Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA

Kelompok: ......................................... Fakultas: ....................................


Nama Anggota: Jurusan: .....................................
1. .................................... Program Studi: ..........................
2. .................................... Dosen: ....................................
3. ....................................
4. ....................................
5. ....................................

MATA KULIAH LAYANAN UNIVERSITAS


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
TUJUAN
Outing Class bertujuan menguatkan konsep teoritis di kelas melalui aktivitas
eksplorasi sumberdaya informasi terkait:
1. teknologi kelistrikan dan energi, meliputi sejarah perkembangan teknologi,
aplikasi energi di Indonesia dari masa ke masa, dan semangat inovasinya.
2. ragam moda transportasi di Indonesia, meliputi sejarah dan peran moda
transportasi dalam sejarah bangsa serta perkembangan moda transportasi
dari masa kemasa.
3. Ragam teknologi komunikasi yang digunakan masyarakat meliputi sejarah
dan perkembangannya

WAKTU PELAKSANAAN
Hari Rabu atau Jumat, tanggal 5 atau 7 Juli 2017, Jam 08.00-16.00 (yang
terbagi dalam tiga loka: MLEB, Museum Transportasi dan Museum Penerangan)

TATA TERTIB FIELD TRIP


1. Kuliah Lapangan/Outing Class ini terhitung dalam 2 kali pertemuan tatap
muka, sehingga jam minimal praktek ini adalah 2 x 120 menit.
2. Kuliah Lapangan/Outing Class ini bersifat WAJIB bagi mahasiswa yang
mengambil mata kuliah ILMUI KEALAMAN DASAR. Bagi mahasiswa yang
tidak dapat mengikuti (karena alasan yang bisa dipertanggungjawabkan,
dengan mengajukan surat resmi), maka diberi tugas dengan beban yang sama.
Apabila dikemudian hari diketahui ketidakikutan tidak beralasan maka
mahasiswa tersebut dinyatakan TIDAK LULUS.
3. Mahasiswa bertanggung jawab terhadap DIRI, ALMAMATER dan TUGAS
KULIAH, baik secara PRIBADI maupun KELOMPOK.
4. Selama kegiatan tidak diizinkan merokok dan melakukan kegiatan asusila
serta melanggar norma.
5. Hal-hal lain yang belum diatur dalam panduan ini akan diinformasikan atau
dapat ditanyakan kemudian.

KEGIATAN Belajar 1: Museum Listrik dan Energi Baru (MLEB)


Pada kegiatan ini Saudara akan mengunjungi Museum Listrik dan Energi Baru
(museum LEB) adalah salah satu museum sain yang menyajikan koleksi peragaan
tentang listrik dan energi baru. Museum ini memiliki fungsi menyampaikan
informasi teknologi kelistrikan dan energi, baik dari sejarah perkembangan
teknologi, aplikasi energi di Indonesia dari masa ke masa, maupun semangat
inovasinya.

Bangunan museum LEB memiliki luas 6.500 m 2, didirikan diatas 2 hektar dan
dibangun dengan konsep arsitektur modern berbentuk tapak struktur atom,
yakni satu proton yang dikelilingi oleh tiga electron, diaplikasikan dalam bentuk
anjungan lintrik yang dikelilingi tiga bangunan lain, yaitu Anjungan Energi Baru,
Anjungan Energi Fosil, dan Anjungan Energi Konvensional. Pameran di museum ini
diselenggarakan di dalam maupun di luar ruangan.

TUGAS MAHASISWA
1. Mendengarkan penjelasan pemandu, mencatat penjelasan pemandu dan
membuat dokumentasi terkait apa yang dijelaskan oleh pemandu, mengenai
pengenalan energi, teori, sejarah hingga pemanfaatan listrik dan energi.
2. Mengerjakan LKM dengan berdiskusi dan mengeksplorasi perpustakaan
Museum untuk melakukan dan menyelesaikan tugas berupa:
a) Menganalisis konsep rumah cerdas energi, konversi energi, konsep hemat
energi di rumah tangga, konsep kelistrikan dalam tubuh manusia.
b) Menganalisis konsep energi alternatif dan konsep rumah yang
memanfaatkan/ menggunakan energi alternatif dalam kehidupan sehari-
hari.
c) Menganalisis penggunaan energi alternatif dalam moda transportasi

