240210140022
Kelompok 4A
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Limbah merupakan bahan yang dibuang atau berlebihan seperti abu,
sampah, produk sampingan, dan sebagainya. Limbah tidak hanya dihasilkan oleh
industri, namun skala rumah tangga juga, bahkan pada air kolam juga terdapat
sebagian limbah. Bahan-bahan yang dibuang dalam bentuk limbah mungkin dapat
membahayakan lingkungan menurut karakteristiknya. Oleh karena itu perlu
adanya penanganan limbah yang tepat setelah mengetahui karakteristik limbah
yang akan dibuang.
Limbah memiliki dampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi
kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap
limbah.Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada
jenis dan karakteristik limbah. Karakteristik limbah: berukuran mikro dinamis,
berdampak luas (penyebarannya), berdampak jangka panjang (antar generasi).
Berbagai jenis industri berpotensi mencemari lingkungan diantaranya adalah
industri tekstil, cat, penyamakan kulit, farmasi dan industri pangan (Buckle dkk,
1987).
Limbah cair adalah air yang terdiri dari 0,1% benda-benda padat berupa zat
organik dan anorganik. Zat organik yang terkandung dalam limbah cair antara lain
nitrogen, karbohidrat, lemak. Zat zat tersebut dapat menimbulkan bau tidak
sedap, dan pada zat anorganik tidak merugikan. Keberadaan kandungan bahan
organik yang tinggi pada limbah adalah sebagai sumber makanan untuk
perkembangbiakan mikroba. Penanganan limbah sebelum dilepaskan ke alam
harus menjadi perhatian, sebab diprediksi di dalam limbah masih banyak terdapat
senyawa - senyawa beracun, mengandung senyawa - senyawa yang diperlukan
untuk pertumbuhan bakteri, virus dan protozoa. Sehingga dengan demikian dapat
menjadi media yang baik untuk pembiakan jasad - jasad renik (Mahida, 1992).
Air limbah berdasarkan sumbernya dapat dibagi menjadi limbah domestik
dan limbah non domestik. Limbah domestik adalah air limbah dalam kegiatan
rumah tangga, hotel, perkantoran dan sebagainya, sedangkan limbah non domestik
adalah air limbah yang berasal dari kegiatan industri, contohnya adalah industri
pangan. Secara garis besar zat-zat yang terdapat dalam air limbah dapat
dikelompokkan sebagai berikut : air limbah mengandung 99,9% air dan 0,1%
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
bahan padat. Bahan padat tersebut dibagi menjadi dua yaitu organik dan
anorganik. Organik dibedakan menjadi protein (65%), karbohidrat (25%), dan
lemak (10%). Sedangkan anorganik terdiri dari butiran, garam, dan metal
(Sugiharto, 1987).
Limbah yang dapat dibuang ke saluran umum harus memiliki beberapa
syarat tertentu, yaitu temperatur tidak boleh terlalu tinggi, pH tidak boleh terlalu
asam atau basa keras, sebaiknya pH limbah antara 5,5 dan 9. Gas beracun, bau
tengik, gas yang dapat terbakar tidak boleh ada dalam kandungan limbah yang
dibuang. Pada umumnya maksimal konsentrasi kadar lemak adalah 100 mg/L.
Berdasarkan syarat syarat tersebut, maka limbah memerlukan proses pengolahan
yang baik agar dapat dibuang ke lingkungan. Maka dari itu, perlu dilakukan suatu
analisa limbah yang diproduksi dalam setiap proses produksi. Tujuan analisa
limbah adalah untuk memastikan komposisi dalam limbah cair aman untuk
dibuang ke luar dan dapat memntukan proses yang digunakan dalam pengolahan
limbah (Mahida, 1992).
Praktikum limbah industri pangan kali ini, dilakukan praktikum mengenai
karakteristik fisik limbah, kandungan COD (Chemical Oxygen Demand),
kandungan DO (Dissolved Oxygen) dan kandungan BOD (Biochemical Oxygen
Demand), perhitungan total mikroorganisme dengan metode sederhana, pengujian
bakteri koliform serta pengujian bakteri Salmonella dan Shigella dalam limbah.
