Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Sejarah Perusahaan

Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Sampoerna) didirikan di Indonesia


pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H.,
No. 69. Akta Pendirian Sampoerna disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta
diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24
Nopember 1964, Tambahan No. 357.
Anggaran dasar Sampoerna telah mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. No. 107 tanggal 15 Desember 2009
dalam rangka menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini sudah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. AHU-0006503.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010.
Ruang lingkup kegiatan Sampoerna meliputi industri dan perdagangan rokok
serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain.
Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di
Surabaya sebagai industri rumah tangga.
Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM
Handel Maatschapij Sampoerna.
Sampoerna berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl.
Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, serta memiliki pabrik yang berlokasi di
Surabaya, Pandaan, Malang dan Karawang.
Sampoerna juga memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta. Saham
Sampoerna tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan sahamnya
HMSP.

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Sampoerna) merupakan salah satu


produsen rokok terkemuka di Indonesia.
PT HM Sampoerna Tbk. memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang
dikenal luas, seperti Sampoerna Kretek (sebelumnya disebut Sampoerna A Hijau), A
Mild, serta Raja Kretek yang legendaris Dji Sam Soe. PT HM Sampoerna Tbk.
adalah afiliasi dari PT Philip Morris Indonesia dan bagian dari Philip Morris
International, produsen rokok terkemuka di dunia.
Misi PT HM Sampoerna Tbk. adalah menawarkan pengalaman merokok
terbaik kepada perokok dewasa di Indonesia. Hal ini PT HM Sampoerna Tbk.
lakukan dengan senantiasa mencari tahu keinginan konsumen, dan memberikan
produk yang dapat memenuhi harapan mereka. PT HM Sampoerna Tbk. bangga
atas reputasi yang PT HM Sampoerna Tbk. raih dalam hal kualitas, inovasi dan
keunggulan.
Pada tahun 2009, Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar 29,1% di pasar rokok
Indonesia, berdasarkan hasil AC Nielsen Retail Audit-Indonesia Expanded.
Pada akhir 2009, jumlah karyawan Sampoerna dan anak perusahaan
mencapai sekitar 28.300 orang.
Sampoerna mengoperasikan enam pabrik rokok di Indonesia dan Sampoerna
menjual dan mendistribusikan rokok melalui 59 kantor penjualan di seluruh
Indonesia.

B.Topik Bahasan
1.Menjelaskan bagaimana perusahaan PT.HM Sampoerna tbk menjalakan roda bisnis nya
2.Peran PT.HM Sampoerna tbk di pasar
3.Membahas strategi yang di lakukan oleh PT.HM Sampoerna tbk
4.Peran Karyawan dalam perusahaan PT.HM Sampoerna tbk
5.Keuntungan bisnis perusahaan PT.HM Sampoerna tbk

C.Rumusan Masalah
1.Apa yang membuat PT.HM Sampoerna tbk berkembang pesat ?
2.Bagaimana PT.HM Sampoerna tbk menjalankan roda bisnis nya ?
3.Kenapa Putera Sampoerna menjual saham nya kepada Philip Morris Indonesia ?
4.Dimana Kantor pusat PT.HM Sampoerna tbk berada ?
5.Siapa Pendiri PT.HM Sampoerna tbk ?
6.Kapan PT.HM Sampoerna didirikan ?

BAB II

PEMBAHASAN

B. Visi dan Misi Sampoerna

Visi PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) terkandung dalam Falsafah


Tiga Tangan. Falsafah tersebut mengambil gambaran mengenai lingkungan usaha
dan peranan Sampoerna di dalamnya. Masing-masing dari ketiga Tangan, yang
mewakili perokok dewasa, karyawan dan mitra bisnis, serta masyarakat luas,
merupakan pihak yang harus dirangkul oleh Sampoerna untuk meraih visi menjadi
perusahaan paling terkemuka di Indonesia.
Sampoerna meraih ketiga kelompok ini dengan cara sebagai berikut:
1. Memproduksi rokok berkualitas tinggi dengan harga yang wajar bagi perokok
dewasa
Sampoerna berkomitmen penuh untuk memproduksi sigaret berkualitas tinggi
dengan harga yang wajar bagi konsumen dewasa. Ini dicapai melalui penawaran
produk yang relevan dan inovatif untuk memenuhi selera konsumen yang dinamis.

