Anda di halaman 1dari 9

KAITAN DIAGRAM MOHR DENGAN MEKANIKA

BATUAN

Tugas yang di ajukan untuk Mata Kuliah Mekanika Batuan di


Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas
Trisakti, semester genap tahun akademik 2019/2020

Oleh :
Adinda Anggrianti
072001600003

Jurusan Teknik Geologi


Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi
Universitas Trisakti
Jakarta
2019
Teori Mohr menjelaskan tentang tegangan dan regangan yang ada pada batuan

Teori Mohr menganggap bahwa:

• Untuk suatu keadaan tegangan σ1 >σ2 > σ3 (intermediate stress) tidak


mempengaruhi failure batuan,
• Kuat tarik tidak sama dengan kuat tekan

Teori ini didasarkan pada hipotesa bahwa tegangan normal dan tegangan geser
yang bekerja pada permukaan rupture dimana tegangan normal sama besarnya,
maka bidang yang paling lemah adalah bidang yang mempunyai tegangan geser
paling besar sehingga kriteria Mohr dapat ditulis sebagai berikut:

τ=f(σ)

dan digambarkan pada (σ,τ) oleh sebuah kurva pada Gambar 5.2.

Gambar 5.2. Kriteria Mohr : τ = f(σ)

Untuk keadaan teganga nσ1 > σ2 > σ3 yang diposisikan pada bidang(σ,τ), terlihat
bahwa lingkarang Mohr (σ1, σ3) mempengaruhi kriteria failure. Failure terjadi
jika lingkaran Mohr menyinggung kurva Mohr (kurvaintrinsic) dan lingkaran
tersebut failure (gambar 5.2.)
Kurva Mohr merupakan envelope dari lingkaran-lingkaran Mohr pada saat failure.
Kurva ini dapat dinyatakan dengan sebuah rumus yang sederhana, melainkan
didapat dari hasil percobaan dengan menggambarkan envelope dari beberapa
lingkaran Mohr pada saat failure, pada berbagai kondisi tegangan (gambar 5.3.)

Kriteria Mohr juga dapat digunakan untuk mempelajari kekuatan geser (shear
strength) di dalam patahan, kekar, atau jenis-jenis diskontinuitas lainnya (gambar
5.4).

Gambar 5.3. Kurva Mohr sebagai envelope dari lingkaran-lingkaran Mohr pada
saat failure
Gambar 5.4 Kekuatan geser pada patahan

5.3 KRITERIA MOHR-COULOMB

Untuk mempermudah perhitungan di dalam mekanika batuan maka envelope


Mohr dianggap dianggap sebagai garis lurus. Oleh karena itu didefinisikan criteria
Mohr-Coulomb sebagai berikut (Gambar 5.5)

τ=C+µσ

dengan:

τ = tegangan geser

σ = tegangan normal

C = Kohesi

µ = koefisien geser dalam dari batuan = tan ᵩ

misalkan σ1 dan σ3 adalah tegangan-tegangan utama ekstrim, maka criteria Mohr-


Coulomb dapat ditulis:

σ1 {(1+ µ2)1/2- µ} – σ3 (1+ µ2)1/2 + µ} = 2 C

Daari persamaan (5.1) dapat disimpulkan bahwa batuan dapat mengalami Rupture
pada dua bisang dengan kondisi tegangan yang berbeda.
Gambar 5.5. Kriteria Mohr-Coulomb

Persamaan (5.1) dapat disederhanakan dan merupakan fungsi dari σc (kuat tekan)
dan σt (kuat tarik).

- Kondisi tekan : σ1= σc, σ3=0


σ1{ (1 + µ2)1/2 - µ } = 2 C

- Kondisi tarik : σ1 = 0, σ3 = - Σt
σ1={ (1 + µ2)1/2 + µ } = 2 C

σ$ {'(µ²})/+ (µ
= {'(µ²})/+ ,µ (5.2)
σ%

Persamaan (5.1) dapat ditulis:

σ) σ/
. − =1 (5.3)
σ- σ0

Jika tan ф = µ, persamaan (5.2) dapat ditulis:

σ) '(234ф
. =
σ- ',234ф
Pada bidang (𝜎 1, 𝜎 2), persamaan (5.3) digambarkan oleh garis EF (Gambar 5.5),

tetapi karena 𝜎 1 > 𝜎 3, keriteria digambarkan oleh garis KF. Nilai 𝜎 1 dan 𝜎 3
dimana terjadi failure teletak pada sudut BKF dan sudut AKF untuk kondisi
tegangan dimana tidak terjadi failure.

Teori ini memperkirakan bahwa 𝜎 c > 𝜎 t. Untuk 𝜇 = 1 artinya ɸ = 45° maka nilai

𝜎c = 5,8 𝜎t. Hasil uji kuat tekan dan tarik untuk berbagai jenis batuan
𝜎8
menunjukkan bahwa perbandingan cenderung untuk lebih besar dari 5,8.
9t
Semakin besar perbandingan tersebut, batuan bersifat semakain getas dan
cenderung mudah dipisahkan.

Gambar 5.6. Kriteria Mohr-Coulomb (kasus umum)

Faktor keamanan (safety factor) dengan menggunakan kriteria Mohr-Coulomb


ditentukan berdasarkan jarak dari titik pusat lingkaran Mohr ke garis kekuatan
batuan (kurva intrinsic) dibagi dengan jari-jari lingkaran Mohr (Gambar 5.9).
factor keamanan ini menyatakan perbandingan keadaan kekuatan batuan terhadap
tegangan yang bekerja pada batuan tersebut.
Gambar 5.7. Kriteria Mohr-Coulomb jika C= 0

Gambar 5.8. Kriteria Mohr-Coulomb jika ɸ = 0 (pure cohesive material)


;
F.K = <

a b

σ3 σ3 σ

Gambar 5.9. Penentuan faktor keamanan

5.4. KKRITERIA TEGANGAN TARIK MAKSIMUM

Kriteria ini menganggap bahwa batuan mengalami failure oleh fracture


fragile (britle) yang diakibatkan oleh tarikan (tension) jika padanya dikenakan
tegangan utama -σ3 yang besarnya sama dengan kuat tarik uniaxial (σt) dari
batuan tersebut

σ3 = - σt

Anda mungkin juga menyukai