kepramukaan (Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstra Kurikuler Wajib pada
Pendidikan Dasar dan Menengah)

C. TUJUAN
Materi Pelatihan ini bertujuan untuk:
1. Mengembangkan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik
guru dalam pembelajaran PJOK berdasarkan tuntutan Kurikulum
2013 Pendidikan Khusus.
2. Mengembangkan keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat
pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.
3. Meningkatkan mutu pelaksanaan pembelajaran PJOK.

D. HASIL YANG DIHARAPKAN


Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah:

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 6


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

1. Meningkatnya kompetensi akademik dan kompetensi pedagogik guru


dalam pembelajaran PJOK berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013
Pendidikan Khusus;
2. Meningkatnya keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat
pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus;
3. Meningkatnya keterampilan guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran PJOK di kelas.

Agar penggunaan materi ini dapat mencapai keberhasilan dengan baik,


terlebih dahulu Bapak/Ibu diminta membaca dan mengikuti beberapa
petunjuk berikut. Pertama, mempersiapkan alat tulis dan kertas untuk
mengerjakan tugas-tugas. Kedua, waktu Bapak/Ibu untuk mengerjakan
keseluruhan materi ini adalah 36 (tigapuluh enam) jam pelajaran.
Dengan demikian gunakanlah waktu dengan sebaik mungkin. Ketiga,
kerjakanlah semua latihan dan tugas dengan kreatif dan inovatif serta
diskusikan dengan teman guru atau anggota kelompok. Keempat, aktif
bertanya dan mempertanyakan tentang hal-hal yang belum dipahami
dari materi ini.

Selamat mengikuti pelatihan, semoga sukses mengubah pembelajaran


PJOK menjadi lebih menyenangkan dan mencapai tujuan.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 7


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

MATERI 1
ANALISIS KOMPETENSI, MATERI, PEMBELAJARAN, DAN
PENILAIAN

FOKUS MATERI

Fokus materi ini adalah analisis kompetensi, SKL, KI-KD, dan Silabus
yang dimulai dari pengembangan indikator, pengembangan materi
pembelajaran termasuk integrasi muatan lokal dan aktualiasasi mata
pelajaran dalam kegiatan kepramukaan, program kekhususan, serta
pembelajaran dan penilaian terkait dengan mata pelajaran PJOK.

Buku materi ini terdiri atas 4 (empat) unit materi yang masing-masing
membahas pokok bahasan yang saling berkaitan satu sama lain.
1. Unit 1: Analisis Kompetensi dan Materi Pembelajaran
Bagian ini membahas analisis keterkaitan SKL, KI-KD, dan Silabus
dalam kaitannya dengan penentuan Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK) dan materi pembelajaran sebagai bahan
pembelajaran dan penilaian dalam rangka pencapaian Kompetensi
Dasar (KD). Unit 1 ini merupakan uraian awal untuk membahas
unti-unit berikutnya.
2. Unit 2: Analisis Materi Pembelajaran
Unit ini membahas langkah-langkah penjabaran materi
pembelajaran berdasarkan hasil anlisis dalam Unit 1, sehingga
Peserta Pelatihan dapat menganalisis dan merancang materi
pembelajaran sesuai dengan materi pokok (dalam KD). Selain itu
pada bagian ini dibahas cara mengembangkan materi yang
berkaiatan dengan muatan lokal, materi yang dapat diaktualisasikan
dalam kegiatan kepramukaan, program kekhususan, serta materi-
materi yang dapat mendorong peserta didik untuk memiliki
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thingking
skills/HOT). Dalam unit ini juga dibahas analisis materi dalam buku
teks, sehingga Peserta Pelatihan dapat memilih dan memilah materi-

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 8


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

materi mana yang merupakan materi esensial, materi untuk


pengayaan, materi yang berkaitan dengan mulok, program
kekhususan, dan HOTS. Hasil analisis materi disusun menjadi
bahan ajar sebagai lampiran RPP.
3. Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran
Unit ini membahas karakteristik dan prinsip pembelajaran
Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus serta penerapannya dalam
kegiatan pembelajaran. Selain itu dibahas juga tentang pemilihan
model yang cocok dengan karakteristik KD atau materi pembelajaran
disesuaikan dengan karakteristik atau kondisi kelas, serta contoh
kegiatan pembelajarannya.
4. Unit4: Analisis Penilaian Hasil Belajar
Bagian ini membahas proses penilaian mencakup perencanaan,
pelaksanaan, dan analisis hasil belajar peserta didik. Analisis hasil
belajar peserta didik pada bagian ini bertujuan untuk memperbaiki
kompetensi peserta didik dalam suatu pembelajaran, sehingga guru
dapat menyusun program remedial atau pengayaan serta perbaikan
proses pembelajaran berikutnya.

Pada setiap unit juga diberikan contoh yang memungkinkan Peserta


Pelatihan dapat menganalisis dan menerapakan hasil analisis tersebut
dalam menyusun rencana dan pelaksanaan pembelajaran.

Untuk lebih memahami materi dalam buku ini, pada akhir setiap unit
Bapak/Ibu dianjurkan untuk mengerjakan tugas dan memberikan
tanggapan atau refleksi tentang pemahaman dan pengalaman yang
diperoleh dalam setiap kegiatan.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 9


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

UNIT 1
ANALISIS KOMPETENSI

A. URAIAN SINGKAT MATERI


1. Analisis Dokumen SKL, KI-KD, Pembelajaran, dan Silabus
a. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, Pembelajaran, dan Silabus
Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
peserta didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran,
menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan
pendidikan tertentu. Kompetensi dalam Kurikulum 2013
dirumuskan dalam: (a) Standar Kompetensi Lulusan, (b)
Kompetensi Inti, dan (c) Kompetensi Dasar.

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai


kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan
digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi,
standar proses, standar penilaian pendidikan. Standar
Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi
kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah
menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Kompetensi Inti (KI) merupakan tingkat kemampuan untuk


mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki
seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program.
Kompetensi Inti merupakan pengorganisasi kemampuan
(organizing element) dari Kompetensi Dasar berbagai mata
pelajaran dalam satu tingkatan kelas.

Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai


Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui
pembelajaran. Dalam setiap rumusan KD terdapat unsur

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 10


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

kemampuan berpikir yang dinyatakan dalam kata kerja dan


materi. Contoh:

KD 3.3 Memahami prosedur latihan peningkatan derajat


kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan.
KD 4.3 Mempraktikkan latihan peningkatan derajat kebugaran
jasmani yang terkait dengan kesehatan.

Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian


yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu.
Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian
yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi
tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran
tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan muara utama


pencapaian semua mata pelajaran pada satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan tertentu.
Kompetensi Inti (KI) merupakan muara kompetensi kelas pencapaian
semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi yang ditetapkan dalam
Kompetensi Inti atau kelas tertentu.
Kompetensi Dasar (KD) merupakan tingkat kemampuan suatu pokok
bahasan pada suatu mata pelajaran yang mengacu pada kompetensi inti.

Pencapaian kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi


dasar melalui proses pembelajaran dan penilaian diilustrasikan
dalam skema gambar 3.
(1) Kompetensi inti (KI-3 dan KI-4) memberikan arah tingkat
kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal yang
harus dicapai peserta didik.
(2) Kompetensi dasar dari KI-3 adalah dasar pengembangan
pengetahuan, sedangkan kompetensi dasar dari KI-4
mengarahkan pengembangan keterampilan. Pengembangan
pengetahuan dan keterampilan tersebut melalui pengalaman-
pengalaman belajar yang dilakukan peserta didik. Dari

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 11


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

sinilah pendidik dapat mengembangkan proses belajar dan


cara penilaian yang diperlukan melalui pembelajaran
langsung.
(3) Dari pengalaman belajar dan proses belajar, peserta didik
akan memperoleh pembelajaran tidak langsung berupa
pengembangan sikap sosial dan spiritual yang relevan
dengan berpedoman pada KI-2 dan KI-1.
(4) Rangkaian dari KI-KD sampai dengan penilaian tertuang
dalam silabus, kecuali untuk tujuan pembelajaran, tidak
diwajibkan dicantumkan baik dalam RPP maupun dalam
Silabus.

Gambar 3. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, Pembelajaran dan


Silabus

b. Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi dan Materi


Pembelajaran
Pengembangan indikator pencapaian kompetensi (IPK) dan materi
pembelajaran merupakan dua kemampuan yang harus dikuasai
seorang guru sebelum mengembangkan RPP dan melaksanakan
pembelajaran. Melalui pemahaman keterkaitan kompetensi (SKL-
KI-KD), maka pendidik yang mengampu mata pelajaran PJOK
dapat merumuskan indikator pencapaian kompetensi
pengetahuan terkait dengan dimensi pengetahuan dan dimensi

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 12


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

proses kognitif serta indikator keterampilan berkaitan tidak hanya


keterampilan bertindak tetapi juga keterampilan berpikir
(keterampilan abstrak dan konkret).

Pengembangan kompetensi mata pelajaran PJOK dilakukan


terutama didasarkan pada pertumbuhan dan perkembangan gerak
peserta didik. Perkembangan gerak peserta didik usia sekolah
menengah atas secara umum telah berada pada tahap specialized
atau gerak spesifik yang telah matang, dan siap diterapkan ke
dalam keterampilan fungsional kehidupan sehari-hari, berbagai
permainan dan olahraga kompetitif, serta aktivitas rekreasional di
waktu luang. Namun demikian jika dilihat secara khusus rata-rata
karakteristik perkembangan gerak peserta didik usia sekolah
menengah atas dengan kebutuhan khusus (tunarungu) di
Indonesia menunjukkan tahap gerak specialized atau gerak
spesifik ini baru dikuasai secara initial (kemampuan penguasaan
gerak pada tahap awal).

Berdasarkan pernyataan tersebut, pembelajaran berbagai aktivitas


di dalam PJOK pada satuan pendidikan SMALB tunarungu
diarahkan untuk mencapai kompetensi pengembangan gerak
spesifik sebagaimana karakteristik yang telah disebutkan dan
pengembangan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui
permainan beregu dan perorangan sederhana dan/atau
tradisional, serta rekreatif, aktivitas atletik, aktivitas gerak
berirama, aktivitas air, dan materi kesehatan.
Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memerhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.
Bapak/Ibu diminta untuk memerhatikan karakteristik mata
pelajaran PJOK tersebut dalam melakukan analisis kompetensi

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 13


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

dan mengembangkan IPK, serta mempelajari Inspirasi


Pembelajaran dan Silabus PJOK terbaru.
Gambar 4 di berikut merupakan rangkaian kegiatan dalam
analisis kompetensi untuk menjabarkan IPK dan materi dari
suatu KD, baik untuk KD-KI 3 maupun KD-KI 4.

KD

Kompetensi

Materi

LOTS HOTS

Inspirasi
Pedoman
Silabus IPK Pembelajaran
Mapel

Gambar 4. Rangkaian Kegiatan Analisis Kompetensi

1) Memilih pasangan Kompetensi Dasar (KD) kelas X;

KD 3.4 Memahami prosedur variasi dan kombinasi gerak


berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak
berirama, dan 4.4 Mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak
berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak
berirama.

2) Memisahkan kemampuan berpikir yang dinyatakan dengan


kata kerja dengan materi, seperti pada Tabel 1 berikut.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 14


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Tabel 1. Pemisahan Kemampuan Berpikir dengan Materi


Kemampuan
KD Berpikir/Kata Materi
Kerja
3.4 Memahami Variasi dan kombinasi gerak
berbentuk rangkaian langkah
dan ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) tanpa/dengan
musik dalam aktivitas gerak
berirama.
4.4 Mempraktikkan Variasi dan kombinasi gerak
berbentuk rangkaian langkah
dan ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) tanpa/dengan
musik dalam aktivitas gerak
berirama.

3) Memerhatikan kemampuan berpikir yang terdapat dalam kata


kerja pada KD-KI 3 maupun KD-KD 4, ada kemungkinan
kemampuan berpikir tersebut membutuhkan kemampuan
berpikir awal sebagai prasyarat yang harus dikusai peserta
didik.

Sebagai contoh, untuk KD 3.4 tersebut, sebelum mencapai


kompetensi memahami, peserta didik harus memiliki
kompetensi sebelumnya antara lain; menyebutkan,
menjelaskan kembali, mendeskripsikan, dan memilih. Kata
kerja tersebut menjadi penanda tercapainya kata kerja yang
pertama (memahami). Sedangkan pada KD 4.4, sebelum
mencapai kompetensi mempraktikkan (secara mandiri),
sebelumnya didahului dengan melakukan dengan menyontoh,
melakukan sesuai contoh, kemudian mempraktikkan (secara
mandiri).

Selain itu perlu diperhatikan pula apakah kemampuan berpikir


tersebut merupakan kemampuan berpikir tingkat rendah
(Lower Order Thinking Skills (LOTS)) atau kemampuan berpikir
tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills (HOTS)). Higher
Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan kognitif
(berpikir) tingkat tinggi yang dalam taksonomi tujuan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 15


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

pendidikan ranah kognitif terdiri atas kemampuan analisis,


evaluasi, dan mencipta. Setiap jenjang HOTS memiliki
kemampuan yang berbeda sebagaimana yang tercantum
dalam tabel berikut.

Tabel 2. Jenjang HOTS


Jenjang
Kemampuan Kata Kerja
HOTS
Menganalisis Mengelompokkan - mendiferensiasi
dalam bagian-bagian kelompok informasi
penting dari sebuah - memilih informasi
sumber berdasarkan kelompok
informasi/benda yang - menentukan fokus
diamati/ fenomena penting suatu informasi
sosial-alam-budaya
Menentukan - mengorganisasi
keterkaitan antar keterkaitan antar
komponen kelompok/menyusun
- menemukan koherensi
antar kelompok
- membuat struktur
(baru) untuk kelompok
informasi
Menemukan pikiran - memberi label untuk
pokok/bias /nilai kelompok yang
penulis atau pemberi dikembangkan
informasi - menemukan bias
penulis/pemberi
informasi
Mengevaluasi Menentukan - mencek kesinambungan
kesesuaian antara - mendeteksi unsur yang
masalah, uraian dan sama
kesimpulan/ proporsi - memonitoring kegiatan
suatu bentuk/proporsi - mengetes/menguji
suatu penyajian
darama-tari
Menentukan - mengeritik kelebihan
kesesuaian metoda/ dan kelemahan informasi
prosedur/ atau bagiannya
teknik/rumus/prinsip - memberikan penilaian
dengan masalah berdasarkan kriteria
Mencipta Mengembangkan - mengembangkan
hipotesis
Merencanakan - merencanakan
penelitian/proyek/ - mendesain
kegiatan/ciptaan
mengembangkan - menghasilkan
produk baru - mekonstruksi
- merekonstruksi

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 16


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

HOTS digunakan dalam rumusan kompetensi dalam SKL dan


Standar Isi. Di SMALB, kompetensi yang tercantum dalam SKL
dianalisis dan dievaluasi sebagai kemampuan minimal HOTS.
Dalam RPP, guru dapat mengembangkan HOTS yang terdapat
pada setiap KD sesuai dengan kemampuan optimum peserta
didik.

Dalam menganalisis KD, terutama dalam memecahkan suatu


rumusan aspek kompetensi KD, guru dapat menggunakan
kemampuan yang tercantum pada kolom 2 tabel di atas, dan
kata kerja yang terdapat pada kolom kanan untuk
merumuskan IPK.