2. Memberikan kompensasi dan lingkungan kerja yang baik kepada karyawan dan
membina hubungan baik dengan mitra usaha.
Karyawan adalah aset terpenting Sampoerna. Kompensasi, lingkungan kerja dan
peluang yang baik untuk pengembangan adalah kunci utama membangun motivasi
dan produktivitas karyawan. Di sisi lain, mitra usaha PT HM Sampoerna Tbk juga
berperan penting dalam keberhasilan PT HM Sampoerna Tbk, dan PT HM
Sampoerna Tbk mempertahankan kerjasama yang erat dengan mereka untuk
memastikan vitalitas dan ketahanan mereka.

3. Memberikan sumbangsih kepada masyarakat luas


Kesuksesan Sampoerna tidak terlepas dari dukungan masyarakat di seluruh
Indonesia. Dalam memberikan sumbangsih, PT HM Sampoerna Tbk memfokuskan
pada kegiatan pengentasan kemiskinan, pendidikan, pelestarian lingkungan,
penanggulangan bencana dan kegiatan sosial karyawan.

C. Produk - Produknya :
A. Dji Sam Soe
B. A Mild
C. U Mild
D. Sampoerna Hijau
E. Avolution
F. Kraton Dalem
G. Panamas
H. Komet
I. Sampoerna Pas
J. A Flava

D.Kelebihannya:
-Produk-produknya berkualitas.
-beragam-ragam jenis produk.
-Mudah di dapat di pasar-pasar terdekat.

E.Kekurangannya :
-Harga Produknya relatif mahal.

F. Pesaing - Pesaingnya :
- PT. Djarum.
- PT. Bentoel.
- PT. Gudang Garam.
G. STRATEGI
1.Strategi Yang Di Gunakan Dalam Persaingan :
- SO Strategy
(S1,O4) Inovasi terbaru produk untuk target mancanegara
(S4,O1) Berusaha untuk mencari investor,dibawah naungan Philip morris
memudahkan sampoerna untuk mencari modal.
(S5,03) Promosi besar-besaran untuk menigkatkan brand awareness dan ekspansi
bisnis.
(S3,05) melakukan strategi merebut customer
(S2,O2)Tetap mempertahankan pangsa pasar mild yang sedang trend saat ini.
- OW Strategy
(W5,O1) Atur strategi untuk mempromosikan Avolution di luar negeri melalui
bantuan perusahaan Philip Morris
(W3,O2) Lebih memfokuskan strategi untuk mempertahankan mild sebagai tren saat
ini
(W2,O4) Buat Inovasi terbaru untuk membuat rokok putih.
(W1,O5) Tekankan Finest Quality kepada customer dan buat persepsei finest
Quality tersebut melalui media promosi.
(W4,O3) Pada event yang berskala besar adakan promosi besar-besaran untuk
meningkatkan awareness customer.

- SO Strategy
(S5,T1) Ikut dalam kampanye anti-rokok untuk meningkatkan awareness
(S2,T3) Kendalikan pangsa pasar dengan menurunkan harga mild.
(S3,T5) Berusaha untuk mendapatkan sponsor melalui syarat tertentu
(S5,T4) adakan riset untuk mencari bahan baku yang lebih murah.
(S1,T2) Pertahankan customer dan bangun persepsi di customer bahwa sampoerna
The Finest Quality.

- OW Strategy
(W2,T4) Kurangi penawaran mild untuk luar negeri karena bea cukai yg mahal,
tingkatkan penawaran dalam negeri.
(W3,T2) Melakukan penetrasi pasar untuk produk SKM filter
(W1,T1) Membuat Strategi CSR untuk menghadapi perda rokok.
(T4, W5) Buat citra Avolution lebih exclusive lalu ekspor keluar negeri.
(W4,T5) Manfaatkan event berkala sampoerna untuk promosi produk.
-
H. Analisis SWOT :
Dari analisis SWOT PT HM Sampoerna Tbk,dapat di perinci menjadi beberapa inti
yakni sebagai berikut:
Strength
1. Kualitas Bahan Baku
2. Menguasai pangsa pasar
3. Kredibilitas perusahaan
4. Budaya Perusahaan
5. Nilai capital yang besar
Weakness
1. Harga yang cukup mahal
2. Kurang diminatinya produk rokok kretek mild di Internasional
3. Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para pesaing
4. Modalyang cukup besar untuk mengadakan event berkala.
5. Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution

