Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ahmad F.

Ridwan
NPM : 0706266821

Pembangkit Listrik Alternatif dengan Omset Rp 1,4 milyar per bulan

judul artikel : Pembangkit Listrik Alternatif, Prospeknya siip !


sumber : www.majalahpengusaha.com

Energi listrik telah menjadi kebutuhan yang sulit


terpisahkan dari segala aktifitas sehari-hari. Demikian pula
dengan kegiatan industri dari skala kecil sampai besar,
pemerintahan, kesehatan, teknologi, pendidikan dan lain
sebagainya, dari tahun ke tahun terjadi peningkatan
permintaan listrik. Padahal PLN sebagai pemasok listrik
dalam negeri boleh dibilang kemampuannya nyaris tidak
bertambah, dan itu pun terbatas jumlahnya.
Bermodal uang tabungan dan SPP, Bagus Setiawan
menyediakan pembangkit listrik alternatif. Omzetnya bisa
mencapai Rp1,4 miliar per bulan. Bagus Setiawan adalah
lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
yang melihat kondisi seperti itu sebagai satu peluang.
Berbekal ilmu yang dipelajarinya dia mendirikan CV.
Aneka Surya, salah satu perusahaan penyedia solusi sumber
energi alternatif. Persisnya, bisnis itu telah berjalan sejak 20 Mei 2004, tetapi secara
resmi baru pada awal 2008. Sejarahnya berawal sejak masih kuliah, ia berupaya
merakit beberapa paket pembangkit listrik lalu mencoba mempromosikan produk
tersebut melalui internet. Sebagai modal usaha, seperti diceritakan, yakni berasal dari
uang SPP ditambah uang tabungan yang tidak seberapa.
Perjalanan usaha yang dirintis oleh Bagus semenjak promosinya di internet
membuahkan sebuah hasil yaitu, beliau mendapatkan seorang pembeli walaupun
hanya satu paket. Kemudian berkat kegigihannya, beliau memanfaatkan betul
kesempatan tersebut untuk mendapatkan kepercayaan, dan berhasil sampai sekarang.
Saat ini omset penjualannya mencapai Rp 1,4 milyar perbulan selang selang waktu
dua tahun sejak beliau promosi.
CV. Aneka Surya membuat desain dan merakit produk Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS) untuk membantu keperluan para pelanggan terhadap kebutuhan
lampu penerangan dan beberapa alat elektronik dengan daya skala kecil. Produk
rakitan beliau, khususnya paket PLTS, sangat diperlukan terutama bagi para
pelanggan yang bertempat tinggal di daerah terpencil atau pedalaman dan tidak
tersentuh listrik PLN. Harga produk yang dijual sangat terjangkau namun berkualitas.
PLTS adalah pembangkit yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber
penghasil listrik. Alat bernama fotovoltaik yang secara umum disebut modul/ panel
surya dipakai untuk menangkap sinar matahari dan mengubah menjadi listrik melalui
proses aliran-aliran elektron negatif dan positif didalamnya. Hasil dari aliran elektron-
elektron akan menjadi listrik DC yang dapat langsung dimanfatkan untuk mengisi
battery/ aki sesuai tegangan dan daya yang diperlukan. Rata-rata produk panel surya
di pasaran menghasilkan tegangan 12-18 VDC dan ampere 0,5-7 A, dengan kapasitas
beragam mulai 10 Watt Peak-200 Watt Peak. Komponen inti dari sistem PLTS ini
meliputi peralatan modul, regulator/ controller, battery/ aki, inverter DC to AC, serta
beban/ load.
CV. Aneka Surya, seperti dijelaskan, telah mengembangkan beberapa macam
tipe produk PLTS, baik yang digunakan untuk rumah tangga dengan skala kecil,
menengah, hingga untuk proyek berskala besar. Contoh paket produk untuk rumah