Contoh;

Pada KD 3.4 dan 4.4, contoh IPK yang dapat dikembangkan


untuk mendorong proses pembelajaran peserta didik
mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah
memilih prosedur variasi gerak langkah dan ayunan lengan
yang sesuai mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik
dalam aktivitas gerak berirama.

4) Untuk selanjutnya, dari uraian materi (dalam KD) terdapat


beberapa istilah atau materi dasar (esensial) yang harus
dipahami dan dikuasai oleh peserta didik, yaitu langkah,
ayunan lengan, langkah dan ayunan lengan mengikuti irama
(ketukan) tanpa musik, dan langkah dan ayunan lengan
mengikuti irama (ketukan) dengan musik dalam aktivitas gerak
berirama.

5) Dari kedua penjelasan tersebut, dapat dibuat tabel seperti pada


Tabel 3 berikut.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 17


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Tabel 3. Tahapan Kemampuan Berpikir dan Materi


Kemampuan Berpikir
Kemampuan Materi
Jembatan
3.4 Memahami 1. menyebutkan, 1. gerak dasar
2. menjelaskan kembali langkah,
3. mendeskripsikan, 2. ayunan lengan,
dan 3. langkah dan
4. memilih ayunan lengan
4.4 Mempraktikkan 1. melakukan dengan mengikuti irama
menyontoh, (ketukan) tanpa
2. melakukan sendiri musik,
sesuai contoh, 4. langkah dan
3. kemudian ayunan lengan
mempraktikkan mengikuti irama
(secara mandiri) (ketukan) tanpa
musik dalam
aktivitas gerak
berirama

6) Dari Tabel 3 tersebut dapat disusun IPK sebagai berikut.


IPK dari KD 3.4:
3.4.1 Menyebutkan jenis gerak langkah yang dapat divariasikan
dan dikombinasikan
3.4.2 Menyebutkan jenis gerak ayunan lengan yang dapat
divariasikan dan dikombinasikan
3.4.3 Menjelaskan kembali prosedur variasi dan kombinasi
gerak langkah
3.4.4 Menjelaskan kembali prosedur variasi dan kombinasi
gerak ayunan lengan
3.4.5 Menjelaskan kembali prosedur variasi dan kombinasi
gerak langkah dan ayunan lengan
3.4.6 Mendiskripsikan variasi dan kombinasi gerak langkah dan
ayunan lengan yang benar
3.4.7 Memilih prosedur variasi dan kombinasi gerak langkah
dan ayunan lengan yang sesuai

IPK dari KD 4.4:


4.4.1 Melakukan dengan menyontoh variasi dan kombinasi
gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 18


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam


aktivitas gerak berirama.
4.4.2 Melakukan sendiri sesuai contoh variasi dan kombinasi
gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan
mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam
aktivitas gerak berirama.
4.4.3 Mempraktikkan (secara mandiri) variasi dan kombinasi
gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan
mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam
aktivitas gerak berirama.

B. PENUGASAN
Peserta pelatihan mengerjakan LK 1.1 sebagaimana contoh di atas.

C. REFLEKSI
PESERTA
1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam
memahami dan menganalisis keterkaitan antara SKL, KI-KD,
materi, pembelajaran, dan Silabus.
2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada
materi ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau
membingungkan.
3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk
menerapkan hasil yang diperoleh dari materi dalam
mengembangkan IPK dan menerapkannya dalam merancang
kegiatan pembelajaran.

INSTRUKTUR
1. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama
kegiatan.
2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam
mengembangkan IPK dan menerapkannya dalam merancang
kegiatan pembelajaran.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 19


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

UNIT 2
ANALISIS MATERI PEMBELAJARAN

A. URAIAN SINGKAT MATERI


1. Pengembangan Materi Pembelajaran
Dalam pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan penguatan
dengan cara mengurangi materi yang tidak relevan, pendalaman
dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik. Penguatan
materi juga dilakukan untuk mengintegrasikan kearifan dan
keunggulan lokal agar peserta didik tidak tercerabut dari akar
budayanya, dan kelak akan mewarisi pembangunan peradaban
bangsa yang sesuai dengan kearifan budaya bangsa.

Materi Kurikulum 2013 tertuang pada Standar Isi. Standar Isi


adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu. Tingkat kompetensi merupakan batas
minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.

Setelah merinci aspek kemampuan berpikir pada KD-3 dan KD-4,


maka Peserta Pelatihan harus mengembangkan materi pokok
yang terurai dalam IPK yang telah ditentukan pada Unit 1.

Berikut adalah contoh materi dari setiap IPK sebagaimana yang


dituliskan pada Unit 1.
IPK Materi
3.4.1 Menyebutkan jenis gerak langkah yang Jenis Gerak Langkah
dapat divariasikan dan dikombinasikan
3.4.2 Menyebutkan jenis gerak ayunan lengan Jenis Gerak Ayunan
yang dapat divariasikan dan Lengan
dikombinasikan
3.4.3 Menjelaskan kembali prosedur variasi Prosedur Variasi dan
dan kombinasi gerak langkah Kombinasi Gerak
3.4.4 Menjelaskan kembali prosedur variasi Langkah dan Ayunan
dan kombinasi gerak ayunan lengan Lengan
3.4.5 Menjelaskan kembali prosedur variasi
dan kombinasi gerak langkah dan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 20


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

IPK Materi
ayunan lengan
3.4.6 Mendiskripsikan variasi dan kombinasi
gerak langkah dan ayunan lengan yang
benar
3.4.7 Memilih prosedur variasi dan kombinasi
gerak langkah dan ayunan lengan yang
sesuai
4.4.1 Melakukan dengan menyontoh variasi dan Praktik/Latihan-
kombinasi gerak berbentuk rangkaian latihan Variasi dan
langkah dan ayunan lengan mengikuti Kombinasi Gerak
irama (ketukan) tanpa/dengan musik Langkah dan Ayunan
dalam aktivitas gerak berirama. Lengan Berbentuk
4.4.2 Melakukan sendiri sesuai contoh variasi Rangkaian
dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian
langkah dan ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) tanpa/dengan musik
dalam aktivitas gerak berirama.
4.4.3 Mempraktikkan (secara mandiri) variasi
dan kombinasi gerak berbentuk
rangkaian langkah dan ayunan lengan
mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan
musik dalam aktivitas gerak berirama.

Pengembangan materi pembelajaran secara rinci disesuaikan


dengan karakterististik kompetensi atau kemampuan berpikir yang
diharapkan dikuasai peserta didik. Oleh sebab itu, guru perlu
memerhatikan bahan dasar atau kompetensi awal sebagai
tahapan berpikir yang telah dipelajari peserta didik sebelumnya.

Selain itu dalam menetukan materi pembelajaran Bapak/Ibu harap


memerhatikan konten materi mana yang berupa pengetahuan
tentang fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif dan keempatnya
tidak menunjukkan urutan hierarki.

Contoh:

Pada 3.4 Memahami prosedur variasi dan kombinasi gerak


berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama
(ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama.
Pengetahuan yang berkaitan dengan fakta adalah jenis gerak
langkah dan ayunan lengan, konsep berupa definisi setiap jenis
gerak langkah dan ayunan lengan, serta mengapa gerakan harus

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 21


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

dirangkai dan manfaatnya. Pengetahuan yang berkaitan dengan


prosedur diantaranya adalah cara memvariasikan dan
mengombinasikan gerak langkah dan ayunan lengan. Sedangkan
pengetahuan yang berkaitan dengan metakognitif di antaranya
menggunakan berbagai variasi dan kombinasi gerak untuk
menciptakan rangkaian yang dapat dimanfaatkan sebagai latihan
pemanasan, inti, maupun pendinginan.

Pengembangan materi juga perlu memerhatikan buku teks yang


tersedia dan sumber lain, sehingga guru dapat menjabarkan
materi-materi esensial (dasar) yang harus dikuasai peserta didik
dan materi pengembangan atau materi terapan sebagai bahan
pengayaan untuk menambah wawasan. Selain itu, jika
memungkinkan guru dapat mengembangkan materi yang berkaitan
dengan muatan lokal baik materi kekinian/lingkungan, materi
interdisipliner, atau materi transdisipliner, atau materi yang dapat
diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.

Materi hasil pengembangan yang merupakan bahan ajar (tulis atau


berbasis TIK) akan menjadi lampiran di RPP.

Contoh materi dan kegiatan pembelajaran yang dapat


dikembangkan terkait variasi dan kombinasi gerak langkah dan
ayunan lengan pada aktivitas gerak berirama adalah:

Gerak Langkah Ayunan Lengan Hitungan Arah


Langkah Tekuk siku 4X8 Samping Kanan
tunggal dan dan Kiri
ganda
Jalan maju 4 Mendorong ke
4X8 (1, 2 maju Depan dan
langkah dan depan dan
dan 3, 4 angkat belakang
angkat lutut tepuk tangan
lutut, lalu 5, 6
mundur dan 7,
8 angkat lutut)
Jalan di tempat Siku tekuk, 4X8 Di tempat
dan lompat di membuka tutup menghadap
tempat ke samping dan depan
memutar di
samping
pinggang

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 22


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Gerak Langkah Ayunan Lengan Hitungan Arah


... ... ... ...

Mari kita kembangkan contoh materi untuk IPK dari KD-3 dan KD-4
yang lain.

2. Keterkaitan antara aspek sumber-sumber belajar dan alat-alat


yang dipergunakan

Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan


dalam pembelajaran dapat digambarkan sebagaimana Gambar 5
berikut.

Materi Sumber
Pembelajaran Belajar

Kegiatan
Pembelajaran

Alat/Media

Gambar 5. Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media


yang digunakan dalam pembelajaran

KD dari KI 3 dan KD dari KI 4 dicapai oleh peserta didik melalui


pembelajaran secara langsung. Dari KD-KI 3 dijabarkan materi
sebagai bahan pembelajaran yang memerlukan sumber belajar,
baik berupa buku teks, buku lain yang relevan, internet, atau
alam. Untuk memahami materi tersebut ada kemungkinan peserta
didik memerlukan alat/media, sehingga guru harus memerhatikan
hal ini agar pembelajaran dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Selanjutnya kompetensi pengetahuan yang diperoleh dari KD-KI 3

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 23


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

diterapkan untuk mencapai kompetensi keterampilan dalam KD-KI


4.

Sumber belajar dapat berupa media cetak (buku, materi, majalah,


koran, dll.), media elektronik (tv, radio, internet, dll.), tempat, atau
alam. Menentukan sumber belajar disesuaikan dengan kompetensi
dasar atau materi pembelajaran.

Sebagai contoh untuk KD 3.4 dan KD 4.4 di atas, sumber belajar


utamanya adalah buku teks PJOK untuk kelas X yang dikeluarkan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015
ditambah dengan buku lain yang relevan, misalnya Pembelajaran
Aktivitas Gerak Berirama untuk Sekolah Menengah Pertama dan
Sekolah Menengah Atas. Buku sumber ini juga disesuaikan
dengan buku yang menjadi referensi guru atau yang tersedia di
perpustakaan sekolah, maupun sumber informasi lainnya yang
relevan.

Untuk pembelajaran PJOK dengan KD 3.4 dan KD 4.4 di atas,


dapat menggunakan lingkungan sosial atau kegiatan yang
dilakukan masyarakat sekitar sekolah. Selain itu, peserta didik
juga dapat dianjurkan untuk menggunakan sumber lain, misalnya
internet atau majalah.

Alat belajar harus disesuaikan dengan materi pembelajaran dan


sumber belajar yang digunakan, misal pada kegiatan pembelajaran
untuk KD tersebut Bapak/Ibu dapat menggunakan lembar peraga,
bahan tayang (powerpoint), atau lembar kerja. Pada contoh KD
yang kita miliki peralatan yang digunakan adalah sound system
atau alat bebunyian dan jika tidak dapat digantikan dengan cara
menghitung bersama-sama atau bergantian serta pemberian
isyarat.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 24


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

3. Analisis materi dalam buku teks pelajaran (dan buku sumber


lain yang relevan)

Analisis materi dalam buku teks dan atau buku/sumber lain dapat
digambarkan sebagai bagan berikut.

Buku Teks Materi Buku/


Sumber lain

Pengetahuan
tentang; Reguler Dapat
Memuat
Fakta diaktualisasikan
konteks Remedial
Konsep dalam kegaiatn
muatan lokal Pengayaan
Prosedur keparamukaan
Metakognisi

Gambar 6. Proses Analisis Buku Teks

Materi yang tertuang di dalam buku teks atau buku pegangan guru
merupakan materi contoh berdasarkan kompetensi yang telah
ditentukan. Bapak/Ibu dapat membuat atau memberikan contoh
serupa yang tidak sama dengan buku, tetapi masih mengacu
kepada tuntutan kompetensi tertentu dan disesuaikan dengan
karakteristik materi pembelajaran.

Peserta Pelatihan disarankan untuk menganalisis materi dalam


buku teks terkait dengan materi reguler atau materi esensial,
materi untuk remedial, dan materi untuk pengayaan, serta
mengidentifikasi materi yang memuat pemgetahuan tentang fakta,
konsep, prosedur, dan metakognitif seperti yang telah diuraikan
sebelumnya.

Selain itu peserta pelatihan juga disarankan untuk


mengidentifikasi materi yang berkaitan dengan muatan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 25


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

lokal/lingkungan, serta materi yang dapat diaktualisasikan dalam


kegiatan kepramukaan.

Muatan lokal disampaikan untuk membekali peserta didik dengan


sikap, pengetahuan, dan keterampilan untuk:
mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan
spiritual di daerahnya; serta
melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan
daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka
menunjang pembangunan nasional.

Muatan lokal yang disampaikan dalam pembelajaran disesuaikan


dengan karakteristik KD-KI 3 dan/atau KD-KI 4 serta materi
pembelajaran yang dikaitkan dengan materi kekinian/lingkungan,
materi interdisipliner, dan materi transdisipliner.
Materi kekinian/lingkungan, adalah materi yang sedang
menjadi topik pembicaraan atau berkaitan dengan lingkungan
sekitar dan relevan dengan kompetensi atau materi pokok
sesuai mata pelajaran dapat diajarkan.
Materi interdisipliner, adalah materi dalam suatu mata
pelajaran yang memiliki konsep atau prinsip terkait dengan
kompetensi/materi mata pelajaran lain.
Materi transdisipliner adalah materi dalam suatu mata
pelajaran yang memiliki konsep atau prinsip terkait dengan
penerapannya dalam kehidupan nyata.

Aktualisasi muatan pembelajaran dalam kegiatan kepramukaan


dikembangkan dari muatan-muatan sikap yang terdapat dalam
KD-KI 1 dan KD-KI 2, serta muatan-muatan pengetahuan dan
keterampilan yang terdapat dalam KD-KI 3 dan KD-KI 4 mata
pelajaran.

Dalam materi ini pembahasan terbatas pada pelaksanaan


aktualisasi muatan pembelajaran dalam KD-KI 4 mata pelajaran
yang relevan dengan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 26


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Langkah-langkah pelaksanakan kegiatan aktualisasi tersebut dapat


dilakukan sebagai berikut.

a) Guru mata pelajaran memahami SKU, dapat dilakukan melalui


kerjasama dengan pembina pramuka.
b) Mengidentifikasi muatan-muatan pembelajaran dalam KD-KI 4
yang relevan dengan SKU.
c) Menentukan jenis kegiatan kepramukaan.
d) Membuat panduan/petunjuk pelaksanaan kegiatan.
e) Pelaksanaan aktualisasi mata pelajaran kegiatan kepramukaan
yang dapat dilaksanakan di kelas oleh guru mata pelajaran atau
bersamaan dengan kegiatan pramuka bekerjasama dengan
pembina pramuka.
f) Penilaian yang merupakan bagian dari penilaian KD-KI 4
tersebut.