Opportunity
1. Masuknya Philip Morris sebagai mitra bisnis
2. Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN) diIndonesia
3. Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk mempromosikan produk baru
4. Kemungkinan lahirnya produk baru
5. Beralihnya customer competitor ke rokok (LTLN) Sampoerna

Threath
1. Regulasi dan perda mengenai anti-rokok
2. Kompetitor dari rokok jenis Mild
3. Bertambahnya competitor rokok jenis mild
4. Tingginya pajak rokok
5. Berkurangnya event yang disponsori oleh industry rokok

2.Strategi Yang digunakan Oleh PT. Sampoerna

A. Market Driven Strategy

PT Sampoerna untuk mengawali menjadikan Market Sebagai Orientasi Untuk Membuat Strategy
harus diyakini bahwa customer merupakan raja sudah sepatutnya raja harus dipenuhi
kebutuhannya dan keinginannya. Perlu adanya upaya yang menjaga hubungan dengan para
customer untuk mempertahankan loyalitasnya, untuk dapat mempertahankan loyalitas customer
harus ada observasi pada pasar, mengetahui apa yang diinginkan pasar, membuat sebuah
inovasi produk baru yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar.
Market Driven Strategy secara garis besar adalah strategi yang diaplikasikan dengan cara
memahami pasar, customers dan pesaing. Memahami pasar dapat diartikan bahwa produk yang
kita berikan harus sesuai apa yang diinginkan pasar tersebut melalui. Memahami customer
dapat diartikan selain membuat produk yang diinginkan pasar, sebagai businessman kita juga
harus dapat memberikan nilai tambah (value) kepada customer,value yang diberikan harus lebih
dari pengorbanan yang telah dilakukan. Setelah kita memahami pasar, memahami customer kita
juga harus memahami pesaing, kita harus memahami kondisi pesaing, value apa yang diberikan
pesaing kepada customer, teknologi apa yang pesaing pakai dll.
PT Sampoerna sudah berbasis Berorientasikan Market Driven Strategy sejak kemunculan
produk A mild. Produk A mild merupakan salah satu implementasi dari market driven strategy
dikarenakan produk A mild memiliki keunikan tersendiri dengan kandungan nikotin dan tar yang
rendah. Produk A mild memilki keunikan tersendiri dilihat dari tema komunikasi pertamanya
Taste of the Future yang ingin mencirikan produk A mild memiliki perbedaan yang bukan rasa
tetapi juga sebuah gaya hidup masa depan.

B. Blue Ocean Strategy.

Blue Ocean Strategy yang digunakan PT. HM Sampoerna dalam bisnisnya dapat dilihat dengan
diluncurkannya produk A Mild. Peluncuran ini cukup mengagetkan banyak pihak, terutama
industri rokok saat itu. Hal ini disebabkan karena produk A-Mild merupakan produk yang unik,
yang tidak tergolong dalam kategori manapun, dari tiga kategori besar rokok yang ada saat itu,
yaitu sigaret keretek tangan (SKT), sigaret keretek mesin (SKM) reguler, dan sigaret putih mesin
(SPM). Melalui A-Mild PT Sampoerna Tbk mengambil langkah berani untuk membuat sebuah
kategori baru, yakni SKM mild. Sejak awal A-Mild memang sudah dirancang untuk menjadi
produk yang tidak ada duanya di pasar domestik saat itu. A-Mild merupakan rokok rendah nikotin
(Low Tar Low Nicotine) pertama di Indonesia dengan komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0 mg. Tidak
hanya pada komposisi, Sampoerna juga melakukan perubahan pada kemasan A-Mild dengan
mengurangi isi 20 batang menjadi 16 batang. Untuk inovasi produk A Mild dibutuhkan waktu 2
tahun untuk mempersiapkannya. Hal ini dikarenakan pada saat itu tidak ada benchmark produk
yang dapat dijadikan acuan, termasuk di pasar internasional. Yang ada hanya berbagai survey
dan riset yang melibatkan konsumen, termasuk di antaranya uji buta yang tidak hanya dilakukan
sekali, tapi beberapa kali di beberapa kota.
Tahun 1994 A-Mild mengganti motto kampanye Taste of the future dan menggantinya dengan
How low can you go. Dengan motto ini Sampoerna seolah-olah menantang konsumen untuk
berpikir ulang mengenai jenis rokok yang mereka konsumsi. Cara ini terbukti efektif karena
penjualan A-Mild naik tiga kali lipat, dari sebelumnya hanya 18 juta batang per bulan menjadi 54
juta batang per bulan. Dan seiring dengan berjalannya waktu, penjualan A-Mild pun terus naik.
Tahun 1996, A-Mild sudah menembus penjualan sebanyak 9,8 miliar batang, atau 4,59% total
penjualan rokok nasional. Di tahun 2005, rokok SKM mild sudah mengambil porsi 16,97% total
rokok nasional. Hingga kini A-Mild telah menjadi salah satu produk unggulan dari Sampoerna
dengan penguasaan pasar sekitar 50%.