Sampel yang digunakan adalah air mineral (air bersih), limbah kahatex, limbah
kokita, limbah air tahu dan air selokan.
|D5 D0 |
BOD5 = Fp
Vsampel
DO5
0,8 x 0.025 x 8000 x 0.2
DO5 =
25
DO5 = 1,28 mg/L
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
BOD
1,28 1,28
BOD = | | x 300
60
BOD = 0
Perhitungan Kelompok 4
DOo
0,2 x 0.025 x 8000 x 0.2 x 10
DO0 =
25
DO0 = 0,32 mg/L
DO5
0,4 x 0.025 x 8000 x 0.2
DO5 =
25
DO5 = 0,64 mg/L
BOD
0,64 0,32
BOD = | | x 0,2
60
BOD = 3,84 mg/L
Air + +
Selokan
Air Kokita + +
Air + -
Kahatex
Air Tahu + +
Klorin juga bereaksi dengan senyawa pereduksi termasuk Fe2+, Mn2+, NO2,
H2S dan dengan senyawa-senyawa organic yang ada dalam air. Pereaksi yang
terjadi terutama untuk mengkonsumsi klorin tanpa memberikan efek desinfeksi.
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum Limbah Industri Pangan kali ini dapat disimpulkan
bahwa :
1. Karakteristik setiap limbah berbeda-beda. Limbah air Tahu memiliki pH
3,2 , bersuhu 28oC, berwarna kuning pudar, dan berbau asam.
2. Limbah Kahatex memiliki pH 7,2 , bersuhu 29oC, berwarna hijau
kecoklatan, dan tidak berbau menyengat.
3. Limbah Kokita memiliki pH 6,6 , bersuhu 30,5oC, berwarna kuning pudar,
dan berbau sambal busuk.
4. Limbah Selokan memiliki pH 7,0 , bersuhu 25oC, berwarna keruh, dan
berbau got.
5. Air Bersih memiliki pH 6,6 , bersuhu 27oC, berwarna bening, dan tidak
berbau apapun.
6. Sampel yang memiliki endapan terbanyak adalah limbah Kahatex, limbah
Kokita, Air Selokan dan Tahu merupakan limbah dengan endapan yang
paling sedikit.
7. Air bersih sama sekali tidak terdapat endapan.
8. Nilai COD tertinggi terdapat pada sampel air limbah air selokan sebesar
3360 ppm, disusul limbah air tahu sebesar 2400 ppm, kemudian limbah air
kahatex sebesar 800 ppm
9. Limbah Kokita memiliki nilai COD terendah yaitu sebesar 400 ppm.
10. Sampel dengan nilai BOD yang paling tinggi adalah air limbah Kokita
sebesar 67,2 mg/L, kemudian limbah air Tahu sebesar 9,6 mg/L, Kahatex
sebesar 3,84 mg/L.
11. Sampel dengan nilai BOD terendah adalah air Selokan. Sebesar 1,92 mg/L
12. Nilai DO tertinggi terdapat pada sampel limbah Kokita yaitu sebesar 7,2
dan yang terendah adalah limbah Kahatex sebesar 0,32.
13. Limbah Kokita memiliki nilai SPC tertinggi yakni 3.8 x 107 CFU/ml pada
hari kedua dan 3.1 x 107 CFU/ml pada hari ketiga .
14. Air Bersih memiliki nilai SPC terendah yakni < 3,0 x 103 (1,7 x 103)
CFU/ml pada hari pertama dan kedua.
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
15. Semua sampel limbah terdapat pencemar Salmonella kecuali air Bersih
dan Shigella kecuali sampel limbah Kahatex
16. Semua sampel limbah positif terdapat bakteri Koliform kecuali sampel air
Bersih.
17. Semua sampel limbah kecuali air Bersih memiliki nilai MPN yang sama
yaitu < 24,00.
Firna Apriliani Shafira
240210140022
Kelompok 4A
DAFTAR PUSTAKA
Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet dan M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan.
Penerjemah Hadi P. dan Adiono. Penerbit UI-Press. Jakarta.
Jennie dan Fardiaz. 1989. Sanitasi Dalam Industri Pangan. Penerbit PAU Institut
Pertanian Bogor dan LSIIPB, Bogor
Jenie, B.S.L dan W.P. Rahayu, 1993. Penanganan Limbah Industri Pangan.
Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Pelczar, M.J. & E.C.S. Chan, 1986, Penterjemah , Ratna Siri Hadioetomo dkk.
Dasar-Dasar Mikrobiologi 1.Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Suhardi. 1991. Kimia dan Teknologi Protein. Yogyakarta: PAU Pangan dan Gizi
UGM.