Contoh;
Contoh format hasil analisis materi dalam buku teks PJOK Kelas X
halaman 122 tentang aktivitas gerak berirama sebagai berikut:
Tabel 4. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran
Materi yang
Dapat
Materi
Materi Diaktualisasik
Pengetahuan Remedial/ Muatan Lokal
Reguler an dalam
Pengayaan
Kegiatan
Kepramukaan
Fakta; Jenis Gerak Remedial: Gerak dan Merancang
Gerak Dasar dan Gerak dan langkah tarian
yang Dapat langkah langkah kaki tarian kreasi
Divariasikan kaki kaki tradisional daerah
dan Gerak Gerak dan daerah untuk
Dikombinasi dan ayunan setempat menananm
kan ayunan lengan Gerak dan kan rasa
lengan Pengayaan: ayunan cinta tanah
Rangkaian lengan air
gerak dan tradisional
langkah daerah
kaki, serta setempat
gerak dan
ayunan
lengan
Konsep; Pengerti Remedial: _ _
Pengertian an Pengertian

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 27


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Materi yang
Dapat
Materi
Materi Diaktualisasik
Pengetahuan Remedial/ Muatan Lokal
Reguler an dalam
Pengayaan
Kegiatan
Kepramukaan
gerak dasar Gerak Gerak Dasar
Langkah Dasar Langkah
dan Ayunan Langka dan Ayunan
Lengan h dan Lengan
Ayunan Pengayaan:
Lengan Manfaat
Latihan
Gerak Dasar
Langkah
dan Ayunan
Lengan
Prosedur; ...

Berikut ini adalah contoh penerapan materi pembelajaran


interdisipliner yang ada pada KD kelas X.

3.2 Memahami prosedur gerak 4.2 Mempraktikkan gerak spesifik


spesifik jalan, lari, lompat, jalan, lari, lompat, dan lempar
dan lempar dalam berbagai dalam berbagai permainan
permainan sederhana dan sederhana dan atau tradisional
atau tradisional.

Maka materi yang dapat kita kembangkan adalah:

Seorang atlet berusaha untuk melemparkan lembing sejauh-jauhnya untuk


melampaui rekor yang pernah ia lakukan. Atlet tersebut berkali-kali
mencoba lemparan dengan berbagai cara melempar dan sudut lemparan
yang berbeda serta mengerahkan tenaga sekuat-kuatnya.
Apakah yang Kalian bisa ceritakan agar atlet tersebut dapat mencapai hasil
lemparan optimal? Cobalah menerapkan pengetahuan gerak parabola
sebagaimana yang kalian pelajari dalam ilmu pengetahuan alam!

B. PENUGASAN
Peserta pelatihan mengerjakan LK 1.2 sebagaimana contoh di atas.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 28


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

C. REFLEKSI
PESERTA
1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam
menganalisis materi pembelajaran, baik materi dalam silabus,
Inspirasi Pembelajaran dan Penilaian, maupun buku, serta
integrasi muatan lokal dalam materi pembelajaran.
2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada
materi ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau
membingungkan.
3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk
memperbaiki tindakan dalam menentukan materi pembelajaran
dan bahan ajar yang tepat, sesuai dengan tuntutan Kurikulum
2013 Pendidikan Khusus.

INSTRUKTUR
1. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama
kegiatan.
2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam
mengembangkan materi pembelajaran dan bahan ajar yang tepat
sesuai dengan KD, Buku Teks, Inspirasi Pembelajaran dan
Penilaian, serta Silabus.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 29


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

UNIT 3
ANALISIS PEMBELAJARAN

A. URAIAN SINGKAT MATERI


1. Karakteristik Pembelajaran

Berdasarkan hasil monitoring pelaksanaan Kurikulum 2013 dan


masukan publik terdapat kekeliruan pemahaman tentang penerapan
pendekatan pembelajaran saintifik. Pendekatan Saintifik: mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi,
mengomunikasikan (5M) dipahami sebagai prosedur baku dan
digunakan sebagai satu-satunya pendekatan dalam melaksanakan
pembelajaran untuk semua mata pelajaran. Hal ini menyulitkan guru
mata pelajaran tertentu untuk menerapkan dalam pembelajaran. Oleh
karena itu, pada perbaikan dokumen Kurikulum 2013 ditekankan
bahwa pendekatan saintifik bukan satu-satunya pendekatan
pembelajaran.

Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba,


mengasosiasi, dan mengomunikasikan bukanlah sekedar urutan baku
langkah-langkah pembelajaran, akan tetapi merupakan pengalaman
belajar dan sekaligus sebagai kompetensi yang harus dilatihkan secara
terus menerus sehingga menghasilkan peserta didik yang memiliki
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini akan
mendorong setiap peserta didik untuk menjadi pembelajar sepanjang
hayat dan bersikap ilmiah dalam kehidupan. Kondisi ini dibangun
oleh ekosistem pendidikan di sekolah melalui pembelajaran berbasis
aktivitas dan pendekatan keilmuan.

Pembelajaran dikembangkan dan diimplementasikan berdasarkan


karakteristik mata pelajaran dan karakteristik kompetensi dasar (KD
mata pelajaran). KD akan dicapai melalui pemberian pengalaman
belajar yang bervariasi sesuai dengan konteks dan keunggulan lokal,
kebutuhan peserta didik, berpikir tingkat tinggi (higher order thinking
skills) sesuai dengan tuntutan kebutuhan kompetensi abad ke-21.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 30


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Guru diberikan keleluasaan dalam mengembangkan pengalaman


belajar atau pendekatan-pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran, kompetensi, materi pelajaran, dan
kondisi daerah. Misalnya, dalam mata pelajaran bahasa digunakan
pendekatan pembelajaran berbasis genre, dalam mata pelajaran Agama
Katholik digunakan pendekatan pembelajaran Kateketis.

Model-model pembelajaran beserta sintaknya (seperti discovery


learning, problem based learning, project based learning) tetap dapat
digunakan sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar, materi
pelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik. Guru diberikan ruang
yang seluas-luasnya untuk menerapkan berbagai model lain seperti:
model pembelajaran kooperatif (cooperative learning), dan pembelajaran
tematik terpadu. Dengan kata lain, guru tidak disibukkan dengan
penamaan pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan, akan
tetapi lebih menekankan pada variasi pengalaman belajar yang didapat
peserta didik.

Semua perbaikan terhadap pembelajaran dilakukan dalam rangka:

memudahkan guru merencanakan dan melaksanakan pembelajaran


yang dituangkan dalam RPP berdasarkan silabus;

memberikan alternatif kegiatan pembelajaran untuk mencapai


kompetensi sesuai tuntutan kurikulum dan lingkungan belajar yang
tersedia; dan

menyelaraskan dan menyederhanakan penilaian pembelajaran yang


dilakukan oleh guru.

Berikut ini merupakan karakteristik dan prinsip pembelajaran berbasis


aktivitas.

1. Karakteristik pembelajaran berbasis aktivitas:


a. interaktif dan inspiratif;
b. menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif;
c. kontekstual dan kolaboratif;

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 31


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

d. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan


kemandirian peserta didik; serta
e. sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.
2. Prinsip pembelajaran di antaranya adalah sebagai berikut:
a. peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;
b. peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
c. proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;
d. pembelajaran berbasis kompetensi;
e. pembelajaran terpadu;
f. pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang
memiliki kebenaran multi dimensi;
g. pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
h. peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan
antara hard-skills dan soft-skills;
i. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
j. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing
madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta
didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
k. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di
masyarakat;
l. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
m. pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya peserta didik; serta
n. suasana belajar menyenangkan dan menantang.

Karakteristik dan prinsip tersebut harus diaplikasikan oleh guru dalam


pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang harus
dikuasai oleh peserta didik. Sebagai contoh, agar karakteristik
pembelajaran kontekstual dan kolaboratif dapat terlaksana, maka guru
harus dapat mengembangkan materi pembelajaran yang relevan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 32


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

dengan situasi dan kondisi lingkungan sekitar (kontekstual), serta


dapat menciptakan kegiatan yang melibatkan peserta didik untuk
dapat berkolaborasi antar sesama, misalnya kerja kelompok atau
diskusi kelompok.

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara


interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk
itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi
lulusan.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka


prinsip pembelajaran yang digunakan:

1. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar
berbasis aneka sumber belajar;
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan
penggunaan pendekatan ilmiah;
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi;
5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal
(hardskills) dan keterampilan mental (softskills);
9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan
memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 33


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan


kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani);
11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di
masyarakat;
12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah
guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah
kelas.
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya
peserta didik.

Terkait dengan prinsip di atas, dikembangkan standar proses yang


mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian proses dan hasil pembelajaran, dan
pengawasan proses pembelajaran.

Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat


pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar
Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang
sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan
kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang
diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran


mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.

Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik


kompetensi. Pembelajaran tematik di SDLB dan SMPLB (kecuali mata
pelajaran tertentu) disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta
didik. Karakteristik proses pembelajaran di SMALB menggunakan
pendekaan mata pelajaran (tunanetra, tunarungu, tunadaksa) dan
pendekatan tematik (tunagrahita, tunadaksa sedang, dan autis).

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 34


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan


ketiga ranah (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) secara
utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa
dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan demikian proses
pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang
mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.

Dalam konteks pendidikan berdasarkan standar (standard-based


education), kurikulum berbasis kompetensi (competency-based
curriculum), dan pendekatan belajar tuntas (mastery learning) penilaian
proses dan hasil belajar merupakan parameter tingkat pencapaian
kompetensi minimal. Untuk itu, berbagai pengalaman belajar perlu
dikembangkan untuk memfasilitasi peserta didik agar mudah dalam
belajar dan mencapai keberhasilan belajar secara optimal.

Berikut adalah contoh materi pembelajaran PJOK di Kelas X, yang


menghadapkan peserta didik pada permasalahan berikut;

TUGAS

1. Jika Kalian sedang bermain bolabasket, berada dalam situasi sedang menguasai bola tiba-
tiba pemain lawan datang untuk merebut bola, apa yang akan kalian lakukan!
2. Dalam suatu permainan bolabasket diperlukan kemampuan mengumpan melewati
kepala, bagaimanakah cara melakukannya, dan apakah kegunaan dari teknik ini?
3. Lakukan perintah berikut dan tuliskan kesimpulan dari apa yang terjadi!
a. Dengan menggunakan telapak tangan pukul-pukulah bagian atas bola tegak lurus
b. Dengan menggunakan telapak tangan dan seluruh jari secara terbuka dorong-
doronglah bagian atas bola tegak lurus ke arah lantai!
c. Dengan menggunakan telapak tangan dan seluruh jari secara terbuka dorong-
doronglah bagian atas bola dengan sudut kemiringan 45 0 ke arah lantai!
d. Tuliskan pada selembar kertas, untuk melakukan dribble bola yang baik manakah
pilihan yang tepat, jelaskan mengapa?

Silahkan pelajari jawaban dari persamasalahan di atas, pada buku


PJOK kelas X.

2. Higher Order Thinking Skills (HOTS)

Pembelajaran yang disajikan sebaiknya dapat memotivasi peserta


didik untuk berpikir kritis, logis, dan sistematis sesuai dengan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 35


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

karakteristik PJOK, serta memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi


(higher order thinking skills atau HOTS). Anderson mengategorikan
tingkat berpikir seperti dalam tabel berikut.

Tabel 5. Deskripsi Kemampuan Kognitif


KATEGORI DESKRIPSI
Mengingat Menyajikan fakta dari ingatan (mengenai fakta
(Remember) penting/recognizing; memanggil/recalling/retrieving)

Memahami Memaknai materi yang dipelajari dengan kata-


(Understand) kata/kalimat sendiri (interpretasi/interpreting,
memberi contoh/illustrating,
mengklasifikasi/classifying/categorizing,
meringkas/summarizing/abstracting,
menyimpulkan/concluding/ektrapolating/interpolating,
predicting,
membandingkan/comparing/contrasting/mapping/mat
ching, menjelaskan/constructing model e.g. cause-
effect)

Menerapkan Melaksanakan (executing), menggunakan prosedur


(Apply) (implementing) untuk suatu situasi baru (melakukan,
menerapkan)

HOTS
Menganalisis Mengelompokkan informasi/fenomena dalam bagian-
(Analyze) bagian penting
(differentiating/discriminating/focusing/selecting),
menentukan keterkaitan antar komponen
(organizing/finding
coherence/integrating/outlining/structuring),
menemukan pikiran pokok/bias/nilai penulis
(attributing/deconstructing)

Mengevaluasi Menentukan apakah kesimpulan sesuai dengan


(Evaluate) uraian/fakta
(checking/coordinating/detecting/monitoring/testing),
menilai metode mana yang paling sesuai untuk
menyelesaikan masalah (critiquing/judging)

Mencipta Mengembangkan hipotesis (generating), merencanakan


(Create) penelitian (planning/designing), mengembangkan
produk baru (producing/constructing)

Berdasarkan tingkat berpikir yang tercantum dalam Tabel 5 tersebut,


ada kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills =
HOTS) yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu kemampuan untuk

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 36


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Oleh sebab itu, maka


dalam pembelajaran Peserta Pelatihan dianjurkan untuk mendorong
peserta didik memiliki kemampuan tersebut dengan menyajikan
pembelajaran yang variatif serta pemberian materi yang tidak biasa
yang dikembangkan dari KD-KI 3.

Contoh kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik memilki


keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
1) Guru menugaskan peserta didik untuk menganalisis permasalahan
yang disajikan melalui lembar kerja berkaitan dengan materi
variasi dan kombinasi gerak dalam permainan bolabasket;
2) Peserta didik menganalisis permasalahan tersebut melalui kegiatan
diskusi kelompok, yang diawali dengan mengidentifikasi variabel-
variabel yang ditemukan dalam permasalahan;
3) Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi berkaitan dengan
permasalahan yang disajikan dari berbagai sumber belajar,
kemudian bersama kelompoknya mengolah data yang terkumpul
untuk dianalisis sehingga menghasilkan rumusan penyelesaian
masalah;
4) Melalui diskusi dan tanya jawab bersama kelompoknya, peserta
didik melakukan evaluasi terhadap rumusan penyelesaian masalah
yang diperolehnya;
5) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya,
kemudian membuat kesimpulan bersama;
6) Selama kegiatan berlangsung, guru melakukan pengamatan dan
pendampingan.

3. Model-model Pembelajaran

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui tiga besaran


kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup. Ketiga rangkaian kegiatan ini dilaksanakan secara berurutan
dan disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran.
a. Kegiatan Pendahuluan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 37


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:


1) mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
2) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang
akan dipelajari dan dikembangkan;
3) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari;
4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang
akan dilakukan; dan
5) menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan.

b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
kompetensi, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti
menggunakan pembelajaran berbasis keilmuan dan berbasis
aktivitas yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan
peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
aktivitas yang membangun kemampuan sesuai dengan tuntutan
kompetensi. Dalam setiap kegiatan guru harus memerhatikan
perkembangan sikap peserta didik pada kompetensi dasar dari KI-1
dan KI-2 antara lain mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja
sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang
lain yang tercantum dalam silabus.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup terdiri atas:
1) Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat
rangkuman/simpulan pelajaran; (b) melakukan refleksi terhadap

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 38


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan


balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan
2) Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan
kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan
tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan
hasil belajar peserta didik; dan (c) menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 juga dapat dilaksanakan dengan


menggunakan pendekatan berbasis keilmuan yaitu pembelajaran yang
mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan
melalui metode ilmiah. Pendekatan ini menekankan pada proses
pencarian pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran
melalui pengalaman belajar mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi/mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikan.