C. Memberi Customer Value Pada Produknya

Pada perusahaan sampoerna, Customer value diimplementasikan dengan cara limited edition
pada beberapa produk sampoerna, yaitu A-mild. Sampoerna memproduksi limited edition pada
produk A-mild kemasan 12 batang, Dengan adanya A mild limited edition, Sampoerna
memberikan nilai tambah dengan memberikan tampilan yang berbeda dari bungkus rokok biasa
dan tercantum joke pada bungkus rokok limited edition tersebut seperti Kalo cinta itu buta, buat
apa ada bikini, joke tersebut sangat memberikan nilai tambah kepada para customer muda.
Edisi terbatas (limited edition) dimaksudkan untuk menarik konsumen muda dan juga limit
ededition A-mild diperuntukkan untuk meningkatkan penjualan A-mild kemasan 12 batang yang
cukup rendah dibandingkan A mild kemasan 16 batang.

D. Diversifikasi Produk
Diversifikasi adalah strategi penempatan dana investasi kita ke instrumen yang berbeda-
beda.Alasan mengapa PT. HM SAMPOERNA Tbk. melakukan diversifikasi. Diversifikasi produk
adalah upaya yang dilakukan perusahaan untuk memasarkan beberapa produk yang sejenis
dengan produk yang sudah dipasarkan sebelumnya. Perusahaan melakukan diversifikasi produk
ditujukan:
untuk membuat produk tahan lebih lama,
mengarah kepada produk siap konsumsi / digunakan,
memenuhi selera, kebutuhan dan harapan konsumen,
memperluas pasar, mempermudah transportasi, menyerap tenaga kerja, member nilai tambah,
pendapatan dan lain sebagainya.
Jadi intinya PT. HM SAMPOERNA Tbk. melakukan diversifikasi produk untuk menaikan
penetrasi pasar atau membedakan produk satu dengan lainnya. Beberapa produk PT. HM
SAMPOERNA Tbk. antara lain :
1. PT Sampoerna rokok
a. Dji Sam Soe
b. A Mild
c. U Mild
d. Sampoerna Hijau
e. Avolution
f. Kraton Dalem
g. Panamas
h. Komet
i. Sampoerna Pas
j. A Flava

2.PT Sampoerna Printpack percetakan kemasan


Perusahaan Percetakan dan Kemasan yang tergabung dalam Kelompok
Perusahaan Sampoerna (KPS), lokasi di Jakarta. Alamat Jl. Raya Bekasi km 24 Cakung ,
Jakarta Timur
Selain itu PT. HM Sampoerna merupakan salah satu perusahaan yang termasuk dalam kategori
single business. Sehingga Dalam single business terdapat tiga level strategi, yaitu:

1. Functional area Strategies


Inovasi yang dilakukan Sampoerna tak hanya terbatas inovasi dalam produk. Yang penting dan
dampaknya justru sangat luas adalah inovasi dalam teknologi, proses, sistem, strategi, dan
bahkan model bisnis.
Inovasi Aga Sampoerna membangun manajemen yang mendorong pendelegasian karyawan
di tahun 1960-an
Inovasi Liem seeng Tee dalam membangun keagenan dalam pendistribusian Dji Sam Soe
ditahun 1920-an
Inovasi Putera Sampoerna mengembangkan sistem distribusi langsung, membangun
corporate brand HM Sampoerna, dan pembenahan proses di fasilitas produksi Sukorejo. Dan
yang tak boleh dilupakan tentu saja adalah inovasi raksasa berupa perubahan model bisnis
Sampoerna dari manufacturing-driven company menjadi market-driven company, pada awal
tahun 1990-an yang pengaruhnya sangat luas ke seluruh aspek operasional perusahaan.
2. Business Strategy
Untuk memperkuat posisi pasarnya, PT.HM Sampoerna menghadirkan beberapa macam
inovasi, antara lain :
Meluncurkan rokok A Flava Click Mint yaitu produk rokok mild pertama di Indonesia dengan
inovasi click mint, yang menawarkan 2 pengalaman rokok berbeda kepada perokok dewasa,
yaitu rokok dengan rasa mild & mint.
Meluncurkan rokok A Mild, A-Mild merupakan rokok rendah nikotin (Low Tar Low
Nicotine/LTLN) pertama di Indonesia dengan komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0 mg.

