KELOMPOK 2
Kelas: KE - 2C
A. Latar Belakang
Generator (Alternator) merupakan jenis mesin listrik yang memiliki fungsi untuk
mengubah energy mekanik menjadi energi listrik. Generator sinkron terdiri dari generator tiga
phasa atau generator sinkron AC satu phasa
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Jelaskan pengertian generator sinkron!
2. Jelaskan konstruksi utama generator sinkron!
3. Bagaimana prinsip kerja generator sinkron!
4. Jelaskan karakteristik generator pada beban nol!
5. Jelaskan karakteristik generator pada berbeban!
6. Jelaskan karakteristik generator pada hubung singkat!
7. Jelaskan rangkaian parallel pada generator?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
mengetahui dan memahami konstruksi, prinsip kerja, karakteristik dan rangkaian paralel dari
generator sinkron sebagai salah satu materi dalam mata kuliah Mesin Listrik.
D. Manfaat
Manfaatnya adalah mendapatkan pengertian dan penjelasan mengenai pengaruh besar
tahanan rotor motor induksi terhadap torsi dan efisiensinya dan memberikan kesempatan bagi
mahasiswa lain untuk mempelajari lebih lanjut bagaimana prinsip kerjanya dan kelebihan juga
kekurangan dari motor induksi tersebut dalam mata kuliah Mesin Listrik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Generator Sinkron
Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin sinkron yang digunakan untuk
mengubah daya mekanik menjadi daya listrik. Generator sinkron dapat berupa generator sinkron
tiga fasa atau generator sinkron AC satu fasa tergantung dari kebutuhan.
1.Kontruksi Stator.
Kotruksi stator seperti yang diperlihatkan pada gambar 1-1, terdiri dari :
1. Kerangka terbuat dari besi tuang untuk menyangga inti jangkar.
2. Inti jangkar terbuat dari besi lunak (baja silikon).
3. Alur (slot) untuk meletakan belitan (kumparan).
4. Belitan jangkar terbuat dari tembaga yang diletakan pada alur (slot).
2.Kontruksi Rotor.
Kontruksi rotor terdiri dari dua jenis :
1. Jenis kutub menonjol (salient pole) untuk generator kecepatan rendah dan menengah.
Kutub menonjol terdiri dati inti kutub dan sepatu kutub. Belitan medan dililitkan pada
badan kutub, pada sepatu kutub juga dipasang belitan peredam (damper winding).
Belitan kutub terbuat dari tembaga, sedangkan badan kutub dan sepatu kutub terbuat dari
besi lunak.
2. Jenis kutub silinder untuk generator dengan kecepatan tinggi terdiri dari alur-alur
sebagai tempat kumparan medan. Alur-alur tersebut terbagi atas pasangan-pasangan kutub.
Kedua macam kutub tersebut seperti yang diperlihatkan pada gambar dibawah ini :
Gambar. (a) Rotor jenis kutub menonjol (b) Rotor jenis kutub silinder
Dalam menentukan arah arus dan tegangan (Ggl atau EMF) yang timbul pada
penghantar pada setiap detik berlaku Hukum tangan kanan Fleming perhatikan gambar 3.2
berikut :
Gambar 3.2 Kaidah Tangan Kanan Flemming
Dimana :
1. Jempol menyatakan arah gerak F atau perputaran penghantar.
2. Jari telunjuk menyatakan arah medan magnit dari kutub utara ke kutub selatan.
3. Jari tengah menyatakan arah arus dan tegangan.
Ketiga arah tersebut saling tegak lurus seperti yang diperlihatkan pada gambar diatas.
Garis-garis gaya magnit yang berputar tersebut akan memotong kumparan jangkar yang ada
pada stator sehingga pada kumparan jangkar tersebut timbul ggl (gaya gerak listrik) atau
emf (electro motive force) atau tegangan induksi. Frekuensi tegangan induksi tersebut akan
mengikuti persamaan sebagai berikut :
.
= (Hz)
120
Keterangan :
p = banyaknya kutub
n = kecepatan putar (rpm)
Oleh karenanya frekuensi dari tegangan induksi tersebut di Indonesia sudah tertentu
ialah 50 (Hz) dan jumlah kutub selalu genap maka putaran rotor, putaran kutub, putaran
pengerak mula sudah tertentu pula.