Contoh dalam pembelajaran PJOK menggunakan pendekatan saintifik


dengan gaya mengajar resiprokal;
Kompetensi : 3.4 Memahami konsep variasi dan kombinasi
Dasar keterampilan, serta peraturan yang dimodifikasi dalam
olahraga beladiri.
4.4 Mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan
ke dalam peragaan olahraga beladiri secara lancar,
terkontrol, dan koordinatif.
Indikator : 3.4.1 Menjelaskan pengetahuan tentang variasi gerak
Pencapaian serangan dengan tangan (pukulan, dan tusukan) seni
Kompetensi beladiri pencak silat secara lancar, terkontrol, dan
koordinatif
4.4.1 Melakukan variasi gerak serangan dengan tangan
(pukulan, dan tusukan) seni beladiri pencak silat
secara lancar, terkontrol, dan koordinatif
3.4.2 Menjelaskan pengetahuan tentang variasi gerak
serangan dengan kaki (tendangan dengan bola kaki
ke depan, dan pisau kaki ke samping), ke arah
bawah-tengah-atas, seni beladiri pencak silat secara
lancar, terkontrol, dan koordinatif
4.4.2 Melakukan variasi gerak serangan dengan kaki
(tendangan dengan bola kaki ke depan, dan pisau
kaki ke samping), ke arah bawah-tengah-atas, seni
beladiri pencak silat secara lancar, terkontrol, dan
koordinatif

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 39


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

3.4.3 Menjelaskan pengetahuan tentang variasi gerak


bertahan tangkisan seni beladiri pencak silat secara
lancar, terkontrol, dan koordinatif
4.4.3 Melakukan teknik dasar bertahan tangkisan seni
beladiri pencak silat secara lancar, terkontrol, dan
koordinatif
3.4.4 Menjelaskan pengetahuan tentang kombinasi gerak
serangan dengan tangan, kaki, dan bertahan
tangkisan seni beladiri pencak silat dalam bentuk
rangkaian jurus sederhana
4.4.4 Melakukan kombinasi gerak serangan dengan
tangan, kaki, dan bertahan tangkisan seni beladiri
pencak silat s dalam bentuk rangkaian jurus
sederhana
Topik /Tema : Variasi dan Kombinasi Teknik Dasar Pencaksilat
Sub : Kombinasi Teknik Dasar Pencaksilat dalam bentuk
Topik/Tema rangkaian jurus sederhana
Alokasi : 6 JP (2 Kali Pertemuan)
Waktu

Tahapan
Kegiatan
Pembelajaran
Mempelajari dan mendiskusikan lembar kerja yang
Mengamati diberikan oleh guru secara berpasangan
Mengamati pasangan yang sedang mempraktikkan
keterampilan
Berdiskusi dengan peserta didik lain (pasangan)
ketika mempelajari lembar kerja dan mencoba
Menanya
melakukan gerakan
Bertanya kepada guru jika menemukan informasi
yang kurang jelas pada lembar kerja
Mencoba melakukan gerakan yang ada pada lembar
Mengumpulkan
kerja dan merasakan
informasi
Mencatat hasil pengamatan terhadap gerakan yang
dilakukan oleh pelaku
Mencatat masukan yang disampaikan oleh guru
melalui pengamat
Membandingkan antara gerakan yang dilakukan oleh
pasangan pelaku dan lembar kerja
Mengasosiasikan
Membandingkan gerakan yang dilakukan oleh
pasangan dan hasil masukan dari guru
Membandingkan informasi yang ada pada lembar
kerja dan masukan dari guru
Menjawab berbagai pertanyaan dari pasangan dan
Mengomunikasikan dari guru
Menyampaikan gagasan yang didapat dari lembar
kerja
Mendemonstrasikan gerakan sesuai dengan gambar
pada lembar kerja

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 40


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Selain itu, Peserta Pelatihan dapat menggunakan model pembelajaran


yang relevan dengan karakteristik mata pelajaran, KD, atau
karakteristik materi, antara lain discovery based-learning, project-based
learning, problem-based learning, inquiry based-learning, atau model
lain yang relevan. Berikut adalah uraian setiap model pembelajaran
tersebut.
a. Discovery Based Learning
Langkah model discovery based-learning adalah sebagai berikut;
1) Stimulation (memberi stimulus); guru memberikan stimulan,
untuk diamati peserta didik agar mendapat pengalaman belajar
mengamati pengetahuan konseptual melalui kegiatan membaca,
mengamati situasi atau melihat gambar.
2) Problem Statement (mengidentifikasi masalah); merupakan
kegiatan peserta didik dalam menemukan permasalahan apa saja
yang dihadapi, sehingga pada kegiatan ini peserta didik diberikan
pengalaman untuk menanya, mencari informasi, dan
merumuskan masalah.
3) Data Collecting (mengumpulkan data); mencari dan
mengumpulkan data/informasi yang dapat digunakan untuk
menemukan solusi pemecahan masalah yang dihadapi. Kegiatan
ini juga akan melatih ketelitian, akurasi, dan kejujuran, serta
membiasakan peserta didik untuk mencari atau merumuskan
berbagai alternatif pemecahan masalah, jika satu alternatif
mengalami kegagalan.
4) Data Processing (mengolah data); peserta didik mencoba dan
mengeksplorasi kemampuan pengetahuan konseptualnya untuk
diaplikasikan pada kehidupan nyata, sehingga kegiatan ini juga
akan melatih keterampilan berfikir logis dan aplikatif.
5) Verification (memverifikasi); peserta didik mengecek kebenaran
atau keabsahan hasil pengolahan data melalui berbagai kegiatan,
atau mencari sumber yang relevan baik dari buku atau media,
serta mengasosiasikannya sehingga menjadi suatu kesimpulan.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 41


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

6) Generalization (menyimpulkan); peserta didik digiring untuk


menggeneralisasikan hasil kesimpulannya pada suatu kejadian
atau permasalahan yang serupa, sehingga kegiatan ini juga dapat
melatih pengetahuan metakognisi peserta didik.

Contoh Penerapan Pembelajaran Penemuan Pada Mata Pelajaran


Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

1) Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)


Sebelum melakukan inti pembelajaran peserta didik melakukan
permaian sepakbola atau futsal, guru mengajukan pertanyaan yang
memancing peserta didik untuk aktif berfikir atau mendorong
peserta didik untuk mengeksplor permasalahan cara menghentikan
bola pada permaianan sepakbola sebagai langkah awal yang
mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
2) Problem Statement (Pernyataan/ Identifikasi Masalah)
Mengagendakan masalah-masalah, sebagai contoh pada simulasi
permainan sepakbola dapat dihimpun permasalahan-permasalahan
sebagai berikut: menhentikan bola menggunakan dada, menyundul
bola, menendang bola dengan arah melambung, mengoper bola,
menggiring bola dll. yang kemudian peserta didik memilih salah
satunya sebagai masalah dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis.
misalkan permasalahan yang dipilih adalah menendang bola
dengan arah melambung. Beri Kesempatan peserta didik untuk
menganalisis, mengajukan hipotesa tentang teknik menendang bola
agar bola mengarah ke atas.
3) Data Collection (Pengumpulan Data)
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan
kepada para peserta didik untuk mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya yang relevan dengan cara menendang bola
arah ke atas untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis.
Tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan
benar tidaknya hipotesis.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 42


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

4) Data Processing (Pengolahan Data)


Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi
yang telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara,
observasi, dan sebagainya, untuk dapat membuktikan data tersebut
cocok atau tidak dalam teknik menendang bola arah ke atas maka
peserta didik perlu mempraktikkan apakah data atau informasi yang
didapat sesuai atau tidak sesuai saat diterapkan dalam praktik.
5) Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat
melalui praktik untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis
yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan
data dan informasi yang dikumpulkan.
6) Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi)
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik
sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku
untuk semua kejadian atau masalah yang sama, bahwa untuk
mengarahkan bola ke atas maka titik perkenaan kaki harus berada
di bawah titik tengah bola, dan alternatif-alternatif lain yang dapat
disimpulkan yang memungkinkan bola ditendang dan mengarah ke
atas.
b. Problem Based Learning (PBL)
Langkah-langkah model problem-based learning (PBL) adalah sebagai
berikut:
1) Mengorientasikan; tahap ini untuk memfokuskan peserta didik
mengamati masalah yang menjadi obyek pembelajaran.
2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran; pengorganisasian
pembelajaran merupakan salah satu kegiatan dimana peserta
didik menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menanya)
terhadap masalah yang dikaji
3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok; pada tahap ini
peserta didik melakukan percobaan untuk memperoleh data
dalam rangka menjawab atau menyelesaikan masalah yang dikaji.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 43


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; peserta didik


mengasosiasi data yang ditemukan dari percobaan dengan
berbagai data lain dari berbagai sumber.
5) Menganalisis dan evaluasi proses pemecahan masalah; setelah
peserta didik mendapat jawaban terhadap masalah yang ada,
selanjutnya dianalisis dan dievaluasi.

Contoh Penerapan Pembelajaran Berbasis Projek Masalah Pada


Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

1) Pendahuluan

Sebagai contoh pada tahap ini (Tahap 1 yaitu mengorientasi


peserta didik pada masalah), misalnya teknik overhead backhand Formatted: Font: (Default) Bookman Old Style, 12 pt, Italic,
Font color: Auto
pada permainan bulutangkis teknik Teknik ini merupakan teknik
yang tidak mudah untuk dilakukan oleh peserta didik. Banyak
permasalahan yang dapat digambarkan yang berhubungan
dengan teknik ini dari posisi pegangan raket yang tidak tepat,
gerak langkah, posisi badan, saat memukul sampai pergerakan
badan yang tidak tepat. Pada kasusu ini peserta didik diharapkan
mampu melakukan teknik overhead backhand dengan benar. Formatted: Font: (Default) Bookman Old Style, 12 pt, Italic,
Font color: Auto
Peserta didik mencermati (mengamati) dan mengeksplorasi
masalah tersebut, misalnya dengan menduga kesalahan pada
peganagan raket, saat perkenaan shuttlecock dan lain-lain.
Dengan bimbingan guru, peserta didik mengeksplorasi strategi
yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui
dengan penggalian sumber-sumber belajar yang sesuai dan
mempraktikkannya.
Guru menekankan bahwa masalah tersebut dapat diselesaikan
dengan cara-cara yang tepat sesuai dengan sumber informasi
dan percobaan yang dilakukan.

Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan peserta


didik untuk dapat melakukan overhead backhand.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 44


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

2) Kegiatan Inti

Guru mengorganisasi peserta didik untuk belajar dalam bentuk


diskusi kelompok kecil (Tahap 2: mengorganisasikan peserta
didik untuk belajar).

Dengan bimbingan guru, peserta didik secara berkelompok


melakukan penyelidikan untuk menemukan teknik overhead
backhand.

Masing-masing kelompok atau salah satu kelompok terpilih


mengkomunikasikan hasil penyelidikan dan hasil diskusi
(Tahap 4: mengembangkan dan menyajikan hasil karya).
Kelompok lain memberikan saran dan tanggapan.

Guru membimbing diskusi kelas untuk mengklarifikasi


pemahaman peserta didik mengenai teknik overhead backhand.

Peserta didik mengeksplor kembali mengenai teknik overhead


backhand.
3) Kegiatan Penutup
Dengan bimbingan guru, peserta didik membuat simpulan dan
merangkum kegiatan pembelajaran.
Guru membimbing peserta didik untuk mengevaluasi proses
pemecahan masalah yang telah dilakukan.
Guru juga membimbing peserta didik untuk merefleksi seluruh
aktivitas pembelajaran yang dilakukan. Refleksi dapat dikaitkan
difokuskan pada perilaku ilmiah yang dapat terbentuk pada diri
peserta didik melalui aktivitas pembelajaran. Perilaku ilmiah
tersebut seperti memiliki keingintahuan, objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;
kreatif; dan inovatif.

C. Project Based Learning

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 45


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Langkah pembelajaran dalam model project based learning adalah


sebagai berikut;
1) Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek.
Pertanyaan harus dapat mendorong peserta didik dalam
melakukan suatu aktivitas/proyek, misalnya yang berkaitan
dengan konsep dalam KD-KI 4 disesuaikan dengan realitas dunia
nyata.
2) Mendesain perencanaan proyek.
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antar peserta didik, dan
peserta didik dengan guru. Dengan demikian peserta didik
diharapkan akan merasa memiliki atas hasil proyek tersebut.
Perencanaan berisi tentang kegiatan, alat, dan bahan yang
berguna untuk penyelesaian proyek
3) Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek.
Peserta didik menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan
proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline
untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline penyelesaian
proyek, (3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang
baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara
yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta
didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan
suatu cara.
4) Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek.
Kegiatan monitoring perkembangan proyek merupakan kegiatan
guru dan peserta didik. Guru bertanggung jawab untuk
melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama
menyelesaikan proyek. Guru berperan menjadi mentor bagi
aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring,
dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas
yang penting.
Peserta didik melakukan pengecekan atas kerja mereka sendiri,
sesuai dengan tahap perkembangan proyeknya, sehingga
memungkinkan mereka untuk terus melakukan perbaikan dan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 46


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

akhirnya diperoleh suatu proyak yang sudah sesuai dengan


kriteria penugasan.
5) Menguji hasil.
Pengujian hasil dapat dilakukan melalui presentasi atau penyajian
proyek. Pada kegaiatan ini, guru dapat mengukur ketercapaian
kompetensi peserta didiknya, dan peserta didik dapat melihat
dimana kekurangan dan/atau kelebihan proyek yang mereka
hasilkan berdasarkan masukkan dari peserta didik/kelompok lain
serta masukkan dari guru.
6) Mengevaluasi kegiatan/pengalaman.
Pada akhir proses pembelajaran, peserta didik dan guru
melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang
sudah dilakukan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu
maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk
mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama
menyelesaikan proyek. Guru dan peserta didik mengembangkan
diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses
pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan
untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap
pertama pembelajaran dan permasalahan lain yang serupa.

Contoh Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Mata


Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Membuat rangkaian aktivitas gerak berirama dengan menggunakan


variasi dan kombinasi gerak dasar senam aerobik.

1) Persiapan
a) Menentukan proyek

o Peserta didik melakukan aktivitas berirama senam aerobik


bersama guru, dengan memerhatikan teknik gerak dasar
langkah kaki (intensitas, arah dan hitungan), dan variasi
gerak dasar lengan.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 47


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

o Melakukan diskusi tentang aktivitas senam aerobik yang


telah dilakukan bersama-sama dengan komentar dan tanya
jawab.

o Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil terdiri dari 4-5


orang dengan diberikan tugas proyek Menyusun variasi dan
kombinasi 3 gerak dasar langkah kaki dengan variasi dan
kombinasi gerak dasar lengan, seperti yang telah dilakukan
dan didiskusikan.

o Peserta didik bersama dengan kelompoknya menentukan


urutan rangkaian gerak dengan variasi dan kombinasi 3
teknik gerak kaki dan variasi kombinasi teknik gerak lengan.

b) Merancang langkah-langkah penyelesaian proyek

o Peserta didik (secara berkelompok) merancang urutan dari 3


gerak dasar langkah kaki dan variasi kombinasi gerak
lengan.

o Peserta didik mendiskusikan bentuk gerak dasar langkah


kaki berdasarkan intensitas, arah dan hitungan yang akan
digunakan dalam membuat tugas. juga mendiskusikan
variasi kombinasi gerak lengan

o Peserta didik (secara berkelompok) membagi tugas masing-


masing anggota kelompok.

o Peserta didik menyusun teknik gerak langkah kaki dan


teknik lengan serta langkah-langkah proses eksplorasi
penyusunan variasi dan kombinasi berdasarkan arah,
intensitas dan hitungan.

c) Menyusun jadwal pelaksanaan proyek

o Peserta didik (secara berkelompok) berdiskusi menentukan


jadwal kegiatan proyek sesuai dengan target waktu yang
telah disampaikan oleh guru.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 48


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

o Peserta didik (secara berkelompok) menyusun jadwal


kegiatan penyelesaian tugas proyek tahap demi tahap.