3. Operating Strategies
Perusahaan-perusahaan yang paling dikagumi dunia dalam perencanaan dan pengendalian
operasinya banyak menerapkan Six Sigma, salah satunya adalah PT HM
Sampoerna Tbk.SixSigma merupakan tujuan yang hampir sempurna dalam memenuhi
persyaratan pelanggan. Six Sigma merujuk kepada target kinerja operasi yang diukur secara
statistik dengan hanya 3,4 kesalahan untuk setiap juta aktivitas. Six Sigma juga merupakan
usaha perubahan budaya supaya posisi perusahaan ada pada kepuasan pelanggan,
profitabilitas dan daya saing yang lebih besar. Six Sigma merupakan sistem yang komprehensif
dan fleksibel untuk mencapai, mempertahankan dan memaksimalkan sukses bisnis, yang secara
unik dikendalikan oleh pemahaman yang kuat terhadap kebutuhan pelanggan, pemakaian
disiplin terhadap data, fakta dan analisis statistik serta perhatian cermat untuk mengelola,
memperbaiki dan menanamkan kembali proses bisnis.

I. PRODUKSI ROKOK.

Dari Lahan Pertanian Hingga Pabrik. Setelah dipanen dandikeringkan, tembakau


dan cengkeh dibawa ke lokasi pabrik.Tembakau biasanya disimpan hingga selama 3
tahun dalamlingkungan terkontrol untuk membantu meningkatkan cita
rasanya.Cengkeh juga melewati proses penyimpanan serupa hingga selamasatu
tahun sebelum diproses menjadi cengkeh rajang (cut clove).Tembakau yang telah
disimpan akan diproses terlebih dahulu sebelumdicampur dengan cengkeh rajangan
yang telah kering, kemudiandijadikan racikan rokok yang akan dilinting menjadi
rokok. Racikan yang telah selesai, yang biasa disebut cut filler disimpan
dalam lumbung berukuran besar sebelum memasuki proses produksi rokok.Rokok
kretek dapat berupa sigaret kretek tangan (SKT) atau sigaretkretek mesin (SKM).
Salah satu keunikan industri kretek Indonesiaialah masih digunakannya metode
pelintingan secara manual dengantangan, dimana para pekerja melinting produk
rokok kretek dengansangat cepat, bahkan hingga dapat mencapai 350 batang per
jam.Fasilitas Linting-tangan dan Buatan mesin. Produksi sigaretkretek tangan dan
sigaret kretek mesin terdiri dari tiga tahapan:Pemrosesan daun tembakau;Produksi
rokok;Dan pengemasan serta persiapan distribusi.Dalam tiap tahapan produksi,
pengendalian mutu yang sangatcermat memegang peranan penting untuk
memastikan bahwa setiapbatang rokok dibuat dengan standar tertinggi. Setelah
siap, rokokkemudian dikemas dan dikirimkan untuk proses distribusi.

J. TATA KELOLA PERUSAHAAN.


Salah satu kunci kesuksesan Sampoerna adalah ketaatanterhadap prinsip-prinsip
tata kelola perusahaan yang baik. Sebagaiperusahaan publik, sekaligus sebagai afi
liasi PMI, penerapan tatakelola perusahaan yang baik menjadi suatu keharusan
bagiSampoerna. Sampoerna menetapkan standar kepatuhan dan integritasyang
sangat tinggi dalam menjalankan usaha. Aturan berperilaku(code of conduct) yang
diterapkan pada seluruh afi liasi PMI,termasuk Sampoerna, dikomunikasikan kepada
karyawan Sampoerna padaseluruh tingkatan organisasi.Program pelatihan diadakan
secaraberkala dan partisipasi karyawan dimonitor dengan ketat.Pelaksanaan tata
kelola perusahaan di Sampoerna merupakantanggung jawab Dewan Komisaris dan
Direksi, dibantu oleh tim yangterdiri dari Komite Audit, Komite Nominasi dan
Remunerasi, AuditInternal, dan Sekretaris Perusahaan. Tim tersebut secara
rutinmemantau pelaksanaan dan kepatuhan terhadap Prosedur danKebijakan
Perusahaan.