Besarnya tegangan induksi yang dibangkitkan pada kumparan jangkar yang ada pada
stator akan mengikuti persamaan sebagai berikut :
E = 4.444kT (Volt/phasa)
Ea = c.n. (1.2)
yang mana:
c = konstanta mesin
n = putaran sinkron
= fluks yang dihasilkan oleh IF
Dalam keadaan tanpa beban arus jangkar tidak mengalir pada stator, karenanya tidak
terdapat pengaruh reaksi jangkar. Fluks hanya dihasilkan oleh arus medan (IF). Apabila arus
medan (IF) diubah-ubah harganya, akan diperoleh harga Ea seperti yang terlihat pada kurva
sebagai berikut.
yang mana:
Ea = tegangan induksi pada jangkar
V = tegangan terminal output
Ra = resistansi jangkar
Xs = reaktansi sinkron
Karakteristik pembebanan dan diagram vektor dari alternator berbeban induktif (faktor kerja
terbelakang) dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Bila sebuah generator G akan diparaelkan dengan jala-jala, maka mula-mula G diputar
oleh penggerak mula mendekati putaran sinkronnya, lalu penguatan IF diatur hingga tegangan
terminal generator tersebut sama denga jala-jala. Untuk mendekati frekuensi dan urutan fasa
kedua tegangan (generator dan jala-jala) digunakan alat pendeteksi yang dapat berupa lampu
sinkronoskop hubungan terang. Benar tidaknya hubungan pararel tadi, dapat dilihat dari lampu
tersebut. Bentuk hubungan operasi paralel generator sinkron dengan lampu sinkronoskop
diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
Jika rangkaian untuk pararel itu benar (urutan fasa sama) maka lampu L1, L2 dan L3
akan hidup-mati dengan frekuensi fL - fG cycle. Sehingga apabila ke tiga lampu sedang tidak
bekedip berarti fL = fG atau frekuensi tegangan generator dan jala-jala sudah sama. Untuk
mengetahui bahwa fasa kedua tegangan (generator dan jala-jala) sama dapat dilihat dari lampu
L1, L2, dan L3. Frekuensi tegangan generator diatur oleh penggerak mula, sedang besar
tegangan diatur oleh penguatan medan. Jika rangkaian untuk mempararelkan itu salah (urutan
fasa tidak sama) maka lampu L1, L2 dan L3 akan hidup-mati bergantian dengan frekuensi (fL +
fG ) cycle. Dalam hal ini dua buah fasa (sebarang) pada terminal generator harus kita
pertukarkan.
Jika urutan fasa kedua sistem tegangan sama, maka lampu L1, L2, dan L3 akan hidup-
mati bergantian dengan frekuensi fL - fG cycle. Saat mempararelkan adalah pada keadaan L1
mati sedangkan L2 dan L3 menyala sama terang, dan keadaan ini berlangsung agak lama (yang
berarti fL dan fG sudah sangat dekat atau benar-benar sama). Dalam keadaan ini, posisi semua
fasa sistem tegangan jala-jala berimpit dengan semua fasa sistem tegangan generator.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Generator Sinkron ialah mesin listrik yang memiliki fungsi mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik menggunakan prinsip induksi elektromagnetik. Generator ini disebut
sinkron karena memiliki kecepatan dan frekuensi konstan di bawah kondisi Steady state.
Konstruksi generator terdiri dari stator, rotor, alur dan belitan jangkar. Generator sinkron dapat
dirangkai paralel untuk menaikkan daya yang dibangkitkan
DAFTAR PUSTAKA
http://www.blogteknisi.com/2015/08/konstruksi-generator-sinkron-alternator.html
http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2009/04/prinsip-kerja-generator-sinkron.html
http://faizalnizbah.blogspot.co.id/2013/08/konstruksi-prinsip-kerja-dan-
kecepatan.html
https://anggadewangga.wordpress.com/2011/03/28/generator-sinkron/
Juhari, 2013: Generator semester 3. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia: Jakarta