2) Pelaksanaan
a) Menyelesaikan proyek dengan fasilitasi dan pemantauan guru Formatted: Font: (Default) Bookman Old Style, 12 pt,
Indonesian

o Peserta didik (secara berkelompok) mengeksplorasi rangkaian


gerak gerak aktivitas senam aerobik dan kemungkinan
berbagai ragam gerak berdasar arah, intensitas, dan
hitungan.

o Peserta didik (secara berkelompok) melakukan latihan untuk


menghafalkan urutan variasi kombinasi aktivitas gerak
berirama senam aerobik.

o Dalam proses penyelesaian tugas proyek, guru memonitoring


kegiatan peserta didik.

b) Menyusun laporan dan presentasi hasil proyek.

o Peserta didik (secara berkelompok) mendiskusikan hasil


eksplorasi variasi kombinasi rangkaian gerak berirama
senam aerobik.

o Peserta didik secara berkelompok menyusun laporan


kegiatan proyek dengan mendeskripsikan urutan gerak
dengan didukung gambar pola lantai.

3) Evaluasi Proses dan Hasil Proyek


a) Peserta didik secara berkelompok mepresentasikan hasil tugas
kelompoknya secara bergantian di depan kelas. Sementara satu
kelompok presentasi, kelompok lain mengamati dengan
seksama.
b) Selain presentasi, peserta didik dalam kelompok juga
menceriterakan proses berlangsungnya tugas proyek serta
hambatan dalam mengerjakan tugas proyek sebagai bentuk
refleksi kegiatan dalam pembelajaran.
c) Peserta didik kelompok lain memberikan tanggapan dan
komentar tentang presentasi kelompok lain.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 49


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

d. Inquiry Based Learning


Langkah-langkah dalam model inquiry based learning terdiri atas:
1) Mengamati berbagi fakta fenomena alam yang akan memberikan
pengalaman belajar kepada peserta didik.
2) Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi untuk
melatih peserta didik mengeksplorasi fenomena tersebut melalui
berbagai sumber.
3) Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban. Hal ini dapat
melatih peserta didik dalam mengasosiasi atau melakukan
penalaran terhadap kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang
diajukan.
4) Mengumpulkan data yang terkait dengan dugaan atau pertanyaan
yang diajukan, sehingga peserta didik dapat memprediksi dugaan
yang paling tepat sebagai dasar untuk merumuskan suatu
kesimpulan.
5) Merumuskan kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah atau
dianalisis, sehingga peserta didik dapat mempresentasikan atau
menyajikan hasil temuannya.

4. Pemilihan Model Pembelajaran yang Tepat


Sesuai dengan karakteristik pembelajaran Kurikulum 2013, sebuah
model pembelajaran yang dikembangkan harus dapat mendorong
dan memotivasi peserta didik dalam mengembangkan ide dan
kreativitasnya, sehingga pembelajaran menjadi lebih interaktif,
menyenangkan, dan inspiratif. Selain itu model yang digunakan juga
harus dapat mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif
dalam diskusi maupun dalam kegaiatan lain, dan dapat
meningkatkan percaya diri.
Cara menentukan sebuah model yang akan dilaksanakan dalam
kegiatan pembelajaran akan berbeda untuk setiap mata pelajaran.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 50


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Hal tersebut disesuaikan dengan karakteristik materi pada masing-


masing mata pelajaran. Secara umum, hal-hal yang dapat
dipertimbangkan dalam menentukan model pembelajaran yang akan
digunakan adalah sebagai berikut.
a. Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik mata
pelajaran, sehingga ada kemungkinan mata pelajaran tertentu
tidak menggunakan model yang diuraikan di atas, tetapi
menggunakan model khusus untuk mata pelajaran tersebut.
Sebagai contoh untuk mata pelajaran PJOK menggunakan model
pembelajaran langsung.
b. Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik KD-KI 2
yang dapat mengembangkan kompetensi sikap, dan kesesuaian
materi pembelajaran dengan tuntutan KD-KI 3 dan/atau KD-KI 4
untuk mengembangkan kompetensi pengetahuan dan/atau
keterampilan.
c. Kesesuaian model pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
yang spesifik dalam mengembangkan potensi dan kompetensi,
misalnya untuk mengembangkan interaksi sosial, atau mengolah
informasi dapat digunakan model kooperatif.
d. Penggunaan model pembelajaran disesuaikan dengan pendekatan
saintifik.

Contoh Analisis Model Pembelajaran


Mata : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Pelajaran
Kelas : X
Semester : Gasal

Kompetensi Model
Indikator Sub Topik
Dasar Pembelajaran

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 51


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Kompetensi Model
Indikator Sub Topik
Dasar Pembelajaran
3.4 3.4.1 Menjelaskan pengetahuan 1. Variasi 1. Discovery
Mema tentang variasi gerak serangan teknik Learning
hami dengan tangan (pukulan, dan dasar (Peserta
konsep tusukan) seni beladiri pencak pencak didik
variasi silat secara lancar, terkontrol, silat berusaha
dan dan koordinatif (serang menemukan
kombina 4.4.1 Melakukan variasi gerak an, sendiri
si serangan dengan tangan belaan, konsep dan
keteramp (pukulan, dan tusukan) seni dan keterampilan
ilan, beladiri pencak silat secara elakan) teknik dasar
serta lancar, terkontrol, dan pencaksilat
peratura koordinatif (serangan,
n yang 3.4.2 Menjelaskan pengetahuan belaan, dan
dimodifik tentang variasi gerak serangan elakan)
asi dengan kaki (tendangan
dalam dengan bola kaki ke depan,
olahraga dan pisau kaki ke samping), ke
beladiri. arah bawah-tengah-atas, seni
4.4 beladiri pencak silat secara
Memprak lancar, terkontrol, dan
tikkan koordinatif
variasi 4.4.2 Melakukan variasi gerak
dan serangan dengan kaki
kombina (tendangan dengan bola kaki
si ke depan, dan pisau kaki ke
keteramp samping), ke arah bawah-
ilan ke tengah-atas, seni beladiri
dalam pencak silat secara lancar,
peragaan terkontrol, dan koordinatif
olahraga 3.4.3 Menjelaskan pengetahuan
beladiri tentang variasi gerak bertahan
secara tangkisan seni beladiri pencak
lancar, silat secara lancar, terkontrol,
terkontro dan koordinatif
l, dan 4.4.3 Melakukan teknik dasar
koordina bertahan tangkisan seni
tif. beladiri pencak silat secara
lancar, terkontrol, dan
koordinatif

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 52


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Kompetensi Model
Indikator Sub Topik
Dasar Pembelajaran
3.4.4 Menjelaskan pengetahuan 2. 2. Project Based
tentang kombinasi gerak Ko Learning
serangan dengan tangan, kaki, mbinasi (Peserta
dan bertahan tangkisan seni teknik didik
beladiri pencak silat dalam dasar berusaha
bentuk rangkaian jurus pencak membuat
sederhana silat rangkaian
4.4.4 Melakukan kombinasi gerak dalam jurus dengan
serangan dengan tangan, kaki, bentuk cara
dan bertahan tangkisan seni rangkai mengombina
beladiri pencak silat s dalam an sikan
bentuk rangkaian jurus jurus serangan
sederhana sederha dengan
na tangan, kaki,
belaan, dan
elakan)

B. PENUGASAN
Peserta mengerjakan tugas dengan menggunakan LK 1.3

C. REFLEKSI
PESERTA
1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan keterampilan
dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan model tertentu yang sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013.
2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada
materi ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau
membingungkan.
3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk
memperbaiki langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang
tertuang dalam RPP dan implementasinya dalam proses
pembelajaran.

INSTRUKTUR
1. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama
kegiatan.
2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menganalisis
penerapan pembelajaran untuk meyusun rencana pembelajaran
dan implementasinya di kelas.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 53


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

UNIT 4
ANALISIS PENILAIAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

A. Uraian Singkat Materi

Analisis penilaian hasil belajar peserta didik pada bagian ini bertujuan
untuk memperbaiki kompetensi peserta didik dalam suatu pembelajaran
sehingga guru dapat menyusun program remedial atau pengayaan serta
perbaikan proses pembelajaran berikutnya. Penilaian dalam proses
pembelajaran meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu kepada tujuan kurikulum.


Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan nonkurikuler/ekstrakurikuler.

Kompetensi sikap spiritual yaitu Menghayati dan mengamalkan ajaran


agama yang dianutnya. Sedangkan Kompetensi Sikap Sosial yaitu
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa pada pergaulan dunia merupakan kompetensi yang akan diraih
oleh peserta didik sebagai nurturant effect dari pembelajaran
pengetahuan dan keterampilan. Oleh karena itu penilaianya tidak
dikaitkan dengan KD mata pelajaran terkecuali untuk mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn.

Penilaian sikap sesungguhnya dimaksudkan untuk penumbuhan,


pengembangan, dan pembinaan kompetensi sikap yang dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai dasar pengembangan karakter peserta didik lebih lanjut. Oleh
sebab itu, penilaian sikap sesuangguhnya bukan memberikan justifikasi

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 54


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

pada posisi sikap anak, melainkan sebagai dasar untuk pembinaan agar
peserta didik memiliki sikap spiritual dan sosial sebagaimana yang
ditetapkan dalam kurikulum.

Perbaikan kurikulum 2013 menetapkan bahwa KI-1 dan KI-2 tidak


dijabarkan ke dalam KD, kecuali mata pelajaran Agama dan Budi
Pekerta dan PPKn. Oleh karena itu, guru mata pelajaran selain Agama
dan Budi Pekerta dan PPKn tidak memberikan penilaian sikap yang
dikaitkan dengan KD-KD mata pelajaran. Guru mata pelajaran tersebut
hanya memberikan penilaian umum tentang sikap sebagai masukan
untuk pelaporan nilai sikap yang akan dirumuskan oleh guru kelas/wali
kelas. Hal ini dipandang lebih sederhana dan memudahkan dalam
melakukan penilaian sikap oleh seluruh guru mata pelajaran.

Penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan dilaksanakan


melalui berbagai cara sesuai dengan karakteristik KD yang dijabarkan
dalam indikator. Teknik penilaian pengetahuan dapat dilaksanakan
dengan salah satu cara dari berbagai cara (tes tulis, tes lisan dan
penugasan). Ini bukan berarti bahwa setiap KD pengetahuan harus
dinilai melalui tiga cara tersebut. Akan tetapi, guru dapat memilih cara
yang paling sesuai dengan karakteristik KD dan indikatornya. Demikian
juga dengan penilaian kompetensi keterampilan juga dapat dilakukan
dengan menggunakan salah satu dari berbagai cara, misalnya
menggunakan praktik/kinerja, proyek, porto folio, atau penugasan). Ini
juga bukan berarti bahwa satu KD keterampilan harus dinilai dengan
keseluruhan cara tersebut. Akan tetapi guru memilih cara atau teknik
yang paling tepat sesuai dengan karakteristik KD keterampilan dan
indikatornya.

Perbaikan juga dilakukan terhadap skala penilaian. Skala penilaian yang


semula menggunakan skala 1 4 diubah menjadi menjadi 0 100,
sesuai yang diatur pada Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang
Penilaiah Hasil Belajar oleh Pendidik. Dalam Permendikbud tersebut
juga diatur tentang Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 55


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

oleh satuan pendidikan, yang dalam peraturan sebelumnya KKM


tersebut ditetapkan secara nasional.
1. Penilaian Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan
a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan secara berkelanjutan dan komprehensif
oleh guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling, dan wali
kelas dengan menggunakan observasi dan informasi lain yang valid
dan relevan dari berbagai sumber. Informasi tersebut harus
ditindaklanjuti oleh pendidik. Skema penilaian sikap dapat dilihat
pada Gambar 5 berikut.

Gambar 7. Skema Penilaian Sikap

Penilaian sikap dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut.


1) Perencanaan penilaian sikap
Penilaian sikap dapat dilakukan melalui observasi,penilaian diri,
penilaian antar temandan jurnal kecuali untuk Pendidikan
Agama yang dilakukan guru. Observasi dalam penilaian sikap
peserta didik merupakan teknik yang dilakukan secara
berkesinambungan melalui pengamatan perilaku.
Asumsinyasetiap peserta didikpada dasarnya berperilaku baik
sehingga yang perlu dicatat hanya perilaku yang sangat baik
(positif) atau kurang baik (negatif) yang berkaitan dengan
indikator sikap spiritual dan sikap sosial. Catatan hal-hal positif

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 56


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

dan menonjol digunakan untuk menguatkan perilaku positif,


sedangkan perilaku negatif digunakan untuk pembinaan. Untuk
menentukan penilaian sikap, terlebih dahulu dirumuskan sikap
sikap yang akan dikembangkan sekolah. Sikap yang
dikembangkan sekolah harus mengacu pada Visi sekolah.
Langkah yang harus dilakukan, yaitu :
a) Merumuskan nilai sikap yang dikembangkan sekolah dari Visi
sekolah . Misalnya Menciptakan insan berprestasi,berbudaya
dan bertaqwa. Sekolah mengembangkan sikap jujur,
bertanggung jawab, kompetitif, disiplin, religius.
b) Membuat format jurnal yang akan dilakukan pendidik untuk
melakukan penilaian sikap. Format jurnal sebaiknya
disepakati oleh seluruh guru mapel. Contoh format jurnal
dapat dilihat pada panduan penilaian hasil belajar untuk SMA
yang diterbitkan Direktorat PSMA tahun 2015.

2) Pelaksanaan penilaian sikap


Pelaksanaan penilaian sikap spiritual dilakukan setiap hari
selama pembelajaran satu semester. Penilaian dilakukan oleh
wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran serta peserta didik.
Penilaian sikap spiritual di dalam kelas dilakukan oleh guru
mata pelajaran. Selama proses pembelajaran guru mengamati
dan mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau
kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut
teramati atau menerima laporan tentang perilaku tersebut.
Perilaku yang diamati bisa berupa kedisiplinan, tanggung jawab,
kejujuran, kepedulian, responsif dan pro-aktif. Misalnya, saat
diskusi kelompok mau pun diskusi kelas guru mengamati
beberapa peserta didik terlihat sangat menonjol dalam keaktifan
bertanya dan atau memberi tanggapan maka guru dapat
mencatat dalam jurnal tentang sikap responsif dan pro-aktif
mereka. Demikian juga sebaliknya, seorang peserta didik dalam

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 57


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

kelompok tidak aktif malah mengerjakan yang lain, guru juga


mencatat perilaku peserta didik tersebut dalam jurnal.