K. STRUKTUR ORGANISASI.
L. BUDAYA ORGANISASI.
Ketika Putera Sampoerna mengumumkan nyaris menjual saham seluruh miliknya kepada Philip
Morris Indonesia pada tahun 2005 silam,banyak membuat orang tercengang.Pasal nya,generasi
ketiga keluarga sampoerna itu menjual saham 97% seharga Rp18,5 triliun rupiah,kini keluarga
sampoerna tidak mengurusi bisnis asap.Lewat bendera Sampoerna Strategic, Putera
menggunakan dana tersebut untuk menggarap sektor properti, infrastruktur, dan
agrobisnis.Akan tetapi, corporate culture yang ditanamkan keluarga Sampoerna di
HM Sampoerna masih terus bertahan hingga kini. Bahkan, Martin King, presdir PT
HM Sampoerna Tbk., yang berasal dari Philip Morris, pernah berseloroh tidak akan
mengubah budaya perusahaan. Budaya Sampoerna sudah kuat dan berhasil
membuat perusahaan itu tumbuh besar. Jadi, buat apa diubah?business.cetusnya.
Setidaknya, Sampoerna menggembleng karyawannya dengan budaya adaptif,
inovatif, dinamis, berani mencoba, friendly, dan pantang menyerah. Pernah, suatu
kali, hampir seluruh staf andal Sampoerna dibajak oleh kompetitor. Namun, berkat
sistem kerja, performa Sampoerna saat itu tidak menunjukkan penurunan yang
signifikan. Sementara itu, hadirnya Philip Morris juga membuat budaya kerja
Sampoerna lebih tertata, rapi, dan teratur. Mulai dari sistem pengelolaan karyawan,
peraturan perusahaan, mekanisme kontrol dan produksi, pemasaran dan penjualan,
sampai how to do

M.KEUNTUNGAN

Setelah menggelar rights issue terbesar di Indonesia, raksasa produsen rokok PT


Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. kemudian mencetak rekor harga saham yang
melambung ke level tertinggi sepanjang sejarah, lantaran pundi-pundi penghasilan
yang kian menggunung.Saham emiten berkode HMSP tersebut memberikan imbal
hasil mencapai 12,45% year-to-datedan 69,03% selama setahun. Pergerakan harga
saham selama 52 pekan terakhir berada pada kisaran Rp64.429,70-Rp112.125,00
per lembar.Bahkan, saham HMSP mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah pada
9 Februari 2016 di level Rp112.125 per lembar. Kapitalisasi pasar hingga akhir
pekan lalu pun meroket menyentuh Rp492,79 triliun.

Saat melonjak tajam, pemegang saham utama HMSP, Philip Morris International Inc.
mengumumkan kinerja sepanjang periode 2015. Rilis kinerja yang dipublikasikan
melalui PT Bursa Efek Indonesia itu termasuk produksi dan laba H.M.
Sampoerna.Induk usaha H.M. Sampoerna, Philip Morris International Inc.,
melaporkan produksi rokok di Indonesia periode 2015 naik tipis 0,1% cenderung
stagnan sebanyak 109,8 miliar batang dari tahun sebelumnya 109,6 miliar
batang.Secara keseluruhan, total volume penjualan rokok di Indonesia mencapai
314 miliar batang pada 2015. Volume tersebut stagnan dari periode tahun
sebelumnya yang mencapai 314 miliar batang.

Khusus kuartal III/2015, produksi H.M. Sampoerna hanya tumbuh 0,3% menjadi
27,94 miliar batang dari periode sebelumnya 27,87 miliar batang. Padahal, volume
penjualan rokok di Indonesia tumbuh 3,3% pada periode yang sama menjadi 81,6
miliar batang dari sebelumnya 79 miliar batang.Pangsa pasar produk rokok HMSP
sepanjang tahun lalu justru meningkat menjadi 35% dari sebelumnya 34,9%.
Lonjakan market share terbesar terjadi pada produk Dji Sam Soe menjadi 7% dari
tahun sebelumnya 6,3%.

H.M Sampoerna Diproyeksi Raup Laba Rp101,65 Triliun?

