Anda di halaman 1dari 7

1

KARTU IDENTITAS KONTAMINAN/POLUTAN

Nama Kontaminan/Polutan : Calsium(Ca)


Alamat/jenis : Perioda 4
Golongan IIA
1. Karakter (sifat-sifat Fisik)
1 Karakter (Sifat-Sifat Fisik)
Nama unsur , lambang, no. atom: Calsium, Ca, 20
Deret kimia: Logam Alkali tanah
Golongan, periode, blok: IIA,4,
Berat atom : 40,08 g/mol
Konfigurasi elektronik: [18Ar] 4s2
Jumlah elektron tiap kulit: 2, 8, 10

Ciri-ciri fisik:
- Fase: padat
- Warna : putih keperakan
- Titik leleh : 840 C
- Titik didih : 1484 C
- Densitas/g cm-3 :1,6 g/cm3 pada 20 C
- Kalor peleburan: 21.0 kJ/mol
- Elektronegativitas = 1,0 (skala Pauling)
- Energi ionisasi: ke-1: 589,6 kJ/mol ke-2: 1145 kJ/mol
- Massa atom : 40,08 g/mol
- Struktur Kristal : Cubis
Daftar Pustaka Arsyad, M. Natsir. 2001. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Gabriel, J. F. 2001. Fisika Lingkungan. Jakarta: Hipokrates.


Sugiyarto, Kristian H. 2001. Kimia Anorganik II.
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY.
2

2. Sumber (Asal kontaminan/polutan)

-Limbah pertambangan batu kapur di Tulungagung

Daftar Pustaka Asa d. 2005. Pengelolaan Lingkungan pada penambangan


Rakyat (Studi kasus penambangan batu kapur di Kecamatan
Besole Kabupaten Tulungagung Propinsi Jawa Timur).
Tesis diterbitkan. Malang : FMIPA Universitas Negeri
Malang.

3. Reaksi-reaksi yang Relevan (Karakter Kimia)


Beberapa reaksi yang penting pada logam kalsium ialah:

Reaksi kalsium dengan udara (O2 dan N2) :


2Ca(s) + O2(g) 2CaO(s)
Ca(s) + N2(g) Ca3N2(s)
Reaksi kalsium dengan air :
Ca(s) + 2H2O(g) Ca(OH)2(aq) + H2(g)
Reaksi kalsium dengan halogen :

Ca(s) + F2(g) CaF2(s)

Ca(s) + Cl2(g) CaCl2(s)

Ca(s) + Br2(g) CaBr2(s)

Ca(s) + I2(g) CaI2(s)

reaksi dari logam kalsium dengan larutan asam :


CaCO3(s) + 2HCl (aq) CaCl2(aq) + H2O (l)
H2CO3(aq) CO2(g) + H2O (l)
Daftar Pustaka Lee, J. D. 1991. Inorganic Chemistry Fourth Edition.
3

Singapore: Fong & Sons Printers Pte. Ltd.

4. Perubahan-perubahan Spesies (Karakter Kimia)


- Pemanasan senyawa kalsium CaCO3 menghasilkan padatan CaO dan
pembebasan gas CO2.
CaCO3(s) + CO2(aq) CaO(s) + 2CO2(g)
- Senyawa kalsium apabila direaksikan dengan air oksida dari kalsium akan
menghasilkan larutan Ca(OH)2
CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2(aq)

Daftar Pustaka Lee, J. D. 1991. Inorganic Chemistry Fourth Edition.


Singapore: Fong & Sons Printers Pte. Ltd.

Svehla, G. 1990. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik


Kualitatif Makro dan Semimikro Edisi Kelima Bagian I.
Terjemahan oleh L. Setiono dan A. Hadyana Pudjaatmaka.
Jakarta: PT Kalman Media Pusaka.

5. Perpindahan (Jejak di Sistem & Lingkungan air, udara, atau tanah)

Pertambangan Calsium

Tanah Sungai Laut

Zoonplankton
Air minum Irigasi Tambak Fikoplanton

Pertanian Ikan Ikan

Manusia

Daftar Pustaka Gabriel, J. F. 2001. Fisika Lingkungan. Jakarta: Hipokrates.