tangga skala kecil berupa paket penerangan rumah tinggal yang terdiri 3 sampai
dengan 4 unit lampu LED atau TL 10 Watt, system output 12 Volt DC, dilengkapi
dengan panel surya ukuran 40 dan 50 Watt Peak, serta regulator dan battery 70Ah.
Paket ini dijual dengan nama paket PLR-4LED dan PLR AS50/50DC. Menurut
Bagus, paket tersebut banyak digunakan para pelanggan yang memiliki daya beli yang
lemah karena paket ini hanya dijual mulai Rp3,2 juta -Rp3,850 juta, sementara harga
pasaran produk lain rata-rata di atas Rp4 juta.
Sedangkan paket skala menengah untuk penerangan rumah terdiri 3 sampai
dengan 4 unit lampu PLS (energy saver) plus mampu menghidupkan beberapa
perangkat elektronik lain, seperti radio dan TV. System output-nya 220 Volt AC. Paket
yang diberi nama PLR AS50/50AC, PLR AS80/100AC dan PLR AS100/100AC itu
dilengkapi dengan modul solar cell ukuran 40 dan 50 watt peak sebanyak 1-2 unit,
regulator dan battery 70-120Ah. Harganya mulai Rp4 juta-Rp8 juta. Secara
keseluruhan, harga paket yang dijual mulai Rp3,2 juta sampai dengan Rp20 juta.
Tetapi selain itu masih ada beberapa paket lain dengan spesifikasi dari pelanggan
dengan harga bisa lebih besar lagi.
Lebih lanjut, mengenai sistem produksi, Bagus mengungkapkan, beberapa
produk paket yang sering dicari para pelanggan dilakukan secara kontinyu memakai
model stok barang. Di antaranya yaitu paket PLR AS50/50 DC dan PLR AS50/50AC.
Dengan jumlah pegawai cukup 10 orang, ia mengaku justru dapat menekan biaya
pengeluaran perusahaan. Diantaranya, terdapat beberapa tenaga ahli dengan latar
belakang yang berbeda-beda, mulai tenaga ahli bidang listrik, elektro, manufaktur,
bangunan, akunting, serta tenaga pemasaran.
Dijelaskan pula, strategi penjualan produk Aneka Surya selama ini terutama
ditempuh melalui strategi pemasaran lewat website. Ia beralasan dengan
mengandalkan internet ia bisa menjangkau para pelanggan yang sebagian besar
berada di luar Jawa. Di samping itu, Bagus menempuh cara lain dengan membuat
jaringan cabang di daerah-daerah di luar Jawa. Caranya dengan menggandeng
pelanggan-pelanggan di daerah sebagai reseller. Satu lagi, seperti diungkapkan,
sebagai strategi terakhir ia melakukan promosi ketika perusahaannya mendapat
proyek pengerjaan pembangkit alternatif di suatu daerah, atau dengan kata lain
sekalian nebeng. Tujuannya agar produk-produk perusahannya tersebut cepat dapat
diketahui oleh pelanggan hingga ke pelosok daerah.
Sejauh ini Bagus memang lebih banyak memasarkan produk ke luar Jawa,
khususnya di wilayah timur Indonesia. Beberapa proyek yang ditangani antara lain
terletak di Kalimantan, Flores (NTB), Papua, bahkan hingga ke Timor Leste, seperti
proyek paket penerangan rumah, penerangan jalan, puskesmas, pompa air, lemari es,
dan sebagainya. Adapun konsumen di kota-kota besar di Jawa, seperti Surabaya,
Bandung, dan Jakarta, umumnya sekadar memanfaatkan sebagai pembangkit energi
cadangan, di samping tetap memakai listrik PLN. Di dalam perkembangannya,
perusahaannya juga tidak hanya fokus pada bidang PLTS, melainkan juga Pembangkit
Listrik Tenaga Angin dan Air, sebagai pembangkit alternatif energi listrik yang
memanfaatkan sumber tenaga alami tanpa menggunakan bahan bakar minyak bumi,
batu bara dan gas bumi.

Anda mungkin juga menyukai