Kinerja H.M. Sampoerna pada tahun ini menurut konsensus yang dirangkum
Reuters menyebutkan proyeksi pendapatan HMSP sepanjang periode 2016 rerata
mencapai Rp99,28 triliun. Penjualan HMSP diproyeksi mencapai kisaran Rp95,35
triliun hingga Rp101,65 triliun.Proyeksi konsensus yang dirangkum Reuters
menyebutkan penjualan yang diraup HMSP selama kuartal I/2016 diperkirakan
mencapai rerata Rp24,26 triliun. Analis J.P. Morgan Securities Singapore Private
Limited Henry Tan memproyeksi pendapatan HMSP pada tahun ini mencapai
Rp95,34 triliun, naik 7,4% dari perode 2015 yang mencapai Rp88,78 triliun. Laba
bersih diperkirakan mencapai Rp12,61 triliun pada 2016, naik 16% dari proyeksi
tahun lalu Rp10,87 triliun."Kunci meningkatnya risiko berbalik lantaran pertumbuhan
volume yang lebih cepat dari ekspektasi dan kenaikan cukai yang lebih mampu
ditangani oleh H.M. Sampoerna," tuturnya dalam riset belum lama ini.

Dia menilai, HMSP merupakan pemimpin pasar dengan porsi 34,9% volume market
share. Itu menjadi satu-satunya perusahaan rokok terbesar dalam 10 tahun
terakhir.J.P. Morgan memerkirakan market share HMSP diproyeksi mencapai 35,6%
pada 2017. Portofolio merek HMSP terus meningkat seiring dengan lonjakan
pendapatan kelas menengah.Kepada J.P. Morgan, manajemen HMSP mengaku
optimistis terhadap peluangpertumbuhan produk di Indonesia lantaran jumlah
populasi orang dewasa yang terus bertambah dengan tingkat pendapatan yang
melonjak.
Kementerian Perindustrian memproyeksi pada 2020 mendatang, produksi rokok dari
Indonesia mencapai 524 miliar batang. Angka itu melonjak 48% dari produksi 2014
sebanyak 352 miliar batang.Pada 2015, produsen rokok diberikan ruang untuk
memproduksi hingga 338 miliar batang. Namun, impor tembakau diperkirakan masih
saja meningkat dari 434.000 ton pada 2015 menjadi 599.000 ton pada 2020.Per
semester I/2015, produksi industri rokok di Tanah Air terkoreksi 1,27% y-o-y dengan
target 173 miliar batang sepanjang tahun. Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok
Indonesia (Gappri) menilai tahun 2015 lebih berat dibanding 2014 dengan adanya
kenaikan tarif yang cukup besar serta kondisi perekonomian yang berdampak pada
penurunan daya beli.

Kenaikan Cukai Jadi Tantangan HMSP?

Tantangan bagi HMSP pada tahun ini adalah kenaikan cukai bagi sejumlah produk
rokok di Indonesia. Kementerian Keuangan memastikan tarif cukai rokok mengalami
kenaikan rata-rata 11,19% mulai 1 Januari 2016.Kepastian penaikan tarif cukai hasil
tembakau (CHT) disampaikan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu
Heru Pambudi setelah memperhitungkan aspek kesehatan, serta mengakomodisi
kemampuan pabrik dan petani rokok.Pemerintah mengejar target penerimaan
negara dari cukai dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016
sebesar Rp146,4 triliun. Sebelum dipatok 11,19%, pemerintah sempat
mempertimbangkan untuk menaikkan cukai rokok sebesar 23%, lalu turun menjadi
15%.

