BATUAN
Oleh :
Adinda Anggrianti
072001600003
Teori ini didasarkan pada hipotesa bahwa tegangan normal dan tegangan geser
yang bekerja pada permukaan rupture dimana tegangan normal sama besarnya,
maka bidang yang paling lemah adalah bidang yang mempunyai tegangan geser
paling besar sehingga kriteria Mohr dapat ditulis sebagai berikut:
τ=f(σ)
dan digambarkan pada (σ,τ) oleh sebuah kurva pada Gambar 5.2.
Untuk keadaan teganga nσ1 > σ2 > σ3 yang diposisikan pada bidang(σ,τ), terlihat
bahwa lingkarang Mohr (σ1, σ3) mempengaruhi kriteria failure. Failure terjadi
jika lingkaran Mohr menyinggung kurva Mohr (kurvaintrinsic) dan lingkaran
tersebut failure (gambar 5.2.)
Kurva Mohr merupakan envelope dari lingkaran-lingkaran Mohr pada saat failure.
Kurva ini dapat dinyatakan dengan sebuah rumus yang sederhana, melainkan
didapat dari hasil percobaan dengan menggambarkan envelope dari beberapa
lingkaran Mohr pada saat failure, pada berbagai kondisi tegangan (gambar 5.3.)
Kriteria Mohr juga dapat digunakan untuk mempelajari kekuatan geser (shear
strength) di dalam patahan, kekar, atau jenis-jenis diskontinuitas lainnya (gambar
5.4).
Gambar 5.3. Kurva Mohr sebagai envelope dari lingkaran-lingkaran Mohr pada
saat failure
Gambar 5.4 Kekuatan geser pada patahan
τ=C+µσ
dengan:
τ = tegangan geser
σ = tegangan normal
C = Kohesi
Daari persamaan (5.1) dapat disimpulkan bahwa batuan dapat mengalami Rupture
pada dua bisang dengan kondisi tegangan yang berbeda.
Gambar 5.5. Kriteria Mohr-Coulomb
Persamaan (5.1) dapat disederhanakan dan merupakan fungsi dari σc (kuat tekan)
dan σt (kuat tarik).
- Kondisi tarik : σ1 = 0, σ3 = - Σt
σ1={ (1 + µ2)1/2 + µ } = 2 C
σ$ {'(µ²})/+ (µ
= {'(µ²})/+ ,µ (5.2)
σ%
σ) σ/
. − =1 (5.3)
σ- σ0
σ) '(234ф
. =
σ- ',234ф
Pada bidang (𝜎 1, 𝜎 2), persamaan (5.3) digambarkan oleh garis EF (Gambar 5.5),
tetapi karena 𝜎 1 > 𝜎 3, keriteria digambarkan oleh garis KF. Nilai 𝜎 1 dan 𝜎 3
dimana terjadi failure teletak pada sudut BKF dan sudut AKF untuk kondisi
tegangan dimana tidak terjadi failure.
Teori ini memperkirakan bahwa 𝜎 c > 𝜎 t. Untuk 𝜇 = 1 artinya ɸ = 45° maka nilai
𝜎c = 5,8 𝜎t. Hasil uji kuat tekan dan tarik untuk berbagai jenis batuan
𝜎8
menunjukkan bahwa perbandingan cenderung untuk lebih besar dari 5,8.
9t
Semakin besar perbandingan tersebut, batuan bersifat semakain getas dan
cenderung mudah dipisahkan.
a b
σ3 σ3 σ
σ3 = - σt