Nama Satuan pendidikan : SMA Cipete Jakarta


Tahun pelajaran : 2015/2016
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : PJOK

POS
KEJADIAN/ BUTIR TINDAK
NO WAKTU NAMA /
PERILAKU SIKAP LANJUT
NEG
1 16 Sep Arman Tidak Disiplin - Dipanggil
2015 mengikuti melalui tim
praktiku ketertiban,
m untuk didata
Memecah dan diberikan
kan pembinaan
prisma oleh guru
kaca mapel dan
dilaporkan
kepada wali
kelas

Melapork Tanggung + Diberikan


an alat jawab, penghargaan
yang jujur atas sikap
dipecahka jujur dengan
n pengurangan
poin
pelanggaran

Dst..

3) Pemanfaatan hasil penilaian sikap


Pengamatan sikap dilakukan guru secara berkala, kemudian
dibuat rekapitulasi untuk dideskripsikan dan dilaporkan kepada
wali kelas. Pendidik melakukan pengamatan terhadap perilaku
peserta didik selama 1 semester. Laporan guru ditindak lanjuti
oleh wali kelas dan menjadi catatan wali kelas untuk
memberikan deskripsi penilaian sikap di rapor.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 58


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

2. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan mengukur kemampuan kognitif dan
kecakapan berpikir tingkat rendah sampai tinggi peserta didik.
Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui pencapaian
ketuntasan belajar, mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan
penguasaan pengetahuan dalam proses pembelajaran. Oleh karena
itu, pemberian umpan balik kepada peserta didik oleh guru sangat
penting sehingga hasil penilaian dapat digunakan untuk perbaikan
mutu pembelajaran. Selanjutnya skema penilaian pengetahuan dapat
ditunjukkan pada Gambar 6 berikut.

Gambar 8. Skema Penilaian Pengetahuan

Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai


dengan karakteristik masing-masing KD. Teknik yang digunakan
adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan.

1) Perencanaan penilaian pengetahuan


Penilaian kompetensi pengetahuan sudah direncanakan dalam
RPP. Karena penilaian kompetensi pengetahuan harus
dilaksanakan untuk setiap IPK. IPK tersebut dijabarkan dalam
indikator soal yang menggambarkan kemampuan berfikir
tingkat rendah (LOTS) dan kemampuan berfikir tingkat tinggi
(HOTS). Contoh perencanaan penilaian pengetahuan pada mata
pelajaran PJOK untuk KD 3.1, yaitu:

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 59


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Rencana Penilaian
No IPK Dari KI-3 Indikator Soal Waktu
Teknik
Pelaksanaan
1 3.1.1 Menentukan 3.1.1.1 Melalui Tes Lisan PH
variasi dan kegiatan tanya
kombinasi gerak jawab,
pengamatan
dasar spesifik
gambar dan
permainan bola diskusi kelompok,
besar peserta didik
dapat menyebut
Dst.. jenis-jenis teknik
dasar yang dapat
divariasikan dan
dikombinasikan
3.1.1.2 Melalui
kegiatan tanya Tes PH
jawab, Tertulis
pengamatan
gambar dan
diskusi kelompok,
peserta didik
dapat
menjelaskan
berbagai
kegunaan variasi
dan kombinasi
teknik dasar

Guru merancang penilaian untuk setiap indikator yang


dikembangkan, sebagai contoh berikut.
Langkah yang harus dilakukan:
(1) Menyusun kisi kisi soal dapat menggunakan format kisi-kisi
(2) Mengembangkan soal sesuai kisi kisi
(3) Membuat pedoman penskoran dan kuci jawaban
(4) Menganalisis soal secara kualitatif (menggunakan format
analisis kualitatif)
2) Pelaksanaan penilaian pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan
hasil belajar peserta didik. Penilaian proses dilakukan dalam
bentuk penilaian harian melalui tes tertulis, tes lisan, maupun
penugasan. Cakupan penilaian harian meliputi seluruh
indikator dari satu kompetensi dasar atau lebih sedangkan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 60


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

cakupan penugasan disesuaikan dengan karakteristik


kompetensi dasar.
3) Pemanfaatan hasil penilaian pengetahuan
Hasil penilaian selanjutnya dianalisis dan hasilnya digunakan
sebagai acuan dalam menyusun program remedial dan/atau
pengayaan serta perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
a) Remedial
Pembelajaran remedial bertujuan agar peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar dapat mencapai kompetensi
dasar yang ditetapkan.
Pembelajaran remedial dapat dilakukan melalui pembelajaran
ulang, pemberian bimbingan khusus, pemberian tugas, atau
pemanfaatan tutor sebaya.
Contoh penentuan program remedial.
Jika peserta didik dalam satu kelas yang mencapai
ketuntasan kurang dari 50% maka bentuk pembelajaran
remedialnya adalah pembelajaran ulang.
b) Pengayaan
Pengayaan pembelajaran dapat digunakan untuk mencapai
kompetensi dasar ataupun untuk pengembangan dari
kompetensi dasar yang sudah ditentukan.

a. Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan tidak terlepas dari penilaian pengetahuan dan


sikap. Dalam penilian keterampilan harus mencakup keterampilan
berfikir (abstrak) dan keterampilan kongkrit untuk mata pelajaran
tertentu.
Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai tehnik
antara lain penilaian praktek/kinerja, proyek, dan portofolio.
Skema penilaian keterampilan dapat dilihat pada Gambar 7.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 61


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Gambar 9. Skema Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik


antara lain penilaian praktik/kinerja, proyek, dan portofolio. Teknik
penilaian lain dapat digunakan sesuai dengan karakteristik
kompetensi mata pelajaran yang akan diukur. Instrumen yang
digunakan dapat berupa daftar cek atau skala penilaian yang
dilengkapi rubrik.

1) Perencanaan penilaian keterampilan


Kegiatan yang dilakukan pada persiapan pelaksanaan penilaian
keterampilan adalah:
Mencermati kompetensi yang dituntut dalam KD dari KI-4 melalui
IPK yang dikembangkan seperti tabel berikut.

Tabel 7. Perencanaan Penilaian Keterampilan


Indikato
Kompetens
No r Uraian Gerak Pen-skoran
i Dasar
Esensial
1. Mempraktik a. Posisi 1. Kedua kaki dibuka selebar Skor 4, jika seluruh
kan dan satu setengah bahu uraian gerak dilakukan
keterampila sikap 2. Badan agak condong ke dengan benar
n dasar awal depan, berat badan antara Skor 3, jika tiga uraian
permainan kedua kaki gerak dilakukan dengan
bola besar 3. Kedua lengan dan tangan benar
dengan relaks di samping badan Skor 2, jika hanya dua
kontrol uraian gerak dilakukan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 62


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Indikato
Kompetens
No r Uraian Gerak Pen-skoran
i Dasar
Esensial
yang baik 4. Pandangan mata ke arah dengan benar
(contoh datangnya bola Skor 1, jika hanya satu
passing uraian gerak dilakukan
bawah dengan benar
bolavoli) b. Pelaks 1. Kedua atau salah satu kaki Skor 4, jika seluruh
anaan dilangkahkan untuk uraian gerak dilakukan
geraka menyesuaikan dengan dengan benar
n letak bola Skor 3, jika tiga uraian
2. Badan agak condong ke gerak dilakukan dengan
depan, berusaha benar
meletakkan bola di tengah Skor 2, jika hanya dua
uraian gerak dilakukan
badan
dengan benar
3. Kedua lengan disatukan di
Skor 1, jika hanya satu
depan pinggang dan diayun
uraian gerak dilakukan
ke depan atas hingga dengan benar
setinggi dada
4. Pandangan mata ke arah
lepasnya bola
c. Posisi 1. Kedua kaki dikembalikan Skor 4, jika seluruh
dan terbuka selebar satu uraian gerak dilakukan
sikap setengah bahu dengan benar
akhir 2. Badan kembali agak Skor 3, jika tiga uraian
condong ke depan, dan gerak dilakukan dengan
berat badan antara kedua benar
kaki Skor 2, jika hanya dua
uraian gerak dilakukan
3. Kedua lengan dan tangan
dengan benar
kembali relaks di samping
Skor 1, jika hanya satu
badan
uraian gerak dilakukan
4. Pandangan mata ke arah dengan benar
lepasnya bola
2. .. .

2) Pelaksanaan penilaian keterampilan


Pelaksanaan penilaian keterampilan dilakukan untuk menilai
proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian proses dilakukan
melalui penilaian praktik/kinerja selama proses pembelajaran.
Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui penilaian produk,
penilaian proyek, dan penilaian portofolio yang diberikan setelah
pembelajaran.
Kinerja peserta didik dalam kelompok dicermati guru dengan
menggunakan lembar pengamatan seperti contoh berikut.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 63


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Hari/Tanggal : 3 September 2015


KD : 4.1
Kegiatan : Unjuk Kerja/ Praktik

Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Posisi dan Sikap a. Kaki
Awal b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan Gerak a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Posisi dan Sikap a. Kaki
Akhir
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata

Atau dapat disederahanakan menjadi:

Posisi/ Posisi/
Nama Pelaksanaan
Sikap Awal Sikap Akhir Jumla
No Peserta Gerak
Gerak Gerak h Skor
Didik
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Adnan
2. Irwan
3. Iwan

3) Pemanfaatan hasil penilaian keterampilan


Setelah penilaian dilaksanakan, guru memberikan umpan balik
berupa komentar pada kinerja peserta didik. Hasil penilaian
kinerja tersebut selanjutnya dianalisis untuk mengetahui
ketercapaian kompetensi sehingga dapat menentukan rencana
remedial atau pengayaan.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 64


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

B. PENUGASAN
Peserta mengerjakan tugas dengan menggunakan LK 1.4

C. REFLEKSI
PESERTA
1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan keterampilan
dalam analisis penilaian hasil belajar dan memamfaatkan hasil
analisis sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.
2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada
materi ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau
membingungkan.
3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam
menganalisis hasil belajar peserta didik dan memanfaatkan
hasilnya dalam pelaksanaan remedial dan/atau pengayaan.

INSTRUKTUR
1. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama
kegiatan.
2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menganalisis
hasil belajar peserta didik dan memanfaatkan hasilnya dalam
pelaksanaan remedial dan/atau pengayaan.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 65


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

MATERI 2
PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. URAIAN SINGKAT MATERI


Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada penugasan di materi 1
dapat digambarkan dengan gambar 10 berikut.

Gambar 10. Rangkaian kegiatan penyusunan RPP

Dengan memerhatikan bagan di atas, maka rangkaian kegiatan dari


analisis SKL sampai dengan penilaian, serta analisis terhadap Silabus
dan Inspirasi Pembelajaran dan Penilaian dijadikan sebagai bahan dan
acuan dalam menyusun RPP.
Berdasarkan pembahasan pada materi 1 untuk menyusun RPP perlu
memerhatikan sistematika RPP berikut.
Sistematika RPP

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 66


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

a. Identitas
Sekolah : (diisi nama sekolah )
Mata pelajaran : (diisi dengan mata pelajaran)
Kelas/Semester : (diisi dengan kelas sesuai peminatan dan
semester yang berlangsung)
Tahun pelajaran : (diisi dengan tahun pelajaran berjaalan)
Alokasi Waktu : diisi melalui anailisis estimasi waktu.
Penentuan alokasi waktu sebaiknya melalui
analisis dari waktu yang dibutuhkan untuk
pencapaian tiap IPK.
b. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dituliskan dengan cara menyalin dari Silabus dengan
tetap memerhatikan ketentuan Permendikbud yang berlaku.
c. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI DASAR DARI KOMPETENSI DASAR DARI KI 4
KI 3
Lihat dalam silabus Lihat dalam silabus
Contoh 3.1 Contoh 4.1
Dst Dst
Indikator Pencapaian Indikator Pencapaian Kompetensi
kompetensi Merupakan penjabaran dari KD dengan
Merupakan penjabaran dari memerhatikan hirarkhi KKO. Cara
KD dengan memerhatikan menjabarkan IPK dari KD lihat di materi 1
hirarkhi KKO. Cara Contoh
menjabarkan IPK dari KD 4.1.1.
lihat di materi 1 4.1.2 .
Contoh Dst
3.1.1.
3.1.2
Dst

d. Materi
Cara menentukan materi pokok dan materi pembelajaran lihat di
materi 1

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 67


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Materi dalam RPP dituliskan poin poin yang merupakan materi pokok
dan materi ajar. Materi pokok dapat dirumuskan dari Kompetensi
Dasar, sedangkan materi ajar dirumuskan dari indikator pencapaian
kompetensi. Secara rinci menjadi lampiran RPP.

e. Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan


pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi
antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan
masyarakat. Peserta didik mengembangkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi, di
sekolah, keluarga, dan masyarakat. Proses tersebut berlangsung
melalui kegiatan tatap muka di kelas, kegiatan terstruktur, dan
kegiatan mandiri.

Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan yang dipetakan dalam


pertemuan. Setiap pertemuan memuat kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pendahuluan:


1. mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
2. mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang
akan dipelajari dan dikembangkan;
3. menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari;
4. menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan; dan
5. menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

Dalam kegiatan inti memuat hal hal yang berkaitan dengan


pendekatan dan metode/model yang dijabarkan dalam materi 1. Yang
harus diperhatikan adalah karakteristik dari setiap model
pembelajaran disesuaikan dengan Kompetensi Dasar yang diusung
dalam pembelajaran. Dalam kegiatan inti harus terlihat bahwa

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 68


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

peserta didik menjadi pusat pembelajaran, atau pelaku pembelajaran.


Dalam kegiatan inti harus terlihat tahapan yang dilakukan peserta
didik dari model atau metode pembelajaran yang digunakan.