.
4

Suparni, Niniek. 1992. Hukum Lingkungan. Jakarta: Sinar


Grafika.

6. Efek Toksikologi
- Konsumsi zat kapur terlalu tinggi menimbulkan dampak terhadap kesehatan yaitu
dapat menyebabkan batu ginjal dan penyumbatan pembuluh darah jantung
(cardiovascular desease)
- Konsumsi air minum yang mengandung ion kalsium terlalu tinggi dalam jangka
panjang dapat menimbulkan osteoporosis atau pengapuran pada tulang manusia.
Daftar Pustaka - Gabriel, J. F. 2001. Fisika Lingkungan. Jakarta:
Hipokrates.

- Asa d. 2005. Pengelolaan Lingkungan pada


penambangan Rakyat (Studi kasus penambangan batu
kapur di Kecamatan Besole Kabupaten Tulungagung
Propinsi Jawa Timur). Tesis diterbitkan. Malang :
FMIPA Universitas Negeri Malang.

- skripsi by Dwi Nur Patria Krisna, FAKTOR RISIKO


KEJADIAN SUSPECT PENYAKIT BATU GINJAL
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARGASARI
KABUPATEN TEGAL TAHUN
2011(http://lib.unnes.ac.id/4014/1/7450.pdf)

7. Identifikasi (Kualitatif / prinsip)


- Dengan menggunakan sebuah tabung reaksi ambil 1 ml larutan Ca(NO3)2
0,1 M. Tambahkan beberapa tetes larutan Na2C2O4 0,1 M. Terbentuknya
endapan putih dari CaC2O4 menunjukkaadanya Ca2+.
- Test nyala terhadap 1 ml Ca(NO3)2 1 M yang sudah diasamkan dengan
beberapa tetes 6 M HCl. Terbentuknya nyala yang berwarna merah-bata
menandakan adanya Ca2+.
- Kedalam tabung reaksi dimasukkan 2 ml sampel, lalu ditambahkan 1 ml
5

larutan amonium oksalat , dikocok, dan didiamkan. Terbentuk endapan


putih, lalu dipipet endapan tersebut, dan diteteskan pada object glass.
Diamati dibawah mikroskop, terlihat kristal berbentuk amplop berarti
sampel mengandung kalsium (Vogel, 1985).

Daftar Pustaka Lee, J. D. 1991. Inorganic Chemistry Fourth Edition.


Singapore: Fong & Sons Printers Pte. Ltd.

Svehla, G. 1990. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik


Kualitatif Makro dan Semimikro Edisi Kelima Bagian I.
Terjemahan oleh L. Setiono dan A. Hadyana Pudjaatmaka.
Jakarta: PT Kalman Media Pusaka.

8. Identifikasi (Kuantitatif, termasuk prinsip dasar reaksi dan kerja


instrumen/alat)
-Metode analisis menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA).
-Prinsip kerja SSA pada dasarnya adalah absorbsi cahaya oleh atom. Atom-atom
menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat
unsurnya.Atom dari suatu unsur pada keadaan dasar akan dikenai radiasi maka
atom tersebut akan menyerap energi dan mengakibatkan elektron pada kulit terluar
naik ke tingkat energi yang lebih tinggi atau tereksitasi. Jika suatu atom diberi
energi, maka energi tersebut akan mempercepat gerakan elektron sehingga elektron
tersebut akan tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi dan dapat kembali ke
keadaan semula. Atom-atom dari sampel akan menyerap sebagian sinar yang
dipancarkan oleh sumber cahaya. Penyerapan energi oleh atom terjadi pada
panjang gelombang tertentu sesuai dengan energi yang dibutuhkan oleh atom
tersebut.
- Cara untuk menguji. Cara untuk menguji calsium ialah ion calsium disuntikkan
ke dalam tungku karbon, lalu diatomisasikan dengan energi elektrotermal, dengan
melalui tahap pengeringan, pengabuan dan pengatoman. Calsium dalam bentuk
atom akan menyerap energi radiasi elektromagnetik yang berasal dari lampu
katoda berongga dan besarnya serapan berbanding lurus dengan konsentrasi.