Kenaikan tarif cukai rokok terbesar ada pada rokok sigaret putih mesin (SPM) atau
rokok putih sebesar 12,96%-16,47%. Rokok jenis sigaret kretek mesin (SKM)
sebesar 11,48%-15,66%, dan sigaret kretek tangan (SKT) sebesar 0%-12%.Beleid
itu tertuang dalam peraturan Menteri Keuangan PMK Nomor 198/PMK.10/2015 yang
diteken Menkeu Bambang P.S. Brodjonegoro pada 6 November 2015 Tentang
Perubahan Kedua PMK 179/PMK.011/2012 Tentang Tarif Cukai Hasil
Tembakau.Manajemen H.M. Sampoerna terlah membayarkan pita cukai kepada
negara Rp38,17 triliun per 30 September 2015, naik dari periode yang sama tahun
sebelumnya Rp30,43 triliun. Utang cukai yang dicatat perseroan mencapai Rp3,12
triliun dari Rp6,16 triliun.Sementara itu, beban pokok penjualan pita cukai yang
ditanggung manajemen HMSP pada Januari-September 2015 sebesar Rp29,28
triliun, lebih tinggi dari sembilan bulan pertama pada 2014 sebesar Rp25,81
triliun.Secara terpisah, Mathew Wibowo dan Kevin Halim, analis PT Mandiri
Sekuritas menilai H.M. Sampoerna memiliki eksposur yang besar pada segmen
rokok mild. Ditambah, kemampuan mereka untuk mempertahankan dan
meningkatkan market share menjadi kunci keunggulan kompetitif perseroan."Dalam
pandangan kami, itu menjadi dominasi market share dan baiknya manajemen
mengonfirmasi sebagai saham dengan valuasi premium," kata mereka dalam
risetnya.Tahun ini, Mandiri Sekuritas memproyeksi laba sebelum bunga, pajak,
depresiasi, dan amortisasi (earnings before interest, tax, depreciation, and
amortization/EBITDA) H.M. Sampoerna mencapai Rp15,04 triliun, naik 4,9% dari
tahun lalu Rp14,33 trliun.Laba bersih yang diproyeksikan oleh Mansek mencapai
Rp11,75 triliun, naik 12,08% dari perkiraan tahun lalu Rp10,48 triliun. Tahun 2015,
Mansek memproyeksi pendapatan HMSP naik 10,2% menjadi Rp88,9 triliun.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perusahaan sampoerna merupakan perusahaan rokok besar di Indonesia,


dengan melakukan diversifikasi dengan berbagai merk dan produk, merupakan
suatu langkah yang dijalankan oleh PT. sampoerna agar perusahaan mencapai
income stabil karena akan kestabilan Product Life Cycle.
PT sampoerna didirikan oleh Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang Nio,
sampai diturunkan kepada anak-anaknya yaitu Aga Sampoerna, Putera Sampoerna
dan putera sampoerna. Tahun 2005 perusahaan ini diakuisisi oleh Philip Morris,
sejumlah 40 % dari saham sampoerna dibeli oleh Philip Morris .Philip Morris adalah
produsen rokok asal Amerika Serikat dengan keahlian pada produk rokok putih
seperti Marlboro, Virginia Slims, dan Benson & Hedges.
PT HM Sampoerna Tbk. Memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi pada
sekitar. Hal ini tunjukkan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
ini seperti penanggulangan bencana dengan membentuk Tim Sampoerna Rescue
(SAR), kemudian dalam bidang pendidikan perusahaan ini mendirikan sekolah bisnis
yaitu Sampoerna School of Business dan Akademi Putera Sampoerna Foundation
yang bertujuan untuk peningkatan pendidikan nasional di Indonesia. Selain itu
sampoerna juga melakukan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dengan
mendirikan Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPKSampoerna) dan
dalam bidang lingkungan sampoerna memberi dukungan terhadap Program
Pelestarian Mangrove di Surabaya dan penanaman kembali hutan di Pasuruan dan
Lombok untuk mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan.
PT Sampoerna menjadikan Market Sebagai Orientasi Untuk Membuat
Strategy harus diyakini bahwa customer merupakan raja sudah sepatutnya raja
harus dipenuhi kebutuhannya dan keinginannya. Selain itu perusahaan ini
melakukan differensiasi produk terhadap produk lain dengan diluncurkannya produk
A-Mild.
Peluncuran ini cukup mengagetkan banyak pihak, terutama industri rokok
saat itu. A-Mild merupakan rokok rendah nikotin (Low Tar Low Nicotine) pertama di
Indonesia dengan komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0 mg. dan juga berbagai jenis merk
dikeluarkan oleh Perusahaan ini. Perusahaan sampoerna Tbk, haruslah selalu
bercermin tantang kondisi perusahaan saat ini melalui analisis SWOT, karena
dengan SWOT kita bisa menciptakan strategi untuk kemajuan perusahaan yakni
dengan meningkatkan strength dan opportunity dan kemudian memperkecil
weakness dan Threath.
B. Saran
Demikianlah makalah ini saya buat. Semoga dapat berguna bagi saya pribadi dan
pembaca umumnya.saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.oleh
karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari kawan-kawan semuanya.
DAFTAR PUSTAKA
www.sampoerna.com,
www.liputan6.com,
www.wikipedia.com
Dan dari berbagai sumber lainnya

Anda mungkin juga menyukai