Kadeham 3
Kadeham 3
Pendidikan anti korupsi adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
proses belajar mengajar yang kritis terhadap nilai-nilai anti korupsi. Dalam
proses tersebut, maka Pendidikan Antikorupsi bukan sekedar media bagi
transfer pengalihan pengetahuan (kognitif) namun juga menekankan pada upaya
pembentukan karakter (afektif) dan kesadaran moral dalam melakukan
perlawanan (psikomotorik) terhadap penyimp[angan perilaku korupsi.
41
2. Secara Faktual persoalan korupsi di Indonesia, dikatakan telah sampai
pada titik kulminasi yang akut >>> tidak hanya mewabah di kultur dan
struktur birokrasi pemerintah >>> juga menjadi fenomena multi
dimensional >> telah menggerogoti sendi2 kehidupan sosial dan kultural
42
cenderung gamang dalam memutuskan apakah hal yang dilakukannya tersebut
adalah korupsi ataukah bukan. Terutama hal-hal yang tidak secara langsung
merugikan keuangan Negara.
Kebijakan dan peraturan yang resmi pun kadang bisa menjadi celah terjadinya
korupsi. Terutama pembuatan kebijakan dan peraturan yang cenderung bersifat
politis dan sarat akan kepentingan pihak-pihak tertentu. Hal ini disebabkan
masih bobroknya mental para pembuat peraturan atau kurang kompetennya
pembuat aturan tersebut.
PENGERTIAN KORUPSI
43
Pengertian Korupsi
Pengertian Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang
bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok).
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup
unsur-unsur sebagai berikut :
perbuatan melawan hukum;
penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;
memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;
Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, diantaranya:
memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan);
penggelapan dalam jabatan;
pemerasan dalam jabatan;
ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara);
menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan
jabatan resmi untuk keuntungan pribadi.
44
a. Melawan hukum untuk memperkaya diri dan dapat merugikan
keuangan Negara
d. Pegawai Negeri menerima suap baik akan atau telah berbuat atau
tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya sehingga bertentangan dengan
kewajibannya
45
g. Pegawai negeri menerima hadiah karena kekuasaan atau kewenangan
yang berhubungan dengan jabatannya.
h. Menyuap hakim
i. Menyuap Advokat
Jadi dalam hal suap menyuap, baik yang disuap maupun yang menyuap
akan mendapatkan sanksi. Pegawai Negeri yang menerima suap, baik dia
melakukan, belum atau tidak melakukan hal yang diminta si penyuap,
tetap terkena sanksi.
46
a. Pegawai negeri memeras dengan cara memaksa orang memberikan
sesuatu untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya.
47