Abstract
For millennia, aquatic environment has been a source of food, minerals, and natural products to fulfill
humans need. In order to resolved problem due to increment of population, the development of
product microalgae based which is one of renewable resource absolutely needed. There are two
important processes in biotechnology of microalgae, microalgae cultivation and harvesting. Common
cultivation methods used in growing microalgae are open raceway pond system and closed
photobioreactor system. While harvesting methods used is flocculation, centrifugation and filtration.
This paper described briefly the methods used in cultivation and harvesting of microalgae.
Tabel 1. Beberapa jenis produk berbasis mikroalga (Spolaore, P., dkk., 2006)
Produk Aplikasi
Biomasa Biomasa Makanan sehat
Functional food
Pakan tambahan
Aquakultur
Remediasi tanah
35
Gambar 1. proses bioteknologi mikroalga
(a)
37
Tabel 2. Perbandingan antara penggunaan
sistem open pond dengan sistem
photobioreactor. (Harun, R., dkk., 2010)
38
Penelitian Chen, C.Y., dkk pada tahun
2011 menunjukkan bahwa proses Flokulan yang dinilai paling efektif
sentrifugasi dengan kecepatan tinggi digunakan untuk proses pemanenam
secara efektif dapat memisahkan mikroalga adalah aluminium sulfat serta
mikroalga dari cairan medianya. Tes beberapa jenis polimer kationik.
laboratorium pada 500-1000 gr hasil
kultivasi mikroalga dalam pond Filtrasi
menunjukkan 80-90% mikroalga dapat Metode pemisahan ini melibatkan
dipisahkan dalam waktu 2-5 menit. media yang permeabel untuk melewatkan
Walaupun proses sentrifugasi efektif cairan sekaligus menahan padatan
digunakan secara teknis, proses ini juga sehingga kedua komponen ini terpisah.
memiliki kelemahan terutama pada Proses filtrasi memerlukan pressure drop
investasi alat yang tinggi dan biaya untuk mendorong cairan melewati media
operasional yang tinggi. filter. Pressure drop yang umum
digunakan adalah gravitasi, vakum,
Flokulasi tekanan atau sentrifugal.
Flokulasi adalah proses dimana partikel Menurut penelitian yang dilakukan
zat terlarut dalam larutan membentuk Grima dkk (2003), proses filtrasi yang
agregat yang disebut flok. Proses flokulasi paling efektif diaplikasikan untuk proses
terjadi saat partikel zat terlarut saling pemanenan mikroalga dengan ukuran sel
bertumbukan dan menempel satu sama yang besar adalah filtrasi bertekanan atau
lain. Bahan kimia yang biasa disebut filtrasi vakum. Namun proses filtrasi tidak
flokulan ditambahkan ke dalam sistem cocok untuk operasi pemanenan mikroalga
untuk membantu proses flokulasi. yang memiliki ukuran sel yang kecil
Sel mikroalga umumnya berukuran 5- seperti spesies Dunaliella.
50m. Sel mikroalga dapat membentuk Gambar 5 menunjukkan skematik
suspensi cukup stabil dengan bahan kimia sistem filtrasi aliran tangensial. Kultur
yang memiliki muatan negatif pada mikroalga dan retentat hasil proses filtrasi
permukaannya. dipompakan ke modul filter. Filtrat
Terdapat dua tipe flokulan yang dialirkan ke proses selanjutnya, sedangkan
digunakan yaitu: flokulan inorganik dan retentat dikembalikan lagi ke tangki
flokulan polimer organik/ polielektrolit. umpan sehingga lama kelamaan mikroalga
Tabel 3 menunjukkan beberapa jenis dalam tangki akan semakin terkonsentrasi.
flokulan dengan dosis dan pH optimum
yang dibutuhkan untuk proses flokulasi
mikroalga.
Dosis optimal
Flokulan (mg/L) pH optimal
Inorganik Gambar 5. Skematik sistem filtrasi aliran
Alum 80-250 5,3-5,6 tangensial
Feri sulfat 70-90 3,0-9,0
Kapur 500-700 10,5-11,5 4. Kesimpulan
Polimerik Metode kultivasi dan metode
Purifloc 35 3,5
Zetag 51 10 >9 pemanenan merupakan faktor yang paling
Dow 21M 10 4,0-7,0 penting dalam menghasilkan biomasa
Dow C-31 1-5 2,0-4,0 mikroalga dengan kuntitas dan kualitas
Khitosan 100 8,4 tinggi serta ekonomis. Terdapat dua
39
metode yang umum digunakan dalam Harun, R., Singh, M., Forde, G.M.,
proses kultivasi mikroalga. Metode Danquah, M.K., (2010), Bioprocess
tersebut adalah sistem open raceway pond engineering of microalgae to produce
dan sistem closed photobioreactor. a variety of consumer products,
Sementara, metode pemanenan mikroalga Renewable and Sustainable Energy
yang umum digunakan antara lain: Reviews, 14, hal. 10371047.
flokulasi, sentrifugasi dan filtrasi. John, R.P., Anisha, G.S., Nampoothiri,
Keseluruhan metode baik kultivasi K.M., Pandey, A., (2011), Micro and
maupun pemanenan mikroalga memiliki macroalgal biomass: A renewable
kelebihan dan kelemahan masing-masing. source for bioethanol, Bioresource
Dalam pemilihan metode yang terbaik, Technology, 102, hal. 186193.
diperlukan pengetahuan tentang Lee, J.Y., Yoo, C., Ahn, C.Y., Oh, H.M.,
karakteristik mikroalga yang akan (2010), Comparison of several
dihasilkan serta analisa penggabungan methods for effective lipid extraction
metode-metode yang ada from microalgae., Bioresource
Daftar Pustaka Technology, 101, 575-577
Spolaore, P., Cassan, C.J., Duran, E.,
Borowitzka, M.A., (1999), Commercial Isambert, A., (2006), Commercial
production of microalgae: ponds, Applications of Microalgae., Journal
tanks, tubes and fermenters., Journal of Bioscience and Bioengineering.,
of Biotechnology, 70, 313321 101, 8796
Chisti, J., (2007), Biodiesel from Uduman, N., Qi, Y., Danquah, K., (2010),
microalgae., Biotechnology Advances, Dewatering of microalgal cultures: A
25, 294306 major bottolneck to algae-based
Chen, Y.C., Yeh, K.L., Aisyah, R., Lee, fuels., Journal of Renewable Energy
D.J., Chang, J.S., 2011, Cultivation, 2, 012701: 1-15
photobioreactor design and harvesting Wen, Z., Johnson, M.B., ( 2009),
of microalgae for biodiesel Microalgae as a Feedstock for
production: A critical review., Biofuel Production., Virginia
Bioresource Technology, 102, 71-81 Cooperative Extension Pub 442-886.
Grima, E.M., Belarbi, F.G.A., Medina,
A.R., Chisti, Y., 2003, Recovery of
microalgal biomass and metabolites :
process options and economics.,
Biotechnol. Adv., 20, 491-515
40