Pada pembelajaran PJOK misalnya, dapat digunakan model discovery


based learning pada pembelajaran dengan materi aktivitas gerak
berirama, konsep merangkai gerakan dan penyelesaian permasalahan
yang disajikan melalui lembar kerja. Pendekatan saintifik tetap
terlaksana, hal itu tercermin dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran. Ketentuan pendekatan saintifik dapat dilihat di materi
1. Berikut ini adalah contoh dari kegiatan inti yang disusun pada
pembelajaran PJOK.
KEGIATAN DESKRIPSI WAKTU

1. Berbaris, memberi salam, berdoa dipimpin oleh 20


salah satu peserta didik, dan absensi. menit
2. Guru mempertanyakan keadaan dan kondisi
kesehatan peserta didik, jika ada yang sakit
peserta didik bersangkutan tidak perlu
mengikuti aktivitas fisik, tapi harus tetap
berada di pinggir lapangan olahraga.
3. Guru mempertanyakan Siapa yang pernah
melihat orang yang sedang melakukan senam
irama?, Apa jenis keterampilan dalam senam
irama?, dan pertanyaan lainnya yang relevan.
4. Guru memotivasi peserta didik.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan tersebut, yaitu: keterampilan gerak
langkah kaki, lengan dan tangan, pelurusan
sendi tubuh, pengetahuan tentang irama, dan
Pendahuluan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
6. Guru menyampaikan tahapan kegiatan
pembelajaran yang akan dilalui selama
pertemuan (membagi pasangan/ kelompok,
pengamat/pelaku, membagikan Lembar kerja
peserta didik, mengatur giliran peran,
melakukan klarifikasi, dan melakukan penilaian
proses dan hasil).
7. Guru meminta salah seorang peserta didik
untuk memimpin melakukan pemanasan.
Pemanasan yang dilakukan antara lain:
pemanasan untuk seluruh tubuh dan
pemanasan secara spesifik untuk jenis aktivitas
yang akan diikuti melalui permainan. Saat
melakukan pemanasan guru mengamati
kebenaran gerak pemanasan, jika terdapat
peserta didik yang melakukan kesalahan, guru

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 69


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

langsung memperbaiki pada saat kejadian


(sambil memberhentikan pemanasan
sementara), guru mempertanyakan tujuan dan
manfaat melakukan pemanasan sebelum
melakukan aktivitas fisik yaitu: untuk
mempersiapkan tubuh menerima beban yang
lebih berat, untuk mengurangi resiko cidera
dalam melakukan aktivitas fisik, dan untuk
menciptakan ruang gerak persendian lebih luas.
8. Melakukan aktivitas permainan kecil untuk
pemanasan sebelum ke materi pembelajaran
(mencari teman).
Melakukan rangkaian kegiatan pembelajaran 100
dengan pendekatan scientific dan dengan model menit
kooperatif serta gaya mengajar resiprokal:
1) Peserta didik dengan pasangannya membaca
teks dan mengamati gambar berbagai
keterampilan gerak keterampilan gerak langkah
kaki, lengan dan tangan, pelurusan sendi
tubuh, pengetahuan tentang irama melalui
pengamatan lembar kerja peserta didik dan
diperkuat dengan peragaan peseta didik lain
yang dianggap mampu.
2) Peserta didik (pengamat) mengamati
keterampilan keterampilan gerak langkah kaki,
lengan dan tangan, pelurusan sendi tubuh,
pengetahuan tentang irama melalui peragaan
peseta didik lain (pasangan).
3) Peserta didik (pengamat) menyimak klarifikasi
dari guru, jika ditemui kesalahan pada pelaku.
4) Peserta didik saling mengajukan pertanyaan
Inti (berdiskusi) dengan pasangan berkaitan dengan
keterampilan gerak langkah kaki, lengan dan
tangan, pelurusan sendi tubuh, pengetahuan
tentang irama.
5) Peserta didik (pengamat) mengajukan
pertanyaan kepada guru ketika guru
mengklarifikasi jika ditemui kesalahan pada
pelaku.
6) Peserta didik mempraktikkan keterampilan
gerak langkah kaki, lengan dan tangan,
pelurusan sendi tubuh, pengetahuan tentang
irama secara berkelompok mencari jawaban
yang dipertanyakan guru dengan menunjukkan
nilai kerja sama, sportifitas, tanggung jawab,
dan disiplin, guru menyampaikan arti penting
kerja sama, sportifitas, tanggung jawab, dan
disiplin yang dilakukan di tempat (tidak
bergerak). Selama praktik tugas peserta didik
saling mengoreksi kesalahan temannya.
7) Peserta didik membandingkan antara gerakan
yang dilakukan oleh pelaku dengan informasi
yang ada pada lembar kerja peserta didik.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 70


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

8) Peserta didik membandingkan antara gerakan


yang dilakukan oleh pelaku dengan informasi
yang disampaikan oleh guru.
9) Peserta didik membandingkan antara informasi
dari guru dengan informasi yang ada pada
lembar kerja peserta didik.
10) Berusaha menyimpulkan berbagai informasi
yang didapat dan digunakan untuk perbaikan
pengetahuan dan keterampilan.
11) Menjelaskan berbagai pengetahuan tentang
keterampilan gerak langkah kaki, lengan dan
tangan, pelurusan sendi tubuh, pengetahuan
tentang irama.
12) Peserta didik memeragakan keterampilan
gerak langkah kaki, lengan dan tangan,
pelurusan sendi tubuh, pengetahuan tentang
irama dengan menunjukkan nilai kerja sama,
sportifitas, tanggung jawab, dan disiplin.
1. Salah satu peserta didik di bawah bimbingan 15
guru melakukan gerakan pendinginan, guru menit
mempertanyakan apa manfaatnya.
2. Guru menyampaikan kemajuan yang diperoleh
peserta didik secara umum dan kesalahan-
kesalahan yang masih sering timbul saat
melakukan praktik.
3. Bersama peserta didik guru melakukan refleksi.
4. Bersama peserta didik guru melakukan
penyimpulan.
Penutup 5. Guru menugaskan peserta didik untuk
membaca dan membuat catatan tentang
keterampilan gerak langkah kaki, lengan dan
tangan, pelurusan sendi tubuh, pengetahuan
tentang irama, otot-otot yang dominan bekerja
saat melakukan aktivitas gerak berirama,
manfaat keterampilan terhadap kesehatan.
Hasilnya ditugaskan kepada peserta didik
dijadikan sebagai tugas portofolio.
6. Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik
dan menyampaikan salam.

f. Penilaian
Penilaian dalam RPP mengukur ketercapaian indikator pencapaian
kompetensi. Penilaian untuk mengukur ketercapaian indikator dapat
dilakukan dengan beberapa macam tehnik penilaian. Untuk lebih
mudah dalam melaksanakan penilaian, sebaiknya dari indikator
pencapaian kompetensi dijabarkan ke dalam indikator soal.
Instrumen penilaian menjadi lampiran RPP.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 71


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

g. Remedial dan Pengayaan

Pembelajaran remedial dan pengayaan dilaksanakan untuk


kompetensi pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran remedial
diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KBM/KKM,
sementara pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah
mencapai atau melampaui KBM/KKM. Pembelajaran remedial dapat
dilakukan dengan cara:

1. pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang


berbeda, menyesuaikan dengan gaya belajar peserta didik;

2. pemberian bimbingan secara perorangan;

3. pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus, dimulai


dengan tugas-tugas atau latihan sesuai dengan kemampuannya;

4. pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh


teman sekelas yang telah mencapai KBM/KKM.

Pembelajaran remedial diberikan segera setelah peserta didik


diketahui belum mencapai KKM berdasarkan hasil PH, PTS, atau
PAS. Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan pada KD
yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang sampai
mencapai KKM dengan waktu hingga batas akhir semester. Apabila
hingga akhir semester pembelajaran remedial belum bisa membantu
peserta didik mencapai KKM, pembelajaran remedial bagi peserta
didik tersebut dapat dihentikan. Nilai KD yang dimasukkan ke
dalam pengolahan penilaian akhir semester adalah penilaian
setinggitingginya sama dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah
untuk mata pelajaran tersebut. Apabila belum/tidak mencapai
KKM, nilai yang dimasukkan adalah nilai tertinggi yang dicapai
setelah mengikuti pembelajaran remedial. Guru tidak dianjurkan
untuk memaksakan untuk memberi nilai tuntas kepada peserta
didik yang belum mencapai KKM.

Selanjutnya pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:

1. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik diberi tugas

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 72


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

pengayaan untuk dikerjakan bersama pada dan/atau di luar jam


pelajaran;

2. Belajar mandiri, yaitu peserta didik diberi tugas pengayaan


untuk dikerjakan sendiri/individual;

3. Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan beberapa konten


pada tema tertentu sehingga peserta didik dapat mempelajari
hubungan antara berbagai disiplin ilmu.
Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui
telah mencapai KKM berdasarkan hasil PH. Mereka yang telah
mencapai KKM berdasarkan hasil PTS dan PAS umumnya tidak
diberi pengayaan. Pembelajaran pengayaan hanya diberikan sekali,
tidak berulang-kali sebagaimana pembelajaran remedial dan tidak
diakhiri dengan penilaian.
h. Media/Alat dan Sumber belajar
Media pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang menjadi
tuntutan dalam pembelajaran. Media pembelajaran sebagai sarana
bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Media
pembelajaran akan mempengaruhi iklim belajar, kondisi dan
lingkungan belajar yang ditata dan dikelola oleh guru. Dalam memilih
media pembelajaran harus mempertimbangkan prinsip psikologi
peserta didik, antara lain motivasi, perbedaan individu. Emosi,
partisipasi umpan balik, penguatan dan penerapan. Penggunaan
media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan
waktu. Misalnya dalam pelajaran PJOK untuk KD 3.4, peserta didik
diminta untuk menemukan konsep langkah kaki pada aktivitas gerak
berirama.

Alat pembelajaran adalah setiap peralatan yang dapat menunjang


efektifitas dan efisiensi pembelajaran dan dapat memengaruhi tingkah
laku peserta didik. Untuk melakukan pembelajaran aktivitas gerak
berirama, maka alat pembelajaran yang digunakan diantaranya

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 73


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

adalah perangkat pemutar musik, CD atau DVD, serta alat bebunyian


lainnya.

Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat digunakan oleh


peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara
terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik untuk mencapai
kompetensi tertentu. Sumber belajar dapat berupa buku, data, orang,
lingkungan, alam dan sebagainya. Penulisan sumber belajar di RPP
harus jelas dan pasti.

Berikut adalah contoh format RPP.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Sekolah:
Mata pelajaran:
Kelas/Semester:
Alokasi Waktu:

A. Kompetensi Inti (KI)


[disajikan Deskripsi Rumusan KI-1 dan KI-2 seperti yang
dinyatakan dalam silabus]
KI3:
KI4:

B.Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


KD pada KI 3
KD pada KI4

C.Materi Pembelajaran
[disajikan materi pokok saja, rincian materi setiap
pertemuan dinyatakan dalam Lampiran]

D. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (...JP)
Indikator:
[indikator yang dirujuk untuk pembelajaran pertemuan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 74


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

pertama]
a.Kegiatan Pendahuluan
b.Kegiatan Inti
[disajikan garis besar alur berpikir pembelajaran
secara
lengkap, materi rinci pembelajaran dimuat pada
Lampiran Materi Pembelajaran Pertemuan 1]
c.Kegiatan Penutup

2. Pertemuan Kedua: (...JP)


Indikator: [indikator yang dirujuk untuk
pembelajaran pertemuan kedua]
a.Kegiatan Pendahuluan
b.Kegiatan Inti
[disajikan garis besar alur berpikir pembelajaran secara
lengkap, materi rinci pembelajaran dimuat pada
Lampiran Materi Pembelajaran Pertemuan 2]
c.Kegiatan Penutup
3. Pertemuan seterusnya.
E.Teknik penilaian
[disajikan nama Teknik Penilaian, instrumen lengkap
Penilaiansetiap pertemuan dimuat dalam Lampiran
Instrumen Penilaian Pertemuan 1, Lampiran Instrumen
Penilaian Pertemuan 2, dan seterusnya tergantung pada
banyak pertemuan]
F.
Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/alat
2. Bahan
3. Sumber Belajar
Lampiran-lampiran:
1. Materi Pembelajaran Pertemuan 1
2. Instrumen Penilaian Pertemuan 1
3. Materi Pembelajaran Pertemuan 2
4. Instrumen Penilaian Pertemuan , dan seterusnya tergantung
banyak pertemuan.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 75


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

B. PENUGASAN
Peserta mengerjakan tugas dengan menggunakan LK 2

C. REFLEKSI
PESERTA
1. Keberhasilan peserta pelatihan dalam memahami substansi dari
setiap komponen yang ada dalam RPP
2. Meningkatkan kesadaran peserta pelatihan, bahwa RPP
merupakan hal yang mutlak dan wajib disusun guru sebelum
melaksanakan pembelajaran di kelas
3. Menyampaikan kelemahan yang ada pada guru dalam menyusun
RPP
4. Menyampaikan tindak lanjut yang harus dilakukan peserta
pelatihan dalam perancangan RPP

INSTRUKTUR
1. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama
kegiatan.
2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menyusun
dan menelaah RPP

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 76


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

MATERI 3
PRAKTIK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

A. URAIAN SINGKAT MATERI


Pada materi 3 ini akan dibahas praktik pelaksanaan pembelajaran
sesuai hasil Materi 1 dan Materi 2.
1. Praktik Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang diorganisasikan menjadi
kegiatan pendahuluan, inti dan penutup seperti yang dijelaskan pada
materi 1 unit 3. Keseluruhan proses pembelajaran tersebut harus
menggambarkan pengalaman peserta didik dalam mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui kegiatan
pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
kontekstual, dan kolaboratif. Praktik pembelajaran dilakukan dengan
micro teaching atau peer teaching dengan langkah sebagai berikut.
a. Langkah pelaksanaan praktik pembelajaran dengan micro teaching.
1) Peserta pelatihan dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4
orang
2) Masing-masing kelompok mendiskusikan satu RPP yang sudah
divalidasi pada Materi 2 untuk dipraktikkan dan disesuaikan
dengan waktu penyajian.
3) Menunjuk satu anggota kelompok untuk melaksanakan praktik
sedangkan yang lain mengamati jalannya pembelajaran dengan
menggunakan instrumen pengamatan proses pembelajaran
(terlampir).
4) Menyiapkan semua perangkat pembelajaran yang diperlukan
untuk micro teaching.
5) Menyiapkan peserta didik
6) Melaksanakan micro teaching dengan durasi waktu maksimal
20 menit.

b. Langkah pelaksanaan praktik pembelajaran dengan peer teaching.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 77


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

1) Peserta pelatihan dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4


orang.
2) Masing-masing kelompok mendiskusikan satu RPP yang sudah
divalidasi pada Materi 2 untuk dipraktikkan dan disesuaikan
dengan waktu penyajian.
3) Menunjuk satu anggota kelompok untuk melaksanakan praktik
pembelajaran sedangkan anggota kelompok yang lain
mengamati jalannya peer teaching dengan menggunakan
instrumen pengamatan proses (terlampir).
4) Menyiapkan semua perangkat pembelajaran yang diperlukan
untuk peer teaching.
5) Mengkondisikan peserta pelatihan yang bukan anggota
kelompok penyaji sebagai peserta didik.
6) Melaksanakan peer teaching dengan durasi waktu maksimal 20
menit

2. Praktik Pelaksanaan Penilaian


Sebagaimana dibahas pada materi 1 unit 4, pelaksanaan penilaian
diawali dengan perencanaan berupa instrumen penilaian untuk
ketiga aspek kompetensi yang akan dilaksanakan berikut.
a. Penilaian Sikap Spritual dan Sosial
Untuk melaksanakan praktik penilaian sikap, Bapak/Ibu mata
pelajaran cukup menyiapkan jurnal harian yang sudah dirancang
di materi 2. Perlu diingat bahwa penilaian sikap dilakukan secara
berkelanjutan sehingga umpan balik kepada peserta didik
diberikan sesegera mungkin.
b. Penilaian Pengetahuan
Praktik pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan sesuai
dengan yang dirancang pada RPP di Materi 2.
c. Penilaian Keterampilan
Sebagaimana praktik penilaian sikap dan pengetahuan, praktik
pelaksanaan penilaian keterampilan juga dilakukan sesuai dengan
yang dirancang pada RPP di Materi 2.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 78


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

B. PENUGASAN
Peserta mengerjakan tugas dengan menggunakan LK. 3

C. REFLEKSI
PESERTA
1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan mind set dalam
pembelajaran dan penilaian yang diperoleh selama aktivitas pada
materi ini.
2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada materi
ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk
meningkatkan praktik pembelajaran dan penilaian.