KEGIATAN Belajar 2: Museum Transportasi


Museum Trasnportasi adalah museum milik Kementrian Perhubungan yang
bertujuan mengumpulkan, memelihara, meneliti, memamerkan bukti sejarah dan
perkembangan transportasi, serta perannya dalam pembangunan nasional.
Museum ini berdiri diatas lahan seluas 6,25 hektar. Pemancangan tiang pertama
dilakukan oleh Ibu Tien Soeharto pada tanggal 14 Februari 1984, sedang
pembangunannya dimulai pada tahun 1985 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto
pada tanggal 20 April 1991.

Museum ini menampilkan berbagai moda transportasi yang mengandung nilai


sejarah dan perannya dalam perjuangan bangsa. Keberadaan museum ini juga
dimaksudkan untuk memberikan informasi sekaligus sebagai tempat rekreasi
yang edukatif.

Museum transportasi memamerkan beragam moda transportasi sesuai


perkembangannya. Pemeran diselenggarakan di dalam dan di luar ruangan.
Pameran di dalam ruang dibagi menjadi beberapa tempat yang seolah-olah
merupakan bangunan tersendiri yang disebut dengan modul, terdiri atas modul
pusat, modul darat, modul laut dan modul udara, baik dengan benda asli, tiruan,
miniatur, foto, maupun diorama.

Pameran luar statis menampilkan berbagai jenis lokomotif generasi pertama


Perusahaan Kereta Api Indonesia, termasuk rel kereta api dan terowongan,
Kereta Api Luar Biasa (KLB)yang digunakan Presiden dan Wakil Presiden pertama
Soekarno-Hatta pada waktu pemerintahan RI hijrah dari Jakarta ke Yogyakarta.
Selain itu juga terdapat bis yang pernah dioperasikan di Indonesia, serta
pesawat udara jenis DC-9 PK-GNT milik garuda Indonesia yang pernah melayani
penerbangan ke Negara Asean dan Australia. Di samping itu, terdapat mercusuar
buatan tahun 1879, berbagai ragam jenis alat transportasi tradisional Indonesia
seperti perahu Banjar khas pedalaman, sebuah rangkaian kereta api, yang terdiri
dari lokomotif dan dua gerbong kayu, sebagai sara hiburan bagi pengunjung.

TUGAS MAHASISWA
1. Mendengarkan penjelasan pemandu, mencatat penjelasan pemandu dan
membuat dokumentasi terkait apa yang dijelaskan oleh pemandu, mengenai
ragam moda transportasi yang dipergunakan di Indonesia, sejarah dan
perkembangannya, serta peranan ragam moda transportasi dalam kehidupan
masyarakat dari zaman awal kemerdekaan sampai sekarang.
2. Mengerjakan LKM dengan berdiskusi dan mengeksplorasi perpustakaan
Museum untuk melakukan dan menyelesaikan tugas berupa:
a. Menganalisis beragam moda transportasi yang digunakan masyarakat
Indonesia, nilai sejarah dan perannya dalam perjuangan bangsa.
b. Menganalisis sejarah dan perkembangan moda transportasi darat, laut
dan udara di Indonesia.
c. Menganalisis konsep pemanfaatan energy dalam beragam moda
transportasi sesuai dengan sejarah perkembangannya.

Kegiatan Belajar 3: Museum Penerangan

Museum penerangan adalah salah satu media yang mengumpulkan, mempelajari,


menggelar dan merawat objek sejarah penerangan dan komunikasi, sekaligus
merupakan media komunikasi masa keenam setelah tatap muka, radio, TV, film
dan pers. Museum penerangan menempati lahan seluas 10.850 m 2 dengan luas
bangunan 3.980 m2. Didirikan atas prakarsa Ibu Tien Soeharto dan diresmikan
pada tanggal 20 April 1993 oleh Presiden Soeharto. Bangunan museum berbentuk
bintang bersudut lima yang melambangkan Pancasila dan lima unsur penerangan.
Di halaman depan terdapat tugu yang menyangga lambing penerangan 'Api nan
Tak Kunjung Padam', dikelilingi oleh lima patung juru penerang serta air mancur,
pertemuan air dari atas tugu dengan air yang memancar dari bawah
melambangkan hubungan timbal balik antara pemerintah, masyarakat dan media
masa. Bangunan terdiri dari tiga lantai, melambangkan kehidupan masa lalu, masa
kini dan masa mendatang. Puncak gedung berbentuk silinder,
mencitrakan kenthongan sebagai unsur penerangan tradisional, menyangga
menara antenna sebagai unsur modern.