Pembuatan Kurva Kalibrasi Larutan Baku Ca


6

Larutan standar Ca (1000 mcg/ml) dipipet 10 ml dimasukkan kedalam labu ukur


100 ml, kemudian tepatkan sampai garis tanda dengan air suling (konsentrasi 100
mcg/ml). Larutan standar Ca konsentrasi 100 mcg/ml dipipet 10 ml dimasukkan
kedalam labu 100 ml tepatkan sampai garis tanda dengan air suling (konsentrasi
10 mcg/ml). Diukur pada panjang gelombang 422,7 nm
Penetapan Kadar Kalsium dalam Sampel
Larutan sampel diukur absorbansinya dengan Spektrofotometer Serapan Atom
pada panjang gelombang 477,5 nm Nilai absorbansinya yang diperoleh berada
dalam rentang nilai kurva kalibrasi larutan baku sehingga konsentrasi kalsium
dalam sampel dapat dihitung dengan menggunakan persamaan garis regresinya dan
kadar kalsium dapat dihitung dari konsentrasi tersebut
Daftar Pustaka Relly, Wahyu. 2013. Prinsip Dasar Dan Prinsip Kerja AAS.
http://www.omjarjit.xyz/2013/11/prinsip-dasar-dan-
prinsip-kerja-AAS.html Diakses pada 26 Februari
2017.
Day,R.A.,Underwood,A.L. 1998. Quantitative Analysis
(sixth ed). New York : Prentice Hall. (terjemahan oleh
Hilarius Wibi H. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif (ed ke-6).
Jakarta : Erlangga

9. Perundang-undangan yang Terkait dan Tuntutan yang diberlakukan


Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
907/MENKES/SK/VII/2002 nilai ambang batas dalam ion kalsium : 75-200ppm

Menurut permenkes RI No.416/MENKES/PER/IX/1990 kadar maksimal yang


diijinkan senyawa kalsium CaCO3 pada air adalah 500 mg/liter
Daftar Pustaka Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
907/MENKES/SK/VII/2002

http://elpanuryawanwayan.blogspot.co.id/2012/05/parameter-
kimia-kualitas-air.html

10. Ide-ide Penanganan (preventif dan kuratif)


7

Prerventif:
- Penataan tata ruang kawasan pemukiman, pertambangan, industri dan lain-lain di
sekitar area pertanian menggunakan instrument hukum dan nonhukum.
-Penegakan dan pengetatan implementasi undang-undang, peraturan dan keputusan
pemerintah, baik di pusat maupun di daerah tentang pengelolaan lingkungan hidup,
termasuk optimalisasi fungsi pengawasan dan pengendalian oleh Badan Pengendali
Dampak Lingkungan perlu dilakukan.
Kuratif
- Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
Terdapat dua jenis remediasi iaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site bermaksud pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih
murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi. Pembersihan off-site pula meliputi penggalian tanah yang tercemar
dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah
tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya ialah tanah tersebut disimpan di
bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.
Seterusnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah
dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan
rumit.
--bioremediasi adalah Teknik
- aplikasi berdasarkan prinsip - prinsip proses
biologis untuk membersihkan atau mengurangi senyawa-senyawa polutan
berbahaya di dalam tanah, air tanah dan perairan Penyisihan atau pengurangan
cemaran / polutan senyawa target yang berbahaya melalui aktivitas enzimatis
organisme yang mampu menggunakan atau mentransformasikan senyawa
polutan sebagai sumber energi dan karbonnya.
Metode untuk mengurangi senyawa polutan berbahaya secara biologis. Agen
biologis yang berperan antara lain bakteri, aktinomycet, yeast, fungi, algae dan
tumbuh tumbuhan.
Daftar Manik, Karden Eddy Sontang. 2003. Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Pustaka Jakarta: Djambatan.
Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol.2, No. 1, Januari 2001 : 1-10

Anda mungkin juga menyukai