INSTRUKTUR
1. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama
proses praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar.
2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam praktik
pembelajaran.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 79


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

MATERI 4
PRAKTIK PENGOLAHAN DAN PELAPORAN HASIL
BELAJAR

A. URAIAN SINGKAT MATERI


1. Pengolahan Hasil Penilaian
Kegiatan akhir setelah melakukan penilaian adalah melakukan
pengolahan penilaian dan melakukan pelaporan hasil belajar.
Tujuan pengolahan penilaian hasil belajar baik sikap, pengetahuan,
maupun keterampilan yang dilakukan dengan berbagai teknik
penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaran adalah untuk
mengetahui kompetensi akhir hasil belajar pada setiap mata
pelajaran dalam kurun waktu satu semester.
Berikut penjelasan cara mengolah data nilai hasil belajar baik
sikap, pengetahuan dan keterampilan.
a. Nilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Berikut disajikan langkah-langkah untuk melakukan
rekapitulasi dan membuat deskripsi pencapaian sikap selama
satu semester .
1) Guru mengelompokkan atau menandai catatan-catatan sikap
peserta didik yang memperlihatkan perilaku sangat baik (SB)
dan atau perilaku perlu bimbingan (PB) yang dituliskan dalam
jurnal baik sikap spiritual maupun sikap sosial.
2) Guru membuat rekapitulasi sikap dalam jangka waktu satu
semester.
3) Guru membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan
sikap sosial berdasarkan catatan-catatan jurnal untuk setiap
peserta didik.
4) Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru
mata pelajaran dan guru BK. Kemudian, dengan
memerhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial,
wali kelas menyimpulkan rumusan deskripsi pencapaian sikap
spiritual dan sosial setiap peserta didik.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 80


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

5) Kesimpulan sikap spiritual dari guru Pendidikan Agama dan


Budi Pekerti menjadi acuan utama dan didukung oleh
kesimpulan sikap spiritual dari guru mata pelajaran lain dan
guru BK dengan deskripsi menggunakan kalimat
mencerminkan perilaku sikap spiritual yang menonjol positif
dan sikap yang perlu bimbingan. Selanjutnya, kesimpulan
sikap sosial dari guru PPKn menjadi acuan utama dan
didukung oleh kesimpulan sikap sosial dari guru mata
pelajaran lain, guru BK dengan deskripsi menggunakan
kalimat mencerminkan perilaku sikap sosial yang menonjol
positif dan sikap yang perlu bimbingan.
Berikut merupakan gambar alur pelaksanaan penilaian sikap.

Guru MP:
Merangkum
catatan selama 1
semester setiap
peserta didik
Melalui
observasiguru Guru BK: Sikap
Merangkum Dikumpul- Spiiritual Deskripsi
mapel, BK dan Wali kan ke Sikap Spiritual
Kelas mencatat catatan selama 1
semester setiap Walikelas & Sikap Sosial
sikap yang
peserta didik Sikap (RAPOR)
menonjol.
Sosial
Wali Kls:
Merangkum
catatan selama 1
semestersetiap
peserta didik Selama 1 Semester

Gambar 11. Alur Pelaksanaan Penilaian Sikap

Berikut disajikan contoh rekap jurnal pencapaian kompetensi


sikap spiritual dan deskripsi dalam rapor.

Tabel 9. Contoh Rekap Jurnal Pecapaian Kompetensi Sikap Spiritual

Ketaatan Berperilaku Toleransi


Beribadah Syukur
Berdoa
Beragama Deskripsi dalam
No Nama
SB PB SB PB SB PB SB PB Rapor
1 Deni Deni sangat baik
dalam ketaatan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 81


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Ketaatan Berperilaku Toleransi


Beribadah Syukur
Berdoa
Beragama Deskripsi dalam
No Nama
SB PB SB PB SB PB SB PB Rapor
beribadah,
berperilaku
syukur, berdoa,
dan toleransi
bergama
2 Hamk Dengan
a bimbingan dan
pendampingan
yang lebih,
Hamka akan
mampu
meningkatkan
sikap dalam
ketaatan
beribadah,
berperilaku
syukur, berdoa,
dan toleransi
bergama
3 Yenny Yenny
memperlihatkan
sikap yang baik
dalam ketaatan
beribadah,
berperilaku
syukur, berdoa,
dan toleransi
beragama1)
4 Vipti Diana sangat
baik dalam
ketaatan beridah
dan dengan
bimbingan dan
pendampingan
yang lebih, Vipti
akan mampu
meningkatkan
sikap toleransi
beragama
*) Karena tidak ada catatan dalam jurnal guru mata pelajaran lain
maka yang menjadi nilai sikap untuk Yenny diambil hanya dari
guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti.

Tabel 10. Contoh Rekap Jurnal Pecapaian Kompetensi Sikap Sosial

Tanggung Deskripsi
No Nama Kerjasama Peduli Pro-aktif
jawab dalam Rapor

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 82


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

SB PB SB PB SB PB SB PB

1 Agus

2 Enung

3 Ismun

4 Ninik

b. Penilaian Pengetahuan
Nilai kompetensi pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian
harian selama satu semester untuk mengetahui pencapaian
kompetensi pada setiap KD pada KI-3. Hasil penilaian
pengetahuan yang dilakukan oleh guru dengan berbagai teknik
penilaian dalam satu semester direkap dan didokumentasikan
pada tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai. Jika
dalam satu KD dilakukan penilaian lebih dari satu kali maka
nilai akhir KD tersebut merupakan nilai rerata. Nilai akhir
pencapaian pengetahuan mata pelajaran tersebut diperoleh
dengan cara merata-ratakan hasil pencapaian kompetensi
setiap KD selama satu semester. Nilai akhir pengetahuan
selama satu semester pada rapor mempertimbangkan penilaian
hasil belajar oleh guru dalam bentuk penilaian harian dan
penilaian oleh satuan pendidikan dalam bentuk penilaian akhir.
Nilai akhir tersebut ditulis dalam bentuk angka pada skala 0
100 dan predikat (D - A) serta dilengkapi dengan deskripsi
singkat kompetensi yang menonjol berdasarkan pencapaian KD
selama satu semester.
Berikut tabel contoh rancangan penilaian pengetahuan pada
mata pelajaran PJOK kelas X semester I.

Tabel 11. Contoh Rancangan Penilaian Pengetahuan

No. KD Penilaian ke Skor


Keterangan
Akhir
1 2 3 4 ...
1 3.1 PH1 PH2 ....

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 83


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

2 3.2 PH3 PH4 ....


3 3.3 PH5 PH6 PH7 ....
4 3.4 PH8 ....
5 3.5 PH9 ....
... ...
Keterangan:
PH: Penilaian Harian

Berikut contoh tabel pengolahan penilaian pengetahuan pada


mata pelajaran PJOK kelas X semester I.

Tabel 12. Contoh PengolahanNilai Pengetahuan


PH-1 PH-2 PH-3 PH- PH- PH-6 Rata-
No. Nama 4 5 Rata
KD
3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.6 3.7 3.8
1 Ani 75 60 80 68 66 80 79 67 90 73,88
2 Budi 71 78 67 69 91 76 66 87 75 75,55
3 Dst

b. Hasil Penilaian Tengah Semester (HPTS) merupakan nilai yang


diperoleh dari penilaian tengah semester yang terdiri atas
beberapa kompetensi dasar.
c. Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS) merupakan nilai yang
diperoleh dari penilaian akhir semester yang mencakup semua
kompetensi dasar dalam satu semester.
d. Hasil Penilaian Akhir (HPA) merupakan hasil pengolahan dari
HPH, HPTS, HPAS dengan memperhitungkan bobot masing-
masing yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
Selanjutnya HPH pada Tabel 3.3 digabung dengan HPTS dan
HPAS untuk memperoleh nilai akhir seperti pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Contoh Pengolahan Nilai Akhir

HPA
Nama HPH HPTS HPAS HPA
(Pembulatan
Ani 73,89 90 80 79,45 )
79

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 84


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

HPA
Nama HPH HPTS HPAS HPA
(Pembulatan
Budi 75,56 75 80 76,53 )
77
...

Pada contoh di atas (Tabel 3.4), HPTS dan HPAS dimasukkan


ke dalam tabel pengolahan nilai akhir semester secara
gelondongan, tanpa memilah-milah nilai per KD berdasarkan
nilai HPTS dan HPAS. Guru dapat memilah-milah nilai per KD
hasil PTS dan PAS sebelum memasukkan ke dalam tabel
pengolahan nilai akhir semester.

Pemilahan nilai per KD tersebut untuk mengetahui KD mana saja


yang peserta didik sudah dan belum belum mencapai KBM/KKM
untuk keperluan pemberian pembelajaran remedial dan
pendeskripsian capaian pengetahuan dalam rapor. Dengan data
skor pada tabel 3.4, apabila dilakukan pembobotan HPH : HPTS :
HPAS = 2 : 1 : 1, penghitungan nilai akhir (HPA) Ani adalah: 79,45
(79)/ Baik.

Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor


dituliskan deskripsi capaian pengetahuan untuk setiap mata
pelajaran. Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi
capaian pengetahuan dalam rapor.

a. Deskripsi pengetahuan menggunakan kalimat yang bersifat


memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif.
HINDARI frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapi
masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlu
bimbingan dalam hal ....
b. Deskripsi berisi beberapa pengetahuan yang sangat baik
dan/atau baik dikuasai oleh peserta didik dan yang
penguasaannya belum optimal.

Deskripsi capaian pengetahuan didasarkan pada bukti-bukti


pekerjaan peserta didik yang didokumentasikan dalam portofolio

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 85


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

pengetahuan. Apabila KD tertentu tidak memiliki pekerjaan yang


dimasukkan ke dalam portofolio, deskripsi KD tersebut didasarkan
pada skor angka yang dicapai.

c. Penilaian Keterampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk
kerja/kinerja/praktik, proyek, produk, portofolio, dan bentuk
lain sesuai karakteristik KD mata pelajaran. Hasil penilaian pada
setiap KD pada KI-4 adalah nilai optimal jika penilaian dilakukan
dengan teknik yang sama dan objek KD yang sama. Penilaian KD
yang sama yang dilakukan dengan proyek dan produk atau
praktik dan produk, maka hasil akhir penilaian KD tersebut
dirata-ratakan. Untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada
setiap mata pelajaran adalah rerata dari semua nilai KD pada KI-
4 dalam satu semester. Selanjutnya, penulisan capaian
keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 100
dan predikat (D A) serta dilengkapi dengan deskripsi singkat
capaian kompetensi.
Berikut cara pengolahan nilai keterampilan mata pelajaran PJOK
kelas X pada KD 4.1, KD 4.2, KD 4.3, KD 4.4, dan KD 4.5.

Tabel 13. Contoh PengolahanNilai Keterampilan


Nilai Akhir
KD Praktik Produk Proyek Portofolio
(Pembulatan)
4.1 87 87
4.2 66 75 75
4.3 92 92
4.4 75 82 79
4.5 70 85 80 83
Rerata 83

Keterangan:
1. Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Nilai Akhir diperoleh berdasarkan
nilai optimum, untuk 4.4 diperoleh berdasarkan rata-rata

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 86


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

karena menggunakan proyek dan produk, sedangkan KD 4.5


diperoleh berdasarkan nilai optimum untuk penilaian praktik
dan nilai rata-rata dari praktik dan proyek.
2. Nilai akhir semester didapat dengan cara merata-ratakan nilai
akhir pada setiap KD.
87 75 92 79 83
3. Nilai Rapor 83,2 83 (pembulatan).
5
4. Nilai rapor keterampilan dilengkapi deskripsi singkat
kompetensi yang menonjol berdasarkan pencapaian KD pada
KI-4 selama satu semester.
Nilai keterampilan di atas yang paling optimum ada di KD
4.3, sehingga deskripsi nilai keterampilan adalah: Memiliki
keterampilan dalam melakukan latihan kebugaran jasmani
dengan sangat baik.

2. Pelaporan Hasil Belajar

Hasil penilaian oleh guru meliputi pencapaian kompetensi peserta


didik pada sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan secara terpisah karena karakternya
berbeda. Laporan hasil penilaian sikap berupa deskripsi yang
menggambarkan sikap yang menonjol dalam satu semester.

Berikut contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap spiritual oleh wali


kelas.
Agus:
Selalu bersyukur dan berdoa sebelum melakukan kegiatan serta
memiliki toleran pada agama yang berbeda; ketaatan beribadah
mulai berkembang

Contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap sosial oleh wali kelas.

Agus:
Memiliki sikap santun, disiplin, dan tanggung jawab yang baik,
responsif dalam pergaulan; sikap kepedulian mulai meningkat.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 87


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Selanjutnya, hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan


keterampilan dilaporkan dalam bentuk bilangan bulat (skala 0
100) dan predikat (D A) serta dilengkapi dengan deskripsi singkat
yang menggambarkan capaian kompetensi yang menonjol dalam
satu semester.
Predikat pada pengetahuan dan keterampilan dinyatakan dengan
angka bulat dengan skala 0-100, ditentukan berdasarkan interval
predikat yang disusun dan ditetapkan oleh satuan pendidikan.
Konsekuensi dari sistem paket adalah kenaikan kelas. Berkaitan
hal tersebut, maka setiap sekolah wajib memiliki kriteria kenaikan
kelas yang mengacu pada panduan penilaian yang diterbitkan
Ditjen Mendikdasmen dan disesuaikan dengan karakteristik
sekolah. Salah satu syarat kenaikan kelas adalah bahwa peserta
didik tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang
masing-masing nilai pengetahuan dan/atau keterampilan di
bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai
ketuntasan belajar pada semester ganjil dan/atau semester genap,
nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada
mata pelajaran yang sama pada tahun pelajaran tersebut.
Berikut contoh ilustrasi penentuan kenaikan kelas berdasarkan
ketuntasan belajar untuk pengetahuan 60 dan ketuntasan belajar
untuk keterampilan 60.

Form Rapor: Form Pengolahan:

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 88


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Semester 1 Semester 2 Rerata


No Mata Pelajaran KKM Penge Ketra Penge Ketra Keterangan
Penget Ketrap
t m t m
Kelompok A
Pendidikan Agama dan Budi
1
Pekerti
60 75 76 77 80

Pendidikan Pancasila dan


2
Kewarganegaraan
60 70 70 80 70

3 Bahasa Indonesia 60 57 58 57 65 57 62
Jumlah tidk tuntas = 2
4 Matematika 60 58 60 60 60 59
MP
5 Sejarah Indonesia 60 65 65 65 65 Maka siswa tsb
NAIK KELAS
6 Bahasa Inggris 60 70 70 70 70
Kelompok B
1 Seni Budaya 60 65 67 65 70

Pendidikan Jasmani, Olah


2
Raga, dan Kesehatan
60 58 60 62 60 60

3 Prakarya dan Kewirausahaan 60 70 65 70 70

Form Rapor: Form Pengolahan:


Semester 1 Semester 2 Rerata
KKM
No Mata Pelajaran Ketra Keterangan
Penget Penget Ketrap Penget Ketrap
p
Kelompok A
Pendidikan Agama dan Budi
1
Pekerti
60 65 70 70 70

Pendidikan Pancasila dan


2
Kewarganegaraan
60 65 65 70 70

3 Bahasa Indonesia 60 55 60 60 70 58
Jumlah tidk tuntas = 3
4 Matematika 60 60 70 56 63 58 MP
Maka siswa tsb
5 Sejarah Indonesia 60 70 70 72 75 TIDAK NAIK KELAS
6 Bahasa Inggris 60 65 68 70 70
Kelompok B
1 Seni Budaya 60 75 75 75 75
Pendidikan Jasmani, Olah
2
Raga, dan Kesehatan
60 60 60 60 58 59

3 Prakarya dan Kewirausahaan 60 75 75 75 75

B. PENUGASAN
1. Lakukan praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar dengan
menggunakan data yang diberikan (Data nilai satu
semester/KD/Mapel)
2. Secara Berkelompok review hasil praktik pengolahan dan
pelaporan hasil belajar.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 89


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

C. REFLEKSI
Peserta
1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan mind set yang
dalam pengolahan dan pelaporan hasil belajar yang diperoleh
selama aktivitas pada materi ini.
2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada
materi ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau
membingungkan.
3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk
meningkatkan praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar

Instruktur
1. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama
proses praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar.
2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam praktik
pengolahan dan pelaporan hasil belajar.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 90

Anda mungkin juga menyukai