Anda di halaman 1dari 4

DATA COLLECTION METHODS: INTRODUCTION AND INTERVIEWS

Sumber Data

Data dapat diperoleh dari sumber primer dan sekunder. Data primer mengarah pada informasi
yang diperoleh dari tangan-pertama oleh peneliti pada variabel interest untuk tujuan spesifik
studi. Data sekunder mengarah pada informasi yang dikumpulkan dari sumber-sumber yang
sudah ada. Contoh sumber data primer adalah individu, kelompok-kelompok fokus, panel
responden yang secara khusus dibuat oleh peneliti dan dari opini-opini yang mungkin dicari
pada isu-isu khusus dari waktu ke waktu.

Contoh sumber data sekunder adalah catatan atau arsip perusahaan, publikasi pemerintah,
analisis industri yang ditawarkan oleh media, situs web, internet, dan seterusnya.

Sumber Data Primer

Individu menyediakan informasi ketika diwawancara, diadministrasi, kuisioner, dan diamati.


Wawancara mendalam kelompok, kelompok-kelompok fokus, atau sumber-sumber data
primer lainnya.

Kelompok Fokus
Kelompok fokus terdiri dari delapan sampai sepuluh anggota dengan seorang moderator yang
memimpin diskusi mengenai topic tertentu, konsep, atau produk selama kira-kira dua jam.
Peran Moderator
Moderator memperkenalkan topic, mengamati, dan mencatat dan/atau merekam
diskusi.
Sifat data yang didapatkan melalui kelompok fokus
Harus diingat bahwa walaupun data yang didapatkan melalui kelompok anggota yang
sejenis tidak semahal dibandingkan dengan yang didapatkan melalui berbagai metode
pengumpulan data lainnya, dan juga meminjamkan diri mereka untuk analisis cepat,
isi dari analisis data yang didapatkan hanya menyediakan informasi kualitatif. Selain
itu, anggota tidak secara ilmiah merefleksi opini dari populasi yang besar, sehingga
tidak mewakili secara ke seluruhan.
Video conferencing
Jika variasi respon regional diharapkan, beberapa kelompok fokus dapat dibentuk
termasuk moderator-moderator terlatih, pada lokasi-lokasi yang berbeda. Proses ini
dengan mudah difasilitasi melalui video conferencing.
Panel
Panel seperti kelompok fokus, merupakan sumber dari informasi primer untuk tujuan-tujuan
penelitian. Kelompok fokus bertemu untuk satu kali sesi kelompok, sedangkan panel (dari
anggota) bertemu lebih dari sekali. Dalam kasus di mana efek dari intervensi tertentu atau
perubahan yang dipelajari selama periode waktu, studi panel sangat berguna.
Panel Statis dan Dinamis
Panel statis merupakan panel yang anggota-anggota yang sama menjalani panel
selama periode waktu yang diperpanjang. Panel dinamis merupakan panel yang
anggotanya berubah dari waktu ke waktu seperti fase-fase dari kemajuan studi.
Teknik Delphi
Teknik Delphi merupakan sebuah metode peramalan yang menggunakan panel ahli
yang dipilih secara hati-hati dengan sistematis dan interaktif.

Unobtrusive Measures
Unobtrusive measures atau trace measures berasal dari sumber primer yang tidak melibatkan
orang.

Sumber Data Sekunder


Data sekunder diperlukan untuk penelitian bisnis pada umumnya. Data sekunder mengarah
pada informasi yang dikumpulkan oleh orang lain selain peneliti yang melaksanakan studi
yang sedang berjalan.
Terdapat beberapa sumber data sekunder, termasuk buku dan majalah, publikasi indikator
ekonomi pemerintah, data sensus, abstrak statistik, basis data, media, laporan tahunan
perusahaan, dan lain-lain. Studi kasus dan catatan arsip lainnya sumber data sekunder
menyediakan banyak informasi untuk penelitian dan penyelesaian masalah.

MetodePengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan bagian integral dari desain penelitian. Terdapat
beberapa metode pengumpulan data, yang memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri.
Metode pengumpulan data termasuk wawancara, observasi individu dan peristiwa, dengan
atau tidak dengan video taping atau audio recording; kuisioner, dan teknik motivasional yang
bervariasi seperti tes proyektif.
Pilihan dalam metode pengumpulan data bergantung pada fasilitas yang tersedia, tingkat
keakuratan yang dibutuhkan, keahlian peneliti, rentang waktu studi, dan biaya lain dan
sumber daya dan pengumpulan data yang tersedia.

Wawancara Tidak Terstruktur dan Terstruktur


Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur jadi berlabel karena wawancara tersebut tidak masuk
setting wawancara dengan sebuah urutan pertanyaan yang terencana yang akan
ditanyakan pada responden.
Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur merupakan wawancara yang dilaksanakan ketika diketahui di
mana awal dari informasi yang dibutuhkan.

Pelatihan Pewawancara
Ketika beberapa wawancara yang panjang dilaksanakan, sering kali tidak layak untuk satu
individu untuk melaksanakan semua wawancara. Tim pewawancara terlatih dibutuhkan.

Face-to-Face dan Wawancara Telepon


Wawancara dapat dilaksanakan dengan face-to-face atau melalui telepon. Bisa juga dengan
computer-assisted.
Kelebihan dan kekurangan wawancara face-to-face adalah sebagai berikut:
Kelebihan utama dari wawancara face-to-face atau wawancara langsung adalah peneliti dapat
menyesuaikan pertanyaan-pertanyaan sesuai yang diperlukan, mengklarifikasi keraguan, dan
memastikan bahwa respon dimengerti dengan baik, dengan mengulang pertanyaan. Peneliti
juga dapat mengambil isyarat non-verbal dari responden. Segala ketidaknyamanan, stres, atau
masalah yang dialami responden dapat dideteksi melalui kerutan dahi, nervous tapping, dan
bahasa tubuh lainnya yang tidak sengaja diperlihatkan oleh responden. Kerugian wawancara
face-to-face adalah pewawancara dibatasi oleh geografis, mereka mungkin saja memaksakan
survei-survei dan dibutuhkan sumberdaya yang luas jika survey harus dilakukan secara
nasional atau internasional. Biaya pelatihan pewawancara untuk meminimalkan bias
pewawancara juga tinggi. Selain itu, responden mungkin saja merasa gelisah mengenai
anonymity respon ketika berinteraksi face-to-face dengan pewawancara.
Kelebihan dan kekurangan wawancara telepon adalah sebagai berikut:
Kelebihan dari wawancara telepon dari sisi peneliti adalah jumlah dari individu berbeda dapat
dicapai dalam waktu yang singkat. Dari sisi responden, dapat menghilangkan
ketidaknyamanan yang mungkin dialami saat menghadapi pewawancara. Kebanyakan juga
mengurangi ketidaknyamanan dalam mengungkapkan informasi melalui telepon daripada
face-to-face. Kekurangan dari wawancara teleponya itu responden secara sepihak mengakhiri
wawancara tanpa peringatan atau penjelasan, dengan menutup telepon. Identitas penelpon
mungkin memperburuk situasi. Selain itu, peneliti tidak akan dapat melihat responden untuk
membaca komunikasi non-verbal.

Metode Proyektif
Beberapa ide dan pemikiran tertentu tidak dapat dengan mudah diucapkan atau tetap berada
pada tingkat ketidaksadaran dalam pikiran responden biasanya dapat dibawa kepermukaan
melalui penelitian motivasional. Teknik-teknik yang familiar untuk pengumpulan data seperti
itu adalah teknik word association, sentence completion, thematic apperception test, inkblot
test, dan seterusnya.
Teknik word association seperti menanyakan responden dengan cepat mengasosiasikan word
say, work dengan sesuatu yang pertama kali terpikirkan. Mirip dengan sentence
completion.Tes thematic apperception (TAT) memanggil responden untuk mengarang cerita
sesuai gambar yang diperlihatkan. Inkblot test menggunakan inkblot yang diwarnai yang
diinterpretasikan oleh responden yang akan menjelaskan apa yang mereka lihat dalam
berbagai pola dan warna.

Anda mungkin juga menyukai