Pameran ditata di luar dan di dalam gedung, yang secara keseluruhan


menggambarkan sejarah penerangan sejak pergerakan nasional hingga masa
Indonesia modern. Koleksi di luar gedung atara lain empat mobil siaran luar
Televisi Republik Indonesia (TVRI), mobil panggung penerangan, mobil unit
Sinerama PFN, mobil siaran luar Radio Republik Indonesia (RRI), serta mobil
siaran luar TVRI pertama untuk meliput Asian Games IV di Jakarta tahun 1962,
yang tercatat sebagai awal berdirinya TVRI dan mesin cetak tiga zaman.

Koleksi lantai satu berupa benda-benda yang mempunyai nilai sejarah informasi
dan komunikasi dari film, radio, televisi, media tatap muka, termasuk media
tradisional, serta perkembangan media pers dan grafika berikut 17 patung
setengah badan tokoh informasi dan komunikasi. Selain itu terdapat 4 diorama
kecil operasional penerangan di bidang pependes, pencerdasan kehidupan bangsa,
penanggulangan bencana alam, dan kelompencapir. Koleksi lain berupa mesin ketik
huruf Jawa yang digunakan sejak tahun 1917 oleh Keraton Surakarta, kamera
perekam rapat kabinet RI pertama, Radio Oemoem tahun 1040, dan sebagainya.
Di lantai ini terdapat perpustakaan dan teater mini berdaya tamping 60
pengunjung, dilengkapi tata suara modern, dan dapat digunakan untuk
menyampaikan informasi secara audio visual serta pemutaran film documenter.

TUGAS MAHASISWA
1. Mendengarkan penjelasan pemandu, mencatat penjelasan pemandu dan
membuat dokumentasi terkait apa yang dijelaskan oleh pemandu mengenai
sejarah dan perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia
2. Mengerjakan LKM dengan berdiskusi dan mengeksplorasi koleksi yang
dipamerkan di Museum untuk melakukan dan menyelesaikan tugas berupa:
a. Menganalisis perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia yang
dipamerkan di museum penerangan.
b. Menganalisis peranan teknologi komunikasi dalam kehidupan masyarakat
sesuai sejarah perkembangannya.
c. Menganalisis keunggulan dan kelemahan penggunaan teknologi komunikasi
dalam kehidupan masyarakat sesuai sejarah perkembangannya.

PENUTUP
Selamat berFIELD TRIP ria, KITA Berwisata sambil BELAJAR. Tetap koordinasi
dengan KETUA KELAS (taukan no nya) dan DOSEN.

Produk akhir dari kegiatan Outing Class (OC) ini berupa laporan akhir
kelompok yang dibuat dalam dua versi, yaitu Hard Copy dan Soft Copy. Laporan
berisi hasil observasi sesuai tugas di atas dengan dilampirkan dokumentasi yang
memadai. Laporan mengacu pada penulisan laporan kunjungan studi/ilmiah dengan
Format:
1. Pendahuluan (berisi latar belakang, tujuan kegiatan dan manfaat kegiatan)
2. Hasil Observasi (berisi hasil observasi sesuai tugas dalam LKM,
dimungkinan dimasukan foto dokumentasi sesuai hasil observasi)
3. Kesimpulan (berisi apa yang dapat kelompok simpulkan dari hasil observasi)
4. Daftar pustaka (bila ada)
5. Lampiran (berisi dokumentasi pendukung yang tidak mungkin dimasukkan
dalam hasil observasi/bab 2, dan hal lain yang kelompok Saudara anggap
patut untuk dilampirkan.

Catatan:
Untuk memudahkan kelas (ada baiknya, soft copy dikompilasi dalam satu CD
untuk masing-masing kelas.

Anda mungkin juga menyukai